SAFETY
( Kesehatan dan Keselamatan Petugas )
1
PENDAHULUAN
2
Petugas kesehatan
terpajan
Pasien
Pengunjung
Peralatan / Lingkungan
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
3
Risiko Penularan
Petugas kesehatan berisiko tertular infeksi
Petugas kesehatan harus mendapat pelatihan :
– mengenai penyakit infeksi,
– cara transmisi
– tindakan pencegahan dan pengendalian
5
Program Kesehatan Karyawan
Pemeriksaan kesehatan berkala
Pencegahan penularan infeksi terhadap petugas
kesehatan
Penyediaan Sarana Kewaspadaan Isolasi
Pemberian immunisasi / profilaksis anti virus dan
vaksin flu
Penatalaksanaan pasca luka tusuk benda tajam
6
Pemeriksaan Kesehatan
Imunisasi Hepatitis B
9
Pencegahan penularan infeksi
Menerapkan Kewaspadaan Isolasi ( Standar dan
Berdasarkan Transmisi)
Menjaga kesehatan saluran napas (tidak merokok)
Menjaga kesehatan tubuh secara umum
Menjaga kebersihan dan higiena diri
Menjaga perilaku hidup sehat
Tidak memanipulasi jarum bekas pakai
10
Penatalaksanaan Penularan
Petugas menderita flu tidak dibenarkan merawat /
kontak dengan pasien imunitas rendah
(imunokompromais)
11
Hal yang perlu diketahui
petugas terpajan
12
Tindakan pertama pada pajanan
bahan kimia atau cairan tubuh
Mata segera bilas dengan air mengalir selama 15
merit
Kulit segera bilas dengan air mengalir 1 menit
Mulut segera kumur-kumur selama 1 menit
Segera hubungi Dokter yang berwenang untuk
melakukan perawatan pasca pajanan
Lapor ke Komite / Tim PPI , panitia K3RS atau sesuai
alur RS
13
Pencegahan risiko
kecelakaan kerja
Buang jarum bekas wadah khusus benda tajam
tahan tembus, tahan bocor
Jangan memberikan jarum bekas kepada orang
lain untuk dibuang
Buang wadah benda tajam jika sudah ¾ penuh
Buang sampah medis sesuai tempatnya
Jaga kebersihan lingkungan
Jaga lantai tetap kering dan tidak licin
14
Pencegahan risiko infeksi
akibat kecelakaan kerja
Anda pakai, anda buang !!
• Buang jarum langsung bersama syringe, jangan
dilepas
• Untuk pengambilan sampel darah (flebotomi)
gunakan tabung vakum (vacutainer)
• Jangan letakkan dan meninggalkan jarum
sembarangan
15
Tindakan pasca tertusuk
jarum bekas
Jangan panik !!
Segera disinfeksi dg alkohol 70%
cuci dengan air mengalir, gunakan
sabun atau antiseptik
Lapor ke Tim PPI dan K3RS
16
Tindakan pasca tertusuk
jarum bekas
Tentukan status imunitas petugas dan
sumber pajanan :
– Tentukan status HIV, HBV, HCV sumber
pajanan
– Periksa status HIV, HBV, HCV petugas
terpajan
17
ALUR LUKA TUSUK JARUM
Tertusuk jarum Terpajan cairan
terkontaminasi tubuh
Buat laporan
Sesuai Tabel
18
PPP untuk Hepatitis B
Belum divaksinasi 1 dos HBIg + seri Seri vaksinasi Seri vaksinasi hepatitis B
vaksinasi hepatitis B hepatitis B Sumber pajanan berisiko
tinggi obati seperti pada
HBsAg positif
Pernah divaksinasi
Diketahui sbg responder Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP
Diketahui sbg non- 1 dosis HBIg + ulangan Sumber pajanan berisiko
responder seri vaksinasi hepatitis Tidak perlu PPP tinggi obati seperti pada
B atau 2 dosis HBIg HBsAg positif
Anti-HBs terpajan Anti-HBs terpajan
Tidak diketahui status cukup - tidak perlu PPP cukup - tidak perlu PPP
respon antibodinya tidak cukup - 1 dosis Tidak perlu PPP tidak cukup - 1 dosis HBIg
HBIg + vaksin boster + vaksin boster
PERDALIN/2010 19
Profilaksis Pasca Pajanan
HIV/AIDS
Tidak
Ya
Darah atau cairan berdarah
OPIM
Tidak perlu
PPP
Macam pajanan yang terjadi
Kulit tidak utuh / selaput mukosa Kulit yang utuh Pajanan perkutan
Seberapa berat?
Volume? Tak perlu PPP
KP 1 KP 2 KP 2 KP 3 21
Kategori status Sumber Pajanan
(KS-HIV)
Bagaimanakah Status HIV dari Sumber Pajanan?
KS HIV tidak
Pajanan dengan titer Pajanan dengan titer tinggi : AIDS tahu
rendah : Asimtomatik dan lanjut, infeksi HIV primer, VL yang
CD4 tinggi tinggi atau CD4 rendah
Pada umumnya
tidak perlu PPP,
Perlu telaah kasus
KS HIV 1 KS HIV 2 per kasus
22
Pengobatan Profilaksis
Pasca Pajanan
Kategori Kategori Sumber Rekomendasi Pengobatan
Pajanan (KP) pajanan (KS HIV)
Tidak perlu
Kulit utuh Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP
PPP
AZT 300 mg
Mukosa / Pertimbangkan Berikan Berikan rejimen 2
3TC 150 mg
Kulit tidak utuh rejimen 2 obat rejimen 2 obat obat
/ 12 jam x 28 hari
24
RISIKO SEROKONVERSI +
25
MONITORING PPP-HIV
26
Pedoman
Keselamatan Laboratorium
Tujuan :
– meminimalkan kecelakaan kerja , tertular agen
infeksius
– menjaga lingkungan kerja / sekitar dari pencemaran
bahan infeksius
Penekanan pada :
– Prosedur kerja yang aman dan optimal
– Pengelolaan alat bekas pakai yang benar
– Sarana dan fasilitas dengan desain tepat
– Pengawasan oleh atasan / pimpinan
27
Pedoman
Keselamatan Laboratorium
Terlatih mengenai tingkat keamanan biologik
(biosafety level)
Vaksinasi Hepatitis B , vaksinasi influenza (bila
menangani bahan pasien flu burung)
Jika timbul gejala infeksi (demam, sesak napas)
wajib lapor , dipantau dengan ketat
Memiliki serum dasar yang disimpan
28
29