Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA Ny. S DENGAN HIPERTENSI


DI DUKUH TITANG DESA TOWANGSAN

Disusun Oleh:
Mufti Nurdiyanto
PB1801023

PROGRAM PROFESI NERS ALIH JALUR


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH KLATEN
2019
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


PADA Ny. T DENGAN HIPERTENSI
DI DESA TALANG

Yogyakarta, April 2019

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

Nama mahasiswa : Mufti Nurdiyanto


Tempat Praktek : Titang Rt 10 Rw 05 Towangsan Gantiwarno
Tanggal Praktek : 7 Oktober 2019- 20 Oktober 2019
Tanggal Pengkajian : 09 Oktober 2019

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI

A. Identitas
Data umum Pasien Penanggung Jawab

Nama : Ny. S Tn. S


No RM :- -
Umur : 73 tahun 38 tahun
Agama : Islam Islam
Alamat : Titang, Towangsan Titang, Towangsan
Pendidikan terakhir : SD SMA
Pekerjaan terakhir : IRT Buruh
Tanggal masuk :-
Hub.dengan pasien : Anak

B. Genogram

Ny. T 76 thn
Keterangan:
: laki-laki meninggal : garis keturunan
: perempuan meninggal : garis perkawinan
: laki-laki hidup : tinggal dlm 1 rumah
: perempuan hidup
: pasien perempuan
: pasien laki-laki

Klien mengatakan tinggal dengan anak lakilakinya, menantu, dan 2


orang cucu. Klien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit keluarga
selalu membawa ke pelayanan kesehatan. Klien mengatakan dirinya anak
pertama dari empat bersaudara. Klien mengatakan anggota keluarga tidak
memiliki riwayat penyakit menular atau penyakit keturunan seperti DM,
ASMA, TBC, HT. Hanya klien yang memiliki riwayat hipertensi.

C. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama saat ini :
Klien mengatakan terkadang kepala bagian belakang terasa berat seperti ditindih.
Klien mengatakan kadang telinga berdenging.
2. Riwayat kesehatan keluarga :
Klien mengatakan anggota keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menular
atau penyakit keturunan seperti DM, ASMA, TBC, HT. Hanya klien yang
memiliki riwayat hipertensi.
3. Riwayat Alergi :
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat dan makanan.

D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Kompos mentis
3. Nyeri : Klien mengatakan,

