Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.

“S” DENGAN KATARAK DI PUSKESMAS


PACCERAKKANG

OLEH :

AYUNI KURNIA,S.Kep
NS0621062

CI LAHAN CI INSTITUSI

(……………………………………….) (……………………………………….)
NIP/NIDN NIP/NIDN

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
NANI HASANUDDIN MAKASSAR
2022
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA

I. DATA DEMOGRAFI
NAMA LANSIA : Ny.S
UMUR : 66 Tahun
ALAMAT : YPPG, K1 No.44
JENIS KELAMIN : Perempuan
JUMLAH KETURUNAN
- ANAK : Tidak Ada
- CUCU : Tidak Ada
NAMA
SUAMI/ISTRI : Tn.L (Meninggal)
UMUR : 66 Tahun

II. PENGKAJIAN :
A. Fisik
Wawancara
1. Pandangan Lanjut Usia tentang kesehatannya :
Klien mengatakan sejauh ini kesehatannya baik, tetapi klien
mengalami perubahan penglihatan dimana fungsi penglihatan klien
terganggu karena adanya kekeruhan lensa pada mata sebelah kanan
tetapi sudah dilakukan operasi katarak sedangkan mata sebelah kiri
tidak bisa melihat dengan baik dikarenakan usia lanjut. Sehingga klien
menggunakan kacamata saat melakukan aktivitas
2. Kegiatan yang mampu dilakukan Lanjut Usia :
Klien mengatakan masih mampu melakukan aktivitas dirumah, seperti
memasak, menyapu, mencuci dan sebagainya. Klien memiliki
pekerjaan sampingan dirumah yaitu menjahit pakaian, klien sering
menerima jahitan dari tetangga disekitar rumahnya.

1
3. Kebiasaan Lanjut Usia merawat diri sendiri :
Klien mengatakan pasien masih dapat merawat dirinya dengan baik
seperti mampu mandi sendiri, BAB/BAK sendiri, berpakaian sendiri,
berdandan sendiri. Semua masih bisa dilakukan tanpa bantuan orang
lain
4. Kekuatan fisik Lanjut Usia: otot, sendi, penglihatan dan
pendengaran :
Klien mengatakan biasa mengalami nyeri otot dan sendi pada saat
melakukan banyak aktivitas, mata sebelah kiri tidak bisa melihat
dengan baik dikarenakan usia lanjut, klien sudah melakukan operasi
katarak dibagian sebelah kanan sedangkan Pendengaran klien masih
baik belum ada tanda penurunan pendengaran.

5. Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, buang air besar/kecil :


Klien mengatakan kebiasaan makan 3 kali sehari, minum sekitar 8
gelas sehari, istirahat tidur pasien baik siang 1 jam (13.00-14.00)
malam hari 8 jam (21.00-05.00), BAB 1 kali sehari dan klien BAK
dalam waktu yang tidak ditentukan dan tidak ada gangguan.
6. Kebiasaan gerak badan/olah raga/senam Lanjut Usia :
Klien mengatakan sejauh ini mengikuti kegiatan senam lansia di pustu
moncongloe, tetapi terkadang pasien tidak mengikutinya di karenakan
pekerjaan dirumah banyak.
7. Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna
dirasakan :
Klien mengatakan perubahan-perubahan yang sangat dirasakan yaitu
bagian tubuh khususnya perubahan paling bermakna yaitu dibagian
mata karena penglihatannya sudah tidak baik dikarenakan lanjut usia
dan mata sebelah kanan sudah dilakukan operasi.

2
8. Kebiasaan Lanjut Usia dalam memelihara kesehatan dan
kebiasaan dalam minum obat:
Klien mengatakan dalam memelihara kesehatan klien sering
mengkonsumsi obat-obatan tradisional yang di rebus, Klien minum
obat dari puskesmas jika ada masalah yang terjadi pada kesehatannya.
9. Masalah-masalah seksual yang dirasakan:
Klien mengatakan tidak ada masalah-masalah seksualitas yang di
rasakan.
B. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
1. Temperatur : 36 ºC
- Tempat pengukuran : Aksila

2. Pulse (denyut nadi) :


 Kecepatan : 85 x/menit
 Irama : Teratur
 Volume :-
Tempat Pengukuran :
 Radial
3. Respirasi (Pernafasan) :
 Kecepatan : 20 x/menit
 Irama : Teratur
 Kedalaman :-
 Bunyi :-
4. Tekanan Darah :
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Posisi pengukuran : Duduk
5. Berat dan tinggi badan terakhir : 58 Kg/150 cm
6. Tingkat orientasi :
a. Waktu :
Klien mampu mengingat waktu dengan baik pada saat ditanyakan
jam sekarang pasien dapat menjawabnya

3
b. Tempat :
Klien mampu menyebutkan tempat dan lokasi yang ditanyakan
c. Orang :
Klien mampu menyebutkan anggota keluarga dan tetangga
disekitar rumahnya
7. Memory (ingatan) : Klien ingatannya masih baik
8. Istirahat/Tidur
a. Kwantitas (Lama tidur) : Tidur siang 1 jam (13.00-14.00)
Tidur Malam teratur 8 jam sekali bangun
(21.00-05.00)
b. Kwalitas : Baik
c. Pola : Teratur
9. Penyesuaian psikososial :
Klien mengatakan sejauh ini selama suaminya meninggal, klien
bekerja sebagai tukang jahit dirumahnya dan klien tinggal di rumahnya
bersama saudara dan keponakannya.
C. Pemeriksaan Sistem Tubuh
a. Sistem Persyarafan

1. Kesimetrisan raut wajah: Wajah simetris


2. Tingkat kesadaran : Composmentis
 Snile (Pikun) : Tidak ada gangguan
 Daya ingat : Baik
3. Mata
- Pergerakan : Mampu menggerakkan ke semua arah

- Penglihatan : Penglihatan kabur mata kiri dan kanan,


mata kanan sudah dilakukan operasi
katarak, pasien sulit melihat jika jarak
benda dekat.
- Penyakit penyerta : Katarak

4
4. Pupil
- Kesamaan : Isokor
5. Ketajaman penglihatan :
Ketamajaman penglihatan klien mulai kabur, pada saaat di berikan
tulisan dan gambar pasien mengatakan tidak keliatan (kabur)
apalagi pada saat benda di dekatkan
6. Sensori deprivation (gangguan sensorik) : Tidak ada
7. Ketajaman pendengaran : baik
 Apakah menggunakan alat bantu dengar : Tidak ada
 Tinitus : Tidak ada
 Serumen : Tidak ada
8. Rasa sakit atau nyeri : Tidak ada
b. Sistem Kardiovaskuler
1. Sirkulasi perifer
- Warna : Kemerahan
- Kehangatan : Hangat
2. Denyut nadi apikal : Normal dan teratur
3. Pembengkakan vena jugularis : Tidak ada
4. Pusing : Tidak ada
5. Nyeri dada : Tidak ada
6. Edema : Tidak ada
c. Sistem Gastrointestinal
1. Status gizi : Baik
2. Pemasukan diet : Tidak ada
3. Anoreksia : Tidak ada
4. Mual : Tidak ada
5. Muntah

: Tidak ada
6. Mengunyah dan menelan : Tidak ada
7. Keadaan gigi : Sudah tanggal 3

5
dibagian gigi depan,
klien belum memakai
gigi palsu
8. Rahang : Tidak ada gangguan
9. Rongga mulut : Tidak ada kemerahan
atau pembengkakan
10. Bising usus : 10 x/menit
11. Keadaan perut : Tidak ada kemerahan,
tidak ada benjolan dan
tidak ada jaringan
parut
12. Konstipasi (sembelit) : Tidak ada gangguan
13. Diare : Tidak ada gangguan
14. Inkontinesia alvi : Tidak ada gangguan
d. Sistem Genitourinarius
1. Warna dan bau urine : Kuning Jernih dan bau
khas
2. Distensi kandung kemih : Tidak ada gangguan
3. Inkontinensia : Tidak ada gangguan
4. Frekuensi : ± 5x/hari
5. Tekanan/ desakan :-
6. Pemasukan cairan : Tidak diketahui
7. pengeluaran cairan : Tidak diketahui
8. Disuria : Tidak ada gangguan
e. Seksualitas
 Minat melaksanakan hubungan seks : Sudah tidak pernah
 Frekwensi :-
f. Sistem Kulit
1. Kulit
 Temperatur : 36ºC
 Tingkat kelembaban : Kering

6
 Keadaan luka
- Luka terbuka/tertutup : Tidak ada
- Robekan : Tidak ada
 Turgor (kekenyalan kulit) : Turgor kulit > 2 detik
 Pigmen : Sawo matang
2. Jaringan parut : Tidak ada
3. Keadaan kuku : Bantalan kuku
berwarna pink, kuku
pendek.
4. Keadaan rambut : Beruban
5. Gangguan-gangguan umum : Tidak ada
g. Sistem Muskuloskeletal
1. Kontraktur : Tidak ada gangguan
 Otot : Baik
 Tendon : Baik
 Gerakan sendi : Baik

2. Tingkat mobilisasi
 Ambulasi (Dengan atau tanpa bantuan/peralatan) :
Tidak menggunakan bantuan apapun
 Gerakan : Baik
 Kekuatan otot : Baik
 Kemampuan melangkah atau berjalan : Baik
3. Gerakan sendi : Baik
4. Paralisis : Tidak ada gangguan
5. Kifosis : Tidak ada gangguan
D. Psikologis
1. Pengenalan masalah-masalah utama :
Klien mengatakan masalah yang sering muncul selama menjadi lansia
yaitu penurunan fungsi tubuh yaitu penglihatan mulai kabur
dikarenakan usia lanjut, mata sebelah kanan sudah dilakukan operasi

7
katarak.

