Kunjungan ke : 1
Tanggal : 7/6/2020
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
1. Pola makan
2. Pola aktivitas gerak ROM pasif dan aktif
3. Memantau tanda-tanda vital
4. Pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi
B. PROSES KEPERAWATAN
2. Tujuan umum
setelah dilakukan intervensi keperawatan 5 kali pertemuan diharapkan
gangguan mobilitas fisik dapat teratasi
3. Tujuan khusus
a. Setelah pertemuan selama 1x30 menit, keluarga mampu:
1) Menjelaskan pengertian stroke
2) Menjelaskan tanda dan gejala stroke
3) Menyebutkan perawatan stroke
D. KRITERIA HASIL
1. Evaluasi struktur
a. Lapora pendahuluan telah dibuat sebelumnya
b. Media telah disiapkan
c. Kontrak waktu sudah disepakati
d. Mahasiswa hadir tepat waktu
2. Evaluasi proses
a. Mahasiswa mengevaluasi kembali materi yang telah disampaikan
dan menjelaskan kembalimateri yangbelum dimengerti
b. Media digunakan dengan baik dan tepat
3. Evaluasi hasil
a. 80% keluarga ny.s mampu menyebutkan pengertian stroke
b. 70% keluarga ny.s dapat menyebutkan tanda dan gelaja stroke
Penyakit stroke
B. Sasaran
1. Pengertian stroke
4. Penatalaksanaan stroke
F. Metode
1. Ceramah
H. Waktu
I. Alokasi Waktu
J. Tempat
: Penyuluh
Dhehde : Meja
: Peserta
K. Evaluasi
Daftar pernyataan evaluasi:
1. Aspek kognitif
a. Apakah yang dimaksud dengan stroke?
2. Aspek afektif
3. Aspek Psikomotor
No Kegiatan Ya Tidak
1. Kontrol rutin
2. Melaksanakan
diet
3. Minum obat
teratur
4. Memasak
makanan dengan
benar
MATERI
PENYULUHAN STROKE
A. Pengertian Stroke
Stroke adalah sindrom klinis yang timbulnya mendadak,
progresi cepat, berupa defisit neurologis fol dan/global, yang
berlangsung 24jam atau lebih, atau langsung menimbulkan
kematian, dan semata-semata disebabkan oleh gangguan peredaran
darah non-traumatik.
Jenis stroke dibagi menjadi dua, antara lain:
1. Stroke peredaran darah. Stroke ini terjadi karena satu atau
beberapa pembuluh darah diotak pecah.
2. Stroke karena penyumbatan. Stroke ini terjadi karena pembuluh
darah diotak mengalami penyumbatan oleh kolestrol atau lemak
lain sehingga supai oksiogen ke otak terhabat. Otak ini dapat
bernafas sehinnga fungsi jaringannya terganggu.
D. Penatalaksanaan Stroke
Kunjungan ke : 2
Tanggal : 8/6/2020
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Pola makan
Pola aktivitas gerak aktif
Memantau tanda-tanda vital
Pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi
B. PROSES KEPERAWATAN
2. Tujuan umum
setelah dilakukan intervensi keperawatan 5 kali pertemuan diharapkan
hipertensi pada ny.s bisa terkontrol
3. Tujuan khusus
Setelah pertemuan selama 1x30 menit, keluarga mampu:
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
c. Menyebutkan perawatan hipertensi
D. KRITERIA HASIL
1. Evaluasi struktur
a. Laporan pendahuluan telah dibuat sebelumnya
b. Media telah disiapkan
c. Kontrak waktu sudah disepakati
d. Mahasiswa hadir tepat waktu
2. Evaluasi proses
a. Mahasiswa mengevaluasi kembali materi yang telah disampaikan dan
menjelaskan kembali materi yang belum dimengerti
b. Media digunakan dengan baik dan tepat
3. Evaluasi hasil
a. 80% keluarga ny.s mampu menyebutkan pengertian hipertensi
b. 70% keluarga ny.s dapat menyebutkan tanda dan gelaja hipertensi
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan
perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya
tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke
dan gagal ginjal. Tekanan darah tinggi disebut sebagai "pembunuh diam-diam" karena
orang dengan darah tinggi sering tidak menampakkan gejala. Institut Nasional
Jantung, Paru dan Darah memperkirakan separuh orang yang menderita darah tinggi
tidak sadar akan kondisinya. Begitu penyakit ini diderita, tekanan darah pasien harus
dipantau dengan interval teratur karena darah tinggi merupakan kondisi seumur hidup.
Lebih dari seperempat jumlah populasi dunia saat ini menderita hipertensi. Di
Indonesia banyaknya penderita hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4%
yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50%
diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung
untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor
resikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial. Saat ini penyakit degeneratif dan
kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia (Smeltzer, 2001).
