PENGERTIAN
Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Hardywinoto
dan Setiabudhi, 1999;8). Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara
perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang
terjadi (Constantinides, 1994).
Lansia atau lanjut usia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan
akhir dari fase kehidupannya. Pada Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu
proses yang disebut Aging Process. Ilmu yang mempelajari fenomena penuaan meliputi proses
menua dan degenerasi sel termasuk masalah-masalah yang ditemui dan harapan lansia disebut
gerontology (Cunningham & Brookbank, 1988).
Pengertian lain mengatakan bahwa gerontology adalah ilmu yang mempelajari , membahas,
meneliti segala bidang yang terkait dengan lanjut usia, bukan saja mengenai kesehatan namun
juga mencakup soal kesejahteraan, pemukiman, lingkungan hidup, pendidikan, perundang-
undangan dan sebagainya ( Yosaputra, 1987).
Gerontology berasal dari kata Geron/Geronto ( bahasa yunani) yang berarti orangtua dan logos =
ilmu. Sedangkan Geriartri merupakan bagian dari ilmu kedokteran untuk orang lanjut usia.
Geriartri berasal dari kata Geros yang berarti lanjut usia dan eatriea = kesehatan. Yosaputra
(1987) mendefinisikan Geriatri sebagai ilmu yang mempelajari, membahas, meneliti proses
menua dan segala macam penyakit jasmani dan rohani yang mungkin mengenai manusia lanjut
usia, serta bagaimana cara mencegah dan mengobatinya. Geriatri juga bisa diartikan sebagai
cabang dari ilmu kedokteran yang mempelajari aspek-aspek klinis, preventif maupun terapeutik
bagi klien lanjut usia.
Keperawatan gerontik didefinisikan sebagai ilmu yang membahas fenomena biologis, psiko dan
sosial serta dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan penekanan pada
upaya prevensi dan promosi kesehatan sehingga tercapai status kesehatan yang optimal bagi
lanjut usia. Aplikasi secara praktis Keperawatan gerontik adalah dengan menggunakan proses
keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan,perencanaan, implementasi dan evaluasi).
Seorang perawat yang sedang menangani atau memberikan asuhan keperawatan lansia
setidaknya harus memperhati kan hal-hal berikut :
1. Mampu membina hubungan yang terapeutik pada lansia
2. Menghargai keunikan kelompok lanjut usia
3. Mempunyai kompetensi klinis sebagai basis tindakan keperawatan
4. Mampu berkomunikasi dengan baik
5. Memahami perubahan degeneratif secara fisik dan psikososial pada lansia
6. Mampu bekerja sama dengan tim kesehatan lain.
B. BATASAN-BATASAN LANSIA
WHO mengelompokkan lansia menjadi 4 kelompok yang meliputi :
1. Midle age (usia pertengahan) yaitu kelompok usia 45-59 tahun
2. Elderly, antara 60-74 tahun
3. Old, antara 75-90 tahun
4. Very old, lebih dari 90 tahun
Klasifikasi lansia berdasarkan kronologis usia, yaitu :
1. Young old: 60-75 tahun
2. Middle old: 75-84 tahun
3. Old-old: >85 tahun
(Wold: Basic Gerontology nursing)
Menurut Dra. Jos Masdani (Psikolog UI) lansia merupakan kelanjutan dari usia dewasa
yang dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1. Fase iuventus, antara 25 -40 tahun
2. Fase verilitas, antara40 -50 tahun
3. Fase prasenium, antara 55 – 65 tahun
4. Fase senium, lebih dari 65 tahun
Sedangkan menurut Undang-undang No. 4 Tahun 1965 pasal 1, merumuskan bahwa
seseorang dapat dinyatakan sebagai orang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan
mencapai umur 55 tahun, tidak memupunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk
keperluan hidupnya sehari-hari dan menrima nafkah dari orang lain.
C. MITOS TERHADAP LANSIA
1. Kedamaian dan Ketenangan
Mitos:
Santai, menikmati hasil kerja
Kenyataan :
Sering stress karena kesulitan biayandan keluhan-keluhan lain karena menderita
penyakit misal; depresi, kekhawatiran, paranoid, masalah psikotik.
3. Berpenyakitan
Mitos:
Dipandang mengalami masa degenerasi biologis disertai penderitaan-penderitaan
akibat dari bermacam-macam penyakit yang menyertai proses menua.
Kenyataan:
Proses menua disertai menurunnya daya tahan tubuh, tetapi pada jaman sekarang
penyakit pada masa tua dapat diobati dan dikontrol.
4. Penurunan daya ingat
Mitos:
Masa pikun karena kerusakan bagian otak
Kenyataan:
Banyak lansia yang tetap bugar dan sehat serta tidak mengalami penurunan daya
ingat. Selain itu banyak cara untuk menyesuaikan diri dengan perubahan daya ingat
6. Aseksualitas
Mitos:
Hubungan seks menurun karena tidak adanya gairah, dorongan, dan daya seks.
