Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MOBILISASI DAN PENCEGAHAN STROKE BERULANG


DI RUANG TUNGGU ANGGREK 2 RS Dr. MOEWARDI
SURAKARTA

Disusun oleh:
Kelompok A2
Nama Mahasiswa NIM
1. FITRI UTAMI ( J 230 195 102)
2. SITI NUR FATIMAH ( J 230 195 134)
3. MEY PAMUNGKASTY ( J 230 195 114)
4. ROHMAH NINDA AROFAH ( J 230 195 133)
5. YESSY NUR BATHARI M. ( J 230 195 145)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS XXII


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Latar Belakang
Stroke adalah gangguan fungsi otak, fokal maupun global, yang
timbul mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam disebabkan kelainan
peredaran darah otak. Stroke merupakan 10% penyebab kematian di seluruh
dunia dan penyebab keenam dari kecacatan (disability), tanpa
penanggulangan dan pencegahan yang tepat stroke dapat menjadi penyebab
keempat dari kecacatan pada tahun 2030 (Arofah, 2011).
Stroke merupakan masalah neurologik primer yang ada di dunia,
sedangkan Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke
terbesar di Asia. Rendahnya kesadaran akan faktor risiko stroke, kurang
dikenalinya gejala stroke, belum optimalnya pelayanan stroke dan ketaatan
terhadap program terapi untuk pencegahan stroke ulang berkontribusi
terhadap peningkatan kejadian stroke ulang (Safitri, 2012). Pasien yang
terkena stroke memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami serangan stroke
ulang. Serangan stroke ulang berkisar antara 30%‐43% dalam waktu 5 tahun.
Kejadian setelah serangan otak sepintas, 20% pasien mengalami stroke dalam
waktu 90 hari, dan 50% diantaranya mengalami serangan stroke ulang dalam
waktu 24‐72 jam (Erpinz, 2010).
Berdasarkan latar belakang tersebut, kelompok bermaksud untuk
mengadakan penyuluhan tentang program pengendalian penyakit stroke
berulang di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
B. Sasaran
1. Sasaran Penyuluhan : Keluarga pasien yang menderita stroke di anggrek 2.
2. Sasaran Program : Target sosialisasi program pengendalian penyakit stroke
berulang terpenuhi
C. Tujuan Instruksional
1. Tujuan umum
Pada akhir proses penyuluhan keluarga pasien stroke dapat memahami
tentang mobilisasi pasca stroke dan cara pencegahan stroke berulang.
2. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga mampu:
a. Menyebutkan pengertian stroke
b. Menyebutkan penyebab dan tanda-gejala penyakit stroke
c. Mengerti cara mobilisasi pada pasien stroke
d. Memahami cara pencegahan stoke berulang
D. Pokok Bahasan
Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang
E. Garis Besar Materi
1. Pengertian stroke
2. Penyebab dan tanda-gejala stroke
3. Mobilisasi pasien stroke
4. Cara mencegah stroke berulang
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi tanya-jawab
G. Media dan Alat
a. Poster
b. Leaflet
H. Materi: terlampir
I. Pengorganisasian
Penanggung jawab : 1. Fahrun Nur Rosyid,S.Kep., M.Kes.,
2. Ns. Giyanto, S.Kep
Moderator :
Penyaji : 1.
2.
Fasilitator :
Observer :
Tugas dan tanggung jawab organisasi:
1. Moderator
Membuka acara, bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada
penyuluhan pencegahan stroke berulang, mengarahkan diskusi pada hal-
hal yang terkait pada tujuan diskusi, serta memicu peserta untuk berperan
aktif.
2. Penyaji
Bertanggung jawab dalam memberikan penyuluhan dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami peserta penyuluhan.
3. Fasilitator
Memotivasi peserta untuk aktif berperan serta dalam diskusi, baik dalam
mengajukan usulan, pertanyaan, ataupun memberi jawaban.
4. Observer
Mengamati jalannya kegiatan pertemuan, membuat catatan kecil tentang
hal-hal yang penting dari kegiatan tersebut dan mengevaluasi hasil
pelaksanaan penyuluhan.
J. Waktu dan Alokasi Kegiatan Penyuluhan
Hari/tanggal :
Waktu :
Kegiatan Penyuluhan:
No Waktu Kegiatan pengajar Kegiatan peserta
1. 5 menit Pembukaan
a. Mengucapkan salam Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan topik penyuluhan
d. Membuat kontrak waktu dan
meminta kerja sama dengan
audiens
2. 30 menit Pelaksanaan
a. Menggali pengetahuan peserta Menjelaskan
tentang penyakit stroke
b. Memberi reinforcement pada Memperhatikan
peserta yang menjawab
c. Menjelaskan pengertian Mendengarkan
penyakit stroke dan
d. Menjelaskan penyebab dan memperhatikan
tanda-gejala penyakit stroke
e. Menggali pengetahuan peserta Menjelaskan
tentang mobilisasi pada pasien
stroke
f. Memberi reinforcement pada Memperhatikan
peserta yang menjawab
g. Menjelaskan mobilisasi pada Mendengarkan
pasien stroke dan
h. Menjelaskan cara pencegahan memperhatikan
stroke berulang
i. Memberi kesempatan pada Mengajukan
peserta untuk bertanya pertanyaan
j. Memberi reinforcement pada Memperhatikan
peserta yang bertanya
k. Memberikan kesempatan pada Menjawab
peserta lain untuk memberikan pertanyaan
pendapat
l. Melengkapi jawaban peserta Mendengarkan
dan
memperhatikan
3. 5 menit Penutup
a. Mengevaluasi atau menanyakan Menjawab
kembali materi yang telah pertanyaan
disampaikan pada peserta
b. Menyimpulkan kembali materi Memperhatikan
c. Memberikan motivasi kepada
keluarga
d. Memberi salam penutup
K. Setting Tempat
Tempat: Unit Stroke Anggrek 2, RSDM

