Abstrak: Kekerasan anak atau child abuse adalah perlakuan orang dewasa atau
anak yang lebih tua dengan menggunakan kekuasaan/otoritasnya terhadap anak
yang tak berdaya yang seharusnya menjadi tanggung jawab dari orangtua atau
pengasuh yang berakibat penderitaan, kesengsaraan, cacat/kematian. Kekerasan
pada anak lebih bersifat sebagai bentuk penganiayaan fisik dengan terdapatnya
tanda atau luka pada tubuh sang anak. Tujuan penelitian ini yaitu Mengetahui
tingkat pengetahuan orang tua tentang kekerasan pada anak di Kampung Beeng.
yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini dibatasi hanya pada
deskriptif dengan metode survei, dengan melihat pengetahuan orangtua tentang
kekerasan pada anak di Kampung Beeng, Kec.Tabukan Selatan Tengah,
Kab.Kepulauan Sangihe. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar
responden memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 14 responden ( 47% ), dan
pengetahuan baik sebanyak 11 responden ( 36% ), sedangkan pengetahuan kurang
sebanyak 5 responden ( 17% ). Hasil penelitian Gambaran pengetahuan orang tua
tentang kekersan pada anak Di Kampung Beeng. Kec. Tabukan Selatan Tengah.
Sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup yaitu dengan jumlah
sebanyak 14 responden ( 47% ). Kepada orangtua disarankan orangtua harus
sering mencari informasi melalui media cetak, radio, dan Tv. Agar orangtua lebih
memahami tentang kekerasan pada anak. Kepada Institusi Pendidikan
Keperawatan agar dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang
pengetahuan oran tua tentang kekerasan pada anak melalui proses mengajar.
Peneliti selanjutnya dapat meneliti variable lainnya tentang gambaran
pengetahuan orang tua tentang kekerasan pada anak. Diharapkan kepada
Pelayanan Kesehatan agar bisa memberikan penyuluhan untuk menambah
pengetahuan orangtua.
ABSTRAK
Kekerasan fisik memberikan dampak berupa rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat
serta dapat mempengaruhi psikologi anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran pengetahuan orangtua tentang dampak kekerasan fisik pada
anak usia 6-12 tahun. Penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan di Desa
Lambarih Jurong Raya Kecamatan Sukamakmur dengan jumlah populasi yaitu 53
orang, dalam pengambilan sampel menggunakan tehnik total populasi yaitu 53
orang. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dalam bentuk pernyataan dengan
pilihan jawaban ya atau tidak yang berjumlah 15 item pernyataan, selanjutnya
data dianalisa secara manual dan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil
dari penelitian didapatkan pengetahuan orangtua tentang dampak kekerasan fisik
pada anak berada pada kategori tinggi. Pengetahuan orangtua tentang dampak
kesehatan yang terjadi pada anak yang mengalami kekerasan fisik berada pada
kategori tinggi dengan jumlah 40 orang (75,47%). Pengetahuan orangtua tentang
dampak psikologis yang terjadi pada anak yang mengalami kekerasan fisik berada
pada kategori tinggi dengan jumlah 31 orang (58,49%). Pengetahuan orangtua
tentang cara mengatasi dampak kekerasan fisik pada anak berada pada kategori
tinggi dengan jumlah 36 orang (67,92%). Kepada orangtua diharapkan dapat
memberikan informasi kepada orangtua lainnya yang belum mengetahui tentang
kekerasan fisik pada anak serta orangtua tidak memberikan sanksi secara fisik
kepada anak karena akan menimbulkan rasa dendam pada anak. Orangtua
seharusnya memberikan sanksi berupa edukasi pendidikan pada anaknya.
INTISARI
Hasil penelitian: Hasil uji analisis univariat menggunakan nilai mean yaitu 64,88.
Sikap ibu terhadap kekerasan pada anak lebih banyak bersikap negatif yaitu
sebanyak 33 (56%) dibandingkan ibu yang bersikap positif sebanyak 26 (44%).
Simpulan dan saran: Terdapat gambaran sikap ibu terhadap kekerasan pada anak
di wilayah kerja Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Diharapkan bagi ibu
menambah wawasan mengenai kekerasan pada anak dan dapat memahami bahwa
sikap ibu berpotensi melakukan kekerasan sehingga dapat merubah sikap untuk
menghindari kekerasan anak. Diharapkan juga untuk memahami terkait
perkembangan anak dan perlakuan ibu dapat membentuk karakter anak di
masa depan.