Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH HEPATITIS

OLEH

RORY CINTA NAYA (14.401.19.054)

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

PRODI DIII KEPERAWATAN

KRIKILAN - GLENMORE – BANYUWANGI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “HEPATITIS” ini. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna
dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Antropologi dengan judul “HEPATITIS”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kamu selama pembuatan makalan ini
berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

02 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................................1
1. Tujuan Umum..............................................................................................................1
2. Tujuan Khusus.............................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................3
A. Diseases dan Illness.........................................................................................................3
B. Hepatitis..........................................................................................................................4
C. Penyebab Hepatitis..........................................................................................................5
1. Hepatitis A...................................................................................................................5
2. Hepatitis B..................................................................................................................5
3. Hepatitis C...................................................................................................................6
4. Hepatitis D...................................................................................................................6
5. Hepatitis E...................................................................................................................6
D. Tanda dan Gejala.............................................................................................................7
E. Uji Labolatorium.............................................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUPAN..........................................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat mendefinisikan penyakit dalam cara yang berbeda-beda. Disease
adalah penyakit yang dilihat dengan konsep patologi, sedangkan illness adalah
penyakit yang dilihat menggunakan konsep kebudayaan. Dalam pandangan budaya
(illness), penyakit adalah pengakuan sosial bahwa seseorang itu tidak bisa
menjalankan peran normalnya secara wajar, dan bahwa harus dilakukan sesuatu
terhadap situasi tersebut, sedangkan dalam pandangan patologi Disease adalah
pandangan sakit menurut para ahli medis modern yang melihat penyakit sebagai
ganguan pada tubuh manusia yang menyebabkan berkurangnya atau hilangnya fungsi
anggota tubuh tersebut. Namun, penyakit-penyakit disease manusia menjadi penting
secara sosial hanya apabila diidentifikasikan sebagai penyalit (illness), suatu
kerusakan fisiologis yang nampak mengancam individu yang bersangkutan dan
masyarakatnya.
Pada masa sekarang ini penyakit memang banyak jenisnya, salah satunya
hepatitis. Penyakit hepatitis memang banyak macamnya, mulai dari hepatitis a sampai
dengan hepatitis e. hepatitis disebabkan oleh suatu virus bakteri maupun infeksi jamur
yang membuat suatu organ dalam tubuh mengalami peradangan, baik peradangan
sedang sampai yang peradangan yang akut. Penyakit hepatitis bisa di periksa melalui
pemeriksaan laboratium.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan ditulisnya makaalah ini adalah untuk mengetahui gejala
deaseas dan illnes, terutama pada penyakit hepatitis.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui presepsi sakit dan penyakit desease dan ilnes
b) Mengetahui pengertian penyakit Hepatitis
c) Mengetahui Penyebab penyakit Hepatitis
d) Mengetahui tanda dan gejala

