Anda di halaman 1dari 42

MAKALAH

MODEL TEORI KEPERAWATAN MENURUT BETTY


NEUMAN

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada
Mata Kuliah Dasar- Dasar Keperawatan
Semester I Tahun Akademik 2016-2017

Di Susun Oleh :

Intan Sri Utami


Reni
Fitri Nur Azizah
Hendra
Andi

STIKes Kharisma Karawang


Jl. Pangkal Perjuangan Km. 1 By. Pass
KARAWANG

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT. Bahwa penulis telah

menyelesaikan tugas mata pelajaran Konsep Dasar Keperawatan dengan

membahas Betty Neuman dalam konsep dan teori-teorinya dalam keperawatan

dalam bentuk makalah. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit

hambatan yang penulis hadapi.

Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk

menyelesaikan tugas mata pelajaran Konsep Dasar Keperawatan di STIkes

Kharisma Karawang. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak

kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat

akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua

pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

tak terhingga kepada rekan-rekan yang membantu dalam menyelesaikan

penelitian ini.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. Akhirnya penulis berharap

semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah

memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah,

Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Karawang, 14 September 2016

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan

suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu

keperawatan. Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti

perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu

terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian

juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan

harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara

profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi

bidang kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan

keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah

menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.

Keperawatan merupakan profesi yang berfokus pada keadaan sehat sakit

dari individu , keluarga maupun kelompok sosial (masyarakat) dalam

tugas nya perawat melakukan sebuah perawatan terhadap pasien melalui

beberapa unsur biologis sosial psikologi spiritual.

Ilmu keperawatan berkembang sesuai dengan perkembangan

jaman.Seiring dengan berkembangnya jaman tersebut muncul teori teori

yang mendasari konsep dasar keperawatan khususnya pada model

3
keperawatan bebrapa teori tersebut muncul karna adanya beberapa factor

yang mempengaruhi dan mendasari.Salah satunya adalah karena adanya

Perang dunia.Yang mana pada masa tersebut tenaga medis atau perawat

dilakukan secara sukarela, pelopor dari tenaga perawat tersebut adalah

Florence Nightingale. Dari beberapa pemuka teori salah satu diantara

beberapa tersebut selain nightingale adalah betty neuman. Didalam dunia

keperawatan, neuman ikut andil dalam perkembangan keperawatan.

Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks.Dalam

melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan

teori keperawatan yang sudah dimunculkan.Konsep adalah suatu ide

dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat di organisir dengan

smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide

untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.

Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata

atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau

kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang

absolut atau bukti secara langsung. Yang dimaksud teori keperawatan

adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena

mengenai keperawatan.

Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model

konsep dalam keperawatan, dan model konsep keperawatan digunakan

dalam menentukan model praktek keperawatan.Berikut ini adalah

ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu diketahui oleh para

4
perawat profesional sehingga mampu mengaplikasikan praktek

keperawatan yang didasarkan pada keyakinan dan nilai dasar keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan model praktik keperawatan dan apakah

tujuan teori dan model keperawatan?

2. Bagaimanakah karakteristik teori Betty Neuman tentang keperawatan

dan apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan?

3. Bagaimanakah pandangan Betty Neuman tentang model konsep dan

teori keperawatan?

C. TUJUAN

1. Mengetahui model praktik keperawatan dan tujuan teori dan model

keperawatan.

2. Mengetahui karakteristik teori keperawatan dan faktor-faktor yang

mempengaruhi teori keperawatan.

3. Mengetahui pandangan Betty Neuman tentang model konsep dan teori

keperawatan.

4. Mengetahui latar belakang kehidupan dan prestasi-prestasi yang di raih

Betty Neuman.

5. Menganalisis konsep baik kelebihan maupun kelemahannya.

5
BAB II

PEMBAHASAN TEORI

A. PENGERTIAN KONSEP TEORI KEPERAWATAN

Betty Neuman (1972) mendefinisikan manusia secara utuh merupakan

gabungan dari konsep holistic dan pendekatan system terbuka (Marriner-

tomey, 1994).Bagi Neuman, manusia merupakan makhluk dengan

kombinasi kompleks yang dinamis dari fisiologis, sosiokultural dan

variable perkembangan yang berfungsi sebagai system terbuka. Sebagai

system yang terbuka, manusia berinteraksi, beradabtasi dengan dan

disesuaikan oleh lingkungan, yang digambarkan sebagai stressor (chin dan

Jacobs, 1995).Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatu yang

mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam diri

klien.Lingkungan eksternal segala sesuatu pengaruh yang berasal diluar

diri klien (interpersonal).Pembentukan lingkungan merupakan usaha klien

untuk menciptakan lingkungan yang aman, yang mungkin terbentuk oleh

mekanisme yang disadari maupun yang tidak disadari (reed, 1995).Tiap

lingkungan memiliki kemungkinan terganggu oleh stressor yang dapat

merusak system.Model neuman mencangkup stressor intrapersonal,

interpersonal, dan ekstrapersonal (Neuman, 1982, 1995; Marriner-tomey,

1994).

