Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl :
Ditetapkan Oleh:
KEPALA UPTDPUSKESMAS TUNJUNGAN
1
KATA PENGANTAR
Tunjungan, Januari2020
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten /
kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya yang berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk memenuhi fungsinya maka puskesmas mempunyai kegiatan/
upaya kesehatan wajib yang terdiri Upaya Kesehatan ibu dan anak serta
Keluarga Berencana, Upaya Promosi Kesehatan, Upaya Kesehtan
Lingkungan, Upaya perbaikan Gizi masyarakat, upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular serta upaya Pengobatan dasar. Selain
itru Puskesmas Tunjungan juga mempunyai kegiatan /upaya kesehatan
pengembangan yang meliputi Upaya Kesehatan sekolah, upaya
kesehatan masyarakat, upasya kesehatan gigi dan mulut, upaya
kesehatan jiwa, upaya kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan remaja
serta sarana penunjang laboratorium.
Dalam usaha mewujudkan derajat kesehatan masyarakat, ,maka
pembangunan kesehatan terutama tingkat yang paling dasar yaaitru
tingkat puskesma perlu lebih di poerhatikan dan ditingkatkan. Halini di
dukung dengan adanya pelayanan – pelayanan di timngkat desa yaitu
dengan adanya PKD, Poskesdes serta penyebaran tenaga di tingkat desa
ndengan menempatkan bidan di Desa.
Sesuai dengan Permenkes No 75 tahun 2014 disebutkan prinsip
penyelenggaraantugas dan fungsi Puskesmas Meliputi : paradigma
sehat, Pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyaraj=kat,
pemerataan , pemanfaatan teknologi tepat guna, keterp[aduan dan
kesinambungan prog=ram dengan tujuan tercapaianya kecamtan Sehta
di eilayah kerjanya dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas
berweanang menyelenggarakan pelaytanan kesehatan dasar secara
komperhensif, berkesinambungan dan bermutu, puskesmas
menguta=makan upaya promotif dan preventif, berorientasi pada
keamanan dan keselamatan baik untuk pasien, petugas dan pengunjung.
Menjalankan prinsip koorduinbasi dan kerjasama lintas
porogram dan lkintas sektor, ,elakukan pencatatan baik rekam medik,
kegiatan, ,elaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis
3
dan sistim rujukan dan senantiasa meningkatkan kompetensi petugas
Puskesmas juga berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga jesehatan
dan tyenaga lain baik administrasi maupun funsionasl terkait. Sehingga
penerapan sistem manajemen mutu puskesmas tertuang dalam manual
mutu puskesmas menjadi rujukan untuk mewujudkan pelkayanan
puskesmas yang bermutu sesuai dengan harapan.Manual ini
menjelaskan garis besar sistim manajemen mutu peskesmas
Tunjungsn.Semua ketentuan / persyaratan serta kebijakan yang tertuang
dalam manual ini merupaskan acuan untuk menjalankan kegiastan
oprasional Puskesmas.
Sistem Manajemen ini mulai tanggal 12 januari 2019. Penyususnan
manual mutu ini di gunakan sebagai panduan dalam proses pelaksanaan
akredirtasi di puskesmas Tunjungan. Manual ini njuga sebagai basis
mutu sermua kegitan dan pelaksanaan program di puskesmas
tunjungan.Semua kewtenrtuan maupun p[ersyaratan serta kebijakan
yang tertuang dalam pedoman manajemen ini merupakan acuan untuk
menjalankan kegitanan oprasional puskesmas tunjungan. Penerapan
manajemen mutu di maksutkan untuk untuk menjadikan gambaran
secara umum sistem manajremen mutu dalam mencapai komitmen
mutu, sasaran mut, serta kepuasan pelanggan sehingga tujuan
puskesmas tunjungan secara keseluruhan tercapai.
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Puskesmas tunjungan
Puskesmas Tunjungan menempati lokasi di Desa Tunjungan,
Kecamatan Tunjungan.Jumlah karyawan ada49 orang.Sejak awal
berdirinya sampai sekarang Puskesmas Tunjungan mengalami
beberapa peningkatan, baik mengenai fisik bangunan,sarana dan
prasarana hingga peningkatan jumlah sumber daya
manusianya.Puskesmas Tunjungan memiliki 6 bangunan untuk
pelayanan,1rumah dinas dokter, 2 gedunguntuk gudang, 1 gedung
untuk ruang bersalin dan 1 gedung utama untuk rawat jalan.Puskesmas
Tunjungan mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
Wilayah kerja puskesmas Tunjungan terletak di daratan rendah
berada di Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Propinsi Jawa
4
Tengah dengan posisi geografis : 60 58 I 22,75 II Lintang Selatan 111O
24 I 37,76 II Bujur Timur
Secara Administratif mempunyai batas wilayah sebagai berikut
Sebelah Utara : Kabupaten Rembang
Sebelah Timur : Kecamatan Blora
Sebelah Selatan : Kecamatan Banjarejo
Sebelah Barat :Kecamatan Ngawen dan Kecamatan Japah
Adapun Jarak dengan Ibukota Kabupaten 10 km dan jarak
dengan ibukota Propinsi 125 Km
b. WILAYAH
Gambar 3.2 Denah Puskesmas Tunjungan
a. Luas Wilayah
5
Luas wilayah Puskesmas Tunjungan 56 km2 ,dengan wilayah
kerja meliputi 15 desa, dan 61 dusun dengan 417 RT dan 63 RW.
