Anda di halaman 1dari 5

PENGUSAHA SUKSES

ASAL INDONESIA
NAMA:IHSAN PRAWIRA NAUFAL

1. SANAWI SIPENGUSAHA SUKSES ESKRIM DENGAN OMSET MILIYARAN

LINK: https://youtu.be/TUbqdq5sTU0

Sanawi lahir pada tahun 1974 di Blora Jawa Tengah Dia berasal dari keluarga yang kurang
mampu ayahnya merupakan pengembala sapi karena Kaisar ekonomi sanawi tidak bisa
melanjutkan pendidikan,Bahkan dia juga tidak bisa baca dan tulis dari kecil hingga remaja
sanawi mengikuti jejak orang tuanya untuk menggembala sapi milik tetangga di kampung
dirinya dianggap sebagai pemuda yang tidak punya masa depan yang cerah namun hal ini tidak
mengecilkan semangat dirinya untuk merubah nasib.
Sanawi bercerita ketika usianya 16 tahun dia diminta orang tuanya untuk merantau ke Jakarta
bermodal uang 7500 dari hasil jualan ketela sanawi berangkat dengan tetangganya untuk
Merantau namun sayangnya dirinya terpaksa harus pulang lagi karena tetangganya justru
meninggalkan dia sendirian di terminal inilah yang bosan Awi kembali pulang sambil menangis
dia beranggapan tetangganya meninggalkan dia sendirian karena sanawi sebagai orang yang
paling miskin dan jelek sendiri Hal pengalaman buruk ditinggal di terminal tidak menyurutkan
semangat sanawi untuk mengubah nasib kali ini ia bertekad mau pergi ke Jakarta lagi sendirian
sanawi Lalu tiba di Jakarta dan turun di terminal bus Pulogadung dia bersedia bekerja apa saja
untuk merubah nasib awalnya.
Sanawi berusaha mencari kerja menjadi kuli bangunan namun sayangnya tidak mudah Ia pun
terus berjuang dan tidak patah semangat sanawi lalu berkeliling di Kompleks Perumahan sambil
berteriak longcat long cat Hai hal ini lalu buat orang lagi penasaran apa yang diteriakkan oleh
Sanawi ternyata artinya pemborong cat jadi dia menawarkan jasa untuk mengecat rumah
secara borongan hidup yang dijalani oleh sanawi.
Ibukota juga cukup berat dia seringkali tidur di taman di emperan toko dan sebagainya namun
semua ini tidak membuatnya menyerah pilihan yang terbatas mendorong sanawi untuk bekerja
lebih giat lagi setiap harinya pada tahun 2006 sanawi pindah ke Samarinda bersama teman-
teman proyeknya setahun di sana hidupnya tidak ada perubahan yang signifikan Ia pun terpikir
untuk mencari penghasilan tambahan.

Ketika Mencari peluang bisnis sanawi bertemu dengan teman yang berjualan es krim di aku
menawarkan diri untuk ikut berjualan sanawi mengumpulkan modal dari pinjaman temannya
sebesar Rp60.000 Setiap hari dia pergi berkeliling dengan sepeda untuk menjual es krim buatan
Salah satu merek ternama dengan harga Rp1.000 perjalanan sanawi berjuang dari rumah ke
rumah ternyata membuahkan hasil walaupun sering juga dia diusir oleh orangtua yang tidak
mau anaknya membeli es krim dalam sehari sanawi berhasil mengantongi keuntungan sebesar
Rp150.000 kenyataan ini baru buat dia sadar kalau berjualan es krim sangat menjanjikan dia
pun semakin bersemangat dengan Hidup Sangat hemat sanawi mengumpulkan uang sedikit
demi sedikit.
Kesimpulan:
Sanawi memiliki perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan dan kesulitan. Meskipun
berasal dari keluarga yang kurang mampu dan memiliki keterbatasan pendidikan, Sanawi tidak
pernah kehilangan semangat untuk merubah nasibnya. Dia memiliki keyakinan dan kerja keras
yang tinggi.

Beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari kisah Sanawi adalah:

 Semangat dan kerja keras: Sanawi menunjukkan bahwa semangat dan kerja keras yang
konsisten sangat penting untuk mencapai kesuksesan. Meskipun menghadapi banyak
rintangan dan kesulitan, ia tidak pernah menyerah dan terus berjuang.

 Belajar secara mandiri: Meskipun pendidikan formalnya terbatas, Sanawi tidak pernah
berhenti belajar. Dia belajar membaca dan menulis dengan bantuan anaknya, dan juga
belajar dari para pedagang es krim yang sukses. Kemauan dan semangat untuk terus
belajar sangat penting dalam mengembangkan diri dan bisnis.

 Mengembangkan jaringan dan bergaul dengan orang sukses: Sanawi menyadari


pentingnya bergaul dengan orang yang sukses dalam bisnisnya. Dia belajar dari
pedagang es krim yang telah sukses dan berusaha membangun jaringan penjual es krim
yang lebih luas. Bergaul dengan orang-orang sukses dapat memberikan inspirasi,
pengetahuan, dan peluang untuk berkembang.

 Modal sosial dan kepercayaan: Sanawi membangun bisnisnya dengan mempercayakan


es krimnya kepada rekan-rekan sebagai mitra penjualan. Kepercayaan dan modal sosial
menjadi faktor penting dalam pengembangan bisnisnya. Dia membangun hubungan
saling menguntungkan dengan mitra-mitra penjualnya.
 Mengatasi keterbatasan: Meskipun Sanawi memiliki keterbatasan pendidikan dan
kemampuan membaca-tulis yang terbatas, dia tidak membiarkan hal itu menghalangi
kesuksesannya. Dia mencari solusi dengan meminta bantuan orang lain, termasuk
anaknya, untuk membantu mengatasi keterbatasan tersebut.

 Kesabaran dan ketekunan: Sanawi tidak mencapai kesuksesan dalam semalam. Dia
melewati perjalanan yang panjang dan penuh tantangan. Kesabaran dan ketekunan
adalah kunci penting dalam mencapai tujuan jangka panjang.

Kisah Sanawi menginspirasi dan mengajarkan kita bahwa dengan semangat, kerja keras, dan
ketekunan, kita bisa mengubah nasib dan meraih kesuksesan meskipun menghadapi banyak
rintangan.

2. BUSTAMAN PENDIRI RESTORAN “SEDERHANA”


LINK: https://youtu.be/ydjGsEM1KJs
Bustaman lahir di Sumatera Barat pada tahun 1942 dia dibesarkan di Lubuk Jantan Lintau
buo Bustaman berasal dari keluarga yang sederhana ayahnya merupakan petani dan ibunya
telah meninggal dunia saat usianya baru enam tahun,pendidikannya juga sangat terbatas
Bustaman hanya lulusan kelas dua sekolah rakyat atau setara dengan sekolah dasar Dia
terpaksa tidak bisa bersekolah karena saat itu sudah tidak ada biaya untuk pendidikan.
Pada umur 12 tahun Bustaman ikut ayahnya dan memutuskan untuk meninggalkan kampung
halaman demi mencari kehidupan yang lebih baik kota pertama yang mereka singgahi adalah
Riau di sana ayahnya bekerja sebagai penyadap pohon karet dan Bustaman pun ikut membantu
ayahnya Awalnya dia kira bahwa dia akan bersekolah disana ternyata nasib berkata lain pada
tahun 1955 Bustaman pun pindah dari Riau ke Jambi di sana dia tinggal bersama pamannya
bekerja sebagai supir bus Bustaman pun menjalani pekerjaan yang berbagai macam mulai dari
pedagang jagung rebus kenek angkot penjual rokok pedagang asongan hingga menjadi tukang
cuci piring.
Singkat cerita pada tahun 1975 Bustaman memutuskan untuk berjualan makanan namun
masalahnya Bustaman tidak bisa masak tapi dia punya pengalaman waktu di Jambi bekerja
sebagai tukang cuci piring hal ini tidak membuatnya putus asa dia pun mencari lahan pinggir
jalan disekitar Bendungan Hilir dan akhirnya menyewa lapak seluas satu kali satu meter gerobak
yang awalnya dipakai untuk berjualan rokok ini diubah menjadi meja dan diberikan terpal nah
jadilah warung yang kemudian diberi nama sederhana nama ini dianggap oleh Bustaman
sebagai nama yang cocok karena warung terletak dipinggir jalan namun sayangnya uang hasil
jualan hari pertama dibawa kabur oleh pembantu barunya karena tidak punya uang lagi untuk
memutar bisnis dia pun terpaksa harus mengutang ke tangga.
Bustaman untuk terus berjuang menjadi pemilik warung nasi padang satu minggu kemudian
dia mulai berkenalan dengan pedagang makanan lain asal Solok Sumatera Utara yang membuka
usaha di samping warungnya ketika Bustaman mencoba masakannya Ternyata enak Dia pun
memberanikan diri untuk berkenalan dengan pemiliknya dan minta diajari untuk memasak
beruntungnya pemiliknya tidak pelit ilmu dia langsung meminta Bustaman untuk menuliskan
resepnya keahlian baru inilah yang lambat laun buat usahanya semakin ramai kebaikan hati
pemilik warung sebelah juga terus Membekas dihati Bustaman ketika dirinya sukses menjadi
pemilik usaha kuliner dia tidak pelit membagikan semua ilmunya.

Kesimpulan:
Riwayat hidup Bustaman, pendiri Restoran Sederhana. Dari cerita tersebut, terdapat beberapa
pelajaran yang bisa dipetik, antara lain:

1. Ketekunan dan semangat pantang dalam menghadapi kesulitan: Meskipun Bustaman


mengalami keterbatasan pendidikan dan keuangan, ia tetap gigih dalam mencari penghidupan
yang lebih baik. Dia tidak menyerah dan terus berusaha mencari peluang dan kesempatan.

2. Keterampilan dan peningkatan diri: Meskipun Bustaman awalnya tidak bisa memasak, dia
belajar dan memperoleh pengalaman ketika ia bekerja sebagai tukang cuci piring di Jambi. Dia
menggunakan pengalaman itu untuk memulai bisnis kuliner dan belajar memasak dari orang
lain. Dia terus meningkatkan keterampilannya untuk mengembangkan usahanya.

3. Berbagi ilmu dan membantu orang lain: Ketika Bustaman berhasil menjadi pemilik usaha
kuliner yang sukses, dia tidak pelit untuk berbagi ilmu kepada karyawan-karyawannya. Dia
bahkan senang melihat karyawan yang mandiri dan membuka usaha sendiri. Dia
mempraktikkan prinsip bahwa berbagi ilmu akan membawa manfaat positif bagi dirinya sendiri.

4. Manajemen yang inklusif dan adil: Bustaman menerapkan model bisnis di mana karyawan
dianggap sebagai mitra dan diberikan keuntungan berdasarkan perolehan poin dan tugas
spesifik masing-masing. Hal ini mendorong karyawan untuk bekerja dengan semangat dan
merasa memiliki bisnis tersebut.
5. Semangat pantang menyerah dan ketekunan: Meskipun Bustaman mengalami berbagai
cobaan dan tantangan, seperti lapaknya ditertibkan oleh Satpol PP dan perseteruan dengan
pemilik warung sebelah, dia tetap bertahan dan mencari solusi. Dia tidak mudah menyerah dan
terus berusaha memajukan usahanya.

Cerita ini mengilustrasikan bahwa dengan ketekunan, semangat pantang, kemauan untuk
belajar, berbagi, dan membangun manajemen yang inklusif, seseorang dapat menghadapi
kesulitan dan mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis.

Anda mungkin juga menyukai