6
B. KARAKTERISTIK TEORI BETTY NEUMAN

1. Teori menghubungkan konsep-konsep saling terkait sedemikian rupa

untuk menciptakan cara yang berbeda dalam melihat seluruh fenomena

tertentu. Model Neuman merupakan focus pada perawatan bunga

dalam mendekati orang total interaksi lingkungan dan keehatan

2. Teori harus logis dalam alam

Model Neuman disajikan umumnya secara logis konsisten

3. Teori harus relative sederhana namun digeneralisasikan

Model Neuman adalah cukup sederhana dan mudah dalam pendekatan

4. Teori dapat menjadi basis bagi hipotensi yang dapat diuji

Model Neuman, karena tingkat tinggi dan luasnya abstraksi, cocok

untuk pengembangan teori

5. Teori berpartidifasi dan membantu dalam meningkatkan tubuh

pengetahuan secara umum dalam disiplin memulai penelitian yang

dilakukan untuk validasi

6. Teori dapat dimanfaatkan oleh praktis untuk membimbing dan

meningkatkan praktik mereka.

C. FAKTOR PENGARUH TEORI BETTY NEUMAN

Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap

klien dengan tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh

terhadap respon klien akibat tekanan atau stress.Klien dalam hubungannya

7
timbal balik dengan lingkungan sekitarnya selalu membuat keputusan

yang menyangkut hal atau sesuatu yang akan berakibat kepadanya.

Ada 4 faktor yang merupakan konsep mental klien :

1. Individu atau pasien itu sendiri

2. Lingkungan sekitarnya

3. Kesehatan

4. Pelayanan

D. SEJARAH BETTY NEUMAN

Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari 3 bersaudara

dan merupakan anak perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun

bapaknya meninggal setelah 6 tahun dirawat karena CRF.Pujian bapaknya

terhadap perawat mempengaruhi pandangan Neuman tentang perawat dan

komitmennya menjadi perawat terbaik yang selalu dekat dengan

pasien.Pekerjaan ibunya sebagai bidan di desa juga sangat mempengaruhi

secara signifikan.Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat melanjutkan

pendidikan keperawatan.Dia bekerja sebagai teknisi pada perusahaan

pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung

untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program

wajib militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah

keperawatan.Neuman lulus program diploma RS Rakyat (sekarang RSUP

Akron Ohio) tahun 1947. Neuman menerima gelar BS pada keperawatan

8
Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS Kesehatan Masyarakat serta

Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas California LA.

Tahun 1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical

Psychology dari Universitas Pasific Western. Dia mempraktekkan bed side

nursing sebagai staf kepala dan Private Duty Nurse di berbagai RS.

Pekerjaannya di komunitas termasuk di sekolah-sekolah, perawatan di

perusahaan dan sebagai kepala perawatan di klinik obstetric suaminya dan

konseling intervensi krisis di keperawatan jiwa di komunitas. Tahun 1967,

enam bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas dari

program dimana ia lulus dan memulai kontribusinya sebagai guru, dosen,

penulis dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan. Tahun

1973, Neuman dan keluarga kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai

konsultan kesehatan jiwa, menyediakan program pendidikan berkelanjutan

dan melanjutkan perkembangan dari modelnya, dia yang pertama kali

mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of the American

Association of Marriage & Family Therapy dan tetap melakukan praktek

konseling. Model Neuman aslinya berkembang tahun 1970 ketika itu ada

permintaan lulusan Universitas of California LA untuk pembukaan kursus

yang memberikan wawasan tentang aspek fisiologi, psikologi,

sosiokultural dan aspek pengembangan dari kehidupan manusia (Neuman

1995). Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur yang

terintegrasi dari aspek-aspek diatas secara holistic.Setelah dua tahun

9
dievaluasi model tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi (1982, 1989,

1995).

E. PANDANGAN PARA AHLI TENTANG TEORI KEPERAWATAN

BETTY NEUMAN

Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang

terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara

keseluruhan) meliputi aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural,

perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring

dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari

lingkungan internal maupun eksternal. Komponen utama dari model ini

adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien dipandang sebagai

suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan

feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan

menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu,

kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat

diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan.Tujuan ideal dari model ini

adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.

Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi(proses) dan

sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh,

meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai

faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk

10
mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut

sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif.Reaksi

terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang

dapat diidentifikasi.

F. PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT BETTY NEUMAN

Neuman menyajikan aspek-aspek model sistemnya dalam suatu diagram

lingkaran konsentris, yang meliputi variabel fisiologi, psikologis,

sosiokultural, perkembangan dan spiritual, basic structure dan energy

resources, line of resistance, normal line of defense, fixible line of defense,

stressor, reaksi, pencegahan primer, sekunder, tertier, faktor intra, inter dan

ekstra personal, serta rekonstitusi. Adapun faktor lingkungan, kesehatan,

keperawatan dan manusia merupakan bagian yang melekat pada model ini

yang saling berhubungan dan mendukung ke arah stabilitas sistem.

Gambar sistem Neuman ada pada gambar berikut ini.

1. Manusia menurut Neuman

Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistic)

yang terdiri dari faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor

perkembangan, dan faktor spiritual.

a) Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh

b) Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental

11
c) Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan

sosial dan ekspektasi kultural dan aktivasi.

d) Faktor perkembangan sepanjang hidup.

e) Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual Faktor-faktor ini

berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.

Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi,sesuai stress

yang dialami. Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan

informasi atau bantuan untuk mengatasi stressor.Pemberian motivasi

merupakan rencana tindakan perawat untuk membantu perkembangan

klien.

Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran

konsentrik yang saling berkaitan .Struktur dasar meliputi faktor dasar

kelangsungan hidup yang lebih umum dari karakter sehat dan sakit

yang merupakan gambaran yang unik dari system klien. Secara umum

gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah range temperatur

normal, struktur genetik , pola respon, kekuatan dan kelemahan organ,

struktr ego dan pengetahuan atau kebiasaan.

Neuman selanjutnya menyatakan bahwa Normal Lines of Defense

adalah

a) Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan

stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai

12
pengaturan karena adanya stressor yang disebut keadaan wellness

normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya

deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.

b) Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika

flexible lines of defense tidak dapat melindungi secara adekuat.

Jika itu terjadi maka sistem klien akan bereaksi yang akan tampak

pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi

kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan.

c) Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan

perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap

perkembangan.

Garis pertahanan flexible/ Flexible Lines of Defense

a) Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang

berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem

dari stressor.

b) Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau

mendekat pada normal line of defense. Bila jarak antara flexible

lines of defense dan normal lines of defense meningkat maka

tingkat proteksipun meningkat.

c) Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer

untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien.

13
d) Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif

singkat.

Lines of Resistance Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus

yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini

melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari

stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line

of defense). Misalnya adalah mekanisme sistem immun tubuh.Jika

lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka

sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi

berkurang dan bisa timbul kematian.

Hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur,

perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat

penggunaan flexible lines of defense terhadap berbagai reaksi

terhadap stressor.

2. Lingkungan menurut Neuman

Menurut Neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan

eksternal yang berada di sekitar klien .Neuman mengatakan baik

lingkungan internal maupun ekternal pada manusia memiliki hubungan

yang harmonis dan keduanya mempunyai keseimbangan yang

bervariasi, dimana keseimbangan atau keharmonisan antara lingkungan

14
internal dan eksternal tersebut dipertahankan. Pengaruh lingkungan

terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak positif atau negative.

Stressor yang berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu

intrapersonal, interpersonal dan extrapersonal. Neuman membagi

lingkungan menjadi 3 yaitu :

a) Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada

dalam system klien.

b) Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar system

klien. Kekuatan-kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada

diluarnsistem klien.

c) Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam

system terbuka dengan lingkungan internal dan eksternal yang

bersifat dinamis.Lingkungan ini tujuannya adalah untuk

memberikan stimulus positif kearah kesehatan klien.

Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan

ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak

stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :

1) Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan

berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respon

autoimmun.

2) Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga

atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya :

ekspektasi peran.

15
3) Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau

individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari

pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.

4) Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan

lingkungan eksternal. Created environment mencakup ketiga

jenis stressor ini.

3. Sehat menurut Neuman

Definisi sehat digambarkan dengan model komponen.Sehat adalah

kondisi dimana bagian dan sub bagian keseluruhan manusia yang

selalu harmoni.Kesehatan manusia dalam status baik atau sakit, selalu

berubah dalam lima variable : fisiologi, psikologi, sosiobudaya,

spiritual dan perkembangan. Sehat relative dan dinamik dengan

stabilitas yang bervariasi.

Garis normal sebagai parameter status sehat.Sehat adalah individual

kadang seimbang atau stabilitas klien atau berubah. Garis pertahanan

manusia dapat permiabel, berbeda dengan individu lain dan

menghasilkan status kesehatan yaitu garis pertahanan normal.Sehat

untuk individu lain mungkin berarti retensi komponen yang

tercontitusi, contoh penggunaan protesa setelah amputasi dapat

menghasilkan garis normal. Sehat untuk individu adalah hubungan

antara faktor genetik dan pengalaman. Tipe definisi sehat mengikuti

16
individu ,tidak ada standart absolute. Status yang terbaik adalah status

optimal untuk klien bervariasi dari beberapa poin dalam hubungannya

dengan konsep dasar.