Tabel 1. Wilayah kerja UPTDPuskesmas Tunjungan( revisi )
NO JUMLAH
DESA KET
. DUSUN RT/RW
1 Tawangrejo 5 20/4
2 Kedungringin 1 8/2
3 Adirejo 4 17/4
4 Tamanrejo 3 25/4
5 Tutup 3 30/3
6 Sukorejo 4 28/5
7 Tambahrejo 6 24/6
8 Kalangan 3 22/4
9 Sambongrejo 4 28/4
10 Tunjungan 4 23/4
11 Kedungrejo 5 23/5
12 Gempolrejo 7 22/6
13 Nglangitan 5 18/5
14 Keser 5 20/5
15 Sitirejo 2 11/2
JUMLAH 61 417/63
c. JUMLAH PENDUDUK
a. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Tabel 3.2 Jumlah Penduduk
1. Jumlah Penduduk
Tabel 2. Jumlah Penduduk
NO DESA/KELU PRIA WANITA JUMLAH SEKS
6
RAHAN RASIO
1 Tawangrejo 986 1014 2000 97,24
2 Kedungringin 512 565 1077 90,62
3 Adirejo 1211 1277 2488 94,83
4 Tamanrejo 1702 1740 3442 97,82
5 Tutup 2417 2577 4994 93,79
6 Sukorejo 2065 2090 4155 98.80
7 Tambahrejo 2141 2202 4343 97,23
8 Kalangan 1593 1601 3194 99.50
9 Sambongrejo 1707 1777 3484 96.06
10 Tunjungan 1748 1712 3460 102.10
11 Kedungrejo 1451 1499 2950 96.80
12 Gempolrejo 1891 2073 3964 91.22
13 Nglangitan 1121 1131 2252 99.12
14 Keser 1447 1489 2936 97.18
15 Sitirejo 980 999 1979 98.10
JUMLAH 22972 23746 46718 96.74
Sumber : BPS Kabupaten Blora Kecamatan Tunjungan Dalam
AngkaTahun 2018
7
- Pendaftaran umum
- Pengkajian awal
2) Ruang Laboraturium
- Pojok Dahak
- Ruang pemeriksaan TB
- Ruang laboratorium
3) Ruang Pemeriksaan Swab
4) Ruang Farmasi
5) Ruang Tunggu
6) Ruang Sterilisasi
7) Ruang Tata Usaha
8) Ruang ADMEN
9) Ruang UKM
10) Ruang UKP
11) Aula
12) Ruang Kepala Puskesmas
d. Sarana Lain
1) Tempat Parkir
- Karyawan
- Pengunjung
2) Dapur
3) Gudang Obat
4) Gudang Alat
5) Kamar Mandi / WC pasien ( Laki dan Wanita Terpisah)
e. Sarana kesehatan lain yang ada di UPTD Puskesmas Tunjungan
dan jejaringnya adalah :
1) Puskesmas Induk : 1 buah
2) Puskesmas Pembantu : 3 buah
3) Poliklinik Kesehatan Desa : 10 buah
4) Praktek dokter swasta : 5 buah
5) Apotek : 1 buah
6) Bidan praktek : 19 orang
7) Perawat praktek : 8 orang
f. Prasarana
1) Alat Transportasi :
- Mobil Ambulance : 1 buah
- Mobil Pulsling : 1 buah
- Kendaraan bermotor : 5 buah
8
2). Prasarana Non Medis
NO JENIS BARANG JUMLAH
9 AC UNIT 2017 S2 15
14 komputer 2017 15
21 LEMARI ES 2016 5
22 KOMPOR GAS 1
26 DISPENSER 2016 4
27 POMPA AIR 1
9
28 BLENDER OBAT 4
29 LAPTOP 7
30 WIRELESS 1
31 IPAL TIPE 3 1
32 MESIN ABSENSI 1
33 MEJA BAYI 4
35 STERILISATOR 4
38 Printer 3
39 Timbangan 2
40 GENSET/GENERATOR 1
41 MEJA BAYI 3
42 Modem 1
43 TABUNG OKSIGEN 3
45 PROYEKTOR 1
46 MEJA KOMPUTER 2
48 FILLING KABINET 1
49 FREEZER 1
50 RADIO TAPE 1
e. SUMBERDAYA MANUSIA
1. Ketenagaan yang tersedia di UPTD Puskesmas Tunjungan
Sumber daya manusia di UPTD Puskesmas Tunjungan untuk
membantu upaya pelayanan kesehatan sebanyak 58 orang adalah
sebagai berikut :
Dokter Umum : 2 orang
10
Dokter Gigi : tidak ada
Bidan : 26 orang
Perawat : 9 orang
Perawat Gigi : 1 orang
Asisten Apoteker : 1 orang
Apoteker : tidak ada
Sanitarian(kesling) : 2 orang
Nutrisionis : 3 orang
Laborat : 1 orang
Penyuluh kesehatan masyarakat : 1 orang
Rekam medis : 1 orang
Pengelola akuntansi : 1 orang
Administrasi : 3 orang
Pengemudi : 1 orang
Penjaga malam : 1 orang
Pekarya : 1 orang
Petugas kebersihan : 2 orang
Petugas keamanan : 1 orang
Petugas parkir : 1 orang
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di lapangan dibantu
oleh peran serta masyarakat seperti kader posyandu sebanyak 405
orang .
11
Misi Puskesmas
Misi Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas adalah mendukung tercapainya misi Pembangunan
kesehatan Nasional
Misi tersebut adalah:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor
lain yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar
memperhatikan aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang
tidak menimbulkan dampak negative terhadap kesehatan,
setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan prilaku
masyarakat.
12
I=INOVATIF
d. TATA NILAI PUSKESMAS TUNJUNGAN
BERSERI
BER = Beikan layanan sesuai standart
SE = Semangat dengan setulus hati
RI = Responsif, Inovatif
e. Budaya Mutu 3S 5R
3S : SENYUM
SALAM
SAPA
5R : RINGKAS
RAPI
RESIK
RAWAT
RAJIN
13
3) Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit
kerja dan unit pelayanan.
4) Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan
dengan pemilihan indikator, pengumpulan data untuk
kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
5) Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja
upaya Puskesmas, dan indikator klinis, yang meliputi
indikator struktur, proses, dan outcome, dan indikator-
indikator pencegahan dan pengendalian infeksi.
6) Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien
melalui standarisai, perancangan sistem , rancang ulang
sistem untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
7) Penerapan manajemen resiko pada semua lini pelayanan
baik pelayanan klinis maupun penyelenggaraan upaya
Puskesmas.
8) Manajemen resiko klinis untuk mencegah terjadinya
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cidera, keadaan
potensial cidera dan kejadian tidak cidera.
9) Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu
pelayanan klinis dan keselamatan pasien, termasuk
didalamnya program pencegahan dan pengendalian
infeksi.
10) Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu
pelayanan klinis dan keselamatan pasien.
11) Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk
menyampaikan permaslahan, tindak lanjut, dan kemajuan
tindak lanjut yang dilakukan.
12) Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan
keselamatan pasien.
e. Perancangan sistem/ proses pelayanan memperhatikan butir-
butir dibawah ini :
1) Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tatanilai
Puskesmas, dan perencanaan Puskesmas.
2) Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga dan staf.
14
3) Menggunakan pedoman penyelenggaraan upaya
Puskesmas, pedoman praktek klinis, standar pelayanan
klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari
profesi maupun panduan dari kementerian kesehatan.
4) Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat.
5) Mempertimbangkan informasi dari manajemen resiko.
6) Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan
yang ada di Puskesmas.
7) Dibangun berbasis praktek klinis yang baik.
8) Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang
terkait
9) Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses
dan sistem pelayanan
f. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus
didokumentasikan
g. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada Kepala
Puskesmas tiap semester.
h. Berdasarkan pertimbangan mutu hasil keluhan pasien/ keluarga
dan staf, serta mempertimbangkan kekritisan, resiko tinggi dan
potensial bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat
perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
adalahPencapaian 6 sasaran keselamatan pasien beserta unit
pelayanan meliputi
a. Ruang Persalinan
b. Ruang Tindakan
c. Ruang Laboratorium
d. Ruang Obat
SASARAN MUTU
15
7. Meningkatnya kualitas kesehatan lanjut usia
8. Meningkatnya kualitas manajemen mutu sumber daya manusia,
keuangan dan barang
9. Meningkatnya keakuratan dan kecepatan sistem informasi kesehatan
yang berbasis teknologi informasi
10. Meningkatnya kualitas lingkungan yang sehat
11. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pemasyarkatan gaya
hidup sehat melalui penerapan PHBS
12. Meningkatnya cakupan desa siaga aktif,
13. Meningkatnya cakupan kemandirian posyandu,
14. Meningkatnya cakupan rumah/banguna bebas jentik,
3. PROSES PELAYANAN (Proses Bisnis)
16
Kegiatan UKBM
Sesuai (Posyandu, Lansia, Desa Siaga,
pedoman UKK, dll)
kerja
Pelaksana PENCATATAN
PKD DAN
Kegiatan
PELAPORAN
PUSTU
C. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi UPTDPuskesmas
Tunjungan dalam membangun sistem manajemen mutu dan sistem
manajemen pelayanan baik untuk penyelenggaraan UKM ,
penyelenggaraan pelayanan klinis (UKP) maupun Jaringan
pelayanan Puskesmas dan Jejaring
17
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Puskesmas
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514
Tahun 2015 tentang Panduan Praktis Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Dokter dan Tempat Praktik Dokter Gigi.
6. Keputusan Bupati No. 63 Tahun 2013 tentang Struktur
Organisasi Puskesmas di Kabupaten Blora
E. Istilah dan Definisi
1. Pelanggan
Pelanggan adalah pihak ketiga diluar sistem organisasi yang
karena sebab tertentu membeli barang atau jasa organisasi.
2. Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah istilah yang menggambarkan tingkat
kepuasan yang dialami pelanggan ketika
mengkonsumsi/menggunakan produk/jasa yang dikeluarkan oleh
produsen.
3. Pasien
Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis.
4. Koreksi
Koreksi adalah memperbaiki kesalahan.
5. Tindakan korektif
Tindakan korektif adalah tindakan yang dilakukan untuk
mencegah terulangnya ketidaksesuaian.
6. Tindakan preventif
Tindakan preventif adalah tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang potensial atau
situasi potensial yang tidak dikehendaki.
7. Pedoman mutu
Pedoman mutu adalah acuan seluruh pegawai dalam
mengimplementasikan sistem manajemen mutu dengan
penekanan adanya perbaikan berkelanjutan yang berorientasi
pada kepuasan pelanggan.
