DI SUSUN OLEH :
Kelompok 4
JUSNIATI ARMAND
PRODI SI KEPERAWATAN
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang bertemakan tentang Atraumatic
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan sanggahan dari pembaca
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang sistem perkemihan dan
terhadap pembaca.
2
Daftar Isi
3
2.11 Jurnal. .................................................................................................
4
BAB I
PENDAHULAN
Atraumatic care atau asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak da
keluarganya merupakan asuhan yang terapeutik karena bertujuan sebagai terapi bagi
anak. Dasar pemikiran pentingnya asuhan terapeutik ini adalah bahwa walaupun
ilmu pegetahuan dan teknologi di bidang pediatrik telah berkembang pesat, tindakan
yang dilakukan pada anak tetap menimbulkan trauma, rasa nyeri, marah, cemas dan
takut pada anak. Sangat disadari bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang
dapat mengatasi masalah yang timbul sebagai dampak perawatan tersebut diatas. Hal
ini memerlukan perhatian khusus dari tenaga kesehatan, khususnya perawat dalam
dapat menimbulkan trauma bagi anak adalah lingkungan fisik rumah sakit, tenaga
kesehatan baik dari sikap maupun pakaian putih, alat-alat yang digunakan, dan
lingkunagan sosial antar sesama pasien. Dengan adanya stresor tersebut, distres yang
dapat dialami anak adalah gangguan tidur, pembatasan aktivitas, perasaan nyeri, dan
5
1. Menjelaskan defenisi perawatan atraumtik pada anak.
11. Jurnal.
1.3 Tujuan
6
BAB II
PEMBAHASAAN
individu yang masih dalam usia tumbuh kembang, sangat penting karena
(Hidayat, 2005).
yang dialami oleh anak dan keluarga di rumah sakit baik fisik maupun psikis.
7
dampak kondisi-kondisi yang akut maupun kronis. Dan Wiggins (1994) dalam
oleh anak adalah lingkungan rumah sakit yang tidak nyaman bagi mereka
Anak sebagai individu yang masih dalam usia tumbuh kembang perlu
Berbagai peristiwa yang dialami anak, seperti sakit atau hospitalisasi akan
menimbulkan trauma pada anak seperti cemas, marah, nyeri, dan lain-lain.
8
C. Tujuan atraumatic care
yaitu:
care
Pada umumnya anak yang dirawat di rumah sakit akan timbul rasa
takut baik pada dokter maupun perawat, apalagi jika anak telah mempunyai
dokter akan menyakiti dan menyuntik. Selain itu anak juga merasa terganggu
selain ketakutan, tidak mau makan dan minum bahkan menangis. Untuk
9
1. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga.
dirawat di rumah sakit dan selama itu tidak boleh berhubungan dengan
tinggal bersama anak selama 24 jam (rooming in), jika tidak mungkin
untuk rooming in, beri kesempatan orang tua untuk melihat anak setiap
10
memfasilitasi pertemuan dengan guru, teman sekolah dan lain-lain
(Supartini, 2004).
psikologis)
perkembangan anak.
11
Untuk meminimalkan rasa takut terhadap cedera tubuh dan rasa
tua untuk tindakan prosedur yang mnimbulkan rasa nyeri, yaitu dengan
kondisi ini, tawarkan pada anak dan orang tua untuk mempercayakan
12
mengorientasikan kamar bedah, tindakan yang akan dilakukan dan lain-
lain.
yang sangat berarti dalam kehidupan anak. Apabila ini terjadi pada saat
pemasangan IVFD).
13
tersebut memerlukan dekorasi yang penuh dengan nuansa anak, seperti
adanya gambar dinding berupa gambar binatang, bunga, tirai dan sprei
serta sarung bantal yang berwarna dan bercorak binatang atau bunga,
ceria.
nyaman, pengekangan, suara bising, bau yang tidak sedap dan lain-lain,
lain, bersikap empati kepada keluarga dan anak yang sedang dirawat
dialami anak.
14
E. Reaksi Anak Terhadap Hospitalisasi
perpisahan,kehilangan,
a. Menangis keras
lain
15
3) Anak mulai menyukai lingkungannya
a) Menolak makan
b) Sering bertanya
c) Menangis perlahan
16
1) bertanya-tanya
2) menarik diri
hospitalisasi
F. Permainan Terapeutik
dan merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak
sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain juga akan
akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas,
kesempatan bermain.
17
Macam – macam bermain :
a) Bermain aktif
diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif
meliputi :
membongkar.
menjadi rumah-rumahan.
dengan teman-temannya.
b) Bermain fisik
18
c) Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan
mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif
sisi tempat tidur dapat dikunci dan cukup tinggi sehingga anak yang
mulai berjalan tidak dapat memanjat keluar. Karena itu perawat harus
19
menjamin bahwa sisi tempat tidur terkunci setelah menyelesaikan suatu
tindakan.
