Anda di halaman 1dari 125

Perjalanan kuliahku

Karya: Holifatul Hidayah

Kuliah adalah harapanku dari semenjak SD sampai SMA.ketika kecil aku selalu
bertanya-tanya,kuliah itu seperti apa ya rasanya? Seru gak ya? Pertanyaan sederhana itu
selalu muncul dalam pikiranku sampai aku beranjak remaja di bangku SMA.Detik-detik
kelulusan SMA,aku mulai sibuk memikirkan masa depan.Teman-temanku banyak yang
memilih untuk bekerja ke luar kota tetapi berbeda dengan pendirianku,Aku memilih
untuk masuk ke perguruan tinggi dan mungkin hanya 10% dari kelasku yang
berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang kuliah.Aku yakin apapun jalannya jika
usaha diiringi dengan doa,maka sukses adalah hasilnya.Tibalah saatnya pengumuman
kelulusan sekolah,aku mendapatkan nilai yang baik.Ternyata aku juga lolos di jalur
SPAN-PTKIN,suatu kebangggan yang luar biasa masuk ke jenjang Perguruan Tinggi
dengan jalur tanpa tes.”Alhamdulillah,ucapku”. Sebelum kebahagiaan itu datang,aku
sempat mengalami kesedihan yang luar biasa,Ketika aku masih ujian di bangku
SMA,ayahku mengalami kecelakaan lalu lintas sebut saja beliau ini bapakku karena aku
lebih suka memanggilnya bapak ketimbang ayah.Bapak adalah orangtua yang hebat
mencari nafkah dengan penuh semangat.Aku terlahir dalam keluarga yang
sederhana,kedua orangtua adalah seorang petani biasa.Bapakku bekerja di PT Tebang
Tebu,Ketika sepulang bekerja mobil bapak mengalami kecelakaan dengan jumlah
pekerja sekitar 11 orang dalam mobil tersebut.Semua penumpang mengalami luka parah
termasuk bapakku mengalami bocor di kepala dan patah tulang di tangan
kanannya.posisinya itu malam,jadi Ketika aku dan ibu dirumah ada tetangga yang
memberi kabar bahwa bapak kecelakaan spontan ibu dan aku kaget dan langsung
menangis. Tidak lama-lama keluargaku langsung pergi kerumah sakit,di sana kami
meratapi kesedihan yang luar biasa.Baru kali ini aku menangis sesakit ini.Setelah bapak
diobati dan tangan kanannya disakal putung ,bapak tak mau dirawat dirumah
sakit,”bapak tidak mau dirawat dirumah sakit,bapak maunya dirawat dirumah saja”ucap
bapak.Selama bapak sakit aq selalu memikirkan masa depan ku,apa yang akan aku
ambil saat ini,sedangkan sang pencari nafkah sedang sakit parah.Sudah tidak bekerja
selama beberapa bulan,kalaupun sembuh beliau sudah tidak bisa bekerja yang terlalu
berat.Ya allah,Allah sedang menguji aku dan keluargaku . Aku sempat berfikiran akan
menggagalkan rencana ku untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi karena aq
tau bapak sedang sakit lalu siapa yang akan membayar biaya kuliah ku?.Allah maha
kuasa atas segalanya,ternyata dibalik kesusahan yang luar biasa allah menyiapkan hal
yang tidak kita duga-duga.Ada info pembukaan beasiswa kip kuliah,dari situ aku mulai
bangkit dan yakin, aku pasti bisa melewati semua ini.Setelah itu aku memberanikan diri
untuk mengajukan diri menjadi calon penerima beasiswa tersebut,di dalam surat
lampiran aku sertakan semua prestasi-prestasi yang pernah aku raih.Beberapa bulan aku
menunggu,dan keluarlah hasilnya,alhamdulillah aku diterima dan lulus,aku menangis
terharu dengan hasil tersebut.Dengan beasiswa ini bisa sedikit meringankan beban
kedua orang tua.Semua orang yang tadinya menyepelekan dengan masa depan
ku,mereka hanya bisa diam,mungkin karena perekonomian keluargaku yang sederhana
dan saudara kandung ku tidak ada yang berpendidikan tinggi ,akhirnya ada orang yang
menyepelekakan kehidupanku dan merasa tidak suka jika aku mendapatkan
beasiswa ,namu mulai ini aku akan membuktikan pada mereka ,bahwa ucapan itu adalah
salah dan akan ku buktikan bahwa aku bisa menggapai cita-cita dan sukses di waktu
yang telah allah tentukan. Telah tiba saatnya aku berkuliah.Namun jarak rumahku dan
kampus cukup jauh akhirnya aku memilih untuk mondok.Entah kenapa aku ingin sekali
mondok padahal dulu aku sama sekali tidak berniat untuk mondok.Ibu bilang “lamun
adek palai kuliah pan atos aya beasiswa,masalah biaya pondok mah,ema jeng bapak aya
babaraha iinguan sapi,insya allah ka biayaan asalken adek serius nuntut ilmuna” ini
pakai bahasa sunda yah,karena aku terlahir dari suku sunda artinya itu kalau adek
pengen kuliah kan sudah ada beasiswa perihal tentang mondok ibu dan bapak ada
beberapa ekor sapi,bisa untuk biayain,oh iya aku biasanya manggil ibu itu dengan
panggilan ema.Akhirnya aku bertekad serius untuk berkuliah dan mondok.Saat ini aku
sudah mondok dan Bahagia senang dengan pembelajaranya,banyak teman baru,tempat
baru,dan kegiatan baru.Pondoknya juga berkualitas dan terkenal.wah suatu
keistimewaan sekali bagiku bisa menuntut ilmu di pondok ini. Sudah hampir dua
bulanan aku mondok,karena mondok dan kuliah duluan mondoknya,jadi aku masih
merasa sangat nyaman tidak terlalu sibuk.Setelah aku masuk kuliah dan bapak aku
mulai merasa resah,sering terlambat bahkan aku sering tidak masuk jam ngaji karena
kecapean.dan itu terus aku rasakan selama beberapa minggu,aku selalu sakit-
sakitan,menangis,menyendiri,bahkan sering melamun.sebenarnya aku merasa betah di
pondok ini.namun pondok ini sepertinya tidak pas jika aku tempati.Aku orang nya
gampang lemah gampang mengeluh jika sudah terlalu merasa lelah.Di pondok ini
keamanan nya begitu ketat jika malam sudah tidak bisa memegang elektronik seperti
HP.Jadi kadang aku ketelatan info terus.Sampai-sampai waktu penyusunan KRS aku
hampir telat.Akupun ketelatan memilih kelas,yang tadinya pengen dikelas awal menjadi
kelas terakhir karena ketelatan informasi.Pikiranku selalu teringat beasiswa,bagaimana
dengan kip ku jika aku begini terus sering tertinggal informasi dan susah mengerjakan
tugas.Sedangkan syarat Kip agar bertahan sampai akhir semester adalah dengan nilai
ipk yang baik dan tidak turun dari batas yang sudah tentukan.Aku takut sekali jika
nilaiku akan turun.Akhirnya curhatlah aku dengan keluargaku,aku ceritakan keluh kesah
ku kesusahanku.Tidak lama kemudian ada informasi dari pihak beasiswa kip kuliah
bahwasanya yang mendapat bantuan ini harus mondok di pesantren selama 2
semester,ada 2 pondok yang direkomendasikan dan pengasuh pesantrenya adalah dari
dosen IAIN sendiri.Akupun menceritakan hal ini kepada ema dan bapak,beliau berdua
hanya bisa mendukung dan mendoakan karena beliau bilang yang menjalani kehidupan
ini adalah dirimu sendiri,jadi kamu sendiri yang bisa menentukan.Ema dan bapak akan
selalu mendukung selama itu dalam hal baik.Akupun memutuskan untuk pindah pondok
karena biaya pondoknya sangat terjangkau walaupun masih rintisan setidaknya disini
bisa memegang elektronik karena pasti mahasiswa tidak bisa jauh-jauh dari elektronik
seperti hp dan laptop.Di pondokku yang pertama memang boleh memegang hp tetapi
Ketika hanya keluar untuk kuliah setelah itu dikumpul kembali,dan aku merasa lelah
karena tiap hari harus seperti itu.Akupun Pindah ke pondok ma’had kampus yg isinya
rata-rata adalah mahasiswa,kebanyakan juga adalah mahasiswa beasiswa kip. Aku
diberi pilihan oleh abah yai nya mau ikut yang santri asli atau yang ma’had ? jika yang
mahasantri artinya mondok ma’had saj satu tahun selesai.Tetapi jika santri asli boleh
mondok selamanya dengan biaya yang terjangkau .Bapak menyarankan untuk ambil
paket yang asli santri.Baiklah aku mengambil paket yang asli santri.Walaupun
mengajinya sampai malam tetapi disini aku dihagai karena semua teman-teman rata-rata
mahasiswa jadi jika ada masalah keluh kesah tentang kampus,selalu saling cerita satu
dengan yang lain.Sekarang juga sudah tidak tertinggal informasi juga bisa mengerjakan
tugas kuliah dengan leluasa dan tenang. Sejatinya menuntut ilmu itu adalah sesuatu
yang istimewa.Karena tidak semua orang nasibnya sama dengan kita.Diluaran sana
banyak anak-anak yang rendah pendidikanya mungkin bisa jadi karena perekonomianya
yang rendah atapun karena tidak ada tekad yang kuat dan tidak bersungguh-sungguh
untuk menggapai cita-cita.Namun ketahuilah Jika kita menanam sesuatu yang baik,kita
juga akan memanen hal yang baik .Pesan dari aku,jadilah seseorang yang kuat dan
carilah seseorang yang bisa menguatkan.Saat ini yang orang lihat bukan prosesnya
tetapi hanyalah hasilnya,maka buktikan pada dunia bahwa kita pasti bisa .

(Alvizatul Mabruroh)

Bertemu

Rasa ingin bertemu


Berkhayal berbincang dengan mu
Bermain dengan mu
Rasa ingin seperti mereka,
Memiliki seseorang untuk menjadi rumah tempat berkeluh kesah
Tempat di mana di jadikan ratu
Rasa rindu ingin bertemu
Dengan sosok yang pernah bersama meski hanya sebentar

Jauh

Kita di jauhkan oleh waktu jarak dan tempat


Kita tidak juga berkomunikasi
Kita sudahlah berbeda
Aku hanya bisa berkhayal bertemu dengan mu
Aku hanya bisa mendoakan mu
Berharap bertemu dengan mu
Walaupun hanya dalam mimpi
Bertemu dengan mu adalah hal yang ku tunggu
Harapan yang di inginkan oleh merak juga bertemu dengan mu
Tetapi sebaik-baiknya harapan berdoalah jalan terbaik

Senyuman yang berbeda

Senyum itu senyum yang pertama aku lihat,


Senyuman itu berbeda
Senyum kebahagiaan yang pertama mereka rasakan
Melihat mereka tersenyum adalah suatu kebahagiaan tersendiri bagiku
Senyum mereka membuat lelahku hilang
Senyum mereka penyemangatku
Dan senyum merekalah yang ingin ku lihat ketika aku telah mencapai keberhasilaku

Merindukanmu

Aku merindukanmu
Aku hanya bisa berdoa
Berharap bertemu walaupun hanya dalam mimpi.