8. Dokumen
Dokumen adalah sebuah tulisan yang memuat informasi.
18
9. Rekaman
Rekaman adalah suatu dokumen yang menyatakan bahwa
sesuatu hasil telah dicapai atau suatu bukti kegiatan telah
dilaksanakan.
10. Efektivitas
Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh
target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana
makin besar presentase target yang dicapai makin tinggi
efektivitasnya.
11. Efisiensi
Efisiensi adalah suatu ukuran dalam membandingkan rencana
penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan
atau perkataan lain penggunaan yang sebenarnya.
12. Proses
Proses adalah serangkaian kegiatan yang saling terkait atau
berinteraksi yang mengubah input menjadi output.
13. Sasaran mutu
Sasaran mutu adalah target dari masing-masing
bagian/departemen yang ingin dicapai dalam jangka waktu
tertentu.
14. Perencanaan mutu
Perencanaan mutu adalah aktivitas pengembangan produk dan
proses yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
15. Kebijakan mutu
Kebijakan mutu adalah kebijakan resmi dan tertulis dari
manajemen perusahaan tentang komitmen perusahaan dalam
memperhatikan dan mempertimbangkan aspek-aspek mutu
dalam aktifitas keseharian organisasi.
16. Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat
mencapai maksud dan tujuan.
17. Prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses.
19
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENYELENGGARAAN
PELAYANAN
A. Persyaratan Umum
Upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan yang dilakukan
melalui membangun sistem manajemen mutu, penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat dan sistem pelayanan klinis, Puskemas Tunjungan
20
menetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem manajemen mutu
sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas. Sistem ini disusun untuk
memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap
proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik
penyelenggaraan upaya Puskesmas maupun pelayananan klinis, yang
meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam
penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan
sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari
perencanaan yang berdasarkananalisis hasil survey kebutuhan
masyarakat/pelanggan baik internal maupun eksternal, verifikasi terhadap
rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap
proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi
serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen
Prosedur Pengendalian Dokumen di Puskesmas harus ditetapkan
oleh Kepala Puskesmas yang dijadikan acuan oleh seluruh unit di
Puskesmas.
Tujuan pengendalian dokumen adalah terkendalinya kerahasiaan
dokumen, proses perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi
dokumen.
1. Identitas Penyusunan / Perubahan Dokumen
Identifikasi kebutuhan, dilakukan pada tahap self-assesment dalam
Pendampingan Akreditasi.Hasil self-assesment digunakan sebagai
acuan untuk mengidentifikasi dokumen sesuai Standar Akreditasi
yang sudah ada di Puskesmas.Bila dokumen sudah ada dapat
diidentifikasi dokumen tersebut masih efektif atau tidak.
2. Penyusunan Dokumen
Kepala Tata Usaha Puskesmas, Penanggung jawab Admen,
Penanggung jawab UKM dan Penanggung jawab UKP bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan identifikasi/ perubahan serta penyusunan
dokumen.
Penyusunan dokumen secara keseluruhan dikoordinir oleh tim mutu /
tim akreditasi Puskesmas dengan mekanisme sebagai berikut :
a. SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja
disampaikan ke tim mutu / tim akreditasi,
21
b. Fungsi tim mutu / tim akreditasi Puskesmas di dalam penyusunan
dokumen adalah :
1) Memberikan tanggapan, mengoreksi dan memperbaiki
dokumen yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja
baik dari segi bahasa maupun penulisan,
2) Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak
terjadi duplikasi / tumpang tindih dokumen antar unit,
3) Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan
ditandatangani oleh Kepala Puskesmas.
3. Pengesahan Dokumen
Dokumen disyahkan oleh Kepala Puskesmas
4. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu
dilakukan sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit
maka untuk melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan.
5. Pencatatan Dokumen, Distribusi dan Penarikan Dokumen
Kepala Puskesmas menunjuk salah satu anggota Tim Akreditasi
sebagai petugas pengendali dokumen.
Petugas tersebut bertanggung jawab atas :
a. Penomoran Dokumen
1) Tata cara penomoran dokumen
Penomoran diatur pada kebijakan pengendalian dokumen,
dngan ketentuan :
a) Semua dokumen harus diberi nomor,
b) Puskesmas agar membuat kebijakan tentang pemberian
nomor sesuai dengan tata naskah yang dijadikan pedoman,
c) Pemberian nomor mengikuti tata naskah Puskesmas, atau
ketentuan penomoran (bisa menggunakan garis miring
atau dengan sistem digit).
d) Pemberian nomor sebaiknya dilakukan secara terpusat.
2) Pencatatan dalam Daftar Dokumen Eksternal atau Internal
3) Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk menggandakan
4) Mendistribusikan dokumen yang sudah diberi stempel
terkendali
a) Tata cara pendistribusian dokumen
(1) Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan
dokumen kepada unit upaya atau elaksana yang
22
memerlukan dokumen tersebut agar dapat digunakan
sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatannya.
Kegiatan ini dilakukan oleh tim mutu atau bagian Tata
Usaha Puskesmas sesuai pedoman tata naskah.
(2) Distribusi harus memakai ekspedisi dan/atau formulir
tanda terima
(3) Distribusi dokumen bisa hanya untuk unit kerja
tertentu tetapi bisa juga untuk seluruh unit kerja
lainnya.
(4) Bagi Puskesmas yang sudah menggunakan e-file maka
distribusi dokumen bisa melalui jejaring area lokal, dan
diatur kewenangan otoritas di setiap unit kerja,
sehingga unit kerja dapat mengetahui batas
kewenangan dalam membuka dokumen.
5) Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen
pengganti serta mengisi format usulan penambahan/penarikan
dokumen.
6) Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku
dengan membubuhkan stempel “Kedaluwarsa” dan kemudian
menyimpan dokumen tersebut selama 2 (dua) tahun.
7) Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
6. Tata cara penyimpanan dokumen
a. Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani) agar disimpan di sekretariat Tim Akreditasi
Puskesmas atau bagian Tata Usaha Puskesmas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di organisasi tersebut tentang tata cara
pengarsipan dokumen yang diatur dalam pedoman / tata naskah.
Penyimpanan dokumen yang asli harus rapi, sesuai metode
pengarsipan sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan.
b. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya
Puskesmas, dimana dokumen tersebut dipergunakan. Bila tidak
berlaku lagi atau tidak dipergunakan maka unit kerja wajib
mengembalikan dokumen yang sudah tidak berlaku tersebut ke
sekertariat Tim mutu atau Bagian Tata Usaha sehingga di unit
kerja hanya ada dokumen yang masih berlaku saja. Sekretariat
Tim Mutu atau Bagian Tata Usaha Puskesmas dapat
23
memusnahkan fotocopy dokumen yang tidak berlaku tersebut,
namun untuk dokumen yang asli agar tetap disimpan, dengan lama
penyimpanan sesuai ketentuan dalam ketentuan retensi dokumen
yang berlaku di Puskesmas Tunjungan.
c. Dokumen di unit upaya Puskesmas harus diletakkan di tempat
yang mudah dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh
pelaksana.
7. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan di dalam pencarian dokumen akreditasi
Puskesmas dikelompokkan masing-masing Bab/ kelompok
pelayanan/ UKM dengan diurutkan setiap urutan kriteria dan elemen
penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan.
8. Revisi atau perubahan dokumen
a. Dilakukan setelah proses pengkajian serta harus mendapat
pengesahan sesuai pejabat yang berwenang.
b. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan
c. Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada riwayat perubahan
dokumen
d. Tanggal terbit pada sudut kanan atas cover merupakan tanggal
terbit dokumen terkini (untuk dokumen selain kebijakan dan
SOP).
24
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung
jawab upaya,penanggungjawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan
puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan
yang ada pada manual mutu ini.
C. Kebijakan Mutu
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan
penanggung jawabUKM serta penanggungjawab jejaring dan
jaringannya wajib berpartisipasi dalamprogram mutu dan
keselamatan pasien mulai dariperencanaan,pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan
Program mutu dankeselamatan pasien yang diselenggarakan di
seluruh jajaran Puskesmas Tunjungan
25
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran UPTDPuskesmas
Tunjungan dengan pendekatanMulti disiplin, dan dikoordinasikan
oleh Wakil Manajemen Mutu.
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoringdan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan,
risiko tinggi dan kecenderungan terjadinyamasalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien.
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasienyang terkoordinasi dari semua unit kerja
dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan
pemilihan indikator,pengumpulan data, untuk kemudian
dianalisis dan ditindaklanjuti dalam upayapeningkatan mutu
dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja
UKM, dan indikatorklinis, yang meliputi indikator struktur,
proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standarisasi,perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk
peningkatan mutu dankeselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik
pelayanan klinismaupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian
sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera,
dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan
klinis dankeselamatan pasien, termasuk di dalamnya program
peningkatan mutulaboratorium dan program peningkatan
mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan
keselamatanpasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk
menyampaikanpermasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan
tindak lanjut yang dilakukan.
26
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan
keselamatan pasien.
5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di
bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas,
dan perencanaanPuskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman
praktik klinis, standarpelayanan klinis, kepustakaan ilmiah
dan berbagai panduan dari profesi maupunpanduan dari
Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang
ada di Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang
terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan
sistem pelayanan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus
didokumentasikan.
7. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan
mutu dankeselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap
tribulan.
8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf,
sertamempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial
bermasalah, maka areaprioritas yang perlu mendapat perhatian
dalam peningkatan mutu dan keselamatanpasien adalah Pencapaian
6 sasaran keselamatan pasien beserta unit pelayanan meliputi :
1. Ruang Pemeriksaan Umum / BP Umum
2. Ruang Pelayanan Penyakit Menular
3. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
4. Ruang KIA-KB
5. Ruang Promkes
- Konsultasi Kesehatan Lingkungan
- Konsultasi Gizi
27
6. Ruang Pojok ASI
7. Ruang Imunisasi
8. Ruang Tindakan
9. Setiap karyawan wajib berperan aktif dalam upaya perbaikan mutu
D. Perencanaan Sistem Manejemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
Kinerja/Mutu
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar
pelayanan minimal yang meliputi indikator-indikator pelayanan klinis,
indikator penyelenggaraan upaya puskesmas.Perencanaan disusun dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban
pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.
Perencanaan mutu Puskesmas dan keselamatan pasien berisi program-
program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi :
1. Meningkatnya kepuasan pelanggan terhadap kualitas
pelayanan kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat.
2. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan penunjang
medis.
