Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

KARDIOMIOPATI

Dosen Pengampu :

Wiradianto Putro, S.kep.MPH

Disusunkan Oleh
Vida Rolanda

Nim 191101079

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK

JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG

PRODI D-III KEPERAWATAN

TAHUN 2020/2021
A. KONSEP TEORI
1. Definisi
Kardiomiopati adalah istilah umum untuk gangguan otot jantung
yang menyebabkan jantung tidak bisa lagi berkontraksi secara
memadai. Ada banyak penyebab kardiomiopati, penyakit jantung
koroner adalah salah satunya. Konsumsi alkohol berlebihan,
infeksi virus, hipertensi adalah beberapa penyebab lainnya. Yang
umumnya diwariskan dari anggota keluarga (faktor keturunan).
Beberapa anggota keluarga dapat mewarisi penyakit ini sedangkan
anggota keluarga yang lain dapat pula tidak terpengaruh bahkan
tidak menunjukkan gejalanya sama sekali.

2. Etiologi
a) Kardiomiopati Dilatasi
Etiologi kardiomiopati dilatasi tidak diketahui dengan
pasti, tetapi kemungkinan ada hubungannya dengan beberapa
hal seperti pemakaian alkohol berlebihan, graviditas,
hipertensi sistemik, infeksi virus, kelainan autoimun, bahan
kimia dan fisik. Individu yang mengkonsumsi alkohol dalam
jumlah besar lebih dari beberapa tahun dapat mengalami
gambaran klinis yang identik dengan kardiomiopati dilatasi.
Alkoholik dengan gagal jantung yang lanjut mempunyai
prognosis buruk, terutama bila mereka meneruskan minum
alkohol. Kurang dari ¼ pasien yang dapat bertahan hidup
sampai 3 tahun.
Penyebab kardiomiopati dilatasi lain adalah
kardiomiopati peripatum, dilatasi jantung dan gagal jantung
kongesti tanpa penyebab yang pasti serta dapat timbul selama
bulan akhir kehamilan atau dalam beberapa bulan setelah
melahirkan. Penyakit neuromuskuler juga merupakan
penyebab kardiomiopati dilatasi. Keterlibatan jantung biasa
didapatkan pada banyak penyakit distrofi muskular yang
ditunjukkan dengan adanya EKG yang berbeda dan unik, ini
terdiri dari gelombang R yang tinggi di daerah prekordial
kanan dengan rasio R / S lebih dari 1,0 dan sering disertai
dengan gelombang Q yang dalam di daerah ekstremitas dan
perikardial lateral dan tidak ditemukan ada bentuk distrofi
muskular lainnya. Pengobatan juga dapat mengakibatkan
kardiomiopati dilatasi seperti derivat antrasiklin, khususnya
doksorubisin (adriamnyan) yang diberikan dalam dosis tinggi
(lebih dari 550 mg / m2 untuk doksorubisin) dapat
menimbulkan gagal jantung yang fatal. Siklofosfamid dosis
tinggi dapat menimbulkan gagal jantung kongestif secara
akut.
b) Kardiomiopati Restriktif
Etiologi penyakit ini tidak diketahui. Kardiomiopati
sering ditemukan pada amiloidosis, hemokromatis, defosit
glikogen, fibrosis endomiokardial, eosinofilia, fibro-elastosis
dan fibrosis miokard dengan penyebab yang berbeda.
Fibrosis endomiokard merupakan penyakit progresif dengan
penyebab yang tidak diketahui yang sering terjadi pada anak-
anak dan orang dewasa muda, ditandai dengan lesi fibrosis
endokard pada bagian aliran masuk dari ventrikel
c) Kardiomiopati hipertrofik
Etiologi kelainan ini tidak diketahui, diduga disebabkan
oleh faktor genetik, familiar, rangsangan katekolamin,
kelainan pembuluh darah koroner kecil. Kelainan yang
menyebabkan iskemia miokard, kelainan konduksi
atrioventrikuler dan kelainan kolagen.
3. Patifisiologi
Miopati merupakan penyakit otot. Kardiomiopati
merupakan sekelompok penyakit yang mempengaruhi struktur dan
fungsi miokardium. Kardiomiopati digolongkan berdasarkan
patologi, fisiologi dan tanda klinisnya. Penyakit ini dikelompokkan
menjadi tiga :
1. kardiomiopati dilasi atau kardiomiopati kongestif
2. kardiomiopati hipertrofik
3. kardiomiopati restriktif.

Tanpa memperhatikan kategori dan penyebabnya,


penyakit ini dapat mengakbatkan gagal jantung berat dan bahkan
kematian.

a) Kardiomiopati dilasi atau kongestif


Adalah bentuk kardiomiopati yang paling sering terjadi.
Ditandai dengan adanya dilasi atau pembesaran rongga
ventrikel bersama dengan penipisan dinding otot, pembesaran
atrium kiri, dan stasis darah dalam ventrikel. Pada pemeriksaan
mikroskopis otot memperlihatkan berkurangnya jumlah elemen
kontraktil serat otot. Konsumsi alkohol yang berlebihan sering
berakibat kardiomiopati jenis ini
b) Kardiomiopati hipertrofi
Penyakit jantung ini jarang terjadi. Pada kardiomiopati
hipertrofi, massa otot jantung bertambah berat, terutama
sepanjang septum. Terjadi peningkatan ukuran septum yang
dapat menghambat aliran darah dari atrium ke ventrikel,
selanjutnya kategori ini di bagi menjadi jenis obstruktif dan
nonobstruktif.
c) Kardiomiopati restriktif
Adalah jenis terakhir dan kategori yang paling penting jarang
terjadi. Bentuk ini ditandai dengan gangguan regangan
ventrikel dan tentu saja volumenya. Kardiomiopati restriktif
dapat dihubungkan dengan amiloidosis (dimana amiloid, suatu
protein, tertimbun dalam sel) dan penyakit infiltratif lain.