P : Kepala bagian belakang terasa berat


Q : Seperti ditindih
R : Kepala bagian belakang
S : skala 3
T : kadang-kadang
4. Status gizi : BB saat ini : 55 kg Tb : 153.cm
5. BMI : 23,5
 Gizi cukup
 Gizi lebih
 Gizi kurang
Hasil pengkajian MMA :
Hasil pengkajian skor 13 interpretasi: status gizi normal
5. Personal Hygie
a. Mandi :
klien mandi sehari 2x, menyikat gigi, keramas dan sabunan. Pasien mampu
mandi secara mandiri tanpa bantuan orang lain
b. BAK :
Klien BAK sehari 5-6 x sehari , warna kuning jernih, tidak ada inkontinensia,
tidak menggunakan alat, pasien dapat BAK secara mandiri.
c. BAB :
Klien BAB sehari 1 x sehari , warna kuning kecokelatan, konsistensi lunak,
tidak ada inkontinensia, tidak menggunakan alat bantu, pasien dapat BAB
secara mandiri.
d. Berhias/ Berpakaian : klien dapat secara mandiri berhias, menyisir rambut,
mengikat rambut dan berpakaian tanpa bantuan orang lain.
6. Sistem persepsi sensori
a. Pendengaran: :
Klien mengatakan pendengaran masih baik dan tidak ada masalah
pendengaran, klien dapat mendengar dengan baik. klien nampak mampu
mendengar dengan baik ketika dilakukan pengkajian, klien nampak tidak
mengulang-ulang bertanya. Klien mampu menjawab sesuai pertanyaan
perawat. Telinga pasien nampak bersih.
b. Penglihatan:
Klien mengatakan mampu melihat objek/ benda/ orang disekitarnya dengan
jelas dan tidak kabur. Klien dapat menyebutkan benda yang diminta oleh
perawat. Klien tidak menggunakan obat tetes mata. Mata klien nampak bersih,
kornea mata nampak memutih.
c. Pengecap/Penghidu:
Klien mengatakan tidak memiliki masalah pengecapan/penghiduan. Pasien
dapat merasakan makanan dan mencium bau-bauan dengan baik. Gigi klien
sudah banyak yang ompong.
d. Peraba:
Klien mengatakan tidak memiliki masalah perabaan, klien dapat merasakan
objek yang disentuh. Klien mengatakan tangan klien kadang senut-senut.
7. Sistem pernafasan
a. Dada
I: tidak ada luka, tidak ada lesi, tidak ada jejas
P: tidak ada nyeri tekan
P: perkusi paru sonor
A: suara nafas vesikuler
b. Frekwensi RR: 20x/ menit
c. Suara nafas: vesikuler
8. Sistem kardiovaskuler
I: tidak ada luka, tidak ada lesi, tidak ada jejas
P: Ictus cordis tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
P: perkusi jantung pekak
A: Bunyi jantung SI-S2 Lup Dup
a. Tekanan darah : 160/ 90 mmHg,
b. Nadi : 96x/menit,
c. Capillary Refill : < 2 detik
9. Sistem saraf pusat
a. Kesadaran : compos mentis
b. Orientasi waktu :
Orientasi waktu klien kurang baik, klien dapat menyebutkan waktu sesuai
dengan jam. Klien dapat menyebutkan hari dan tidak dapat menyebutkan
tanggal, bulan dan tahun.
Hasil pengkajian MMSE yaitu 21 yang berarti mengalami gangguan kognitif
c. Orientasi orang:
Orientasi dengan lingkungan/ orang sekitar baik, klien dapat menyebutkan
nama seluruh anggota keluarga dengan benar.
Hasil pengkajian SPMSQ : 6 Kerusakan intelektual sedang
10. Sistem gastrointestinal
a. Nafsu makan
Klien mengatakan nafsu makan baik, klien selalu menghabiskan satu porsi
makan yang telah disediakan oleh menantunya.
Hasil pengkajian MMA :
Hasil pengkajian skor 13 interpretasi: status gizi normal
b. Pola makan
Klien mengatakan sehari makan 3x, porsi makan habis.
c. Minum
Klien mengatakan minum sehari 2 gelas ± 500cc per hari. Klien memiliki
kebiasan mengkonsumsi air mineral dan teh.
d. Abdomen
I : tidak ada luka, tiidak ada lesi, tidak ada hematom
A : suara bising usus 8-10 x permenit
P : tympani
P : tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
e. BAB
Klien BAB sehari 2x pagi hari dan sore hari, warna kuning kecokelatan,
konsistensi lunak.
11. Sistem musculoskeletal
a. Rentang gerak
1) Ekstremitas atas:
Tidak ada kelainan bentuk tulang ekstremitas, tidak ada kelemahan
ekstremitas, jari-jari lengkap. Kekuatan otot 5 gerakan normal. Tangan
terkadang senut-senut
2) Ekstremitas bawah:
Tidak ada kelainan bentuk tulang ekstremitas, tidak ada kelemahan
ekstremitas, jari-jari lengkap. Kekuatan otot 5 gerakan normal. Kaki
terkadang juga senut-senut.
Fungtional reach test :
interpretasi : Fungtional reach test : hasil 7 inchi > 6 inchi usia klien 73
tahun, interpretasi : klien tidak memiliki resiko jatuh
Timed up to go : hasil <10 detik interpretasi : bergerak bebas
Kekuatan ektremitas :
Taka 5 Taki 5
Kaka 5 Kaki 5
b. Kemampuan ADL
Klien mampu melakukan ADL secara mandiri,rutin. Klien dapat beraktifitas
seperti senam dan jalan jauh.
Hasil pengkajian Index Kartz nilai A menunjukkan kemandirian dalam hal
makan, kontinen, berpindah, mandi dan berpakaian.
c. Pola istirahat dan tidur
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan tidur, klien dapat tidur
nyenyak,klien tidur mulai pukul 8 sampai jam 3 pagi. ± 7 jam perhari, ketika
terbangun klien tidak sulit memulai tidur kembali, klien tidak mengkonsumsi
obat tidur,klien merasa segar ketika terbangun di pagi hari, klien terbangun
dimalam hari karena BAK saja.
Hasil pengkajian skor 6, interpretasi tidak insomnia.
12. Sistem integument
Pressure ulcer: tidak ada luka tekan/ dekubitus pada tubuh klien
Skor total 19 , interpretasi : kecil sekali/tak terjadi dekubitus
13. Sistem reproduksi
Berdasarkan data yang diperoleh pasien sudah menikah akan tetapi sekarang
suaminya sudah meninggal. Klien mengatakan tidak ada masalah pada sistem
reproduksi, tidak ada nyeri pada genetalia, tidak ada keputihan. Klien mengatakan
sudah mengalami menopause.
14. Sistem perkemihan
a. Pola BAK:
Klien BAK sehari 5-6 x sehari , warna kuning jernih, tidak ada inkontinensia,
tidak menggunakan alat, pasien dapat BAK secara mandiri.
b. Inkontinensia: klien tidak mengalami inkontinensia urine.