3. Meningkatnya persalinan di Puskesmas Tunjungan
4. Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin
5. Menurunnya kejadian penyakit menular,
6. Meningkatnya kualitas kesehatan ibu dan anak
7. Meningkatnya kualitas kesehatan lanjut usia
8. Meningkatnya kualitas manajemen mutu sumber daya
manusia, keuangan dan barang
9. Meningkatnya keakuratan dan kecepatan sistem informasi
kesehatan yang berbasis teknologi informasi
10. Meningkatnya kualitas lingkungan yang sehat
11. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pemasyarkatan
gaya hidup sehat melalui penerapan PHBS
12. Meningkatnya cakupan desa siaga aktif,
13. Meningkatnya cakupan kemandirian posyandu,
14. Meningkatnya cakupan rumah/banguna bebas jentik,
15. Meningkatnya cakupan template
28
E. TANGGUNG JAWAB, WEWENANG, DAN KOMUNIKASI
1`. KETUA TIM MUTU
a. Wewenang
Memiliki wewnang penuh untuk menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya sebagai wakil manajemen
b. Tanggungjawab
Bertanggung jawab untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas
implementasi system manejemen mutu
Tugas
1. Menjamin penetapan, penerapan dan pemeliharaan proses – proses
yang dibutuhkan oleh Standar Akreditasi yang ditetapkan
diseluruh unit kerja
2. Menyusun Pedoman Mutu dan Standar Operasional Prosedur yang
disahkan oleh KepalaPuskesmas/FKTP
3. Menyusun Kebijakan Mutu dan Indikator Mutu sesuai
denganketentuan.
4. Memastikan Standar Operasional Prosedur telah diterapkan
5. Memastikan pemantauan proses di unit kerj
6. Memastikan pengendalian ketidaksesuaian layanan Administrasi
Manajemen dan, Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat dan
Pelayaan UpayaKesehatanPerorangan
7. Memastikan pengukuran Indikator Mutu di setiap unit pelayanan
8. Mengkoordinasikan tindakan perbaikan dan pencegah anter hadap
ketidak sesuaian proses realisasi layanan maupun ketidak sesuaian
layanan puskesmas/FKTP
9. Membangun kapasitas organisasi untuk mencapai visi dan misi
puskesmas
10. Memotivasi terbentuknya budaya organisasi untuk memenuhi
persyaratan pelanggan
11. Memastikan terlaksananya Internal Audit danTinjauanManajemen
12. Memastikan dan mengelola Survei kepuasan pelanggan dan
penanganan saran/keluhanpelanggan
2. SEKRETARIS TIM
a. Wewenang
Memiliki wewnang penuhuntuk melaksanakan tugas kesekrteariatan
mutu
b. Tanggungjawab
29
Bertanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dokumen
mutupuskesmas Tunjungan
c. Tugas
1. Membantu Ketua Tim Mutu untuk membuat, mengelola dan
mendistribusikan dokumen mutu
2. Membantu Management Representative untuk membuat
perencanaan implementasi Sistem Manajemen Mutu
3. Menyiapkan kebutuhan dokumen unit-unit kerja
4. Memastikan ketersediaan dokumen internal dan dokumen
eksternal yang dibutuhkan untuk masing-masing unit kerja
5. Menyiapkan rapat/ pertemuan/ kegiatan sehubungan dengan
implementasi meliputiruangan, media komunikasidanMateri
6. Memastikan pengukuran indikator mutu telah dilaksanakan
7. Bersama unit kerja merekap, menganalisa dan
mendokumentasikan laporan pencapaian indikator mutu,
pengendalian ketidaksesuaian layanan dan monitoring proses
peningkatan mutu layanan
8. Mendokumentasikan kelengkapan hasil kegiatan penerapan sistem
manajemen mutu: notulen rapat periodik, pertemuan evaluasi /
monitoring penerapan sistem manajemen mutu dan lain-lain
9. Membuat back up dokumen sistem manajemen mutu secara
berkala
10. Memastikan implementasi sistem manajemen mutu sesuai dengan
rencana
11. Melaksanakan monitoring proses realisasi layanan seluruh unit
kerja
12. Mengkoordinir rapat periodik dan pertemuan evaluasi / monitoring
penerapan sistem manajemen mutu
13. Mengendalikan, memelihara dokumen, melakukan back up
dokumen mutu
14. Menindaklanjuti hasil temuan monitoring seluruh proses
implementasi Sistem Manajemen Mutu, internal audit dan
eksternal audit yang menyangkut dokumentasi proses kegiatan
(pembuatan, revisi, pemusnahan dan catatan mutu)
15. Mengendalikan dokumen: perubahan, penomoran, penerbitan,
distribusi dan pemusnahan
30
16. Memelihara dokumen: manual mutu, prosedur mutu, prosedur
klinis, instruksi kerja dan catatan mutu
17. Menindaklanjuti hasil temuan monitoring seluruh proses
implementasi Sistem Manajemen Mutu, internal audit dan
eksternal audit yang menyangkut dokumentasi proses kegiatan
(pembuatan, revisi, pemusnahan dan catatan mutu)
18. Bersama – sama Ketua Tim Mutu mengkoordinir rapat periodik
dan pertemuan evaluasi / monitoring penerapan sistem manajemen
mutu
31
3. Bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko pada
pelayanan UKM
4. Bertanggung jawab atas penerapan Rencana monitoring
danevaluasi program UKM.
