Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

ARITMIA

Pasien Ny. S , 44 tahun, dirawat diruang perawatan CCU (coronary care unit) dengan
gangguan irama jantung. berdebar-debar mulai tadi malam, kedua kakinya
bengkak ,disertai mual. Setelah di lakukan pengkajian didapatkan data Suhu : 380C,
Nadi : 82 x/menit ,TD : 100/60 mmHg, RR : 26x/menit, gambaran EKG, irama dasar
sinus rhtym tetapi kadang-kadang muncul gambaran ventrikel ekstra sistol dan
ventrikel takikardi. Pada riwayat penyakit, pasien pernah dirawat dengan masalah
yang sama dan elektrolyt imbalance. Hasil pemeriksaan kalium : 1,8 mmol/L, Na :
134 mmol/l, Clorida : 100mmol/l.

4.1 PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN:
Nama : Ny. S
Umur : 44 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMP
Alamat : Jl. Halmahera III /49 Kaliwungu-Jombang
No. Reg : 1124
Tgl. MRS : 06 April 2020 (Jam 07:22 WIB)
Diagnosis medis : ARITMIA
Tgl Pengkajian : 06 April 2020 (Jam 08.00 WIB)

B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan jantungnya berdetak kencang atau berdebar-debar dan kedua
kakinya mengalami pembengkakan
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien mengatakan jantungnya berdetak kencang atau berdebar-debar dan kedua
kakinya mengalami pembengkakan,disertai mual dan penyakit lambung . Pasien
terakhir masuk RS tanggal 06 April 2020 dengan sakit palpitasi+PVC.

D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Pasien mengatakan jantungnya berdebar-debar kencang dan kedua kakinya mengalami
pembengkakan ± 3 bulan dan mengalami penyakit lambung.

E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Keluarga pasien tidak terdapat penyakit hipertensi dan keluarga tidak ada yang
mempunyai penyakit jantung ataupun penyakit lainnya.

F. RIWAYAT KESEHATAN LINGKUNGAN


Pasien tinggal di lingkungan yang bersih

4.2 PEMERIKSAAN FISIK


Suhu : 380C
Nadi : 82 x/menit
TD : 100/60 mmHg
RR : 26x/menit
Skala nyeri : 0

4.3 PEMERIKSAAN PERSISTEM


A. System Pernafasan
Anamnesa : pasien tidak mengeluh sesak tetapi mengunakan alat bantu oksigen
Hidung
Inspeksi : tidak ada cupping hidung
Palpasai : tidak ada nyeri tekan
Mulut
Inspeksi : mukosa bibir pucat
Area dada
Inspeksi : simetris
Palpasi : nyeri tekan (-)
Auskultasi : vesikuler

B. System Cardiovaskular dan Limfe


Anamnesa : Pasien tidak mengeluh nyeri dada dan tidak pusing
Inspeksi : konjungtiva pucat
Leher
Inspeksi : bendungan vena jugularis (-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
Dada
Inspeksi : bentuk dada simetris
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : pekak
Auskultasi :
Ekstremitas atas
Inspeksi : sianosis (-)
Palpasi : CRT <2 detik
Ektremitas bawah
Inspeksi : edema kaki
Palpasi : pitting edema (+)

C. Persyarafan
1 Uji Nervus 1 olfaktorius (pembau) : mampu membedakan bau – bauan
2 Uji Nervus II Opticus (penglihatan) : baik dan pandangan tidak kabur
3 Nervus III, IV, VI (Okulomotorius, Troklearis dan Abdusen)
Klien dapat menggerakkan bola matanya ke segala arah.
4 Nervus V trigeminus (sensasi kulit wajah)
Mata klien berkedip saat ada benda asing menyentuh kornea
5 Nervus VII facialis
Klien dapat menggerakkan wajah dan dahinya
6 Nervus VIII vestibucochlearis
Klien pendengaran masih baik
7 Nervus IX glosoparingeal
Klien dapat merasakan pahit dan manis
8 Nervus X vagus
Rangsangan menelan baik
9 Nervus XI aksesorius
Klien dapat menggerakkan bahu ke atas dan menggerakkan kepala
10 Nervus XII hypoglosal/hipoglosum
klien mampu menjulurkan lidah dan menggerakkannya ke segala arah
D. Sistem Pencernaan-Eliminasi Alvi
Anamnesa : Pasien belum BAB selam 2 hari.Terpasang kateter , kantong urin 200 ml
Mulut
Inspeksi : stomatitis (-)
Gigi
Inspeksi : caries (-)