E. Data Penunjang
Hasil 10 pengkajian gerontik :
1. Hasil pengkajian MMSE :
Skor total 21 , interpretasi : kerusakan kognitif
2. Hasil pengkajian SPMSQ :
Skor salah : 5 interpretasi : kerusakan intelektual sedang
3. Hasil pengkajian GDS :
Skor : 8 interpretasi : kemungkinan depresi
4. Hasil pengkajian SF :
Fungtional reach test : hasil 7 inchi > 6 inchi usia klien 73 tahun, interpretasi :
klien idak memiliki resiko jatuh
Timed up to go : hasil <10 detik interpretasi : bergerak bebas
5. Hasil pengkajian tingkat skala insomnia :
Hasil pengkajian skor 6, interpretasi tidak insomnia.
6. Hasil pengkajian MMA :
Hasil pengkajian skor 13 interpretasi : status gizi normal
7. Hasil pengkajian Index Karzt:
Hasil analisi nilai A : kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, kamar
kecil, mandi dan berpakaian.
8. Hasil pengkajian APGAR keluarga :
Apgar keluarga hasil 5, interpretasi disfungsi keluarga sedang
9. Hasil pengkajian NORTON:
Skor total 19 , interpretasi : kecil sekali/tak terjadi dekubitus

F. Terapi yang diberikan


Tanggal 9 Oktober 2019 :
Klien mengatakan habis memeriksa kesehatannya di posyandu lansia dan
mendapatkan obat amlodipine 1 x 5 mg.
G. Psikososial Budaya dan Spiritual
1. Psikologis
a. Perasaan saat ini dalam menghadapi masalah
Klien mengatakan jika ada masalah selalu dibicarakan dengan keluarganya
untuk mencari solusi terbaik.
b. Cara mengatasi perasaan tersebut
Klien merasa senang ketika bermain dengan cucunya.
c. Rencana klien setelah masalahnya terselesaikan
Klien merasa tidak ada masalah yang dihadapi
d. Jika rencana ini tidak dapat dilaksanakan maka
Klien tidak memiliki masalah.
e. Pengetahuan klien tentang masalah/penyakit yang ada
Klien mengatakan mengetahui dirinya mengalami hipertensi sejak 1 tahin
yang lalu ketika mengikuti posyandu lansia untuk pertama kali. Klien belum
mengetahui tanda dan gejala hipetensi serta bagaimana cara pengobatannya.
2. Sosial
a. Aktifitas atau peran dimasyarakat
Klien mengatakan ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan di sekitar
rumahnya. Klien kerap bergaul dengan tetangganya.
b. Kebiasaan di lingkungan yang tidak disukai
Klien mengatakan menyukai lingkungan tempat dimana ia tinggal, klien tidak
menyukai jika saat dirinya sedang beristirahat ada kendaran yang sengaja
mengeraskan suaranya.
c. Cara mengatasinya
Klien pergi bermain dengan cucunya.
d. Pandangan klien tentang aktifitas sosial dilingkungannya
Klien mengatakan semua aktifitas di lingkungannya sangat baik dan
menyenangkan.
3. Budaya
a. Budaya yang diikuti klien adalah budaya : jawa
b. Keberatan / tidak terhadap budaya yang diikuti
Klien mengatakan tidak keberatan dengan budaya yang diikutinya. Klien
mengatakan senang dan bangga.
4. Spiritual
a. Aktifitas ibadah yang sehari-hari dilakukan:
Klien rajin menjalankan sholat 5 waktu.
b. Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan:
Klien aktif menghadiri pengajian rutin ahad pagi yang diselenggarakan
masjid diman klien tinggal.
c. Perasaan klien akibat tidak dapat melaksanakani badah tersebut:
Klien merasa sedih jika tidak melaksanakan ibadah
d. Upaya klien mengatasi perasaan tersebut:
Klien akan menjalankan ibadah agama yang tertinggalkan.
e. Apa keyakinan klien tentang peristiwa/masalah kesehatan yang sekarang
sedang dialami:
Klien meyakini bahwa segala yang dialaminya sudah ditakdirkan oleh Allah
pasien berserah diri dan yakin sakitnya akan sembuh.

