I. DATA DEMOGRAFI
II. PENGKAJIAN :
a. Fisik
Wawancara
Pandangan Lanjut Usia tentang kesehatannya :
Klien mengatakan sangat penting ntuk menjaga kesehtan di usia muda
agar bisa tetap sehat dan bugar.
Kegiatan yang mampu dilakukan Lanjut Usia :
Klien mengatakan masih mampu untuk memasak dan membersihkan
rumah seperti menyapu, namun klien sudah tidak mampu untuk
mencuci sehingga dirumah anak pasien yang melakukan perkejaan
tersebut.
Kebiasaan Lanjut Usia merawat diri sendiri :
Klien mengatakan rajin mandi dan mencuci rambut 2 kali dalam 1
minggu
Kekuatan fisik Lanjut Usia: otot, sendi, penglihatan dan pendengaran :
Pendengaran klien baik, Klien mengalami gangguan penglihatan, klien
sudah tidak mampu membaca tulisan dan klien hanya bisa melihat
benda dengan jarak 2-3 meter . Klien mengatakan nyeri pada lutut,
nyeri di rasakan saat pasien dari posisi duduk lalu berdiri, nyeri seperti
tertusuk-tusuk dengan skala nyeri 4.
Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, buang air besar/kecil :
Klien mengatakan makan 3x sehari, klien membatasi makanan
bersantan makanan telalu berminyak dan seafood sedangkan untuk
pola konsumsi klien makan makanan yang mengandung santan 1x
dalam seminggu terkadang 1x dalam 2 minngu, klien mengatakan
mengkonsumsi udang seminggu 2 atau 3 kali. Klien mengatakan tidak
ada maslaah pada buang air besar dan buang air kecil.
Kebiasaan gerak badan/olah raga/senam Lanjut Usia :
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti senam yang diadakan di
puskesmas atau yang diadakan oleh Ibu PKK, Kebiasaan gerak pasien
hanya berjalan disekitar halaman rumah (Menyapu halaman rumah),
pasien sudah jarang ke pasar dikarenakan sudah tidak kuat untuk
berjalan.
Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan :
Klien mengatakan penglihatannya sudah tidak berfungsi dengan baik
dikarenakan sudah tidak bisa membaca tulisan dan klien sudah tidak
bisa berjalan terlalu jauh dan berdiri terlalu lama dikarenakan
merasakan nyeri pada lutut.
Kebiasaan Lanjut Usia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan
dalam minum obat:
Klien mengatakan rajin memeriksakan kesehatannya di puskesmas
seperti mengecek tekanan darah, mengecek gula darah dan mengecek
asam urat.
Masalah-msalah seksual yang dirasakan:
Tidak ada masalah
.
Pemeriksaan Fisik
Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik, yaitu:
1. Head to toe
a. Kulit/Integumen
Inspeksi :
Palpasi :
b. Kepala dan Rambut
Inspeksi : Bentuk kepala Mesochepalus, warna rambut putih,
kualitas rambut jarang, tidak ada lesi
Palpasi : tekstur rambut halus, tidak ada benjolan pada kulit
kepala dan tidak ada nyeri tekan
c. Mata
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada bengkak pada
mata, Terjadi perubahan penglihatan klien tidak bisa melihat
jarak jauh. Klien tidak menggunakan kaca mata, tidak terjadi
air mata berlebihan, tidak terjadi gatal diarea mata, tidak
terjadi bengkak sekitar mata.