DarI hasil penelitian terdapat ny.s mengalami hipertensi dengan telanan darah
150/90mmHG , namun saat di tanya mengenai hipertensinya ny.s sudah tau dan tidak
merasakan sakit kepala atau pusing, ny.s merasakan pusing jika tekanan darahnya
180/90mmHG
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi selama 1 x 30 menit keluarga
ny.s dapat memahami tentang penyakit darah tinggi, diit darah tinggi dan dan
mampu melakukan perawatan diri terhadap penyakit darah tinggi.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit keluarga ny.s mampu
menjelaskan kembali tentang:
-Pengertian darah tinggi
-Penyebab darah tinggi dengan baik.
-Tanda dan gejala darah tinggi dengan baik.
-Makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi untuk penderita Darah tinggi
-Obat- obatan untuk hipertensi
-Komplikasi dari hipertensi
3 SASARAN
Keluarga Ny.S
4. STRATEGI PELAKSANAAN
Tanggal pelaksanaan : Senin,8/6/2020
Tempat : Di ruang tamu Ny.s
Waktu : 30 menit
5. MATERI
Terlampir
Pengertian darah
tinggi
Penyebab darah
tinggi
Mengetahui obat-
obatan untuk
hipertensi
Mengetahui
komplikasi yang
terjadi akibat
hipertensi
Membuka sesion
pertanyaan
Diskusi dengan
keluarga
3. Penutup 5 menit Menutup
pembelajaran
dengan salam
7. METODE
Metode yang digunakan adalah:
Ceramah
Tanya jawab
Diskusi
9. DENAH LOKASI
Terlampir
DAFTAR PUSTAKA
Benowitz, L. 2002. Obat Antihipertensi, dalam Katzung, B.G., 2002, Basic and
Clinical Farmacology, ed ke-3, Penerjemah: Bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga, Penerbit Salemba Medika
Smeljer,S.C Bare, B.G .2002. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah, *Brunner &
Suddarth, Ed 8.Penerbit EGC Jakarta
Smeltzer, C. S & Bare, G. B. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medical Medah edisi 8.
Jakarta. EGC
MATERI
A. PENGERTIAN
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg
dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan
pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah
(Arif Muttaqin, 2009).
Menurut Wiryowidagdo (2002) mengatakan bahwa hipertensi merupakan suatu
keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan di atas normal.
B. PENYEBAB
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kehilangan elastisitas pembuluh darah dan penyempitan lumen pembuluh
darah
D. DIIT
Diit merupakan pengendalian asupan kalori total untuk mencapai atau
mempertahankan BB yang sesuai dan mengendalikan kadar glukosa.Tujuan diituntuk
membantu menurunkan tekanan darah, mempertahankan tekanan darah menuju
normal,penurunan faktor resiko BB yang berlebih, menurunkan kadar lemak
kolesterol.Diit untuk penderita Hipertensi:
Makanan yang dianjurkan untuk penderita Darah tinggi
Sumber kalori
Beras,tales,kentang,macaroni,mie,bihun,tepung-tepungan, gula.
Sumber protein hewani
Daging,ayam,ikan,semua terbatas kurang lebih 50 gram perhari, telur
ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak
Sumber protein nabati
Kacang-kacangan kering seperti tahu,tempe,oncom.
Sumber lemak
Santan kelapa encer dalam jumlah terbatas.
Sayuran
Sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti bayam,kangkung,buncis,
kacang panjang, taoge, labu siam, oyong, wortel.
Buah-buahan
Semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah terbatas.
Bumbu
Pala, kayu manis,asam,gula, bawang merah, bawang putih, garam tidak lebih
15 gramperhari.
Minuman
Teh encer, coklat encer, juice buah.
E. Obat-Obatan
Diuretik
Diuretik menurunkan tekanan darah terutama dengan cara mendeplesi simpanan
natrium tubuh. Awalnya, diuretik menurunkan tekanan darah dengan menurunkan
volume darah dan curah jantung, sehingga tahanan perifer menurun. Setelah 6-8
minggu, curah jantung kembali normal karena tahanan vaskular perifir menurun.
Natrium dapat menyebabkan tahanan vaskular dengan meningkatkan kekakuan
pembuluh darah dan reaktivitas saraf, yang diduga berkaitan dengan terjadinya
peningkatan pertukaran natrium-kalsium dengan hasil akhir peningkatan kalsium
intraseluler. Efek tersebut dapat dikurangi dengan pemberian diuretik atau
pengurangan natrium. Contoh obat diuretik yang sering digunakan untuk
menurunkan hipertensi adalah: spironolactone, dan hydrochlorothiazide (thiazide)
yang mempunyai efek cukup kuat sebagai diuretik dan efektif untuk menurunkan
tekanan darah dalam dosis yang rendah (Benowitz, 2002).
Obat simpatoplegik
Mempunyai mekanisme kerja menurunkan tekanan darah dengan cara
menurunkan tahanan perifer, menghambat fungsi jantung, dan meningkatkan
pengumpulan vena didalam pembuluh darah kapasitans (dua efek terakhir
menyebabkan penurunan curah jantung). Contoh obat golongan ini adalah:
Methyldopa dan clonidine (Benowitz, 2002).