H. Analisa Data
No. Data Etiologi Problem
1. S : pasien mengatakan Agen cedera biologi Nyeri kronis
P : kepala belakang terasa berat (Peningkatan tekanan
Q : seperti ditindih darah di kepala)
R : kepala bagian belakang
S : skala 3
T : kadang-kadang
O : Klien tampak menahan nyerinya
N : 96x/mnt
TD : 160/90 mmHg

2. S: pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi Hipertensi Resiko


sejak 1 tahun yang lalu, klien mengatakan ketidakefektifan
mengontrol kesehatan dan hipertensinya di perfusi jaringan
posyandu lansia. Klien rutin mengkonsumsi obat perifer
hipertensi 1x sehari
O : TD : 160/90 mmHg
N : 96x/mnt
Klien mengkonsumsi amlodipine 1 x 5mg tiap hari
Usia : 73 tahun
3. S : pasien mengatakan tidak tau tanggal, tahun dan Penurunan curah jantung Kerusakan memori
bulan apa sekarang,
O : Orientasi waktu klien kurang baik, klien dapat
menyebutkan waktu sesuai dengan jam. Klien
dapat menyebutkan hari dan tidak dapat
menyebutkan tanggal, bulan dan tahun.
Pasien tidak ingat umurnya,
Hasil pengkajian MMSE yaitu 21 yang berarti
mengalami gangguan kognitif
Hasil pengkajian SPMSQ : 5 Kerusakan
intelektual sedang
I. Diagnosa Keperawatan dan Prioritas Masalah
a. Nyei kronis b.d Gangguan musculoskeletal kronis
b. Kerusakan memori b.d penurunan curah jantung
c. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d Hipertensi

