Anda di halaman 1dari 2

Diare adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih lunak atau lebih qcair dari

biasanya, dan terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam.

1. Faktor perilaku yang meliputi:

Tidak memberikan air susu ibu/ASI (ASI eksklusif), memberikan

makanan pendamping/MP, ASI terlalu dini akan mempercepat bayi

kontak terhadap kuman.

a. Menggunakan botol susu terbukti meningkatkan risiko terkena penyakit

diare karena sangat sulit untuk membersihkan botol susu.

b. Tidak menerapkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun sebelum memberi

ASI/makan, setelah buang air besar (BAB), dan setelah membersihkan

BAB anak.

c. Penyimpanan makanan yang tidak higienis.

d. 2) Faktor lingkungan antara lain:

e. Ketersediaan air bersih yang tidak memadai, kurangnya ketersediaan

mandi cuci

2. kakus (MCK).

Kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk. Di samping

faktor risiko tersebut di atas ada beberapa faktor dari penderita yang

dapat meningkatkan kecenderungan untuk diare antara lain: kurang

gizi/malnutrisi terutama anak gizi buruk, penyakit

imunodefisiensi/imunosupresi dan penderita campak.

. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer

b. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi ; turgor kulit jelek (elastisitas


kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa

kering

c. Keram abdominal atau distensi abdomen

d. Demam

e. Mual dan muntah

f. Anoreksia

g. Lemah

h. Pucat

i. Perubahan tanda-tanda vital ; nadi dan pernapasan cepat

j. Menurun atau tidak ada pengeluaran urine

 Rajin mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh
daging yang belum dimasak, sehabis dari toilet, atau setelah bersin dan batuk.
Bersihkan tangan dengan sabun, dan bilas dengan air bersih.
 Mengonsumsi makanan yang sudah dimasak. Hindari memakan buah-buahan
atau sayuran mentah yang tidak dipotong sendiri.
 Minum air matang.

Anda mungkin juga menyukai