1
e) Mengetahui pemeriksaan laboratorium yang mendukung penyakit
Hepatitis

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Diseases dan Illness

Disease dianggap sebagai suatu konsep patologi, pada dasarnya disease


mempunyai arti yakni sebuah penyakit. Disease merupakan pandangan sakit menurut
ahli medis masa kini dimana mereka melihat sebuah penyakit sebagai gangguan pada
tubuh manusia yang mengakibatkan hilang atau berkurangnya fungsi dari organ-organ
tubuh manusia. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan atas suatu diagnosa dan
pemeriksaan secara klinis atau medis, sehingga upaya penyembuhannya pun
dilakukan dengan berdasarkan ilmu-ilmu pengetahuan yang telah teruji secara ilmiah.
Selanjutnya ialah Illness, illness sendiri memiliki sebuah arti yakni sakit.
Ilness merupakan pandangan sakit dalam perspektif kultural (budaya), yang mana
menurut pandangan dari illness ini adalah bahwa orang yang dikatakan sakit apabila
orang tersebut tidak dapat menjalankan fungsi dan peranan sosialnya, ia tidak dapat
melakukan segala aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari. Diagnosa atas sakitnya
tersebut ialah dilakukan oleh diri individu itu sendiri dengan berdasarkan apa yang
dirasakannya serta pengetahuan yang dimilikinya. Ilness juga dianggap sebagai suatu
konsep kebudayaan.dari pengertian disease dan illness yang sudah di jelaskan di atas
terdapat suatu faktor pembeda antara keduanya.pengertian disease dan illness diatas,
terdapat suatu faktor pembeda yang membedakan diantara keduanya.
Anderson dan Foster berpendapat bahwa : konsep penyakit (disease) pada
masyarakat tradisional yang mereka telusuri di kepustakaan-kepustakaan mengenai
etnomedis, bahwa konsep penyakit masyarakat non-Barat dibagi atas dua kategori
umum, yaitu :
1. Personalistik, munculnya penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi dari
suatu agen yang aktif, yang dapat berupa makhluk supranatural (makhluk gaib
atau dewa), makhluk yang bukan manusia (hantu, roh leluhur, atau roh jahat)
maupun makhluk manusia (tukang sihir, tukang tarung).
2. Naturalistik, penyakit (illness) dijelaskan dengan istilah-istilah yang sistematik
dan bukan pribadi. Naturalistik mengakui adanya sebuah model
keseimbangan, sehat terjadi karena unsur-unsur yang tetap dalam tubuh seperti
panas, dingin, cairan tubuh berada dalam keadaan seimbang menurut usia, dan

3
kondisi individu dalam lingkungan alamiah dan lingkungan sosialnya, apabila
keseimbangan terganggu, maka hasilnya adalah penyakit (1986:63-70)

B. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang dapat disebabkan oleh
berbagai kausa,termasuk infeksi virus atau pajana ke bahan-bahan toksik. Pada
hepatitis virus, Peradangan hatiyang berkepanjangan atau berulang, yang biasanya
berkaitan dengan alkoholisme kronik, dapatmenyebabkab sirosis, suatu keadaan
berupa penggantian hepatosit yang rusak secara permanenoleh jaringan ikat. Jaringan
hati memiliki kemampuan mengalami regenerasi, dan dalam keadaannormal
mengalami pertukaran sel yang bertahap. Apabila sebagian jaringan hati rusak,
jaringanyang rusak tersebut dapat diganti melalui peningkatan kecepatan pembelahan
sel – sel yangsehat. Tampaknya terdapat suatu faktor dalam darah yang bertanggung
jawab mengaturproliferasi sel hati, walaupun sifat dan mekanisme factor pengatur ini
masih merupakan misteri.Namun, seberapa cepat hepatosit dapat diganti memiliki
batas. Selain hepatosit, di antaralempeng – lempeng hati juga ditemukan beberapa
fibroblast ( sel jaringan ikat ) yang membentuk  jaringan penunjang bagi hati. Bila
hati berulang – ulang terpajan ke bahan – bahan toksik,misalnya alcohol, sedemikian
seringnya, sehingga hepatosit baru tidak dapat beregenerasi cukupcepat untuk
mengganti sel – sel yang rusak, fibroblast yang kuat akan memanfaatkan situasi
danmelakukan proliferasi berlebihan. Tambahan jaringan ikat ini menyebabkan ruang
untukpertumbuhan kembali hepatosit berkuran.
Penyakit hepatitis merupakan merupakan masalah kesehatan di dunia
termasuk di Indonesia, yang terjadi dari hepatitis A,B,C,D dan E. hepatitis A dan E
sering muncul sering muncul biasanya berhubungan dengan perilaku bersih dan sehat,
berdifat akut dan dapat sembuh dengan baik. Sedangkan hepatitis B,C dan D jarang di
tularkan secara parenteral, dapat menjadi kronis .
Hepatitis yang terjadi dapat bersifat akut maupun kronis. Seseorang yang
mengalami hepatitis akut dapat memberikan beragam manifestasi dan perjalanan
penyakit. Mulai dari tidak bergejala, bergejala dan sembuh sendiri, menjadi kronis,
dan yang paling berbahaya adalah berkembang menjadi gagal hati. Bila berkembang
menjadi hepatitis kronis dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati dalam kurun
waktu tahunan. Pengobatan hepatitis itu sendiri bermacam-macam sesuai dengan jenis
hepatitis yang di derita dan gejala yang muncul
4
C. Penyebab Hepatitis
1. Hepatitis A
Hepatitis A adalah virus yang hampir selalu ditularkan melalui rute fekal –
oral. Virus inimenimbulkan hepatitis akut tanpa keadaan kronik atau menetap
seperti yang ditunjukan olehvirus hepatitis darah.Pada anak,penyakit ini sering
tidak dikenali atau tampak dengan keluhan tidak parah. Gejalalebih terlihat pada
orang dewasa dan dapat berupa kelemahan sampai dengan demam, ikterik,mual
dan muntah. Penyakit ini baisanya berlangung 1 sampai 3 minggu. Pasien
jarangmembutuhkan perawatan di rumah sakit dan pada saat gejala timbul, sangat
kecil kemungkinanmenular pada orang lain.Karena dapat ditularkan dengan
makanan dan air yang terkontaminasi, hepatitis A dapatmenjadi potensi epidemic
di Negara dengan penanganan yang buruk. Petugas penyiapanmakanan yang
terinfeksi mempunyai potensi penularan penyakit pada orang lain jika
kebersihandiri tidak dilakukan dengan baik.Tes antibodi hepatitis A yang tersedia
mendeteksi IgM yang menunjukan infeksi akut atau yangbaru terjadi.atau IgG
yang menunjukan infeksi yang sudah sembuh.
2. Hepatitis B
Disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B ,sering karena kontak seksual
penularan ibu ke anak tranfusi darah. Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang
disebabkan oleh virus Hepatitis B, suatu anggota famili hepadnavirus yang dapat
menyebabkan peradangan hati akut atau kronis yang dapat berlanjut menjadi
sirosis hati atau kanker hati. Hepatitis B akut jika perjalanan penyakit kurang dari
6 bulan sedangkan Hepatitis B kronis bila penyakit menetap, tidak menyembuh
secara klinis atau laboratorium atau pada gambaran patologi anatomi selama 6
bulan.
Hepatitis B biasanya ditularkan dari orang ke orang melalui darah
(penerima produk darah, pasien hemodialisa, pekerja kesehatan atau terpapar
darah). Virus hepatiitis B ditemukan di cairan tubuh yang memiliki konsentrasi
virus hepatitis B yang tinggi seperti semen sekret servikovaginal, saliva, dan
cairan tubuh lainnya sehingga cara transmisi hepatitis B yaitu transmisi seksual.
Cara transmisi lainnya melalui penetrasi jaringan (perkutan) atau permukosa yaitu
alat-alat yang tercemar virus hepatitis B seperti sisir, pisau cukur, alat makan,
sikat gigi, tato, akupuntur, tindik, alat kedokteran, dan lain-lain. Cara transmisi