4. Keperawatan menurut Neuman

Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia

secara utuh dan keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang

mempertahankan semua variabel yang mempengaruhi respon klien

terhadap stressor. Melalui penggunaan model keperawatan dapat

membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan

mempertahankan level maksimum dari total wellness. Keunikan

keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel

yang mana mendapat perhatian dari keperawatan .

Neuman (1981) menyatakan bahwa dia memandang model sebagai

sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan dimana mereka

dan keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu

pengertian.Neuman juga percaya bahwa keperawatan dengan

perspektif yang luas dapat dan seharusnya mengkoordinasi pelayanan

kesehatan untuk pasien supaya fragmentasi pelayanan dapat dicegah.

5. Aktivitas Keperawatan

17
Perawat dalam model Neuman dipandang sebagai “aktor” atau

pemberi intervensi yang mempunyai tujuan mengurangi pertemuan

individu dengan stressor yang jelas atau meminimalkan efeknya.

Perawat mungkin memilih untuk mengintervensi dengan cara

menguatkan kemampuan klien untuk berespon terhadap stressor. Jadi

tanpa memperhatikan apakah pertemuan dengan stressor itu

menghasilkan hasil yang positif atau negatif, perawat memberikan

pelayanan sebagai peserta yang aktif dalam mendukung pertahanan

klien dengan membantu klien berespon yang sesuai terhadap stressor

yang datang.Partisipasi aktif dari klien membenarkan arti dari

pengalamannya dengan perawat.Selanjutnya pembuatan tujuan

kolaborasi dan kemajuannya adalah istilah yang digunakan Neuman

untuk menjelaskan aktivitas antara perawat dank lien. Neuman

menyatakan bahwa sekali masalah utama telah didefinisikan dan

diklasifikasikan satu keputusan harus dibuat sebagai bentuk intervensi

apa yang harus diambil sebagai prioritas.Yang membuat keputusan

adalah proses kolaborasi antara perawat dan klien terlibat dalam

merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai. Perawat membantu klien

berbeda tergantung pencegahan primer, sekunder atau tersier yang

diperlukan.Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan

mengintervensi secara berbeda.Contoh jika stressor ada di lingkungan

klien tapi tidak merusak garis pertahanan normal (tingkat pencegahan

primer), perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan mencari

18
kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai dengan

kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal

(tingkat pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk

menentukan sifat dari proses penyakit dan mulai berurusan dengan

respon maladaptive. Jika stressor dihasilkan dalam gejala-gejala sisa

(tingkat pencegahan tertier) perawat berusaha untuk membatasi atau

mengurangi efek, barangkali dengan menggunakan sumber-sumber

rehabilitasi. Ringkasnya perawat atau profesi kesehatan lain

menggunakan model Neuman adalah pengevaluasi aktif dan pemberi

intervensi aktif. Klien dipandang sebagai aktif tetapi lebih rendah

disbanding perawat berhubungan beberapa perubahan status

kesehatan.Keperawatan digambarkan sebagai profesi yang unik,

keunikannya dihubungkan dengan sifat holistic manusia dan pengaruh

dari variable yang berinteraksi dalam lingkungan internal maupun

eksternal. Perawat mengkaji semua factor yang berpengaruh pada

klien..Contoh Neuman menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi

pelayanan professional dan klien harus dikaji karena persepsi klien dan

caregiver mungkin bervariasi. Dengan demikian hal ini akan

mempengaruhi tindakan caregiver. Pengkajian persepsi berarti bahwa

perawat mengkaji prasangka, kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki

klien yang berhubungan dengan kondisi klien sebelum membuat

keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi harus menjadi

19
aspek yang dimuat karena ini akan sangat berguna pada format proses

perawatan yang selanjutnya dibuat oleh Neuman.

6. Hubungan antara keempat konsep sentral.

Perawat dilihat sebagai parsitipan yang aktif dan sebagai faktor dalam

lingkungan interpersonal yang mempengaruhi klien. Kesehatan adalah

keadaan dinamis yang dipengaruhi oleh waktu dimana individu

tersebut mencari cara untuk memepertahankan beberapa bentuk

stabilitas. Keadaan ini merupakan keadaan yang harmonis pada semua

aspek mausia, keadaan yang tidak harmonis akan menyebabkan

keadaan kesehatan berkurang. Stressor didapat dari lingkungan internal

dan eksternal dimana keduanya ada dalam system klien. Sifat dari

stressor kebutuhan klien harus dikaji oleh perawat sebelum

menetapkan perencanaan .

