Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CVA DAN RESIKO JATUH PADA


LANSIA

OLEH :

PERAWAT Dhoho

RSUD Prof. Dr. Soekandar


Jalan Hayam Wuruk No. 25 Mojosari Mojokerto Jawa Timur
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
STROKE

Topik : Penyuluhan Stroke dan Risiko Jatuh Pada Lansia


Sasaran : Keluarga Pasien di Ruang Dhoho
Tempat : Ruang Rawat Inap Dhoho
Hari/Tanggal :
Waktu : Pukul 09.00 s/d 10.00

A. LATAR BELAKANG
Penyakit stroke merupakan penyebab kematian kedua dan penyebab disabilitas ketiga
dunia. Stroke menurut World Health Organization adalah suatu keadaan dimana
ditemukan tanda klinis yang berkembang cepat berupa defisit neurologik fokal dan global,
yang dapat memberat dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih dan atau dapat
menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular. Selain itu,
penyakit stroke juga merupakan faktor penyebab demensia dan depresi (WHO, 2021).
Stroke terjadi apabila pembuluh darah otak mengalami penyumbatan atau pecah yang
mengakibatkan sebagian otak tidak mendapat pasokan darah yang membawa oksigen
yang diperlukan sehingga mengalami kematian sel/jaringan (James, Wong, dkk, 2016).
Data World Stroke Organization menunjukkan bahwa setiap tahunnya ada 13.7 juta
kasus baru stroke, dan sekitar 5.5 juta kematian terjadi akibat penyakit stroke. Sekitar 70%
penyakit stroke dan 87% kematian dan disabilitas akibat stroke terjadi pada negara
berpendapatan rendah dan menengah. Stroke sebagai bagian dari penyakit
kardioserebrovaskuler yang digolongkan kedalam penyakit katastropik karena mempunyai
dampak luas secara ekonomi dan sosial. Penyakit stroke dapat menyebabkan kecacatan
permanen yang tentunya dapat mempengaruhi produktivitas penderitanya (KEMENKES,
2021).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta memahami tentang penyakit Stroke dan
risiko jatuh pada lansia .
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta dapat :
a. Menyebutkan pengertian dari stroke dan pengertian risiko jatuh pada lansia
b. Menyebutkan faktor risiko stroke dan faktor resiko penyebab Resiko Jatuh pada Lansia
c. Menyebutkan tanda dan gejala stroke dan cara pencegahan Resiko Jatuh pada Lansia
d. Menyebutkan perilaku “Patuh” untuk menjaga kesehatan pada penderita stroke
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
Stroke dan Resiko Jatuh pad Lansia
2. Sasaran
Semua penunggu pasien di ruang rawat inap Dhoho RSUD Prof. Dr. Soekandar.
3. Metode
Ceramah, tanya jawab dam diskusi.
4. Media dan Alat
Leaflet, Laptop, Proyektor
5. Waktu dan tempat
Hari / tanggal :

Waktu : 09:00- selesei


Tempat : Ruang tunggu IRNA Dhoho RSUD Prof. Dr. Soekandar
D. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Terapi Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan :
Perkenalan
Menjelaskan tujuan Memperhatikan
Menjelaskan kontrak waktu
2 20 menit Materi :
 Menjelaskan pengertian Menjelaskan
stroke dan Resiko Jatuh
pada Lansia Memperhatikan
 Menjelaskan faktor risiko Memperhatikan
stroke dan faktor resiko Memperhatikan
penyebab risiko jatuh pada
Memperhatikan
lansia Memperhatikan
 Menjelaskan tanda dan
gejala stroke cara
pencegahan risiko jatuh
pada lansia
 Menjelaskan perilaku
“patuh” untuk menjaga
kesehatan pada penderita
stroke
3 10 menit Penutup :
Memberi kesempatan pada peserta untuk Memberikan
bertanya atas penjelasan yang tidak pertanyaan
dipahami
Menjawab pertanyaan yang diajukan Memperhatikan
Menyimpulkan diskusi Berpartisipasi
Melakukan evaluasi Menjawab
pertanyaan
Mengucapkan salam Menjawab salam
E. PENGORGANISASIAN
1. Moderator :
2. Pemateri :
3. Sie. Konsumsi :
4. Sie. Perlengkapan :
5. Sie. Dokumentasi :

F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. Tempat, media dan alat penyuluhan sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas sesuai dengan perencanaan
b. Waktu yang dilaksanakan sesuai pelaksanaan
c. Peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu:

a. Menyebutkan pengertian dari stroke dan pengertian risiko jatuh pada lansia
b. Menyebutkan faktor risiko stroke dan faktor resiko penyebab Resiko Jatuh pada Lansia
c. Menyebutkan tanda dan gejala stroke dan cara pencegahan Resiko Jatuh pada Lansia
d. Menyebutkan perilaku “Patuh” untuk menjaga kesehatan pada penderita stroke
Referensi

Alsagaff, Hood, dkk. (1993), Pengantar Ilmu Penyakit Paru, Airlangga University Press, Surabaya.