J. Intervensi
No DX NOC NIC
1. 1605 Kontrol nyeri : 1400 Manajemen Nyeri
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
3x8 jam diharapkan nyeri terkontrol dengan 2. Pantau TD dan Nadi
kriteria hasil : 3. Observasi ekspresi non verbal yang
 Dapat melaporkan nyeri menunjukkan nyeri
 Klien menggunakan analgetik 4. Berikan informasi mengenai penyebab nyeri
 Klien menggunakan tindakan 5. Ajarkan teknik non farmakologi guna
pengurangan nyeri menghilangkan nyeri : relaksasi nafas dalam
 Nyeri berkurang dari skala 3 menjadi 2 6. Kolaborasi dalam pemberian analgetik
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Orientasi realita :
3x8 jam diharapkan kerusakan memori berkurang 1. Memonitor perubahan orientasi, fungsi
dengan kriteri hasil : kognisi dan perilaku serta kualitas hidup
1. Dapat mengingat informasi baru saja pasien
terjadi secara akurat 2. Panggil nama pasien ketika memulai
2. Dapat mengingat informasi terbaru interaksi
secara akurat 3. Gunakan pendekatan yang tenang, dan tidak
3. Dapat mengingat informasi sudah lama terburu-buru ketika berinteraksi dengan
secara akurat pasien
4. Informasikan pasien mengenai orang, tempat
dan waktu
5. Gunakan petunjuk lingkungan untuk
menstimulasi memori, reorientasi dan
peningkatan perilaku
3 0407 Perfusi Jaringan: perifer 5602 Pengajaran : Proses Penyakit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Kaji tingkat pengetahuan klien terkait
3x 8 jam diharapkan perfusi jaringan perifer penyakit yang spesifik
adekuat dengan kriteria hasil : 2. Berikan informasi pemeriksaan diagostik
 Suhu kulit dalam batas normal 36.5-37.5 yang tersedia sesuai kebutuhan
C 3. Edukasi klien mengenai tindakan untuk
 TD dalam batas normal 120 mmHg/00 mengontrol meminimalkan gejala : senam
mmHg hipertensi
 Kekutan denyut nadi radialis teraba jelas 4050 Manajemen Resiko Jantung
1828 Kontrol Resiko : Hipertensi 1. Identifikasi klien mengenai kebiasaan yang
 klien mampu menggunakan teknik beresiko dengan kejadian hipertensi
relaksasi nafas 2. Berikan dukungan akan olahraga
 klien mampu menggunakan teknik 3. Dukung teknik yang untuk mengurangi
pengurangan hipertensi/ stres: senam stress : relaksasi dan massage
hipertensi 4. Lakukan terapi senam hipertensi
K. Implementasi dan Evaluasi
Hari/tgal No. Implementasi Evaluasi TTD
jam. DX
Rabu, 9 1 1. Melakukan pengkajian S : pasien mengatakan
Oktober nyeri komprehensif P : kepala belakang terasa berat
2019 2. Mengukur TD dan Nadi Q : seperti ditindih
3. Mengobservasi ekspresi non R : kepala bagian belakang
verbal yang menunjukkan S : skala 3 Mufti
10.00
nyeri T : kadang-kadang
4. Memberikan informasi O : Klien tampak menahan nyerinya
mengenai penyebab nyeri N : 96x/mnt
5. Mengajarkan teknik non TD : 160/90 mmHg
farmakologi guna A : nyeri kronis teratasi sebagian
menghilangkan nyeri : P : lanjutkan intervensi
relaksasi nafas dalam 1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
6. Mengkolaborasi dalam 2. Pantau TD dan Nadi
pemberian analgetik 3. Observasi ekspresi non verbal yang
menunjukkan nyeri
4. Ajarkan teknik non farmakologi guna
menghilangkan nyeri : relaksasi nafas dalam
5. Kolaborasi dalam pemberian analgetik
12.00 2 1. Memonitor perubahan S : pasien mengatakan berada di dukuh titang
orientasi, fungsi kognisi towangsan gantiwarno.
dan perilaku serta kualitas
hidup pasien O : pasien dapat menyebutkan jam, hari, tinggal
2. Memanggil nama pasien bersama , nama presiden , nama saudara dan
ketika memulai interaksi orang tuadan tidak dapat menyebutkan bulan, Mufti
3. Menggunakan pendekatan tahun, tanggal lahir.
yang tenang, dan tidak Klien tampak kebingungan
terburu-buru ketika Klien tampak senang dipanggil namanya
berinteraksi dengan pasien Hasil pengkajian MMSE yaitu 21 yang berarti
4. Menginformasikan pasien mengalami gangguan kognitif
mengenai orang, tempat Hasil pengkajian SPMSQ : 6 Kerusakan
dan waktu intelektual sedang
5. Menggunakan petunjuk A : kerusakan memori teratasi sebagian
lingkungan untuk P : lanjutkan intervensi
