x x x x
x x
Simbol Genogram :
: laki-laki : cerai : diadopsi
: perempuan : kembar non identik : berpisah
: klien : kembar identik : abortus
: hidup bresama : lahir mati X : menunggal dunia
Keterangan :
Generasi I : kakek dan nenek dari ayah klien telah meninggal dunia karena faktor
usia dan juga dari kakek dan nenek dari ibu klien sudah meniggal
dunia penyebabnya tidak diketahui
generasi II : ayah dan ibu klien telah meniggal duni. Ayah klien meninggal karena
kecelakaan lalulintas sedangkan ibu klien tidak diketahui penyebab
meningglanya
generasi III : klien adalah anak ke empat dari 5 bersaudara. Semua saudara klien
masih hidup semua dan sehat-sehat saja
IV. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan
Sebelum MRS: klien mengatakan makan 3x sehari makanan berupa sayur,
daging dan tahu tempe
Setelah MRS : klien mengatakan makan 3x sehari tapi sedikit, klien
mengatakan mual saat makanan masuk.
2. Minum
Sebelum MRS : klien minum ± 8 gelas per hari kadang-kadang minum teh
Setelah MRS : klien mengatakan minum air sekitar 3 gelas perhari.
3. Tidur
Sebelum MRS : klien tidur ± 8 jam perhari, keluarga klien mengatakan
selalu tidur siang
Setelah MRS : keluarga klien mengatakan tidur klien terganggu di malam
hari dan selalu gelisah dikarenakan klien sesak dan kadang
batuk-batuk
4. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS : klien mengatakan klien selalu BAB di pagi hari
Setelah MRS : klien mengatakan selama di rawat di RS diuangan ICU
Tidak pernah BAB
5. Eliminasi urine / BAK
Sebelum MRS : -
Setelah MRS : klien tidak terpasan kateter, urin klien berwarna kuning
berbau khas
6. Aktivitas dan latihan
Sebelum MRS :keluarga klien mengatakan klien adalah seorang wiraswasta
Setelah MRS : klien hanya bisa menghabiskan waktunya di tempat tidur
Dan tidak bisa melakukan aktivitasnya
7. Personal hygine
Sebelum MRS : klien mandi 2x sehari
Setelah MRS : setiap paginya klien di bersihkan, nampak rambut pendek,
berwarna hitam, kuku Nampak bersih dan terpotong pendek
dan klien terhambat dalam melakukan ersonal hygine
V. PEMERIKSAAAN FISIK
Hari : 30 Juni 2022 jam 09.00 WITA
1. Keadaan Umum
Kehilangan BB : sebelum sakit 65 Kg, setelah sakit : 64 kg
Kelemahan : klien Nampak lemah
Vital sign : TTV : TD : 205/107MmHg, N :107 x/m, P : 26 x/m, S : 36 oC
GCS : 15 E : 4 V : 5 M : 6
2. Head to toe
o Kulit / integument : warna kulit namapak sawo matang, turgor kulit
Elastis, tidak terdapat edema, kulit teraba hangat
dan ada luka
o Kepala dan rambut : Nampak kepala simestrsi kiri dan kanan terdapat
balutan jahitan post op, rambut klien hitam dan
terpotong pendek
o Kuku : kuku klien bersih dan terpotong pendek
o Mata / penglihatan : reflek terhadap cahaya menurun
o Hidung / penghidungan : bentuk hidung simetris, tidak ada secret, tidak
ada sinusitis, memakai O2
o Telinga / pendengaran : bentuk telinga simentris kiri dan kanan tidak
tidak ada edema
o Mulut dan gigi : klien memakai O2 mukosa bibir kering
o Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid
o Dada : bentuk dada simetris kiri dan kanan, pergerakan dada seirama
dengan pernafasan, terpasang O2, tidak ada lesi maupun jejas
Frekuensi nafas 17 x/menit. Tidak nampak retraksi dinding dada
Pernafasan cuping hidung positif Payudara dan puting normal
o Abdomen : area abdomen tidak datar tidak kembung tidak nampak
adanya lesi
o Perineum dan genetalia : klien nampak terpasang cateter urine, normal
tidak ada gangguan pada genetalia
o Extremitas atas dan bawah : ektremitas atas dan bawah tidak terdapat
deformitas tangan kanan kliein terpasang
infus (Nacl 28 Tpm ), ekstremitas atas
klien bisa digerakkan dengan baik dan
tidak ada oedem. Ekstremitaas bawah
klien dapaat digerrakkan dengan baik
namun sedikit lemah, dan tidak ada oedem
pada ekstremitas.