2. Sikap terhadap proses penuaan :


Klien mengatakan menerima semua proses penuaan yang terjadi pada
dirinya.
3. Perasaan dibutuhkan :
Klien mengatakan selalu memiliki perasaan dibutuhkan dan klien
tinggal bersama saudara dan keponakannya.
4. Pandangan terhadap kehidupan :
Klien mengatakan pandangannya terhadap kehidupannya kurang
menyenangkan dikarenakan suaminya meninggal dan pasien tidak
memiliki anak tetapi klien merasa keluarganya masih sangat
menyayanginya sehingga pasien tidak terlalu memikirkannya
5. Koping Stressor :
Klien mengatakan sejauh ini mampu mengelola stresnya
6. Penyesuaian diri :
Klien mengatakan sejauh ini penyesuaian dirinya di masa tuanya sangat
baik
7. Kegagalan :
Klien mengatakan tidak pernah merasa gagal sejauh ini
8. Harapan saat ini dan yang akan datang
Harapan klien ingin selalu diberi kesehatan
9. Fungsi kognitif
1. Daya ingat : Baik
2. Proses pikir : Baik
3. Alam perasaan : Baik
4. Orientasi : Baik
10. Kemampuan dalam penyelesaian masalah :
Klien masih bisa menyelesaikannya sendiri

8
E. Sosial Ekonomi
1. Sumber keuangan :
Klien mendapatkan sumber keuangan dari hasil menjahit baju karena
pasien tidak memiliki anak dan suaminya sudah meninggal
2. Kesibukan dalam mengisi
waktu luang :
Melakukan kegiatan didalam rumah seperti memasak, menyapu,
mengepel, mencuci dan pekerjaan rumah lainnya, dan juga menjahit.
3. Teman tinggal :
Saudara dan keponakannya
4. Kegiatan organisasi :
Tidak ada kegiatan yang diikuti
5. Pandangan terhadap lingkungannya :
Klien mengatakan sejauh ini pandangannya terhadap lingkungannya
yaitu tetangga sekitar rumah sangat baik dan ramah sehingga klien sering
berkumpul dan bercerita dengan tetangga lingkungan sekitar rumahnya.
6. Hubungan dengan orang lain di luar rumah :
Baik
7. Yang biasa mengunjungi :
Saudara klien
8. Penyalur
kan hobi/keinginan :
Menjahit
F. Spiritual
1. Kegiatan ibadah : Melakukan sholat 5 waktu
2. Kegiatan keagamaan : Pengajian di mesjid dekat
rumah
3. Cara Lanjut Usia menyelesaikan masalah : cara menyelesaikan
masalahnya yaitu

9
berkomunikasi dengan
saudaranya
4. Penampilan Lansia : Terlihat rapi dan bersih

G. Psikososial
1.Tingkat ketergantungan : Minimal
2. Fokus diri : Klien masih berfokus
dengan dirinya sendiri.
3. Perhatian : Klien masih sangat
membutuhkan perhatian
dari keluarganya
4. Rasa Kasih sayang : Klien memiliki rasa kasih
sayang yang begitu dalam
dengan saudara dan
keluarganya.

10
PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL, KOGNITIF, AFEKTIF DAN
SOSIAL
a. Pengkajian Status Fungsional
INDEKS
KATZ
Skor KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan. Kontinen, berpindah, ke kamar
kecil, berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu
dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi,
berpakaian dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, berpakaian, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak
dapat diklasifikasikan sebagai C, D, E, F, dan G
Kesimpulan :
Klien termasuk dalam kategori Katz A yaitu mandiri dalam hal makan, kontinen
dalam BAB dan BAK, mampu kekamar kecil, berpakaian dan mandi secara
mandiri.

11
b. Pengkajian Status Kognitif Dan Afektif
Shart Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)
Skore No
Pertanyaan Jawaban
B S
√ 1 Tanggal berapa hari ini ? 20
√ 2 Hari apa sekarang ini ? (hari, tanggal, bulan) Sabtu, 20
agustus
√ 3 Apa nama tempat ini ? Pustu
Moncongloe
√ 4 Berapa nomor telepon anda ? 0851460097
20
√ 4a. Dimana alamat anda ? ( tanyakan jika hanya Yayasan
klien tidak mempunyai telepon) Kompleks
gubernur
√ 5 Berapa umur anda ? 66 Tahun
√ 6 Kapan anda lahir ? 1956
√ 7 Siapa presiden Indonesia sekarang ? Jokowi
√ 8 Siapa nama presiden sebelumnya ? Susilo
Bambang
Yudhoyono
√ 9 Siapa nama kecil ibu anda ? Pausia
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari 20-3 = 17
setiap angka baru, semua secara menurun 17-3 = 14
14-3 = 11
11-3 = 8
8-3 = 5
5-3 = 2
Jumlah keseluruhan total 10

Penilaian SPMSQ

12
(1) Kesalahan 0-2 : Fungsi intelektual utuh
(2) Kesalahan 3-4 : Fungsi intelektual ringan
(3) Kesalahan 5-7 : Fungsi intelektual sedang
(4) Kesalahan 8-10 : Fungsi intelektual berat
Keterangan :

(a) Bias dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan bila subjek hanya
berpendidikan sekolah dasar.
(b) Bias dimaklumi bila kurang dari satu kesalahan bila subjek
mempunyai pendidikan diatas sekolah menengah atas.
(c) Bias dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan untuk subjek kulit
hitam dengan menggunakan criteria pendidikan yang sama.
Kesimpulan :
Klien termasuk dalam kategori kesalahan 0-2 fungsi intelektual utuh
karena klien menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diberikan dapat
disimpulkan status kognitif klien baik atau dalam kategori intelektual
utuh.

13
c. Pengkajian Mini Mental State Exam (MMSE)
Mini Mental State Wxam (MMSE)
Nilai max Pasien Pertanyaan
Orientasi
5 5 (tahun) (musim) (tanggal) (bulan) (hari) apa sekarang ?
Jawaban Klien :
(2022) (Kemarau) (20) (Agustus) (Kamis)
5 4 Dimana kita : (Negara) (propinsi) (kota) (kelurahan) (RW)
Jawaban Klien :
(Indonesia) (Sulawesi Selatan) (Paccerakkang) (Tidak
diketahui)
Registrasi
3 3 Nama 3 objek: 1 detik untuk mengatakan masing-
masing. Kemudian tanyakan klien ketiga objek setelah
anda telah mengatakan. Beri 1 poin untuk setiap jawaban
yang benar. Kemudian ulangi sampai ia mempelajari
ketiganya. Jumlahkan percobaan dan catat
Contoh :
3 nama objek (kursi, meja, kertas)
Jawaban Klien :
(Pagar, pohon, kursi)
Perhatian dan kalkulasi
5 5 Meminta klien berhitung mulai dari 100.kemudian
dikurangi 7 sampai 5 tingkat
Contoh : 100, 93, 86, 79,72
Jawaban Klien :
100-7 = 93
93-7 = 86
86-7 = 79
79-7 = 72
Mengingat

14
3 3 Meminta untuk mengulang ketiga objek di atas .
(kursi, meja, kertas)
Jawaban Klien :
(Pagar, pohon, kursi)
Bahasa
2 2 Menanyakan kepada klien tentang benda (sambil
menunjuk benda tersebut)
Contoh :
1. Jendela
2. Jam dinding
Jawaban Klien :
1. Pagar
2. Pohon
1 1 Meminta klien untuk mengulangi kata berikut “tak ada
jika, dan, atau tetapi
Contoh :
Klien menjawab : dan atau tetapi
Jawaban Klien :
“ Tak ada jika”
3 0 Minta klien untuk mengikuti perintah yang terdiri dari 3
langkah ambil ballpoint di tangan anda, ambil kertas,
menulis saya mau tidur
1. Ambil ballpoint
2. Ambil kertas
3. Menulis..........
Jawaban Klien :
Klien tidak mampu menuliskan kata “ saya mau tidur “
dikarenakan mata klien kabur tidak membawa kacamata

1 1 Perintahkan klien untuk hal berikut (bila aktivitas sesuai

15
perintah nilai 1 point)
“tutup mata anda”
1. Klien menutup mata
Jawaban Klien :
Klien menutup mata
1 0 Perintahkan pada klien untuk menulis satu kalimat
Jawaban Klien :
Klien tidak mampu menuliskan satu kalimat dikarenakan
mata klien kabur tidak membawa kacamata
1 0 Perintahkan pada klien untuk Menyalin gambar
Jawaban Klien :
Klien tidak mampu menyalin gambar dikarenakan mata
klien kabur tidak membawa kacamata
30 24 Nilai total

Keterangan :
24-30 : Normal
17-23 : Probable (berpeluang) gangguan kognitif
0-16 : Definitif (pasti) gangguan kognitif.
Kesimpulan :
Nilai kemungkinan paling tinggi adalah 30, nilai 24 atau normal dalam penilaian
yang dilakukan pada klien dalam aspek kogitif, klien termasuk dalam kategori
status kognitif baik karena mendapatkan skore 24

d. Inventaris Depresi Beck


Inventaris Depresi Beck berisi 13 hal yang menggambarkan berbagai gejala

16
dan sikap yang berhubungan dengan depresi.
Inventaris Depresi Beck
Skor Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia di mana saya tak dapa
menghadapinnya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar
darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
B. Pasimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan say adalah sia-sia dan sesuatu tidak
dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang ke depan

1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan


0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa kegagalan
3 Saya merasa saya benar-benar gagal sebagai seorang (orang tua
suami, istri)
2 Seperti melihat kebelakang hidup saya, semua yang dapt saya lihat
hanya kegagalan
1 Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa Bersalah
3 Saya mersa seolah-olah saya sangat buruk atau tidak berharga

17
2 Saya mersa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian waktu yang
baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah
F. Tidak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan sendiri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membahayakan Diri Sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan
diri sendiri
H. Menarik Diri Dari Social
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan stidak
perduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
mempunyai sedikit persaaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu-Raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan Gambaran Diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan

18
2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanent
dalam penampilan saya dan ini membuat saya tak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari sebelumnya

K. Kesulitan Kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu

0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya


L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya lelah lebih dari yang biasanya
0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya

M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya memburuk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebai sebelumnya
0 Nafsu makan sya tidak buruk dari yang biasanya

Penilaian :
0-4 : Depresi tidak ada atau minimal
5-7 : Depresi ringan
8-15 : Depresi sedang
>16 : Depresi berat

Kesimpulan :
Klien termasuk dalam penilaian 0-4 yaitu depresi tidak ada atau minimal
dikarenakan hasil dari pengkajian ini hanya poin kesedihan yang bernilai 1 dan

19
lainnya bernilai 0 sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien tidak mengalami
depresi.

e. Skala Depresi Geriatric Yesavage


Skala Depresi Geriatric Yesavage, Jawaban Jawaban
bentuk singkat Benar Klien
Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan Tidak Tidak
anda ?
Sudahkan anda mengeluarkan aktivitas dan minat Ya Ya
anda ?
Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong ? Ya Ya
Apakah anda sering bosan ? Ya Ya
Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap Tidak Tidak
waktu ?
Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada anda ? Ya Ya
Apakah anda merasa bahagia disetiap waktu Tidak Tidak
Apakah anda lebih suka tinggal dirumah pada malam Ya Ya
hari dari pada pergi dan melakukan sesuatu yang
baru ?
Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih Ya Tidak
banyak masalah dengan ingatan daripada yang
lainnya ?
Apakah anda berfikir sangat menyenangkan hidup Ya Ya
sekarang ini ?
Apakah anda merasa saya sangat tidak berguna Tidak Tidak
dengan keadaan anda sekarang ?
Apakah anda merasa penuh berenergi ? Tidak Tidak
Apakah anda berfikir bahwa situasi anda tak ada Ya Tidak
harapan ?

20
Apakah anda berfikir bahwa banyak orang lebih baik Ya Ya
daripada anda ?

Kesimpulan :
Skala Depresi Geriatrik Yesavage dengan penilaian jika jawaban pertanyaan
sesuai indikasi dinilai pin 1 (nilai poin 1 untuk setiap respons yang cocok dengan
jawaban Ya atau Tidak setelah pertanyaan). Nilai 5 atau lebih dapat menandakan
depresi. Berdasarkan hasil pengkajian klien, skor yang didapat dari skala depresi
geriatrik Yesavage adalah 2, yang artinya klien tidak mengalami depresi karena
skor kurang dari 5.

f. Pengkajian Status Social


APGAR Keluarga

21
Skore
No Fungsi Uraian
Selalu Kadang Tidak
(2) - Pernah
kadang (0)
(1)
1 A :Adaptasi Saya puas bahwa saya 2
dapat kembali pada
keluarga (teman-teman)
saya untuk membantu
pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 P: Partisipasi Saya puas dengan cara 1
(Hubungan) keluarga (teman-teman)
sya membicarakan
sesuatu dengan saya dan
Mengungkapkan
masalah dengan
saya
3 G : Growth Saya puas bahwa 2
(Pertumbuhan) keluarga (teman-teman)
saya menerima dan
mendukung keinginan
saya untuk melakukan
aktivitas atau arah baru
4 A: Afeksi Saya puas dengan cara 2
keluarga (teman-teman)
saya mengekspresikan
efek dan berespons
terhadap emosi- emosi
saya, seperti marah, sedih

22
atau mencintai
5 R: Resolve Saya puas dengan cara 2
(Pemecahan) teman-teman saya dan
saya menyediakan waktu
bersama-sama

Penilaian :
Nilai : 0-3 : fungsi sosial kurang
Nilai : 4-6 : fungsi sosia sedang
Nilai : 7-10 : fungsi sosial baik/norma
Kesimpulan :
Status sosial lansia dapat diukur dengan mengguanakan APGAR Keluarga.
Penilaian jika pertanyaan-pertanyaan yang dijawab selalu (poun 2).
Kadangkadang (poin 1), hampir tidak pernah (poin 0). Kategori penilaian jika
hasil >3 = tinggi, 4-6 = menengah / sedang, dan 7-10= rendah. Kesimpulan dari
hasil pengkajian pada Ny.S adalah skor 9 yang termasuk dalam kategori rendah,
jadi status sosial Ny.S baik.

23
ANALISA DATA
No Analisa Data Diagnosis Keperawatan
1. Ds : Gangguan persepsi sensori
Klien mengatakan mata sebelah penglihatan
kanan yang sudah di lakukan
operasi masih agak kabur,
sedangkan mata sebelah kiri juga
kabur terutama pada saat melihat
benda jarak dekat, klien juga tidak
mampu untuk melihat cahaya
terlalu terang karena matanya sakit
Do :
Visus berkurang, penurunan
ketajaman penglihatan dan terdapat
sedikit kekeruhan pada lensa mata
sebelah kiri

Tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmHg
P : 20 x/menit
N : 85 x/menit
S : 36ºC
2. Ds : Ansietas
Klien mengatakan takut jika mata
yang sebelah kanan yang sudah
dilakukan operasi tidak pulih
seperti biasa karena klien
mengatakan masih agak kabur. Dan
klien juga takut jika mata sebelah
kirinya mengalami katarak.

