Anda di halaman 1dari 13

PROSEDUR KEPERAWATAN, KEGAWATAN

DAN KEGAWAT DARURATAN


KELOMPOK 2

Elis Indriani
Fadliah Isnaini Indriani
Fatmawati Fidyawati
Fitriyah Mursyidah Haerunnisa
Henri Kurniawan Ika Novika
Indriani Janniati
Jusniati Khusnul khatimah
Kiki Reski putri Nurfadillah
Rifka annisa Sri nurahmi
Sri ayu nengsih St. Sulkhaeni
Sumarni I Sumarni s
Syamsidar Emmawati
Keperawatan gawat daruratan

Keperawatan gawat darurat (Emergency Nursing)


merupakan pelayanan  keperawatan yang
komprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri
akut atau sakit yang mengancam kehidupan.
PROSEDUR KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT DI BAGI 2 YAITU :

1. Needle decompression
2. Occlusive Dressing
1. Needle decompression

adalah memasukkan jarum atau kateter ke dalam


cavum pleura untuk mengeluarkan akumulasi udara
atau cairan di dalam cavum pleura.
Tujuan & Iudikasi

• Mengurangi rasa sesak nafas


• Mengeluarkan ucdara dari rongga pleura
• Mengurangi rasa sakit
Indikasi : pasien lengan tension
pnoumothorax
Prosedur pelaksanaan

1. Informed consent (bila memungkinkan)


2. Persiapan alat
3. alat disinfeksi dan sarung tangan steril
4. alat anestesi lokal / infiltrasi
5. kateter vena besar (nomer 14)
6. pembalut dan fiksasi / plester Bila mungkin dan tdk ada kontraindikasi, penderita duduk.
Bila tidak sadar / trauma leher, penderita berbaring
7. Tentukan tempat dekompresi : pada sela iga ke 2 garis mid-clavicula hemithoraks yang
terkena
8. Cara menentukan sela iga ke 2 dengan lebih dahulu menentukan iga ke 2 dengan lebih
dahulu menentukan iga ke 2. Iga ke 2 melekat pada Angulus Ludovici (pertemuan
manubrium dan corpus sterni) Pertengahan clavicula ditarik garis ke sela iga 2 >
berpotongan
9. Tentukan tempat dekompresi
10. Disinfeksi tempat dekompresi Tutup dengan doek steril
11. Anestesi infiltrasi dengan lidokain (pada penderita sadar dan waktu memungkinkan)
12. Tusukkan kateter intravena no 14 pada perpotongan garis mid-clavicula dengan iga dlatas
iga ke 3 ke rongga pleura
NEXT……

1. Udara dari rongga pleura karena tekanan akan keluar (dengan


mendesis)
2. Cabut jarum dan tinggalkan kateter intravena
3. Fiksasi kateter intravena dengan kasa dan plester
4. Tekanan / tension akan hilang:
5. frekwensi napas berkurang
6. mediastinum kembali
7. trakhea kembali ketengah, pelebaran vena leher hilang, shock
teratasi
8. Untuk mengembangkan paru, dilakukan pemasangan chest tube /
WSD 10 Dampak Needle Theracacentesis Perdarahan Edema
paru
DAMPAK Needle compression

Perdarahan
Edema paru
Occlusive Dressing

Teknik perawatan luka dengan menutup


luka dan memberi cairan dan nutrisi dan
antiseptik dengan drip selama 24 jam terus
menerus
Tujuan & Indikasi
TUJUAN INDIKASI

1. Untuk mencegah 1. Ulkus varikosus


infeksi 2. Ulkus strasis
2. Mempertahankan 3. Ulkus kronis
kelembaban
3. Merangsan
pertumbuhan jaringan
baru
4. Mengurangi nyeri
5. Mengurangi terjadinya
jaringan parut
PROSEDUR PELAKSANAAN

Persiapan Alat
Kain kasa steril Infus set
Verban gulung Pengalas
Larutan untuk drip Sarung tangan
yang terdiri dari : Gunting
Nacl 0,9% 325cc, Bengkok
glukosa 40% 125cc dan Hipavix atau plester
betadin10% 50cc
Pelastik penutup
Trofodermin cream
( tipis, putih dan
Antibiotika tropical
transparan )
Ganti verban set
Standar infus
Tahap Kerja
Siapkan alat dan cuci tangan
Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
pada pasien
Pakai sarung tangan
Bersihkan luka dengan cairan antiseptik
Oleskan trofodermin cream pada dasar luka
secara merata
Keliling tepi luka diolesi antibiotika topical
Ditutupi kasa steril satu lapisan
Infus set tanpa jarum dihubungkan
dengan larutan, ujung infus set diletakkan
pada tengah luka, tutup dengan kassa
kemudian tutup dengan plastik
Dibalut dengan verban gulung
Alirkan larutan drip dengan tetesan 4-6
tpm
Anjurkan pasien untuk bedrest
Atur posisi kaki ( ulkus ) lebih tinggi 30°
Bereskan alat

Anda mungkin juga menyukai