5
lainnya yaitu transmisi maternal-neonatal, maternal-infant, akan tetapi tidak ada
bukti penyebaran fekal-oral.
3. Hepatitis C
Virus hepatitis C dengan teknik cloning molekuler di tahun 1989, sejumlah
perkembangan yang bermakna telah terjadi dalam pemahaman mengenai
perjalanan alamiah, diagnosis dan terapi infeksi virus hepatitis C. Dahulu kita
hanya mengenal infeksi ini sebagai infeksi virus hepatitis non-A,non-B, namun
saat ini telah diketahui bahwa infeksi yang hanya memiliki tanda-tanda subklinis
ringan ini ternyata memiliki tingkat kronisitas dan progresifitas kearah sirosis
yang tinggi.
Faktor-faktor yang terkait erat dengan terjadinya infeksi HCV adalah
penggunaan narkoba suntik (injection drug user, IDU) dan menerima tranfusi
darah sebelum tahun 1990. Tingkat ekonomi yang rendah, perilaku seksual resiko
tinggi, tingkat edukasi yang rendah (kurang dari 12 tahun), bercerai atau hidup
terpisah dengan pasangan resmi. Transmisi dari ibu ke anak bisa saja terjadi tatapi
lebih sering terkait dengan adanya ko-infeksi bersama HIV-1 yang alasannya
belum jelas. Transmisi nosokomial berupa penularan dari pasien ke pasientelah
dilaporkan terjadi pada pasien yang mejalan kolonoskopi, hemodialisa dan selama
pembedahan. Akan tetapi tidak terdapat bukti tranmisi fekal-oral
4. Hepatitis D
Infeksi HDV hanya terjadi pada individu dengan resiko infeksi HBV
(koinfeksi atau superinfeksi). Tranmisi virus ini mirip dengan HBV yaitu melalui
darah, permukosal, perkutan parenteral, seksual dan perinatal walaupun jarang.
Pada saat terjadi superinfeksi, titer VHD serum akan mencapai puncak, sekitar 2-5
minggu setelah inokulasi, dan akan menurun setelah 1-2 minggu kemudian.
5. Hepatitis E
HEV RNA terdapat dalam serum dan tinja selama fase akut. Hepatitis
sporadik sering terjadi pada anak dan dewasa muda di negara sedang berkembang.
Penyakit ini epidemi dengan sumber penularan melalui air. Pernah dilaporkan
adanya tranmisi maternal-neonatal dan di negara maju sering berasal dari orang
yang kembali pulang setelah melakukan perjalanan, atau imigran baru dari daerah
endemik. Viremia yang memanjang atau pengeluaran di tinja merupakan kondisi
yang tidak sering dijumpai. Penyebaran virus ini diduga disebarkan juga oleh

