OLEH:
Nurhidayanti
7090012208
CI LAHAN CI INSTITUSI
(........................................) (........................................)
II. PENGKAJIAN
A. Fisik
Wawancara
Pandangan lanjut usia tentang kesehatannya:
Pasien mengatakan Lelah berobat dan pasrah dengan penyakitnya.
Kegiatan yang mampu dilakukan lanjut usia:
Pasien mengatakan saat sehat pasien dapat bekerja diluar rumah dan menjual
buah-buahan, namun saat sakit pasien tidak mampu melakukan kegiatan sehari-
hari secara mandiri dan haru dengan bantuan keluarga.
Kebiasaan lanjut usia merawat diri sendiri:
Pasien mengatakan saat sehat mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2 kali sehari dan
mencuci rambut 1 kali dalam 3 hari, pada saat sakit pasien selalu dibantu untuk
perawatan dirioleh suami .
Kekuatan fisik lanjut usia:
Kekuatan otot dan sendi:
Pasien mengatakan merasa lemah dan mengeluh nyeri pada kaki. Tampak
bengkak pada kedua kaki
44
33
6. Tingkat orientasi
a. Waktu : Saat ditanya tanggal, bulan dan tahun berapa hari ini, klien
menjawab tidak tau
b. Tempat : Saat ditanya klien berada dimana sekarang, di ruang apa, di
daerah mana, klien menjawab di Rumah Sakit Wahidin tepatnya di ruang
perawatan dan berada di daerah Makassar
c. Orang : Saat klien ditanya siapa yang berada di sampingnya, klien
mengatakan kalau itu suaminya Tn S
7. Memory (ingatan) : Ingatan pasien masih bagus, masih mampu
mengingatkkeluarganya dan kejadian yang sudah lalu.
8. Tidur :
a. Kuantitas (lama tidur) : Pasien mengatakan pada malam hari kurang lebih
8 jam, sedangkan pada siang hari kurang lebih 2 jam
b. Kualitas : Kualitas tidur baik (nyenyak)
c. Pola : Pola tidur teratur, setiap tidur malam pada jam 22.00 bangun jam
06.00
9. Istirahat
a. Kuantitas (lama tidur) : Malam 8 jam, siang 1 jam
b. Kualitas : Baik
c. Pola : Teratur
10. Penyesuaian psikososial : Pasien sering merasa bosan selama di rumah sakit,
pasien merasa takut karena akan menjalani Tindakan operasi, klien merasa
selama sakit kurang menyenangkan danmerasa tidak berdaya, komunikasi
dengan keluarga dan tetangga terjalin dengan sangat baik, dan klien memiliki
hubungan yang harmonis dengan keluarga. Pasien tampak tegang. Pasien tampak
gelisah. Kontak mata pasien tampak buruk.
Sistem Persyarafan
1. Kesemetrian raut wajah : Raut wajah klien tampak simetris kiri dan kanan dan
namun klien sering berdiam diri.
2. Tingkat kesadaran:
Snile (pikun) : Klien tidak mengalami pikun
Daya ingat : Klien memiliki daya ingat yang baik dan mampu mengingat
masa lalunya
3. Mata
Pergerakan : Baik mampu mengikuti gerakan tangan pemeriksa
Penglihatan : Klien mampu melihat tetapi menggunakan kacamata .
Penyakit penyerta : tampak ikterik
4. Pupil
Kesamaan : Isokor
5. Ketajaman penglihatan : kurang baik karena klien hanya mampu melihat
dengan jelas dan membaca saat menggunakan kacamata
6. Sensori deprivation (gangguan sensorik) : Tidak ada gangguan
7. Ketajaman pendengaran
Apakah menggunakan alat bantu dengar : Tidak
Tinitus : Tidak
Serumen : Tidak
8. Rasa sakit dan nyeri :
Pasien mengeluh nyeri perut. Skala nyeri 4. Nyeri tersebut menetap , dan
bertambah saat digerakkan. Akibat nyeri tersebut, pasien sulit menggerakkan
badannya dan tidak mampu berjalan, pasien tampak hanya mampu menggeser.
Dan dibantu oleh suaminya wajah pasien tampak meringis.