Aku merindukanmu
Melihat seseorang yang mirip denganmu,
Pada jalan yang ku lewati

Aku merindukanmu
Dari orang bercerita tentang seorang yang memiliki sifat seperti mu,aku berkhayal
berbincang dengan mu.
Sungguh aku merindukanmu

Pergilah
Pergilah aku ingin seperti diriku yang dulu
Menjadi seperti yang kau inginkan pun
Tetap tak kau hargai

Pergilah
Biarkan aku berusaha sendiri
Melupakan semua kenangan
Dan jangan berfikir bahwa aku akan Kembali
Untuk mengulangi kejadian yang sama
Sama seperti membaca buku kembali
Pasti akhirnya tetap sama

(Bagas Pamungkas)

Puisi Dimalam Hari

Malam begitu indah dengan


penuh bintang dan rembulan yang
menyinari bumi yang setiap malam selalu
sendiri dan memikirkan masa depan

Malam yang begitu pekat


dengan kegelapan diterangi
cahaya lampu-lampu jalanan
yang begitu terang benderang

dan aku pun tak suka keramaian


ntah kenapa rasa nya ingin
menyendiri terus menerus
kadang merasa kesepian
Tak ada satu pun rasa ingin
menembus keramaian setiap
malam selalu terbayang ntah
sampai kapan mau seperti ini

Cita-Cita

Waktu kecil dulu bercita-cita


ingin menjadi seorang TNI
melihat seorang TNI yang begitu
gagah tegas dan yang membela negara

Ingin rasanya menjadi seorang TNI


hari demi hari yang terlewat kan begitu
di iringi dengan belajar dan terus
belajar latihan dan terus Latihan

Meskipun berat dan sulit rasanya


untuk menjadi seorang TNI
tapi rasa nya selalu saja ingin
mencoba untuk menjadi seorang TNI

Dan pada akhirnya orang tua yang


tidak mendukung ku untuk menjadi
seorang TNI aku bisa apa Cuma
bisa menerima keputusan nya

Puisi Tentang Hujan


Hujan itu seperti dongeng dia
begitu merdu suara nya sampai-sampai
aku tak sadar bahwa hujan lah
yang membuat tidur ku terlelap

Setiap terdengar suara rintikan hujan


aku tak bisa melewati nya begitu saja
dia begitu indah yang membuat ku
sadar dengan kehadiran nya

Aku tak suka hujan-hujanan tetapi


aku suka suara hujannya dan melihat
hujannya dia begitu turun
dengan deras nya air

Hujan lah yang bisa membawaku


dengan kesenangan begitu
mendengar suara hujan aku
pun langsung merenunginya

Puisi Tentang Cinta

Cinta itu seperti angin bisa


dirasakan namun tidak bisa dilihat
dia begitu indah saat bisa merasakan
cinta karena dia bisa membuat Bahagia

Pada saat itulah cinta bisa


menimbulkan rasa kasih saying
yang sebenarnya tanpa adanya
cinta kita tidak bisa seperti sekarang
Tapi ya kadang ada yang
berpura-pura mencintai
kepada nya dengan ucapan
tapi tidak dengan hatinya

Cinta itu butuh keberanian


untuk mengungkapkan kata
yang telah memendam rasa
kepadanya dengan kata cinta

Puisi putih abu-abu

Dimana kala itu aku masih bisa


merasakan kesenangan yang
indah dan bisa merasakan kebahagiaan
diantara kehangatan teman-teman

Tapi seiring berjalannya waktu itu


akan terlewati dimana waktu itu
masih bisa bercanda tawa dengan
memikirkan masa depan

Hari demi hari telah terlewati


waktu demi waktu detik demi detik
telah berjalan sampai saat nya tiba
dimana kala itu sudah mendekati perpisahan

Sampai akhirnya perpisahan pun tiba


yang dimana tidak bisa bersama lagi
tidak bisa bercanda tawa lagi
dan berpisah untuk selamanya

Dan pada akhirnya semuanya telah


pergi untuk bertemu selalu susah
semua pada sibuk dengan dunia nya
untuk mengejar masa depan

Kalau sudah seperti itu siapa yang


mau disalahkan tidak ada yang
bisa disalahkan dan itu
sudah menjadi keputusan

(Fahrezi Hadrian Zahid )

1. SENJA
Aku berjalan Di tengah padang Sendiri..
Angin meliuk-liuk Meniup ilalang Pasir, bebatuan Bermain tanpa batas Di langit indah
Sekawanan burung pulang Kembali ke sarang Tempat menanti pasangan Aku
mengaduh Duhai, Aku di sini Berkawan sepi Langkah kaki Semakin lelah bernyanyi
Aku masih di sini Sendiri.. Menanti senja Mengisi hati…
2. DUNIA FANA
Apa yang terjadi dengan dunia Semakin marak manusia Semua berlomba-lomba
membunuh Ada yang terbunuh dan ada yang membunuh Apa yang terjadi dengan dunia
Kenapa semakin banyak Nestapa Merajarela pertumpahan darah Hingga yang kuat
semakin kuat Ada apa sebenarnya? Apakah Tuhan sedang marah ? Sehingga akal
pikiran tidak berfungsi Kebencian bertabur di dalam hati Saling mencaci Saling
menyakiti bahkan melukai Perikemanusiaan sudah tak ada lagi Tanpa penghianatan
terhadap pancasila Kau tak perlu menjadi pengabdi udara Pengendali air Pengendali
tanah Bahkan pengendali api Cukup jadi pengendali hatimu saja
3. PENGHIANATAN PARA PENCINTA
Penghianatan para pecinta adalah menampakan keluhan Tanda kebenaran cinta mereka
adalah pada saat mereka menyembunyikan musibah yang dihadapinya Seseorang yang
tidak bisa berlaku seimbang saat ditinggal dan didampingi kekasih Maka ia tidak akan
merasakan nikmatnya kerinduan selain pengakuan belaka adalah menampakan keluhan
Tanda kebenaran cinta mereka adalah pada saat mereka Menyembunyikan musibah
yang dihadapinya Seseorang yang tidak bisa berlaku seimbang saat ditinggal Dan
didampingi kekasih Maka ia tidak akan merasakan nikmatnya kerinduan selain
Pengakuan belaka
4. ANGIN MALAM
Menepilah sejenak, Angin malam akan membawamu Pada bayang-bayang yang tidak
kelabu, Memberikanmu sebuah harap yang tidak semu, Dan Sunyi akan
mengantarkanmu Pada bait – bait sajak yang ranum, Dan menghilangkan sedikit bekas
luka di masa yang lalu, Secercah cahaya senja di sore ini, Seakan mengerti tentang
kicauan rasa yang berkecamuk, Ada suka, rindu, dan harap, Walau aku tahu, Ini
hanyalah sebuah kesia-siaan hati, Namun, Selaku manusia biasa, Tidak ada salahnya
untuk menikmati rasa yang hadir bukan? Walau menikmati percakapan denganmu
hanya sebentar,
5.AKU DAN ANGIN
Aku dan angin sering berselisih paham, Ia sering merayu untuk dikejar saat aku sedang
lelah, Tapi malah sembunyi saat aku penuh semangat. Aku sungguh tak mengerti soal
pertengkaran ini, Tetapi aku juga tidak membenci angin, Karena selesainya pasti kami
akan berdamai.

(Dhea Puspita Salsabila)

Kerinduan Mendalam
Tak tahu apa yang harus dilakukan sekarang
Semua penuh dengan rasa sesak
Aku berlari kesana kemari mencari jalan keluar
Untuk membebaskan sesak yang ada di dada
Dimanakah kau sekarang?
Bolehkah aku menyerah sekarang?
Bolehkah aku pergi mencari jalan pulang yang lain?
Bolehkah aku memintamu kembali sekali lagi?
Dewasa dan Bebas
Kata orang menjadi dewasa itu menyenangkan
Kata orang menjadi dewasa itu bebas
Tapi sekarang kemana kata kata itu?
Sekarang kemana kata kata itu pergi?
Aku lelah, aku ingin pulang ke pelukan hangat yang kupunya
Aku lelah mengerti orang tanpa dimengerti
Aku takut dewasa aku takut aku kecewa
Aku ingin kehidupan dewasa seperti yang ku bayangkan
Bintangku
Aku berdiri dibawah gelap gulita
Udara dingin masuk menyelinap ke rongga dada
Semilir angin berhembus menghilangkan penat yang ada
Gemercik hujan ikut turut serta dalam menghilangkan penat
Oh malam, di bawah sinar rembulan ini
Aku ingin kau menyampaikan salam rinduku kepada bintang ku
Bintang yang selama ini aku nantikan kedatangannya
Bintang yang selalu aku sebut namanya...

Musim Gugur
Matahari bersinar terik teriknya
Bunga bunga berjatuhan secara perlahan
Di tempat ini, di tempat pertama aku menemukanmu
Kembali ku datangi tempat ini, tapi ku dengan yang lain
Kenangan yang tersimpan rapi di pikiranku
Sekarang tiba tiba keluar, terputar ulang di depan mataku
Aku bingung, banyak tetesan bening yang keluar
Tetesan yang membuatku mengingat dirimu

Instagram
Pertama kali, aku bertemu denganmu
Di tempat yang membuatku nyaman saat bersamamu
Aku ingat percakapan pertama kali kita saat bertemu
Aku ingat pertengkaran kecil kita yang membuatku tersenyum
Instagram,aplikasi pertama yang membuat ku mengenalmu lebih jauh
Kala itu, aku tersenyum melihat pesan masuk darimu
Pesan yang menyuruhku mengenalmu lebih jauh
Dan sekarang aku senang bisa memilikimu seutuhnya

(Elisa Agustina)

"Hujan"
Hujan apakah kau sedih?
Hujan apakah kau merindukan bumi?
Hujan kau turun seakan kau sedang sedih
Sampai-sampai kau tak rela untuk meninggalkan bumi
Hujan kenapa kau tak marah?
Walaupun kau di injak-injak
Hujan aku ingin seperti mu
Walaupun menyakitkan
Kau tetap mengeluarkan pelangi
Kau mengajarkan ku
Menagislah hingga kau puas
Setelah itu kembalilah tersenyum

"senja"
Senja apakah kau lelah?
Hingga kau pergi meninggalkan bumi
kau pergi dan digantikan oleh malam
Apakah kau tak ingin melihat malam?
Apakah kau tak ingin melihat
Indahnya bintang yang brkelap-kelip menghiasi langit
Kau hanya datang sebentar lalu pergi
Apakah kau tak bisa menetap lebih lama
Senja kau Indah keindahanmu memancarkan cahaya
Namun keindahanmu hanya bisa ku nikmati dalam waktu yang singkat

(Dalih Prayogi)
KEKEJAMAN HUKUM
Dunia semakin hari semakin gila
Banyak orang bersikap tak adil hanya karna harta
Banyak nyawa pergi karna otak yang rusak
Banyak jiwa yang depresi karna kesusahan

Dimana hokum ?
Dimana keadilan ?
Dimana apparat keamanan ?
Dinama para hakim yang adil ?