Keterangan:
: moderator : peserta : observer
: presenter : fasilitator

L. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana.
b. Mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan
c. Tempat dan media serta alat sesuai rencana.
d. Mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
d. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhan
sampai selesai
e. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan
berjalan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu:
a. Menyebutkan pengertian stroke
b. Menyebutkan penyebab penyakit stroke yang dapat dikontrol dan yang
tidak dapat dikontrol
c. Menjelaskan tentang mobilisasi pasien stroke
d. Menyebutkan cara pencegahan stroke berulang
Surakarta, Desember 2019
Ketua Kelompok

(............................................)

Disetujui Oleh
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

(Ns. Giyanto, S.Kep) (Fahrun Nur Rosyid, S.Kep., M.Kes)


LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian Stroke
Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak. Menurut WHO tahun
2008, Stroke adalah suatu gangguan fungsional otak dimana ditemukan
tanda-tanda klinis yang berkembang cepat baik fokal dan global yang dapat
memberat dan berlangsung lebih dari 24 jam dan bisa menyebabkan kematian
yang disebabkan karena gangguan peredaran darah otak.
Stroke terjadi apabila pembuluh darah otak mengalami penyumbatan
atau pecah. Akibatnya sebagian otak tidak mendapatkan pasokan darah yang
terdapat oksigen yang diperlukan sehingga mengalami kematian sel/jaringan.
2. Faktor Penyebab Stroke
a. Faktor resiko yang tidak dapat diubah
- Usia. Stroke pada umumnya resiko terjadinya pada orang yang
berumur diatas 55 tahun.
- Jenis kelamin. Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena
serangan stroke
- Ras/suku bangsa tertentu
- Genetik/keturunan. Seseorang yang memiliki riwayat stroke dalam
keluarganya beresiko tinggi terkena stroke.
b. Faktor resiko yang dapat diubah/dikontrol
- Hipertensi
- Diabetes Melitus
- Obesitas
- Penyakit sistem kardiovaskuler
- Riwayat stroke sebelumnya
- Migrain
- Kurang aktivitas
- Penyalahgunaan obat
- Stress mental fisik
- Merokok
- Konsumsi alkohol
- Pemakaian kontrasepsi hormonal.
3. Tanda dan gejala Stroke
Gejala stroke secara umum yaitu
a. Senyum tidak simetris, tersedak, sulit menelan yang terjadi mendadak.
b. Kelumpuhan wajah atau anggota tubuh terutama anggota gerak yang
mendadak.
c. Bicara pelo/ tiba-tiba tidak dapat bicara/tidak mengerti kata-kata/bicara
tidak nyambung
d. Kebas/ baal atau kesumutan pada separuh tubuh.
e. Pandangan mata kabur secara tiba-tiba
f. Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba yang tidak pernah dirasakan
sebelumnya.
