Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Dalam buku konsep dan penerapan metedologi penelitian ilmu keperawatan


menuliskan defenisi rencana penelitian yang diungkapkan oleh (Nursalam, 2019) Rencana
penelitian merupakan hal yang penting dalam melakukan sebuah penelitian , sehingga
dapat mengontrol secara maksimal dan ada beberapa faktor mempengaruhi akurasi
hasil penelitian. Rencana penelitian dapat digunakan dalam dua hal yaitu pertama
rencana penelitian adalah sebuah strategi dalam melakukan penelitian untuk
mengidentifikasi suatu permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan
data, dan kedua rencana penelitian dapat digunakan untuk mendefinisikan struktur
penelitian yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan
penelitian cross sectional dimana jenis penelitian ini menekankan pada waktu
pengukuran data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat.
Variabel dinilai secara simultan dan tidak ada tindak lanjut.

Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di smk mathla’ul anwar segaran


kab.karawang. Waktu penelitian dimulai dari bulan () 2021 s/d selesai.

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Dalam buku konsep dan penerapan metedologi penelitian ilmu keperawatan
menuliskan defenisi populasi yang diungkapkan oleh (Nursalam, 2019) Populasi
merupakan suatu subjek yang dapat mempengaruhi kriteria yang sudah
ditetapkan oleh penulis yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri usia 15-21 tahun di smk
mathla’ul anwar segaran kab.karawang,dengan jumlah populasi ().
2. Sampel
Dalam buku konsep dan penerapan metedologi penelitian ilmu keperawatan
menuliskan defenisi sampel yang diungkapkan oleh (Nursalam, 2019) Sampel dalam
penelitian merupakan bagian dari populasi yang dapat dipergunakan sebagai
subjek penelitian melalui teknik sampling, dengan kata lain, sampel adalah
bagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi, serta memiliki sifat yang
sama dengan populasi. Berdasarkan rumus sampel dengan metode cross
sectionall, maka didapatkan hasil untuk sampel penelitian ini berjumlah ()
responden. Maka dapat disimpulkan sampel pada penelitian ini adalah remaja
putri usia 15-21 tahun (sudah menstruasi) di SMK MATHLA;UL ANWAR
SEGARAN Kab. Karawang dengan jumlah () responden. Pemilihan sampel
disesuaikan oleh peneliti menggunakan karakeristik inklusi dan eklusi:
a. Kriteria inklusi responden :
Merupakan karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi
target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2019), dalam penelitian
ini kriteria inklusinya antara lain :
1) Remaja putri yang berada di smk math’laul anwar segaran kab.karawang.
2) Remaja putri yang berusia 15-21 tahun dan sudah mengalami menstruasi
3) Remaja putri yang mengalami dismenore
4) Remaja putri yang bersedia untuk diambil datanya
b. Kriteria eksklusi responden :
Merupakan penghilangan / mengeluarkan subjek yang tidak memenuhi
kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab tertentu (Nursalam, 2019),
dalam penelitian ini kriteria eksklusinya antara lain :
1) Remaja putri yang belum menstruasi
2) Remaja putri yang tidak mengalami dismenore
3) Remaja putri yang memiliki penyakit ginekologi lain
4) Remaja putri yang tidak bersedia untuk diambil datanya
Cara pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling,
dalam hal ini setiap elemen diseleksi secara acak (Nursalam, 2019). Dengan
rumus sampel untuk metode ini adalah sebagai berikut :

N Z 2α p q
n=
d 2 ( N−1 ) + Z 2 p q
Keterangan :
n = perkiraan jumlah sampel
Z = nilai standar normal untuk alpha = 0,05 (1,96)
p = perkiraan proporsi (jika tidak diketahui dianggap 50%)
q = 1- p (100% - p)
d = tingkat kesalahan yang dipilih (0,05)

C. Ruang Lingkup Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di smk mathla’ul anwar segaran


kab.karawang pada bulan () tahun 2021 s/d selesai.

