Anda di halaman 1dari 2

adriyan ilham s

01
XI IPS 1

Si Pengusaha

Hai nama saya vio saya terlahir dikeluarga miskin tapi saya sangat bersyukur terlahir dikeluarga yang
harmonis dan baik, ayah saya bekerja sebagai tukang bangunan yang gadinya tak menentu, ibu saya
sebagai buruh cuci dikampung, itu tidak menghalangi tekat saya untuk sukses, saya tekun belajar untuk
mengejar beasiswa kuliah saya, waktu smp saya berjualan pisang coklat dikelas saya demi membantu
perekonomian keluarga saya,

Saya sering diejek oleh teman teman dengan panggilan “hey situkang pisang” saya tidak mendengar
omongan mereka karena niat saya kesekolah hanya niat belajar dan berdagang untuk membangtu keluarga
saya, hari demi hari saya lewati, saya sering dibully bahkan diminta pisang coklat secara gratis, hanya
hanya diam bukan karena saya takut namun jika saya meladeni orang seperti itu saya sama saja seprti
mereka,”he si tukang pisang, bagi pisang gratis dong” mereka bilang, “ambil aja itung itung amal ke
orang ga mampu beli” ujar ku, mereka ga terima dengan perkataanku mereka pun mengambil pisangku
aku hanya diam, “orang kaya luu gabakal sukses, lu kan jualan aja, pisang lagi” ujar kata mereka, aku
hanya diam dan akan membuktikan bahwa aku bisa sukses,

Pengumuman seleksi beasiswa pun keluar dan nama saya pun keluar didalam papan pengumuman
sekolah hati saya bahagia sekali saya diterima dan dibiyayai ke universitas ternama di jogjakarta, ketika
saya pulang ketika akan menyampaikan berita tersebut saya mendengar orang tua sedang bertengkar
dengan msalag keungan, disana saya bingung antara melanjutkan ke universitas atau langsung kerja saya
sempat down kepikiran itu semua, beberapa hari saya murung kepikiran itu,beberapa hari kemudian ibu
saya dan bapak saya menghampiri saya dikamar dan menanyakan saya kenapa, lalu saya bilang semua ke
orang tua saya, dan tidak dikira orang tua saya mengizinkan saya ke jogja untuk kuliah mengambil
beasiswa itu, namun saya bilang “ttapi kan bapak dan ibu lagi tidak ada biaya dan saya ingin membantu
perekonomian bapak dan ibu” ujarku, “nak kamu kuliah saja kejogja, msalah uang ibu disini itu urusan
kami, kamu disana kuliah saja yang benar dan membanggakan bapak dan ibu disini” jawab ibu, “ baiklah
saya akan berangkat ke jogja untuk kuliah dan doakan saya membanggakan ibu dan bapak” jawabku, lalu
mereka memelukku dan bilang “bapak sama ibu bangga kepada kamu nak”.
Keesokan harinya saya berangkat kejogja untuk berangkat kuliah untuk mengejar beasiswa,
setibanya dijogja saya tidak bersantay saya melintas pikiran untuk membuka angkringan disekitar kos
saya, bukan untuk membayar kost atau membayar kuliah karena saya sudah dibiyayai oleh beasiswa,
namun saya ingin membantu perekonomian keluarga saya, namun masalahya saya tidak memiliki modal
untuk itu, lalu saya bertemu dengan orang baik yaitu teman saya dia memiliki toko yang sangat besar,
saya bekerja disana selama setahun dan sekiranya modal saya cukup untuk membuka angkringan, saya
berjualan sambil berkuliah, rasa capek selalu melintas dipikiran saya namun saya tetap bertekat untuk
mengejar tujuan saya, namun saya tetap belajar untuk kuliah, bertahun tahun saya jalani dengan tekun dan
ternyata benar usaha tidak menghianati hasil usaha angkringan saya berubah menjadi angkringan besar
dan dapat membeli ruko sendiri dan memiliki beberapa cabang dijogja, dan saya bisa membeli rumah dan
mobil disini, dan saya juga bisa membangun rumah orang tua saya dikampung dan dapat
membeerangkatkan umrah kedua orang tua saya, dan saat waktu reuni sekolah saya menjadi pemotifasi
disana dan teman teman saya yang dulu mengejek saya terdiam dan meminta maaf atas perbuatan mereka
dulu.

Anda mungkin juga menyukai