Sistem Kardiovaskuler
1. Sirkulasi perifer
- Warna : Merah muda
- CRT : 2 detik
2. Denyut nadi apikal : Normal, kuat frekuensi
3. Pembengkakan vena jugularis : Tidak ada pembengkakan
4. Pusing : Tidak mengalami pusing
5. Nyeri dada : Tidak ada nyeri dada
6. Edema : pitting edema kaki kiri sangat lambat (>10 detik), Kaki kanan pitting
edema lambat ( >5 detik).
Sistem Gastrointestinal
1. Status gizi : BB sekarang 45 kg TB 155 cm IMT= 18,3
2. Pemasukan diet : Pasien mengatakan tidak melakukan diet
3. Anoreksia : Tidak
4. Mual : ada
5. Muntah : ada
6. Mengunyah dan menelan : klien mampu menelan dan mengunyah, tidak ada
nyeri saat menelan
7. Keadaan gigi : Klien mengatakan gigi nya sudah ada yang copot
8. Rahang : Normal, tidak ada kelainan pada rahang
9. Rongga mulut : Normal, tidak terdapat stomatitis
10. Bising usus ; 12 x / menit
11. Keadaan perut : Baik, tidak ada nyeri tekan dan ada pembengkakan
12. Konstipasi (sembelit) : Pasien mengatakan tidak susah BAB
13. Diare : Tidak mengalami diare
14. Intontinesia alvi : Klien mengatakan merasakan sensasi ketika hendak buang
air kecil/besar
Sistem Genitourinarius
1. Warna dan bau urin : Berwarna kuning jernih dan tidak berbau
2. Distensi kandung kemih : Tidak ada distensi kandung kemih
3. Inkontinensia : Pasien terpasang kateter urin
4. Frekuensi : Pasien terpasang kateter urin
5. Tekanan/desakan : Tidak ada tekanan atau desakan
6. Pemasukan cairan : 1-2 botol ukuran 1500 cc
7. Pengeluaran cairan : Pasien terpasang kateter urin
8. Disuria : Tidak mengalami disuria
9. Seksualitas
Minat melaksanakan hubungan seks : -
Frekuensi : -
Sistem Kulit
1. Kulit
Temperatur : 36,8oC
Tingkat kelembaban : Kulit teraba lembab
Keadaan luka : Tidak ada luka
Turgor (kekenyalan kulit) : Kulit tampak keriput
2. Jaringan parut : Tidak ada jaringan parut
3. Keadaan kuku : Pendek dan bersih
4. Keadaan rambut : pendek, ikal dan bersih
5. Gangguan-gangguan umum : Tidak ada
Sistem Muskuloskeletal
1. Kontraktur
Otot : Pasien mengalami penurunan kekuatan otot
Gerakan sendi : Tidak ada kaku dan Nyeri Sendi
2. Tingkat mobilisasi
Ambulasi : Pasien mengatakan tidak mampu duduk tanpa sandaran, berdiri
dan berjalan sendiri.
Gerakan : Pasien tampak tidak mampu berdiri dan berjalan .
Kekuatan otot :
4 4
3 3
Kemampuan melangkah atau berjalan: Pasien tidak mampu melangkah dan
berjalan
3. Pemeriksaan sendi: tidak Ditemukan adanya krepitasi pada kedua lutut. tidak
ditemukan deformitas.
4. Paralisis : Tidak
5. Kifosis : Tidak
B. Psikologis
Pengenalan masalah-masalah utama : Pasien mulai merasakan nyeri padakaki
kurang lebih 2 bulan yang lalu dan memberat 1 bulan terakhir, pasien sudah
tidak mampu beraktivitas seperti biasanya sejak 2 bulan yang lalu, mudah
Lelah setelah beraktivitas dan nafsu makan berkurang.
Sikap terhadap proses penuaan : Pasien mengatakan bahwa penyakit yang
dideritanya membuatnya tidak berdaya. Pasien merasa masa tuanya sangat
tidak berguna. Karena menyadari hal tersebut, pasien menjadi khawatir
terhadap apa yang akan terjadi pada dirinya setelah menjalanioperasi dan
pengobatan selanjutnya.