menstimulasi memori, 1. Memonitor perubahan orientasi, fungsi
reorientasi dan peningkatan kognisi dan perilaku serta kualitas hidup
perilaku pasien
2. Panggil nama pasien ketika memulai
interaksi
3. Gunakan pendekatan yang tenang, dan
tidak terburu-buru ketika berinteraksi
dengan pasien
4. Informasikan pasien mengenai orang,
tempat dan waktu
5. Gunakan petunjuk lingkungan untuk
menstimulasi memori, reorientasi
09.00 3 1. Mengkaji tingkat S : klien menngatakan sudah mengetahui terkait
pengetahuan klien terkait penyakitnya adalah hipertensi dan cara
penyakit yang spesifik mengatasinya. Klien memeriksakan hipertensinya
2. Memberikan informasi setiap bulan di posyandu lansia Klien mengatakan
pemeriksaan diagostik yang suka dan semangat ketika olahraga Mufti
tersedia sesuai kebutuhan O:
3. Mengedukasi klien - TD : 140/90 mmHg
mengenai tindakan untuk - Pengetahuan klien tentang penyakit baik
mengontrol meminimalkan - Klien mau di terapi pijat
gejala : senam hipertensi - Klien dapat dan mau melakukan senam
4. Mengidentifikasi klien hipertensi
mengenai kebiasaan yang - Klien dapat melakukan teknik relaksasi
beresiko dengan kejadian A : resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
hipertensi teratasi sebagian
5. Memberikan dukungan akan P : lanjutkan intervensi
olahraga 1. Berikan informasi pemeriksaan diagostik
6. Dukung teknik yang untuk yang tersedia sesuai kebutuhan
mengurangi stress : 2. Identifikasi klien mengenai kebiasaan yang
relaksasi dan massage beresiko dengan kejadian hipertensi
7. Lakukan terapi senam 3. Berikan dukungan akan olahraga
hipertensi 4. Dukung teknik yang untuk mengurangi stress
: relaksasi dan massage
5. Lakukan terapi senam hipertensi
Kamis , 1 1. Melakukan pengkajian S : pasien mengatakan
10 nyeri komprehensif P : nyeri pinggang hingga kaki bawah dan
Oktober 2. Memantau TD dan Nadi tangan
2019 3. Mengobservasi ekspresi Q : seperti linu
15.00 non verbal yang R : pinggang hingga kaki dan tangan
menunjukkan nyeri S : skala 2 Mufti
4. Mengajarkan teknik non T : timbul ketika berdiri/ berjalan terlalu lama
farmakologi guna O : Klien tampak menahan nyerinya
menghilangkan nyeri : N : 96x/mnt
relaksasi nafas dalam TD : 150/100 mmHg
5. Mengkolaborasi dalam Klien dapat melakukan teknik relaksasi nafas
pemberian analgetik dalam
Obat nadiklofenak 2 x 25 mg
A : nyeri kronis teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
2. Pantau TD dan Nadi
3. Observasi ekspresi non verbal yang
menunjukkan nyeri
4. Ajarkan teknik non farmakologi guna
menghilangkan nyeri : relaksasi nafas
dalam
5. Kolaborasi dalam pemberian analgetik
15.30 2 1. Memonitor perubahan S : pasien mengatakan berada di dukuh titang
orientasi, fungsi kognisi towangsan gantiwarno.
dan perilaku serta kualitas
hidup pasien O : pasien dapat menyebutkan jam, hari, tinggal
2. Memanggil nama pasien Mufti
bersama , nama presiden , nama saudara dan
ketika memulai interaksi orang tuadan tidak dapat menyebutkan bulan,
3. Menggunakan pendekatan tahun, tanggal lahir.
yang tenang, dan tidak Klien tampak kebingungan
terburu-buru ketika Klien tampak senang dipanggil namanya
berinteraksi dengan pasien Hasil pengkajian MMSE yaitu 21 yang berarti
4. Menginformasikan pasien mengalami gangguan kognitif
mengenai orang, tempat Hasil pengkajian SPMSQ : 6 Kerusakan
dan waktu intelektual sedang
5. Menggunakan petunjuk A : kerusakan memori teratasi sebagian
lingkungan untuk P : lanjutkan intervensi
1. Memonitor perubahan orientasi, fungsi
kognisi dan perilaku serta kualitas hidup
pasien
2. Panggil nama pasien ketika memulai
interaksi
3. Gunakan pendekatan yang tenang, dan
tidak terburu-buru ketika berinteraksi
dengan pasien
4. Informasikan pasien mengenai orang,
tempat dan waktu
5. Gunakan petunjuk lingkungan untuk
menstimulasi memori, reorientasi
16.00 3 1. Memberikan informasi S : klien menngatakan sudah mengetahui terkait
pemeriksaan diagostik yang penyakitnya adalah hipertensi dan cara
tersedia sesuai kebutuhan mengatasinya. Klien memeriksakan hipertensinya
