Anda di halaman 1dari 4

Bagaimana sih rasa kasi sayang seorang ayah disaat dewasa ini?

Aku sangat ingin


merasakan kasi sayang seorang ayah sekarang.Begitulah yang kami rasakan seorang anak yatim
yang merindukan kasi sayang seorang ayah.Betapa Menyedihkannya disaat itu tiba.

Hai aku imam ramadhan seorang anak laki laki trakhiere dari 7 bersaudara .ayah ku
meninggalkan ku sejak umur 13 tahun. Yang pada saat itulah kita mulai mengenal begitu
kejamnya dunia. Inilah kisah ku, seorang anak yatim yang merindukah kasi sayang seorang ayah.

Aku kehilangan ayahku waktu aku berumur 13 tahun pada saat itu aku baru memasuki
sekolah menengah atas (SMP). Kalian tahu lah bagaimana keadaan ku saat itu, aku hancur.
Banyangkan saja kehilangan sosok ayah pada saat dimasa SMP, dimasa dimana kita ingin
bercerita kejadian di sekolah pada saat pulang. Menceritakan kelucuan,kesedihan,kegembiraan
begitu banyak yang mau kita cerita kepada ayah. Akan tetapi takdir berkata lain

Pada suatu hari, aku kembali bersekolah setalah 1 minggu meliburkan diri setelah
kehilangan sosok ayah. Pada waktu itu begitu banyak pertanyaan pertanyaan yang mereka
lontarkan untukku. Mulai dari mengapa aku tak bersekolah selama 1 minggu,kenapa ayahku bisa
mengingal,apa yang terjadi kepadaku,mengapa aku murung, begitu banyak pertanyaan hingga
membuatku meneteskan kembali air mata ku bukan karna aku tersinggung atau berkecil hati.
Tetapi aku merasa kasihan kepada diriku sendiri. Aku berkata dalam hatiku bahwa dunia jahat
kepadaku. Hingga membuatku murung selama jam pelajaran berlangsung bahkan sampai
membuatku puasa tiba-tiba di karnakan pertanyaan tadi

Saat pulang kerumah pun aku masih murung hingga aku bertemu dengan kakakku yang
berusaha terlihat baik-baik saja didepan ibuku. Aku pun berpikir jika aku terus-terusan murung
maka yang ada akan membuat ibuku semakin murung juga. Mulai dari situlah semangatku
kembali muncul. Akupun mulai menerima keadaan,mulai membiasakan diri dan tetap tersenyum
walau sebenarnya sakit.

Ada satu kejadian, pada saat aku disekolah. Pada saat itu guru sedang rapat entah
mengenai apa aku tak tahu yang aku tahu mereka sedang rapat. Sama seperti sekolah pada
umumnya di saat guru rapat disitulah siswa berkeliarsan meski telah di beri tugas. Waktu itu aku
sedang berjalan menuju toilet disekolahku dan toilet itu ada di bagian depan di dekat kantor
ruang guru. Dimana kelasku saat itu berada dibelakang berdekatan dengan kantin dan jika kita
ingin ketoilet kita harus melewati ruang kelas 9.

Akupun berjalan menusuri kelas-kelas, dari kelas 7B-9A. Pada saat aku ingin melewati
koridor penghubung antara ruang,disitulah kakak klas ku sering nongkrong. Satu dari sekian
banyaknya orang disana pun berteriak ”woi anak yatim mau lewat buka jalan” lalu yang lain pun
tertawa terbahak-bahak melihatku. Temannya pun menambahkan “kasian masih kecil udah jadi
yatim” “ bukain jalan enar bapaknya ngamuk bisa-bisa gempani”. Ya kuarang lebih begitulah
yang mereka lontarkan ucapan-ucapan kepadaku, mereka membuat semangatku kembali hancur.
Aku tetap berjalan menuju toilet melewati orang-orang jahat itu dan berusaha menutup
telingaku agar tak mendengarkannya. Terlepas dari kerumunan itu akupun berlari menuju toilet
dan menumpahkan air mataku disana. Begitulama aku berasa ditoilet demi menenagkan hatiku.
Saat kurasa diriku telah tenang aku pun keluar dari bilik toilet itu, aku tak berabi lagi melewati
kerumunan orang-orang jahat itu aku lebih memilih melewati jalan belakang kantor ruang guru.

Tibalah waktu pulang sekolah, aku menunggu semua orang pulang terlebih dahulu
barulah aku pulang.begitu sudah tak banyak orang lagi akupun bergegas pulang. Aku pulang tak
langsung kerumahku aku langsung menuju kemakam ayahku. Sesampainya aku disana menasing
sejadi-jadinya menceritakan semua keluh kesahku kepada ayah meskipun aku tahu ia takkan bisa
menjawabku. Aku bercerita betapa kejamnya dunia kepadaku, aku masih sangat ingat kata-kata
apa yang aku ucapkan “ ayah aku capek aku lelah bolehkan aku berkata Tuhan jahat kepadaku,
aku iri kepada teman-temanku yang masih memiliki ayah,aku tak suka hidup seperti ini, jika
ayah memperbolehkanku aku akan ikut bersama ayah” aku menagis. Aku pulang saat aku
mendengar suara azan sholat azar, aku pulang dengan keadaan yng hancur mata sembab,hidung
merah dan wajah yang cemberut

Saat aku memasuki pintu yang pertama kali kudapat ialah kakak kedua ku yang sedang
melamun. Lalu aku menghampirinya dan memeluknya, akupun bercerita kepadanya apa yang
aku alami di sekolah. Lalu dia memberikan ku nasihat ”jika ada orang seperti itu laporkan lah
kepda guru-guru karna itu termasuk kasus bulliying, kamu juga harus kuat kamu lah harapan kita
semua saya dan kakakmu yang lain sudah dewasa sisa kamu yang harus sukses membuat mama
bangga dengan kamu” dari situlah aku mulai mengerti peranku sangat penting bagi kehidupan
keluargaku. Aku berusaha bangkit lagi dan kemabali menjalani keseharianku seperti biasa.
Mengenai orang-orang yang mengejekku sudah ku anggap biasa aku sudah bisa bertutup telinga
mengenai hal itu. Aku mulai memasuki beberapa oerganisasi agar aku bisa percaya diri dan jadi
yang terbaik.

Dimasa SMP kelas 8 ini,aku sedikit bersyukur akan adanya covid-19 ini karna
memberikanku ruang untuk menenangkan diri dan bangkit menjadi anak yang caria. Dan disaat
kelas 9 dimana kami diperbolehkan lagi untuk bersekolah, disutulah orang-orang merasa
perbedaan yang jelas bagiku. Dari aku yang dulu pendiam sekarang super aktif,aku yang dulu
suka cemberut sekarang selalu terlihat senyum. Itu semua juga berkat bantuan dari teman-
temanku yang membantuku untuk bangkit. Bagitu banyak yang ku alami sehingga membuatku
seperti yang saat ini

Yahh melalui kisah ku ini banyak sekali pelajaran yang aku ambil. Mulai dari
menghargai orang tua hingga pertemanan. Inilah kisa nyata dari Imam Ramadhan seorang anak
yang pendiam menjadi sangat aktif, anak yang tak percaya diri menjadi sangat percaya diri.
Yakinlah kepadaku anak yatim itu adalah anak yang kuat jagan malu dengan keadaanmu tapi
jadikan pelajaran. Kalian anak yatim pasti rindu akan sosok ayah tapi kalian jagan menutup mata
karna kalian masih memiliki ibu,kakak,kerabat dan teman kalain yang harus kaliang banggakan.
Inilah kisahku yang berjudul KASI SAYANG AYAH dimasa SMP. Ini baru dimasa
smp belum di masa SMA. Saya imam ramadhan pamit undur diri dan nantikan kisah KASI
SAYANG AYAH 2 ku di cerpen selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai