A. Topik
B. Sasaran
terpenuhi
1. Pengertian stroke
3. Makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada pasien dengan penyakit stroke
4. Penatalaksanaan stroke
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi Tanya-Jawab
2. Meja
3. Kursi 3
4. Food model
H. Waktu
Hari/Tanggal :
I. Alokasi Waktu
a. Memberikan salam
b. Memperkenalkan diri
e. Menyampaikan tujuan
diadakan penyuluhan
a. Menyampaikan materi:
1) Pengertian stroke
4) Penatalaksanaan stroke
b. Diskusi & Tanya Jawab 5 menit
a. Merangkum Materi
d. Melakukan terminasi
e. Memberikan salam
J. Tempat
Keterangan :
- Meja
- Kursi Peserta
K. Evaluasi
1. Aspek Kognitif
c. Makanan apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada pasien
stroke?
d. Bagaimana penatalaksanaan pada saat serangan stroke?
2. Aspek Afektif
Pasien?
3. Aspek Psikomotor
1. Kontrol Rutin √
2. Melaksanakan Diet √
A. Pengertian Stroke
Cerebro Vaskuler Accident (CVA) adalah hilangnya fungsi otak yang diakibatkan oleh
terhentinya suplai darah ke bagian otak. Sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak,
progresif, cepat berupa defisit neurologis vokal atau global yang berlangsung selama 24
jam atau lebih dan bisa menimbulkan kematian. Kondisi ini semata-mata disebabkan oleh
1) CVA Hemoragik
perdarahan subarakhnoid karena terpecahnya pembuluh darah otak pada area tertentu
sehingga darah memenuhi jaringan otak (AHA, 2015). Perubahan yang terjadi dapat
menimbulkan gejala dengan cepat karena tekanan pada saraf di dalam tengkorang
yang ditandai dengan penurunan kesadaran, nadi cepat, pernafasan cepat, pupil
2) CVA Iskemik
Merupakan CVA yang disebabkan oleh suatu gangguan peredaran darah otot berupa
obstruksi atau sumbatan yang menyebabkan hipoksia pada otak dan tidak terjadi
(bekuan) yang terbentuk di dalam pembuluh otak atau pembuluh organ selain
otak.CVA ini ditandai dengan kelemahan atau hemiparesis, nyeri kepala, mual
Gejala stroke tergantung luas dan area otak yang mengalami gangguan stroke.
1. Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya satu sisi saja) yang
timbul mendadak.
4. Afasia (bicara tidak lancar, ucapan kurang, atau sulit memahami ucapan)
Dampak yang sering muncul pada klien Cerebro Vaskular Accident (CVA)
adalah gangguan mobilitas yang disebabkan oleh kerusakan system saraf sehingga
menyebabkan penurunan tonus otot, hilangnya sensabilitas pada sebagian anggota tubuh,
dan kelumpuhan pada seluruh atau sebagian anggota tubuh. Sehingga dapat berpengaruh
pada produktifitas klien CVA dan juga pada status fungsional klien CVA (Junaidi, 2017).
Latihan rentang gerak atau yang sering disebut Range Of Motion (ROM)
untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. Latihan pergerakan bagi penderita CVA
(Stroke) merupakan prasarat bagi tercapainya kemandirian pasien, karena latihan gerak
akan membantu secara berangsur-angsur fungsi tungkai dan lengan kembali atau
mendekati normal, dan menderita kekuatan pada pasien tersebut untuk mengontrol
aktivitasnya sehari-hari dan dampak apabila tidak diberi rehabilitasi ROM yaitu dapat
menyebabkan kekakuan otot dan sendi, aktivitas sehari-hari dari pasien dapat bergantung
total dengan keluarga, pasien sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Latihan ini
disesuaikan dengan kondisi pasien dan sasaran utamanya adalah kesadaran untuk
melakukan gerakan yang dapat dikontrol dengan baik, bukan pada besarnya gerakan
(Yurida, 2017)
bihun
b. Sumber protein hewani: daging sapi dan ayam tanpa kulit, ikan, telur
toge.
e. Buah: buah segar, dijus ataupun diolah dengan cara disetup, seperti
manis
diawetkan.
d. Sayuran: Sayuran yan gmengandung gas seperti kol, sawi, kembang
E. Penatalaksanaan Stroke
hanya 3-6 jam, sehingga penatalaksanaan cepat, tepat, dan cermat berperan
besar dalam menentukan hasil akhir pengobatan. Deteksi dini stroke dapat
Merupakan latihan gerak untuk melatih otot dan saraf yang lemah