DISUSUN OLEH:
Zaky suwandi
Rahmawtus S
Dyah Pratiwi Ningrum
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
2
12. Tahap Kegiatan Pengajaran
Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta Didik Metode &
Media
Pembukaan Memperkenalkan diri Menjaw Ceramah dan
(2 menit) Menyamakan persepsi ab salam tanya jawab
pengajaran pertanyaan
Menggali pengetahuan
Peserta Didik
Kontrak waktu
3
14. Evaluasi :
Peserta didik mampu menjawab pertanyaan dari pengajar yang meliputi:
Apakah pengertian bronkopneumonia
Apa saja penyebab bronkopneumonia
Apakah tanda dan gejala bronkopneumonia
Bagaimana proses terjadinya bronkopneumonia.
Bagaimana penatalaksanaan bronkopneumonia
4
lampiran
Materi pengajaran
1) Pengertian bronkopneumonia
Pneumonia merupakan peradangan akut parenkim paru yang biasanya
berasal dari suatu infeksi. (Price, 1995).
Bronkopneumonia digunakan untuk menggambarkan pneumonia yang
mempunyai pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area
terlokalisasi di dalam bronki dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di
sekitarnya. Pada bronkopneumonia terjadi konsolidasi area berbercak.
(Smeltzer,2001).
2) Penyebab bronkopneumonia
Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram
posifif seperti : Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan streptococcus
pyogenesis. Bakteri gram negatif seperti Haemophilus influenza, klebsiella
pneumonia dan P. Aeruginosa.
Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet.
Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama
pneumonia virus.
Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui
penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada
kotoran burung, tanah serta kompos.
Protozoa
Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC).
Biasanya menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi. (Reeves,
2001)
5
3) Tanda dan gejala bronkopneumonia
a. Kesulitan dan sakit pada saat pernafasan
o Nyeri pleuritik
o Nafas dangkal dan mendengkur
o Takipnea
b. Bunyi nafas di atas area yang menglami konsolidasi
o Mengecil, kemudian menjadi hilang
o Krekels, ronki, egofoni
c. Gerakan dada tidak simetris
d. Menggigil dan demam 38,8 C sampai 41,1C, delirium
e. Diaforesis
f. Anoreksia
g. Malaise
h. Batuk kental, produktif
o Sputum kuning kehijauan kemudian berubah menjadi kemerahan
atau berkarat
i. Gelisah
j. Cyanosis
o Area sirkumoral
o Dasar kuku kebiruan
k. Masalah-masalah psikososial : disorientasi, ansietas, takut mati
6
4) Proses terjadinya bronkopneumonia
Jamur, bakteri, protozoa
Resti terhadap
penyebaran
Masuk alveoli infeksi
Peningkatan
suhu tubuh Kongestif ( 4-12 jam )
Eksudat dan seruos masuk Nyeri
alveoli pleuritik
Berkeringat Metabolisme
meningkat Compliance paru menurun
Gangguan bersihan
jalan nafas
5) Penatalaksanaan bronkopneumonia
a. Kemoterapi
Pemberian kemoterapi harus berdasarkan pentunjuk penemuan kuman
penyebab infeksi (hasil kultur sputum dan tes sensitivitas kuman terhadap
antibodi). Bila penyakitnya ringan antibiotik diberikan secara oral,
sedangkan bila berat diberikan secara parenteral. Apabila terdapat
penurunan fungsi ginjal akibat proses penuaan, maka harus diingat
kemungkinan penggunaan antibiotik tertentu perlu penyesuaian dosis
(Harasawa, 1989).
b. Pengobatan Umum
Terapi Oksigen
Hidrasi
Bila ringan hidrasi oral, tetapi jika berat hidrasi dilakukan secara
parenteral
Fisioterapi
Penderita perlu tirah baring dan posisi penderita perlu diubah-ubah
untuk menghindari pneumonia hipografik, kelemahan dan dekubitus.