2. Mengidentifikasi klien setiap bulan di posyandu lansia. Klien
mengenai kebiasaan yang mengatakan suka dan semangat ketika olahraga Mufti
beresiko dengan kejadian O:
hipertensi - TD : 150/100 mmHg
3. Memberikan dukungan - Pengetahuan klien tentang penyakit baik
akan olahraga - Klien mau di terapi pijat
4. Mendukung teknik yang - Klien dapat dan mau melakukan senam
untuk mengurangi stress : hipertensi
relaksasi dan massage - Klien dapat melakukan teknik relaksasi
5. Melakukan terapi senam A : resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
hipertensi teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Berikan informasi pemeriksaan diagostik
yang tersedia sesuai kebutuhan
2. Identifikasi klien mengenai kebiasaan
yang beresiko dengan kejadian hipertensi
3. Berikan dukungan akan olahraga
4. Dukung teknik yang untuk mengurangi
stress : relaksasi dan massage
5. Lakukan terapi senam hipertensi
Jumat, 11 1 1. Melakukan pengkajian S : pasien mengatakan
Oktober nyeri komprehensif P : nyeri pinggang hingga kaki bawah dan
2019 2. Memantau TD dan Nadi tangan
09.30 3. Mengobservasi ekspresi Q : seperti linu
non verbal yang R : pinggang hingga kaki dan tangan Mufti
menunjukkan nyeri S : skala 2
4. Mengajarkan teknik non T : timbul ketika berdiri/ berjalan terlalu lama
farmakologi guna O : Klien tampak menahan nyerinya
menghilangkan nyeri : N : 96x/mnt
relaksasi nafas dalam TD : 150/100 mmHg
5. Mengkolaborasi dalam Klien dapat melakukan teknik relaksasi nafas
pemberian analgetik dalam
A : nyeri kronis teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
2. Pantau TD dan Nadi
3. Observasi ekspresi non verbal yang
menunjukkan nyeri
4. Ajarkan teknik non farmakologi guna
menghilangkan nyeri : relaksasi nafas
dalam
5. Kolaborasi dalam pemberian analgetik
6.
10.00 2 1. Memonitor perubahan S : pasien mengatakan berada di dukuh titang
orientasi, fungsi kognisi towangsan gantiwarno.
dan perilaku serta kualitas O : pasien dapat menyebutkan jam, hari, tinggal
hidup pasien bersama , nama presiden , nama saudara dan
2. Memanggil nama pasien orang tuadan tidak dapat menyebutkan bulan, Mufti
ketika memulai interaksi tahun, tanggal lahir.
3. Menggunakan pendekatan Klien tampak kebingungan
yang tenang, dan tidak Klien tampak senang dipanggil namanya
terburu-buru ketika Hasil pengkajian MMSE yaitu 21 yang berarti
berinteraksi dengan pasien mengalami gangguan kognitif
4. Menginformasikan pasien Hasil pengkajian SPMSQ : 6 Kerusakan
mengenai orang, tempat intelektual sedang
dan waktu A : kerusakan memori teratasi sebagian
5. Menggunakan petunjuk P : lanjutkan intervensi
lingkungan untuk 1. Memonitor perubahan orientasi, fungsi
menstimulasi memori, kognisi dan perilaku serta kualitas hidup
reorientasi pasien
2. Panggil nama pasien ketika memulai
interaksi
3. Gunakan pendekatan yang tenang, dan
tidak terburu-buru ketika berinteraksi
dengan pasien
4. Informasikan pasien mengenai orang,
tempat dan waktu
5. Gunakan petunjuk lingkungan untuk
menstimulasi memori, reorientasi
11.30 3 1. Mengidentifikasi klien S : klien mengatakan sudah mengetahui terkait
mengenai kebiasaan yang penyakitnya adalah hipertensi dan cara
beresiko dengan kejadian mengatasinya. Klien memeriksakan hipertensinya
hipertensi setiap bulan di posyandu lansia. Klien
2. Memberikan dukungan mengatakan suka dan semangat ketika olahraga Mufti
akan olahraga O:
3. Mendukung teknik yang - TD : 150/80 mmHg
untuk mengurangi stress : - Pengetahuan klien tentang penyakit baik
relaksasi dan massage - Klien mau di terapi pijat
4. Melakukan terapi senam - Klien dapat dan mau melakukan senam
hipertensi hipertensi
- Klien dapat melakukan teknik relaksasi
A : resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Identifikasi klien mengenai kebiasaan
yang beresiko dengan kejadian hipertensi
2. Berikan dukungan akan olahraga
3. Dukung teknik yang untuk mengurangi
stress : relaksasi dan massage
4. Lakukan terapi senam hipertensi

Anda mungkin juga menyukai