24
Do :
Merasa bingung dan khawatir
terhadap kondisi yang dialami

3. Ds : Risiko Jatuh
Klien mengatakan hampir terjatuh di
halaman rumah di akibatkan karena
penglihatannya yang kabur
Do : -

Diagnosa Keperawatan

1) Gangguan persepsi sensori penglihatan

2) Ansietas

3) Risiko Jatuh

25
Intervensi Keperawatan
Inisial Klien : Ny. S

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Gangguan persepsi sensori Setelah dilakukan tindakan keperawatan Minimalisasi Rangsangan
Penglihatan selama 3 x 24 jam diharapkan gangguan Observasi
Ds : persepsi sensori penglihatan meningkat 1. Periksa status sensori, dan tingkat
Klien mengatakan mata sebelah kanan dengan kriteria hasil: kenyamanan (mis.nyeri, kelelahan)
yang sudah di lakukan operasi masih 1. Ketajaman penglihatan meningkat Terapeutik
agak kabur, sedangkan mata sebelah kiri dengan skor 5 1. Diskusikan tingkat toleransi terhadap
juga kabur terutama pada saat melihat sensori (mis. terlalu terang).
benda jarak dekat, klien juga tidak 2. Batasi stimulus lingkungan (mis.
mampu untuk melihat cahaya terlalu cahaya)
terang karena matanya sakit 3. Jadwalkan aktivitas harian dan
Do : waktu istirahat
Visus berkurang, penurunan ketajaman Edukasi
penglihatan dan terdapat sedikit 1. Ajarkan cara meminimalisasi
kekeruhan pada lensa mata sebelah kiri stimulus (mis. mengatur
Tanda-tanda vital pencahayaan ruangan
TD : 110/80 mmHg

26
P : 20 x/menit
N : 85 x/menit
S : 36ºC
Ansietas Setelah dilakukan tindakan keperawatan Reduksi Ansietas
Ds : selama 3 × 24 jam diharapkan ansietas Observasi
Klien mengatakan takut jika mata yang menurun dengan kriteria hasil yaitu : 1. Identifikasi saat tingkat ansietas
sebelah kanan yang sudah dilakukan 1. Verbalisasi kebingungan menurun berubah (mis. kondisi)
operasi tidak pulih seperti biasa karena dengan skor 5 2. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal
klien mengatakan masih agak kabur. 2. Verbalisasi khawatir akibat kondisi dan non verbal)
Dan klien juga takut jika mata sebelah yang dihadapi menurun dengan skor 5 Terapeutik
kirinya mengalami katarak. 1. Pahami situasi yang membuat ansietas
Do : 2. Dengarkan dengan penuh perhatian
Merasa bingung dan khawatir terhadap 3. Gunakan pendekatan yang tenang dan
kondisi yang dialami meyakinkan
Edukasi
1. Informasikan secara factual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
2. Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien, jika perlu.

27
Risiko Jatuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan jatuh
Ds : selama 3 × 24 jam diharapkan risiko jatuh Observasi
Klien mengatakan hampir terjatuh di menurun dengan kriteria hasil yaitu : 1. Identifikasi faktor risiko jatuh (mis.
halaman rumah di akibatkan karena 1. Jatuh saat berdiri menurun dengan skor usia > 65 tahun, dan gangguan
penglihatannya yang kabur 5 penglihatan)
Do : - 2. Jatuh saat berjalan menurun dengan 2. Identifikasi faktor lingkungan yang
skor 5 meningkatkan risiko jatuh
Terapeutik
1. Orientasikan ruangan pada pasien
dan keluarga
Edukasi
1. Anjurkan menggunakan alas kaki
yang tidak licin
2. Anjurkan berkonsentrasi untuk
menjaga keseimbangan tubuh

28
Implementasi Keperawatan
Nama : Ny.S Diagnosa medis : Katarak
Umur : 66 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan

Tgl/Pukul Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
20/08/202 Gangguan 1. Memeriksa status mental, status S : Klien mengatakan pandangan kabur dan tidak jelas
2 persepsi sensori sensori, dan tingkat kenyamanan O : Terdapat penurunan ketajaman penglihatan dan visus
10.00 penglihatan (mis.nyeri, kelelahan) berkurang
WITA 2. Mendiskusikan tingkat toleransi A : Masalah belum teratasi
terhadap sensori (mis. terlalu 1. Pandangan kabur dan tidak jelas
terang). 2. Penurunan ketajaman penglihatan dan visus
3. Membatasi stimulus lingkungan berkurang
(mis. cahaya) P : Intervensi dilanjutkan
4. Menjadwalkan aktivitas harian dan 1. Memeriksa status mental, status sensori, dan tingkat
waktu istirahat kenyamanan (mis.nyeri, kelelahan)
5. Mengajarkan cara meminimalisasi 2. Mendiskusikan tingkat toleransi terhadap sensori
stimulus (mis. mengatur (mis. terlalu terang).