6
unggas, babi, binatang buas dan binatang peliharaan yang mengidap virus ini.
Kekebalan sepanjang hidup terjadi setelah fase pemulihan.

D. Tanda dan Gejala


Gambaran klinis hepatitis virus dapat berkisar dari asimtomatik sampai
penyakit mencolok,kegagalan hati dan kematian. Terdapat tiga stadium pada semua
jenis hepatitis: stadiumprodromal, stadium ikterus, dan periode kovalensasi
(pemulihan)
1. Stadium prodromal, disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa
tunas virusselesai dan pasien mulai memperlhatkan tanda-tanda penyakit.
Stadium ini disebutpraikterus karena ikterus belum muncul. Individu akan sangat
infeksius pada stadium ini.Antibody terhadap virus biasanya belum dijumpai.
Stadium ini berlangsung 1-2 mingguditandai oleh :
a) Malase umum
b) Rasa lela
c) Gejala infeksi saluran nafas atas
d) Mialgia (nyeri otot)
e) Keengganan terhadap sebagian besar makanan
2. Stadium ikterus adalah stadium kedua hepatitis virus, dan dapat berlangsung 2-3
mingguatau lebih. Pada sebagian besar orang, stadium ini ditandai oleh, seperti
diisyaratkan olehnamanya, timbulnya ikterus. Manifestasi lain adalah :
a) Memburuknya gejala yang ada pada tahap prodromal
b) Pembesaran nyeri hati
c) Splenimogali
d) Gatal (pruritus) di kulit
3. Stadium pemulihan dalah stadium ketiga hepatitis virus dan biasanya timbul
dalam4bulan untuk hepatitis B dan C dan dalan 2-3 bulan untuk hepatitis A.
Selama periode ini :
a) Gejala mereda,termasuk ikterus
b) Nafsu makan pulih.

E. Uji Labolatorium
1. Hepatitis A

7
Untuk menunjang diagnosis perlu dibantu dengan pemeriksaan
laboratorium yaitu dengan timbulnya gejala, maka anti-HAV akan menjadi positif.
IgM anti-HAV adalah subkelas antibody terhadap HAV. Respons inisial terhadap
infeksi HAV hampir seluruhnya adalah IgM. Antibodi ini akan hilang dalam waktu
3-6 bulan. IgM anti-HAV adalah spesifik untuk diagnosis dan konfirmasi infeksi
hepatitis A akut.
Infeksi yang sudah lalu atau adanya imunitas ditandai dengan adanya anti-
HAV total yang terdiri atas IgG anti-HAV dan IgM anti-HAV. Antibodi IgG akan
naik dengan cepat setelah virus dieradikasi lalu akan turun perlahan-lahan setelah
beberapa bulan. Petanda anti-HAV berguna bagi penelitian epidemiologis dan
status imunitas.
2. Hepatitis B
Pada hepatitis B akut simptomatik pola serologisnya, HbsAg mulai timbul
pada akhir masa inkubasi kira-kira 2-5 minggu sebelum ada gejala klinik dan
titernya akan meningkat setelah tampak gejala klinis dan menetap selama 1-5 bulan.
Selanjutnya titer HBsAg akan menurun dan hilang dengan berkurangnya
gejala-gejala klinik. Menetapnya HBsAg sesudah 6 bulan menandakan proses akan
menjadi kronis. Anti-HBs baru timbul pada stadium konvalesensi yaitu beberapa
saat setelah menghilangnya HBsAg, sehingga terdapat masa jendela (window
period) yaitu masa menghilangnya HBsAg sampai mulai timbulnya anti-HBs.
Anti-HBs akan menetap lama, 90% akan menetap lebih dari 5 tahun
sehingga dapat menentukan stadium penyembuhan dan imunitas penderita. Pada
masa jendela, Anti-HBC merupakan pertanda yang penting dari hepatitis B akut.
Anti-HBC mula-mula terdiri dari IgM dan sedikit IgG. IgM akan menurun dan
menghilang dalam 6-12 bulan sesudah sembuh, sedangkan IgG akan menetap lama
dan dapat dideteksi dalam 5 tahun setelah sembuh. HBeAg timbul bersama-sama
atau segera sesudah HBsAg. Ditemukannya HBeAg menunjukkan jumlah virus
yang banyak. Jangka waktu HBeAg positif lebih singkat daripada HBsAg. Bila
HBeAg masih ada lebih dari 10 minggu sesudah timbulnya gejala klinik,
menunjukkan penyakit berkembang menjadi kronis. Serokonversi dari HBeAg
menjadi anti-HBe merupakan prognosis yang baik yang akan diikuti dengan
penyembuhan penyakitnya.
Pada infeksi hepatitis B asimtomatik, pemeriksaan serologis menunjukkan
kadar HBsAg dan HbeAg yang rendah untuk waktu singkat, bahkan seringkali
8
HBsAg tidak terdeteksi. Menghilangnya HBsAg segera diikuti dengan timbulnya
anti-HBs dengan titer yang tinggi dan lama dipertahakan. Anti-HBc dan anti-Hbe
juga timbul tetapi tidak setinggi titer anti-HBs. Lima sampai sepulu persen yang
menderita hepatitis B akut akan berlanjut menjadi hepatitis B kronis.
Pada tipe ini HBsAg timbul pada akhir masa inkubasi dengan titer yang
tinggi yang akan menetap dan dipertahankan lama dan dapat sampai puluhan tahun
atau seumur hidup. Anti-HBs tidak akan timbul pada pengidap HBsAg, tetapi
sebaliknya anti-HBc yang terdiri dari IgM dan IgG anti-HBc akan dapat dideteksi
dan menetapa selama lebih dari 2 tahun.
3. Hepatitis C
Pemeriksaan konvensional untuk mendiagnosis keberadaan antigen
HCV tidak tersedia. HCV RNA petama kali muncul diikuti kenaikan enzim ALT
dan diikuti dengan munculnya anti-HCV. Pemeriksaan antibodi terhadap HCV
biasanya dideteksi menggunakan enzyme immunoassay generasi ke-3 yang
banyak dipergunakan saat ini mengandung protein core yang dapat mendeteksi
keberadaan antibodi dalam waktu 4-10 minggu infeksi. Antibodi anti-HCV masih
dapat terdeteksi selama terapi maupun setelahnya. Uji immunoblot rekombinan
(RIBA) dapat digunakan untuk mengkonfirmasi hasil yang positif. Pemeriksaan
HCV RNA merupakan pemeriksaan yang paling spesifik dan dapat dipercaya
untuk menunjukkan adanya infeksi HCV. Pemeriksaan HCV-RNA kuantitatif dan
kualitatif didasarkan pada teknik PCR (Polymerase Chain Reactionn).
4. Hepatitis D
Infeksi VHD hanya terjadi bila bersama-sama dengan infeksi VHB. Pada
masa inkubasi (koinfeksi HVB-HVD), dapat dijumpai HBsAg, HBeAg, dan DNA
HVB, IgM anti HVD, RNA HVD, HDAg, anti HBc akan terdeteksi bila penyakit
berlanjut, anti-HVD terdeteksi pada akhir masa akut dan kemudian akan menurun
titernya setelah penyakit membaik dan semua petanda replikasi virus baik B
maupun D akan menghilang pada masa penyembuhan. Sedangkan IgG maupun
IgM anti-HVD dapat bertahan sampai beberapa bulan bahkan beberapa tahun
setelah sembuh. Superinfeksi VHD-HVB, memberikan tanda : didapatkan tanda
viremia HVD yakni RNA VHD dan HVDAg selama fase preakut, dan selama fase
akut didapatkan IgM anti-HVD dan IgG anti-HVD dalam titer tinggi dan keduanya
dapat bertahan.
5. Hepatitis E
9
a. Urin
Kelainan pertama yang terlihat yaitu adanya bilirubin dalam urin bahkan
dapat terlihat sebelum ikterus timbul.
Juga bilirubinuria timbul sebelum kenaikan bilirubin dalam serum dan
kemudian menghilang dalam urin walaupun bilirubin serum masih positif.
Urobilinogen dalam urin dapat timbul pada akhir fase preikterus. Pada waktu
ikterus sedang menaik, terdapat sangat sedikit bilirubin dalam intestin,
sehingga urobilinogen menghilang dalam urin.
b. Tinja
Pada waktu permulaan timbulnya ikterus, warna tinja sangat pucat.
Analisis tinja menunjukkan kembali normal, berarti ada proses ke arah
penyembuhan. Darah Yang penting ialah perlu diamati serum bilirubin,
SGOT, SGPT, dan asam empedu, seminggu sekali selama diawat di RS. Pada
masa preikterik hanya ditemukan kenaikan dari bilirubin terkonjugasi
(bilirubin direk), walaupun bilirubin total masih dalam batas normal. Pada
minggu pertama dari fase ikterik, terdapat kenaikan kadar serum bilirubin total
(baik yang terkonjugasi maupun yang tidak terkonjugasi). Kenaikan kadar
bilirubin bervariasi antara 6-12 mg%, tergantung dari berat ringannya
penyakit.
Kenaikan bilirubin total terus meningkat selama 7-10 hari. Umumnya
kadar bilirubin mulai menurun setelah minggu kedua dan fase ikterik, dan
mencapai batas normal pada masa penyembuhan. Serum transaminase yang
perlu diamati adalah SGOT dan SGPT. Pada fase akut yaitu pada permulaan
fase ikterik terdapat kenaikan yang menyolok dari SGOT dan SGPT,
kenaikannya sampai sepuluh kali nilai normal, dan pada keadaan berat dapat
seratus kalinya. Pada minggu kedua dari fase ikterik mulai terdapat penurunan
50% dari serum transaminase tetapi pada fase penyembuhan nilainya belum
mencapai nilai normal.

