“Sa tra tahu juga bapak, tapi saya ingin beajar. Itu
saja!”
***
Kupijat-pijat lenganku yang membiru. Bila tak
kuingat pesan ibu, sudah kulempar balik pecahan kayu
kemarin. Kadang kuladeni saja tingkahnya. Namun, ibu
pasti tahu, entah dari siapa dia tahu aku baru saja adu
mulut atau adu jotos dengan laki muda itu. Bukan dia
yang mendapat petuah-petuah ajaib ibu, tapi
sebaiknya.
PLETAKK!
Arum Setyarini
Andika Fauzi
Bukk!
#delaras4
BOLAKU DIAMBIL LUMPUR
Ulfa Azizah
***
“Setuju!!”
Itu Ibuku…
Itu Ayahku…
Yang ada ketika aku terpejam…
Tersenyum bersama sebuah tangisan…
Bahkan belaiannya hanya ada kala kuterpejam…
Semuanya ada saat kuterpejam…
***
Dha'i Heliantika
Kata ibu hari ini aku nggak boleh keluar rumah. “Duh
Ibu aku kan pengen main sama temen-temen.”
Jawabnya, “Nggak boleh”. “Rina kayaknya mau ulang
tahun deh Bu, aku mau main ke rumahnya, tanya dia
mau hadiah apa.” “Tidak boleh!” jawab ibu, “Nanti biar
Ibu yang tanya Emaknya,” tambahnya. “Oh iya, aku kan
harus sekolah. Ibu bilang nggak boleh bolos.” “Belajar
di rumah saja sama Ibu,” jawabnya. “Aku nggak mau,
kalau di rumah bukan sekolah namanya. Aduh Ibu,
biasanya aku dibangunin pagi-pagi biar ngga terlambat.
Aku mandi sambil merem, makan sambil iket rambut,
minum susu sambil pakai sepatu. Sekarang nggak boleh
sekolah???”
Alfiatun Khumairoh
“Sudah. Duduklah.”
Na, kamu nggak suka ibu kota tapi kamu memilih untuk
menetap.
“Kopi lagi?”
“Roti Canai.”
“Karena kopi?”