Tanpa memperhatikan perbedaan masing-masing, fisiologi


kardiomiopati merupakan urutan kejadian yang progresif yang
diakhiri dengan terjadinya gangguan pemompaan ventrikel kiri.
Karena volume sekuncup makin lama makin berkurang, maka
terjadai stimulasi syaraf simpatis, mengakibatkan peningkatan
tahanan vaskuler sistemik. Seperti patofisiologi pada gagal jantung
dengan berbagai penyebab, ventrike kiri akan membesar untuk
mengakomodasi kebutuhan yang kemudian juga akan mengalami
kegagalan. Kegagalan ventrikel kanan biasanya juga menyertai
proses ini.
4. Pathway
5. Manifestasi Klinis
Kardiomiopati dapat terjadi pada setiap usia dan menyerang
pria maupun wanita. Kebanyakan orang dengan kardiomiopati
pertama kali datang dengan gejala dan tanda gagal jantung. Dispnea
saat beraktivitas, paroksismal noktural dispnu (PND), batuk, dan
mudah lelah adalah gejala yang pertamakali muncul. Pada
pemeriksaan fisik biasanya ditemukan kongesti vena sistemik,
distensi vena jugularis, pitting edema pada bagian tubuh bawah,
pembesaran hepar, dan takkikardi.

6. Komplikasi
1. Perluasan infark dan iskemia pasca infark
2. Disfungsi otot jantung seperti gagal jantung kiri, hipotensi,
dan syok
3. Infeksi ventrikel kanan
4. Henti jantung

7. Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis Kardiomiopati biasanya dibuat dari temuan
berdasar riwayat pasien dan dengan menyiangkirkan penyebab lain
gagal jantung, seperti infark miokardium. EKG dapat menunjukan
perubahan gambaran yang sesuai dengan hipertrofi ventrikel.
Ekokardiogram mungkin merupakan salah satu alat diagnostik yang
paling sesuai karena fungsi ventrikel kiri dapat diobservasi dengan
mudah. Kateterisasi jantung kadang sesuai ubtuk menyingkirkan
penyakit arteri koroner sebagai faktor penyebab.di bawah ini
merupakan contoh pemeriksaan diagnostik pada penyakit
kardiomiopati:
Pemeriksaan Dilatasi Restriktif

Rontgen Pemeriksaan jantung Ringan.


sedang-besar (kar-
Hipertensi vena pul-
diomegali) terutama
monal.
ventrikel kiri

Hipertensi vena pul-


monal.
EKG Kelainan ST-T Voltase rendah.

Sinus takikardia Defek konduksi

Aritmia atrial dan


ventrikel.
Echokardio- Hipertrofi septal- Penebalan dinding
gram asimetrik dilatasi ventrikel kiri sistolik
dalam dan disfungsi normal.
ventrikel kiri.

Radio nuklir Dilatasi dan dis-fungsi Fungsi sistolik nor-mal


ventrikel kiri (RVG) (RVG)

Infiltrasi otot jan-tung


Kateterisasi Dilatasi dan dis-fungsi Fungsi sistolik nor-mal
ventrikel kiri. atau peningka-tan
tekanan pengi-sian
Elevasi tekanan ven-
kanan dan kiri
trikel kanan dan kiri.

Curang jantung me-


nurun.
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian fokus
Data persistem yang mungkin dapat memunculkan permasalahan
pokok adalah disfunsi (kelemahan otot) jantung yang menyebabkan
penurunan curah jantung.
- Sistem Pernafasan
Sesak nafas, tidur setengah duduk menggunakan banyak
bantal, batuk tanpa sputum, nafas crackles, ronhi (+), riwayat
penyakit paru kronis, penggunaan alat bantu nafas.
- Sirkulasi
Adanya riwayat hipertensi infark miokardium akut (IMA),
infark miokardium kronis (IMK), irama jantung disritmia, edema,
tekanan vena jugularis (PVJ) meningkat, pembedahan jantung,
endokarditis, anemia, sistemik lupus eritematosus (SLE), shok
sepsis, penggunaan obat beta.
- Neurosensori
Kelemahan, pusing, pingsan, disorientasi, perubahan
perilaku, mudah tersinggung.
- Kenyamanan/Nyeri
Nyeri dada, menarik diri, peilaku melindungi diri, tidak
tenang, gelisah, sakit pada otot, nyeri abdomen ke atas, takut,
mudah tersinggung.
- Sistem Perkemihan
Penurunan pola, edema ekstremitas, nokturia, warna urin
gelap.
- Nutrisi dan Cairan
Anoreksia, konstipasi, mual, muntah, pertambahan berat
badan yang mencolok, pembengkakan ekstremitas bawah,
penggunaan diuretik, diet garam, distensi perut, edema anasarka,
serta pitting edema (+). Selain itu diet tinggi garam, makanan
olahan, lemak, dan gula protein.
- Aktivitas/Istirahat
Mungkin akan kita dapatkan data : insomnia, kelemahan
atau kecapean, nyeri dada saat aktivitas, sesak nafas saat istirahat,
perubahan status mental, kelelahan, perubahan tanda vital.
- Kebersihan
Indikasi penurunankebersihan diri, kelelahan, dan
menurunnya kemampuan merawat diri.

2. Diagnosa Keperawatan (SDKI)

No. DIAGNOSA KEPERAWATAN

D.0008 Penurunan curah jantung b/d Perubahan kontraktilitas

D.0003 Gangguan pertukaran gas b/d Perubahan membran alveolus-kapiler

D.0056 Intoleransi aktivitas b/d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