Perasaan dibutuhkan : Pasien mengatakan selalu merasa dibutuhkan, terutama
oleh suaminya
Pandangan terhadap kehidupan : Klien tampak kurang bersemangat dalam
menjalani kehidupannya. Pasien khawatir dengan kondisinya.
Koping stressor : Klien mengatakan ketika lelah langsung beristirahat dan
ketika klien memiliki masalah, klien akan berdoa dan menceritakan pada
suami
Penyesuaian diri : Klien mampu berkomunikasi dan beradaptasi dengan
lingkungannya dengan baik
Kegagalan : Klien merasa tidak berguna karena sudah sebulan lebih tidak
bekerja dan mendapatkan penghasilan, klien juga mengatakan merasa malu
karena sudah tidak mampu lagi bekerja.
Harapan saat ini dan yang akan datang : Klien berharap agar segera sembuh
dan dapat beraktifitas dengan baik kembali. Pasien mengatakan ingin balik ke
rumah karena merasa hanya menyusahkan suaminya untuk menjaga
Fungsi kognitif
- Daya ingat : Pasien mampu mengingat kejadian yang lalu seperti tanggal
berapa dia lahir dan tanggal berapa dia masuk rumah sakit
- Proses fikir : pembicaraan pasien dapat dipahami , namun pasien kurang
ekspresif dalam komunikasi.
- Alam perasaan : Sedih
- Orientasi : Pasien mampu mengetahui bahwa dia berada di rumah sakit
dan pasien mampu mengetahui bahwa dia bersama suaminya
- Kemampuan dalam penyelesaian masalah : Pasien mengatakan saat ini
merasa tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai istri yang mengurus
suami.
C. Sosial Ekonomi
Sumber keuangan
Pasien mengatakan sumber ekonomi dari suaminya
Kesibukan dalam mengisi waktu luang
Bercerita dengan suami serta kerabat
Teman tinggal
Tinggal bersama suami
Kegiatan organisasi
Tidak ada
Pandangan terhadap lingkungannya
Pasien mengatakan sejak sakit hanya dikamar dan jarang keluar rumah.
Hubungan dengan orang lain diluar rumah
Hubungan dengan orang lain baik
Yang biasa mengunjungi
Sanak saudara/keluarga dan tetangga
Penyaluran hobi/kegiatan sesuai fasilitas yang ada :
D. Spiritual
Agama : Islam
Kegiatan ibadah : Pasien sering beribadah dan berdzikir
Kegiatan keagamaan : berdzikir
Cara lanjut usia menyelesaikan masalah : Pasien mengatakan menyelesaikan
masalah dengan berserah diri dengan Allah swt dan tetap berdiskusi dalam
keluarga.
Penampilan lansia : Pasien tampak bersih
E. Psikososial
Tingkat ketergantungan : Pasien dibantu total oleh suaminya
Perhatian : Pasien tidak mampu memperhatikan dirinya karena merasa lemah.
Rasa kasih sayang : Pasien masih menunjukkan rasa kasih sayangnya kepada
keluarganya.
PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL
INDEKS KATZ
SCORE KRITERIA
Penilaian :
Kesalahan 0– 2 fungsi intelektual utuh Kesalahan 3– 4 fungsi intelektual ringan
Kesalahan 5– 7 fungsi intelektual sedang Kesalahan 8– 10 fungsiintelektual berat
SKALA DEPRESI GERIATRIK (GERIATRIC DEPRESSION
SCALE / GDS)
1. (Short Form)
No Pertanyaan Ya Tdk
1 Apakah pada dasarnya anda puas dengan 0 1√
kehidupan anda?
2 Apakah anda telah banyak meninggalkan 1√ 0
kegiatan dan minat/kesenangan anda?
3 Apakah anda merasa kosong dengan kehidupan 1√ 0
yang dijalani saat ini?
4 Apakah anda sering bosan ? 1√ 0
5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik 0 1√
setiap waktu ?
6 Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada anda 1√ 0
?
7 Apakah anda merasa bahagia di setiap waktu ? 0 1√
8 Apakah anda merasa tidak berdaya? 1√ 0
9 Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada 1√ 0
malam hari, dari pada pergi dan melakukan
sesuatu yang baru ?