g. Gangguan fungsi keseimbangan, seperti teras berputar, gerakan sulit
dikoordinasi.
h. Kejang, mual muntah
i. Penurunan kesadaran
4. Mobilisasi pada Pasien Stroke
Mobilisasi adalah jalan untuk melatih hampir semua otot tubuh untuk
meningkatkan fleksibilitas sendi atau mencegah terjadinya kekakuan pada
sendi.
a. Pelaksanaan mobilisasi dini posisi tidur
Berbaring telentang
- Posisi kepala, leher, dan punggung harus lurus.
- Letakkan bantal dibawah lengan yang lemah/lumpuh secara berhati-
hati, sehingga bahu terangkat keatas dengan lengan agak ditinggikan
dan memutar kearah luar, siku dan pergelangan tangan agak
ditinggikan.
- Letakkan pula bantal di bawah paha yang lemah/lumpuh, dengan
posisi agak memutar ke arah dalam, dan lutut agak ditekuk.
Miring kesisi yang sehat
- Bahu yang lumpuh harus menghadap kedepan
- Lengan yang lumpuh memeluk bantal dengan siku diluruskan - Kaki
yang lumpuh diletakkan didepan
- Dibawah paha dan tungkai diganjal bantal
- Lutut ditekuk

Miring kesisi yang lumpuh/lemah


- Lengan yang lumpuh menghadap kedepan, pastikan bahu pasien tidak
memutar secara berlebihan
- Tungkai agak ditekuk, tungkai yang sehat menyilang di atas tungkai
yang lumpuh/lemah dengan diganjal bantal.
b. Latihan Gerak Sendi (Range of Motion).
Latihan gerak sendi ini bertujuan untuk mengurangi kekakuan pada sendi
dan kelemahan pada otot yang dapat dilakukan aktif maupun pasif
tergantung dengan keadaan pasien.
Gerakan-Gerakan dalam latihan gerak sendi ini adalah sebagai berikut:
- Tekuk tangan pasien kedepan sejauh mungkin. Kemudian luruskan
kembali
- Tekuk siku pasien sehingga tangannya mendekati bahu. Kemudian
luruskan kembali

- Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhi

- Angkat lengan pasien letakkan pada posisi semula


- Gerakan lengan pasien menjauh dari tubuhnya. Kemudian kembalikan
ke posisi semula

- Gerakan lengan bawah kebawah sampai menyentuh tempat tidur,


telapak tangan menghadap kebawah. Kemudian kembalikan keposisi
semula. Gerakan kembali lengan bawah kebelakang sampai
menyentuh tempat tidur. Telapak tangan menghadap keatas.
Kemudian luruskan keposisi semula.

- Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah. Luruskan jari-jari kaki


kemudian dorong kebelakang.
- Putar kaki kearah dalam kemudian putar lagi kearah luar. Lalu ke
posisi semula.

- Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada pasien


kemudian tekuk lagi menjauhi dada pasien

- Tekuk lutut kearah dada kemudian luruskan lutut dengan mengangkat


kaki keatas
- Putar kaki kearah dalam dan kearah luar

- Luruskan kaki pasien, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari tempat


tidur, gerakan kaki menjauhi badan pasien. Kemudian gerakan kaki
mendekati badan pasien.