2. Mandi
perencanaan dan prosedur yang sembrono. Oleh karena itu suhu air
untuk mencegah anak masuk kamar mandi, karena hal ini sebagian
3. Obat-obatan Penyimpanan
pengawasan perawat.
dipakai dan secara mekanis dan listrik dalam keadaan aman seperti
keluarga. Hasil penelitian Yagil, luria, Admi, Eilon, dan Linn (2010)
20
menyatakan bahwa perbedaan persepsi dikarenakan kurangnya
persepsi.
(Rose & Blythe, 2009). Selain itu, harus mempunyai ruang bermain
21
seharusnya memiliki fasilitas yang lebih efisien dan efektif untuk
yang bersifat tidak efisien dan efektif seperti ruangan yang penuh
Dukungan orang tua dan keluarga memiliki dampak positif bagi perawat
care dengan baik dan membuat anak merasa nyaman, dan sejahtera.
22
dalam memberikan asuhan keperawatan perawat juga harus memiliki
pekerjaannya.
dan kualitas yang baik. Sebab perawat yang baru lulus masih memiliki
I. Intervensi Keperawatan
23
1) Melibatkan orang tua berperan aktif dalam
perawatan anak
sekolah
kooperatif.
lingkungan
terapi,latihan,bermain
kegiatan
24
3) Menghadirkan orang tua bila memungkinkan
dengan terbuka.
rumah sakit
anak.
25
b. Kenalkan pada pasien yang lain.
e. laksanakan pengkajian.
rumah sakit
atraumatic care di rumah sakit, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang
a. Pengetahuan
26
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
b. Sikap
27
menerima, mengakui, menyetujui, serta melaksanakan norma-norma
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri seseorang
bunga atau binatang lucu, hiasan dinding bergambar dunia binatang atau
28
K. Jurnal
Jurnal 1
Manado”
Onibala
tahun 2016
29
Rsu Pancaran Kasih Gmim Manado DanRsup Prof. Dr.
R. D. Kandou Manado.
30
(17,6%), 3 kali sebanyak 3 responden (8,8%), 5 kali
responden (2,9%).
31
adalah 0,000 pada kompres es batu dan pemberian
denganmenggunakan media
gambarterhadapsikapkemandiriananak.
Jurnal 2
32
peneliti Siti Rahmahdan Ns Fitriani Agustina
tahun 2016
Jurnal 3
tahun 2018
Apa yang penerapan atraumatic care oleh perawat dengan stres orangtua
33
penelitian dilakukan oleh perawat cenderung akan membuat
proses hospitalisasi
34
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
trauma pada anak dan keluarganya dan merupakan asuhan yang teurapetik karena
kesehatan anak, melalui penggunakan tindakan yang dapat mengurangi stres fisik
maupun stres psikologis yang dialami anak maupun orang tuanya. Atraumatic car
ebukan suatu bentuk intervensi yang nyata terlihat, tetapi memberikan perhatian
pada apa, siapa, dimana, mengapa dan bagaimana prosedur dilakukan pada anak
B. Saran
dapat menunjang kita dalam proses pembelajaran pada mata kuliah Keperawatan
Anak serta menjadi bahan pembelajaran. Oleh karena itu dengan adanya bahan
materi ini diharapkan kita dapat mengaplikasikan konsep ini saat praktek
nantinya.
35
Daftar Pustaka
a. w. (n.d.). peran perawat anak terhadap prinsip perawat atraumatik pada anak. Retrieved
12 03, 2019, from academia. edu:
https://www.academia.edu/29927222/Peran_Perawat_Anak_terhadap_Prinsip_Perawatan
_Atraumatik_Pada_Anak
de Breving, R. M., Ismanto, A. Y., & F. O. (2015). PENGARUH PENERAPAN ATRAUMATIC CARE
TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSU
PANCARAN KASIH GMIM MANADO DAN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO.
Keperawatan .
JunAmbar. (2014, januari 08). Makalah Atraumatic Care. Retrieved 12 03, 2019, from scribd:
https://id.scribd.com/doc/197249660/Makalah-Atraumatic-Care
olivia. (2018, april 26). makalah atraumatic care. Retrieved 12 03, 2019, from scribd:
https://id.scribd.com/document/377420136/Makalah-Atraumatic-Care-docx
Ulfa, F. M. (2018). Hubungan penerapan atraumatic care oleh perawat dengan stres
orangtua selama hospitalisasi bayi. Health Sciences and Pharmacy Journal .
36