Hukum tumpul ke atas runcing


ke bawah Itu lah keadaan kita sekarang
Semua serba pandang bulu

Siapa yang berharta ia yang di bela


Dan siapa yang melarat ia yang di injak injak !
Seperti itu kah keadilan ?
Seperti itukah perlindungan ?

Wahai apparat negara


Bertugaslah engkau dengan adil
Tidak perlu memandang siapa dia
Bela lah ia yang bela negara, hokum lah ia bila melanggar hokum yang ada.

DIA SANG PENGELANA


Dialah sang pengelana
Yang rela bepergian jauh dari tanah kelahiran nya
Yang berjuang meraih mimpinya
Walau banya sekali rintangan menghadang nya
Kadang ia ingin menyerah
Tetapi ia selalu ingat, di kampung halaman ada yang rindu
Menunggu kepulangan dengan segala ilmu

Do`a kan ia sang pengelana


Agar di beri kesabaran dan kekuatan
Untuk menghadapi kejam nya dunia luar
Wahai sang pengelana semangat la engkau
Hingga hari menjemputmu untuk pulang

MUROBBI RUHINA
Murobbi ruhina
Sebuah prasasti dengan indah sudah tertancap dihatiku
Sebagai monument rasa trima kasih ku padamu
Rasanya ucapan terima kasih ku tak pantas untukmu
Wahai murobbi ruhina
Rasanya aku hanya butiran pasir
Di padang sahara yang tandus
Yang membutuhkanmu sebagai air penenang jiwa
Wahai murobbi ruhina
Aku bagaikan gelas kosong yang terbalik
Yang tak dapat menampung air sedikitpun
Namun engkau dengan sabar membalik nya
Dan mengisi sedikit deni sedikit dengan air barokah
Wahai murobbi rihina
Terimakasih atas semua ilmu yang telah kau limpah kan kepadaku
Terimakasih untuk do`a yang selalu kau panjatkan untuku
Syukron katsiron ya murobbi ruhina

KANJURUHAN
Dahulu tidak banyak yang mengenalmu
Hanya segelintir orang yang tak asing denganmu
Sebuah saksi bisu tentang tragedi itu
Tragedi yang bahkan memakan ratusan jiwa tak bersalah
01 Oktober 2022
Menjadi hari yang sangat kelam
Hari yang bahkan, langitpun hitam
Hari yang di guyur rintik hujan tiada henti
Hari yang malang bagi para korban
Satusan jiwa tak tau apa-apa
Menjadi korban kekerasan gas air mata
Menjadi korban sesak dan panasnya udara
Ini semua karna amarah supporter
Karna tidak sabarnya aparat keamanan
Karna setasiun televisi yang mengejar foting
Pula karna panas dan sesaknya gas beracun itu
Wahai jiwa jiwa yang telah berpulang
Tenang lah engkau disana
Wahai Kanjuruhan tetaplah engkau diam seperti itu
Hingga sang waktu melupakan tragedi itu.

GELAS PECAH
Hati-hati dengan gelas yang kau pecahkan.
Kau tidak bisa lagi membuatnya kembali utuh
Walaupun sudah kau beri perekat.
Tapi ini bukan tentang gelas, Ibarat tentang kepercayaan yang sudah kandas.
" KEHIDUPAN AKU DI MASA PONDOK PESANTREN"
Karya: Ahmad nur syafi'i
Kehidupan waktu di pondok selama aku menempuh pendidikan SMA di pondok
selama 4tahunyang sangat seru karena terdapat lika-liku kehidupan anak santri di
pondok pesantren yangmenjalani sulit mudahnya pelajaran di pondok karena banyak
banget pengalaman-pengalamanyang sangat fantastis dan banyak menyimpan cerita dan
pengalaman yang asyik dan serutentunya. Waktu hari itu aku menempuh pendidikan
aku selama SMA di Pondok memiliki banyak kenangan dan peristiwa yang sangat
mengasyikkan,tentu saja waktu itu sebut saja aku masukdi Pondok Pesantren AL-
FATAH Muhajirun Natar Lampung Selatan.Waktu itu terbangundari tidur malem ku
yang nyenyak karena di tempat Pondok ku itu bangun jam3 pagi itu sudahdibangunkan
oleh petugas ribath malam,tentu saja mestinya kakak-kakak seniorku
yangmembangunkannya supaya digilir untuk melakukan rutinitas sholat malamatau
dikenal dengansholat tahajud Dengan cepat aku terbangun dari tidurku yang
nyenyak,ketika lampu sudah dinyalakan akupunterbangun dari tidurku langsung aku
bergegas menuju ke kamar mandi untuk membasuhmukaku dan sekaligus
berwudhu,selepas berwudhu akupun memakai baju Koko ataupun gamisKoko,sarung
dan menggunakan peci sekaligus memakai surban,setalah itu aku berkemas- kemas dan
bergegas untuk pergi ke masjid dalam hatimu berkata"haduh jadi gini ya hidupdipondok
bangun awalan tidur akhiran ya mau gimana lagi harus dilewati semua ini denganikhlas
dan ridho karena Allah semata"aku berkata sambil berjalan menuju ke arah
masjidSambil berjalan menuju ke arah masjid dengan bergumam ngomong di dalamdiri
sendiri ,kini tiba sudah di masjid segera mungkin aku melepaskan alas kaki ku dan aku
segera masukdi dalam masjid, seketika masuk ya aku langsung sholat tahiyyatul masjid
terlebih dahulu,setelahselesai mengerjakan sholat Sunnah tahiyyatul masjid aku pun
bergegas melaksanakan sholat Sunnah tahajud,wah sunggguh godaanya sangat berat ya
kantuk pun menyerang ya maugakmau aku ketiduran ketika selesai 4 rakaat dan aku pun
tertidur sejenak dan waktu terbangunternyata pas aku liat jam di dinding aku bergumam
didalam hati "wah gak sadar udah jamsegini saja sedangkan aku belum menutup rakaat
ganjil shalat tahajud ku" ujar didalamhatiku. Selepas itu akupun menyelesaikan sholat
tahajud ku karena sholat tahajud kan sholat yang mana doa-doa kita di ijabahkan ya
kan,langsung selepas sholat akupun berdoa apa yangakuimpikan menjadi kenyataan dan
aku terus berdoa supaya hamba mu ini dipermudahkansegalaurusannya. Lalu setelah
memasuki adzan shubuh dengan udara yang selalu dingin yangmenusuk di tulang
tubuhku,dengan rasa dingin yang menyengat akupun selalu mengigil denganudara yang
sangat dingin karena di pondok ku itu deket dengan bukit jadi pastinya kalaupagi
menjelang shubuh sampai pukul 7 pagi selalu dingin terus menerus,dengan pastinya
ketikaselesai sholat shubuh kegiatan ataupun rutinitas mengaji dan menghafal hafalan
Al-Qur'anyangakan disetorkan hafalan nya ketika kegiatan belajar mengajar di waktu
pagi sampai siang,sungguh sangat berat ketika menghafal ayat-ayat Allah dengan udara
yang sangat dingin. Walaupun sudah menghafal ayat-ayat Allah sungguh tidaklah
mudah,karena keterbatasanwaktuitu kita membuat kita membuat kita disiplin dengan
waktu,aku saja hampir kewalahan denganbatasan waktu antara makan,mandi dan siap-
siap untuk menjalani rutinitas kegiatan belajar mengajar,dalam hatiku berkata "ya Allah
semoga hamba mu ini bisa kuat dengan maksimal danmendapatkan hasil yang
memuaskan sampai lulus dengan nilai yang bagus dan tentunyadiprioritaskan akhlak
yang akhlakul karimah dan ahlussunnah wal jama'ahamiin ya rabbal Al- Amin"sambil
aku mengangkat kedua tanganku ketika akan memulai dengan aktivitas belajar tentunya
berdoa terlebih dahulu. Seketika aku pernah mengalami kesusahan dalam menyetorkan
hafalan dan susah payahakuuntuk mengingat hafalan yang akan disetorkan kepada
mulahid/ustad yang fasih terhadapbacaan dan hafalan ayat Al-Qur'an ,selepas aku
menyetorkan hafalan nya langsung selangbeberapa menit akan memulai pelajaran ilmu
atau kajian kitab kuning atau yang dikenal dengannahwu shorof sampai jam 11
siang,selepas selesai kegiatan belajar dan mengajar akupunmulai menghafal shorof dan
pelajaran yang lainnya sungguh disini kita akan belajar kesabaranakanmasuknya ingatan
hafalan yang sungguh tidak mudah, tetapi aku gak bakalan nyerah deh,akuharus bisa
harus kuat dengan keadaan sesulit apapun. Ketika memasuki waktu matahari sudah terik
dan menunjukkan waktu adzan sholat dzhuhur berkumandang,langsung saja aku
terbangun dari letihnya seorang santri yang mencari ilmudunia maupun ilmu
akhirat,langsung aku berwudhu dan akupun langsung menjalankan ibadahsholat
dzhuhur secara berjamaah. Seusai selesai menunaikan sholat dzhuhur akupun
langsungmengambil tempat paling membuatku nyaman ketika buat muroja'ah hafalan
ku supayatidakhilang,ketika aku sedang mengulangi atau muroja'ah hafalan ku aku
dikagetkan dengankedatangan temenku sebut saja temenku namanya Fahmi, Fahmi
berkata kepadaku "assalamualaikum akhi, maaf menganggu waktunya,tolong si simak'in
ini hafalan ku"laluakumenjawab "walaikumsalam akhi,oh oke boleh saja akhir tafadhol
masykuro".Dan akhirnyatemenku sudah aku simak'in hafalan 1 juz nya. Ya program di
tempat Pondok ku itu ketikasiangmemuroja'ah kembali hafalan yang sudah dihafal kan
dan targetnya muroja'ah hafalan 1juzsetiap ba'da sholat dzhuhur sampai selesai waktu
kegiatan belajar mengajar siang hari. Selesai sudah kbm siang langsung saja aku
bergegas pulang ke asrama untuk makan siangdi dapur umum yang terletak di dekat
asrama. Lalu selesai makan aku pergi ke masjid kembali untuk mengahafal dan
mengulangi hafalanku sendiri sekian lama aku mengulangi hafalankudan menambah
sedikit hafalan aku pun tidak sengaja tertidur dengan keadaan menyender di tembok
masjid. Tidur siang menurut ku dimasjid itu sangat menyenangkan hawanya,
karenatidur dimasjid itu membuat aku nyaman dan nyenyak tidurnya dibandingkan tidur
siang di asrama. Selepas tidur kini terdengar dengan jelas suara adzan berkumandang
dan memasuki waktu sholat ashar ya langsung saja aku bangun dan mengambil air
wudhu dan langsungkembali masuk ke dalam masjid dan menunaikan sholat ashar
secara berjama'ah. Selesai sholat ashar akupun belajar nahwu shorof di rumah ustad aku
ya tentu saja belajar ashar ini,hingga seusai belajar nahwu shorof aku dan temen-temen
ku pulang ke arah asramauntuk waktu istirahat dan ada yang bermain bola,duduk-duduk
santai,bermain bulu tangkis,adayang baca buku,ada yang bermain Lempar sendal ya
masih banyak lagi,bahwa itu waktuyangpaling mengasyikkan loh,ya kita seharian
lelahnya dengan aktivitas di pagi hari dan kita semuahappy enjoy disore hari nya ya
jelas tentu saja moment-moment ini sangat seru dan sangat asyik lah bagi saya. Habis
itu saya mandi karena waktu sudah mulai senja dan akan terbenamnya matahari. Sudah
memasuki malam hari akupun bergegas menuju ke arah masjid untuk
menunaikanibadah sholat Maghrib dengan berjama'ah di masjid,se usai sholat selesai
aku pun mengaji danmenghafal kan hafalan baru yang akan disetorkan dipagi
besok,waktu tidak terasa sudahadzandan kini masuk waktu isya.Sholat isya pun selesai
aku pun duduk berbaris dengan aturanyangsudah diatur jadi kita semua duduk dibarisan
yang sudah ditentukan jadikan ya kita mengajinyaduduk berbaris hingga rapih dan kini
aku mengaji dan menghafalkan hafalan baru yang akandisetorkan di pagi hari besok,kini
tidak terasa aku mengaji eh ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 10:00 malam dan
kini telah selesai KBM dimalam hari dan kami semuapunbergegas untuk belajar nahwu
shorof ke tempat rumah ustadnya,bayangkan sudah ngaji ngantuk-ngantuk eh ini masih
belajar justru malahan tambah kantuk,tapi karena itu sudahjadwal belajar hingga jam 11
malam kami belajar bareng bersama teman-temanku. Dankami pun semua pulang ke
asrama langsung persiapan untuk tidur,saya tidak lupa sebelumtidur sayamembiasakan
sebelum tidur itu berwudhu terlebih dahulu,setelah berwudhu aku pun berdoasebelum
tidur. Ya begitulah kisah lika-liku seorang santri yang belajar untuk mencari
ilmuduniadan ilmu akhirat yang tentu saja sangat tidak mudah secara pribadi saya
jalani,apapun halanganataupun rintangan saya harus kuat untuk dijalani dengan ikhlas
dan mengajar ridho Allahsemata, dan hari bertemu bulan,bulan bertemu tahun selama 4
tahun aku jalani rutinitas kegiatan sehari-hari dipondok dan telah sukses dan kini aku
sudah lulus dengan baik danmemuaskan, aku pun sangat bersyukur sekali atas apa yang
aku alami hidup di pondok ituternyata membutuhkan komitmen dan tekad serta mental
yang sangat berani dan sabar untukmenangani itu semua tentu tidak sangat mudah
karena tekad yang kuat dan hati yang sabar danbantuan doa dari orang tua pastinya akan
mudah dan bisa menjalani rumit dan sulitnya kehidupan anak santri ketika menempuh
pendidikannya untuk membahagiakan kedua orangtua,karena orang tua ingin
menjadikan anaknya berperilaku beradab dan berakhlakul Karimahyang menjadi
pemuda yang bermoral dan berpendidikan atas Al-qur'an dan as-sunnah.