10
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Hepatitis virus adalah suatu proses peradangan difus pada hati yang
disebabkan oleh virus hepatitis. Hingga saat ini telah dikenal 5 tipe virus penyebab
hepatitis yaitu VHA, VHB, VHC, VHD, VHE. Selain itu baru-baru ini ditemukan
infeksi hati yang disebabkan oleh VHF dan VHG.
Berdasarkan waktunya, hepatitis virus dapat dibagi menjadi hepatitis akut dan
kronis. Pada beberapa kasus, hepatitis akut dapat berkembang menjadi kronis, dan
sebaliknya hepatitis kronis dapat sembuh sendiri. Pada umumnya hepatitis kronis
merupakan kondisi yang serius, namun gejala pada pasien dapat bermacammacam
tergantung derajat penyakitnya.

B. Saran
Demikianlah makalah yanag kami buat. kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat sebagai penunjang proses belajar mahasiswa dan mahasiswi. Kami juga
sebagai penulis berharap adanya kritik dan saran pada makalah kami ini, oleh karena
itu kritikan dari para pembaca akan sangat bermanfaat untuk sempurnanya makalah
kami ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Foster,George M, Barbara Gallatin Anderson. 2006. Antropologi Kesehatan. Jakarta:


UI Press.

Sanityoso, A. Hepatitis Virus Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V.
Jakarta. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2009

Pyrsopoulos N, Hepatitis B, [dikutip 7Februari2012], URL : http;//www.


emedicine.com/ped/topic982.htm

12

Anda mungkin juga menyukai