Anda di halaman 1dari 5

1.

ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI PROBLEM


O
1. DS : - Dispnea Depresi pusat pernapasan Pola Napas tidak efektif
- Orthopnea ↓
DO : Penggunaan Otot bantu Hambatan upaya napas
pernapasan ↓
Fase ekspirasi memanjang Deformitas dinding dada
Pola napas abnormal ↓
Gangguan neurologis

Kerusakan inversasi diafragma

Pola napas tidak efektif

2. DS : Pasien mengatakan sulit Spasme Jalan Napas Bersihan Jalan Napas


bicara, dispnea, orthpnea ↓ Tidak Efektif
Hipersekresi Jalan Napas D.0001
DO : - Batuk tidak efektif ↓
- Tidak mampu batuk Disfungsi Neuromuskuler
- Sputum berlebih ↓
- Mengi Benda Asing Dalam Jalan Napas

Adanya Jalan Napas Buatan

Sekresi Yang Tertahan

Hiperplasia Dinding Tertahan

Proses Infeksi

Respon Alergi

Efek Agen Farmakologis

Bersihan Jalan Napas Tidak
Efektif

3. DS : - Pasien mengeluh lelah Ketidakseimbangan antara Intoleransi Aktivitas


- Dispnea saat/setelah suplai dan kebutuhan oksigen
aktivitas ↓
- Merasa tidak nyaman Tirab baring
setelah beraktivitas ↓
DO : - Frekuensi Jantung Kelemahan
Meningkat >20% dari kondisi ↓
istirahat Imobilisasi

Gaya hidup monoton
Diagnosa Keperawatan :
1 . Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kerusakan inversasi diafragma
dihubungkan dengan pasien dispnea dan orthopnea
2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan efek agen farmakologis
dihubungkan dengan pasien mengatakan sulit berbicara,batuk tidak efektif,pasien
tidak mampu untuk batuk,sputum berlebih,dan pasien tampak gelisah.

1. RENCANA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI


KEPERAWATAN HASIL
1 Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan intevensi Manajemen Jalan Napas
selama 1 x 24 jam
berhubungan dengan diharapkan Pola Napas Observasi :
kerusakan inversasi Membaik,dengan kriteria  Monitor pola napas (frekuensi,
diafragma hasil : kedalaman, usaha napas)
dihubungkan dengan - Frekuensi  Monitor bunyi napas tambahan
pasien dispnea dan Napas : 4  Monitor sputum
orthopnea - Kedalaman  Terapeutik :
Napas : 4  Pertahankan kepatenan jalan
- Ekskursi Dada : napas dengan head-tilt dan
chintilt
4
 Posisikan semi-fowler atau
fowler
 Berikan minum hangat
 Lakukan fisioterapi dada
 Lakukan penghisapan lendir
kurang dari 15 detik
 Lakukan hiperoksigenisasi
sebelum penghisapan
endotrakeal
 Keluarkan sumbatan benda
padat dengan forsep McGill
 Berikan Oksigen
Edukasi :
 Anjurkan asupan cairan 2000
ml/hari , jika tidak
kontraindikasi
 Anjurkan teknik batuk efektif
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspentoran,
mukolituk
Bersihan jalan napas
tidak efektif Latihan batuk efektif
2 Setelah dilakukan tindakan
berhubungan dengan keperawatan selama 1 x 24
jam diharapkan Bersihan - Identifikasi kemapuan batuk
efek agen farmakologis - Monitor adanya retensi usus
dihubungkan dengan Jalan Napas
Meningkat,dengan kriteria - Monitor tanda dan gejala
pasien mengatakan infeksi saluran napas
sulit berbicara,batuk hasil :
- Batuk Efektif : 4 - Monitor input dan output
tidak efektif,pasien cairan
tidak mampu untuk - Produksi
sputum : 5 - Atur posisi semi-fowler atau
batuk,sputum fowler
berlebih,dan pasien - Sulit Bicara : 5
- Gelisah :5 - Pasang perlak dang bengkok
tampak gelisah. dipangkuan pasien
- Porsi makanan yang - Buang sekret pada tempat
dihabiskan : 4 sputum
- Perasaan cepat - Jelaskan tujuan dan
kenyang : 4 prosedur batuk efektif
- Anjurkan tarik napas dalam
- Nyeri abdomen : 4 melalui hidung selama 4
detik,kemudian keluarkan
dari mulut dengan bibir
mencucu selama 8 detik
- Anjurkan mengulang tarik
napas dalam hingga 3 kali
- Kolaborasi pemberian
mukolitik atau ekspetoran

Intoleransi Aktivitas
Setelah dilakukan tindakan
3 Berhubungan dengan keperawatan selama 1 x 24
Pasien mengeluh lelah, jam maka diharapkan
Dispnea saat/setelah Toleransi Aktivitas
aktivitas, Merasa tidak Meningkat dengan Kriteria
nyaman setelah Hasil :
beraktivitas
Dihubungkan Dengan - Frekuensi Nadi : 4
Frekuensi Jantung - Keluhan Lelah : 4
Meningkat >20% dari - Dispnea saat
kondisi istirahat aktivitas : 4
- Dispena setelah
aktivitas : 4

Anda mungkin juga menyukai