Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah III

Dosen : Andi Fajriansi S.Kep., Ns., M.Kep

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PENCEGAHAN STROKE

OLEH:
KELOMPOK II
NURFADILLAH NH0117107 RASNAH NH0117122
NURRAHMANI NH0117111 ROHANAH NH0117133
NURSINDI NH0117112 RISDANIAR NH0117128
NURUL AZIZAH NH0117114 SANDINI PUTRI U NH0117136
RAHAYU NH0117117 SERLINA NH0117138
RAHMA WAHYUNI NH0117118 SHITY ALDA R NH0117139
RAHMANIAR NH0117119 SUCI ANJALI R NH0117144
RAODHATUL JANNAH NH0117121
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Makalah dengan judul ” SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENCEGAHAN STROKE” . Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Keperawatan Medikal Bedah III.

Dalam pembuatan makalah ini, kami tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari pihak-pihak terkait serta kecanggihan teknologi untuk memperoleh
informasinya. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan,


tentu hasil makalah kami ini tidak mungkin luput dari kekurangan. Kami
senantiasa mengharapkan konstribusi pemikiran anda sehingga makalah  ini
bermanfaat bagi kita semua.

PENULIS
Mata Kuliah :  Keperawatan Medikal Bedah III

Topik                          :  Pencegahan Stroke

Hari/tanggal               : Kamis, 09 Januari 2020

Waktu                        :  25 menit

Tempat                       :  Kelurahan Tamalanrea Desa Nani Hasanuddin

Sasaran                      :  Gedung Serbaguna Kelurahan Tamalanrea Warga desa


Nani Hasanuddin

Metode                       :  Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab           

Media                          :  Leaflet

Materi                         :  Terlampir

Pemateri                      :  Suci Anjali Ramadhany

Tujuan Umum :

            Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan warga dapat mengetahui


tentang pencegahan dari penyakit stroke.

Tujuan Khusus :

            Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan  warga akan mampu :

1. Mengetahui definisi dari  penyakit stroke.


2. Mengetahui penyebab dari penyakit stroke.
3. Mengetahui manifestasi klinik dari penyakit stroke.
4. Mengetahui apa saja pencegahan dari penyakit stroke.

Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Waktu


1. Pendahuluan  Memberi salam terapeutik 3 menit
 Menjelaskan tujuan
 Kontrak waktu
2. Penyajian 10menit
 Menjelaskan  defenisi stroke
  Menjelaskan  penyebab stroke
  Menjelaskan manifestasi stroke
 Menjelaskan pencegahan penyakit
3. Pertanyaan stroke 10 menit
 bertanya.
 Menjelaskan tentang hal – hal
yang kurang dimengerti oleh
4. Penutup warga 2 menit

  Salam terapeutik

Evaluasi 

       Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan  :

1. Warga dapat mengetahui defenisi stroke.


2. Warga dapat mengetahui penyebab stroke.
3. Warga dapat mengetahui manifestasi klinik stroke.
4. Warga dapat mengetahui pencegahan dari penyakit stroke.

Referensi

Dorothy, R. M. (2011). Bebas dari 6 Penyakit Paling Mematikan. Jakarta: PT.


BUKU SERU.
Junaidi, I. (2011). Stroke. Yogjakarta: CV. Andi offset.
Ratna, P. D. (2011). Penyakit Pemicu Stroke. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wisnu, W. A. (2011). STRATEGI MENGATASI & BANGKIT DARI STROKE.
Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.
MATERI PENYULUHAN
A. Definisi
Stroke adalah kehilangan fungsi otak karena terhentinya suplay darah
ke otak. Stroke merupakan peringatan ke 2 penyebab kematian dengan laju
mortalitas 18%-37%. Stroke adalah salah satu penyebab kematian dan
kecacatan neurologis yang utama di Indonesia. Serangan otak ini merupakan
kegawat daruratan medis yang harus ditangani secara cepat, tepat, dan cermat.
(Dorothy, 2011)

