(Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Blok 3.3 Family Nursing and
Gerontology)
Oleh :
III Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta Media
1. Pra 5 menit a. Menyiapkan Menempati tempat
(10.00- sarana dan penyuluhan
10.05) perlengkapan
2. Pembukaan 5 menit a. Salam Menjawab salam
(10.05- b. Perkenalan
10.10) c. Menjelaskan
tujuan dari
pertemuan
3. Isi materi 15 a. Brainstorming/ Mengutarakan ide Tanya
(10.10- menit Menggali dan pendapat jawab dan
10.25) pemahaman Leaflet
peserta penyuluhan
tentang stroke.
b. Menyimpulkan
pendapat peserta Memperhatikan
tentang
pencegahan stroke.
Menjelaskan
pengertian Memperhatikan
tentang stroke.
Menjelaskan
manfaat pola Memperhatikan
hidup sehat
untuk mencegah
terjadinya
stroke
Penatalaksanaan Memperhatikan
pola hidup sehat
untuk mencegah
terjadinya
stroke.
c. Memberi Bertanya
kesempatan
peserta untuk
bertanya
d. Memberikan Menjawab
pertanyaan kepada pertanyaan.
peserta.
4. Penutup 5 menit a. Menyimpulkan Memperhatikan
(10.25- materi bahasan
10.30) yang telah
disampaikan.
b. Menutup MemperhatikaN
pertemuan.
IV. Materi penyuluhan
Terlampir
Peserta Peserta
Penyuluh
VII. Pengorganisasian
Penyuluh : Ulfah Nur Fadhilah
2. Evaluasi Proses
a. Selama penyuluhan pasien memperhatikan penjelasan yang disampaikan.
b. Selama penyuluhan pasien aktif bertanya tentang penjelasan yang
disampaikan.
3. Evaluasi Hasil Akhir
IX. Referensi
Adib, Muhammad . 2009. Cara Mudah Memahami dan Menghindari
Hipertensi Jantung dan Stroke.Yogyakarta : Rineka Cipta
A. Pengertian Stroke
Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat
akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung
selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain
yang jelas selain vaskuler.
Stroke merupakan gangguan sirkulasi serebral dan merupakan satu gangguan
neurologik pokal yang dapat timbul sekunder dari suatu proses patologik pada
pembuluh darah serebral misalnya trombosis, embolus, ruptura dinding pembuluh atau
penyakit vaskuler dasar, misalnya arterosklerosis arteritis trauma aneurisma dan
kelainan perkembangan (Price, 1995).
B. Secara garis besar, stroke dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Stroke bukan karena pendarahan (Non Haemorragic/ Iskemik)
Pada Stroke Iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena atheroklerosis
(penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang
telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien
atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini. Stroke Hemoragik yaitu penyakit
stroke yang terjadi oleh karena pecahnya pembuluh darah di otak terdiri dari
perdarahan intraserebral, perdarahan subarakhnoid.
2. Stroke karena pendarahan (Haemorragic)
Pada stroke haemorragic pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran
darah yang normal dan darah merembes kedalam suatu daerah diotak dan
merusaknya. Hampir 70% kasus stroke ini terjadi pada penderita hipertensi.
Stroke Iskemik yaitu penyakit stroke yang terjadi oleh karena suplai darah ke
otak terhambat atau berhenti. Terdiri dari: Transient Ischemic Attack (TIA),
trombosis serebri, emboli serebri.
C. Etiologi
Penyebab utama dari stroke diurutkan dari yang paling penting adalah
aterosklerosis (trombosis), embolisme, hipertensi yang menimbulkan perdarahan
intraserebral dan ruptur aneurisme sakular. Stroke biasanya disertai satu atau beberapa
penyakit lain seperti hipertensi, penyakit jantung, peningkatan lemak dalam darah,
diabetes mellitus atau penyakit vascular perifer.
D. Patofisiologi
Hipertensi kronik menyebabkan pembuluh arteriola yang berdiameter 100-400
cm, mengalami perubahan patologik pada dinding pembuluh darah tersebut berupa
hipohialinosis, nekrosis fibrinoid serta timbulnya aneurisma tipe Bouchard. Arteriol-
arteriol dari cabang-cabang lentikulostriata, cabang tembus arterio talamus (talamo
perforate arteries) dan cabang-cabang paramedian arteria vertebro-basilaris mengalami
perubahan-perubahan degenaratif yang sama. kenaikan dalam jumlah yang secara
mencolok dapat menginduksi pecahnya pembuluh darah terutama pada pagi hari dan
sore hari. Jika pembuluh darah tersebut pecah, maka perdarahan dapat berlanjut sampai
dengan 6 jam dan jika volumenya besar akan merusak struktur anatomi otak dan
menimbulkan gejala klinik.
Jika perdarahan yang timbul kecil ukurannya, maka massa darah hanya dapat merasuk
dan menyela di antara selaput akson massa putih tanpa merusaknya. Pada keadaan ini
absorbsi darah akan di ikuti oleh pulihnya fungsi-fungsi neurologi. Sedangkan pada
perdarahan yang luas terjadi destruksi massa otak, peninggian tekanan intrakranial dan
yang lebih berat dapat menyebabkan herniasi otak pada falk serebri atau lewat foramen
magnum.
E. Tanda seseorang yang terkena stroke
Stoke menyebabkan defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembuluh
darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfungsinya tidak adequat dan jumlah
aliran darah kolateral. Stroke akan meninggalkan gejala sisa karena fungsi otak tidak
akan membaik sepenuhnya.
Kelainan neurologis yang terjadi akibat serangan stroke bisa lebih berat atau lebih
luas, berhubungan dengan koma atau stupor dan sifatnya menetap. Selain itu, stroke
bisa menyebabkan depresi atau ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi.