KARDIOMIOPATI
Dosen Pengampu :
Disusunkan Oleh
Vida Rolanda
Nim 191101079
TAHUN 2020/2021
A. KONSEP TEORI
1. Definisi
Kardiomiopati adalah istilah umum untuk gangguan otot jantung
yang menyebabkan jantung tidak bisa lagi berkontraksi secara
memadai. Ada banyak penyebab kardiomiopati, penyakit jantung
koroner adalah salah satunya. Konsumsi alkohol berlebihan,
infeksi virus, hipertensi adalah beberapa penyebab lainnya. Yang
umumnya diwariskan dari anggota keluarga (faktor keturunan).
Beberapa anggota keluarga dapat mewarisi penyakit ini sedangkan
anggota keluarga yang lain dapat pula tidak terpengaruh bahkan
tidak menunjukkan gejalanya sama sekali.
2. Etiologi
a) Kardiomiopati Dilatasi
Etiologi kardiomiopati dilatasi tidak diketahui dengan
pasti, tetapi kemungkinan ada hubungannya dengan beberapa
hal seperti pemakaian alkohol berlebihan, graviditas,
hipertensi sistemik, infeksi virus, kelainan autoimun, bahan
kimia dan fisik. Individu yang mengkonsumsi alkohol dalam
jumlah besar lebih dari beberapa tahun dapat mengalami
gambaran klinis yang identik dengan kardiomiopati dilatasi.
Alkoholik dengan gagal jantung yang lanjut mempunyai
prognosis buruk, terutama bila mereka meneruskan minum
alkohol. Kurang dari ¼ pasien yang dapat bertahan hidup
sampai 3 tahun.
Penyebab kardiomiopati dilatasi lain adalah
kardiomiopati peripatum, dilatasi jantung dan gagal jantung
kongesti tanpa penyebab yang pasti serta dapat timbul selama
bulan akhir kehamilan atau dalam beberapa bulan setelah
melahirkan. Penyakit neuromuskuler juga merupakan
penyebab kardiomiopati dilatasi. Keterlibatan jantung biasa
didapatkan pada banyak penyakit distrofi muskular yang
ditunjukkan dengan adanya EKG yang berbeda dan unik, ini
terdiri dari gelombang R yang tinggi di daerah prekordial
kanan dengan rasio R / S lebih dari 1,0 dan sering disertai
dengan gelombang Q yang dalam di daerah ekstremitas dan
perikardial lateral dan tidak ditemukan ada bentuk distrofi
muskular lainnya. Pengobatan juga dapat mengakibatkan
kardiomiopati dilatasi seperti derivat antrasiklin, khususnya
doksorubisin (adriamnyan) yang diberikan dalam dosis tinggi
(lebih dari 550 mg / m2 untuk doksorubisin) dapat
menimbulkan gagal jantung yang fatal. Siklofosfamid dosis
tinggi dapat menimbulkan gagal jantung kongestif secara
akut.
b) Kardiomiopati Restriktif
Etiologi penyakit ini tidak diketahui. Kardiomiopati
sering ditemukan pada amiloidosis, hemokromatis, defosit
glikogen, fibrosis endomiokardial, eosinofilia, fibro-elastosis
dan fibrosis miokard dengan penyebab yang berbeda.
Fibrosis endomiokard merupakan penyakit progresif dengan
penyebab yang tidak diketahui yang sering terjadi pada anak-
anak dan orang dewasa muda, ditandai dengan lesi fibrosis
endokard pada bagian aliran masuk dari ventrikel
c) Kardiomiopati hipertrofik
Etiologi kelainan ini tidak diketahui, diduga disebabkan
oleh faktor genetik, familiar, rangsangan katekolamin,
kelainan pembuluh darah koroner kecil. Kelainan yang
menyebabkan iskemia miokard, kelainan konduksi
atrioventrikuler dan kelainan kolagen.
3. Patifisiologi
Miopati merupakan penyakit otot. Kardiomiopati
merupakan sekelompok penyakit yang mempengaruhi struktur dan
fungsi miokardium. Kardiomiopati digolongkan berdasarkan
patologi, fisiologi dan tanda klinisnya. Penyakit ini dikelompokkan
menjadi tiga :
1. kardiomiopati dilasi atau kardiomiopati kongestif
2. kardiomiopati hipertrofik
3. kardiomiopati restriktif.
6. Komplikasi
1. Perluasan infark dan iskemia pasca infark
2. Disfungsi otot jantung seperti gagal jantung kiri, hipotensi,
dan syok
3. Infeksi ventrikel kanan
4. Henti jantung
7. Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis Kardiomiopati biasanya dibuat dari temuan
berdasar riwayat pasien dan dengan menyiangkirkan penyebab lain
gagal jantung, seperti infark miokardium. EKG dapat menunjukan
perubahan gambaran yang sesuai dengan hipertrofi ventrikel.
Ekokardiogram mungkin merupakan salah satu alat diagnostik yang
paling sesuai karena fungsi ventrikel kiri dapat diobservasi dengan
mudah. Kateterisasi jantung kadang sesuai ubtuk menyingkirkan
penyakit arteri koroner sebagai faktor penyebab.di bawah ini
merupakan contoh pemeriksaan diagnostik pada penyakit
kardiomiopati:
Pemeriksaan Dilatasi Restriktif
D.0056 Intoleransi aktivitas b/d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
N I M : 191101079
Ruangan : Kenanga
PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial Klien : Tn. S No. Reg: 23.xx.xx
Umur : 62 tahun Tgl. MRS : 7 agustus 2021
Jenis Kelamin : Laki-laki Diagnosa: kardiomiopati
Suku/Bangsa : jawa/indonesia
Agama : islam
Pekerjaan : petani
Pendidikan : SMP
Alamat : jalan kebangkiitan nasional
Penanggung : KIS
II. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri dibagian dada dan nafas terasa sesak ketika
beraktivitas
S : skala nyeri 5
Upaya yang telah dilakukan : meminum obat yang diberikan oleh dokter
umum.
IV. GENOGRAM
V. PENGKAJIAN FISIK
A. PEMERIKSAAN FISIK
Tingkat Ketergantungan :( v ) ringan ( ) sebagian ( ) total
Tanda-tanda vital
S :36,5C N : 96 x/mnt TD : 140/90mmHg RR : 25 x/mnt
( v ) axila ( ) teratur ( ) lengankiri ( ) normal
( ) rektal ( ) tidakteratur ( ) lengankanan ( v ) cyanosis
( ) oral ( ) kuat ( v ) berbaring ( )cheynestoke
( v ) lemah ( ) duduk ( )kusmaul
TB: 170 Cm. BB : 60 kg.
Kekuatan Otot : (ki) 5555 5555 (ka)
4444 4444
B. Pernapasan( B1 : Breathing )
Hidung : asimetris ( ), deviasiseptum ( ), epistaksis ( ),
lain-lain ……………...
Trakhea :Deviasi trachea ( ), disfagia ( )
( ) nyeri ( ) dyspnea ( ) orthopnea ( ) cyanosis ( ) batukdarah
( v ) napasdangkal () retraksi dada ( ) sputum ( ) tracheostomy
( ) respirator
SuaraTambah :
( ) wheezing : lokasi ………………………
( ) ronchi : lokasi ……………………
( ) rales : lokasi ………………………
( ) crackles : lokasi ………………………
( ) stridor : lokasi ………………………
Benduk dada:
( v ) simetris ( ) tidaksimetris ( ) lainnya (sebutkan)
…………….
Kesimpulan
Inspeksi : bentuk dada simetris kiri dan kanan, terlihat
adanya bantuan nafas
Palpasi : fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : terdengar sonor
Askultasi : suara s3 dan s4 bronkovesikuler
Suarajantung :
( ) normal ( S1/S2 tunggal )
Edema :
( ) ascites ( ) tidakada
Kesimpulan
D. Persyrafan( B3 : Brain )
( v ) composmentis ( ) apatis ( ) somnolent ( ) sopor
( ) koma ( ) gelisah
Kesimpulan
Kepala wajah
( v ) t.a.k ( v ) t.a.k
( ) mesosepal ( ) asimetris
Achiles( + )
RefleksTidak Normal:
Persepsisensori :
Pendengaran :
Lainnya( sebutkan) –
menelan ( )
Rectum :
( ) kesulitan
( v ) tidakadamasalah
Tulang-Otot-Integumen( B6 : Bone )
- Parese : ( ) ya ( v ) tidak
- Paralise : ( ) ya ( v ) tidak
- Hemiparese : ( ) ya ( v ) tidak
- Lainnya( Sebutkan ) –
Extremitas :
( ) perlukaan
Lokasinya ………………..
( ) perlukaan
Lokasinya ………………..
Kulit :
( ) pigmentasi
F. SistemEndokrin
Terapihormon : …
Riwayatpertumbuhandanperkembanganfisik:
( ) Kekeringankulitataurambut
( ) Exopthalmus
( ) Goiter
( ) Hipoglikemia
( ) Tidaktoleranterhadappanas
( ) Tidaktoleranterhadapdingin
( ) Polidipsi
( ) Poliphagi
( ) Poliuria
( ) Postural hipotensi
( ) Kelemahan
( ) lainnya( sebutkan ) :
G. System Reproduksi
Laki-laki :
MRS : selama dirumah sakit makan dengan diet DJ II 1800 kkal, 3x sehari
berupa nasi lunak, sayur,dan lauk. Pasien mengatakan tidak nafsu makan
selama sakit
Minum :
Kebersihandiri :
Mandi :
SMRS : 3 x/hari.
Keramas :
SMRS : 2 x/minggu.
Sikatgigi :
SMRS : 3 x/hari.
MRS : 2 x/hari
Memotong Kuku :
SMRS : 1 x/minggu.
GantiPakaian :
SMRS : 3 x/hari.
IstirahatdanAktivitas :
Tidursiang :
Tidurmalam :
MRS : lama 5 jam. Jam 23.00 s/d jam 04.00 WIB dan sering terbangun karena
sesak nafas
Aktivitassehari-hari :
B. PSIKOSOSIAL.
Sosial/Interaksi :
Dukungankeluarga :
Reaksisaatinteraksi :
C. SPIRITUAL :
Konseptentangpenguasakehidupan :
Sumberkekuatan/harapansaatsakit :
Keyakinan/kepercayaanbahwaTuhanakanmenolongdalammenghadapisituasi
sakitsaatini :
( v ) Ya ( ) Tidak
Keyakinan/kepercayaanbahwapenyakitdapatdisembuhkan :
( v ) Ya ( ) Tidak
Persepsiterhadappenyebabpenyakit :
D. KebutuhanPembelajaran :
Pengetahuantentangpenyebabpenyakit :
( ) Ya ( v ) Tidak ( ) keliru
Alasan :
( ) Ya ( v ) Tidak ( ) keliru
( ) lainnya (sebutkan)
Pengetahuantentangupayapenyembuhanpenyakit :
( ) lainnya (sebutkan)
VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium :
Hasil pemeriksaan kimia klinik pada tanggal 18 Mei 2017 menunjukkan
nilai
- Hemoglobin 11,9 g/dl (N:14- 16)
- Leukosit : 16.360/mm3 (N : 5.000-10.000)
- Trombosit 90.000/mm3 (N: 150.000-400.000)
- Hematokrit 36%(N:40-48)
- Ph 7, 43 (N :7,35-7,45)
- PCO2 30 mmHg (N: 35-45mmHg)
- PO2 : 140mmHg (N : 95- 10mmHg)
- HCO3-19,9 mmol/L
- GDS:156 mg/dl (N:kurang dari 200)
2. Radiologi photo thorax
Berdasarkan hasil rontgen thorax yang dilakukan pada tanggal 17 Mei
2017 pasien mengalami kardiomegali.
3. EKG : menunjukkan sinus takikardia, gelombang P dan S terjadi
abdomaritas
Do :
Data objektif :
Data objektif :
MUNCUL TERATASI
RENCANA KEPERAWATAN
P:
Intervensi dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & sudarth, 2001. Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, volume 4. jakarta:
ECG
https://drive.google.com/file/d/1GzVsbx3BEENxbdrZnDgyeevg9fAtEmpW/view
?usp=sharing (VIDEO MINGGU KE-2 SUCTION TRAKEOSTOMY)