Suami : Umar Tempat dan tanggal lahir : Probolinggo, 06 September 1976 Alamat : jalan olah raga, RT 01/RW2, Kropak, kecamatan bantaran kabupaten probolinggo Nama anak : 1. Nurul Yakin 2. Qomariatul Ulumiah 3. Muhammad Rifaldi
Ibu kusmawati pada awalnya hanyalah seorang wanita biasa yang
dinikahi oleh laki-laki yang bernama bapak umar, pada awal pernikahannya bapak umar bekerja sebagai kuli angkut dipasar.Karena himpitan ekonomi akhirnya bapak Umar memikirkan untuk bekerja sampingan agar kebutuhan ekonominya terpenuhi. Tapi karna hanya lulusan SD dan tidak punya ketrampilan khusus selain berdagang, bapak umar dan istrinya bingung untuk memilih pekerjaan. Setelah berfikir keras dan mengingat dia hanya punya keahlian khusus di bidang berdagang, akhirnya mereka berdua sepakat untuk berjualan sembako, tapi karena tidak punya modal untuk berwirausaha, mereka terlebih dahulu menjual kopi keliling di sekitar desa tempat tinggal mereka. Setelah 2,5 tahun berjualan kopi keliling, mereka akhirnya mempunyai sedikit modal untuk berwirausaha sebagai pedang sembako.
Pada awalnya mereka membuka toko keci-kecilan. Tapi sedikit demi
sedikit mereka menambah isi toko mereka. Dari modal awal yang hanya berjualan kopi keliling desa, akhirnya mereka sekarang mempunyai toko sendiri. Selain berjualan di rumah mereka juga membuka toko dipasar. Dari hasil berjualan tersebut mereka berhasil menyekolahkan anak pertama mereka. Meskipun mereka hanyalah seorang pedagang sembako, tapi mereka tidak ingin putra pertama mereka mengikuti jejak orang tuanya sebagai pedagang sembako. Bapak umar sangat gigih dan tegas dalam mendidik putranya. Dia mengajarkan pada anaknya untuk tidak pantang menyerah dalam menghadapi persoalan hidup.
Setahun kemudian mereka mempunyai seorang putri yang diberi nama
Qomariatul Ulumiah. Setelah mempunyai anak yang ke dua usaha mereka semakin berkembang. Mereka semakin memperluas toko dan menambah isi toko tersebut dengan beragam sembako. Mereka tidak bekerja sendiri, mereka dibantu oleh kedua anaknya. Usaha mereka semakin lancar dan mereka tidak lagi susah seperti pada awal mereka pada saat masih menjadi buruh angkut. Namun didalam sebuah kesuksesan ada pula suka duka mereka dalam menjalani pekerjaannya. Sukanya yaitu pada saat toko mereka ramai pembeli dan omset penjualan mereka naik secara drastis sedangkan dukanya yaitu pada saat toko mereka sepi pembeli dan omset penjualan mereka menurun. Pernah juga mereka mengalami kerugian karna ditipu oleh seorang pembeli yang berhutang tapi pembeli tersebut tidak membayarnya. Tapi atas kegigihan dan kesabaran yang mereka miliki, akhirnya mereka berhasil membangun usaha mereka kembali dan semakin sukses. Mereka memaafkan orang yang telah menipu mereka tersebut. Keuntungan penjualan mereka lumayan besar tiap bulannya, kira-kira 10 % dari pendapatan perharinya, dan jika dihitung perbulannya kira-kira mereka mendapat laba Rp.5.500.000,00. Karena kejujuran mereka dalam berdagang, para pembeli sangat mempercayai mereka. Toko mereka semakin ramai oleh pembeli.