Salah satu kekuatan dalam model ini terletak pada hubungan antara

variabel klien dengan konsep yang termasuk dalam system.

a) Kegunaan dari model ini adalah Dapat mengkonseptualisasikan

klien / system klien dalam keadaan kesehatan berubah – ubah

b) Lingkungan internal dan ekternal adalah system yang dinamis

untuk klien

c) Perawat melakukan pengkajian , pencegahan dan intervensi pada

klien / system klien. Empat metaparadigma konsep keperawatan

saat ini dan semuanya digunakan dalam fungsi keperawatan

20
G. KONSEP MAYORMENURUT BETTY NEUMAN

Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang

termasuk dalam konsep mayor menurut Betty Neuman adalah :

1. Tekanan

Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan

Neuman tentang tekanan yaitu :

Intar Personal : Secara individu atau perorangan.

Inter Personal : Antara individu yang satu dengan individu yang lain

lebih dari satu. Ekstra Personal : Di luar individu

2. Struktur Pokok Sumber Energi

Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas.

3. Tingkat Ketahanan

Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan.

4. Garis Normal Pertahanan

Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di

batas normal.

5. Gangguan Pertahanan

Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.

6. Tingkat Reaksi

Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.

7. Intervensi

Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.

8. Tingkat-Tingkat

21
Pencegahan Dibagi menjadi :

a. Pencegahan primer: Sebelum terjadi tindakan

b. Pencegahan sekunder: Ketika terjadi tindakan

c. Pencegahan tersier: Adaptasi atau pengaruh kerusakan

9. Penyesuain Kembali

Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik

interpersonal.Intra personal dan ekstra personal. Faktor yang perlu di

perhatikan adalah :

a. Fisiologi individu.

b. Psikologi individu

c. Sosial kultural

d. Perkembangan individu

22
BAB III

PEMBAHASAN

A. MODEL BETTY NEUMAN DALAM LINGKUNGAN

KOMUNITAS ATAU KELUARGA

Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada

penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri

keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut

dengan terfokus pada empat intervensi yaitu :

1. Intervensi yang bersifat promosi

Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan

yang bersifat fleksibel yang berupa :

a. Pendidikan kesehatan.

b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang

dapat dilakukan klien dirumah atau komonitas yang bertujuan

meningkatkan kesehatan.

2. Intervensi yang bersifat prevensi

a. Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :

b. Deteksi dini gangguan kesehatan

Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dll

23
c. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu

misalnya : konseling pra nikah.

3. Intervensi yang bersifat kuratif

Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.

4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif

Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan

resisten yang terganggu.

5. Intervensi yang bersifat kuratif dan rehabilitatif untuk gagguan pada

garis pertahanan resisten dapat berupa:

a. Melakukan prosedur keperawatan yang memerlukan kepakaran

perawat.Misal: melatih klien duduk atau berjalan

b. Memberikan konseling untuk penyelesaian masalah.

c. Melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektor untuk

penyelesaian masalah.

d. Melakukan rujukan keperawatan atau non keperawata bisa

lintas program dan lintas sektor.

24
B. APLIKASI PENERAPAN MODEL KONSEPTUAL BETTY

NEUMAN

Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor

utama, yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses

keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan :

1. Pengkajian

2. Diagnosis keperawatan komunitas atau keluarga

3. Perencanaan

4. Pelaksanaan

5. Evaluasi

1. Pengkajian

Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah :

a. Care atau inti

b. Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas

1) Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana

penerangannya, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor

bagi penduduk.

2) Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang

dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuannya.

3) Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan

keamanan di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak

menimbulkan stress.

25
4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah

cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas

mendapatkan pelayanan di berbagai bidang termasuk

kesehatan.

5) Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan

deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau

gangguan yang terjadi.

6) Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang

tersedia dan dapat dimanfaatkan di komunikasi tersebut

untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan

penyakit.

7) Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara

keseluruhan apakah sesuai dengan upah minimum regional,

dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan ditujukan

pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai

status ekonomi masing-masing.

8) Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja

dibuka,biayanya apakah terjangkau komunitas atau tidak.

2. Diagnosis keperawatan komunitas dan kelompok

Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas

terhadap stressor yang ada. Selanjutnya dirrumuskan dalam 3

komponen :

26
a. P ( problem atau masalah )

b. E ( etilogi atau penyebab)

c. S (symtom atau menifestasi/ data penunjang)

3. Perencanaan

Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :

a. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan

kardiovaskuler

b. Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan

teknik relaksasi

c. Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit

kardiovaskuler melalui pemeriksaan tekanan darah

d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet

yang tepat bagi yang berisiko

e. Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah

setempat untuk memperbaiki lingkungan atau komunitas

apabila menjadi penyebab stressor

f. Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan

4. Pelaksanaan

Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang

telah direncanakan yang sifatnya :

27
a. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit

kardiovaskuler di komunitas

b. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat

melaksanakan peningkatan kesehatan

c. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah

gangguan penyakit kardiovaskuler

d. Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi

terpenuhinya kebutuhan komunitas

5. Evaluasi dan penilaian

a. Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah

dilakukan intervensi

b. Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit.