29
pencahayaan ruangan 3. Membatasi stimulus lingkungan (mis. cahaya)
4. Menjadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat
5. Mengajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis.
mengatur pencahayaan ruangan)
20/08/202 Ansietas 1. Mengidentifikasi saat tingkat S : Klien mengatakan masih takut dengan kondisinya
2 ansietas berubah (mis. kondisi) O : Terlihat khawatir terhadap masalah yang dihadapi
10.15 2. Memonitor tanda-tanda ansietas A : Masalah belum teratasi
WITA (verbal dan non verbal) 1. Takut dengan kondisinya
3. Memahami situasi yang membuat 2. Khawatir terhadap masalah yang dihadapi
ansietas P : Intervensi dilanjutkan
4. Mendengarkan dengan penuh 1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis.
perhatian kondisi)
5. Menggunakan pendekatan yang 2. Memonitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non
tenang dan meyakinkan verbal)
6. Menginformasikan secara factual 3. Memahami situasi yang membuat ansietas
mengenai diagnosis, pengobatan, 4. Mendengarkan dengan penuh perhatian
dan prognosis 5. Menggunakan pendekatan yang tenang dan
7. Menganjurkan keluarga untuk tetap meyakinkan
bersama pasien, jika perlu. 6. Menginformasikan secara factual mengenai

30
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
7. Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien,
jika perlu.

20/08/202 Risiko Jatuh 1. Mengidentifikasi faktor risiko jatuh S : Klien mengatakan hampir terjatuh saat berjalan di
2 (mis. usia > 65 tahun, dan halaman rumah akibat penglihatan kabur
10.30 gangguan penglihatan) O:-
WITA 2. Mengidentifikasi faktor lingkungan A : Masalah belum teratasi
yang meningkatkan risiko jatuh 1. Hampir terjatuh saat berjalan
3. Mengorientasikan ruangan pada P : Intervensi dilanjutkan
pasien dan keluarga 1. Mengidentifikasi faktor risiko jatuh (mis. usia > 65
4. Menganjurkan menggunakan alas tahun, dan gangguan penglihatan)
kaki yang tidak licin. 2. Mengidentifikasi faktor lingkungan yang
5. Menganjurkan berkonsentrasi meningkatkan risiko jatuh
untuk menjaga keseimbangan 3. Mengorientasikan ruangan pada pasien dan
tubuh keluarga
4. Menganjurkan menggunakan alas kaki yang tidak
licin.
5. Menganjurkan berkonsentrasi untuk menjaga

31
keseimbangan tubuh

Tgl/Pukul Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
23/08/202 Gangguan 1. Memeriksa status mental, status S : Klien mengatakan pandangan masih kabur dan tidak
2 persepsi sensori sensori, dan tingkat kenyamanan jelas
10.00 penglihatan (mis.nyeri, kelelahan) O : Terdapat penurunan ketajaman penglihatan dan visus
WITA 2. Mendiskusikan tingkat toleransi berkurang
terhadap sensori (mis. terlalu A : Masalah belum teratasi
terang). 1. Pandangan kabur dan tidak jelas
3. Membatasi stimulus lingkungan 2. Penurunan ketajaman penglihatan dan visus
(mis. cahaya) berkurang
4. Menjadwalkan aktivitas harian dan P : Intervensi dipertahankan
waktu istirahat 1. Memeriksa status mental, status sensori, dan tingkat
5. Mengajarkan cara meminimalisasi kenyamanan (mis.nyeri, kelelahan)
stimulus (mis. mengatur 2. Mendiskusikan tingkat toleransi terhadap sensori
pencahayaan ruangan (mis. terlalu terang).
3. Membatasi stimulus lingkungan (mis. cahaya)

32
4. Menjadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat
5. Mengajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis.
mengatur pencahayaan ruangan)
23/08/202 Ansietas 1. Mengidentifikasi saat tingkat S : Klien mengatakan masih sudah mulai tidak takut
2 ansietas berubah (mis. kondisi) dengan kondisinya karena sudah diberikan informasi
10.15 2. Memonitor tanda-tanda ansietas lengkap terkait penyakitnya
WITA (verbal dan non verbal) O : Terlihat sudah tidak khawatir terhadap masalah yang
3. Memahami situasi yang membuat dihadapi
ansietas A : Masalah teratasi
4. Mendengarkan dengan penuh 1. Sudah tidak takut dan khawatir terhadap masalah
perhatian yang dihadapi.
5. Menggunakan pendekatan yang P : Intervensi dipertahankan
tenang dan meyakinkan 1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis.
6. Menginformasikan secara factual kondisi)
mengenai diagnosis, pengobatan, 2. Memonitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non
dan prognosis verbal)
7. Menganjurkan keluarga untuk tetap 3. Memahami situasi yang membuat ansietas
bersama pasien, jika perlu. 4. Mendengarkan dengan penuh perhatian
5. Menggunakan pendekatan yang tenang dan

33
meyakinkan
6. Menginformasikan secara factual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
7. Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien,
jika perlu.