(Fanny Adzkia)

1. Cinta pada sang Ilahi


Sujudku tunduk berserah
Seakan jiwa ini lemah dan pasrah
Diri ini malu pada-Mu ya Allah
Masih selalu melanggar perintah dan larangan-Mu
Bagaimana aku mencintaimu yaAllah?
Sedangkan hati ini masih terselip penyakit iri
dengki Jiwa ini selalu tak mensyukuri
Perbuatan dosa kulakukan sehari-hari
Bisakah aku mencintai-Mu ya Allah?
Dengan mengandalkan iman yang tipis
Aku ingin mencintaimu ya Allah
Agar imanku tak pernah habis
2. Perpisahan
Mengenalmu dan melupakanmu
Mengajarkanku suatu yang pasti
Pasti akan adanya pertemuan
Dan pasti akan adanya perpisahan
Merindu yang menjadi candu
Saat jiwa kita masih menyatu
Tapi raga tak mengizinkan kita bersatu
Perpisahan ini membuatku sendu
Bagaikan bumi dan mentari
Yang saling jauh
Untuk saling menjaga
3. Memeluk diri
Diamku membisu
Menatap diriku yang malang
Yang terus merasa kurang
Atas nikmat Allah yang maha penyayang
ngin ku peluk diriku
Dan berbisik ketelingaku
Kamu cantik
Kamu baik
Kamu pintar
Kamu tak seburuk apa yang kamu fikirkan
Kamu hebat!
4. Senja
Jinggamu menggodaku
Selalu aku terpesona karenamu
Sang mentari kan tenggelam
Semua orang menikmati kepergianmu
Yang akan hilang ditelan malam
Melihatmu senja, mengajarkanku
Kala memberikan kebahagiaan
Cukup memberi yang terindah walau sekejap
Maka kebahagiaan itu akan menjadi kesan yang manis
Senjaku
Walau kau bukan milikku
Tapi aku menyukaimu
Untukmu senja Datang lagi esok hari
Aku ingin melihatmu lagi di keindahan yang sama
5. Deras
Tak terbendung lagi
Mata pun tak kuasa menahannya
Terus jatuh dan jatuh beriringan
Deraian air mata
Tak menyisakan kering dipipiku

Menangislah
Luapkan semuanya Aku tahu, hidup tidaklah mudah
Keinginan tak selalu bersahabat dengan keadaan
Mampukah raga ini menggeluti pernak-pernik tantangan hidup

Menangislah
Walau menangis tak menyelesaikan masalah
Tapi mampu membuat hati terasa lega
Tapi jangan lupa usap air matamu
Yakinkanlah dirimu Bahwa kamu mampu

(Dyah Nur Wahidah Umar)


1. Tamaram Malam

Disini kuhadir

Menanti senyuman yang tak kunjung terbit

Adakah hatimu bersama hatimu

Sat kata rindu menghunusku bak sembilu

Jatuh tak pernah bangkit

Tersia-sia untuk kesekian kalinya

Andai kau tahu

Dari sudut inilah aku memperhatikanmu

Luka yang menyayat hati

Selalu terngiang bayang wajahmu

Goresan tinta hitam yang kau tuliskan untukku

Apa kabar dirimu?


2. Filosofi
Sepatu

Tertata rapi diujung


koridor Menatap
nanar pasanganku
Tak ada kata temu
lagi

Dan kini aku melangkah sendiri

Bisakah kau hadir lagi

Walau hanya sebatas penyempurna imaji

Aku tak ingin mendahului bahkan dibelakangmu

Tapi aku ingin disampingmu selalu


Saat dalam keadaan tak menentu

Aku dan dicampakan tak kau kirakan

Teronggok sunyi diujung kamar

Ingin meronta tapi tak bisa

Kita ditakdirkan bersama

Walau nanti akan ada salah satu yang pergi

Namun sukma tak pernah lupa

Dirimu adalah penetral rasa

3. Mahkota Untuk Ayah dan Bunda

Disini ku berada

Penjara suci penuh


makna Penuh rahasia
dan tekanan Beratap
doa berlantai sajadah

Hai bunda
Kau selalu berharap lebih kepadaku

Satu persatu doa kau panjatkan untukku

Berharap kita dapat berujung temu

Hari demi hari ku lalui

Bait-bait syair tersirat mana ku


hafalkan Menunggu purnama
yang indah datang Saat disurga
kelak akan kuberikan

Hai ayah
Terimakasih karena sudah bersusah
payah Datang menjenguk walau
hanya sebentar Namun tak sedikit
pun ada goresan muram

Anakmu ini sedang berjuang

Melawan globalisasi yang mulia menajalar

Berusaha payah ditengah temaram

Walau jatuh akan tetap kuusahakan

4. Mata Rasa

Menggeliat rapuh tak


berperasaan Menjauh dari
lubuk penyiksaan Pun aku
ikut larut dalam pujian
Sekali kali tau kau mau
bertahan

Meracuni sukma ku

Dalam dekapan
candrawan Dalam
rangkulan anindita
Dalam genggaman
bumi paksa

Jauh dalam lubuk ku harapkan dirimu hadir

Hanya sepenggal kata namun indah

Racun hati mendengar imaji

Salah satu penetral juga racun hati

5.
Spora
dis

Fajar yang menguning


Membangkitkan harapan tanpa rasa

Karsa yang kuat akan tenaga

Mampu meporak porandakan semua

Dalam tamaram
malam Langit
terbakarr oleh elegi
Hati yang selalu
anindita Sampai
terbelenggu rasa

Hari ini ku datang


padamu Lusa kau
tinggalkan diriku
Semua sirna tak
menentu

Hati sporadic suasana pun begitu

Lengah
tanpa jeda
Memar
tanpa lara
Berplukan
bersama

Ditengah perihal yang berbeda

Saat kau datang

Mengetuk pintu hati

Batin teriris dan menangis

Tanpa pemberitahuan pasti

(Aisyah annur hasyim)

S
e
n
j
a

Saat senja menyapa .....

Aku menyadari bahwa masih banyak hal yang indah

Yang allah ciptakan di dunia ini dan senja adalah bukti

Bahwa keindahan itu akan datang di waktu yang tepat

A
y
a
h

Ayah perjuanganmu sangat besar

Siang dan malam engkau mencari nafkah

Demi anak mu yang tersayang terimakasih ayah

Akan ku jaga kebanggaanmu padaku

I
b
u

Dalam setiap hembusan nafasmu engkaulah selalu

Memberikan kasih sayang untukku kasih sayang tanpa batas

Dalam setiap butiran air matamu engkau selalu bisikan cintamu untuk ku
Terimkasih ibu........

Atas segala jasamu aku menyayangimu.

Pelestarian
alam

Membuka jendela di pagi hari yang masih sejuk dan segar

Matahari menyambutku dengan sinarnya yang hangat Tetapi

kini ku tak bisa menghirup udara yang segar karna Pohon-

pohon selalu di tebangi hingga tiada yang tersisa Kuingin

semua yang dulu kurasakan dapat kembali lagi

Kelestarian alam .sayangi alam dan alam akan menyanyangimu

ujan Hujan disore itu terlalu sangat deras

Seperti deras rinduku......