28
C. MENGINTEGRASIKAN MODEL SISTEM NEUMAN DENGAN

KONSEP DUKA CITA

Modek Sistem Neuman (1982) dapat digunakan untuk menjelaskan

kerangka konsep duka cita. Variabel yang tidak bisa dipisahkan dalam

sistem klien, yaitu : fisiologis, psikilogis, rohani, perkembangan, dan

sosial budaya, dapat digunakan untuk menguraikan atribut dari duka

cita. Kehilangan di masa lalu dapat dijelaskan sebagai sebuah stressor,

dan akibat dari duka cita diartikan sebagai suatu proses yang serupa

dengan konsep Neuman yaitu rekonstitusi. Intervensi untuk membantu

klien dalam menghadapi pengalaman duka cita dapat dikatagerikan

sebagai upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier (Reed,2003).

Penggunaan terminologi dari teori Neuman untuk menguraikan konsep

duka cita dimulai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi

permasalahan-permasalahan yang muncul sebelumnya.Dalam

terminologi Neuman, kejadian di masa lalu merupakan stressor, dan

dalam kasus duka cita, stressor adalah perasaan kehilangan. Perasaan

kehilangan mugkin bersifat intra-personal (misalnya : kehilangan salah

satu anggota badan. Kehilangan peran atau fungsi), interpersonal

(misalnya : berpisah dengan pasangannya, anak, atau orangtua), atau

ekstra-personal (misalnya : hilangnya pekerjaan, rumah, atau hilangnya

limgkungan yang dikenal).Neuman (1995) menyatakan bahwa dampak

29
dari stressor dapat didasarkan pada dua hal, yaitu : kekuatan stressor

dan banyaknya stressor.

Modifikasi terhaap respon duka cita diidentifikasi sebagai kombinasi

dari beberapa pengalaman yang bersifat individual dan dipengaruhi

oleh banyak faktor yang terdiri dari hubungan antara orang yang

berduka dengan objek yang hilang, sifat alami dari kehilangan, dan

kehadiran sistem pendukung (support system). Faktor-faktor lain

memiliki efek yang kuat pada perasaan duka cita, seeperti penglaman

individu yang sama sebelumnya,kepercayaan spiritual dan budaya

yang dianut. Penjelasan mengenai modofikasi respon duka cita sama

halnya dengan gagasan Neuman mengenai interaksi antar variabel

(fisik, psikologis, sosial budaya, perkembangan , dan rohani).

Kombinasi beberapa variabel yang unik pada diri seseorang

(pengalaman sebelumnya dengan duka cita, nilai-nilai, kepercayaan

spiritual, status fisiologis, batasan sosial budaya, dan yang lainnya)

dapat dibandingkan dengan variabel-variabel yang menyusun garis

pertahanan normal (normal lines of defense) dan garis

perlawanan.Masing-masing garis pertahanan dan garis perlawanan

memodifikasi pada tingkatan tertentu dimana stressor mempumyai

efek yang negatif pada diri seseorang. Garis pertahanan normal

membantu sistem klien untuk menyeduaikan dengan stres akibat

kehilangan ; garis perlawanan bertindak sebagai kekuatan untuk

30
membantu klien kembali ke kondisi yang stabil. Faktor yang lain,

seperti pengalaman individu sebelumnya dengan perasaan kehilangan

dan duka cita, budaya, dan kepercayaan religius menjadibagian dari

struktur dasar individu. Garis pertahanan dan perlawanan melindungi

struktur dasar dari gangguan stres yang menimpa individu (Reed,

1993).

D. ANALISA

1. Analisis Internal

Asumsi didefinisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus

dibuktikan, beberapa tipe asumsi, tetapi asumsi dengan banyak

kesesuaian antara implisit dan explicit .secara garis besar asumsi

diidentifikasi Neuman sebagai berikut :

a. Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang

normal.

b. Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan

individual ( garis pertahanan normal ). Stressor alamiah

mungkin berdampak keluar yang mana seseorang mungkin

menggunakan garis pertahanan yang flexible.

c. suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka

dalam garis pertahanan normal.

31
d. Garis pertahanan flexible adalah system reaksi yang digunakan

untuk pertahanan stressor, ketika garis pertahanan flexible tidak

dapat digunakan untuk pertahanan stressor, stressor

mempengaruhi keseimbangan seseorang.

e. Garis pertahanan internal individu stabil dan menghasilkan

individu yang normal.

f. Kesakitan adalah hubungan yang dinamis antara fisiologi,

psikologi, sosio budaya dan perkembangan status.

g. Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua

faktor resiko berhubungan dengan stressor.

h. Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi

intervensi

i. Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil

rekontruksi.

Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini.System

klien dalam intraksi dengan lingkungan. Dalam perawatan

kesehatan professional dapat dari sebuah model yan spesifik yang

mana intervensi antara stressor dan klien, contoh seorang terapi

fisik mungkin mengindentifikasi stressor akan mempengaruhi otot

atau tolong maka intervensi spesifik akan diatur dari pengetahuan.

32
Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu

klien mempunyai nilai dan usaha stabilitas atau kesehatan yang

prima.Kesehatan professional klien lebih baik mempunyai respon

yang besar untuk status kesehatan ini.Tambahan, perawatan

kesehatan professional adalah dapat membantu klien mencapai dan

bertahan dalam kondisi sehat.

Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi dapat

diasumsikan hanya untuk klien.Neuman mempunyai pernyataan

walaupun mengasumsikan konssep yang original dalam

terminology klien. Dia berharap akan meluaskan. Dia percaya

mereka menampilkan yang lebih baik dalam system yang lain.

Asumsi untuk system perawatan kesehatan yang lebih besar yaitu

komunitas atau keluarga menjadi petunjuk, contoh neuman

melaporkan dari Ontorio Canada dan propinsi Manitoba

mempunyai kreteria dasar untuk praktek perawatan kesehatan

masyarakat dalam system model Neuman, yang mana sukses

dalam implementasi ( Neuman, kominikasi personal ).

33
2. Analisis Konsep Keperawatan menurut Neuman

Keperawatan memperhatikan semua hal dan stressor-stressor

pontensial kaitannya dengan penggunaan pengaruh dan potensial

dampak stressor lingkungan.

Tujuan Keperawatan adalah menjaga stabilitas system klien,

membantu klien untuk mengurus diri yang mana hal – hal sebagai

persyaratan untuk mencapai tahap kesehatan yang

optimum.Memfasilitasi kesehatan yang optimum untuk pasien

melalui memperkuat atau memelihara stabilitas system klien.

Sehat Adalah keadaan baik.Sehat adalah suatu titik yang bergerak

pada rentang negentrophy paling besar ke entrophy

maksimum.Saat semua bagian pada klien berada dalam keadaan

harmonis atau seimbang ketika semua dibutuhkan untuk bertemu,

kesehatan optimal tercapai.kesehatan adalah juga energi.

Manusia terdiri dari Fisiologi, psikologis, sosiokultural,

perkembangan dan spiritual.Diwakili untuk struktur sentral, garis

pertahanan dan garis perlawanan.

Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor

lingkungan.

34
Lingkungan adalah semua faktor internal dan eksternal yang

mempengaruhi klien dan system klien. Tiga type lingkungan yang

telah diidentifikasi ; internal, eksternal dan , lingkungan yang

diciptakan. Stressor adalah bagian dari lingkungan, lingkungan

internal berisi dalam batas system klien.Lingkungan eksternal

berisi kekuatan-kekuatan diluar system klien.Lingkungan yang

diciptakan merupakan mobilisasi yang tidak disadari klien terdiri

dari struktur komponen-komponen sebagai faktor energi, stabilitas

dan integritas.

Masalah keperawatan merupakan kesehatan system klien yang

terancam atau manifestasi aktual respon terhadap stressor

Proses Keperawatan Neuman menggambarkan 3 langkah fokus :

diagnosa keperawatan, tujuan keperawatan dan hasil.Intervensi

keperawatan adalah intervensi yang diidentifikasi oleh Neuman,

yaitu tiga komponen tipologi intervensi : tahap pencegahan primer,

sekunder dan tersier. Rekontitusi merupakan bagian dari tahap

pencegahan tersier.

35
3. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Konsep

a. Kekuatan

1) Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini

digunakan dalam semua penjelasan tentang teori sehingga

membuat teori terlihat menarik.

2) Model system Neuman lebih flexible bias digunakan pada

area keperawatan, pendidikan dan pelatihan keperawatan

b. Kelemahan

1) Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi

kesehatan, sehingga untuk profesi keperawatan menjadi

tidak spesifik.

2) Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan

ekstrapersonal masih dirasakan belum ada perbedaan yang

jelas.

3) Model system Neuman tidak membahas secara detail

tentang perawat –klien, padahal hubungan perawat klien

merupakan domain penting dalam Asuhan Keperawatan

36
E. CONTOH KASUS

Sebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak

pertama mereka.Sabg ibu telah mengandung 2 bulan.Namun, suatu

saat ibu mengalami perdarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut

tidak bisa dipertahankan.Oleh karena itu dilakukan aborsi untuk

menyelamatkan jiwa ibunya.

Pada kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki

karakteristik yang kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena calon

bayinya tidak bisa dipertahankan (kehilangan interpersonal), atau

hilangnya harapan terhadap kehamilan yang telah ditunggu-

tunggu(kehilangan intrapersonal), atau barangkali merasa bersalah

kepada anggota keluarga lainnya karena tidak sesuai harapan mereka

(kehilangan ekstrapersonal). Ketika kita akan menentukan tingkat

pengaruh kehilangan pada diri seseorang, kita jiga harus mengkaji

dampak dari perasaa kehilanhan tersebut pada kehidupan mereka

sehari-hari, cara mereka mengatasi mengatasi kesedihannya, atau nilai-

nilai dan kepercayaan yang dianut mengenai kehilangan. Secara umum

kita akan mengkaji fungsi dari masing-masing garis pertahanan

fleksibel, garis pertahanan normal, garis perlawanan, dan struktur

dasar. Pengkajian harus meliputi banyak aspek, meliputi : aspek

fisiologis, spiritual, psikologis, perkembangan, dan sosial budaya.

37
Untuk membantu pasangan tersebut mencapai rekonstitusi, dukungan

interpersonal dan ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang perlu

dikaji. Siapakah anggota keluarga yang dapat memberikan dukungan

positif?. Apakah sistem pendukung secara kultural dapat diterima oleh

pasangan trsebut?. Setiap oragtua akan memberikan reaksi yang

berbeda, tergantung pada struktur dasar yang dimilikinya. Sebuah

penelitian telah membuktikan adanya perbedaan respon berdasarkan

jenser terhadap perasaan kehilangan pada masa perinatal, maka respon

terhadap pengalaman duka cita bagi masing-masing orang tidak akn

sama termasuk rentang waktu pemulihannya pun berbeda. Perbedaan

dalam proses duka cita tentu akan memberikan stres tambahan diantara

para orangtua.Selanjutnya, faktor-taktor ekstrapersonal berpotensi

memberikan dampak bagi mereka.

Setelah dilakukan pengkajian scara menyeluruh, selanjutnya tahapan

perencanaan, intervensi, dan evaluasi akan menggunakan proses yang

sama. Perangkat penilaian akan mengukur hal-hal yang akan berdmpak

secara khusus pada aspek-aspek fisiologis, psikologis rohani, sosial

budaya, dan perkembangan. Misalnya aspek sosial budaya akan

mempengaruhi jenis intervensi yang bisa diterima oleh keluarga.

Kehilangan pada masa perinatal merupakan suatu pengalaman yang

sangat pribadi bagi banyak orang. Pemahaman mengenai arti dari

pengalaman pribadi akan sangat membantu petugas kesehatan untuk

38
menentukan intervensi yang spesifik dan terbaik. Intervensi terhadap

gangguan fisiologis yang dapat menghalangi proses rekonstitusi bisa

juga diberikan tergantug kondisi klien, misalnya perubahan pola tidur,

nutrisi, dan sebagainya. Aelanjutnya, perawat perlu

mempertimbangkan aspek perkembangan seseorang dari perasaan

berduka. Intervensi yang sesuai untuk ibu muda primigravida tentunya

akan sangat berbeda dengan ibu yang telah memiliki anak sebelumnya

39
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Secara garis besar teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa

dalam memberikan tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien

yang mengalami stress (gangguan mental) perawatan harus

melaksanakan pendekatan-pendekatan perorangan secara total dengan

memperhatikan faktor-faktor :

1. Tekanan

2. Struktur pokok sumber energi

3. Struktur ketahanan

4. Garis normal pertahanan

5. Gangguan ketahanan

6. Intervensi

7. Tingkat-tingkat pencegahan

8. Penyusunan kembali

40
B. SARAN

Mengingat permasalahan kesehatan mental (stress) perlu kita ketahui

beberapa konsep yang membahas permasalahan kesehatan mental.

Sebagai perawat ada baiknya kita harus tahu tindakan apa yang harus

kita berikan jika menghadapi kondisi pasien atau klien yang

memberikan respon atau tindakan yang diakibatkan adanya tekanan

terhadap pasien dan akibat yang mungkin bisa terjadi.

41
DAFTAR PUSTAKA

Merriner, Ann. 1986. Nursing Theory and Their Work. Masby Company.

Mubarak, Iqbal Wahit. 2005. Pengantar Keperawatan Komonitas 1. Cv Sagung

Seto.Jakarta.

Perry and Potter.Fundamental Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.copyrigh

2009.

Clark, MJD. 1999. Nursing in the Community: Dimensions of Community Health

Nursing 3th Ed. Stamford: Appleton & Lange (p.391).

42

Anda mungkin juga menyukai