23/08/202 Risiko Jatuh 1. Mengidentifikasi faktor risiko jatuh S : Klien mengatakan mulai berhati-hati saat berjalan
2 (mis. usia > 65 tahun, dan agar tidak terjatuh
10.30 gangguan penglihatan) O:-
WITA 2. Mengidentifikasi faktor lingkungan A : Masalah teratasi
yang meningkatkan risiko jatuh 1. Mulai berhati-hati saat berjalan
3. Mengorientasikan ruangan pada P : Intervensi dipertahankan
pasien dan keluarga 1. Mengidentifikasi faktor risiko jatuh (mis. usia > 65
4. Menganjurkan menggunakan alas tahun, dan gangguan penglihatan)
kaki yang tidak licin. 2. Mengidentifikasi faktor lingkungan yang
5. Menganjurkan berkonsentrasi meningkatkan risiko jatuh
untuk menjaga keseimbangan 3. Mengorientasikan ruangan pada pasien dan
tubuh keluarga
4. Menganjurkan menggunakan alas kaki yang tidak

34
licin.
5. Menganjurkan berkonsentrasi untuk menjaga
keseimbangan tubuh

Tgl/Pukul Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
26/08/202 Gangguan 1. Memeriksa status mental, status S : Klien mengatakan pandangan masih kabur dan tidak
2 persepsi sensori sensori, dan tingkat kenyamanan jelas
10.00 penglihatan (mis.nyeri, kelelahan) O : Terdapat penurunan ketajaman penglihatan dan visus
WITA 2. Mendiskusikan tingkat toleransi berkurang
terhadap sensori (mis. terlalu A : Masalah belum teratasi
terang). 1. Pandangan kabur dan tidak jelas
3. Membatasi stimulus lingkungan 2. Penurunan ketajaman penglihatan dan visus
(mis. cahaya) berkurang
4. Menjadwalkan aktivitas harian dan P : Intervensi dipertahankan
waktu istirahat 1. Memeriksa status mental, status sensori, dan tingkat
5. Mengajarkan cara meminimalisasi kenyamanan (mis.nyeri, kelelahan)
stimulus (mis. mengatur 2. Mendiskusikan tingkat toleransi terhadap sensori
pencahayaan ruangan (mis. terlalu terang).

35
3. Membatasi stimulus lingkungan (mis. cahaya)
4. Menjadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat
5. Mengajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis.
mengatur pencahayaan ruangan)
26/08/202 Ansietas 1. Mengidentifikasi saat tingkat S : Klien mengatakan masih sudah mulai tidak takut
2 ansietas berubah (mis. kondisi) dengan kondisinya karena sudah diberikan informasi
10.15 2. Memonitor tanda-tanda ansietas lengkap terkait penyakitnya
WITA (verbal dan non verbal) O : Terlihat sudah tidak khawatir terhadap masalah yang
3. Memahami situasi yang membuat dihadapi
ansietas A : Masalah teratasi
4. Mendengarkan dengan penuh 1. Sudah tidak takut dan khawatir terhadap masalah
perhatian yang dihadapi.
5. Menggunakan pendekatan yang P : Intervensi dipertahankan
tenang dan meyakinkan 1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis.
6. Menginformasikan secara factual kondisi)
mengenai diagnosis, pengobatan, 2. Memonitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non
dan prognosis verbal)
7. Menganjurkan keluarga untuk tetap 3. Memahami situasi yang membuat ansietas
bersama pasien, jika perlu. 4. Mendengarkan dengan penuh perhatian

36
5. Menggunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
6. Menginformasikan secara factual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
7. Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien,
jika perlu.

26/08/202 Risiko Jatuh 1. Mengidentifikasi faktor risiko jatuh S : Klien mengatakan mulai berhati-hati saat berjalan
2 (mis. usia > 65 tahun, dan agar tidak terjatuh
10.30 gangguan penglihatan) O:-
WITA 2. Mengidentifikasi faktor lingkungan A : Masalah teratasi
yang meningkatkan risiko jatuh 1. Mulai berhati-hati saat berjalan
3. Mengorientasikan ruangan pada P : Intervensi dipertahankan
pasien dan keluarga 1. Mengidentifikasi faktor risiko jatuh (mis. usia > 65
4. Menganjurkan menggunakan alas tahun, dan gangguan penglihatan)
kaki yang tidak licin. 2. Mengidentifikasi faktor lingkungan yang
5. Menganjurkan berkonsentrasi meningkatkan risiko jatuh
untuk menjaga keseimbangan 3. Mengorientasikan ruangan pada pasien dan
tubuh keluarga

37
4. Menganjurkan menggunakan alas kaki yang tidak
licin.
5. Menganjurkan berkonsentrasi untuk menjaga
keseimbangan tubuh

38

Anda mungkin juga menyukai