10 Apakah anda memiliki banyak masalah dengan 1 0√
daya ingat dibandingkan kebanyakan orang?
11 Apakah anda berfikir sangat menyenangkan 0 1√
hidup sekarang ini?
12 Apakah anda merasa Saya sangat tidak berharga/ 1√ 0
berguna?
13 Apakah anda merasa penuh semangat? 0 1√
14 Apakah anda merasa tidak memiliki harapan? 1 0√
15 Apakah anda berpikir keadaan orang lain lebih baik 1√ 0
daripada anda?
Skor 6
Penilaian :
0 – 5 : Normal
6 – 10 : Kemungkinan depresi
>10 : Depresi
SKALA JATUH MORSE (MORSE FALL SCALE/ MFS)
Total nilai 70
Keterangan:
Tingkat Risiko Nilai Tindakan
MPS
Tidak berisiko 0 -24 Perawatan dasar
APGAR Keluarga
Hampir
No Fungsi Uraian Selalu Kadang tidak
pernah
2 1 0
1 Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat √
kembali pada keluarga (teman-
teman) saya untuk membantu
pada waktu sesuatu menyusahkan
saya
2 Hubungan Saya puas dengan cara √
keluarga (teman-teman) saya
membicarakan sesuatu dengan
saya dan mengungkapkan masalah
dengan saya
3 Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga √
(teman-teman) saya menerima
dan mendukung keinginan saya
untuk melakukan aktifitas atau
arah baru
4 Afeksi Saya puas dengan cara keluarga √
(teman-teman) saya
mengekspresikan afek dan
berespons terhadap emosi-emosi
saya, seperti marah, sedih atau
mencintai
5 Pemecahan Saya puas dengan cara teman- √
teman saya dan saya menyediakan
waktu bersama-sama
SKOR 10
Penilaian :
0–5 Fungsi sosial kurang
6 – 10 Fungsi sosial baik
2. Barthel Indeks
Dengan
No Kriteria Mandiri Keterangan
Bantuan
1 Makan 5 10 Frekuensi : 3
kali
Jumlah :
Sedikit
Jenis : Bubur,
ikan,telur
2 Minum 5 10 Frekuensi : 7-8
kali
Jumlah :
Sedang
Jenis : Air
putih
3 Berpindah dari kursi 5 – 10 15 Bantuan total
roda ke tempat tidur dan
sebaliknya
4 Personal toilet (cuci muka, 0 5 Frekuensi : Setiap
menyisir rambut, gosok gigi) hari
5 Keluar masuk toilet 5 10 Mandiri
(membuka pakaian, menyeka
tubuh, menyiram)
6 Mandi 5 15 Frekuensi : 2 kali
sehari dengan
tissue basah
7 Jalan di permukaan datar 0 5 Bantuan
8 Naik turun tangga 5 10 Bantuan
9 Mengenakan pakaian 5 10 Bantuan
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi : 1
kali selama 2
hari
11 Kontrol bladder (BAK) 5 10 Terpasang
12 Olahraga/latihan 5 10 -
13 Rekreasi/pemanfaatan waktu 5 10 Jenis :
luang Frekuensi :
Keterangan :
130 : Mandiri
60-125 : Ketergantungan sebagian
55 : Ketergantungan total
Penilaian potensi dekubitus (Skor NORTON)
Kondisi Fisik Umum:baik
a) Baik 4
b) Lumayan 3
c) Buruk 2
d) Sangatburuk 1
Kesadaran : Kompos Mentis
a) Kompos mentis 4
b) Apatis 3
c) Sopor 2
d) Koma 1
Aktifitas 3
a) Ambulan 4
b) Ambulan dengan bantuan 3
c) Hanya bisa duduk 2
d) Tiduran 1
Inkontinen 4
4
a) Tidak
b) Kadang-kadang 3
c) Sering Inkontinesia urin 2
d) Inkontinensia alvi & urin 1
Interpretasi :
15-20 : Kecil sekali/tak terjadi
12-15 : Kemungkinan kecil terjadi
< 12 : Kemungkinan Besar terjadi
Identifikasi aspek kognitif dan fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini
Mental Status Exam)
Orientasi
Registrasi
Perhatian
Kalkulasi
Mengingat kembali
Pengulangan
1 1 Minta klien untuk mengulang kata
berikut : “Tak ada jika, dan, atau,
tetapi.” Bila benar, nilai satu poin.
