Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG STROKE

Oleh :
Kelompok 1
1. Ni Kadek Mahendri C1115113
2. Ni Komang Desi Tri Handayani C1115114
3. Stefania Eriska Purnamasari C1115115
4. Ni Putu Muliantari Anggari Dewi C1115116
5. Ni Luh Putu Bulan Saka Prakerti C1115117
6. Ni Putu Amelia Puspita C1115118
7. Ni Made Dwi Agustina Lestari C1115119
8. Yunandika Nalurita C1115120

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES BINA USADA BALI
BADUNG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TENTANG STROKE

Pokok bahasan : Stroke


Sasaran : Masyarakat
Waktu : 40 menit
Hari/Tanggal : Senin, 11 Juni 2018
Tempat : Balai Banjar Tegal Desa Dalung
Penyuluh : Mahasiswa STIKES Bina Usada bali

A. Latar Belakang
Dewasa ini, stroke semakin menjadi masalah serius yang dihadapi
hampir diseluruh dunia. Hal tersebut dikarenakan serangan stroke yang
mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental baik
pada usia produktif maupun usia lanjut. Stroke juga didefinisikan sebagai
kelainan fungsi otak yang timbul mendadak, disebabkan karena terjadi
gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan
saja ( Arif Muttaqin, 2012).
Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, pravalensi penyakit stroke di
Indonesia meningkat seiring bertambahnya umur. Kasus stroke tertinggi
yang terdiagnosis tenaga kesehatan adalah usia 75 tahun keatas (43,1%) dan
terendah pada kelompok usia 15 – 24 tahun yaitu sebesar 0,2 %. Prevalensi
stroke berdasarkan jenis kelamin lebih banyak laki – laki (7,1%)
dibandingkan dengan perempuan (6,8%). Berdasarkan tempat tinggal,
prevalensi stroke di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
perdesaan (5,7%).
Seseorang menderita stroke karena memiliki perilaku yang dapat
meningkat faktor risiko stroke. Gaya hidup yang tidak sehat seperti
mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi kolestrol, kurang aktivitas
fisik, dan kurang olahraga, meningkatkan risiko terkena penyakit stroke.
Gaya hidup sering menjadi penyebab berbagai penyakit yang menyerang
usia produktif, karena generasi muda sering menerapkan pola makan yang
tidak sehat dengan seringnya mengkonsumsi kolestrol tapi rendah serat.
Selain banyak mengkonsusmi kolesterol, mereka mengkonsumsi gula yang
berlebihan sehingga akan menimbulkan kegemukan yang berakibat
terjadinya penumpukan energi dalam tubuh (Dourman, 2013).
Penyakit stroke sering dianggap sebagai penyakit monopoli orang tua.
Dulu, stroke hanya terjadi pada usia tua mulai 60 tahun, namun sekarang
mulai usia 40 tahun seseorang sudah memiliki resiko stroke, meningkatnya
penderita stroke usia muda lebih disebabkan pola hidup, terutama pola
makan tinggi kolestrol. Berdasarkan pengamatan di berbagai di rumah sakit,
justru stroke di usia produktif sering terjadi akibat kesibukan kerja yang
menyebabkan seseorang jarang olahraga, kurang tidur, dan setres berat yang
juga jadi faktor penyebab (Dourman, 2013).
Melihat banyaknya faktor resiko yang berperan dalam terjadinya
penyakit stroke, maka kami mahasiswa/i STIKES Bina Usada Bali membuat
Satuan Acara Penyuluhan Tentang Stroke pada masyarakat di Balai Banjar
Tegal Desa Dalung.

B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan acara penyuluhan selama 40 menit pada
masyarakat di Balai Banjar Tegal Desa Dalung diharapkan dapat
memahami pentingnya pendidikan kesehatan tentang stroke.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
a. Masyarakat dapat memahami tentang pengertian stroke.
b. Masyarakat dapat memahami tentang tanda dan gejala stroke.
c. Masyarakat dapat memahami tentang resiko stroke.
d. Masyarakat dapat memahami tentang pencegahan stroke.

