CARDIOMIOPATY
I. Konsep penyakit
1.1 Definisi
Kardiomiopati adalah setiap penyakit atau cedera pada jantung yang tidak
berhubungan dengan penyakit arteri koroner, hepertensi, atau malformasi
congenital. Kardiomiopati dapat terjadi setelah suatu infeksi jantung, akibat
penyakit otoimun, atau setelah individu terpajan toksin tertentu, termasuk alcohol
dan banyak obat anti kanker. Kardiomiopati dapat terjadi secara idiopatik.
(Corwin, 2009).
1.2 Etiologi
Sebagian besar penyebab kardiomiopati tidak diketahui ada beberapa sebab yang
diketahui antara lain: infeksi berbagai mikroorganisme toksik seperti etanol:
metabolic misalnya pada buruknya gizi dan dapat pula diturunkan. (Muttaqin,
2009).
Goodwin dalam Mansjoer, et.al 2000, membagi etiologi berdasarkan klasifikasi
kardiomiopati yaitu sebagai berikut:
1.4 Patofisiologi
Miopati merupakan penyakit otot. Kardiomiopati merupakan sekelompok
penyakit yang mempengaruhi struktur dan fungsi miokardium. Kardiomiopati
digolongkan berdasar patologi, fisiologi dan tanda klinisnya.
Penyakit ini dikelompokkan menjadi :
(1) kardiomiopati dilasi atau kardiomiopatikongestif;
(2) kardiomiopati hipertrofik;
(3) kardiomiopati restriktif.
1.6 Komplikasi
1. Dapat terjadi infark miokard apabila kebutuhan oksigen ventrikel yang
menebal tidak dapat dipenuhi.
2. Dapat terjadi gagal jantung pada kardiomiopati dilatasi apabila jantung tidak
mampu memompa keluar darah yang masuk.
1.7 Penatalaksanaan
a. Medik
1) Kardiomiopati dilatasi
Obat-obatan
Diuretik
Digitalis
Vasodilator
Kartikosteroid
Anti aritmika
Anti koagulan
Transplantasi jantung
2) Kardiomiopati Restriktif
Obat-obatan
Anti aritmia
Kortikosteroid
Imunosupresif.
Pemasangan alat pacu jantung
3) Kardiomiopati Hipertrofi
Obat-obatan
Amiodarum
Kalsiumantagonis, seperti verapamil & nifedipin
Disopiramid
Digitalis diuretik nitrat dan penyekat beta adrenergik
Operasi miotomi atau miektomi
b. Keperawatan
1. Pencegahan primer
Anjurkan klien untuk mengurangi konsumsi alkohol.
Cegah proses infeksi
Monitor terjadinya hipertensi sistemik
Monitor keadaan wanita selama masa kehamilan
2. Pencegahan sekunder
Monitor tanda awal dari gagal jantung kongestif.
Evaluasi klien dengan disritmia.
3. Pencegahan tersier.
Perhatikan petunjuk spesifik pemakaian obat
Pertimbangkan untuk dilakukan transplantasi jantung
Evaluasi pemberian terapi antikoagulasi untuk mengurangi embolisme
sistemik.
1.8 Pathway
2.3 Perencanaan
No.
Diagn Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional
osa
1. Dalam 1. Klien tidak 1. Catat frekuensi jatung, 1. Indikasi Respon klien
waktu 3x24 sesak napas irama; serta perunahan terhadap aktivitas dapat
jam tidak 2. RR dalam tekanan darah selama mengindikasikan
terjadi batas normal dan sesudah aktivitas penurunan oksigen
perubahan 16-20 2. Kaji adanya udema miokard.
pola napas kali/menit 3. Timbang berat badan 2. Curiga gagal kongestif/
3. respon batuk 4. Pertahankan kelebihan volume cairan
berkurang pemasukan total cairan 3. Penurunan curah jantung
2.000 ml/24 jam dalam mengakibatkan
intoleransi gangguan perfusi ginjal,
kardiovaskuler retensi natrium/air, dan
5. Kolaborasi: penurunan pengeluaran
a. Berikan diet tanpa urine
garam 4. Perubahan tiba-tiba dari
b. Berikan diuretic, berat badan menunjukan
Contoh; gangguan keseimbangan
furosemide, cairan
sprinolakton, 5. Memenuhi kebutuhan
hidronolakton. cairan tubuh orang
c. Pantau data dewasa, tetapi
laboratorium memerlukan pembatasan
elektrolit kalium dengan adanya
dekopensasi jantung.