Abdomen
Inspeksi: simetris
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Kuadran 1
Hepar :hepatomegali (-)
Kuadran 2
Gaster :nyeri tekan abdomen(-)
Lien :splenomegaly (-)
Kuadran 3
Tidak terdapat massa
Kuadran 4
Bising usus (+)
Perkusi : Tympani

E. System Muskuluskeletal dan Integument


Inspeksi : lemas, pucat terdapat kelemahan tonus otot , edema pada bagian kaki
Palpasi : pitting edema (+)

4 4
Kekuatan otot
3 3
Keterangan :

0: Tidak ada kontraksi

1: Kontaksi (gerakan minimal)

2: Gerakan aktif namun tidak dapat melawan gravitasi

3: Gerakan aktif, dapat melawan gravitasi

4: Gerakan aktif,dapat melawan gravitasi serta mampu menahan tahanan


ringan

5: Gerakan aktif,dapat melawan gravitasi serta mampu menahan tahanan


penuh

F. System Endokrin dan Eksokrin


Kepala
Inspeksi: rambut bersih, distribusi rambut merata, sedikit uban
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada rambut yang rontok
Leher
Inspeksi:pembesaran vena jugularis (-)
Palpasi:pembesaran kelenjar tiroid (-) , dan nyeri tekan (-)

G. System Reproduksi
Anamnesa : Tidak ada keluhan
Genetalia
Inspeksi: tidak ada tanda - tanda infeksi
Palpasi: tidak ada benjolan atau masa dan tidak ada nyeri tekan

H. Persepsi Sensori
Anamnesa :Tidak ada penurunan tajam penglihatan, mata tidak kabur, tidak ada
keluhan tinnitus (berdenging) dan tidak ada penurunan pendengaran.
a. Mata
Inspeksi: bentuk simetris, kornea normal, warna iris hitam, lensa normal
jernih, sklera putih
Palpasi: tidak ada nyeri dan tidak ada pembengkakan kelopak mata
b. Telinga
Inspeksi: bentuk simetris, bersih, tidak ada serumen
Palpasi: tidak ada oedem dan tidak ada nyeri tekan
c. Penciuman-(hidung)
Palpasi: tidak ada pembengkakan dan tidak ada nyeri saat palpasi fosa
kanina
Perkusi: tidak ada reaksi hebat pada regio frontalis, sinus frontalis dan
fosakanina

Pemeriksaan Penunjang
 EKG : gangguan pada V4, HR
 Foto Thorax
 Tes laboratorium:
- Keratinin = 1,29 mg/dl
- Cl = 111
- SGOT = 44
- SGPT = 42

DATA FOKUS
Nama : Ny. S No Rm : 1124
Umur : 44 Tahun Dx Medis : ARITMIA

NO. TANGGAL DS DO
1. 06 APRIL 2020 Pasien mengeluh pusing yang disertai - Denyutan nadi
pingsan (sinkop) lemah
- Hemodinamik
(peredaran darah)
menurun
- Sianosis
- TD : 100/60 mmHg
- EKG : Ventrikel
extrasistol
- Kalium : 1,8
mmol/L
- Na : 134 mmol/l
- Clorida : 100
mmol/l