3. Pengkajian data fokus (pengkajian sisitem)
o System repiratory :
- Inspeksi : klien namapak bernafas dengan normal, klien
menggunakan O2, pernafasan 24 x/menit
- Perkusi : sonor
- Palpasi : tidak terdpat nyeri tekan
- Aukultasi : vesikuler
o System cardiovaskuler :
- Inspeksi : Tidak ada edema ekstremitas, tidak ada edema palpebra,
tidak ada asites
- Perkusi : Pekak, tidak ada perbesaran jantung
o System gastrointestinal :
- Inspeksi : Turgor kulit elastis, bibir lembab. Rongga mulut normal,
tidak ada stomatitis. Abdomen tidak nampak jejas maupun
massa, tidak nampak pembuluh kapiler.
- Auskultasi : Bising usus 12 x/ menit bunyi vaskuler, tidak ada bunyi
Peristaltik, usus normal
- Perkusi : tympani
- Palpasi : tidak teraba adanya massa
o System urinaria : urin bewarna kekuningan, tidak bercampur darah.
o System reproduksi : klien adalah seorang perempuan
o System musculoskeletal : Extremitas bawah klien nampak lemah, klien
nampak tidak bisa berdiri dengan tegak dan
extremitas atas klien dapat menggerakkan
tangan secara perlahan
o System neurologi :
- Nervus l (Olfactorius) : Klien mampu membedahkan bau
bila dinpanggil
dan asam
baik
dan kanan
- Sistem endokrin
Inspeksi : tidak nampak ada pembesaran tyroid
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Sistem penglihatan
Inspeksi : bentuk mata simetris kiri dan kanan klien dapat
membuka mata, klien tidak menggunakan alat bantu.
Palpasi : tidak traba adanya massa area mata bentuk mata simetris
kiri dan kanan,
- Sistem pendengaran
Inspeksi : Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, telinga
nampak bersih tidak nampak menggunakan alat
bantu pendengaran dan klien meespon dengan
baik
Palpasi : Tidak ada peradangan dan tidak teraba massa disekitar
telinga.
VI. PEMERIKSAAN LABOLATORIUM
a. Kimia darah
Glukosa sewaktu : 78 (N: <140mg/dl)
b. Imunologi infeksi
Antigen sas cov 2 : negativ (Non reaktif)
VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
No Jenis Pemeriksaan Interpretasi / Kesimpulan Hasil
Penunjang Pemeriksaan
1. MSCT Scan thorax Tampak patchy opacity disertai
konsolidasi homogen pada segmen
apical anterior lobus supeio pulmo
sinistra,
Tampak diatasi vaskule supahiliar kedua
paru di setai ground glass opacity dan
thickening septa inteiobutar yang
memberikan gambaran cazy paying
pattern yang terdistribusi pada kedua
paru terutama perihilar kedua paru.
Trachea di midline
Main bronchus dalam batas normal
Tidak tampak pembesaran KGB
paratrachea, subcarnia, peribronchial,
bilateral,
Cor : ukuran membesa (LVE), tampak
kalsifikasi pada aorta dan cabang
coronaria
Tampak densitas cairan bebas pada
vacum pleura bilateral terutama sinistra
disertai penerbalan fisuran minor
Tulang-tulang terscan intak
KESAN :
Pneumonia sinistra
Gambaran edema pau
Cardiomegaly disetai atheroscleross
aorta et cabang arteri coronaria
Efusi pleura sinistra
Efusi minimal pleua dexta
VIII. TERAPI YANG TELAH DIBERIKAN
No Nama Obat Indikasi Efek Samaping Dosis
1. Lansopasop Infus terapi untuk Nyeri dada, detak 500 ml-100 ml
mengatasi deplesi jantung abnormal, IV/8 Jam
volume berat saat penurunan tekanan
tidak dapat darah, kesulitan
diberikan dehidrasi bernafas, batuk-
oral, dapat batuk, bersin-
mengembalikan bersin, ruam, dan
keseimbangan gatal-gatal
erektrolit
2. Norages Anti inflamasi Tekanan darah 2 sendok takar (10
untuk mengatasi rsa rendah (hipotensi), ml) setiap 6-8 jam
nyeri dan rasa sakit gangguan jantung
dari gderajat sednag (nyeri dada),
hingga berat seperti gangguan detak
sakit kepala, sakit jantung
gigi, nyeri haid, (aritmia),ganggua
nyeri pinggang, n pencernaan:
nyeri kolik dan mual, muntah,
nyeri pasca operasi pencernaan yang
terganggu, dan
sakit perut
3. Ranitidine Antasida, sakit kepala, 150 mg IV / 12
antirefluks dan sembelit atau diare jam
antiulserasi untuk
mengobati
gangguan di usus
dan lambung
4. Ceftriaxone Antibiotic untuk 400 mg 1-2 kali
mengobati infeksi
bakteri didalam sehari IV 12 jam
tubuh seperti
pneumonia
sekret di tenggookan
Transfe O2 menurun
DO :
KU : Lemah
Besihan jalan nafas tidak
Kesadaan : Composmentis efektif
GCS : 15, E : 4 V: 5 M: 6
Terpasang O2 NRM : 8 liter
TTV TD : 205/107MmHg,
N :107 x/m,
P : 26 x/m,
S : 36 oC
SPO2 : 99
DS: Nouomuskular Nyeri
klien mengatakan nyeri
bagian dada Iitasi saraf perasa nyeri
DO:
Klien nampak kesakitan Nyeri dada
KU : Lemah
Nyeri Akut
Kesadaan : Composmentis
GCS : 15, E : 4 V: 5 M: 6
Pengakajian PQRST :
P : Nyeri ketika bernafas
Q:Nyeri dirasakan hilang
timbul
R : Nyeri dirasakan di dada
S : Skala nyeri 3
T : ± 1 menit
TTV TD : 205/107MmHg,
N :107 x/m,
P : 26 x/m,
S : 36 oC
SPO2 : 99
DS: Urinaria Defisit nutrisi
Klien mengatakan nafsu Gangguan keseimbangan
makan menurun asam basa
DO : Iritasi Lambung
Klien tidak menghabiskan
porsi makannya Asam lambung meningkat
KU : Lemah
Kesadaan : Composmentis Mual muntah
GCS : 15, E : 4 V: 5 M: 6
Berlebihan dan
TTV TD : 205/107MmHg,
bekepanjangan
N :107 x/m,
P : 26 x/m,
Defisit nutisi
S : 36 oC
SPO2 : 99
BB Sebelum sakit: 56 Kg
BB Sekarang : 55 Kg
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama / umur : Tn.Ayyub / 38 Tahun
Ruang / kamar : ICU / bed 7
No Diagnosa Keperawatan Nama Jelas
1 Besihan jalan nafas tidak efektif Tn.A
2 Nyeri Tn.A
3 Defisit nutrisi Tn.A
ASUHAN KEPERAWATAN
Inisial klien : Ny A Ruangan : ICU
No. RM : 31 30 50
No Diagnosa Kepeawatan Tujuan dan kiteria hasil Intervensi
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1. Besihan jalan nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Observasi
b.d adanya sekret di leher di keperawatn selama 3 x 24 jam 1. monitor status pernafasan dan oksigenasi