D. Variabel Penelitian
Dalam buku konsep dan penerapan metedologi penelitian ilmu keperawatan
menuliskan defenisi Variabel penelitian yang diungkapkan oleh (Nursalam, 2019)
Variabel penelitian dikarakteristikkan sebagai derajat, jumlah, dan perbedaan.
Variabel juga merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan
sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian.
Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Variabel independen (bebas)
Variabel Independen merupakan variabel yang nilainya dapat menentukan
variabel lain. Variabel bebas dapat diamati dan diukur agar dapat mengetahui
hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel lain (Nursalam, 2019).
Dalam penelitian ini variabel independen nya adalah dismenorea.
2. Variabel dependen (terikat)
Variabel dependen merupakan variabel yang nilainya dapat ditentukan oleh
variabel lain. Variabel respons akan muncul sebagai akibat dari manipulasi
variabel-variabel lain, dengan kata lain variabel terikat adalah faktor yang
diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh
dari variabel bebas (Nursalam, 2019). Dalam penelitian ini variabel dependen
nya adalah aktivitas belajar.

E. Definisi Operasional

Tabel 3.1

Definisi Operasional
Skala
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur
dismenorea merupakan
kram atau nyeri pada
saat menstruasi, nyeri
Kuesioner dengan
pada perut bagian bawah
alternatif pilihan
dan dapat menyebar jawaban sangat setuju
pada bagian punggung (SS), setuju (S),
1 Dismenorea bagian bawah, pinggang, Kuesioner kadang-kadang (KK), Nominal

panggul, paha atas dan dan tidak setuju (TS).


Pada pernyataan SS
betis. nyeri dirasakan
diberikan nilai = 3,
pada saat mulainya
S=2, KK=1, TS= 0..
perdarahan dan
berlangsung hingga 32-
48 jam.
2 Aktivitas belajar merupakan Kuesioner Kuesioner dengan Nominal
belajar alternatif pilihan
suatu aktifitas seseorang
jawaban sangat setuju
yang disadari untuk
(SS), setuju (S),
meningkatkan potensi kadang-kadang (KK),
dirinya, kegiatan belajar dan tidak setuju (TS).
merupakan interaksi
seseorang dengan
lingkungan , yang
Pada pernyataan SS
dimana lingkungan ini
diberikan nilai = 3,
mampu memberikan
S=2, KK=1, TS= 0.
pengalaman,pengetahuan
baru maupun sesuatu
yang pernah diperoleh.

F. Jenis Data

Dalam buku dasar metodologi penelitian menuliskan tentang defenisi data yang
diungkapkan oleh (Siyoto, S. & Sodik, 2015) Data merupakan sebuah fakta empirik
yang dapat dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan penelitian dan untuk
memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data merupakan
sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan
adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf,
angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan
sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Data yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang dapat diperoleh atau dikumpulkan oleh
peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai
data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Data primer dapat
diperoleh melalui observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup
discussion / FGD) dan penyebaran kuesioner (Siyoto, S. & Sodik, 2015).
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan sebuah data yang diperoleh atau dikumpulkan
oleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan
kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat
Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain (Siyoto, S. & Sodik, 2015).

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam buku konsep dan penerapan metedologi penelitian ilmu keperawatan


menuliskan defenisi teknik pengumpulan data yang diungkapkan oleh (Nursalam,
2019) teknik pengumpulan data atau teknik sampling merupakan cara-cara yang
ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar
sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian. Cara pengambilan sampel dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu : probability sampling dan nonprobability
sampling.

Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan


simple random sampling, dimana setiap elemen diseleksi secara acak. Sebagai
contoh, jika ingin mengambil sampel 30 orang dari 100 populasi yang tersedia,
maka secara acak kita mengambil 30 sampel melalui lemparan dadu atau
pengambilan nomor yang telah ditulis (Nursalam, 2019).