Padamu.....
(Bela
Erlita )
Si Gadis

Aku melihatnya di trotoar Dengan


sepeda ontel dibawanya
Menghampiri daku dengan menawar

Untuk menyambung hidup di kota megahnya

Berbagai sajian ditentengnya

Menjajaki satu persatu becak elektronik didepannya

Sulit sekali katanya

Hatinya pun terluka

Kemana wanita pelindungnya?


Janganlah ditanya

Kau tidak tahu bagaimana susahnya

Hidup sebatang kara di pelipur kota


Daluang dan Pena

Kau sudah menjadi bagian

Bagian dari hidupku yang tertanam

Jika aku tak mengikutimu

Daku tak akan tenang

Aku menulisnya di daluang

Dengan pena yang menari di atasnya

Sampai aku khatam

Nafas ini dapat sedikit melega

Daku dan kau adalah satu


Jadilah sejawat yang baku
Demi toga aku berikhtiar

Agar pandanganku jauh lebih besar


Kala Itu

Kala itu

Senja bergulir mengubah purata

Dengan cita menggebu

Kalbuku pun merata

Kala itu

Aku pun mendayu

Mungkin langit-langit kamarku bertanya

Ada apa?

Mentari Kembali

Daku pun bersiap untuk pergi

Mata sayu menghinggapi

Hati pun ikhlas mengabdi


Ketika maghrib tiba

Daku terpana

Betapa agung ciptaan-Nya

Sampai netra tak berkaca

Kurang apa?

Hatiku terus, menyesal

Waktu lampau daku terbuang

Sia-sia hamba mengenang

Tuhan…

Jika ayam berkokok dipagi hari

Hamba iri

Jasad ini tak sampai bangun

Semuanya tertegun

Aku bersyukur

Bagaikan mendapat cinta


Aku bersyukur

Dengan sepenuh jiwa


Bagaikan bulan dan
matahari Yang saling
melengkapi Diajukan rasa
cinta

Kepada sang empunya

Hati ini gundah

Dilanda rindu yang


membedah Ah! Buat apa itu
semua? Percaya saja pada dia

Memori terjajah

Seakan tumpah bercercah

Hanya harapan yang bisa disampaikan

Lewat doa tersalurkan

Aku bagi putri malu


Terkatup dipayung bambu
Hingga akhirnya aku
berani
Untuk mengungkapkan rasa yang terpatri

Fatih Akbar
(2201011032) Kelas F

GELISAH
Rasa yang menyiksa hati tanpa jeda
Wajah yang tenteram bercahaya dengan hati gundah
gulana Tak ada satu pun wejangan yang mampu
meringankan Lantas, di manakah diri ini bisa
berpayung?
Inginku binasakan diri ini namun putus jiwa bukanlah jalan pintasnya
Tuhan hanya Engkau lah yang kuharap untuk mendapat kedamaian
sukma

AMARAH
Teriakan jiwa yang bergemuruh di dalam
pikiran Sengketa yang selalu membuat
kesukaran
Hati yang dibutakan serta wajah tak
berkenan Ingin rasanya meluapkan
dengan genggaman Tapi aku takut
malapetaka yang datang

AYAH
Denganmu aku belajar arti
kedewasaan Pulang mu membawa
keceriaan Kehidupan yang kau
cari,
Kelelahan yang kau rasakan,
Tak membuat mu berhenti untuk mencurahkan kasih sayang

MANUSIA
Makhluk Tuhan dengan banyak anugrah
Pikiran, perasaan dan fisik yang tersusun dengan indah
Lantas, mengapa kita masih saling menghancurkan?
Nyatanya kita adalah makhluk Tuhan yang paling serakah

WANITA
Engkau yang memiliki banyak kemuliaan
Yang mampu membawa kehidupan selama sembilan
bulan Air mata mu simbol kesengsaraan
Tawa mu simbol kebahagiaan
Tanpamu dunia hampa tanpa kasih sayang

Nama: Fica Regina


Gusmawardani Npm:
2201011036
Mata kuliah: Bahasa Indonesia

1. Topeng kerinduan
Termenung dalam malam yang
sunyi
Meneteskan butiran air mata di sudut kamar
Merasakan hati yang bergermuh kerinduan
Bahagia yang musnah teriring jam berputar
Aku ingin kembali Tuhan....
Oh Tuhan kembalikan senyum ini
Senyum yang dulu selalu hadir tanpa kepalsuan
yang sekarang menjadi topeng kerinduan

2. Sekuat apa aku


Kata orang. Bahagia itu keluarga?
Kata orang. Rumah itu adalah tempat pulang?
Kata orang......Keluarga adalah surga?
Lalu. ? Apakah aku berada di neraka?
Yang konon katanya tempat penyiksaan!
Tidak memiliki rumah!
Dan tak pantas untuk bahagia!
Tuhan....
Sebenarnya sekuat apa aku
Hingga kau beri cobaan ini terhadapku

3. Hujan
Gemercik air turun dari langit
Tak dapat tertahan oleh awan
Membasuh bunga dan dedaunan yang haus
Menghilangkan kemarau yang gersang
Hingga pagi datang hujan tak kunjung merenda....
Yang membuat ku teringat...
Teringat kekasihku di sana
Di mana Banyak momen indah bersamanya
hingga menggenang selalu di pikiranku
Yang menghadirkan hujan bersama memorinya

4. Goresan Tinta
Tetesan tinta tertuai dalam angan
Menghadirkan beribu-ribu tulisan
Goresan tulis yang tak akan pernah pudar
Dan tak akan bisa menghilang
Walaupun sudah berbagai cara sudah kulakukan Tak
akan bisa menghapus yang sudah tertulus
5. Malam
Percikkan bintang di malam hari penghias langit yang gelap
Menemani sang rembulan yang kesepian
Ku duduk di tepi pantai
Melihat ombak malam yang
indah Andai kau berada di sini
Menemaniku dalam sepi ini
Ku di dalam kerinduan

Intan Lituhayu (2201010047)

1."sungai"

terjadi pada suatu hari air mu

meluap dikarenakan hujan yang

sangat deras yang terjadi dari

pagi hingga pagi lagi hujan

tidak kunjung berhenti

hingga menyebabkan airmu

meluap semua ini terjadi

karena ulah manusia yang

membuang sampah ke sungai

sungguh manusia tidak punya

pikiran

2. "pantai"
anginmu sangatlah sejuk untuk

dinikmati suara deburan ombak

yang bergemuruh

ditambah lagi ada pemandangan bukit kecil diseberang

sana disore hari senjamu menyejukkan mata

malammu yang penuh dengan kesunyian menengkan

hati banyak anak kecil berlarian dan bermain airmu

dibibir pantai tak bisaku berkata kata

sungguh ciptaanmu sangat luar biasa

3. "penaku"
penaku....

kau melukis kata di atas kertas

kau melukis cerita yang

begitu indah tintaku habis

karna semua karyaku

penaku....

tanpamu tugas kuliahku tidak akan

selesai karnamu aku menulis,

karnamu aku bisa mengabadikan semua

karyaku terimakasih penaku

4. "hujan"

Hujan

aku suka hujan

sejak langit abu abu menjadi

hitam gelap sampai titik titik air

mulai jatuh

ah indahnya

ketika orang sedih kehujanan

aku tersenyum senang menikmati

hujan duduk di pinggir jendela


bus memandang kaca bus yang

berembun alangkah indahnya

betapa ajaibnya peristiwa alam


tuhan maha kuasa

5. "pelangi"

betapa indah

warnamu merah

jingga kuning hijau

juga biru nila dan

ungu berlapis lapis

di langit biru

sungguh kukagum

melihatmu menghiasi

angkasa elok rupamu

siapa gerangan

penciptamu tentu

Tuhanlah pelukismu

Nama:

Lathannia

Fiziqri Npm:

2201011047

Kelas: F
Matkul: Bahasa Indonesia

"Terimakasih Diriku"

Diriku..

Terimakasih sudah bertahan sejauh ini

Terimakasih sudah menjadi penguat untuk

diri ini Sudah banyak badai yang

menghampiri

Dan kau mampu melewatinya sendiri

Walau banyak rintangan yang menerjang

Namun kau tetap gigih berjuang

Tak peduli orang bilang

Demi tergapai masa depan yang cemerlang

"Tentang Kita"

Kita adalah dua orang asing yang dipertemukan oleh semesta


Meski tak secara tatap muka

Ragamu dan ragaku yang terbentang oleh jarak

pemisah Serta farak waktu terkadang menjadi

kendala

Tetapi, semua itu seolah tak bermakna

Karena ntah bagaimana kita selalu menemukan berbagai cara untuk terus seirama

Perihal kita yang ternyata memiliki banyak keselarasan

Meski tak luput dari perselisihan

Diriku yang banyak mau, tetapi kau tetap sabar dengan sikapku

Tak tahu bagaimana suratan tangan ini bermain sehingga kita bertemu diantara jutaan
manusia

Namun, kemana pun ini kan menepi

Kuharap itulah titik terbaik menurut kuasa-Nya

"Beranjak"

Aku sangat merindukan masa

kecilku Dimana aku belum


tahu apa apa

Dan kini aku pun sudah tahu

Terkadang bingung harus melangkah dan berdiam dimana


Sebab kehidupan luar terlalu keras untuk diriku yang

lemah Dimana kehidupan yang kini sudah luar biasa

Yang selalu membuatku berfikir untuk menyerah

Namun, masih banyak harapan dan mimpi yang harus kugapai

"Mencintai Dalam Diam"

Aku pernah mencintai seseorang secara diam-

diam Diam diam aku mendoakan untuk

kebaikannya Bukan tak mampu berterus terang

Bukan juga takut penolakan

Dengan mencintaimu dalam diam

Aku menyadari betapa tak pantasnya aku untukmu

Aku tak mencintaimu sepenuhnya sebab aku tak ingin tergores luka dalam

Jika yang terjadi tak sesuai yang aku inginkan

Aku lebih memilih mencintai sepenuhnya kepada pemilikmu


Tempat dimana aku bisa berharap banyak

Untuk kebaikanku serta kebaikanmu


Tempat dimana aku dan kamu kembali

Aku berdoa, jika kita tak disatukan dibumi

Semoga kita bertemu dan menyatu dialam yang

haqiqi Alam dimana kita menjadi abadi

Tapi dengan aku yang seperti ini aku juga tak bisa berharap lebih

Hanya berdoa dan terus berusaha menjadi orang baik yang bisa aku lakukan saat ini

"Harapan"

Kepada hati kita

berharap, selalu jernih

walaupun kotoran

terus memprovokasi

Kepada pikiran kita

berharap, selalu licin

walaupun debu jalanan

menghalangi setiap

langkah
Kepada jasmani kita

berharap, selalu kokoh

walaupun diterjang dan

digoncang kesakitan
Kepada rohani kita

berharap, selalu subur

walaupun dibakar api

yang membisiki hati

nurani

Kepada Tuhan kita pasrahkan

harapan, biarkan Tuhan yang

mencocokkan

dan mengabulkan

NAMA: LENA NOVIANA NPM: 2201010056

Kebisingan
Ku coba mencari Apa sebab sesakku

Di dadaku hidup sebuah suara Yang terisak dengan putus asa


KUMPULAN PUISI
Ratusan kali mengulang nada

yang sama Yang lebih banyak

menangis dari tertawa Aku

menjerit keras

Tapi bising tak didengar telinga


Ia membiru beku dalam mulut ku yang bisu
Ia mengganti binarku dengan air

mata yang pilu Aku benci

mendengarnya

Tetapi ia hidup di dalam ku “ Tolong aku”