B. Etiologi
Penyebab stroke ada 3 faktor yaitu:
1. Factor resiko medis antara lain:
a) Migraine
b) Hipertensi
c) Diabetes
d) Kolestrol
e) Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah)
f) Gangguan jantung
g) Penyakit ginjal
h) Penyekit vaskuler perifer 80% pemicu stroke disebebkan karena
hipertensi dan aterosklerosis
2. Factor resiko perilaku, antara lain:
a) Kurang olahraga
b) Merokok
c) Makanan tidak sehat
d) Kontrasepsi oral
e) Mendengkur
f) Narkoba
g) Obesitas
h) Stress
i) Cara hidup
3. Factor lain
Datastatistik 93% pengidap penyakit thrombosis ada
hubungannya dengan penyakit hipertensi.
a) Thrombosis serebal yaitu Terjadi pada pembuluh darah dimana
oklusi terjadi thrombosis dapat menyebabkan ischemia jaringan
otak, edema dan kongesti di area sekitarnya.
b) Emboli serebal yaitu Penyumbatan pada pembuluh dara otak
karena bekuan darah, lemak, atau udara. Kebanyakan emboli
berasal dari thrombus dijantung yang terlepas dan menyumbat
sistim arteri serebal.
c) Perdarahan intra serebal. Pembuluh darah otak bisa pecah, terjadi
karena asterosclerosis dan hipertensi. Pecahnya pembuluh darah
otak akan menyebabkan penekanan, pergeseran dan pemisah
jaringan otak yang berdekatan akibatnya otak akan bengkak,
jaringan otak internal terketan sehingga menyebabkan infark otak,
edema dan mungkin terjadi herniasi otak.
d) Migren
e) Trombisis sinus dura
f) Diseksi arteri karotis atau vertebralis
g) Kondisi hiperkoagulasi
h) Vaskulitis system saraf pusat
i) Penyekit moya-moya (oklusi arteri besar intracranial yang
progresif
j) Kelainan hematologi (anemia sel sabit, polisitemia, atau leukemia)
k) Miksoma atrium. (Ratna, 2011)

C. Manifestasi Klinik

Tanda-tanda serangan stroke sering kali terabaikan, karena tanda-tanda


serangan stroke awal hampir mirip dengan gejala penyakit biasa, sehingga
kebanyakan orang menyepelehkannya, mengabaikannya dan menganggap
sebagai hal atau masalah yang tidak serius. Akan tetapi kebanyakan pula
orang mengabaikannya karena memang tidak tahu bahwa hal itu adalah
tanda-tanda serangan stroke! Oleh karena itu, penjelasan tentang serangan
stroke perlu diketahui bersama, agar bisa terhindar dari serangan stroke yang
sebenarnya. Jangan sampai diri anda, keluarga anda atau teman anda terkena
serangan stroke. Tanda-tanda serangan stroke dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu:

1. Tanda serangan stroke awal


2. Tanda serangan stroke lanjut
Pembagian ketiga macam tanda serangan stroke tersebut diatas,
hanyalah untuk memudahkan pembahasannya dengan harapan akan mudah
pula memahaminya.
1. Tanda Serangan Stroke Awal

