Anda di halaman 1dari 5

Nasehat Seorang Pendidik

Halo…namaku lucas aku berasal dari keluarga yang biasa saja.


Aku gitaris dari band sekolah, tidak seberapa popular, dan aku
sekarang kelas 10 di sma gita rasaja. Ibuku sorang pekerja bank yang
menghitung uang dengan ludahnya. Ishh…….,kadang juga pakai
mesin sih. Ayahku adalah pekerja kantoran bagian desain arsitektur
yang menggambar hal hal aneh yang sulit ku mengerti. Aku sih nggak
tau kenapa, mungkin nggak suka aja atau, gara gara tulisannya yang
seperti tanda tangan direktur besar hahaha... .aku juga punya
kakak,cukup baik, bisa basket, dan termasuk cowok paling populer di
sekolahnya. Cukup mengesanka bukan. Tapi yang paling membuatnya
populer itu kejahilannya yang sangat tidak penting, masa’ dia berlarian
membawa speker guru olahraganya hanya untuk supaya gurunya itu
ikut berlari.

Di kelas sepuluh ini, aku orang yang penyendiri, tidak suka


olahraga, dan lebih sering bermalas malasan. Di sekolah aku sih lebih
sering duduk duduk di bawah pohon sebelah lapangan, sambil dengerin
music jazz kesukaanku. dulu sih saat aku masih kelas lima aku sering
sekali mainin biola, tapi sekarang nggak lagi, karena sudah terlalu
banyak rumus rumus yang masuk ke kepalaku.

Aku punya teman, namanya joe dan reline. Mereka adalah


sahabat yang membuat hidupku lebih bermakna. Mereka adalah dua
sahabat yang selalu mencetak separuh kisah perjalanan hidupku.
Pertama kali aku, joe, dan reline berjumpa ketika kami lagi mendaftar
masuk SMP. masa itu, kami secara bebarengan mendaftar dan diterima
di sekolah yang sama. Hingga akhirnya 4 tahun berlalu kami seakan
tak terpisahkan.

Pagi ini ,aku terbangun terlalu pagi karena mungkin terlalu


nyenyak tidur. Aku melakukan hal hal yang biasanya kulakukan setiap
pagi. Seprti sholat, lalu mandi, dan menata buku hehehe . ter kecuali
hari minggu yang membuat ku menjadi raja di kamarku.

Aku turun setelah mandi dan bersiap cukup lama. Aku


memperhatikan mama dan papaku yang mengobrol di meja makan
seperti biasanya. Tapi ada sesuatu yang janggal, aku kok nggak ngeliat
kak alex ya dari tadi .kan biasanya dia yang bangun duluan. Aku
bertanya “ma.. pa.. kak alex mana tumben tumbenan blum turun?”
sambil merasa bingung. “mama nggak tau mungkin ketiduran.
Panggilin ya !” mama menjawab dengan bingung juga. Aku langsung
terkejut dan nyengir tumben tumbenen mama menyuruhku
membangunkan beruang haha…, “ oke ma” jawabku. Ini adalah
saatnya balas dendam karena biasanya kak alex lah yang membangun
kan ku dengan menyipratkan air ke mukaku.

Aku pun beranjak naik ke atas dan menyiramkan air ke


mukanya. “hahaha rasain…. Sudah siang ini bangun……….”. kak alex
pun terbangun sambil melotot “apaan sih, sebentar, jangan jangan
kamu pembalasan ya?” aku pun tertawa sambil memegang gayung
yang airnya bertumpahan. Akhirnya setelah kak alex bangun dan
bersiap cukup lama kami bergegas turununtuk melanjutkan sarapanku.
mama bertanya “hari ini apa agenda kalian di sekolah?”. Aku
menjawab “seperti biasa ma Cuma nanti ada ekskul olimpiade mat”.
Kak alex menjawab “kalo aku nanti ada latihan basket ma”. Kami pun
melanjutkan makan kami, setelah selesai kami pun langsung berangkat.

Sampainya di sekolah aku di sambut joe dan reline “lucas……


hari ini kita di kelas yang sama 3 jam pelajaran” . “hai….. oh iya pasti
hari ini sangat seru” aku menyapanya kembali. Tak lama kemudian,
bel sekolah berbunyi berarti pelajaran akan segera di mulai. Pak guru
menyuruh kami untuk segera masuk ke kelas dan membaca doa.

Kami sudah di kelas sejak tadi tapi pak anton belum datang
ketua kelaspun segera memanggilnya. Setelah sekian lama menunggu,
ternyata pak anton memang tidak bisa masuk karena ada tugas. Aku
pun senang karena sebenarnya aku belum mengerjakan pr dari pak
anton kemarin. Keadaan di kelas semakin gaduh, hingga ada guru bk
yang datang. “gurunya mana?” Guru bk itu pun bertanya, “ada tugas di
sekolah lain bu” aku pun menyahut. “ oooooh ya sudah kerjakan
halaman 35 fisika” ibu itu memberi tugas. “ iya buuuu…” kami, kami
menyahut.

Setelah sekian lama bel jam ke dua berbunyi. pelajaran telah


dimulai, bu andini menagih PR yang kemaren diberikan , “apa ada PR
joe?” aku bertanya pada joe ,tak tahu kalau ada PR matematika. “ada!,
apa kamu tadi malam tidak belajar?” saut joe agak terkejut. “tidak , aku
tidak tahu kalau ada PR matematika hari ini” aku merasa bingung akan
hal ini.

Bu andini memeriksa seluruh PR yang diberikanya kemaren, ia


memeriksa pekerjaan ku dan aku belum mengerjakanya, “ lucas!, mana
PR mu?” Tanya bu andini , “ maaf bu saya lupa” Sekarang kamu maju
ke depan!” sahut bu andini, aku hanya dapat terdiam lalu maju ke
depan. Bu andini kembali memeriksa pekerjaan teman-temanku semua,
ada beberapa anak yang juga tidak mengerjakan PR yang di berikan bu
andini, sehingga temanku disuruh maju kedepan menemani aku, bu
andini memberi hukuman kepada kami dengan berlari mengelilingi
lapangan 3 kali. Setelah selesai melaksanakan hukumanya , kami
disuruh duduk kembali, sehingga aku kapok dengan hukuman itu, bu
andini kembali melajutkan pelajaranya , aku hanya diam dan
mendengarkan saja , karena aku takut bertanya padahal aku tidak
paham sama sekali yang diterangkan bu andini.

Lalu bel istirahat brbunyi aku segera kekantin beli soup merah
lezat se sekolah. Aku makan dengan lahap, lalu aku melakukan hal
seperti biasa duduk duduk di bawah pohon seperti biasa. Sesaat aku
tiba tiba terkejut bel masuk ternyata sudah berbunyi. Aku bergegas
kekelas meihat jam selanjutnya. Selanjutnya adalah pelajaran olahraga
aku bergegas mengganti pakaian ku di loker sekolah, dan segera pergi
kelapangan. Sesaat aku teringat gambaran ayahku yang kemarin aku
pinjam dan aku lupa mengembali kannya lagi, tapi nggakpapa lah. Pak
doni belum datang , setelah sekian lama menunggu akhirnya ia datang
lalu bukannya pelajaran malah bercerita.

Pak doni bercerita “ anak anakku maafkan saya tadi ada


pemberi tauan penting jadi bapak terlambat. Tapi anak anak… kalian
dengarkan kasus yang terjadi belum belum ini”. Kami semua menyahut
“kasus apa ya pak?”, pak doni melanjutkan “ yang gurunya dibunuh itu
loh” . kami memperhatikan “ oh iya pak yang itu” reline menyahut. “
jadi anak anakku mohon maaf ya , kalian harus tau guru itu penting di
dalam diri kalian, mereka adalah orang sebagai penggganti orang tua
kalian di rumah. Jika kalian di beri hukuman kalian harus tau kenapa
kok kalian di hukum kalau kalian di hukum karena kesalahan kalian
sendiri kalian harus tau bahwa itu kalian yang salah, Bukan gurunya
jadi mohon ya anak anak” pak doni menjelaskan . “ baik pak” kami
menyahut.

Di dalam hati aku berbicara “hal ini sama halnya seperti tadi
pagi aku disuruh mengelilingi lapangan karena kena hukuman jadi aku
harus menghormati guru itu”.

Maka dari itu teman teman pembaca semua kita harus


menghargai dan menyayangi guru kita untuk mendapatkan ilmu
yang bermanfaat. By: writer

Cerpen tema : hormat dan sayang kepada guru

Karya : writer

Kelas dan no absen :-

Sekolah : Sekolah Menegah Pertama Negeri

Anda mungkin juga menyukai