Obat vasodilator langsung.
Semua vasodilator yang digunakan untuk hipertensi merelaksasi otot polos
arteriol, sehingga dapat menurunkan tahanan vaskular sistemik. Penurunan
tahanan arteri dan rata-rata penurunan tekanan darah arteri menimbulkan respon
kompensasi, dilakukan oleh baroreseptor dan sistem saraf simpatis, seperti halnya
renin angiotensin dan aldosteron. Respon-respon kompensasi tersebut melawan
efek anti hipertensi vasodilator. Vasodilator bekerja 12 dengan baik apabila
dikombinasikan dengan obat antihipertensi lain yang melawan respon kompensasi
kardiovaskular. Contoh obat –obat vasodilator adalah; Hydralazine dan minoxidil
(Benowitz, 2002).
Obat yang menyekat produksi atau efek Angiotensin.
Rilis renin dari korteks ginjal distimulasi oleh penurunan tekanan arteri ginjal,
stimulasi saraf simpatis dan penurunan pengiriman natrium atau peningkatan
konsentrasi natrium pada tubulus distalis ginjal. Renin bekerja terhadap
angiotensin untuk melepaskan angiotensin I dekapeptida yang tidak aktif.
Angiotensin I kemudian dikonversi, terutama oleh enzim pengubah angiotensin
endothelial (endothelial angiotensin-converting enzyme, ACE), menjadi
oktapeptida angiotensin II vasokonstriktor arterial, yang akan dikonversi menjadi
angiotensin III didalam kelenjar adrenal. Angiotensin II mempunyai aktifitas
vasokonsriktor dan retensi natrium.Angiotensin II dan III menstimulasi rilis
aldosteron. Contoh obat golongan ini adalah ; captopril,enalapril dan lisinopril
(Benowitz, 2002)
F. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya
sehingga menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang berbagai
target organ tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal.
Sebagai dampak terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi
rendah dan kemungkinan terburuknya adalah terjadinya kematian pada penderita
akibat komplikasi hipertensi yang dimilikinya.
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab kerusakan
organ-organ tersebut dapat melalui akibat langsung dari kenaikan tekanan darah pada
19 organ, atau karena efek tidak langsung, antara lain adanya autoantibodi terhadap
reseptor angiotensin II, stress oksidatif, down regulation, dan lain-lain. Penelitian lain
juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitivitas terhadap garam berperan
besar dalam timbulnya kerusakan organ target, misalnya kerusakan pembuluh darah
akibat meningkatnya ekspresi transforming growth factor-β (TGF-β). Umumnya,
hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Kerusakan organ-organ yang umum ditemui pada pasien hipertensi
adalah:
Jantung
hipertrofi ventrikel kiri
angina atau infark miokardium
gagal jantung
Otak - stroke atau transient ishemic attack
Penyakit ginjal kronis
Penyakit arteri perifer
Retinopati
IMPLEMENTASI KUNJUNGAN DAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
12 10/6/2020 Winda
07:00- - observasi S: ny.s Nurjanah
09:00 ttg mengatakan
Terdapat badannya sakit
Td:150/70m O: terdapat
mhg kaku pada
N:75x/menit tangan ny.s
S:36,2⁰c A: masalah
Rr:19x/menit belum teratas
- P: Lanjutkan
menggantika intervensi
n pempres -latihan ROM
klien dan mika miki
-klien
sarapan pagi
dan minum
madu 2 S: klien
sendok mengatakan
makan tidak ada apa
-latihan apa di
10:00- ROM dan tubuhnya
15:00 mika miki O: terdapat ttg
-klien tidur Td:
-klien makan 150/70mmHG
siang N: 75x/menit
-klien duduk S:36,2⁰c
dan Rr: 19x/menit
menonton tv A: Masalah
-klien tidur belum teratasi
P: Lanjutkan
intervensi
-pantau TTV
12 11/6/202 Winda
07:00- -pemantauan Nurjanah
10:00 ttg S: ny.s
Td: mengatakan
140/90mmhg jika tensinya
S: 36⁰c merasa normal
N: 80x/menit O: dengan
Rr: hasil observasi
18x/menit Td:
- 140/90mmHg
memandikan S: 36⁰c
klien N: 80x/menit
-klien Rr: 18x/menit
sarapan A: masalah
-klien belum teratasi
berjemur sepenuhnya
-klien latihan P: Lanjutkan
ROM aktif intervensi
pasif - pemantauan
-klien duduk ttv
di kursi roda
di teras
rumah
11:00- S: ny.s
17:00 -klien tidur mengatakan
-klien badannya
tiduran di enakan
tempat tidur O: Klien
sambil tampak tenang
nyemil A: masalah
biskuit belum teratas
-klien duduk P: Lanjutkan
di kursi intervensi
-latihan ROM
dan mika miki