Kenyataan:
Kehidupan seks lansia bisa saja berjalan dengan normal tergantung dari tiap
individu. Frekuensi bisa saja menurun sejalan dengan meningkatnya usia tetapi
masih bisa dipertahankan tergantung dari keinginan masing-masing individu.
7. Ketidakproduktifan
Mitos:
Dipandang sebagai usia yang tidak produktif
Kenyataan:
Banyak lansia yang mencapai kematangan dan produktifitas, mental sert material.
D. TIPE-TIPE LANSIA
1. Arif dan bijaksana
Kaya dengan pengalaman. Dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman serta
mempunyai kesibukan dan bersikap ramah, rendah hati, sederhana, dermawan,
memenuhi undangan dan seringkali menjadi panutan.
2. Mandiri
Mampu mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru. Selektif dalam mencari
pekerjaan, teman pergaulan, serta memenuhi undangan.
3. Tidak puas
Mengalami konflik lahir batin karena proses penuaan. Biasanya akibat dari
kehilangan kecantikan, daya tarik jasmani, kekuasaan, status sosial, teman yang
disayangi dll.
4. Bingung
Kaget dikarenakan kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, menyesal,
pasif, acuh.
Berdasarkan karakter, pengalaman hidup, lingkungan fisik, mental, dan sosoknya, tipe
lansia dikelompokkan sebagai berikut:
1. Optimis, santai, dan riang
2. Konstruktif
3. Ketergantungan
4. Defensif
5. Militan dan serius
6. Marah dan frustasi
7. Putus asa (benci pada diri sendiri)
Tiga jenis usia menurut Birren and Jenner (1997) adalah sebagai berikut:
1. Usia biologis: Menunjuk pada jangk waktu seseorang semenjak lahir, berada dalam
keadaan hidup tidak mati.
2. Usia psikologis: Menunjuk pada kemampuan seseorang untuk mengadakan penyesuaian-
penyesuaian kepada situasi yang dihadapinya.
3. Usia sosial: Menunjuk pada peran-peran yang diharapkan atau diberikan masyarakat
kepada seseorang sehubungan dengan usianya.
Stereotip Psikologis lansia
Biasanya sifat-sifat stereotip para lansia sesuai dengan pembawaanya pada waktu muda
berikut adalah beberapa tipe yang dikenal:
1. Tipe Konstruktif
a. integritas baik
b. dapat menikmati hidup
c. toleransi tinggi
d. humoris
e. fleksibel dan thu diri
f. dapat menikmati proses menua
g. mengalami dan menjalani masa pensiun dengan senang
h. menghadapi masa akhir dengan tenang
3. Tipe Defensive
a. dulu mempunyai pekerjaan yang jabatannya tidak stabil
b. selalu menolak bantuan
c. emosi sering tidak dapat dikontrol
d. memegang teguh kebiasaan
e. takut menjadi tua
f. tidak menyenangi masa pensiun
4. Tipe Bermusuhan
a. menganggap orang lain sebagai penyebab kegagalannya
b. selalu mengeluh
c. bersikap agresif, curiga
d. pekerjaannya dulu tidak stabil
e. mengenggap menjadi tua tidak ada baiknya
f. takut mati
g. iri hati pada orang muda
1. Teori Biologik
a. Teori Genetik dan Mutasi Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia
yang deprogram oleh molekul /DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami
mutasi
b. Pemakaian dan Rusak Kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah
c. Autoimun Pada proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat
khusus. Saat jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut
c. Teori stress Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan.
oksidasi bahan
bahan organik seperti karbohidrat dan protein . radikal ini menyebabkan sel-sel
2. Teori Sosial
a. Teori aktifitas Lanjut usuia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak
mulai
1) Kehilangan peran
3) Berkurangnya komitmen
c. Teori Kesinambungan
gambarannya kelak pada saat ini menjadi lansia. Pokok-pokok dari teori
kesinambungan adalah :
1) Lansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus aktif dalam
3. Teori Psikologia.
Menurut teori ini, setiap individu memiliki hirarki dari dalam diri,
prioritas yang berbeda. Ketika kebutuhan dasar manusia sidah terpenuhi, mereka
berusaha
menemukannya pada tingkat selanjutnya sampai urutan yang paling tinggi dari
kepribadian
dari seluruh fase kehidupan yaitu mulai dari masa kanak-kanak , masa muda dan
masa dewasa muda, usia pertengahan sampai lansia. Kepribadian individu terdiri
dari Ego, ketidaksadaran sesorang dan ketidaksadaran bersama. Menurut teori ini
pengalaman dari dalam diri (introvert). Keseimbangan antara kekuatan ini dapat
dilihat pada setiap individu, dan merupakan hal yang paling penting