Ada hal yang menarik yang dapat kita ambil dari peristiwa
musibah corona ini. Banyak istilah yang muncul dari segi medis. Ada
istilah ODP, PDP, OTG, Karantina, covid-19, APD, Rapidtes, Swableb
dan istilah lainnya. Seolah tak asing lagi bagi telinganya kita. Nah,
mengambil satu kata di atas yaitu ODP (Orang Dalam Pengawasan).
Istilah ini disematkan bagi para pemudik yang pulang kampung
semula berada di zona merah. Zona yang telah ada pasien yang
positif terkena virus tersebut.
Namun, ODP yang kita bahas kali ini bukanlah itu, namun
ODP adalah Ora Duwe Penghasilan. Imbas dari virus ini otomatis
akan sampai pada faktor ekonomi. Apalagi dalam tindakan
pencegahan ada istilah social distance. Yaitu pembatasan sosialisasi
antar orang, minimal berkomunikasi tatap muka dengan jarak satu
meter. Nah, ayah bunda semua orang duwe penghasilan, yang
berarti sudah tidak berpenghasilan total atau berkurang drastis
penghasilannya. Orang-orang yang mengeluhkan pekerjaan yang
ditekuni selama ini. Ketika beberapa saat lalu, saya sempat
berkomunikasi dengan salah satu ojek online,
Abu Alwi yang sedari tadi tak karuan perasaanya tanpa sadar
berteriak berdua dengan Ummu Alwi dengan sisa-sasa tenaganya
dengan ucapan bait syair Mahalul Qiyam di dalam Maulid Nabi.
"Allah... Allah..."
Sampai pada waktu Ahad pagi bakda Subuh tulisan ini dibuat
sebagai tuangan rasa syukur atas nikmat Ilahi yang Insya Allah
memicu semangat dan menambah manfaat bagi orang yang
membacanya, dan sebagai testimoni (kesan) yang Indah atas setiap
upah bayaran terhadap sosok para pecinta pewaris para Nabi para
Auliya Illah minal Muqorrobin. Upah ini adalah hadiah awal yang
tak akan sebanding dengan upah kelak di akhirat jika kamu benar-
benar mencintai tak sekadar lisan tapi juga beranjak kepada
perbuatan.
Cerita ini adalah satu dari banyak testimoni para pecinta dan
pejuang dakwah Nabi Muhammad saw, yang lebih dari ini adalah
Teramat banyak. Maka jadilah kamu pelaju testimoni mendatang
yang lebih indah lagi tentunya.
Guru kami Abuya Ahmad Alfarisy pun pernah berkata "If you
Always Give Suprise, Allah will give you doorprize…" kalau kita suka
bikin suprise (sesuatu yang menyenangkan) pada guru-guru kita
khususnya maka Allah akan berikan kita sebuah doorprize (sesuatu
yang membuat kita tergirangkan menerimanya).
“Bu, saya mau beli buku yang itu.” Sebuah buku diary
ditunjuknya dari balik etalase toko. Tak lupa, uang yang dibawanya
lalu diserahkan pada sang penjual.
“Maaf, Dik. Uangnya tidak cukup,” ucap Ibu penjual setelah
menghitung uang yang diterimanya.
“Oh, maaf.”
Seperi biasa, hari ini aku dan beberapa teman sudah bersiap
untuk mengamen. Jam sudah menunjukkan pukul 17.00. Aku
membawa gitar kecil pemberian Kak Wisang. Gitar yang usianya
mungkin sudah sekitar 3 tahun. Gitar yang menemaniku awal
pertama berkenalan dengan jalanan.
Jika ditanya, tentu saja Sarip lelah bekerja dari pagi hingga
malam, berputar dari satu area ke area lain. Terlebih saat ada
pelanggan yang memesan makanan, kadang dia harus membeli
dengan uang pribadinya terlebih dulu. Barulah nanti saat pesanan
sampai di tempat, uangnya akan diganti oleh pelanggan. Namun
Sarip menjalani profesinya dengan ikhlas.
~TAMAT~
OPERASI PSIKEDELIA
Putri Briliany
***