3. Rencana Keperawatan (SIKI dan SLKI)

DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI


KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
Penurunan curah Setelah dilakukan Perawatan Jantung (I.02075)
jantung b/d tindakan Observasi
Perubahan keperawatan selama 1. identifikasi tanda dan gejala primer
kontraktilitas 3x24 jam maka penurunan curah jantung
Curah Jantung 2. identifikasi tanda dan gejala sekunder
(L.02008) meningkat penurunan curah jantung
dengan kriteria hasil : rasional : warna kulit tidak pucat
1. kekuatan nadi 3. monitor tekanan darah
perifer 4. monitor saturasi oksigen
meningkat 5. monitor keluhan nyeri dada
2. ejection fraction 6. periksa tekanan darah dan frekuensi nadi
meningkat sebelum dan sesudah aktivitas
3. edema menurun terapeutik
4. dispnea menurun 1. posisikan pasien semi fowler atau fowler
5. suara jantung s3 dengan kaki ke bawah atau posisi
dan s4 menurun nyaman
6. tekanan darah 2. berikan diet jantung yang sesuai
membaik 3. fasilitasi pasien dan keluarga untuk
7. capillary refill modifikasi gaya hidup sehat
time (CRT) 4. berikan oksigen untuk mempertahankan
membaik saturasi oksigen 94%
edukasi
1. anjurkan beraktivitas fisik sesuai
toleransi
2. anjurkan beraktivitas secara bertahap
3. anjurkan berhenti merokok
Gangguan Setelah dilakukan Terapi Oksigen (I.01026)
pertukaran gas b/d tindakan Observasi
Perubahan keperawatan selama 1. Monitor kecepatan aliran oksigen
membran alveolus- 3x24 jam maka 2. Monitor posisi alat terapi oksigen
kapiler Pertukaran Gas 3. Monitor tanda-tanda hipoventilasi
(L.01003) meningkat 4. Monitor tingkat kecemasan akibat terapi
dengan kriteria hasil : oksigen
1. dispnea menurun Terapeutik
2. pusing menurun 1. Pertahankan kepatenan jalan nafas
3. penglihatan 2. Siapkan dan atur peralatan pemberian
kabur menurun oksigen
4. gelisah menurun 3. Gunakan perangkat oksigen yang sesuai
5. PCO2 membaik dengan tingkat mobilitas pasien
6. PO2 membaik Edukasi
7. Warna kulit 1. Ajarkan pasien dan keluarga cara
membaik menggunakan oksigen dirumah
Kolaborasi
1. Kolaborasi penentuan dosis oksigen
2. Kolaborasi penggunaan oksigen saat
aktivitas dan tidur
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Manajemen Energi (I.05178)
b/d tindakan Observasi
Ketidakseimbangan keperawatan selama 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
antara suplai dan 3x24 jam maka mengakibatkan kelelahan
kebutuhan oksigen Toleransi Aktivitas 2. Monitor kelelahan fisik dam emosional
(L.05047) meningkat 3. Monitor pola dan jam tidur
dengan kriteria hasil : 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
1. Keluhan lelah selama melakukan aktivitas
menurun Terapeutik
2. Dispnea saat 1. Lakukan latihan rentang gerak pasif atau
beraktivitas aktif
menurun 2. Berikan aktivitas distraksi yang
3. Dispnea setelah menenangkan
beraktivitas 3. Fasilitasi duduk di sisi tempat , jika tidak
menurun dapat berpindah atau berjalan
4. Warna kulit Edukasi
membaik 1. Anjurkan tirah baring
5. Tekanan darah 2. Anjurkan melakukan aktivitas secara
membaik bertahap
6. Frekuensi nafas 3. Anjurkan menhubungi perawat jika tanda
membaik dan gejala kelelahan tidak berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan.
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH DI RUANG RAWAT INAP

MAHASISWA D-III KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG

Nama Mahasiswa : VIDA ROLANDA

N I M : 191101079

Ruangan : Kenanga

Tanggal/Hari Pengkajian : 9 Agustus 2021 Jam : 08.00 WIB

PENGKAJIAN

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial Klien : Tn. S No. Reg: 23.xx.xx
Umur : 62 tahun Tgl. MRS : 7 agustus 2021
Jenis Kelamin : Laki-laki Diagnosa: kardiomiopati
Suku/Bangsa : jawa/indonesia
Agama : islam
Pekerjaan : petani
Pendidikan : SMP
Alamat : jalan kebangkiitan nasional
Penanggung : KIS
II. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri dibagian dada dan nafas terasa sesak ketika
beraktivitas

III. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)


A. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) :
Pasien masuk melalui IGD RSUD Sultan Syarif pada tanggal 7 agustus
2021 pada pukul 21.30 WIB dengan keluhan nyeri pada bagian dada
sebelah kiri sejak 1 minggu yang lalu, dada terasa berdebar-debar, nafas
terasa sesak ketika melakukan aktivitas dan sesak berkurang bila
diistirahatkan dengan memakai 2-3 bantal dan disertai dengan batuk.
Pasien mengatakan sudah berobat di puskesmas tetapi tidak sembuh, 3
hari ini jantung semakin berdebar cepat, nafas semakin sesak saat
beraktivitas, tubuh terasa lemah, edema pada bagian ekstremitas bawah.
Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital : TD : 133/92 mmHg, HR : 92 x/I,
RR : 28 x/I, Suhu : 36,5⁰C.
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 9 agustus 2021 pukul 08.00 WIB
pasien mengeluh sesak nafas, sesak dirasakan meningkat saat beraktivitas,
tubuh terasa lemah dan edema pada ekstremitas bawah. Tanda tanda vital
yaitu, TD : 140/90 mmHg, HR : 96 x/i, RR : 25x/I, Suhu 36,5⁰C
Riwayat keluhan penyerta : sesak nafas
PQRST keluhan :
P : ketika melakukan aktivitas berat

Q : nyeri seperti diremas

R : nyeri di bagian dada

S : skala nyeri 5

T : nyeri muncul secara mendadak dan dapat berlangsung 2-5 menit

Upaya yang telah dilakukan : meminum obat yang diberikan oleh dokter
umum.

B. Riwayat Penyakit Dahulu:


Terapi/operasi yang pernah dilakukan : pasien mengatakan belum pernah
melakukan terapi/operasi
Riwayat Kesehatan Keluarga: pasien mengatakan 1 tahun yang lalu ada
anggota keluarga nya yang meninggal secara mendadak, dan ada yang
mempunyai riwayat hipertensi.
Riwayat Kesehatan Lingkungan : pasien mengatakan tinggal di daerah
yang mayoritas penduduk banyak pria yang merokok
Riwayat Kesehatan lainnya : pasien mengatakan pernah dirawat di RS
soedarso 11 tahun yang lalu karena penyakit stroke. Pasien memiliki
riwayat hipertensi sejak 13 tahun yang lalu
Obat-obat yang sering dikonsumsi : obat yang diberikan oleh dokter
Riwayat alergi : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi

Alat Bantu yang dipakai :


- Gigi palsu : ( ) ya ( v ) tidak
- Kacamata : ( ) ya ( v ) tidak
- Pendengaran : ( ) ya ( v ) tidak
- Lainnya (sebutkan):

IV. GENOGRAM

V. PENGKAJIAN FISIK
A. PEMERIKSAAN FISIK
Tingkat Ketergantungan :( v ) ringan ( ) sebagian ( ) total
Tanda-tanda vital
S :36,5C N : 96 x/mnt TD : 140/90mmHg RR : 25 x/mnt
( v ) axila ( ) teratur ( ) lengankiri ( ) normal
( ) rektal ( ) tidakteratur ( ) lengankanan ( v ) cyanosis
( ) oral ( ) kuat ( v ) berbaring ( )cheynestoke
( v ) lemah ( ) duduk ( )kusmaul
TB: 170 Cm. BB : 60 kg.
Kekuatan Otot : (ki) 5555 5555 (ka)
4444 4444

B. Pernapasan( B1 : Breathing )
Hidung : asimetris ( ), deviasiseptum ( ), epistaksis ( ),
lain-lain ……………...
Trakhea :Deviasi trachea ( ), disfagia ( )
( ) nyeri ( ) dyspnea ( ) orthopnea ( ) cyanosis ( ) batukdarah
( v ) napasdangkal () retraksi dada ( ) sputum ( ) tracheostomy
( ) respirator
SuaraTambah :
( ) wheezing : lokasi ………………………
( ) ronchi : lokasi ……………………
( ) rales : lokasi ………………………
( ) crackles : lokasi ………………………
( ) stridor : lokasi ………………………
Benduk dada:
( v ) simetris ( ) tidaksimetris ( ) lainnya (sebutkan)
…………….

Kesimpulan
Inspeksi : bentuk dada simetris kiri dan kanan, terlihat
adanya bantuan nafas
Palpasi : fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : terdengar sonor
Askultasi : suara s3 dan s4 bronkovesikuler

C. Cardiovaskuler (B2 : Bleeding)


( v ) nyeri dada ( v ) pusing ( v ) sakitkepala ( v ) palpitasi ( v )
clubbing finger

Suarajantung :
( ) normal ( S1/S2 tunggal )

( v ) kelainan: S3 ( v ), S4 ( v ), Mur-mur ( ), Gallop ( v )

Edema :

( ) palpebra ( ) anasarka ( ) extremitasatas ( v ) extremitasbawah

( ) ascites ( ) tidakada

( ) lainnya (sebutkan ) : …………………………………………..

Kesimpulan

Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : ictus teraba di RIC V

Perkusi : bunyi nya pekak

Askultasi : terdapat bunyi tambahan

D. Persyrafan( B3 : Brain )
( v ) composmentis ( ) apatis ( ) somnolent ( ) sopor

( ) koma ( ) gelisah

Glasgow Coma Scale ( GCS ) :

E:4 V:5 M:6 Nilai total : 15

Kesimpulan

Kepala wajah

( v ) t.a.k ( v ) t.a.k

( ) mesosepal ( ) asimetris

( ) asimetris ( ) bell palsy

( ) hematoma ( ) kel. Congenital


Mata :

Sklera : ( v ) putih ( ) icterus ( ) merah ( ) perdarahan

Konjungtiva : ( v ) pucat ( ) merahmuda

Pupil : ( v ) isokor ( ) anisokor ( ) miosis ( ) midriasis

Leher( sebutkan) : kesulitanmenelan ( ),suaraparau ( ), pembesarantyroid


( ), PVJ ( )

Refleks Tendon Normal:

Bisep( + ), Trisep ( + ), Brakhialis ( + ), Patella ( + ),

Achiles( + )

RefleksTidak Normal:

Kakukuduk ( ), Babinski’s ( ), Bruzinski’s I ( ), Bruzinski’s II ( ),


Kernig Sign ( )

Persepsisensori :

Pendengaran :

- Kiri : ( v ) baik, ( ) tidakbaik

- Kanan : ( v ) baik, ( ) tidakbaik

Penciuman : ( v ) baik, ( ) tidakbaik

Pengecapan : Manis : ( v ) baik ( ) tidak,

Asin : ( v ) baik ( ) tidak

Pahit : ( v ) baik ( ) tidak

Penglihatan : ( ) baik ( v ) tidak

- Kiri : ( ) baik (v ) tidak


- kanan : ( ) baik ( v) tidak

Alat Bantu : ……………………………………………………………

Perabaan : Panas : ( v ) baik ( ) tidak

Dingin : ( ) baik ( v ) tidak

Tekan : ( v ) baik ( ) tidak

Perkemihan-Eliminasi Uri ( B4 : Bladder )

Produksi urine : ± 700 cc/hari. Frekuensi : 6x/hari

Warna : kuning agak keruh Bau : khas urin

( ) oliguri ( ) poliuri ( ) dysuri ( ) hematuri ( ) nocturi ( ) nyeri


( v ) dipasangkateter( ) menetes ( ) panas ( ) sering ( ) inkotinen

( ) retensi ( ) cictotomi ( ) tidakadamasalah

Lainnya( sebutkan) –

E. Pencernaan- EliminasiAlvi (B5 : Bowel )


Mulutdantenggorok : mukosalembab ( ), merahmuda ( ), kesulitan

menelan ( )

Abdomen : distensi ( ), nyeritekan ( ), H/L tidakteraba

Rectum :

BAB : 1-2 x/hari, konsistensi : lunak

( ) diare ( ) konstipasi ( ) fesesberdarah ( ) tidakterasa

( ) kesulitan

( ) melena ( ) colostomi ( ) wasir ( ) pencahar ( ) lavament

( v ) tidakadamasalah

Lainnya( sebutkan ) …………………………………


Diet :

Tulang-Otot-Integumen( B6 : Bone )

Kemampuanpergerakansendi ( v ) bebas ( ) terbatas

- Parese : ( ) ya ( v ) tidak

- Paralise : ( ) ya ( v ) tidak

- Hemiparese : ( ) ya ( v ) tidak

- Lainnya( Sebutkan ) –

Extremitas :

- Atas : ( v ) tidakadakelainan( ) peradangan ( ) patahtulang

( ) perlukaan

Lokasinya ………………..

- Bawah : ( v ) tidakadakelainan ( ) peradangan ( ) patahtulang

( ) perlukaan

Lokasinya ………………..

Tulangbelakang :kifosis ( ), lordosis ( ), skoliosis ( ), nyeri ( )

Kulit :

- Warnakulit : ( ) ikterik ( ) cyanotik ( v ) pucat ( ) kemerahan

( ) pigmentasi

- Akral : ( ) hangat( ) panas ( v ) dinginkering ( ) dinginbasah

- Turgor : elastis 2 detik normal 2-3 detik


Kesimpulan =
Inspeksi : terpasang infus pada ekstremitas atas kanan, edema
pada ekstremitas bawah, kemerahan pada telapak tangan
Palpasi : CRT kurang dari 2 detik, pitting edema derajat 1
kedalaman 3mm dengan waktu kembali 3 detik
Perkusi
askultasi

F. SistemEndokrin
Terapihormon : …

Karakteristik sex sekunder : ( v ) normal ( ) tidak

Riwayatpertumbuhandanperkembanganfisik:

( ) Perubahanukurankepala, tanganatau kaki padawaktudewasa.