□ Pernyataan benar 2 buah
Pemahaman
(contoh : tak ada, tetapi)
Interpretasi hasil
26-30 : Aspek kognitif dan fungsi mental baik
21-25: Aspek kognitif dari fungsi mental ringan
11-20: Kerusakan aspek fungsi mental sedang
0-10: Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Interpretasi Hasil: pasien berada pada skor 26 yaitu aspek kognitif dan fungsi mental baik
Pengkajian Keseimbangan
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dari dua komponen utama dalam bergerak, dari kedua
komponen tersebut dibagi dalam beberapa gerakan yang perlu di observasi oleh perawat. Kedua
komponen tersebut adalah:
1) Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini, dan 1 bila menunjukkan
kondisi berikut ini.
Bangun dari tempat duduk (dimasukkan dalam analisis) dengan mata terbuka
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi lansia
mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan
kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali (1)
Duduk ke kursi (dimasukkan ke dalam analisis) dengan mata terbuka
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi (1)
Bangun dari tempat duduk (dimasukkan ke dalam analisis) dengan mata
tertutup
Tidak bangun dari tempat duduk dengan sekali gerakan, akan tetapi lansia
mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan
kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali (1)
Duduk ke kursi (dimasukkan ke dalam analisis) dengan mata tertutup
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk ke tengah kursi (1)
Keterangan : Kursi harus yang keras tanpa lengan
Menahan dorongan pada sternum (Pemeriksa mendorong sternum sebanyak 3
kali dengan hati-hati) dengan mata terbuka
Klien menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya (1)
Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong sternum sebanyak 3
kali dengan hati-hati) dengan mata tertutup
Klien menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya (1)
Perputaran leher (klien sambil berdiri)
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki; keluhan
vertigo, pusing, atau keadaan tidak stabil (1)
Gerakan menggapai sesuatu)
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya
sementara berdiri pada ujung-ujung jari kaki, tidak stabil memegang sesuatu
untuk dukungan (1)
Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya
pulpen) dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, dan memerlukan
usaha-usaha yang keras untuk bangun (1)
2) Komponen gaya berjalan atau pergerakan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini, atau beri nilai 1 jika klien
menunjukkan salah satu dari kondisi di bawah ini :
Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan
Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk pegangan (1)
Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah) Kaki tidak naik
dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki), mengangkat kaki
terlalu tinggi (> 5 cm) (1)
Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat
satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai (1)
Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Langkah tidak simetris, terutama pada bagian yang sakit (1)
Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari samping
kiri klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi (1)
Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang
objek untuk dukungan (1)
Interpretasi hasil: nilai yang diperoleh adalah 15 dan masuk ke dalam risiko
jatuh tinggi
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, kemudian di interpretasikan
sebagai berikut :
0 – 5 risiko jatuh rendah
6 – 10 risiko jatuh sedang
11 – 15 risiko jatuh tinggi
Waktu duduk dan berdiri klien
No Langkah
1. Posisi klien duduk di kursi
2. Minta klien berdiri dari kursi, berjalan 10 langkah (3
meter), kembali ke kursi, ukur waktu dalam detik
Interpretasi : Sulit untuk dikaji, pasien tidak mampu duduk dikursi
≤ 10 detik : Risiko jatuh rendah
11-19 detik : Risiko jatuh sedang
20-29 detik : Risiko jatuh tinggi
≥ 30 detik : Gangguan mobilitas dan risiko jatuh tinggi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan USG
01-03-2023
Koangulasi detik
PT 11.7 10-14
INR 1.09 - detik
APTT 36.0 22.0-30.0
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1 Nyeri kronis berhubungan agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan
DS:
- Pasien mengeluh nyeri perut.
