S DENGAN SPLENOMEGALI DI
RUANG GERIATRI DASAR RSUP DR. KARIADI SEMARANG
Disusun Oleh :
Khofifah Hanan Nurjihan
P1337420922054
PENGKAJIAN
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama lengkap : Ny.S
Usia : 62 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan terakhir : SD
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Diagnosa medis : Splenomegali
TB/BB : 165 cm/65 kg
Alamat : Semarang
No telepon :-
2. Keluarga
Nama lengkap : NY.A
Alamat : Semarang
Hubungan dengan klien : Anak
No telepon : 085xxxxxxxxx
3. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi
Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
Sumber pendapatan : Saat ini tidak ada
Kecukupan pendapatan : Mengikuti anak
4. Aktivitas Rekreasi
Hobi : Memasak
Bepergian/wisata : Tidak pernah bepergian ke luar rumah apabila
tidak ada sesuatu hal yang mendesak dan penting
Keanggotaan organisasi : Tidak tergabung dalam keanggotaan organisasi
5. Riwayat Keluarga
a. Saudara Kandung
Ny.S merupakan anak pertama dari 3 bersaudara.
b. Riwayat Kematian dalam Keluarga (1 tahun terakhir)
Nama :-
Umur :-
Penyebab :-
c. Kunjungan Keluarga
Klien mengatakan anak perempuannya setiap hari mengunjunginya ke RSUP
Dr. Kariadi, Semarang untuk menjaganya.
d. Genogram
Keterangan :
: Perempuan : Klien/Ny.T
: Meninggal (Lk)
: Meninggal (Pr)
: Garis keturunan
Simpulan genogram :
Ny.S adalah anak ketiga dari 5 bersaudara, ke lima adik dan kakaknya masih hidup
dan keadaanya baik.
C. Status Kesehatan
1. Kesehatan saat ini
Keluhan utama yang dirasakan oleh Ny.S yaitu mual dan muntah. Klien
mengatakan pada tanggal 24 September 2022 klien merasa mual, lalu klien
dirawat di Rumah Sakit Panti Wilasa karena tak kunjung sembuh, pada tanggal 27
september 2022 klien di bawa di RSUP Dr. Kariadi dan dirawat di ruang Geriatri.
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Ny.S mengatakan mempunyai riwayat DM dan pada tahun 2010 klien pernah
dirawat di Rumah Sakit karena penyakit DM.
3. Pengkajian Nyeri
Klien mengatakan nyeri
P: nyeri timbul setiap kali klien bergerak
Q: nyeri terasa seperti ditusuk tusuk
R: nyeri pada perut sampai tulang belakang
S: 4
T: nyeri hilang timbul
4. Pengkajian Nutrisi
Antropometri :
BB = 65 kg
TB = 165 cm
BB 65
IMT = = = 23,8
(TB)2 (1,65)2
kategori = Normal
Biochemical :
Albumin : 3.4 g/dL
Hemoglobin : 9.3 g/dL
Leukosit : 19.6 10ˆ3 IU/mL
Ureum : 38 mg/dL
Kreatinin : 1.0 mg/dL
Natrium : 127 mmol/L
Kalium 3.2 mmol/L
Chlorida 88 mmol/L
Clinical Sign : Pasien tampak lemah
Dietary : Cair 2
5. Pengkajian/Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Keadaan umum Ny.S composmentis, tampak lemah
b. Tekanan darah : 120/70 mmHg
c. Nadi : 90 x/menit
d. Suhu : 36,4ºC
e. SPO2 : 97%
f. BB/TB
Berat badan klien sekitar 65 kg dan tinggi badan klien sekitar 165 cm
g. Rambut
Rambut pendek, berwarna putih atau beruban
h. Mata
Simestris kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, terdapat
penurunan penglihatan, klien tidak memakai kacamata.
i. Telinga
Bentuk simetris, tidak memakai alat bantu pendengaran
j. Mulut, gigi dan bibir
Mukosa lembab, gigi rapi dan sedikit kotor, dan tidak terdapat pembesaran
tonsil
k. Dada
Jantung
Inspeksi : tidak terdapat jejas
Palpasi : normal
Auskultasi : normal
Paru-Paru
Inspeksi : simetris, tidak terdapat jejas, pergerakan dada asimetris.
Palpasi : terdapat massa, fremitus normal
Perkusi : seluruh lapang paru sonor
Auskultasi : suara dasar vesikuler, tidak terdapat ronchi, dan tidak terdapat
wheezing.
l. Abdomen
Inspeksi : bentuk perut simetris, tidak adanya cairan yang keluar
dari umbilikal, tidak ada stretchmarks.
Auskultasi : bising usus 12x/menit (normal 5 – 35 kali/menit).
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
m. Kulit
Kulit keriput dan berwarna sawo matang
n. Ekstremitas
- Atas
Kanan : dapat bergerak dengan skala kekuatan 5, tidak ada lesi, tidak
terdapat edema, CRT < 2 detik
Kiri : dapat bergerak dengan skala kekuatan 5, tidak ada lesi, tidak ada
edema, CRT < 2 detik dan terpasang infus
Bawah
Kanan : dapat digerakkan dengan skala kekuatan 5, tidak ada lesi, tidak
ada edema, CRT < 2 detik.
Kiri : Kaki kiri dapat digerakkan dengan skala kekuatan 5, tidak ada
edema
Kekuatan otot :
Dextra Sinistra
Atas 5 5
Bawah 5 5
0 : Tidak Mampu bergerak sama sekali
1 : Hanya mampu menggerakkan ujung ekstrimitas
2 : Hanya mampu menggeser sedikit
3 : Mampu menggerakkan tangan dengan bantuan, saat bantuan
dilepaskan tangan jatuh
4 : kekuatan otot sedikit berkurang, mampu melawan gravitasi
sesaat lalu jatuh
5 : Kekuatan otot mampu melawan gravitasi.
o. Sistem Imune
Ny.S tidak pernah menderita penyakit autoimune, sudah mendapat vaksin
COVID-19 dosis 3.
p. Sistem reproduksi
Ny.S berjenis kelamin perempuan, tidak memiliki gangguan atau penyakit
menular reproduksi.
q. Sistem persyarafan
1) Kesadaran : composmentis
GCS, E4V5M6
GCS total = 15
2) Kejang : tidak
3) Saraf cranial
SC. I (Olfaktorikus) : penciuman klien baik, dapat membedakan bau
SC. II (Optikus) : terjadi penurunan penglihatan
SC. III (Okulomotorikus) : reflek pupil tidak terganggu
SC. IV (Trochlearis) : gerak mata baik
SC. V (Trigiminus) : reflek kornea tidak terganggu, reflek kedip dan
sensasi wajah baik
SC. VI (Abdusen) : gerakan deviasi mata ke lateral normal
SC. VII (Fasialis) : klien dapat mengangkat alis kanan dan kiri
dengan baik
SC. VIII (Vestibulo) : klien mengalami penurunan pendengaran
SC. IX (Glosofaringeus) : klien dapat membedakan rasa dengan baik
SC. X (Vagus) : reflek menelan baik
SC. XI (Asesoris) : klien dapat menggerakkan bahu kanan dan kiri
dengan baik
SC. XII (Hipoglosus) : klien dapat menggerakkan lidah dengan baik
4) Parise/plegia/paralise : tidak
5) Koordinasi gerak : baik
A Fungsi penglihatan :
1. Penglihatan kabur √
2. Mata berair √
3. Nyeri pada mata √
B Fungsi pendengaran :
1. Pendengaran berkurang √
2. Telinga berdenging √
C Fungsi paru (pernafasan) :
1. Batuk lama disertai keringat malam √
2. Sesak nafas √
3. Berdahak/sputum √
D Fungsi jantung :
1. Jantung berdebar-debar √
2. Cepat lelah √
3. Nyeri dada √
E Fungsi pencernaan
1. Mual/muntah √
2. Nyeri ulu hati √
3. Makan dan minum banyak (berlebihan) √
4. Perubahan kebiasaan BAB (mencret atau √
sembelit)
G Fungsi pergerakan :
1. Nyeri kaki saat berjalan √
2. Nyeri pinggang atau tulang belakang √
3. Nyeri persendian/bengkak √
H Fungsi persyarafan :
JUMLAH 9
Analisa Hasil :
- Skor <25 : tidak ada masalah kesehatan kronis s.d masalah kesehatan kronis
ringan
- Skor 26 – 50 : masalah kesehatan kronis sedang
- Skor > 50 : masalah kesehatan kronis berat
Hasil Pengkajian : 9, yang berarti Ny. S tidak ada masalah kesehatan kronis
s.d masalah kesehatan kronis ringan
2. Fungsi Kognitif
Mini Mental State Exam (MMSE)
BAHASA
Jumlah 17
Keterangan :
Nilai 27 – 30 : Normal
Nilai 21 – 26 : Demensia Ringan
Nilai 10-20 : Demensia Sedang
Nilai < 10 : Demensia Berat
Hasil pengkajian kognitif : 17, yang berarti Ny.S mengalami demensia
sedang
3. Status Fungsional
Indeks Barthel
Kriteria hasil:
0 – 20 : ketergantungan penuh
21 – 61 : ketergantungan berat (sangat tergantung)
62 -90 : ketergantungan moderat
91 – 99 : ketergantungan ringan
100 : mandiri
Hasil pengkajian fungsional : 85, yang berarti Ny.S termasuk dalam
kategori ketergantungan moderat
Interpretasi :
Jumlah respon dijumlahkan dan dikategorikan menjadi :
(1) Skor 10 – 15 = Depresi berat
(2) Skor 6 – 9 = Depresi sedang
(3) Skor 0 – 5 = Depresi ringan
Hasil pengkajian skala psikologis: 8, yang berarti Ny.S termasuk dalam kategori
depresi sedang.
5. Keseimbangan Lansia
Pengkajian Keseimbangan Lansia
Test Berg Balance Scale (BBS)
No Instruksi Skor
1. Berdiri tanpa support dengan mata tertutup. 0
Instruksi :Silahkan berdiri dengan tutup mata selama 10 detik.
0 : membutuhkan bantuan untuk menjaga supaya tidak jatuh
1 : tidak bisa dengan menutup mata selama 3 detik tetapi mampu berdiri
tegak
2 : mampu berdiri selama 3 detik
3 : mampu berdiri selama 10 detik dengan pengawasan
4 : mampu berdiri selama 10 detik dengan aman
2. Berdiri tanpa support kedua kaki rapat 1
Instruksi : silahkan merapatkan kaki dan berdiri tanpa pegangan selama 1
menit.
0: membutuhkan bantuan saat berdiridan tidak mampu bertahan selama 15
detik
1 : membutuhkan bantuan saat berdiri dan mampu berdiri selama 15 detik
2 : tidak mampu berdiri selama 30 detik
3 : mampu berdiri selama 1 menit dengan pengawasan
4 : mampu berdiri selama 1 menit secara aman
3. Menggerakkan lengan kedepan dengan tangan terulur maksimal pada 4
posisi berdiri
Instruksi : angkat lengan 90 º dan dapat meraih > 25 cm
menggerakkan lengan kedepan dan jari membuka sejauh mungkin semampu
pasien (therapist menempatkan penggaris pada jari terpanjang saat akhir
gerakan, saat lengan posisi 90 º). Jari – jari seharusnya tidak menyentuh
penggaris saat pasien meraih kedepan ukuran yang dicatat adalah jarak
kedepan yang diraih saat posisi pasien lebih condong kedepan.
0: kehilangan keseimbangan saat mencoba membutuhkan bantuan dari luar
1 : meraih lengan kedepan tetapi membutuhkan bantuan
2 : dapat meraih lengan kedepan > 5 cm secara aman
3 : dapat meraih lengan kedepan > 12 cm secara aman
4 : dapat meraih lengan kedepan dengan keyakinan > 25 cm secara aman
Jumlah Skor 6
Hasil Scoring :
21-28 : risiko jatuh rendah
11-20 : risiko jatuh menengah
0-10 : risiko tinggi jatuh
Hasil pengkajian keseimbangan, diperoleh skor : 6, yang berarti Ny.S
termasuk dalam kategori risiko tinggi jatuh.
6. Resiko dekubitus
Skor Norton
Tanggal
Nama penderita Skor
10/10/22
Kondisi umum
- Baik 4 4
- Lumayan 3
- Buruk 2
- Sangat buruk 1
Kesadaran
- Komposmentis 4 4
- Apatis 3
- Konfus/soporis 2
- Stupor/koma 1
Aktivitas
- Ambulan 4 3
- Ambulan dengan bantuan 3
- Tiduran 2
1
Mobilitas
- Bergerak bebas 4 3
- Sedikit terbatas 3
- Sangat terbatas 2
- Tidak bergerak 1
Inkontinensia
- Tidak 4 4
- Kadang-kadang 3
- Sering inkontinensia urin 2
- Sering inkontinensia alvi dan urin 1
Skor total 18
E. Pengkajian Sosial
1. Hubungan dengan Keluarga
Hubungan Ny.S dan keluarga sangat baik tidak ada permasalahan yang terjadi di
dalam keluarga.
2. Hubungan dengan Tetangga
Hubungan Ny.S dan tetangga baik, apabila tetangga datang menjenguk Ny.S
menyambut dengan ramah. Tidak ada permasalahan yang terjadi di dalam
wilayah tetangganya.
F. Pengkajian Spiritual
1. Keyakinan Akan Pengobatan
Ny.S mengatakan untuk saat ini tidak menjalankan program pengobatan apapun.
Apabila sakit, Ny.S langsung berobat ke rumah sakit
2. Keyakinan Akan Kesembuhan
Ny.S mengatakan keyakinan akan kesembuhan ada, semangat sembuhnya tinggi.
3. Semangat Untuk Sembuh
Ny.S mengatakan semangat untuk sembuh ada dan ingin segera pulang
4. Kegiatan Ibadah
Ny.S mengatakan menjalankan sholat 5 waktu secara tepat waktu, Ny.S
mengatakan masih senang membaca ayat Al – Qur’an
G. Data penunjang
1. Hasil pemeriksaan radiologi (USG Abdomen)
Kesan :
Splenomegaly dengan parenkim homogen disertai pelebaran vena lienalis
Ukuran membesar ( + 20.53 cm), tak tampak nodul, v. Lienalis melebar (1.27
cm)
2. Laboratorium
H. Terapi
Infus Nacl 0,9
Ketorolac 30 mg
Ranitidin 50 mg
Diphenhydramine 2 amp
ANALISA DATA
Hari,
Tanggal/ Data Etiologi Masalah
Jam
Senin, 10 DS : Infiltrasi tumor Nyeri Akut
Oktober - Klien mengatakan nyeri (D.0077)
2022/ 15.30 P: nyeri timbul setiap kali klien
WIB bergerak
Q: nyeri terasa seperti ditusuk tusuk
R: nyeri pada perut sampai tulang
belakang
S: 4
T: nyeri hilang timbul
DO :
- Klien tampak meringis menahan sakit
PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri Akut berhubungan dengan Infiltrasi tumor (D.0077)
2. Resiko Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan
(D.0032)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Do :
Klien tampak meringis menahan nyeri saat menunjukkan
lokasi nyerinya
Do :
Terlihat makanan yang disajikan masih tersisa setengah
piring
18.35 WIB 2 Monitor mual dan muntah Ds : Klien mengatakan muntah saat makan
maupun minum
Do : -
18.40 WIB 2 Monitor Berat Badan Ds :
Do :
BB klien : 65 kg
Do :
Klien tampak meringis menahan nyeri saat menunjukkan
lokasi nyerinya
Do :
Klien dapat melakukan relaksasi napas dalam
Do :
Ketorolac 30 mg dapat diberikan dengan lancar
Do :
Terlihat makanan yang disajikan masih tersisa setengah
piring
12.15 WIB 2 Monitor mual dan muntah Ds : Klien mengatakan masih muntah saat makan
maupun minum
Do : -
Do : -
Do :
Ketorolac 30 mg dapat diberikan dengan lancar
Do :
Terlihat makanan yang disajikan masih tersisa setengah
piring
12.15 WIB 2 Monitor mual dan muntah Ds : Klien mengatakan masih muntah saat makan
maupun minum
Do :
O:
Klien tampak meringis menahan nyeri
A:
Nyeri Akut berhubungan dengan infiltrasi tumor (D.0078).
Belum teratasi
P.
Intervensi dilajutkan
1. Monitor nyeri
2. Ajarkan selalu terapi nafas dalam
3. Berikan ketorolac 30 mg
21.00 WIB S:
Klien mengatakan masih tidak nafsu makan, setiap kali
makan, klien memuntahkan makanannya
O:
Klien tidak menghabiskan makanannya
Berat Badan : 65 kg
A:
Resiko Defisit Nutrisi berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna makanan (D.0032). Sudah
Teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor asupan makanan
2. Monitor mual dan muntah
3. Monitor BB
4. Kolaborasi ahli gizi untuk pemilihan diet yang tepat
11/10/2022 1. S:
14.00 Klien mengatakan nyeri
P: nyeri timbul setiap kali klien bergerak
Q: nyeri terasa seperti ditusuk tusuk
R: nyeri pada perut sampai tulang belakang
S: 3
T: nyeri hilang timbul
O:
Klien tampak meringis menahan nyeri
A:
Nyeri Akut berhubungan dengan infiltrasi tumor (D.0078).
Belum teratasi
P.
Intervensi dilajutkan
1. Monitor nyeri
2. Ajarkan selalu terapi nafas dalam
3. Berikan ketorolac 30 mg
14.00 WIB 2. S:
Klien mengatakan sudah menghabiskan makanannya tetapi
setiap kali makan, klien memuntahkan makanannya
O:
Klien menghabiskan makanannya
Berat Badan : 65 kg
A:
Resiko Defisit Nutrisi berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna makanan (D.0032). Belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor asupan makanan
2. Monitor mual dan muntah
3. Monitor BB
4. Kolaborasi ahli gizi untuk pemilihan diet yang tepat
12/10/2022 1. S:
14.00 Klien mengatakan nyeri
P: nyeri timbul setiap kali klien bergerak
Q: nyeri terasa seperti ditusuk tusuk
R: nyeri pada perut sampai tulang belakang
S: 2
T: nyeri hilang timbul
O:
Klien tidak tampak meringis menahan nyeri
A:
Nyeri Akut berhubungan dengan infiltrasi tumor (D.0078).
Sudah teratasi
P:
Hentikan Intervensi
14.00 WIB 2. S:
Klien mengatakan sudah menghabiskan makanannya tetapi
setiap kali makan, klien memuntahkan makanannya
O:
Klien menghabiskan makanannya
Berat Badan : 65 kg
A:
Resiko Defisit Nutrisi berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna makanan (D.0032). Belum
Teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor asupan makanan
2. Monitor mual dan muntah
3. Monitor BB
4. Kolaborasi ahli gizi untuk pemilihan diet yang tepat