Salah Cinta
Tentang sebuah rasa
Yang ku anggap sebuah cinta
Rasa yang kuberikan kepada

makhluk fana Bodohnya diriku

Bodoh... Bagaimana aku memberikan

sebuah rasa cinta Jika pada-NYA aku acuh

dan semena-mena Bagaimana aku

memberikan sebuah rasa cinta

Jika seluruh cinta-NYA ku pandang sebelah mata


Ibu
Tanpamu ku tiada
Tanpamu ku bukan siapa siapa
Dari rahimmu beri aku kehidupan
Dari jantungmu bisikkan banyak pengharapan
Kau syurga yang di berikan Tuhan untukku
Kau malaikat tak bersayap yang dikirimkan

Tuhan untukku Kau perisai terkuat yang

melindungi diriku

Kau mentari yang menerangi seluruh kehidupanku

Guru
Sapaan hangat penuh

senyum semangat Kau

tuntun kami meniti

kehidupan ini Kau tebarkan

ilmu yang bermanfaat Asa

kugantung demi masa depan

pasti

Panas mentari tak kau

hiraukan Dinginnya

hujan engkau abaikan

Kasihmu terbuka tanpa

ragu Pada kami yang

haus Ilmu

Dirimu sudi temani kami

mencari mimpi Meraih bntang

di langit tinggi

Dirimu sudi membantu kami

mencari jati diri Menua asa


menepis kelemahan hati

Tuanku
Aku tidak pernah

mengenalmu Aku

tidak tahu paras

wajahmu

Aku tidak pernah

mendengar suaramu Aku

tidak pernah bertemu

dengan mu

Tapi kau mengenalkanku cinta


Tapi kau mengenalkanku rindu yang menggebu
Tuanku kau yang membuat ku tenang karena cinta kasihmu
Tuanku kau yang membuat ku gila karena

membendung rindu Aku tidak mengenalmu, tapi tuan

menuntun langkahku

Aku tidak pernah bertemu denganmu, tapi tuan memberikan pelukan hangat pada
hatiku
Aku tidak pernah melihatmu, tapi tuan rela menunggu di telaga keabadian agar bisa

bersamamu Sungguh tuan, aku telah berpisah di dunia fana ini

Tak kan ku biarkan berpisah jug di dunia yang kekal nanti

Nama:Le

res fadila

Kelas:f

Npm:220

1010057

Mk:bahasa

Indonesia

Kumpulan

puisi:

Puisi pertama:

Hujan yang membawa kerinduan

Untuk mu yang saat ini ku rindu

Siang hingga malam

pastinya ku tunggu Aku


berharap kau datang untuk

ku

Oh hujan yang ku rindu

Oh hujan oh hujan

oh hujan... Tolong

sampaikan rinduku

Rintikan mu yang sangat lah merdu

Membuatku mengingat banyak

kenangan dulu

Puisi kedua:

Curhatan tentang kehidupan

Kehidupan bukan hanya tentang

kegembiraan Namun juga tentang

kesedihan air mata

Aku menjalaninya kehidupan dengan

perjuangan Hingga suatu saat akan

datang sebuah luka


kehidupan ibarat

merangkai kisah Yang

tak pernah ada putus nya

Untuk menggapai dunia yang jauh

jangan menyerah Tetapalah berjuang dan

Jangan pernah putus asa

Puisi ketiga:

Jangan mudah menyerah

Hari demi hari aku

melangkah Berjuang

demi sebuah harapan

Tak pernah merasa

lelah

Demi sebuah keinginan

Bangkit lagi dan teruslah melangkah

Tak pernah ada kata sudi untuk

menyerah Dan Jangan lemah

ketika terjatuh

Demi harapan dan sebuah keinginan

Puisi keempat:
Perjalanan hidup

Diri ku yang terus

melangkah kedepan Melihat

lebar nya dunia yang luas

Ku berjalan sampai titik dimana

Aku Merasakan pahit nya

kehidupan Tak berhenti

aku terus melangkah

Berjuang agar aku bisa hidup seterusnya


Tak ada kata lelah untuk berjuang demi

kehidupan Inilah yang di namakan

perjuangan tanpa batas

Puisi kelima:

Sulit melupakan mu

Diriku yang sulit untuk

melupakanmu Tawa senyum

mu membuat ku terbayang Saat

terakhir jumpa dengan mu

Aku merasakan sedih kau

meninggalkan ku Kenangan dulu

yang selalu membuat ku Ingat

dengan dirimu ku hanya bisa

Melihat lembaran an foto

bersamamu Tidak ku buang

atau ku bakar itu sebagai

Rindu jika aku mengingatmu

Cita – Citaku
Ku langkahkan kakiku
Ke pulau sebrang demi masa depan
Ku kuatkan niatku untuk membangun anak bangsa.

Tuhan mudahkanlah niat


kami Kokohkan pendirian
kami Untuk menuntut
ilmu Sampaikan tujuan
kami

Kesabaran
Tak kan mungkin
hati ini Tak kan lelah
jiwa ini
Tanpa pertolongan mu ya Tuhan
Hari berganti hari, bulan berganti
bulan. Tanpa kesabaran takkan
capai tujuan

Sinar Hatiku
Mentari pagi mulai menerangi
bumi Begitu pula terangnya hati
ini Secarik hati yang tulus
Untuk mengagumi ciptaanmu yang tuhan

Tampa Sinar Cahayamu


Gelaplah dunia ini
Seperti gelapnya manusia tanpa tujuan.

Kejujuran
Jangan engkau berkata buruk
Jagalah lisan dan hatimu
Sesungguhnya setiap perkataan
mu Akan memancarkan isi
hatimu.

Hisab dirimu sendiri


Sebelum pengadilan allah yang menghisabnya
Berkatalah benar dan jujur
Karena malaikat ada di samping kita
Tertipu Dunia
Padangalah rupa dan jiwamu
Jangan engkau terpesono indahnya
dunia Semua itu hanya sementara.
Kekalnya bahagia di Alam sana.
Janganlah hati tertipu apa yang ada mata
kita Kesenangan sesaat merugikan kita
Sampai akhir masa

Nama:Mixo

Surya cahyo

Npm:220101006

MK:Bahasa Indonesia

1) TUHAN, AKU BERSERAH

Mengapa diri merasa sendiri di ikuti kalbu yang merana?

Rasanya diriku dirundung kecewa!

Diri kurang dekat dalam do’a,

Terlalu jarang bercerita, namun selalu mengadu nasib di


angkara.

Wahai sang pemilik hati, Aku berserah

diri. Terdiam tanpa kata, bertanya dalam

kalbu.

Pantaskah hamba

merindukanMu? Aku hanya


tanah bersemak dosa.

Aku hanya seonggok

daging Yang selalu berpaling

dari kewajibanku

Namun, selalu menuntutMu akan

hak ku Berharap diterima rasa

bersalah ini.

2) SANG PEDOMAN

Tegakan takdirku di tiap-tiap waktu.

Diri Seperti gempuran api membakar kayu.


Ingatan tak seruncing jarum.

Kalbu tak seputih awan.

Miliaran tetes air mata pun tak

sebanding. Ingin kulantangkan

pertanyaan perihal ini. apa aku

sekokoh karang di tepi pantai?

Atau aku hanya selembar daun,

yang terombang-ambing air lalu melapuk jadi abu?

Berharap cahaya akan terus singgah di hati.

Tersandung-sandung tak apa,

Asal terjaga hingga kehidupan selanjutnya.

Ku kejar selalu limpahan syafaatMu.

3) MENGUAP

Suatu masa, kita akan dilebur oleh

waktu. Ditelan kebiasaan,

dibinasakan kesibukan. dilumat

jarak, ditindas berbagai alibi.

Kala raga, tak selalu bisa mewakili kata ada.


lingkar abadi berisi segala

risau. berikan kertas itu.

agar ku lukiskan alasan ku.

alasan kenapa, air mata selalu mengetuk pintu ketika


malam tiba.
Diriku bersama aku mencela

tangisku. bersama batinku

membunuh diriku. diriku

merundung aku,

dan aku menangisi tangis ku.

pikiran ku

keluar jalur.

berikan aku

mimpi,

dan aku akan keluar dari diriku.

4) PENGUATKU.

Keluh kesahku, senyum manis

mereka. Bercanda tawa, di atas

segala masalah.

Memori akan

mereka, Hanya bermain

dalam ingatan.

Sosok yang menguatkan, walaupun

hatinya pilu. Sosok yang tegar,


menyembunyikan lelahnya.

Aku rindu sosok mereka.

Dimana, tidak semua orang memilikinya.

Penguat di saat aku rapuh.

Dorongan di saat aku hampir

berhenti. Perisai do saat aku

kalah pada takdir.


Doa di saat aku tak mampu mengucapkan kata.

Betapa hebatnya sosok

mereka, Memberi kasih

tanpa pamrih.

Walau

mereka tau,

Diri hanya

titipan.

5) PENYESALAN

Tak menduga,

Kudekap akalku sendiri dalam

kosong Yang lelah menjejak

lorong-lorong delusi Hendak

mengurai sesal pada akhir kisah

Jam

membeku

Waktu

membisu

Kita terperangkap

sudah Menggugat
tanya perihal ini

Tentang rasa yang selalu kita

eja Tentang kata di susunan yang

tak terbaca

Perhitungan yang tak

sempurna Semoga terangkum

dengan bijaksana.

Sesosok orang yang memasuki rumah Seolah


membuat rumah menjadi nyaman

Namun, suatu tingkah yang dia lakukan samapi membuat kaca pecah Bahkan tak
teerhitung berapa bilah yang sudah menjadi smpah

Tanpa rasa tanggung jawab dia melangkah Meninggalkan rumah


yang telah ia rubah

Dimana nuranimu ?

Nama:M Zakaria Al FATONI

Nomor:2201010063

Mk:Bahasa Indonesia
1.Menjadi Dewasa

Semakin dewasa, hidup semakin sulit dirasa

Dewasa bukan tentang berapa usia

Sebab manusia pasti menua

Namun tak semua mampu berpikir

dewasa.

