Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI

PEMBEDAHAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
SERGIO MARTINS ROMIT DE A. 18D10049 ZULFIQAR FAJRI ZAMALI 18D10055
SULASTRI TRI HANDAYANI 18D10050 ANANDA TRIYANI WILLU 18D10056
THERESIA OIIVIA PRAMESTI T 18D10051 ANDI AGUS 18D10057
VONNY OCTAVIANI 18D10052 ANDI LUMBAN GAOL 18D10058
WAHIDA PRATIWI 18D10053 ANDRE OLIVIAN RURU 18D10059
WENDRI BENNICAL KUMILA 18D10054 ANDRE SYAHREZA 18D10060

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI


PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN ANASTESIOLOGI
TAHUN AKADEMIK 2019 / 2020
A. Pengkajian
1. PengumpulanData
a. Identitas
1) IdentitasPasien
Nama : Ny. A
Umur : 20 tahun
BB : 50 kg
Jeniskelamin : Islam
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
SukuBangsa : Indonesia
Status perkawinan` : Belum menikah
Golongandarah :O
Alamat : Jl. Tukad Balian No. 9 Denpasar
No.CM 333220
Diagnosa medis : Perdarahan Ante Partum
Tanggalmasuk : 13 Maret 2020
Tanggalpengkajian: 13 Maret 2020

2) Identitas PenanggungJawab
Nama : Tn. B
Umur : 25 tahun
Jeniskelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Guru
SukuBangsa :
Indonesia Hubungan dg Klien :
Bapak
Alamat : Jl. Tukad Balian No. 9 Denpasar

b. Riwayat Kesehatan
1) KeluhanUtama
Pasien ibu hamil 28 mingggu mengatakan mengalami pendarahan yang keluar
dari jalan lahir
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 13 maret 2020 jam 14:00 di UGD rumah sakit sangla datang
seorang pasien ibu hamil dengan usia kehamilan 28 minggu, pasien mengatakan
adanya pendarahan yang keluar dari jalan lahir, pasien tampak pucat dan lemas
pasien panic dan gelisa, membrane mukosa pasien kering, turgor kulit tidak
elastis dan adanya darah yang keluar dari jalan lahir, TTV pasien : N:
105x/menit, Rr : 24x/mnit, TD : 100/70mmhg, suhu : 37,1c, setelah di lakukan
pemerikasaan oleh dokter, dorter mengatakan pasien mengalami pendarahan
ante partum yang di sebabkan oleh plasenta previa lateralis yaitu sebagian
plasenta menutupi jalan lahir bayi sehingga di haruskan untuk melakukan secsio
sesaria. Setelah di dijelaskan pada pasien, pasien pun menyetujui untuk
melakukan Sc. SC di lakuan pada tanggal 13 maret 2020 jam 15 : 00. Di ruang
pre opersi pasien tampak cemas dan sering menanyakan keadaannya bayinya,
dan apakah bayinya selamat atau tidak. : TTV pasien : N: 108x/menit, Rr :
24x/mnit, TD : 100/70mmhg, suhu : 36,1 c,
3) Riwayat PenyakitDahulu
Pasien mengatakan perna mengalami hipertensi
4) Riwayat PenyakitKeluarga
Pasien mengatakan ayah pasien mengalami hipertensi
5) Riwayat Kesehatan
• Adakah penyakit keturunan? Hipertensi
• Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? Jika iya, menderita penyakit
apa? Pasien mengatakan belum perna di rawat di rumah sakit
• Riwayat anestesi dan operasi
Pasien mengatakan belum perna di anestesi dan operasi
 Riwaya alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi pada obat atau
makanan
 Riwayat diet ( kapan minuman dan makan terakhir, dan jelaskan pentingnya puasa
sebelum operasi)
Pasien mengatakan terakhir makan jam 07: 00 wib, dan minum jam
13:00
6) Pertimbangan anestesi : pasien di operasi menggunakan general dan
menggunakan intubasi dengan ukuran 7,5 mm
7) Status asa pasien : II
8) Malapati : I

1. AnalisaData
PRE ANESTESI
No. Symptom Etiologi Problem
1. DS: Pendaran yang keluar dari jalan Syok
lahir hipovalemik.
· Klien mengatakan
mengalami perdarahan
pada jalan lahir sejak
tanggal 15 maret 2020
jam 07:00
· Klien mengatakan usia
kehamilannya saat ini
baru 28 minggu.
· Menurut klien,
perdarahan pertama yang
keluar bentuknya
bergumpal.
·.
DO:
· Hasil USG diperoleh
gambaran plasenta
previa lateralis yaitu
sebagian plasenta
menutupi jalan lahir bayi
· pasien tampak pucat dan
lemas
- Pendarahan di
nilai menggunakan
estimasi kehilangan
darah perdasarakan
presentasi klini
awal pasien. Yang
tandai dengan N :
105, TD : 100/70,
Rr : 24X/mnt,
output urine : 25
ml/jam, status
mental : pasien
tampak gelisa
- Dari data yang
diatas pasien di
perkirakan
kehilangan darah
dalam Kelas II
( sekitar 750-
1500 ml)
- Hb : 9,1 gr/dl
- Membrane
mukosa pasien
tampak kering
- Turgor kulit tidak
elastis
2. DS: Perubahan yang terjadi pada Ansietas
kehamilan pasien
· Klien mengatakan cemas
dengan bayi yang ada di
rahimnya
· Klien mengatakan takut
kalau bayinya tidak
selamat
DO:
· Klien tampak cemas dan
gelisa.
Pasien menanyakan
apakah bayinya akan
slamat
TTV : Nadi: 105/menit,
TD: 100/70 mmhg, Rr :
24x/menit
.

INTRA OPERASI
No. Symptom Etiologi Problem
1.
2. DS: - efek obat anestesi yang dapat Pola nafas tidak
DO: mendeprasi pernafasan efektif
- pasien di anestesi
menggunakan
anestesi umum
- pasien terpasangan
ETT dengan
diameter 7,5 mm
- pasien tampak
bernafas cepat dan
dangkal
- pasien menggunakan
otot bantu nafas
- TTV : Nadi :
106X/menit, TD :
110/80mmhg, Rr :
25x/ menit, SPO2 :
94 %, suhu : 35, 3 c
3. DS: Pengaruh suhu lingkungan Hipotermia
- kamar operasi
DO:
1. Suhu ruang 20-24 c֯
2.Terpasang pendingin AC
3. suhu tubu : 35 c, akral
dingin
POST OPERASI
Symptom Etiologi Problem
1. DS: Nyeri setelah melakukan Nyeri
Pasien merasa nyeri pada tindakan pembedahan
daerah luka operasi
DO:
- Pasien terlihat
meringis
kesakitan sambil
memegang area
operasi
- Skala nyeri :
P : luka operasi
Q : luka seperti
ditusuk-tusuk dan
di koyak”
R : pada perut
bagian bawah
S : skala nyeri 6
T : sakit setelah
operasi
- TTV : Nadi :
108X/mnt, Rr :
24x/mnt, Td :
130/80 mmhg,
suhu : 36,5 c
2. DO : Akibat prosedur invasif Resiko infeksi
- Px tmpak
meringis
menahan sakit
pada bekas
operasi
Px memegang perut
bekas torehan
3.

B. Problem ( Masalah Kesehatan Anestesi )


PRE OPERASI

1. Syok hipovalemik
2. Ansietas
INTRA OPERASI
1. Risiko syok hipovalemi
2. Pola nafas tiddak efektif
3. Hipotermi

POST OPERASI
1. Nyeri
2. Resiko cederah

C. Pertimbangan Anestesi
a. Menggunakan general anestesi

D. ksksks
Nama : ny . T No.CM : 333219
Umur : 20 tahun Dx : pendarahan ante
partum Jeniskelamin : perempuan Ruang : Melati
no. 2

A. Intervensi
PRE OPERASI
No Problem (Masalah Perencanaan
Kesehatan Anestesi) Tujuan Intervensi Rasional
1. Syok Setelah di lakukan 1. Monitor 1. Menghitung
hipovalemik tindakan pendarah pada jumlah pendarah
keperawatan jalan lahir bayi pasien
selama 1x15 mnt, 2. Observasi 2. Untuk pengetahui
syok pasien dapat TTV perkembangan
teratasi dengan 3. Kolaborasi pasien
criteria hasil: dengan dokterr 3. Intake cairan
1. TTV batas dalam dapat mengurangi
normal : TD: pemberian syok hipovalemik
60-120 cairan Rl dan
mmhg, Nadi : iazepam
105x/mnt, Rr: darah jika
16-24x/mnt pendarahan
2. Tidak ada lebih dari 20%
tanda syok
hipovalemik