32
8. Bertanggung jawab atas penerapan Program dan Kegiatan
kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan
pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
9. Bertanggungjawab atas penerapan Program pelatihan yang terkait
dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
10. Bertanggung jawab atas penerapan Rencana pertemuan sosialisasi
dan koordinasi untuk menyampaikan permasalahan, tindak lanjut,
dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
11. Bertanggung jawab atas penerapan Rencana monitoring dan
evaluasi program mutu dan keselamatan pasien
33
12. Memastikan temuan Audit Internal telah ditindak lanjuti
13. Menyusun Laporan Audit Internal
6. TIM SURVEY
1. Wewenang
Memiliki wewnang untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung
jawab tim survey di Puskesmas Tunjunngan
2. Tanggungjawab
Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan dan hasil survey
yang telah dilakukan
3. Tugas
1. Merencanakan pelaksanaan survey puskesmas
2. Melaksanakan seluruh kegiataan survey puskesmas
3. Mengolah, menganalisa dan melaporkan hasil survey kepada
ketua Tim Mutu
Merencanakan Pelaksanaan Survei Selanjutnya
7. PPI
8. PMKP
G. Komunikasi Internal
Komunikasi internal antara Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Mutu,
Penanggung Jawab Upaya, dan Pelaksana dilakukan melalui :
1. Minilokakarya bulanan, yang dilaksanakan setiap bulan dengan
mengikutsertakan seluruh karyawan Puskesmas.
2. Rapat tinjauan manajemen (RTM) yang dilaksanakan 3 bulan sekali.
34
3. Apel pagi yang dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas atau
petugas lain sesuai pendelegasian wewenang pimpinan.
4. Rapat program dilaksanakan setiap bulan dengan mengikutsertakan
semua pelaksana program.
5. Rapat koordinasi jika diperlukan.
6. Komunikasi menggunakan Teknologi informasi ( SMS, WA, , Line,
Telepon, Email, dll)
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
Dalam upaya peningkatan mutu perlu dilakukan pembahasan
bersama antara manajemen dan pelaksana tentang permasalahan-
permasalahan yang terkait dengan implementasi sistem manajemen
mutu, pencapaian sasaran/ indikator mutu dan kinerja serta umpan
balik masyarakat/ pelanggan tentang mutu/ kinerja
Puskesmas.Pembahasan masalah mutu dan kinerja dapat dilakukan
dalam unit kerja, antar unit kerja untuk masalah-masalah yang
bersifat teknis dan operasional yang dilakukan baik terjadual
(minimal dua kali dalam setahun) maupun insidental sesuai dengan
kebutuhan.
35
Permasalahan mutu, kinerja, dan permasalahan yang terjadi
dalam penerapan sistem manajemen mutu secara periodik juga perlu
dibahas bersama yang melibatkan seluruh jajaran yang ada dalam
organisasi.Pembahasan tersebut dilakukan dalam rapat tinjauan
manajemen atau pertemuaan telaah manajemen mutu dan
kinerja.Rapat tinjauan manajemen adalah proses evaluasi terhadap
kesesuaian dan efektifitas penerapan sistem manajemen mutu yang
dilakukan secara berkala dan melibatkan berbagai pihak yang terkait
dengan operasional kegiatan organisasi.
36
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
37
c. Alat yang telah dibeli dan diterima oleh Puskesmas dikelola
oleh Bendahara/Pengurus Barang (Buku Inventaris, dan Kartu
Inventaris Barang). Data terlampir (Lampiran 5)
d. Alat diserahkan ke petugas/unit yang membutuhkan, disertai
pelatihan cara penggunaan dan pemeliharaan alat (lengkap
dengan SOP pemakaian, SOP Pemeliharaan, jadual
pemeliharaan). Data terlampir (Lampiran 6).
2. Obat dan perbekalan kesehatan
Perencanaan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan
berdasarkan jenis kegiatan dan besarnya sasaran/ target, yang
dibutuhkan untuk penyelanggaraan UKM maupun UKP/Pelayanan
Klinis.Besarnya kebutuhan diusulkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Blora, atau melalui pembelian sendiri dengan anggaran
yang ada di Puskesmas sesuai peraturan yang berlaku.
Data terlampir
3. Pembiayaan kegiatan
38
Pengemudi : 1 orang
Penjaga malam : 1 orang
Pekarya : 1 orang
Petugas kebersihan : 2 orang
Petugas keamanan : 1 orang
Petugas parkir : 1 orang
a. SUMBER DAYA YANG TERSEDIA MELIPUTI :
1. . Jenis dan Petugas Pelayanan
a. Ruang Periksa : Dokter, Perawat
b. Ruang KIA : Dokter, Bidan
c. Ruang Periksa Gigi : Perawat Gigi
d. Laboratorium : Analis Kesehatan
e. Ruang Obat : Perawat yang sudah
mendapatkan pelatihan obat
f. Ruang Imunisasai : Bidan
g. Konseling Gizi : Ahli Gizi
h.Konseling Kesehatan Lingkungan : Ahli Kesehatan Lingkungan
2. Jadwal Pelayanan
a. Ruang Periksa Umum : Setiap hari kerja
b. Ruang KIA /KB : Setiap hari kerja
c. Ruang Priksa Gigi : Setiap hari kerja
d. R. Laboratorium : Setiap hari kerja
e. R. Obat : Setiap hari kerja
f. R. Imunisasai : Setiap hari rabu kecuali TT
setiap hari kerja )
g. Konseling Gizi : Setiap hari kerja
h. Konseling Kesehatan : Setiap hari Kerja
Lingkungan
i. Persalinan : Setiap hari 24 jam
UKM :
a. Upaya Promosi Kesehatan, dengan sub upaya meliputi :
1. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
2. UKBM dan PSN.
b. Upaya Kesehatan Lingkungan, dengan sub upaya meliputi :
1. Pengawasan kualitas air dan lingkungan pemukiman.
2. Pengawasan tempat umum dan pengolahan
39
makanan/Minuman.