Tanda serangan stroke awal untuk setiap penderita stroke


tidaklah sama, berbeda-beda tergantung pada kepekaan seseorang
dalam mengindikasikan bahwa hal yang dirasakannya adalah gejala
awal stroke. Namun, ada yang perlu diketahui bahwa tanda-tanda
serangan stroke yang sebenranya tidak dating secara tiba-tiba, akan
tetapi gejala-gejalanya sudah muncul jauh sebelum serangan stroke
yang sebenarnya terjadi. Akan tetapi karena ketidaktahuan, maka
dianggap bahwa serang stroke selalu datang secara tiba-tiba.
Masyarakat memang banyak yang belum mengetahui tanda-tanda
serangan stroke, bahkan menurut macole arghatan berdasarkan
angket orang Amerika hanya 20% yang tahu tanda-tanda serangan
stroke. Angket di Indonesia untuk mengetahiu presentase orang
yang sudah tahu tanda-tanda serangan stroke, ada baiknya juga
dilakukan. Berikut ini tanda-tanda serangan stroke awal yang perlu
diketahui sebegai berikut :
a) Sering merasa kesemutan, atau geringgingan (bahasa
jawa)
b) Merasa sulit berbicara, karena lidah terasa kaku
c) Penglihatan tiba-tiba jadi kabur, atau bisa juga buta
sesaat
d) Bila menulis, tulisan tidak teratur rapi (tidak karuan),
bila melakukan tanda tangan, bentuk tandatangannya
berubah-ubah
e) Kalau memegang benda, benda yang dipegang terlepas
tanpa disadari
f) Sulit memasukan benang ke lubang jarum, dan juga
kadang-kadang sulit memasukan kancing baju
kelubangnya
g) Kalau memakai sandal, seringkali sandal terlepas
tanpa disadari
h) Sulit melepaskan sandal dengan mengibaskannya, tapi
harus dilepas dengan bantuan tangan
i) Tiba-tiba lupa sesaat, misalnya nama istri, suami, anak
atau teman.
j) Kadang-kadang tekanan dara menjadi tinggi
k) Rasa nyeri dibetis pada waktu berjalan
l) Rasa pusing dikepala sesaat, kemudian hilang dengan
sendirinya.
m) Sakit kepala pada waktu dini hari pada saat terbangun
n) Sakit kepala berat yang hilang apabila diobati
o) Gangguan penglihatan pada saat memutar leher
p) Rasa mual, pusing dan pingsan tanpa sebab yang jelas
q) Merasa bingung sejenak, kemudian hilang dengan
cepat
r) Terasa ada suara mendengung atau mendesing didalam
telinga
Tanda-tanda serangan stroke diatas tersebut, tidak harus
terjadi bersamaan, bisa salah satu tanda yang dialami, atau bisa
lebih dari satu dan untuk setiap orang berbeda-beda tanda serangan
stroke awal. Namun hal penting yang harus diingat, adalah apakah
pada waktu merasakan ada tanda=tanda serangan stroke awal juga
bersamaan dengan tanda-tanda ada penyakit lain? Misalnya:
Anemia, tekanan darah tinggi (hipertensi), migraine, epilepsy
(ayan) yang tanda-tandanya hamper sama dengan tanda-tanda
serangan stroke awal.
Seringkali tanda-tanda tersebut diatasa hanya terasa
sebentar, kemudian menghilang dan anda merasa sehat tidak
merasa sakit lagi. Kalau hal tersebut anda alami dan rasakan,
sebaiknya berhati-hati lah! Ada kemungkinan tanda-tanda yang
sama akan muncul kemabli dan mungkin sekali itu benar-benar
sebagai tanda-tanda serangan stroke awal! Jangan sekali-kali
mengabaikan atau meremehkan tanda-tanda serangan awal stroke
tersebut. Serangan stroke awal berdampak ringan, kemungkinan
sembuh ada walaupun kesembuhannya tidak bisa pulih sempurna
seperti sediakala. Lebih baik mencegah terjadinya serangan stroke
dari pada harus mengobati dan merawat stroke!
2. Tanda Serangan Stroke Lanjut
Mudah-mudahan apa yang akan dibahas dibagian ini hanya
sekedar menjadi pengetahuan yang perlu diketahui oleh anda dan
tidak menjadi tanda serangan stroke lanjut yang anda alami atau
anda rasakan. Serangan stroke lanjut atau stroke susulan pada
umunya terjadi setelah 5 tahun sejak terkena serangn stroke awal.
Serangan stroke lanjut bisa lebih cepat kurang dari 5 tahun, bisa
juga terjadi lebih dari 5 tahun atau tidak terjadi serangan stroke
lanjut sama sekali. Oleh karena itu, seseorang yang perneh tekena
serangan stroke awal, harus benar-benar menjaga kesehatan agar
serangan stroke lanjutan atau stroke susulan tidak terjadi. Apabila
seseorang berhasil mengatasi serangan stroke awal, maka
kebolehjadian (secara statistic) akan mendapatkan serangan stroke
susulan hanya sekitar 25% saja. Dengan kata lain, 75% dari orang
yang berhasil mengatasi serangan stroke awal, akan selamat tidak
terkena serangan stroke lanjutan.
Kalau terjadi serangan stroke lanjutan, dampaknya akan
lebih parah dari keadaan stroke semula. Dikatakan lebih para,
karena akibatnya lebih berat, bisa menimbulkan cacat permanen,
bahkan dapat berakibat pada kematian. Tingkat keparahan dampak
serangan stroke lanjutan tergantung pada bagian otak mana yang
rusak. (Wisnu, 2011)