H. Instrumen Penelitia

Dalam buku dasar metode penelitian menuliskan defenisi instrumen penelitian


yang diungkap kan oleh (Siyoto & Sodik, 2015) penyusun instrumen penelitian
merupakan suatu hal yang penting dalam melakukan sebuah prosedur penelitian.
Fungsi instrumen penelitian yaitu untuk alat bantu agar dapat mengumpulkan data
yang diperlukan oleh peneliti. Sangat berkaitan bentuk instrumen dengan metode
pengumpulan data, seperti dalam metode wawancara dimana instrumennya
menggunakan sebuah pedoman wawancara. Sedangkan metode angket dan
kuesioner instrumennya dalam bentuk angket dan kuesioner. Sedangkan metode tes
instrumennya menggunakan sebuah soal tes, akan tetapi sebuah metode observasi
instrumennya bernama chek-list tetapi metode observasi, instrumennya bernama
chek-list.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner.


Angket atau kuesioner adalah metode pengumpulan data, instrumennya disebut
sesuai dengan nama metodenya. Bentuk lembaran angket dapat berupa sejumlah
pertanyaan tertulis, tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden tentang
apa yang ia alami dan ketahuinya (Siyoto, S. & Sodik, 2015).

I. Pengolahan Data

1. Editing
Dalam buku statistik kesehatan menuliskan defenisi editing yang
diungkapkan oleh (Swarjana, 2016) Tahap editing merupakan suatu tahap
pertama dalam sebuah pengolahan data penelitian atau data statistik. Editing
merupakan suatu proses dalam memeriksa data yang dikumpulkan melalui alat
pengumpulan data (instrumen penelitian). Dalam proses editing ini, pada
umumnya dilakukan pemeriksaan terhadap data yang terkumpul. Pemeriksaan
tersebut mencakup memeriksa atau menjumlahkan banyaknya lembar
pertanyaan, banyaknya pertanyaan yang telah lengkap jawabannya, atau
mungkin ada pertanyaan yang belum terjawab padahal pertanyaan tersebut
seharusnya ada jawabannya, atau sebaliknya. Jadi, inti pada tahap editing ini
yaitu melengkapi data yang kurang dan memperbaiki atau mengoreksi data
yang belum jelas.
2. Scoring
Dalam buku pengaruh etos kerja, disiplin dan motivasi terhadap kerja
pegawai pada dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten biak numfor
menuliskan defenisi scoring yang diungkapkan oleh (Amiruddin, 2019)
Scoring merupakan sebuah teknik pengolahan data dengan mengubah data
yang bersifat kualitatif ke dalam bentuk kuantitatif.

3. Coding
Dalam buku statistik kesehatan menuliskan defenisi editing yang
diungkapkan oleh (Swarjana, 2016) Pada tahap ini yang dilakukan adalah
memberikan kode. Pemberian kode menjadi penting untuk mempermudah
tahap-tahap berikutnya terutama pada tabulasi data.

J. Analisa Data
Dalam buku dasar metodologi penelitian menuliskan defenisi analisa data yang
diungkapkan oleh (Siyoto & Sodik, 2015) data adalah fakta empirik yang
dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau menjawab
pertanyaan penelitian. Data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan data
skunder, yaitu :
1. Data primer, data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara
langsung dari sumber datanya. Data primer dapat diperoleh melalui observasi,
wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion / FGD) dan penyebaran
kuesioner (Siyoto & Sodik, 2015).
2. Data sekunder, data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai
sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat
diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku,
laporan, jurnal, dan lain-lain (Siyoto & Sodik, 2015).
a. Analisa Univariat
Analisa univariat merupakan suatu analisis yang dapat digunakan
untuk menggambarkan atau mendeskripsikan frekuensi responden yang
akan diteliti oleh peneliti. Adapun variabel yang akan dilakukan analisa
univariat pada penelitian ini adalah variabel independen yaitu dismenorea
dan variabel dependen yaitu aktivitas belajar pada remaja putri dismk
mathla’ul anwar segaran kabupaten karawang.
b. Analisa Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis yang dapat digunakan untuk
melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut merupakan
variabel pokok, yaitu variabel pengaruh (bebas) dan variabel terpengaruh
(tidak bebas). Variabel yang akan dilakukan analisa bivariat dalam
penelitian ini adalah Hubungan Dismenorea dengan Aktivitas Belajar.
Teknik analisa data yang digunakan adalah menggunakan analisa chi
square untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan
dependen dengan tingkat kepercayaan 95%. Hubungan antara variabel
independen dan dependen dapat diketahui dengan membandingkan nilai
alpha 0,05 dengan p value > nilai alpha, maka dinyatakan Ho gagal
ditolak, artinya secara statistic menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen. Tetapi sebaliknya,
apabila p value < nilai alpha maka Ho ditolak, maka perhitungan secara
statistik artinya ada hubungan antara variabel independen dan dependen.

K. Etika Penelitian
Dalam buku aspek hukum dalam penelitian menuliskan defenisi etika
penelitian yang di ungkapkan oleh Cooper & Schindler, etika dapat diartikan
sebagai norma atau standar perilaku yang memandu pilihan moral mengenai
perilaku kita dan hubungan kita dengan orang lain. Dalam bahasa Yunani, etika
(ethos) yang artinya adalah “adat istiadat” atau yang berkaitan dengan kebiasaan
hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu kelompok /
masyarakat. Menurut Kuncoro, 2003 : 62, dalam kegiatan penelitian, etika
penelitian memiliki tujuan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun yang
dirugikan atau menanggung konsekuensi yang merugikan dari kegiatan penelitian
(Adi, 2015).

Masalah etika dalam penelitian yang harus diperhatikan antara lain sebagai
berikut :

1. Prinsip menghormati martabat manusia dan hak masyarakat (respect human


dignity). Dalam prinsip ini, peneliti harus menghormati manusia sebagai
makhluk yang memiliki otonomi (Adi, 2015). Dalam hal ini peneliti harus
menyiapkan informed consent. Informed consent merupakan bentuk persetujuan
antara peneliti dengan responden dalam bentuk lembar persetujuan yang
diberikan sebelum dilakukannya penelitian, apabila responden menyetujui maka
responden harus menandatangani lembar persetujuan tetapi jika respoden tidak
bersedia, maka peneliti harus menerima keputusan responden, dalam Informed
consent ada beberapa informasi yang harus disampaikan antara lain : tujuan
dilakukannya penelitian, manfaat, data yang dibutuhkan, prosedur penelitian,
komitmen dan kerahasiaan.
2. Prinsip berbuat baik (beneficience). Berdasarkan prinsip ini peneliti wajib
mengusahakan manfaat semaksimal mungkin, dan meminimalkan kerugian bagi
setiap orang yang terlibat dalam penelitian (Adi, 2015). Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi responden dan menambah pengetahuan terkait
tindakan self tapping dalam penurunan tingkat nyeri dismenore.
3. Prinsip keadilan (Justice). Dalam hal ini peneliti wajib memperlakukan setiap
orang secara adil berdasarkan keterlibatannya dalam penelitian (Adi, 2015).
Penelitian ini dilakukan secara adil dengan perlakuan yang sama terhadap setiap
responden sesuai kebutuhan dan adanya persetujuan dari pihak responden yang
sebelumnya telah menerima penjelasan mengenai prosedur penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Adi, R. (2015). Aspek Hukum dalam Penelitian. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Amiruddin. (2019). Pengaruh Etos Kerja, Disiplin Dan Motivasi Terhadap


Kinerja Pegawai Pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten
Biak Numfor (p. 128).

Nursalam. (2019). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu


keperawatan (S. Medika (ed.); 2nd ed.). salemba medika.

Siyoto, S. & Sodik, M. (2015). Dasar metedologi penelitian (Ayup (ed.); Cetakan
1). Literasi Media Publishing.
Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian (Ayup (ed.)).
Literasi Media Publishing.

Swarjana, I. K. (2016). Statistik Kesehatan. C.V ANDI OFFSET.

Anda mungkin juga menyukai