( ) Kekeringankulitataurambut

( ) Exopthalmus

( ) Goiter

( ) Hipoglikemia

( ) Tidaktoleranterhadappanas

( ) Tidaktoleranterhadapdingin

( ) Polidipsi

( ) Poliphagi

( ) Poliuria

( ) Postural hipotensi

( ) Kelemahan

( ) lainnya( sebutkan ) :
G. System Reproduksi
Laki-laki :

- Kelamin :Bentuk ( v ) normal( ) tidak normal (jelaskan) ………………

Kebersihan ( v ) bersih ( ) kotor (jelaskan) …………..……

VI. POLA KEBUTUHAN GORDON (KAJI SEBELUM MASUK RUMAH


SAKIT DAN SELAMA DIRUMAH SAKIT)
A. POLA AKTIVITAS
Makan :

SMRS :pasien makan 3 kali sehari dengan frekuensi normal

MRS : selama dirumah sakit makan dengan diet DJ II 1800 kkal, 3x sehari
berupa nasi lunak, sayur,dan lauk. Pasien mengatakan tidak nafsu makan
selama sakit

Minum :

SMRS : sebelum sakit pasien minum 8 gelas sehari


MRS : selama sakit pasien minum 6 gelas sehari (1500cc)

Kebersihandiri :

Mandi :

SMRS : 3 x/hari.

MRS : mandi hanya di seka

Keramas :

SMRS : 2 x/minggu.

MRS : pasien mengatakan selama dirumah sakit belum pernah keramas

Sikatgigi :

SMRS : 3 x/hari.

MRS : 2 x/hari
Memotong Kuku :

SMRS : 1 x/minggu.

MRS : belum ada memotong kuku

GantiPakaian :

SMRS : 3 x/hari.

MRS : ganti pakai dibantu oleh keluarga

Masalah : ( v ) ada, ( ) tidak

IstirahatdanAktivitas :

Tidursiang :

SMRS : lama 2 jam, jam 13.00 s/d jam 15.00 WIB

MRS : lama 1 jam, jam 14.00 s/d jam 15.00

Tidurmalam :

SMRS :lama 8 jam, jam 21.00 s/d jam 05.00 WIB

MRS : lama 5 jam. Jam 23.00 s/d jam 04.00 WIB dan sering terbangun karena
sesak nafas

Aktivitassehari-hari :

SMRS : pasien bekerja sebagai petani di kampung halamannya


MRS : pasien hanya berbaring di tempat tidur dan kegiatan sebagian dibantu
oleh perawat dan juga keluarga

B. PSIKOSOSIAL.
Sosial/Interaksi :

Dukungankeluarga :

( v ) aktif ( ) kurang ( ) tidakada


DukunganKelompok/teman/masyarakat :

( v ) aktif ( ) kurang ( ) tidakada

Reaksisaatinteraksi :

( ) tidakkooperatif ( ) bermusuhan ( ) mudahtersinggung

( ) defensif( ) curiga ( v ) kontakmata ( ) lainnya (sebutkan)………

Konflik yang terjaditerhadap :

( ) peran ( ) nilai ( ) lainnya


(sebutkan)………………………..

C. SPIRITUAL :
Konseptentangpenguasakehidupan :

( ) Tuhan ( v ) Allah ( ) Dewa ( ) lainnya (sebutkan) ………………….

Sumberkekuatan/harapansaatsakit :

( ) Tuhan ( v ) Allah ( ) Dewa ( )lainnya (sebutkan) …………

Ritual Agama yang bermakna/berarti/diharapkansaatini

( v ) Sholat ( ) bacakitasuci ( ) lainnya (sebutkan) ……………………….

Sarana/peralatan/orang yang diperlukanuntukmelaksanakan ritual agama


yang diharapkansaatini :

( v ) lewatibadah ( ) Rohaniawan ( )Lainnya (sebutkan) ……………


UpayaKesehatan yang bertentangandengankeyakinanagama :

( ) makanan ( ) Tindakan ( ) obat-obatan ( ) lainnya


(sebutkan)…………….

Keyakinan/kepercayaanbahwaTuhanakanmenolongdalammenghadapisituasi
sakitsaatini :

( v ) Ya ( ) Tidak

Keyakinan/kepercayaanbahwapenyakitdapatdisembuhkan :

( v ) Ya ( ) Tidak

Persepsiterhadappenyebabpenyakit :

( ) Hukuman ( v ) Cobaan/peringatan ( ) lainnya (sebutkan)


…………….…

D. KebutuhanPembelajaran :
Pengetahuantentangpenyebabpenyakit :

( ) Ya ( v ) Tidak ( ) keliru

Alasan :

Pengetahuantentang proses perjalananpenyakit/proses penularan :

( ) Ya ( v ) Tidak ( ) keliru

( ) lainnya (sebutkan)

Pengetahuantentangupayapenyembuhanpenyakit :

( v ) pengobatan ( ) PembedahanPerawatan ( ) nutrisi

( ) lainnya (sebutkan)
VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium :
Hasil pemeriksaan kimia klinik pada tanggal 18 Mei 2017 menunjukkan
nilai
- Hemoglobin 11,9 g/dl (N:14- 16)
- Leukosit : 16.360/mm3 (N : 5.000-10.000)
- Trombosit 90.000/mm3 (N: 150.000-400.000)
- Hematokrit 36%(N:40-48)
- Ph 7, 43 (N :7,35-7,45)
- PCO2 30 mmHg (N: 35-45mmHg)
- PO2 : 140mmHg (N : 95- 10mmHg)
- HCO3-19,9 mmol/L
- GDS:156 mg/dl (N:kurang dari 200)
2. Radiologi photo thorax
Berdasarkan hasil rontgen thorax yang dilakukan pada tanggal 17 Mei
2017 pasien mengalami kardiomegali.
3. EKG : menunjukkan sinus takikardia, gelombang P dan S terjadi
abdomaritas

VIII. TERAPI MEDIS (ORAL DAN ENTERAL)


- Pemberian O2 binasal 4 liter/i
- IVFD Eas Pfrimmer 500cc/24 jam
- Ceftriaxone 1x 2 gr
- Lasix 1 x 20 gr
- Eritromicin 1 x500 gr
- Bicnat 3 x 1 mg
- As.Folat 1x5 mg
- Candesartan 1 x 16 mg
- Clopidogrel 1 x 75 mg.\
- Diet Jantung tipe II berupa rendah natrium (garam)
- Pemberian oksigen dengan laju 3 L/menit menggunakan nasal kanul
ANALISA DATA
MASALAH
KEPERAWATAN
No. DATA ETIOLOGI

1. Ds : Perubahan Penurunan curah


kontraktilitas jantung
- Pasien mengatakan nyeri pada
bagian dada sebelah kiri
- Pasien mengatakan sesak nafas
disertai dengan batuk
- Pasien mengatakan sesak
berkurang ketika istirahat dengan
menggunakan bantal 2-3 bantal

Do :

- Terdengar suara jantung s3 dan s4


berbunyi gallop
- Akral teraba dingin
- Warna kulit sedikit pucat
- Terjadi pembengkakan pada
bagian ekstremitas bawah
- Tanda-tanda vital : S :36,5C N :
96 x/mnt TD : 140/90mmHg
RR : 25 x/mnt
- Pemberian diet natrium pada
pasien

2. Data subjektif : Perubahan membran Gangguan


alveolus-kapiler pertukaran gas
- pasien mengatakan nafas terasa
sesak
- Pasien mengatakan kepalanya
pusing
- Pasien mengatakan penglihatan
berkunang-kunang

Data objektif :

- pasien terlihat gelisah


- pasien tampak sesak nafas RR:
25X/menit PCO2 : 30 mmol/L,
PO2 :140 mmol/L Ph : 7,43
- warna kulit pucat

3. Data subjektif : Ketidakseimbangan Intoleransi aktivitas


antara suplai dan
- Pasien mengatakan mudah lelah
kebutuhan oksigen
- Pasien mengatakan badan terasa
lemah
- Pasien mengatakan di bantu oleh
keluarga dan perawat dalam
beraktifitas

Data objektif :

- pasien tampak pucat -pasien


tampak beraktifitas dibantu oleh
perawat dan keluarga
- tanda tanda vital TD:
140/90mmHg Nadi : 96x/menit
Pernafasan : 25x/menit Suhu :
37°C
- hasil lab : Hb : 11,8 gr/dl
Hematokrit 49% Trombosit
142,000/mm3
DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL MASALAH PARAF

MUNCUL TERATASI

D.0008 Penurunan curah jantung b/d 9 agustus 12 agustus


Perubahan kontraktilitas 2021 2021

D.0003 Gangguan pertukaran gas b/d 9 agustus 12 agustus


Perubahan membran alveolus- 2021 2021
kapiler

D.0056 Intoleransi aktivitas b/d 9 agustus 12 agustus


Ketidakseimbangan antara suplai 2021 2021
dan kebutuhan oksigen

RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI


KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
Penurunan curah Setelah dilakukan Perawatan Jantung (I.02075)
jantung b/d tindakan keperawatan Observasi
Perubahan selama 3x24 jam maka 1. Identifikasi tanda dan gejala primer
kontraktilitas Curah Jantung (L.02008) penurunan curah jantung
meningkat rasional : mengetahui tanda dan
dengan kriteria hasil : gejala penurunan curah jantung
1. Kekuatan nadi perifer 2. Identifikasi tanda dan gejala
meningkat sekunder penurunan curah jantung
2. Ejection fraction rasional : warna kulit tidak pucat
meningkat 3. Monitor tekanan darah
3. Edema menurun Rasional : tekanan darah normal
4. Dispnea menurun 4. Monitor saturasi oksigen
5. Suara jantung s3 dan Rasional : saturasi oksigen dalam
s4 menurun angka normal
6. Tekanan darah 5. Monitor keluhan nyeri dada
membaik Rasional : nyeri dada tidak ada
7. Capillary refill time 6. Periksa tekanan darah dan frekuensi
(crt) membaik nadi sebelum dan sesudah aktivitas
Rasional : tekanan darah normal,
nadi tidak melemah
Terapeutik
1. Posisikan pasien semi fowler atau
fowler dengan kaki ke bawah atau
posisi nyaman
Rasional : agar tidak sesak
2. Berikan diet jantung yang sesuai
Rasional : diet rendah natrium
(garam)
3. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk
modifikasi gaya hidup sehat
Rasional : pola hidup yang sehat
4. Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi oksigen
94%
Rasional : sesak berkurang
Edukasi
1. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai
toleransi
Rasional : agar tidak hanya
berbaring saja
2. Anjurkan beraktivitas secara
bertahap
Rasional : mencegah sesak nafas
3. Anjurkan berhenti merokok
Rasional : untuk kesehatan jantung
Gangguan Setelah dilakukan Terapi Oksigen (I.01026)
pertukaran gas b/d tindakan keperawatan Observasi
Perubahan selama 3x24 jam maka 1. Monitor kecepatan aliran oksigen
membran alveolus- Pertukaran Gas (L.01003) 3L/menit
kapiler meningkat dengan kriteria Rasional : sesuai dengan kebutuhan
hasil : 2. Monitor posisi alat terapi oksigen
1. Dispnea menurun Rasional : penggunaan nasal kanul
2. Pusing menurun karena pemasangan yang mudah dan
3. Penglihatan kabur pemberian oksigen yang stabil
menurun 3. Monitor tanda-tanda hipoventilasi
4. Gelisah menurun Rasional : nafas tidak lambat dan
5. Pco2 membaik dangkal
6. Po2 membaik 4. Monitor tingkat kecemasan akibat
7. Warna kulit membaik terapi oksigen
Rasional : memantau kecemasan
pasien
Terapeutik
1. Pertahankan kepatenan jalan nafas
Rasional : sesak nafas tidak kambuh
2. Siapkan dan atur peralatan
pemberian oksigen
Rasional : untuk pemberian oksigen
3. Gunakan perangkat oksigen yang
sesuai dengan tingkat mobilitas
pasien
Rasional : agar pasien merasa
nyaman
Edukasi
1. Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen dirumah
Rasional : agar keluarga mengerti
cara memasang oksigen
Kolaborasi
1. Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Rasional : agar sesuai dengan
kondisi sesak nafas pasien
2. Kolaborasi penggunaan oksigen
saat aktivitas dan tidur
Rasional : apakah ketika tidur tetap
menggunakan oksigen atau tidak
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Manajemen Energi (I.05178)
b/d tindakan keperawatan Observasi
Ketidakseimbangan selama 3x24 jam maka 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh
antara suplai dan Toleransi Aktivitas yang mengakibatkan kelelahan
kebutuhan oksigen (L.05047) meningkat Rasional : untuk mengetahui
dengan kriteria hasil : gangguan fungsi tubuh
1. Keluhan lelah 2. Monitor kelelahan fisik dam
menurun emosional
2. Dispnea saat Rasional : apakah kelelahan fisik
beraktivitas menurun dan emosional stabil atau tidak
3. Dispnea setelah 3. Monitor pola dan jam tidur
beraktivitas menurun Rasional : melihat ada atau tidaknya
4. Warna kulit membaik gangguan tidur
5. Tekanan darah 4. Monitor lokasi dan
membaik ketidaknyamanan selama
6. Frekuensi nafas melakukan aktivitas
membaik Rasional : mengetahui lokasi
ketidaknyamanan selama
melkaukan aktivitas
Terapeutik
1. Lakukan latihan rentang gerak pasif
atau aktif
Rasional : untuk melatih pergerakan
pasien
2. Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
Rasional : agar pasien merasa lebih
tenang
3. Fasilitasi duduk di sisi tempat , jika
tidak dapat berpindah atau berjalan
Rasional : agar pasien tidak hanya
berbaring di tempat tidur
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Rasional : untuk mengurangi sesak
nafas
2. Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
Rasional : agar pasien terbiasa untuk
melakukan aktivitas
3. Anjurkan menhubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
Rasional : agar dibantu melakukan
teknik lain jika kelelahan tidak
berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Rasional : agar lebih memahami
strategi ketika merasa lelah
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan.
Rasional : agar mutrisi pasien
terpenuhi
CATATAN KEPERAWATAN DAN PERKEMBANGAN

Catatan perkembangan hari ke-1

1. Penurunan curah jantung b/d Perubahan kontraktilitas

TANGGAL TINDAKAN DAN P EVALUASI (SOAP) P


DAN JAM RESPON HASIL A A
R R
A A
F F
10 agustus 1. Mengidentifikasi S:
2021 tanda dan gejala - Pasien mengatakan masih nyeri pada
primer bagian dada sebelah kiri
penurunan curah - Pasien mengatakan setelah diberikan
jantung oksigen sesak nafas sedikit berkurang
2. Mengidentifikasi O:
tanda dan gejala - Terdengar suara jantung s3 dan s4
sekunder berbunyi gallop
penurunan curah - Akral masih teraba dingin
jantung - Warna kulit masih terlihat pucat
3. Memonitor - Terjadi pembengkakan pada bagian
tekanan darah ekstremitas bawah
4. Memonitor
- Tanda-tanda vital : S :36,5C N : 96
saturasi oksigen
x/mnt TD : 140/90mmHg RR :
5. Memonitor
25 x/mnt
keluhan nyeri
A:
dada
masalah keperawatan penurunan curah
6. Memeriksa
jantung b/d perubahan kontraktilitas belum
tekanan darah
teratasi
dan frekuensi
P:
nadi sebelum dan
Intervensi keperawatan
sesudah aktivitas
2. Gangguan pertukaran gas b/d Perubahan membran alveolus-kapiler

TANGGAL TINDAKAN DAN P EVALUASI (SOAP) P


DAN JAM RESPON HASIL A A
R R
A A
F F
10 agustus 1. Memonitor S:
2021 kecepatan aliran - pasien mengatakan nafas masih
oksigen 3L/menit terasa sesak
2. Memonitor posisi - Pasien mengatakan kepalanya
alat terapi oksigen pusing
3. Memonitor tanda- - Pasien mengatakan penglihatan
tanda hipoventilasi berkunang-kunang
4. Memonitor tingkat O:
kecemasan akibat - pasien terlihat gelisah
terapi oksigen - pasien tampak sesak nafas RR:
25X/menit PCO2 : 30 mmol/L, PO2
:140 mmol/L Ph : 7,43
- warna kulit pucat
A:
Masalah keperawatan gangguan
pertukaran gas b/d perubahan membrane
alveolus-kapiler
P:
Intervensi keperawatan dilanjutkan
3. Intoleransi aktivitas b/d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
TANGGAL TINDAKAN DAN PARAF EVALUASI (SOAP) PARAF
DAN JAM RESPON HASIL
10 agustus 1. Mengidentifikasi S:
2021 gangguan fungsi tubuh - Pasien mengatakan
yang mengakibatkan mudah lelah ketika
kelelahan melakukan aktivitas
2. Memonitor kelelahan berat
fisik dam emosional - Pasien mengatakan
3. Memonitor pola dan badan terasa lemah
jam tidur - Pasien mengatakan
4. Memonitor lokasi dan di bantu oleh
ketidaknyamanan keluarga dan
selama melakukan perawat dalam
aktivitas beraktifitas
melatih pergerakan O:
pasien - pasien tampak pucat
- pasien tampak
beraktifitas dibantu
oleh perawat dan
keluarga
- tanda tanda vital
TD: 140/90mmHg
Nadi : 96x/menit
Pernafasan :
25x/menit Suhu :
37°C
- hasil lab : Hb : 11,8
gr/dl Hematokrit
49% Trombosit
142,000/mm3
A:
Masalah keperawatan
intoleransi aktivitas b/d
ketidakseimbangan
suplai dan kebutuhan
oksigen belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan

Catatn perkembangan hari ke-2

1. Penurunan curah jantung b/d Perubahan kontraktilitas

TANGGAL TINDAKAN DAN PARAF EVALUASI (SOAP) PARAF


DAN JAM RESPON HASIL
11 agustus 1. Mengidentifikasi S:
2021 tanda dan gejala - Pasien mengatakan
primer penurunan masih nyeri pada
curah jantung bagian dada sebelah
2. Mengidentifikasi kiri
tanda dan gejala - Pasien mengatakan
sekunder penurunan setelah diberikan
curah jantung oksigen sudah tidak
3. Memonitor tekanan sesak nafas
darah O:
4. Memonitor saturasi - Akral masih teraba
oksigen dingin
5. Memonitor keluhan - Warna kulit masih
nyeri dada terlihat pucat
6. Memeriksa tekanan - Terjadi
darah dan frekuensi pembengkakan pada
nadi sebelum dan bagian ekstremitas
sesudah aktivitas bawah
- Tanda-tanda vital :
S :36,5C N : 88
x/mnt TD :
130/90mmHg RR :
25 x/mnt
A:
masalah keperawatan
penurunan curah jantung
b/d perubahan
kontraktilitas masih
belum teratasi
P:
Intervensi keperawatan
dilanjutkan

2. Gangguan pertukaran gas b/d Perubahan membran alveolus-kapiler

TANGGAL TINDAKAN DAN P EVALUASI (SOAP) P


DAN JAM RESPON HASIL A A
R R
A A
F F
11 agustus 1. Memonitor S:
2021 kecepatan aliran - pasien mengatakan setelah
oksigen 3L/menit diberikan oksigen sesak nafas
2. Memonitor posisi berkurang
alat terapi oksigen - Pasien mengatakan kepalanya
3. Memonitor tanda- masih pusing
tanda hipoventilasi - Pasien mengatakan penglihatan
4. Memonitor tingkat masih berkunang-kunang
kecemasan akibat O:
terapi oksigen - pasien masih terlihat gelisah
- RR: 25X/menit PCO2 : 30
mmol/L, PO2 :140 mmol/L Ph :
7,43
- warna kulit pucat
- Akral masih teraba dingin
A:
Masalah keperawatan gangguan
pertukaran gas b/d perubahan membrane
alveolus-kapiler belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan

3. Intoleransi aktivitas b/d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan


oksigen
TANGGAL TINDAKAN DAN PARAF EVALUASI (SOAP) PARAF
DAN JAM RESPON HASIL
11 agustus 1. Mengidentifikasi S:
2021 gangguan fungsi - Pasien mengatakan
tubuh yang badan masih terasa
mengakibatkan lemah
kelelahan - Pasien mengatakan
2. Memonitor aktivitas masih di bantu
kelelahan fisik oleh keluarga dan
dam emosional perawat
3. Memonitor pola O:
dan jam tidur - Pasien masih tampak
4. Memonitor pucat
lokasi dan - Aktivitas pasien masih
ketidaknyamanan tampak dibantu
selama - Tanda tanda vital TD:
melakukan 140/90mmHg Nadi :
aktivitas
5. Melatih 96x/menit Pernafasan :
pergerakan 25x/menit Suhu : 37°C
pasien - hasil lab : Hb : 11,8 gr/dl
Hematokrit 49%
Trombosit
142,000/mm3
A:
Masalah keperawatan
intoleransi aktivitas b/d
ketidakseimbangan suplai
dan kebutuhan oksigen masih
belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan

Catatan perkembangan hari ke-3

1. Penurunan curah jantung b/d Perubahan kontraktilitas

TANGGAL TINDAKAN DAN PARAF EVALUASI (SOAP) PARAF


DAN JAM RESPON HASIL
12 agustus 1. Mengidentifikasi S:
2021 tanda dan gejala - Pasien mengatakan
primer penurunan masih nyeri pada
curah jantung bagian dada sebelah
2. Mengidentifikasi kiri
tanda dan gejala - Pasien mengatakan
sekunder penurunan setelah diberikan
curah jantung oksigen sudah tidak
3. Memonitor tekanan sesak nafas
darah O:
4. Memonitor saturasi - Akral masih teraba
oksigen dingin
5. Memonitor keluhan - Warna kulit masih
nyeri dada terlihat pucat
6. Memeriksa tekanan - Terjadi
darah dan frekuensi pembengkakan
nadi sebelum dan pada bagian
sesudah aktivitas ekstremitas bawah
- Tanda-tanda vital :
S :36,5C N : 88
x/mnt TD :
130/90mmHg RR :
25 x/mnt
A:
masalah keperawatan
penurunan curah jantung
b/d perubahan
kontraktilitas masih
belum teratasi
P:
Intervensi keperawatan
no 1,3,4 dilanjutkan

2. Gangguan pertukaran gas b/d Perubahan membran alveolus-kapiler

TANGGAL TINDAKAN DAN PARAF EVALUASI (SOAP) PARAF


DAN JAM RESPON HASIL
12 agustus 1. Memonitor kecepatan S:
2021 aliran oksigen - pasien
3L/menit mengatakan
2. Memonitor posisi alat setelah diberikan
terapi oksigen oksigen sesak
3. Memonitor tanda- nafas berkurang
tanda hipoventilasi
4. Memonitor tingkat - Pasien
kecemasan akibat mengatakan
terapi oksigen kepalanya sudah
tidak terasa
pusinh
- Pasien
mengatakan
penglihatan
sudah tidak
berkunang-
kunang
O:
- pasien terlihat
lebih tenang
A:
Masalah keperawatan
gangguan pertukaran gas
b/d perubahan membrane
alveolus-kapiler sudah
teratasi
P:
Intervensi dihentikan

3. Intoleransi aktivitas b/d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan


oksigen
TANGGAL TINDAKAN DAN PARAF EVALUASI (SOAP) PAR
DAN JAM RESPON HASIL AF
12 agustus 1. Mengidentifikasi S:
2021 gangguan fungsi tubuh - Pasien mengatakan
yang mengakibatkan badan masih terasa
kelelahan lemah
2. Memonitor kelelahan - Pasien mengatakan
fisik dam emosional aktivitas masih di
3. Memonitor pola dan jam bantu oleh keluarga
tidur dan perawat
4. Memonitor lokasi dan
ketidaknyamanan
selama melakukan O:
aktivitas - Pasien masih tampak
5. Melatih pergerakan pucat
pasien - Aktivitas pasien
masih tampak
dibantu
- Tanda tanda vital
TD: 140/90mmHg
Nadi : 96x/menit
Pernafasan :
25x/menit Suhu :
37°C
- hasil lab : Hb : 11,8
gr/dl Hematokrit
49% Trombosit
142,000/mm3
A:
Masalah keperawatan
intoleransi aktivitas b/d
ketidakseimbangan suplai
dan kebutuhan oksigen
masih belum teratasi

P:
Intervensi dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & sudarth, 2001. Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, volume 4. jakarta:
ECG

Muttaqin, Arif. 2012. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan


Sistem Kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika

Sylvia & wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.


Jakarta : ECG

BUKU SDKI,SLKI, dan SIKI

https://drive.google.com/file/d/1GzVsbx3BEENxbdrZnDgyeevg9fAtEmpW/view
?usp=sharing (VIDEO MINGGU KE-2 SUCTION TRAKEOSTOMY)

Anda mungkin juga menyukai