2. 06 APRIL 2020 Pasien mengatakan kaki dan tangannya Suhu : 380C


dingin dan berkeringat Nadi : 82 x/menit
TD : 100/60 mmHg
RR : 27x/menit

3. 06 APRIL 2020 Pasien cepat lelah dan sesak nafas RR : 27x/menit

ANALISA DATA KEPERAWATAN


Nama : Ny. S No Rm : 1124
Umur : 44 Tahun Dx Medis : ARITMIA

NO. Tanggal/jam Data focus Masalah Penyebab


1. 06 april DS : - Pasien mengeluh pusing Penurunan curah Kelistrikan
2020
yang disertai pingsan (sinkop) jantung jantung
- Pasien mengatakan kaki dan
tangannya dingin dan berkeringat

DO : - Denyutan nadi lemah


- Hemodinamik (peredaran
darah) menurun
- Sianosis
- TD : 100/60 mmHg
- EKG : Ventrikel extrasistol

2. 06 april DS : - Pasien mengeluh pusing Gangguan Kurangnya


2020
yang disertai pingsan (sinkop) keseimbangan keseimbangan
- Pasien cepat lelah dan sesak elektrolit Kalium
nafas
DO : - Denyutan nadi lemah
- Hemodinamik (peredaran
darah) menurun
- TD : 100/60 mmHg
- EKG : Ventrikel extrasistol
- Kalium : 1,8 mmol/L
- Na : 134mmol/l
- Clorida : 100 mmol/l

3. 06 april DS : - Pasien mengeluh pusing Intoleransi Kekurangan


2020 suplai oksigen
yang disertai pingsan (sinkop) aktifitas
(O2)
- Pasien cepat lelah dan sesak
nafas

DO : - Denyutan nadi lemah


- Hemodinamik (peredaran
darah) menurun
- TD : 100/60 mmHg
- EKG : Ventrikel extrasistol
- Kalium : 1,8 mmol/L
- Na : 134mmol/l
- Clorida : 100 mmol/l

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Ny. S No Rm : 1124
Umur : 44 Tahun Dx Medis : ARITMIA

NO. DX.Medis Tanggal ditemukan Tanggal teratasi


1. Penurunan curah jantung b.d 06 april 2020 06 april 2020
kelistrikan jantung

2. Gangguan keseimbangan elektrolit b.d 06 april 2020 07 april 2020


kurangnya keseimbangan kalium

3. Intoleransi aktivitas b.d kurangnya 06 april 2020 07 april 2020


suplai oksigen (O2)

INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Ny. S No Rm : 1124
Umur : 44 Tahun Dx Medis : ARITMIA

NO. DX. MEDIS Tujuan dan kriteria Hasil Intervensi


1. Penurunan Setelah dilakukan tindakan Observasi :
1. Raba nadi (radial, femoral,
curah jantung keperawatan selama 2x24 jam
dorsalis pedis) catat
b.d kelistrikan masalah penurunan curah jantung frekuensi, keteraturan,
amplitudo dan simetris.
jantung sudah teratasi dengan KH :
Rasional : untuk
a. Mempertahankan/meningkatka mengetahui nadi
2. Auskultasi bunyi jantung,
n curah jantung adekuat yang 3. Kaji kulit terhadap pucat
dibuktikan oleh TD/nadi dan sianosis.
Rasional : Pucat
dalamrentang normal, haluaran menunjukkan
urin adekuat, nadi teraba sama, menurunnya perfusi
perifer sekunder terhadap
status mental biasa tidak adekuatnya curah
b. Menunjukkan penurunan jantung, vasokontriksi dan
anemia.
frekuensi/tak adanya disritmia 4. Monitor ttv
c. Berpartisipasi dalam aktivitas 5. Catat adanya denyut
jantung ekstra,penurunan
yang menurunkan kerja nadi.
miokardia
2. Gangguan Setelah dilakukan tindakan Observasi
keseimbangan
keperawatan selama 2x24 jam 1. Monitor
elektrolit b.d
kurangnya masalah gangguan keseimbangan pengeluaran urin,
keseimbangan
cairan sudah teratasi dengan criteria catat jumlah,
kalium
hasil : konsentrasi , dan
1. Volume stabil keseimbangan warna
elektrolit 2. Ukur keseimbangan
cairan masuk dan
keluar dalam 24
jam
3. Pantau haluran
cairan
4. Monitor ttv
5. Ajarkan bahwa
kopi,the, dan jus
buah anggur
menyebabkan
diuresis dan dapat
menambah
kehilngan cairan

