Anda di halaman 1dari 5

Seorang anak laki-laki remaja , berusia 16 tahun yang bernama Noah sedang menulis di sebuah

buku . Tangannya bergerak dan menari menulis huruf-huruf di buku miliknya . Entah kata-kata apa
yang ada di sana , hanya dia , yang melihat dan yang membuatnya saja yang tahu .

Singkat cerita , setelah Noah selesai menulis , ia segera bergerak menuju kegiatannya yang lain ,
yaitu sekolah .

Setiap 1 jam sebelum pukul 8.00 pagi , Noah selalu menyempatkan untuk menulis di meja belajarnya
. Sekolahnya tutup gerbang jam 8.30 pagi . Noah menggunakan 30 menit yang tersisah untuk siap-
siap dan berjalan menuju sekolahnya .

Hanya perlu 15 menit untuk Noah sampai dengan berjalan kaki santai , karena jarak rumahnya
sekarang dekat dengan sekolahnya yang sekarang .

Kembali ke Noah , dia segera memakai sepatunya , mengambil tasnya , lalu beranjak keluar dari
rumahnya , dan menutup pintu setelah dia sudah siap .

Sesampainya di sekolah setelah berjalan , Noah masuk ke kelasnya , yang berada di lantai dua
gedung . Yang juga tempat seluruh kelas 11 belajar .

Di kelas , terlihat tempat duduk sudah mulai di penuhi oleh teman-teman sekelas Noah .

........

“ Pagi .. Noah ”.

Terdengar suara menyapa dari belakangku . Ketika aku menoleh , seorang perempuan terlihat di
sana , dengan tangannya yang melambai dan sebuah senyum .

“ Pagi juga ... Clara ” . Balasku kepada teman sekelasku yang bernama Clara itu .

Clara adalah seorang perempuan yang cantik , dengan rambut hitam panjang dan pita kecil di sisi kiri
rambutnya yang berwarna merah muda . Clara juga merupakan ketua kelas , di kelasku . Dan juga ,
satu-satunya orang yang mungkin bisa aku sebut sebagai teman .
“ Kamu sudah menyelesaikan tugas kemarin belum ? ” . Kata Clara tiba-tiba .

“ Ah ... Sudah , aku baru ingat tadi pagi setelah bangun , jadi aku buru-buru menyelesaikannya tadi
pagi ” . Kataku sambil menggaruk belakang kepalaku sedikit .

“ Huh ... , Jangan jadi kebiasaan Noah . Seharusnya kamu kerjakan setelah pulang sekolah , atau tidak
saat sore atau malam . Jika seperti itu , kamu bisa saja ketinggalan banyak Tugas seperti sebelumnya
” . Katanya sambil sedikit marah .

“ Baik-baik , akan aku ingat itu ” . Dengan kata-kata dengan sedikit kepedulian , aku duduk di bangku
tempat dudukku .

Clara yang melihat tingkahku menghela nafas . Ini sudah biasa terjadi . Jadi dia mungkin lelah melihat
tingkahku .

Aku tersenyum kecil melihatnya . Sedikit senang dengan perhatian kecilnya .

“ Ada Pak.Corty akan datang , siap-siap .” Tiba-tiba salah satu teman sekelasku berteriak ,
mengatakan kepada semua orang di kelas , bahwa Pak.Corty akan segera datang .

Mendengarnya , semua orang di kelas segera bergerak ke bangku dan meja masing-masing , dan
mengeluarkan buku pelajaran Matematika mereka .

Pak.Corty , guru matematika di sekolah kami . Beliau punya peraturan ketat , yaitu semua harus
sudah siap ketika dia datang . Cukup menjengkelkan memang , tapi mau bagaimana lagi . Aku juga
ikut segera mengeluarkan bukuku dari tasku .

Beberapa detik kemudian , bapak itu memang datang . Langkah kakinya selalu membawa
ketegangan di kelas ini . Cukup lucu memang , melihat beberapa teman kelasku yang gugup .

“ Selamat pagi anak-anak . ” Sahut Pak.Corty , membuka pagi kami dan salam .

“ Selamat pagi Pak . ” Balas semua orang di kelas , termasuk aku dengan suara kecilku .
“ Baik , segera buku halaman 89 , kita akan membahas Tugas yang Bapak berikan kemarin . ”
Lanjutnya .

Nampaknya pagi ini akan berbeda dengan yang biasanya . Biasanya dia hanya akan segera menyuruh
kami mengumpulkan buku tugasnya kedepan , tapi jarang dia akan bersama-sama membahas tugas
yang ia berikan .

“ Kalian semua mengerjakannya bukan ? , Karena jika tidak , tentu saja kalian tidak akan mengerti . ”
Katanya dengan datar . Mungkin membawa beberapa tambahan detak jantung untuk sebagian
murid yang mendengarnya . Aku tertawa dalam hati

“ Mengerjakan Pak . ” Jawab semuanya kompak.

“ Bagus , Jadi , yang tidak mengerjakan segera keluar . Dari pada kalian melamun dan tidak
mengerti , sebaiknya kalian keluar saja . Mungkin lebih bagus jika kalian tidak masuk lagi ke pelajaran
saya . ” Lanjut Pak.Corty .

Seperti biasa , kata-katanya kuat dan seram . Sekali lagi aku tidak heran jika dia di benci murid
karena memberikan ketegangan di kelas . Namun ... Aku tahu , bahwa sejak awal dia tidak salah , dia
hanya tegas dan ketat . Dengan peraturannya , dia berhak untuk menghukum yang melanggar
peraturan itu .

Yah ... Walaupun memang , peraturan itu dibuat satu pihak olehnya . Contohnya seperti yang aku
bilang tadi . Peraturan itu dia gunakan untuk mengendalikan dan mengekang kami . Dia juga tidak
mau repot-repot untuk memberikan nasihat .

Dia ... , Menggambarkan sebuah Kereta , yang bergerak tanpa henti , yang melakukan tugasnya ,
tanpa memperhatikan hal lain .

Ya , dia sangat dingin . Dan aku mengaguminya , karena dia memperdulikan apa yang harus di
pedulikan , hanya itu .

Tanpa sadar aku melamun . Aku memang terlalu banyak berpikir tentang ini dan itu . Tapi aku rasa
aku harus melakukan itu ... Untuk membuang kegelapan ini ke sisi lain akalku .

.........
Setelah 3 jam setengah berlalu , bel istirahat berbunyi . Pelajaran matematika sudah berakhir , dan
semua orang di kelas mengemasi barangnya masing-masing , dan segera keluar untuk istirahat di
kantin .

Aku pun melakukan hal yang sama .

Setelah selesai , aku melangkahkan kakiku menuju kantin . Kebetulan hari ini aku punya urusan lain
di kantin , jadi sekalian saja makan di sana .

Berjalan di lorong , siswa-siswi lalu lalang , melewati dan berjalan bersama-sama . Pemandangan
yang biasa bagiku .

Setelah sampai di kantin , aku membeli roti dari bibi kantin . Lalu lekas duduk di bangku yang
tersedia . Segera juga membuka bungkus roti yang sudah aku beli .

Kantin berada di suasana yang sangat ramai , penuh sesak siswa-siswi dengan tawa dan omongan
mereka . Kataku sambil mengunyah roti yang sudah aku beli .

“ Noah ... Nampaknya kamu sendiri lagi ” .

Tiba-tiba seorang berbicara kepadaku . Namun , ketika aku menoleh , aku tidak bisa menemukan
dia . Entah siapa itu , aku bingung karena tidak dapat menemukannya .

“ Kamu lihat kemana Noah , aku di sini ”. Lagi-lagi suara itu datang . Namun aku tetap tidak bisa
melihat siapa yang berbicara itu .

“ Siapa itu ? ” . Kataku pelan .

“ Entahlah ... Mungkin saja aku tidak ada . Kau tidak akan menemukanku . Sampai jumpa , Noah ” .
Katanya singkat .

“ Tunggu ... ” . Aku reflek menyebut seperti itu . Masih tidak dapat menemukannya .
Kata-kata terakhirnya membuatku bingung . Tapi ya sudah , tidak ada gunanya memikirkan hal yang
tidak aku mengerti . Lagipula ini bukan pertama kalinya aku mengalami hal yang aneh . Untuk saat ini
anggap saja aku terkena penyakit mental atau halusinasi .

Anda mungkin juga menyukai