D. Pencegahan
1. Pencegahan Primer

Langkah utama dalam pencegahan stroke adalah dengan


modifikasi faktor resiko, dan kemudian bila di anggap perlu dilakukan
terapi dengan obat untuk mengatasi penyakitnya. Menjalani gaya hidup
sehat dengan pola makan sehat, istirahat cukup ,mengola stres ,
mengurangi kebiasaan yang dapat merugikan tubuh seperti merokok,
makan berlebihan makan yang bnyak mengandung lemak jenuh, kurang
aktif berolahraga. (Junaidi, 2011)

a Strategi kampanye nasional yang terintegrasi dengan program


pencegahan penyakit vaskuler lainnya.
b Memasyarakatkan gaya hidup sehat bebas stroke :
1) Mengontrol terjadinya stroke dengan hindari merokok,
hindari minum alcohol, hindari kegemukan, hindari
komsumsi garam berlebihan, obat – obat golongan
amfetamin, kokain, dan sejenisnya dan periksa kesehatan
secara rutin (tekanan darah, diabetes, jantung dan
kolesterol).
2) Mengeruangi : kolesterol dan lemak dalam makanan.
3) Mengendalikan : hipertensi, diabetes mellitus, penyakit
jantung (misalnya fibrilasi atrium, infark miokard akut,
penyakit jantung reumatik), penyakit vascular
aterosklerotik lainnya.
4) Menganjurkan : komsumsi gizi seimbang dan olahraga
teratur minimal 3 kali seminggu selama 20 – 30 menit
misalnya bersepeda, berenang dan jalan cepat.
5) Ubah pola dan gaya hidup. Dapat dilakukan dengan pola
makan yang baik dan sehat (seimbang kebutuhan antara
pemasukan dan pengeluaran) melakukan aktifitas fisik
yang dapat membakar kalori, sikap hidup yang rilek dan
cukup istirahat, selain menyehatkan, aktifitas fisik dan
menurunkan tekanan darah, mengendalikan berat badan
meningkatkan daya tahan tubuh dan menguatkan otot
serta tulang. (Ratna, 2011)
2. Pencegahan Sekunder

Penderita storeke biasanya banyak memiliki faktor resiko. Oleh


karena itu stroke sering berulang. Faktor-faktor resiko yang harus di obati,
seperti : terkanan darah tinggi ,kencing manis, penyakit jantung koroner
kadar kolestrol LDL darah yang tinggi , asam urat yangg tinggi ,
kegemukan ,perokok peminum , alkohol dan stres ,menghindari stres rajin
berolahraga dan lain-lainnya. (Junaidi, 2011)

a Modifikasi gaya hidup berisiko stroke dan faktor resiko


misalnya :
1) Hipertensi: diet, obat antihipertensi yang sesuai.
2) Penyakit jantung arti mianonvalvularfatikoagulang oral).
3) Dislipidemia: Diet rendah lemak dan obat anti
dyslipidemia.
4) Diabetes melitus: diet, obat hipoglikemikoral/insulin
5) Hiperuresimia: diet, antihiperuresimia.
6) Polisitemia.
b Melibatkan peran serta keluarga seoptimal mungkin. Keluarga
harus bisa memahami perubahan yang terjadi terhadap
anggota keluarga yang mengalami stroke termasuk perubahan
kemampuan produksi, harga diri dan emosi.
c Mengikuti kegiatan senam stroke. Kegiatan ini dapat
dilakukam dengan bergabung pada club stroke ke yang
terdekat , reaksi bersama, diskusi, saling tukar pengalaman
sesama penderita stroke dan mendengarkan ceramah ilmiah
untuk menambah tentang pengetahuan stroke.
d Hindrasi stres
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi stres
yaitu :
1) Pernafasan dalam, berbaring terlentang kemudian letakan
sesuatu di atas perut tarik nafas dalam –dalam sambil
memperhatikan benda tadi bergerak naik. Usahakan
seluruh atau setinggi mungkin dapat dicapai,kemudian
hembuskan pelan-pelan sambil membiarkan benda tadi
turun perlahan-lahan.
2) Mengkomsumsi pisang yang mengandung potassium
yang berfungsi meningkat keteraturan denyut jantung,
menurunkan tekanan darah dan mengekibatkan kontraksi
otot.
3) Melakukan kegiatan, yang menhibur seperti berkebun,
memelihara ikan dan memencing.
4) Berjalan cepat selama 15- 20 menit dapat menhasilkan
endofin untuk mengurangi kecemasan.
5) Biasakan mempunyai kawan dekat, yang dapat diajak
bertukar pikiran atau pendapat dan melampiaskan emosi
baik gambaran ataupun sedih sampai jadi tertawa dan
menangis baik untuk menangani stress.
6) Usahakan untuk menguap atau bersin sebebas bebasnya
7) Menyanyi untuk memperbaiki pernafasan
8) Mengurangi minum kopi dan makan coklat
9) Cukup tidur 6-8 jam perhari.

Stroke hingga masih kerupakan penyebab kematian nomor wahid


di berbagai rumah sakit di tanah Air. Penyakit ini juga menimbulkan
kecacatan terbanyak pada kelompok usia dewasa yang masih produktif.
Tingginya kasus stroke ini salah satunya dipicu oleh rendahnya
kepedulian masyarakat dalam mengatasi berbagai risiko yang
menimbulkan stroke melalui pola hidup sehat. Yayasan stroke indonesia
(yastroki) menyebutkan angka kejadian stroke menurut data dasar rumah
sakit 63,52 per 100.000 penduduk usia diatas 65 tahun. Sedangkan jumlah
penderita yang meninggal dunia lebih dari dari 125.000 jiwa.
Diperkirakan, hampir setengah juta penduduk berisiko tinggi terserang
stroke.

Penyakit stroke (cerebroscascular accident) belakangan ini bukan


hanya menyerang kelokpok usia diatas 65 tahun, melainkan juga terjadi
pada kelompok usia produktif yang menjadikan tulang punggung
keluarga. Bahkan, dalam sejumlah kasus, penderita penyakit itu masi
berusia di bawah 30 tahun.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) mensefinisikan stroke


sebagaibsuatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak
yang dapat menimbulkan kematian maupun kelainan yang menetap lebih
dari 24 jam akibat gangguan vaskuler. (Ratna, 2011)

3. Pencegahan Tersier

Berbeda dari pencegahan primer dan sekunder, pencegahan tersier


ini dilihat dari 4 faktor utama yang mempengaruhi penyakit, yaitu gaya
hidup, lingkungan, biologis, dan pelayanan kesehatan (Bustan, 2007).
Pencegahan tersier ini merupakan rehabilitasi yang dilakukan pada
penderita stroke yang telah mengalami kelumpuhan pada tubuhnya agar
tidak bertambah parah dan dapat mengalihkan fungsi anggota badan yang
lumpuh pada anggota badan yang masih normal, yaitu dengan cara :

a Gaya hidup: reduksi stress, exercise sedang, dan erhenti


merokok
b Lingkungan: menjaga keamanan dan keselamatan (tinggal di
rumah lantai pertama, menggunakan wheel-chair) dan
dukungan penuh dari keluarga
c Biologi: kepatuhan berobat, terapi fisik dan bicara.
d Pelayanan kesehatan: emergency medical technic dan
asuransi. (Dorothy, 2011)

Anda mungkin juga menyukai