- Pasien mengatakan Perut terasa penuh
DO:
- Pasien tampak meringis
- Tampak perut membesar
- Bising usus 12x/i
- TTV: TD: 120/70n mmHg, HR:104 x/menit, RR: 18x/menit, S: 37,8 C
- Pemeriksaan USG
Kesan : hepathomegaly dengan multiple massa hepar, sugestif tumor
metastisascites
- PQRST
P: Proses penyakit / saat
digerakkan Q: Seperti ditekan
R: Kaki sebelah kiri
S: Skala 4 (NRS)
T: Nyeri menetap
2 Defisit Nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis dibuktikan dengan:
DS:
- Keluarga pasien mengatakan mual dan muntah sebanyak 2 kali
- Keluarga pasien mengatakan tidak suka makan makanan rumah sakit
- Keluarga pasien mengatakan nafsu makan klien menurun
DO:
- Pasien tampak lemah
- Status gizi : BB sekarang 45 kg TB 155 cm IMT= 18,3
- Pasien tampak tidak menghabiskan porsi makannya
- HGB:8.6 (N:12.0-16.0)
- HCT:27 (N:37.0-48.0)
- Albumin 2,3
RENCANA KEPERAWATAN
- Tampak perut membesar menurun (misalnya: terapi murottal). - Memudahkan pasien untuk mengontrol
- Bising usus 12x/i - Meringis Edukasi : nyeri dengan cara sederhana
- Pemeriksaan USG menurun - Ajarkan teknik nonfarmakologis
Kesan : hepathomegaly - Frekuensi untuk mengurangi rasa nyeri - Mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan pasien
dengan multiple massa hepar, nadi membaik (terapi murottal).
sugestif tumor metastisascites - Tekanan Kolaborasi
- TTV: TD: 120/70n mmHg, darah Kolaborasi pemberian analgetik, jika
HR:104 x/menit, RR: perlu
membaik
18x/menit, S: 37,8 C
- PQRST
P: Proses penyakit / saat
digerakkan
Q: Seperti ditekan
R: Kaki sebelah kiri
S: Skala 4 (NRS)
T: Nyeri menetap
2 Defisit Nutrisi berhubungan Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi Manajemen Nutrisi
dengan faktor psikologis tindakan Observasi Observasi
dibuktikan dengan: keperawatan - Identifikasi status nutrisi - Mengetahui status nutrisi
DS: selama 3x24 jam - Identifikasi alergi dan - Mengetahui alergi dan intoleransi
- Keluarga pasien mengatakan kepada Ny. N intoleransi makanan makanan
diharapkan status - Identifikasi makanan yang - Mengetahui makanan yang disukai
mual dan muntah sebanyak 2 nutrisi meningkat disukai - Mengetahui asupan makanan yang
kali dengan kriteria - Monitor asupan makanan dihabiskan
- Keluarga pasien mengatakan hasil : - Monitor berat badan - Mengetahui berat badan pasien
tidak suka makan makanan - Porsi makan Terapeutik Terapeutik
rumah sakit yang - Sajikan makanan secara menarik - Agar pasien antusias dan semangat
dihabiskan dan suhu yang sesuai makan
- Keluarga pasien mengatakan
meningkat
nafsu makan klien menurun - Berikan makanan tinggi kalori - Makanan yang tinggi kalori dan protein
- Nafsu makan dan tinggi protein baik untuk pasien
DO: membaik Edukasi Edukasi
- Pasien tampak lemah
Frekuensi Anjurkan posisi duduk Agar melancarkan pencernaan ke perut
- Status gizi : BB sekarang 45
kg TB 155 cm IMT= 18,3 makan
- Pasien tampak tidak membaik
menghabiskan porsi
makannya
- HGB:8.6 (N:12.0-16.0)
- HCT:27 (N:37.0-48.0)
- Albumin 2,3
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
Terapeutik
- Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Hasil: menu makanan bervariasi
- Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Hasil: pasien diberikan makanan nasi, ayam, ikan dan buah-
buahan serta susu.
Edukasi
- menganjurkan posisi duduk
Hasil: pasien Tampak tidak bisa duduk secara mandiri
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. “Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia”. Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. “Standar Intervensi Keperawatan Indonesia”. Edisi 1.
Cetakan 2. Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. “Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan”. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.