C. Materi Penyuluhan
1. Definisi Stroke
2. Tanda gejala Stroke
3. Resiko Stroke
4. Pencegahan Stroke

D. Metode
Ceramah dan tanya jawab

E. Media dan Alat


1. Media : Leaflet, video, audiovisual (powerpoint)
2. Alat : Laptop, LCD, layar, sound system

F. Sasaran
Masyarakat Banjar Tegal Dalung

G. Waktu
Hari/Tanggal : Senin, 11 Juni 2018
Jam : Pukul 09.00-09.40 WITA

H. Lokasi dan Setting Tempat


Lokasi : Balai Banjar Tegal Dalung
Setting Tempat :
Keterangan :
: Moderator : Fasilitator
: Penyaji
: Observer : Peserta

I. Pengorganisasian
1. Ketua : Ni Kadek Mahendri
2. Moderator : Ni Komang Desi Tri Handayani
3. Penyaji : Ni Putu Amelia Puspita
4. Observer : Stefania Eriska Purnamasari
Ni Luh Putu Bulan Saka Prakerti
5. Fasilitator : Ni Putu Muliantari Anggari Dewi
Ni Made Dwi Agustina Lestari
Yunandika Nalurita

J. Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Waktu Metode
1 Presiapan (Pra Interaksi) : 5 menit Demonstrasi
a. Menyiapkan tempat
b. Menyiapkan alat – alat

2 Pembukaan (Orientasi) 3 menit Ceramah


a. Moderator mengucap salam
b. Melakukan perkenalan diri
panitia
c. Menyampaikan maksud dan
tujuan
d. Mengadakan kontrak waktu

3 Kegiatan (kerja) 15 menit Ceramah


a. Menjelaskan materi tentang:
1) Definisi stroke
2) Tanda dan gejala stroke
3) Resiko stroke
4) Pencegahan stroke

4 Evaluasi 15 menit Ceramah


a. Moderator mempersilahkan
peserta untuk bertanya
b. Penyaji menjawab
pertanyaan dari peserta
c. Penyaji memberikan
pertanyaan kepada peserta
untuk mengevaluasi peserta
5 Penutup (terminasi) 2 menit ceramah
a. Mengakhiri kontrak
b. Salam penutup

K. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Alat (laptop, LCD dan layar) sudah disiapkan dan alat dalam
keadaan baik
b. Leaflet sudah disiapkan dan dicetak atau di coppy
c. Materi penyuluhan sudah disiapkan dalam bentuk power point
d. Penyampaian surat kepada pihak kepala dusun tentang rencana
penyuluhan sudah dikirim dua hari sebelumnya
2. Evaluasi proses
a. Proses penyuluhan berjalan lancar, terjadi interaksi dua arah,
sasaran dapat menyimak dengan baik
b. Semua masyarakat (sasaran) dapat mengikuti penyuluhan dengan
baik
c. Sasaran tidak ada yang meninggalkan tempat selam penyuluhan
berlangsung
3. Evaluasi Hasil
a) Masyarakat dapat memahami tentang pengertian stroke.
b) Masyarakat dapat memahami tentang tanda dan gejala stroke.
c) Masyarakat dapat memahami tentang resiko stroke.
d) Masyarakat dapat memahami tentang pencegahan stroke
DAFTAR PUSTAKA

Batticaca, Fransisca B. 2012. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan


Sistem Persarafan. Jakarta : Salemba Medika.
Dourman. 2013. Waspadai Stroke Usia Muda. Jakarta: Cerdas Sehat.

Irfan, Muhammad. 2010. Fisioterapi Bagi Insan Stroke, Edisi Pertama.


Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Muttaqin, Arif. 2012. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan


Sistem Persarafan. Jakarta : Salemba Medika.
Lampiran Materi

A. Pengertian Stroke
Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan
peredaran darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan
otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau
kematian ( Fransisca B., 2012 ).
Stroke juga didefinisikan sebagai kelainan fungsi otak yang timbul
mendadak, disebabkan karena terjadi gangguan peredaran darah otak dan
bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja ( Arif Muttaqin, 2012).
Lebih lanjut Irfan (2010) menyebutkan stroke atau cerebrovascular
accident merupakan gangguan sistem saraf pusat dan merupakan penyebab
utama gangguan aktivitas fungsional pada orang dewasa.

B. Tanda dan gejala stroke


Gejala klinis yang timbul tergantung dari jenis stroke, yaitu :
1. Gejala klinis pada stroke hemoragik berupa :
a. Defisit neurologis mendadak, didahului gejala prodromal yang
terjadi pada saat istirahat atau bangun pagi
b. Kadang tidak terjadi penurunan kesadaran
c. Terjadi terutama pada usia diatas 50 tahun
d. Gejala neurologis yang timbul bergantung pada berat ringannya
gangguan pembuluh darah dan lokasinya
2. Gejala klinis pada stroke akut berupa :
a. Kelumpuhan wajah atau anggota badan ( biasanya hemiparesis )
yang timbul mendadak
b. Gangguan sensibilitas pada satu anggota badan ( gangguan
hemisensorik )
c. Perubahan mendadak pada status mental ( konfusi, delirium,
letargi, supor, atau koma )
d. Afasia ( tidak lancar atau tidak dapat bicara )
e. Disartria ( bicara pelo atau cadel )
f. Ataksia ( tungkai atau anggota badan tidak tepat pada sasaran )
g. Vertigo ( mual dan muntah atau nyeri kepala )
( Fransisca, B., 2012 )

C. Resiko Stroke
Banyak faktor risiko yang bisa menyebabkan stroke. Jika Anda berada
dalam salah satu kategori berikut ini, Anda perlu waspada dan segera
mengambil tindakan.
1. Riwayat stroke pada keluarga Usia di atas 55 tahun: semakin
tinggi usia, semakin tinggi risikonya
2. Tekanan darah tinggi: 70% dari pasien penderita stroke mengalami
tekanan darah tinggi
3. Kadar kolesterol tinggi: peluang lebih tinggi terjadinya
aterosklerosis (akumulasi kolesterol dan deposit (plak) lainnya
pada dinding arteri. Plak bisa mengurangi aliran darah yang
melalui arteri) dan penyempitan pembuluh darah otak
4. Merokok: meningkatkan peluang terjadinya stroke hingga 3 kali
lipat untuk pria dan 4,7 kali lipat untuk wanita
5. Diabetes melitus: meningkatkan peluang terjadinya stroke hingga
4 kali lipat
6. Obesitas
7. Penyakit kardiovaskular: peluang lebih tinggi terjadinya stroke
bagi orang-orang dengan riwayat serangan jantung (infark
miokard) dan irama jantung yang tidak normal (fibrilasi atrium)
8. Malformasi Vaskular atau aneurisma (pembengkakan seperti
balon) pembuluh darah di otak: peluang perdarahan yang relatif
lebih tinggi
9. Stroke Ringan, yaitu Serangan Iskemik Sementara (TIA -
Transient Ischemic Attack): memiliki gejala yang mirip dengan
stroke, tetapi berlangsung untuk jangka waktu yang lebih singkat,
berlangsung sekitar 2 hingga 15 menit dan tidak lebih dari 24 jam.
Stroke Ringan bisa menjadi tanda peringatan bahwa akan terjadi
stroke yang lebih berat di masa depan.
10. Pecandu alkohol : meningkatkan peluang terjadinya stroke

D. Pencegahan Stroke
Aspek yang paling penting untuk mencegah stroke adalah untuk
memperlambat kecepatan aterosklerosis vaskular (pengerasan pembuluh
darah). Anda bisa mengikuti tindakan pencegahan berikut ini untuk
mencegah stroke:
1. Mengendalikan tekanan darah tinggi
a. Perubahan gaya hidup: mengurangi asupan natrium dari
makanan, mengikuti prinsip pola makan "rendah natrium,
rendah gula, rendah lemak, tinggi serat", mengendalikan berat
badan, berolahraga secara teratur, dan menghindari konsumsi
minuman beralkohol secara berlebihan
b. Pengobatan: mengonsumsi obat sesuai dengan petunjuk dokter
2. Segera berhenti merokok
3. Mengendalikan diabetes melitus
4. Menurunkan kadar kolesterol: melalui pola makan dan olahraga,
apabila diperlukan, minum obat sesuai dengan petunjuk dokter
5. Menangani tekanan dan belajar untuk bersantai

Anda mungkin juga menyukai