3. Intoleransi Setelah dilakukan tindakan Observasi :


1. Beri terapi oksigen
aktivitas b.d keperawatan selama 2x24 jam
2. Anjurkan pasien
kurangnya masalah intoleransi aktivitas sudah
untuk mengindari
suplai oksigen teratasi dengan criteria hasil :
aktifitas yang
(O2) 1. Klien akan berpartisipasi pada
berlebihan
aktivitas yang diinginkan.
3. Periksa ttv sebelum
2. Memenuhi perawatan diri
dan sesudah
sendiri.
aktivitas
3. Mencapai peningkatan
4. Catat respon
toleransi aktivitas yang dapat
kardiopulmonal
diukur, dibuktikan oleh
menurunnya kelemahan dan terhadap aktivitas
kelelahan. 5. Implementasi
program rehabilitas
jantung.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Ny. S No Rm : 1124
Umur : 44 Tahun Dx Medis : ARITMIA

NO. Tanggal Diagnose Implementasi


1. 06 april Penurunan curah jantung b.d 1. Meraba nadi (radial, femoral,
2020 kelistrikan jantung dorsalis pedis) catat frekuensi,
keteraturan, amplitudo dan
simetris. Rasional : untuk
mengetahui nadi
2. Mengauskultasi bunyi
jantung,
3. Mengkaji kulit terhadap
pucat dan sianosis.
Rasional : Pucat
menunjukkan menurunnya
perfusi perifer sekunder
terhadap tidak adekuatnya
curah jantung, vasokontriksi
dan anemia.
4. Memonitor ttv
5. Mencatat adanya denyut
jantung ekstra,penurunan
nadi.
2. 06 april Gangguan keseimbangan 1. Memonitor pengeluaran urin,
2020
elektrolit b.d kurangnya catat jumlah, konsentrasi , dan
keseimbangan kalium warna
2. Mengukur keseimbangan cairan
masuk dan keluar dalam 24 jam
3. Memantau haluran cairan
4. Memonitor ttv
5. Mengajarkan bahwa kopi,the,
dan jus buah anggur
menyebabkan diuresis dan dapat
menambah kehilngan cairan
3. 06 april Intoleransi aktivitas b.d 1. Memberi terapi oksigen
2020
kurangnya suplai oksigen 2. Menganjurkan pasien untuk
(O2) mengindari aktifitas yang
berlebihan
3. Memeriksa ttv sebelum dan
sesudah aktivitas
4. Mencatat respon kardiopulmonal
terhadap aktivitas
5. Mengimplementasi program
rehabilitas jantung.

EVALUASI
Nama : Ny. S No Rm : 1124
Umur : 44 Tahun Dx Medis : ARITMIA

NO. Tanggal D.X medis S.O.A.P


1. 06 april Penurunan curah S: pasien sudah tidak mengeluh pusing
2020 jantung b.d kelistrikan O: TD :100/60 mmHg
jantung EKG sinus rhtym
A: Tujuan tercapai masalah resiko gangguan
penurunan curah jantung sudah teratasi
P: Intervensi dihentikan

2. 06 april Gangguan S : Pasien sudah tidak merasa dingin


2020 keseimbangan elektrolit O: TD : 100/60 mmHg
b.d kurangnya A:Masalah gangguan keseimbangan elektrolit
keseimbangan kalium sudah teratasi
P:Intervensi dihentikan

3. 06 april Intoleransi aktivitas b.d S: Klien sudah sehat


2020 kurangnya suplai O: Natrium normal : 135-145 mEq/L
oksigen (O2) Kalium normal :3,5- 5,5 mmol/l
Cloridanormal : 22-26mEq/L
A: Masalah sudah teratasi kurangnya suplai
oksigen
P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai