Anda di halaman 1dari 12

ANALISA DATA

NAMA KLIEN : An. K


NO. REG : 124816

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN

1. Ds : klien mengatakan nyeri Pembedahan Nyeri akut


pada luka bekas operasi
Do : Luka insisi
 k/u lemah
 kesadaran CM Merangsang reseptor nyeri
 klien tampak meringis
P : saat beraktivitas, saat Pelepasan mediator nyeri
mobilisasi
Q : seperti diiris – iris Nyeri akut
R : pada luka bekas operasi
S:6
T : hilang timbul
TTV :
S : 36,7
RR : 20
N : 100
2. Ds : keluarga klien mengatakan Apendisitis Hambatan mobilitas fisik
klien belum bisa membalikkan
badannya kekanan dan kekiri, Pembedahan
ADL masih dibantu oleh
keluarga Luka insisi
Do :
 k/u lemah Ketidakmampuan melakukan
 kesadaran CM aktivitas
 ADL tampak dibantu
keluarga Hambatam mobilitas fisik
 Kekuatan otot
5 5
5 5
TTV : S : 36,7
N : 100 RR : 20
3. Ds : keluarga klien mengatakan Pembedahan Kerusakan integritas
luka masih tampak diperban jaringan
Do : Luka insisi
 k/u lemah
 kesadaran CM Terputusnya kontinuitas jaringan
 tampak luka masih
diperban Kerusakan jaringan
TTV :
S : 36,7 Kerusakan integritas jaringan
N : 100
RR : 20
DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : An. K


NO.REG : 124816

NO TANGGAL DIAGNOSA TANGGAL TANDA


MUNCUL KEPERAWATANA TERATASI TANGAN

1. 11 januari 2017 Nyeri akut b.d agen trauma fisik (luka


insisi)

2. 11 januari 2017 Hambatan mobilitas fisik b.d


kelemahan fisik

3. 11 januari 2017 Kerusakan integritas jaringan b.d


adanya luka insisi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : AN. K TGL PENGKAJIAN : 11 januari 2017


NO. REG : 124816 DIAGNOSA MEDIS : Apendisitis
NO TGL DX.KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
1. 11-1-17 Nyeri akut Noc :  mampu mengontrol nyeri 1. lakukan pengkajian nyeri secara
 pain level  melaporkan bahwa nyeri komprehensif termasuk lokasi,
 pain control berkurang dengan karakteristik, durasi, frekuensi
 comfort level menggunakan managemen dan durasi
nyeri 2. gunakan teknik komunikasi
 mampu mengenali nyeri terapiutik untuk mengetahui
 menyatakan rasa nyaman pengalaman nyeri pasien

setelah nyeri berkurang 3. ajarkan teknik distraksi


4. cek intruksi dokter tentang jenis
obat, dosis dan frekuansi
5. pilih analgesik yang diperlukan
2. 11-1-17 Hambatan mobilitas Noc :  klien meningkat dalam aktivitas 1. menitor tanda vital sebelum dan
fisik fisik sesudah aktivitas
 join movement : active
 mengerti tujuan dari 2. kaji kemapuan pasien dalam
 mobility level
peningkatan mobilisasi mobilisasi
 self care ADL
3. ajarkan pada pasien bagaimana
cara merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
4. latih pasien dalam pemenuhan
kebutuhan ADL secara mandiri
sesuai kemampuan
5. dampingi dan bantu pasin saat
melakukan ADL