Ketika dewasa Manusia dituntut untuk

mandiri dan serba bisa

Tidak selalu bergantung ditengah peliknya

dunia Senantiasa bersabar dikala masalah tak

kunjung reda Senantiasa bersyukur kala realita

tak sesuai asa

Dan belajar mengikhlaskan dan

menerima Semua takdir telah Tuhan

tata

2. Kata syukur

Kelebihan tak seharusnya menjadi

tolak ukur Untuk manusia bersyukur

dan kekurangan Tak juga seharusnya

menjadi sesuatu Untuk di keluhkan,

karena orang yang hebat


Akan mengubah kekurangan menjadi

potensi Kemampuan dan pada dasarnya

setiap orang Memiliki kekurangan dan

kelebihan

Pada porsinya masing-masing

Setelahnya bagaimana diri kita

menyatukan Kelebihan dan

kekurangan menjadi sesuatu

Yang layak untuk di kagumkan

3. Aku

sayang

aku

Untuk

ku...

Kau

hebat...

Kau

kuat...

Memikul sebuah ekspetasi yang

harus Kau wujudkan dengan

hasil yang tepat

Namun sudahlah kau membahagiakan


dirimu Atau kau lupa akan rasa lelahmu

Aku sayang diriku istirahatlah aku tak

mengatakan Kata berhenti setelahnya bisa kita

mulai lagi

Terima kasih kau sudah setia Sejauh ini kau sudah

cukup lelah Sejauh ini kau adalah aku yang begitu hebat
4. Sia sia paling sengaja

Hanya karena kesabaran yang ku punya Sedikit lebih

panjang bukan berarti Aku siap dan bersedia

untuk mengulang Sesungguhnya

aku sudah belajar banyak tentang


kecewa

Rasa cukup hari ini dan seterusnya

tak ada Tak ada kata harapan dari

manusia sebab Berharap kepada

manusia adalah sia sia

Paling sengaja kebahagiaanku tanggung jawabku

5. Aku adalah aku

Ini perihalku tak peduli seberapa hebat mereka

Tak peduli seberapa banyak orang yang

membicarakanku Karena setiapoorang berhak membuat

ceritanya

Masing-masing setiap orang berhak

memilih Akhir apa yang akan terjadi di

akhir Ceritanya

Tugas kita hanya menjalankan peran terbaik di setiap


Episodenya Fokuslah tak perlu menoleh kemanapun

Seorang pelari hebat tak perlu menoleh ketika

menjalankan Peranya ia hanya kedepan dan mencapai

garis finishnya
Mantan
Cinta tak seiman
Sunyi yang bergemuruh

Menampakan hati yang luluh

Akan janji yang kau lisankan

Yang berujung kekecewaan

Rintik hujan itu

Menjadi saksi

bisu

Kala kau akan bersamaku Tapi

kini.......

Rayuan manis yang dulu kau utarakan

Yang akhirnya tidak ada kabar tentang kepastian

Dengan alasan kita tak seiman

Hah.....

Seperti inikah tuhan memainkan perasaan?? Atau

mungkin aku yang terlalu menginginkan?

Biarlah.....

Biarlah Tuhan yang memutuskan

Akankah menyatukan

Akankah mengiklaskan

Semua karna takdir yang tertulikan.


Mahasiswa
Dibalik gemerlapnya gedung yang menjulang tinggi

Banyak kepala yang memaksa untuk menyampaikan argumentasi Tak jarang rasa lelah
menghampiri

Bahkan terkadang ada argumentasi yang membuat dirinya merenung sendiri

Hingga dia lupa apa tujuan ia datang kemari

Namun selalu ada dua insan yang membuat ia selalu bangkit lagi

Dua insan yang selalu memiliki angan agar buah hati dihargai dikemudian hari

Wujudkan angannya...
Ingin kurasakan Kenikmatan
senja ku
Tapi terhalang oleh awan mendung-Mu Rintik
gerimis mulai menerpaku Menghiasi jalan dengan
genangan

Lalu hal itu mengingatkan ku dengan dirinya Yang datang dengan


bertubi-tubi

Seperti gerimis yang datang di sore hari

Dan pada akhirnya ia meninggalkan sebuah kenangan yang tak bisa


ku ulangi
Aku melentangkan badanku Ku menatap atap
dimalam hari Ku ingat dengan seseorang
Yang sempat menetap namun kau tetap pergi Masih teringat segala
kenangan dihati Namun.....

Ketika ku ingat itu Hatiku terasa


tersakiti Ku bertanya tanya

Apa yang membuat mu pergi Hingga kini kau


tak kembali Duhai pujaan hatiku
Dimana engkau pergi
Di bumbui mengalirnya rintik

pilu Berbekas dalam jiwa, menjadi

guru terbaik. Dan bernostalgia

sebagai kenangan kelam


Nama : Nur Khariroh

Kelas : F

NPM : 2201010086

PUDAR

Diawan yang menggantung malu


Bergerak terbawa angin sepoi angin rindu
Ku rasa debarku hilang begitu

Tak kau sadari aku bayang semumu

Udara menghembuskan secercah cinta

Namun ku abaikan rasanya


Seperti pergi dan tak kembali
Begitu yang dirasakan oleh hati

Aku percaya,tuhan hadirkan rasa yang

Tak percuma

Juga ketika ia hilangkan rasa yang

Bersayam di dada

Aku ingin lepas dari gejolak rasa tak suka


Tapi aku juga ingin membuat mu bahagia

Aku!

Ingin sudahi semua rasa!

PERGI

Dari seluruh puing puing yang runtuh

Ku coba cari sebilah hati teduh


Yang tersisa setelah adu gemuruh
Sulit, entah dimana ,hilang,jauh..
Kemana perginya?

Apakah telah lebur bersatu dengan debu?


Atau akulah yang terlambat datang?

Aku tidak menyerah..


Dimana pun akan aku cari

Meski yang harus merebut sekalipun

RINDU

Kemari,kan ku seduh rindu yang telah


Lama kau ramu,jua ku suguhkan
Padamu.

Dengarkan,kan ku nyanyikan lagu dari


Setumpuk lirik yang kau kirim padaku
Mendekatlah ,ku tunjukan padamu
Sekantung harapan yang ku taruh di
Laci itu.

Duduklah di sampingku,sudah kusiapkan

Air mata yang tersimpan rapi agar

Ia jatuh tepat di hadapanmu

SENDIRI
Berbinar ketika menemukan canda
Berduka ketika tangis tercipta
Diposisi mana Sekarang berada

Aksara aksara kini tak bisa lagi bisa terbaca dengan kata

Ini bukan tentang aku dan dia


Tapi tentang aku dan mereka
Tak ingin lupa

Nyatanya nyaris hilang di pelupuk mata


Ternyata diposisi ini
berat Yang dulu
menjadi penguat Kini
menjadi kasat

Waktu begitu menyekat masa

Hingga,tidak menyisakan apa apa

SAYEMBARA CINTA

Pagi yang penuh dengan ambisi


Mendapatkan perhatian dari raja
besi Aku tak pernah ingin
berkolaborasi Karena ini
masalah presepsi

Siapapun mampu lakukan sayembara melunakkan besi tanpa menyentuhnya

Aku punya banyak cara

Tapi, hanya dengan rasa cinta

(Silvian fauziah)

1. Persahabatan
Diawali dari perkenalan

Tersusun menjadi keakraban

Dengan mengisi hari-hari penuh makna Dan terjalinlah


persahabatan antara kita Hari-hari telah berlalu

Walaupun aku dan kamu hanya sebatas waktu

Kita telah menjadi persahabatan

Yang melangkah dalam satu rasa,suka maupun duka.

2.Kamu

Kamu terfavorit di kepalaku

Dan saat aku tidur


Kepalaku selalu sibuk memikirkanmu

Karena kamu selalu ada dalam mimpiku


Kamu seperti sel aktif di otakku

Yang tak pernah berhenti kesana kemari.

3.Jarak

Aku selalu bertahan


Dengan beratnya Rasa
rindu ini

Walaupun rasanya tak Mungkin


akan bertemu Denganmu di hari
ini Sendiri ku disini Sangatlah
terasa sunyi

Dengan hati yang masih menanti

Hadirmu adalah obat

Dari semua ini

Semua rasa yang ada di dalam hati .


4.Dulu

Kenangan itu telah suram

Tertelan oleh masa

Waktu berjalan bagaikan roda berputar

Dalam porosnya

Lenyap sudah...

Semua telah menghilang tidak terlihat

Dalam ingatan Dan hilang


sudah Kenangan yang lalu

Yang ada dalam hal bersamamu.

5.Kisah Perjuangan
Sejak awal kumulai mengenal dunia
Pada saat itu juga aku mulai memahami

Arti hidup

Banyak kisah yang aku lewati

Demi mengejar cita-cita

Semua kisah tidak dapat aku lupakan

Dari pikiran ku

Tentang perjuangan hidupku

Untuk meraih cita-cita

Walaupun banyak rintangan yang harus di hadapi

Tapi bukan itu yang membuatku menyerah Karna hidup butuh kerja keras
dan pengorbanan Dan tak ada kata menyerah sebelum

Tercapai cita-cita yang penuh harapan


Nama :Siti Mariyatul Khiptiyah

NPM :2201011083

Prodi :Pendidikan Agama Islam

Kelas :F

Mas Al – Karimku

Sekeras kerasnya Aku, Aku adalah jiwa

Yang ringkih didihadapkanmu

Jiwa yang luluh akan rayuanmu

Dan jiwa yang lemah karena luka

Sakit tetapi itu obat

Aku rela dihantam

Dihantam mental dan fikiran yang ringkih

Aku tak akan menyerah


Demi mengejar barokah dan surga-Nya
KURSI

Tempat melepas penat

Para manusia hebat dalam koalisi

Kursi... para kaum hebat

Kecurangan terjadi memperebutkan kursi

Demi tercapai segala ambisi

Tak ingat akan amanah

Hanya mengikuti nafsu sesaat

Kursi...

Sang singgasana yang selalu berganti pemilik jiwa

Kursi...

Semoga terisi oleh Insan nan tepat


SENJA

Matahari sore yang hangat

Pesona indahnya langit sore

Yang berwarna merah pekat

Aku terpesona oleh indahnya

Senja...

Aku terpana oleh keindahanmu

Hingga kau menguasai titik teristimewa

Dalam bola mataku

Namun...

Kala sang surya

Mulai melenyapkan keeksistensinya

Semua berubah menjadi gelap

Keindahanmu meninggalkanku

Dikala malam datang


RASA

Malam yang semakin larut

Dan sunyi yang semakin mencekam

Membuat rasa semakin bergemuruh

Terdiam memilih tidur

Dunianya terlihat kurang sedap

Dan melata seperti ular

Jiwanya seperti ayam yang kurang makan

Mungkin bisa disebut seperti itu

Apakah kamu ilusi yang saya ciptakan?

Atau benar nyata adanya?