2. Ansietas Tujuan 1. observasi TTV 1. memantau


Setelah dilakukan pasien perkembangan
tindakan 2. kaji penyebab pasien
keperawatan cemas 2. untuk megetahui
selama 1x 15 mnt, 3. berikan penyebab nyeri
kecemasan pasien support dan dan cara
dapat teratasi, motivasi mengatasinya
dengan 4. jelaskan 3. support dan
Kriteria hasil: prosedur dan motivasi dapat
- TTV batas tindakan meningkatkan
normal, dengan jelas percaya diri
Nadi : 60- dan singkat pasien
100x/mnt, 5. berikan 4. penjelasan
Td: 60- lingkungan membantu pasien
120mmhg, yang nyaman menghilangkan
Rr : 16- bagi pasien presepsi yang
24x/mnt 6. ajarkan ternik salah tentang
- Pasien relaksasi dan prosedur operasi
mengataka disrtraksi dan pperubahan
n cemasnya 7. lakukan kehamilan
berkurang kolaborasi 5. lingkungan yang
- Pasien dengan dokter nyaman dapat
tampak dalam menenangkan
rileks dan pemberian pasien
tenang obat sadasi 6. tenik relaksasi dan
distrksi dapat
mengurangi
kecemasan pasien
7. dengan pemberian
obat sadasi dapah
mengurangi
kecemasan pasien
INTRA OPERASI
N Problem Perencanaan
o (Masalah Tujuan Intervensi Rasional
Kesehatan
Anestesi)
1
2. Ketidak Tujuan: 1. Monitoring TTV 1. Untuk mengetahui
efektivan Setelah dilakukan pasien suplei O2 pada
pola nafas asuhan 2. Monitoring ekpansi pasien
keperawatan dada pasien 2. Mengetahui
keseimbangan
anestesi , pola 3. Berkolaborasi
pergerakan dada
nafas pasien dapat dengan dokter dalam
pasien
kembali efektif pemberian O2 3. Untuk memenuhi
dengan Kriteria menggunakan BVM asupan O2 pasien
hasil: 4. Melakukan 4. Dengan mengetahui
1. menunjuka pemantaun terhadap efek obat anestesi
n jalan efek-efek obat yang mendepresi
nafas paten anestesi yang dapat respirasi dapat
2. . TTv batas mendepresi system meningkatkan
normal : Rr pernfasan kewaspadaan
: 16- terhadap
penggunaannya
24x/mnt,
SpO2 : 95-
100%
3. pasien
tidak
menggunak
an otot
bantu nafas
3. Hipotermi Tujuan: 1. Monitoring TTV 1. Untuk
Setelah dilakukan pasien mengetahui
asuhan 2. Berikan ekstra proses
keperawatan tebal selimut metabolime
tubuh
anestesi selama 3. Berikan cairan
2. Mencegah
1x15 menit,
hipotermi yang
hipotermi dapat berkelanjutan
teratasi Kriteria 3.
hasil:
1.suhu tubuh
normal ( 36,5-
37,5)
2. akral hangat

POST OPERASI
No Problem (Masalah Perencanaan
Kesehatan Anestesi) Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri Tujuan : :
Setelah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Mengetahui
perawatan anetesi 2. Kaji tingkat perkembangan
selama 1x6 jam , nyeri, durasi, pasien
lokasi dan 2. Menbantu membuat
nyeri berkurang
intesitas intervensi dan
Kriteria hasil :
3. .lakukan teknik memberikan dasar
1. skala nyeri relaksasi dan perbandingan dan
berkurang distraksi evaluasi terhadap
( skala 4. Lakukan terapi
nyeri 2 ) kolaborasi 3. Teknik relaksasi
2. pasien dengan dokter dan distraksi akan
tampak dalam membantu
tenang pemberian obat mengurangi nyeri
3. pasien golongan 4. Analgetik dapat
merakanny opioid mngurangi nyeri
pasien
a nyerinya
berkurang
4. TTv dalam
batas
normal
Nadi ;60-
100x/mnt,
Td : 60-
120mmhg,
Rr : 16-
24x/mnt

2. Resiko Infeksi Tujuan: 1. Observasi 1. Untuk mengetahui


Setelah dilakukan bagian daerah kemungkinan
tindakan yang telah terjadinya infeksi
keperawatan selama dioperasi disekitar daerah yang
1x24 jam infeksi 2. Cuci tangan telah dioperasi.
dapat dikontrol setelah dan 2. Mencuci tangan
dengan kriteria : sebelum sebelum dan sesudah
1. Tidak ada melakukan melakukan tindakan
tanda –tanda perawatan px dapat meminimalkan
infeksi lain kotoran – kotoran
(kalor, dolor, 3. Jelaskan pada penyebab infeksi
rubor, px tentang 3. Penjelasan tentang
tumor) tanda tanda tanda-tanda infeksi
2. TTV dalam infeksi akan menambah
batas norma 4. Kolaborasi pengetahuan px
Nadi : 60- dengan dokter 4. Pemberian antibiotik
100x/ mnt, pemberian mengurangi resiko
TD : 120/60 antibiotik infeksi akibat luka
mmhg, Rr pasca operasi
:16-24x/mnt,
suhu : 36,5-
37,5 c
3.

IMPLEMENTASI

Pre op
NO Problem ( masalah Implementasi Evaluasi
kesehatan anestesi )
1 Syok hipovalemi 14 :30 S : pasien mengatakan
1. Memantau jumlah pendarahan adanya darah yang
menggunakan estimasi kehilangan keluar dari jalan lahir
beradasarakan presentasi klinis O:
(pendarahan kelas II sekitar 750-1500  pemantauan di
cc) lakukan
menggunakan
estimasi
kehilangan
beradasarakan
presentasi klinis
awal pasien
didapatkan hasil:
Nadi :105, TD :
100/70, Rr :
24X/mnt, output
urine : 25
ml/jam, status
mental : pasien
tampak gelisa
Dari data yang
diatas
perkirakan
pasien
kehilangan darah
masuk dalam
Kelas II (
sekitar 750-1500
ml)
 pasien tampak
pucat
 pasien tampak
lemas
 membrane
mukosa tampak
kering
 turgor kulit
tdak elastis

14 :33 S:-
Monitoring TTV pasien O : Nadi :105, TD :
100/70, Rr :
24X/mnt, Suhu :
36,1c
14 : 35 S :-
Berkolaborasi dengan dokter dalam O : pasien terpasang
pemberian cairan Kristaloid infus Rl
Nadi :100, TD :
100/80 Rr : 22X/mnt,
Suhu : 36, 3c
Membra mukosa
mulai lembab
Turgor kulit pasien
lebih elastis

2. Ansietas 14 : 40 S:
Observasi TTV pasien
O:
Nadi :105, TD :
100/70, Rr :
24X/mnt, Suhu : 36,1
c
- pasien tampak
gelisa dan tidak
bisa tenang

14 :42 S:
Mengkaji penyebab cemas - pasien
mengatakan
takut dengan
keadaan
bayinya
- pasien
menanyakan
apakah
bayinya akan
slamat
O:-

14 :03 S:
Menjelaskan prosedur tindakan dengan jelas Pasien mengatakan
dan singkat paham dengan
penjelasan perawatan
O : pasien
menganggukkan
kepala
14 : 05 S : pasien mengatakan
Melatih teknik relaksai nafas dalam sedikit lebih tenang
O : pasien
mempraktekkan nafas
dalam
14 : 10 S:
Berkolaborasi dengan dokter untuk O : pasien di berikan
pemberian obat diazepam obat diazepam
dengan dosis 10 mg
TTV Nadi :100, TD :
100/80, Rr :
22X/mnt, Suhu : 36,1
c

Intra op
NO Problem Implementasi Evaluasi
1 Ketidak efektif 15 maret 2020 S :-
pola nafas 15 : 20 O : RR : 28X/mnt,
Melakukan monitoring TTV pasien Nadi : 106x/mnt,
SpO2 : 92 %
Pasien tampak
bernafas dalam dan
dangka l
15 : 21 S:-
Pemberian delegator dari dokter ke penata O:-
anestesi dalam pemberian O2 100% melalui :RR : 24 mnt, pasien
BVM di berikan O2 100 %
TTV pasien: nadi
100x/mnt, TD:
100/80 SpO2 : 94%
Ritmi nafas pasien
tampak teratur

15 : 24 S :-
Melakukan monitoring terhadap ekspansi O : pengembangan
dada dada antar kiri dan
kanan seimbang
- pasien tidak
menggunaka
n otot bantu
nafas
- TTV pasien:
100x/mnt,
SpO2 : 95 %
Rr : 23x/mnt
15 : 30 S:-
Melakukan monitoring obat-obat anestesi O : pasien di induksi
yang dapat mendeprasi sistem pernafasan menggunakan propol
dengan dosis 2
mg/kg BB ( 100 mg
), pasien
menggunakan
rumatan anestesi
N2O dengan
perbandingan 60 ; 40
2 Hipotermia 15 maret 2020 S :-
15 : 40 O: TTV pasien:
Melakukan monitoring TTV 100x/mnt, SpO2 : 95
% Rr : 22x/mnt, Td :
100/80, suhu 35 c
15 : 41 S :-
Memberikan selimut eksra tebal pada pasien O : pasien
terpasangan selimut,
Akral pasien dingin
15 : 42 S :-
Memberikan cairan RL parenteral 25 tpm O : pasien terpasanga
infus RL 25 tpm
berjalan dengan baik
dan lancer
TTV : TTV pasien:
98 x/mnt, SpO2 : 95
% Rr : 22x/mnt, Td :
100/80, suhu 35,3c
Akral masih dingin

Post Operasi
No Problem Implementasi Evaluasi
1 Nyeri post op 16 maret 2020 S:-
09 :00 O : TTV pasien Nadi
Melakukan observasi TTV pasien : 104 x/mnt, RR : 24,
TD : 130/ 90, suhu :
36,5c
09: 05 S: pasien
Melakukan pengkajian tingkat nyeri mengatakan nyeri
durasi, intesitas, waktu dan lokasi pada area oprasi
seperti ditusuk-tusuk
dan di koyak”, sejak
tadi pagi, dengan
skala 6
O : pasie meringis
kesakitan sambil
memegang perut
bagian bawah

09 ; 10 S : pasien
Meggunakan teknik distraksi mengatakan sengat
mendengarkan music kesukaan pasien menyukai music
yang sedang ia
dengar
O:
- pasien
tampak
sangat
menikmati
dengan music
yang sedang
ia dengarkan
- pasien
tampak lebih
tenang

09 : 15 S : pasien
Kolaborasi dengan dokter dalam mengatakan setelah
pemberian ketorolaks dengan dosis 0,5 mg di berikan obat
( 28 mg ) IV ketorolaks nyeri
pasien berkurang
( skala 4 )
O::
TTV pasien Nadi :
100 x/mnt, RR : 22,
TD : 110/ 80, suhu :
36,5
- pasien masih
meringis
kesakitan
2 Resiko infeksi 16 maret 2020 S: pasien
09 : 40 mengatakan nyeri
mengkaji / mengobservasi daerah yang pada daerah yang
telah dioperasi dioperasi
O : setelah dilakukan
pengkajian pada
daerah yang telah
dioperasi tidak
adanya infeksi
maupun perdarahan
09 : 45 S :-
Melakukan observasi TTV pasien O : TTV pasien Nadi
: 100 x/mnt, RR : 22,
TD : 110/ 80, suhu :
36,5
09 : 50 S:-
Berkolaborasi pemberian obat antibiotic O : tdak ada tanda”
metronidazole dengan dosis 7,5mg/kgbb infeksi
per 6 jam ( 500mg) melalui oral

Evaluasi

Pre op
No Masalah anestesi Evaluasi
1. Syok hipovalemik S:-
O : pasien terpasang infus Rl
Nadi
O : :100, TD : 100/80 Rr : 22X/mnt, Suhu : 36,
3c - akral masih dingin
Membra mukosa
- TTV mulai
pasien: 98 lembab
x/mnt, SpO2 : 95 % Rr :
Turgor kulit pasien lebih
22x/mnt, Td : 100/80, elastissuhu 35,8 c
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi di pertahankan
lanjutkan intervensi
2Post op
Ansietas S:
1. Nyeri post op S : - Pasien mengatakan paham dengan
Pasien mengatakan nyeri sediki berkurang ( skala
penjelasan perawat
4) - Pasien mngatakan lebih tenang
O:
-- TTV
TTV pasien NadiTD
Nadi :100, : 100 x/mnt, Rr
: 100/80, RR: : 22,
TD : 110/ 80,
22X/mnt, Suhu suhu : 36,5
: 36,1 c
- Pasien
- Pasien tampak masih
lebihmeringis
tenang kesakitan
A : -masalah
Pasien teratasi sebagian tekni nafas dalam
mempraktekan
P ;: lanjutkan
A intervensi
masalah teratasi
2 Resiko infeksi P
S : intervensi di pertahankan
Intra op O : tidak adanya tanda infeksi maupun perdarahan
1 Ketidak efektif pola nafas S
A::-masalah teratasi
O
P: :pertahankan intervensi
- Ritmi nafas pasien teratur
- Pengembangan dada kiri dan kana
seimbang
- Tidak menggunakan otot bantu nafas
- TTV pasien: 100x/mnt, SpO2 : 95 % Rr :
23x/mnt, Td : 100/80
A : masalah teratasi
P : intervensi di pertahankan
2 Hipotermia S:-

Anda mungkin juga menyukai