Hello Sehat. 2017. 9 Gejala Kanker Paru yang Tak Boleh Anda Abaikan. https://kumparan.com/hello-

sehat/9-gejala-kanker-paru-yang-tak-boleh-anda-abaikan#y55HvTePAw17BJtH.99 . [diakses pada

tanggal 27 September 2017]

Tucker, Martin dkk, (1999), Standar Perawatan Pasient,alih bahasa Yasmin Aih dkk, volume 4, edisi V,

EGC, Jakarta
MATERI PENYULUHAN
CVA

PENGERTIAN
Stroke menurut World Health Organization adalah suatu keadaan dimana ditemukan tanda
klinis yang berkembang cepat berupa defisit neurologik fokal dan global, yang dapat memberat
dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih dan atau dapat menyebabkan kematian, tanpa
adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular. Selain itu, penyakit stroke juga merupakan faktor
penyebab demensia dan depresi (WHO, 2021).
Stroke terjadi apabila pembuluh darah otak mengalami penyumbatan atau pecah yang
mengakibatkan sebagian otak tidak mendapat pasokan darah yang membawa oksigen yang
diperlukan sehingga mengalami kematian sel/jaringan (James, Wong, dkk, 2016)

FAKTOR RISIKO
Faktor risiko penyakit stroke hampir sama dengan faktor risiko penyakit jantung koroner
dan penyakit pembuluh darah lainnya. Strategi pencegahan yang efektif, salah satunya adalah
memodifikasi faktor risiko, yaitu hipertensi, peningkatan kadar lemak dan diabetes. Risiko akibat
gaya hidup juga dapat diintervensi, yaitu merokok, tingkat aktivitas fisik yang rendah, diet tidak
sehat dan obesitas. Kombinasi dari strategi pencegahan tersebut daat menurunkan kematian akibat
stroke (KEMENKES, 2021). Faktor risiko penyakit stroke, diantaranya :
1. Hipertensi
2. Penyakit jantung
3. Diabetes melitus
4. Merokok
5. Obesitas
6. Tingkat aktivitas fisik rendah
TANDA DAN GEJALA
Dampak buruk penyakit stroke dapat diminimalisir jika
serangan stroke dikenali dan mendapatkan pertolongan segera:
pasien yang terkena stroke sangat butuh penanganan tepat sesegera
mungkin. Penanganan tepat dari tenaga medis dalam jangka waktu
antara 3 hingga 4.5 jam dari gejala awal diharapkan dapat
mengurangi risiko kematian dan kecacatan permanen. Slogan Se-
Ge-Ra-Ke-R-S adalah tips mudah mengenal gejala atau tanda stroke.
PERILAKU PATUH

Penderita yang sembuh dari penyakit stroke harus selalu


menjaga kesehatannya dengan pesan kesehatan “Patuh” dibawah
ini :

P : periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter

A : Atasi penyakit dengan

pengobatan yang tepat dan teratur

T : Tetap diet sehat dengan gizi

seimbang

U : Upayakan aktivitas fisik dengan aman

H : Hindari rokok, alkhohol dan zat karsinogenik lainnya


MATERI PENYULUHAN

RISIKO JATUH PADA LANSIA

A. PENGERTIAN

Resiko adalah kejadian yang memiliki dampak negatif dan merugikan yang dapat
mencegah terciptanya manfaat atau mengkikis manfaat yang telah ada. Resiko dapat
disimpulkan sebagai kejadian yang belum terjadi dan memiliki dampak negatif dalam
berbagai hal.

Jatuh merupakan kajadian yang mengakibatkan seseorang berbaring secara tidak


sengaja di tanah atau lantai (permukaan yang lebih rendah) (Depkes RI, 2015).

Lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun
keatas (Kholifah, 2016). Menua adalah proses yang mengubah seorang dewasa
sehat menjadi seorang yang lemah karena berkurangnya sebagian besar cadangan
sistem fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan
kematian (Sudoyo et al., 2010). Proses menua merupakan proses sepanjang hidup
dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah
dimana seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa, tua
(Nugroho (2006) dalam Kholifah (2016)).

Dapat disimpulkan risiko jatuh pada lansia adalah suatu kejadian yang belum
terjadi yang memiliki dampak negative pada lansia.

B. PENYEBAB
1. Gangguan gaya berjalan
2. Kelemahan otot ektremitas bawah
3. Kekakuan sendi
4. Lantai yang licin dan tidak rata
5. Tersandung
6. Penglihatan kurang karena cahaya kurang terang
C. CARA MENCEGAH
1. Latihan fisik
2. Management obat-obatan
3. Kondisi lingkungan yang aman dan nyaman bagi lansia
4. Memperbaiki kebiasaan lansia
5. Menggunakan alas kaki yang sesuai, tidak licin dan tidak ber HAK
6. Alat bantu yang sesuai kebutuhan
7. Gunakan alat bantu penglihatan dan pendengaran
8. Memelihara kekuatan tulang

D. KOMPLIKASI
1. Luka patah tulang dan cidera
2. Perawatan dirumah sakit
3. Penurunan kepercayaan diri
4. Kematian
LAMPIRAN 1

LEAFLET

Anda mungkin juga menyukai