tandai dengan : satus klien tidak terganggu Terapeutik
DS : dengan kritera hasil : 2. posisikan pasien untuk memaksiamlakn ventilasi
Klien mengatakan sesak 1. tidak suara nafas tambahan Edukasi
Klien mengatakan adanya 2. frekuensi pernafasan normal 3. Edukasi keluarga klien tentang keadaan klien
sekret di tenggookan
DO :
KU : Lemah
Kesadaan : Composmentis
GCS : 15, E : 4 V: 5 M: 6
Terpasang O2 NRM : 8 liter
TTV TD : 205/107MmHg,
N :107 x/m,
P : 26 x/m,
S : 36 oC
SPO2 : 99
2. Nyeri b.d pola nafas di tandai Setelah dilakukan tindakan Observasi :
dengan : keperawatan 3 x 24 jam di 1. Identifikasi lokasi, karakteristik dan durasi
DS: harapkan nyeri dapat terkontrol 2. Identifikasi respon nyeri nonverbal
klien mengatakan nyeri bagian dengan kriteria hasil : Trapeutik :
dada 1. Klien menampakkan nyeri 3. Palitas isiahat dan tidur
DO: terkontrol Edukasi :
Klien nampak kesakitan 2. Kemampuan mengenai 4. Anjurkan teknik nonfarmakologis untuk
KU : Lemah penyebab nyeri menguangi nyeri
TTV TD : 205/107MmHg,
N :107 x/m,
P : 26 x/m,
S : 36 oC
SPO2 : 99
3. Defisit nutrisi b.d ketidak Setelah dilakukan tindakan Observasi :
mampuan mencerna makanan di keperawatan 3 x 24 jam di 1. Monitor asupan nutrisi
tandai dengan : harapkan nutrisi dapat terkontrol 2. Observasi berat badan
DS: dengan kriteria hasil : Edukasi :
Klien mengatakan nafsu makan 1. Porsi makan dapat 3. Anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering
menurun dihabiskan Kolaborasi :
DO : 2. Meningkatkan nutrisi 4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian
Klien tidak menghabiskan makan
porsi makannya
KU : Lemah
Kesadaan : Composmentis
GCS : 15, E : 4 V: 5 M: 6
TTV TD : 205/107MmHg,
N :107 x/m,
P : 26 x/m,
S : 36 oC
SPO2 : 99
BB Sebelum sakit: 65 Kg
BB Sekarang : 64 Kg
IMPLEMENTASI dan EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial klien : Ny I Ruangan : ICU
No. RM : 39 18 10
No Hari /Tanggal No. Dx Jam Implementasi Evaluasi
1. Kamis, 30 juni I 1. monitor status pernafasan dan Kamis, 30 juni 2022
2022 oksigenasi Jam : 09.00
Hasil : S:
RR : 24 X/i Klien mengatakan sesak
O2 NRM : 8 liter Klien mengatakan adanya sekret di
2. posisikan pasien untuk memaksimalkan tenggookan
ventilasi. O:
Hasil : KU : Lemah
Klien dapat bernafas lebih baik Kesadaan : Composmentis
3. Edukasi keluarga klien tentang keadaan GCS : 15, E : 4 V: 5 M: 6
klien Terpasang O2 NRM : 8 liter
Hasil : TTV TD : 205/107MmHg,
Keluarga klien dapat
N :107 x/m,
melaporkan jika keadaan klien
P : 26 x/m,
tidak stabil
S : 36 oC
SPO2 : 99
A : Lanjutkan intevensi 1
P : Masalah teratasi
3. Kamis, 30 Juni III 1. Memonitor asupan nutrisi Sabtu, 02 juli 2022
2022 Hasil : Jam :
Klien makan nasi, ikan dan S:
sayur dari gizi, tapi porsi nutisi Klien mengatakan porsi makan
tidak habis tidak habis
2. Mengobservasi berat badan Klien mengatakan mual-mual jika
Hasil : ada makanan masuk
BB Sekarang : 64 KG O:
Klien tidak menghabiskan porsi
makannya
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk KU : Lemah
pemberian makanan Kesadaan : Composmentis
Hasil : GCS : 15, E : 4 V: 5 M: 6
Ahli gizi tetap mengontrol. TTV TD : 190/100MmHg,
N :100 x/m,
P : 22 x/m,
S : 36 oC
SPO2 : 99
BB Sebelum sakit: 65 Kg
BB Sekarang : 64 Kg
A : Hentikan intervensi
P : Masalah teratasi