3. 11-1-17 Kerusakan integritas Noc :  perfusi jaringan normal 1. anjurkan pada klien untuk
jaringan  tidak ada tanda-tanda infeksi menggunakan pakain yang
 tissue integerity : skin and
 ketebalan dan tekstur jaringan longgar
mucous
normal 2. jaga kulit agar tetap bersih dan
 wound healing : primary
kering
and secondary intention
3. mobilisasi pasien (ubah posisi)
tiap 2 jam
4. monitor kulit akan adanya
kemerahan
5. observasi luka : lokasi,
kedalaman luka, tanda-tanda
infeksi
6. lakukan perawatan luka secara
aseptik dengan rutin
7. berikan antibiotik sesuai dengan
resep dokter
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NAMA KLIEN : An. K TGL PENGKAJIAN : 11 Januari 2017
NO. REG : 124816 DIAGNOSA MEDIS : Apendisitis
DIAGNOSA
NO TGL IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
1 12-1- Nyeri akut 1.melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S: klien mengatakan nyeri berkurang
2017 termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi P: saat beraktivitas dan mobilisasi
dan durasi. Q: seperti diiris-iris
2.menggunakan teknik komunikasi terapiutik untuk R: pada luka bekas oprasi
mengetahui pengalaman nyeri pasien S: skala 3
3.mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam untuk T: Hilang timbul
mengurangi nyeri. O: -K/U: cukup
4.memeriksa intruksi dokter tentang jenis obat, dosis -Kesadaran: Composmentis
dan frekuansi -TTV, N: 100X/Menit
5.memberikan analgesik yang diperlukan (inj. S: 36,7
Santagesik 3x250 mg) RR: 20X/Menit
-klien tampak rileks dan tenang

A: Masalah Teratasi sebagian


P: Lanjutkan intervensi 3-5
1. memeriksa tanda vital sebelum dan sesudah S: keluarga pasien mengatakan pasien sudah
aktivitas bisa miring kiri miring kanan.
2. mengkaji kemapuan pasien dalam mobilisasi O: -K/U: cukup
3. mengajarkan pada pasien bagaimana cara -Kesadaran: Composmentis
merubah posisi danmembantu pasien merubah -TTV, N: 100X/Menit
posisi S: 36,7
4. melatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan RR: 20X/Menit
ADL secara mandiri seperti makan dan jalan- -ADL masih dibantu keluarga pasien
jalan -Kekuatan otot
5. mendampingi dan bantu pasin saat melakukan 4 4
ADL
4 4

A: masalah teratasi sebagian


P: lanjutkan intervensi 3-5
1. menganjurkan kepada klien untuk memakai S: keluarga pasien mengatakan, luka masih
pakaian yang longgar tampak sedikit basah.
2. menjelaskan pada keluarga klien agar menjaga O: -K/U: cukup
kulit klien tetep bersih dan kering -Kesadaran: Composmentis
3. memonitor kulit akan adanya kemerahan -TTV, N: 100X/Menit
4. observasi luka apakah terdapat tanda-tanda S: 36,7
infeksi RR: 20X/Menit
5. melakukan perawatan luka secara aseptik -luka tampak sedikit basah
dengan rutin -kemerehan (-), pus (-)
6. memberikan antibiotik sesuai dengan resep
dokter A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi 2-5
CATATAN PERKEMBANGAN