5. Cara Pencegahan Stroke Berulang


Stroke merupakan penyakit pemicu kematian yang serius, namun
sebenarnya dapat dicegah. Perubahan gaya hidup perlu ditingkatkan guna
mengurangi risiko stroke. Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang dapat
dilakukan :
a. Konsumsi makanan sehat.
- Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan
membantu dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil
mengendalikan lemak dalam darah. Kurangi kolesterol "jahat"
sehingga dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi
risiko stroke.
- Pasien stroke dianjurkan untuk makan:
Sumber karbohidrat: beras, kentang, ubi, singkong, tapioca, biscuit,
bihun
Sumber protein hewani: daging sapi dan ayam tanpa kulit, ikan, telur
ayam, susu skim
Sumber protein nabati: semua kacang-kacangan dan produk olahannya
(tahu & tempe)
Sayuran: bayam, wortel, kangkung, kacang panjang, labu siam, tomat,
toge.
Buah: buah segar, dijus ataupun diolah dengan cara disetup, seperti
pisang, papaya, manga, jambu biji, melon, semangka.
Sumber lemak: minyak jagung dan mintak kedelai, margarin dan
mentega dalam jumlah terbatas, dan santan encer.
- Makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita stroke:
Sumber karbohidrat: mie, soda (baking powder), kue-kue yang terlalu
manis
Sumber protein hewani: daging sapid an ayam yang berlemak, jeroan,
keju, protein hewani yang diawetkan
Sumber protein nabati: pindakas, produk kacang-kacang olahan yang
diawetkan.
Sayuran: Sayuran yan gmengandung gas seperti kol, sawi, kembang
kol, dan lobak
Buah-buahan: buah-buahan yan gmengangung gas seperti durian,
nangka, dan buah-buahan yang diawetkan (buah kaleng)
Sumber lemak: santan kental dan produk goring-gorengan.
b. Kurangi konsumsi garam.
Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah sehingga
mengurangi risiko stroke.
c. Hindari Kebiasaan buruk seperti : merokok dan minum alkohol.
Perokok memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat merusak
pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, serta mempercepat
penyumbatan di pembuluh darah. Kebiasaan merokok dapat
menyebabkan atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) dan
membuat darah menjadi mudah untuk menggumpal dan darah
menggumpal akan meningkatkan resiko penyakit stroke ini.
d. Hidup aktif dan olahraga yang teratur
Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang
lebih besar memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan
stroke. Olahraga dapat mengurangi berat badan sehingga mengurangi
risiko penyakit-penyakit tersebut. Melakukan aktivitas fisik secara teratur
dengan berolahraga termasuk dalam salah satu tips dan cara dalam
membantu menurunkan tensi darah dan menciptakan keseimbangan lemak
yang sehat dalam darah.
e. Kontrol tekanan darah, kontrol gula darah dan kolestrol secara rutin
f. Meminum obat sesuai anjuran dokter.
DAFTAR PUSTAKA

Arofah Annisa Nurul. 2011. Penatalaksanaan Stroke Trombolitik : Peningkatan


Prognosis Pasien. Malang : Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya.
Erpinz, 2010. Mengendalikan Tekanan Darah Pasca Stroke.
http://www.strokebethesda.com (diakses 29 Desember 2019)
Purwanti dan Arina. 2008. Rehabilitasi Klien Pasca Stroke. Kartasura:FIK UMS
Safitri, F.N., 2012. Risiko Stroke Berulang dan Hubungannya Pengetahuan dan
Sikap Keluarga. Universitas Padjajaran. Thesis
WHO, 2008. The 10 leading causes of death by broad income group (2008)
Avaliable from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs310/en/
www.p2ptm.kemenkes.go.id/dokumen-ptm/germas-cegah-stroke, diakses tanggal
28 Desember 2019.

Anda mungkin juga menyukai