Mungkin ibarat ini tidak dangkal untuk dipikir

Karena ini mewakili perasaan yang tidak bisa diutarakan


DILEMA

Kepada sang pencipta langit dan bumi

Ada sebuah harapan

Dari hati sang pengembara

Jiwa dan raganya lelah

Matanya sayup dan letih

Berwarna hitam kemerahan

Sedikit bimbang

Dilema dengan pilihannya

Sedikit ceroboh

Memilih tanpa melihat konsekuensi

Senja berganti senja


Ia semakin dilema

Hati kecilnya tampak hampa

Antara terus melangkah atau memutar langkah

Disepertiga malamnya

Ada sujud yang teradu dengan do’a

Ada harapan harapan yang ia semogakan

Dan berharap tuhan akan segera aminkan

Nama: Syafina Rahayu Setiani

Npm: 2201011085

Puisi

MERELAKANMU

Dulu kamu yang selalu ada direlungku


Mengingatmu adalah kebahagianku
Atma ini senang jika melihatmu
Kau sangat indah dimataku

Tetapi itu dulu,

Ku putuskan semua atas perasaanku

Merelakanmu memilih hati

Yang ingin kau singgahi


Tak akan lagi kusebut namamu
Didalam doaku

Tak akan ada lagi pengharapan

Di atas hamparan sajadah

RUMAH

Apa yang ada di dalamnya


Kebahagiaan pun tak ada
Bungkaman amarah tak henti
Hingga akhirnya rasa ini mati

Keegoisan diri begitu kuat

Hingga tak tahu apa yang dirasakan

Semakin berat

Problem yang tak kunjung usai

Slalu saja membawa badai


RAPUH

Daksa ini rapuh

Dera yang dilayangkan ditubuh


Menaki yang selalu dituduh
Membuat pikiran ini tak tumbuh

Daksa ini butuh pelukan

Mengharapkan kebebasan

Mengungkapkan perasaan tanpa adanya cacian

Tanpa harus berpura-pura bahagia di bawah tekanan

RERUMPUTAN

Duduk dihamparan rerumputan hijau

Menikmati semilir angin sore dan senja yang memukau

Dikelilingi pepohonan berwarna jingga

Yang terkena cahaya senja

Jarum jam berdetak begitu cepat

Cahaya senja datang hanya sesaat

Digantikan dengan malam yang penuh bintang

Melihat bintang
Di atas rerumputan hijau dengan terlentang

4 TAHUN YANG LALU


Tepatnya pada tahun ini
Pada bulan ini

Empat tahun sudah kau meninggalkanku sendiri

Ku bercermin didepan kaca


Sembari mengusap air mata
Pergimu terlalu lama

Hingga rasaku padamu mulai tak ada


Mungkin bumantara tak mau kita bersama

Membiarkanmu pergi berkelana


Ungkapan kekecewaan tak segebu dulu
Perasaan yang kini ada tak seperti dulu

Nama:Wicka Dwi Vivian

Npm :2201011091

Kelas:F

Mk :Bahasa Indonesia

PUISI BAHASA INDO:

Langit

Begitu Cerah Warnamu. Birumu


sangat mengagumkan. Bahkan
menatapmu keatasmu saja,
Membuat kekaguman dalam diri
ini.

Tetaplah cerah dalam segala hal.


Warnamu membuat berwarna dalam bumi
ini. Membuat raga ini,terbangun
menatapmu. Langit,tetaplah seperti ini.

Jangan pernah engkau redup.

Senja

Engkau Indah,namun sesaat.

Banyak orang suka menatap


keatasmu. Biasan jingga di wajah
alam semesta. Yang di suguhkan
tuhan untuk kita.

Indahnya senja,mengajarkan kita.


Bahwa yang indah akan
menghilang. Dan,di gantikan oleh
malam.

Yang bertaburan para bintang.


Pantai

Angin begitu
sejuk. Deburan
ombak, Yang
menerpa pasir.

Banyak orang ingin ke tempatmu.

Hanya karna ingin melihat


pemandangan. Bahkan,ketenangan
dalam hal apapun.

Tempatmu sangatlah nyaman.


Bagaimana tidak disebut
mengagumkan. Bahkan pantai dan
langit biru

Bisa bertemu disana.

Hujan

Hujan mengingatkan sebuah


kenangan. Kenangan tentang hal
apapun.

Hujan itu penenang.


Saat kita menangis,

Menangislah di bawah derasnya


hujan. Agar semua orang tahu.

Bahwa kita baik baik saja.

Latar Kehidupan

Lakukanlah dengan
Ikhlas. Lakukan dengan
hal baik. Selalu
melangkah,
Dan terus melangkah.

Jalani setiap Lika-Liku kehidupan.

Jangan mudah menyerah.


Selama kita hidup,

Selalu berbuatlah kebaikan.

Tanpa meminta balas budi dari seseorang.

Nama: Yuda Setiawan

Npm: 2201011094

MK: Bahasa Indonesia

IBU

Saat ku ingat lagi...

Masa yang sangat menyenangkan Saat ku bersamamu


Teringat tiga huruf....I..B..U..

IBU

Kau mengandungku

Selama sembilan bulan

Kau rela mempertahankan nyawamu..

Demi aku anakmu

Kau rela melakukan apa pun

Jasamu takkan terlupakan

Kaulah pahlawan

Bagi anakmu
OH, SEBERKAS CAHAYA

Gelap.. Pekat...Sunyi... Aku takut, Bunda!

Nyanyian serangga, dan bayangan malam

membuat jiwaku merinding

Jangan takut gelap, itu katamu

Tapi gundah ini tak juga sirna

Bunda, ingin segera kulihat mega terbit

Karena ku tahu, Setiap mega terbit gundahku

Menghilang karena cahayamu

Kasihmu yang tak pernah terhenti,

merasuk menentramkan jiwaku

Cintamu yang tak pernah bisa kubalas

memberi harapan dalam hidup


Bunda, Kasihmu tulus sejati,

Seperti rasul taatnya pada ilahi

Kau selalu menjagaku, merawatku, dan membimbingku

Energi cintamu bunda.. terpancar kuat

lewat senyummu yang merekah

Lewat doamu yang mengiringi langkah


Bunda.. nasehatmu, cubitanmu, kata-kata lembutmu

Adalah gas untuk bergegas,

meraih kebahagiaan tanpa batas

Telaga kasihmu tak akan pernah kering

Cahaya cintamu tak akan pernah padam

Tafakur dalam kesunyian, syahdu dalam sanubari

Terucap kata paling dalam, terimakasih oh bunda...

Atas seberkas cahaya cinta


SAHABATKU

Sahabatku,

Suka duka kita alami bersama

Kau selalu ada kapan pun kubutuhkan

Sahabatku

Kau selalu setia

Kau yang paling lucu

Kaulah orang yang sangat baik padaku

Sahabatku

Aku beruntung memilikimu

Aku berdoa agar kau selalu senang


Sahabatku

Aku mau mengatakan sesuatu padamu

I love you my best friends


Masa Lalu...

Budaya adat istiadat sangat dijunjung Dan masa lalu pula

Semua tradisi diikuti dengan sempurna

Tapi, sekarang

Semua itu sudah hilang

Hilang dari pikiran orang

Dan sekarang juga

Semua mengikuti logika

Logika yang tak pasti kebenarannya

Padahal,

Tradisi dulu sangat penting untuk zaman sekarang Untuk berjaga-jaga

Agar Indonesia tak kembali dijajah

Contohnya facebook dan twitter Itu hanyalah tipu daya


Agar Indonesia terus menyanjung dunia maya

Kuharap

Rakyat Indonesia Sadar akan apa yang ia perbuat

Dan kuharap

Indonesia bisa menjadi Negara terhebat di dunia


Innallaha 'ala kulli syai-in qadiir

Biar laut bergelora....

Sang langit berpijar kemerahan

Para makhluk mela..kesana

kemari Mencari qadar

kehambaan-Nya

Dia adalah tetap dia

Yang berhak memilihkan Mengatur perbendaharaan-Nya

Menurut kodrat-Nya

Itulah....

Taati saja Perintah Sang Maha Raja

Cukup sudah...
Nama : Yudha Khalifatul Fikkri

NPM : 2201011095

Kelas : F

Rumahku?

perasaan lelah letih selalu ada


lesu juga selalu menemani
tiada obat mujarab kurasa

yang bisa menyembuhkan perasaan ini

Satu-satunya kobaran harapan telah


menjadi sebuah angan-angan tempat
pulang dahulu menyenangkan tidak
lagi memberikan harapan

hey kawanku, berikan aku jawaban


dimana tempat aku bisa Berpulang?
berikan jawaban menenangkan

Tolong,Jangan pandang aku dengan kasihan.


Sahabat atau Cinta…

Rasanya setiap bersamamu


seakan hidup tanpa masalah

semua tingkah laku dan kata yang terucap


membuat hari-hari berlalu dengan canda tawa

Walaupun kadang kala mengesalkan


setiap ada masalah kau sepelakan
namun tanpa kehadiran dirimu

hari yang kujalani seakan berwarna abu

Kehadiran dirimu yang selalu berpikir positif


membuat pikiranku selalu tenang

kata-katamu selalu memberi semangat


untuk diriku yang selalu lesu

diirimu, sehat dan cerialah selalu

untuk diriku, yang tidak pernah semangat menjalani hari-hari


tindakanmu menjadi penyokong semangat

agar aku tidak kehilangan motivasi hidupku


Iri akan bakat

Iri...

semua terkumpul dalam diri


perasaan ingin memiliki
menimbulkan rasa tak puas diri
bagaikan nafsu tak terpenuhi

kesal...

mengapa aku tidak bisa?

sedang kau dengan mudah melewati nya


jelas sekali aku kesal

namun kenapa ku tak bisa melampiaskan


sebegitu tak dianggapnya kah diriku

rasa kesal ini terus menggerus


layaknya penyakit tak terobat

atau akan terlupakan bagai seorang


yang hilang tanpa kusadari...
Iri akan bakat
wahai temanku.....

sebegitu rendahnya kah diriku?

karena sekadar hidup dalam bayangan mu...


Penyemangat?

Mencuat kata yang mempengaruhi kejiwaan


sebab akibat dari katanya

memberikan dampak yang fenomenal


dalam penegembangan motivasi seseorang

Namun, apakah setiap orang mendapatnya?


sebuah kalimat berharga berupa penyemangat
pembangkit motovasi dalam diri

yang hanya didapat dari orang spesial...

untuk seorang aku yang selalu sendiri


bukankah hanya sebagai mimpi?

satu hal alasan aku masih berdiri


hanyalah janji kebahagiaan diri sendiri

tidak kah berlebihan kulakukan?


mampu melakukan semua sendirian
apakah ku harus mencari seseorang

sebagai penyemangat perjuangan yang kulakukan?


Menyerah

Ingin aku tetap bertahan

namun tak kuasa lagi ku menahan


hati tak dapat menerima lagi
walau besar harapan ku bertahan

kini aku menyerah...

terlalu sakit hati ini kutahan


perasaan porak porandakan hati
jika ku lanjutkan perjuangan ini
ku hanya menerima sakit hati

kini ku harus terpaksa menyerah


menutup lembaran kisah cerita
demi mencapai cita-cita

sudah cukup,

Aku menyerah....

Anda mungkin juga menyukai