NAMA KLIEN : An. K TGL PENGKAJIAN : 11 Januari 2017


NO. REG : 124816 DIAGNOSA MEDIS : Apendisitis
NO TGL S O A P I E
1 11 jan klien Do : Masalah belum Lanjutkan 1.melakukan pengkajian S: klien mengatakan
2017 mengatakan  k/u lemah teratasi intervensi 1-5 nyeri secara nyeri berkurang
nyeri pada luka  kesadaran CM komprehensif P: saat beraktivitas dan
bekas oprasi  klien tampak 2.menggunakan teknik mobilisasi
meringis komunikasi terapiutik Q: seperti diiris-iris
P : saat beraktivitas, untuk mengetahui R: pada luka bekas
saat mobilisasi pengalaman nyeri oprasi
Q : seperti diiris – pasien S: skala 3
iris 3.mengajarkan tehnik T: Hilang timbul
R : pada luka bekas relaksasi nafas dalam O: -K/U: cukup
operasi untuk mengurangi -Kesadaran:
S:6 nyeri. Composmentis
T : hilang timbul 4.memeriksa intruksi -TTV, N: 100X/Menit
TTV : dokter tentang jenis S: 36,7
S : 36,7 obat, dosis dan RR: 20X/Menit
RR : 20 frekuansi -klien tampak rileks dan
N : 100 5.memberikan analgesik tenang
yang diperlukan (inj. A: Masalah Teratasi
Santagesik 3x250 mg) sebagian
P: Lanjutkan intervensi 3-
5
2 11 Jan keluarga klien  k/u lemah Masalah belum Lanjutkan 1. memeriksa tanda S: keluarga pasien
2017 mengatakan  kesadaran CM teratasi intervensi 1-5 vital sebelum dan mengatakan pasien
klien belum bisa  ADL tampak sesudah aktivitas sudah bisa miring kiri
membalikkan dibantu keluarga 2. mengkaji kemapuan miring kanan.
badannya  Kekuatan otot pasien dalam O: -K/U: cukup
kekanan dan 5 5 mobilisasi -Kesadaran:
kekiri, ADL 5 5 3. mengajarkan pada Composmentis
masih dibantu TTV : S : 36,7 pasien bagaimana -TTV, N: 100X/Menit
oleh keluarga N : 100 RR : 20 cara merubah posisi S: 36,7
danmembantu pasien RR: 20X/Menit
merubah posisi -ADL masih dibantu
4. melatih pasien dalam keluarga pasien
pemenuhan -Kekuatan otot
kebutuhan ADL 4 4
secara mandiri
seperti makan dan 4 4
jalan-jalan A: masalah teratasi
5. mendampingi dan sebagian
bantu pasin saat P: lanjutkan intervensi 3-
melakukan ADL 5
3 17 Jan keluarga klien  k/u lemah Masalah belum Lanjutkan 1. menganjurkan kepada S: keluarga pasien
2017 mengatakan  kesadaran CM teratasi intervensi 1-6 klien untuk memakai mengatakan, luka
luka masih  tampak luka pakaian yang longgar masih tampak sedikit
tampak masih diperban 2. menjelaskan pada basah.
diperban TTV : keluarga klien agar O: -K/U: cukup
S : 36,7 menjaga kulit klien -Kesadaran:
N : 100 tetep bersih dan kering Composmentis
RR : 20 3. memonitor kulit akan -TTV, N: 100X/Menit
adanya kemerahan S: 36,7
4. observasi luka apakah RR: 20X/Menit
terdapat tanda-tanda -luka tampak sedikit
infeksi basah
5. melakukan perawatan -kemerehan (-), pus (-
luka secara aseptik )
dengan rutin
6. memberikan antibiotik A: masalah teratasi
sesuai dengan resep sebagian
dokter P: lanjutkan intervensi 2-
5
Pembahasan jurnal
1. Teori
Badasarkan jurnal yang berjudul Comparison Of RIPASA and ALFARADO scores for the
diagnosis of acute appendicitis sebuah penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa
penggunaan CT scan dapat menyebabkan deteksi dini apendisitis kelas rendah dan
apendisiotomi yang tidak perlu dalam kondisi yang dinyatakan akan diselesaikan secara
spontan dengan terapi antibiotik. Alvarado skor yang dikembangkan pada tahun 1986,
adalah sistem aditif skoring sederhana untuk membantu dengan diagnosis apendisitis akut.
RIPASA skor adalah sistem penilaian diagnostik baru yang dikembangkan untuk diagnosis
apendisitis akut, yang telah terbukti memiliki sensitivitas lebih tinggi.
2. Fakta
Skor RIPASA saat ini sistem penilaian diagnostik yang lebih baik untuk usus buntu akut
dibandingkan dengan skor ALVARDO, dengan mencapai sensituitas lebih tinggi secara
signifikan skor RIPASA merupakan parameter tetap yang dapat dengan mudah dan cepat
diperoleh dalam pengaturan populasi dengan mengambil riwayat lengkap, dan melakukan
pemeriksaan klinis dua investigasi sederhana
3. Opini
Dalam 93% dari pasien, keputusan cepat dapat dibuat berkenaan dengan rujukan ke tim
bedah on-call, debit atau pengamatan lebih lanjut pilihan untuk memiliki parameter
tambahan membuat RIPASA mencetak lebih fleksibel dan mudah beradaptasi dengan
wilayah geografis yang berbeda. Dalam hal penghematan biaya kesehatan, penggunaan
skor RIPASA dapat membantu mengurangi biaya rawat inap yang tidak perlu dan
investigasi radiologi yang mahal

Anda mungkin juga menyukai