a. Natrium meningkatkan
retensi cairan dan
meningkatkan volume
plasma yang berdampak
terhadap peningkatan
beban kerja jantung dan
akan membuat kebutuhan
miokardium meningkat
b. Diuretik bertujuan untuk
menurunkan volume
plasma dan menurunkan
retensi cairan di jaringan,
sehingga menurunkan
resiko terjadinya udema
paru
c. Hipokalemia dapat
membatasi keefektifan
terapi
2. Aktivitas Klien 1. Catat frekuensi jatung, 1. Indikasi Respon klien
sehari-hari menunjukan irama; serta perunahan terhadap aktivitas dapat
klien kemampuan tekanan darah selama mengindikasikan
terpenuhi beraktivitas dan sesudah aktivitas penurunan oksigen
dan tanpa gejala- 2. Tingkatkan istirahat, miokard.
meningkat- gejala yang batasi aktivitas, dan 2. Menurunkan kerja
nya berat, terutama berikan aktivitas miokard / konsumsi
kemampuan mobilisasi di senggang yang tidak oksigen
beraktivitas. tempat tidur. berat. 3. Dengan mengejan dapat
3. Anjurkan klien untuk mengakibatkan
menghindari bradikardi, menurunkan
peningkatan tekanan curah jantung takikardi,
abdomen, misalnya: serta peningkatan TD
mengejan saat 4. Aktivitas yang maju
defekasi. memberikan control
4. Jelaskan pola jantung, meningkatkan
peningkatan bertahap regangan, dan mencegah
dari tingkat aktivitas. aktivitas berlebihan.
Contoh: Bangun dari 5. Untuk mengurangi beban
kursi bila tak ada jantung.
nyeri, ambulasi,dan 6. Untuk meningkatkan
istirahat selama 1 jam aliran vena balik
setelah makan. 7. Meningkatkan kontraksi
5. Pertahankan klien tirah otot sehingga membantu
baring sementara sakit aliran vena balik.
akut. 8. mengetahui fungsi
6. Tingkatkan klien jantung bila dikaitkan
duduk di kursi dan dengan aktivitas.
tinggikan kaki klien 9. Mendapatkan cukup
7. Pertahankan rentang waktu resolusi bagi
gerak pasif selama tubuh dan tidak terlalu
sakit kritis memaksa kerja jantung.
8. Evaluasi tanda vital 10. Untuk meningkatkan
saat kemajuan oksigen jaringan.
aktivitas terjadi. 11. Melihat dampak dari
9. Berikan waktu aktivitas terhadap
istirahat diantara fungsi jantung.
waktu aktivitas 12. Untuk mencegah retensi
10. Pertahankan cairan dan udema akibat
penambahan O2 penurunan kontraktilitas
sesuai. jantung
11. Selama aktivitas kaji 13. Meningkatkan jumlah
EKG, dispnea, oksigen yang ada untuk
sianosis, kerja dan pemakaian miokardium
frekuensi napas, serta sekaligus mengurangi
keluhan subyektif ketidaknyamanan
12. Berikan diet sesuai karena iskemia.
kebutuhan (
pembatasan air dan
Na)
13. Rujuk ke program
rehabilitasi jantung
III. DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth J. (2009). Patofisiologi: Buku Saku. Ed.3 Jakarta: EGC
Mansjoer, Arif. et.al .(2000). Kapita Selekta kedokteran. Ed.3 Jakarta; Media
Aesculapius
Muttaqin, Arif. (2009). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
https://www.academia.edu/9403371/BAB_I_PENDAHULUAN
http://www.anneahira.com/makalah-kardiomiopati.htm
Banjarmasin, ..................................2017
Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,