d. Telinga
Inpeksi : Terdapat serumen
e. Hidung dan Sinus
Inspeksi :Tidak ada bengkak pada hidung
f. Mulut dan Faring
Inspeksi : Bibir kering, tidak ada luka pada gusi,tidak
menggunakan gigi palsu
g. Leher
Inspeksi : Tidak terdapat massa dan jaringan parut
h. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada jaringan parut
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan nyeri lepas
i. Ekstremitas
Inspeksi : Tidak ada kemerahan , ada bengkak
Palpasi : Terdapat nyeri tekan
2. Sistem tubuh
1. Temperatur :
Suhu : 36,6 C
- Tempat pengukuran :
Pada dahi menggunakan thermometer Infra-red
2. Tingkat mobilisasi
Ambulasi (Dengan atau tanpa bantuan/peralatan) : Tidak
menggunakan alat bantu
Gerakan : Gerakan terbatas
Kekuatan otot : Sudah mengalami penuruan kekuatan otot
Kemampuan melangkah atau berjalan : Terbatas
3. Gerakan sendi : Memiliki keterbatasan gerak pada ekstremitas
bawah
4. Paralisis : Tidak ada paralisis
5. Kifosis : Tidak ada kifosis
b. Psikologis
Pengenalan masalah-masalah utama : Pasien belum mengetahui
penyebab penyakitnya dan cara menanganginya
Sikap terhadap proses penuaan : Pasien menerima proses
penuaannya dan menikmati masa – masa tuanya
Perasaan dibutuhkan : Pasien merasa masih
dibutuhkan oleh suaminya, anak serta cucunya
Pandangan terhadap kehidupan : Pasien sabar dalam menjalani
kehidupan.
Koping Stressor : Koping stressor pasien adalah
mencari sumber masalah, mendiskusikan masalah dengan keluarga
dan mengubah lingkungan yang menyebabkan stressor dengan
bermusyawarah dengan keluarga yang lainnya
Penyesuaian diri : Pasien mampu menyesuaikan
diri dalam keluarga maupun dalam lingkungan tempat tinggalnya
Kegagalan : Ketika mengalami kegagalan
pasien tidak putus asa dan selalu bersabar.
Harapan saat ini dan yang akan datang : pasien berharap diberikan
kesehatan dan umur yang panjang agar dapat melihat cucunya
tumbuh dewasa
Fungsi kognitif
1. Daya ingat : Dalam keadaan baik
2. Proses pikir : Dalam keadaan baik
3. Alam perasaan: Baik (selalu sabar dan tetap tenang)
4. Orientasi : Orientasi pasien baik
5. Kemampuan dalam penyelesaian masalah : Bermusyarawah
bersama keluarga.
c. Sosial Ekonomi
Sumber keuangan : Dari anak dan uang pensiunan suami
Kesibukan dalam mengisi waktu luang : Menjaga cucu
Teman tinggal : Suami, anak dan cucu
Kegiatan organisasi : Tidak ada
Pandangan terhadap lingkungannya : Pasien merasa senang dan
nyaman di lingkungan tempat tinggalnya
Hubungan dengan orang lain di luar rumah : Hubungan terjalin
baik
Yang biasa mengunjungi : Anak yang berada diluar kota
Penyalurkan hobi/keinginan
sesuai fasilitas yang ada :
Ingin memiliki tanaman
dihalaman rumah
d. Spiritual
Kegiatan ibadah : Pasien jarang mengikuti shalat berjamaah
dikarenakan mesjid yang jauh dari rumahnya
INDEKS KATZ
Skor KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan. Kontinen, berpindah, ke kamar
kecil, berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari
fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi
dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C, D, E, F, dan G
Kesimpulan :
Pengkajian status fungsional pasien mendapatkan skor A yaitu
Kemandirian dalam hal makan. Kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian dan mandi.
Kesimpulan :
Penilaian SPMSQ
(1) Kesalahan 0-2 : Fungsi intelektual utuh
(2) Kesalahan 3-4 : Fungsi intelektual ringan
(3) Kesalahan 5-7 : Fungsi intelektual sedang
(4) Kesalahan 8-10 : Fungsi intelektual berat
Kesimpulan :
Skor pasien 8 benar dan 2 kesalahan untuk pengkajian kognitif dan
afektif hasilnya yaitu fungsi intelektual utuh.
APGAR Keluarga
Skore
Kesimpulan :
Penilaian :
Nilai : 0-3 : fungsi sosial kurang
Nilai : 4-6 : fungsi sosia sedang
Nilai : 7-10 : fungsi sosial baik/normal
Kesimpulan :
Hasil pengkajian dari status sosial dengan nilai 10 yaitu fungsi sosial
pasien baik/normal.
ANALISA DATA
N
ANALISA DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
O
1 Ds : Nyeri akut berhubungan dengan agen
a.Pasien mengatakan nyeri pada pencedera fisiologis
lutut, nyeri di rasakan saat
pasien dari posisi duduk lalu
berdiri.
b. Nyeri yang dirasakan
seperti tertusuk-tusuk
c.Skala nyeri yang dirasakan 4
Do :
1. Pasien tampak meringis
sambil memegangi lututnya
2. Tekanan darah : 137/96
MmHg
2 Ds : Gangguan mobilitas fisik
1. Pasien mengatakan sulit berhubungan dengan penurunan
menggerakan lututnya kekuatan otot
DIAGNOSA
HARI/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Rabu, 10 Nyeri akut berhubungan 1. Mengidentifikasi lokasi, S :
Agustus 2022 dengan agen pencedera karakteristik, durasi,frekuensi, 1. Pasien mengatakan nyeri pada
fisiologis kualitas, intensitas nyeri lutut, nyeri di rasakan saat pasien
2. Mengidentifikasi skala nyeri dari posisi duduk lalu berdiri.
3. Memberikan teknik non 2. Nyeri yang dirasakan seperti
farmakologis untuk mengurangi tertusuk-tusuk
rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, 3. Skala nyeri yang dirasakan 4
akupresur,terapi music,
biofeedback, terapi pijat, O :
aromaterapi, teknik imajinasi 1. Pasien tampak meringis sambil
terbimbing, kompres memegangi lututnya
hangat/dingin, terapi bermain) 2. Pengkajian Nyeri
4. Menjelaskan strategi meredakan P : nyeri di rasakan saat pasien dari
nyeri
5. Mengajarkan teknik posisi duduk lalu berdiri.
nonfarmakologis untuk Q : Hilang timbul
mengurangi rasa nyeri R : Pada lutut
6. Melakukan kolaborasi pemberian S : Skala 4
analgetik, Jika perlu T : 5-10 menit
Tekanan darah : 137/96 MmHg
A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi,frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Memberikan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hypnosis, akupresur,terapi
music, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
4. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Gangguan mobilitas fisik 1. Mengidentifikasi adanya nyeri S :
berhubungan dengan atau keluhan fisik lainnya 1. Pasien mengatakan sulit menggerakan
penurunan kekuatan otot 2. Mengidentifikasi toleransi fisik lututnya
melakukan pergerakan 2. Pasien mengatakan nyeri saat
3. Melibatkan keluarga untuk bergerak
membantu pasien dalam O :
meingkatkan pergerakan 1. Kekuatan otot menurun
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur 2. Rentang gerak pasien menurun
mobilisasi A : Malash gangguan mobilitas fisik
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau
keluhan fisik lainnya
2. Mengidentifikasi toleransi fisik
melakukan pergerakan
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
Defisit pengetahuan 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S :
berhubungan dengan kurang kemampuan menerima informasi 1. Pasien mengatakan tidak mengerti
terpapar informasi 2. Memberikan kesempatan untuk tentang penyakit rematik,
bertanya 2. Pasien mengatakan tidak mengetahui
3. Menjelaskan factor resiko yang makanan patangan dan cara
dapat mempengaruhi kesehatan pengobatan untuk rematik
4. Mengajarkan perilaku hidup bersih 3. Pasien mengatakan penyakit ini sudah
dan sehat terjadi sejak 6 tahun yang lalu dialami
5. Mengajarkan strategi yang dapat O :
di gunakan untuk meningkatkan 1. Pasien tampak bertanya tentang
perilaku hidup bersih dan sehat rematik, makanan pantangan dan cara
pengobatan rematik
A : Masalah Defisit pengetahuan
belumteratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
2. Memberikan kesempatan untuk
bertanya
3. Menjelaskan factor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
4. Mengajarkan strategi yang dapat di
gunakan untuk meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
Oleh :
(...................................) (...................................)
Oleh :
(...................................) (...................................)