c. Upaya KIA dan KB, dengan sub upaya meliputi :
1. Kesehatan Ibu.
2. Kesehatan Anak
3. Keluarga Berencana.
4. Kesehatan Reproduksi.
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular & tidak
menular, dengan sub upaya meliputi :
1. Imunisasi.
2. Pemberantasan Penyakit Menular
3. Surveilens dan Epidemiologi
4. Pencegahan Penyakit Tidak Menular.
3. Ruang Pelayanan
a. Lihat Denah Gedung, didepan pintu masuk ruang loket
b. Penataan ruang pelayanan dengan memperhatikan kenyamanan
dan kerapian
c. Ruang tunggu yang bersih, rapi, nyaman, di sediakan tempat
duduk antrian khusus lansia
d. Disediakan informasi kesehatan
e. Disediakan media elektronik
f. Disediakan tempat kritik dan saran
g. Disediakan tempat sampah
h. Diberikan identitas ruangan
4. Sarana dan Prasarana Pelayanan
a. Sesuai standart pelayanan Kesehatan Dasar
b. Laboratorium.
C. Infrastruktur
Manajemen infrastruktur dilakukan dengan penjadwalan
kegiatan pemeliharaan/ perawatan berkala oleh tenaga yang kompeten,
mebeuler dan alat kantor lainnya oleh teknisi, dan gedung perkantoran
serta sejenisnya oleh tenaga kebersihan.
Jadwalpemeliharaan dipasang di setiap ruang dan setiap petugas yang
telah melakukan pemeliharaan wajib mengisi jadual tersebut sebagai
bukti bahwa pemeliharaan dan pemeriksaan infrastruktur telah
dilakukan.
40
D. Lingkungan Kerja
Upaya memelihara lingkungan kerja tetap aman, hijau, dan
bersih, serta mengupayakan penghematan dilakukan dengan
mengadakan tenaga khusus kebersihan, yang telah diberikan uraian
tugas dan jadual kegiatan yang jelas.Pemantauan pelaksanaan kegiatan
dilakukan dengan monitoring melalui ceklist kegiatan yang harus diisi
oleh petugas setiap selesai melaksanakan kegiatan.
Monitoring dapat dilakukan langsung oleh penanggung jawab dengan
melakukan pemeriksaan kondisi kebersihan, ketertiban, dan keamanan
lingkungan Puskesmas.
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
Akses UKM :
41
a. Rencana kegiatan yang telah tertuang dalam RPK dan POA
disosialisasikan/komunikasikan ke masyarakat sasaran melalui
pertemuan minilokakarya bulanan/lintas program,
minilokakarya lintas sektor, pertemuan lintas sektor tingkat
kecamatan, atau melalui media (brosur/leaflet/papan
pengumuman).
b. Penyusunan jadwal pelaksanaan kegiatan UKM disusun
bersama antara pelaksana Puskesmas dengan sasaran
c. Kepastian pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal yang ditetapkan,
dan menginformasikan bila terjadi perubahan jadwal kegiatan.
d. Informasi umpan balik (mutu/kinerja, kepuasan sasaran)
diperoleh melalui sms, kotak saran, SMD/MMD, survey
kepuasan, atau wawancara langsung setelah pelaksanaan
kegiatan.
Pengukuran Kinerja UKM :
a. Pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan indikator-
indikator kinerja yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
untuk masing masing UKM di Puskesmas, mengacu
kepada Permenkes Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008
tentang SPM Bidang Kesehatan.
b. Penanggungjawab UKM bersama dengan pelaksana
menyusun rencana perbaikan kinerja berdasarkan hasil
monitoring dan penilaian kinerja. Perbaikan kinerja UKM
dilaksanakan secara berkesinambungan.
c. Pelaksanaan monitoring pencapaian kinerja UKM
dilakukan setiap bulan oleh PJ UKM kepada pelaksana
melalui pertemuan yang dilaksanakan maksimal 1 minggu
se belum pelaksanaan minilokakarya bulanan.
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran :
a. Penetapan persyaratan sasaran
Penetapan sasaran kegiatan UKM dilakukan berdasarkan
pedoman program masing-masing UKM dengan
mempertimbangkan peta masalah berbasis wilayah (by name by
address).
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
Pelaksana kegiatan melakukan tinjauan persyaratan sasaran
kegiatan sebelum dan setelah kegiatan, untuk mengevaluasi
42
ketepatan sasaran kegiatan.Apabila dimungkinkan terjadi
ketidaktepatan sasaran, maka pelaksana segera melakukan tindakan
preventif jika kegiatan belum dilaksanakan dengan mengubah
sasaran.Apabila terjadi ketidaktepatan sasaran maka pelaksana
UKM melakukan tindakan korektif.
a. Komunikasi dengan sasaran
Komunikasi kepastian jadwal pelaksanaan kegiatan dilakukan
oleh pelaksana UKM terhadap masyarakat/sasaran melalui surat
resmi, atau kunjungan koordinasi. Apabila terjadi perubahan
jadwal dikomunikasikan melalui sms, atau telepon.
3. Pembelian (Jika Ada)
Pembelian yang di laksanakan dalam kegiatan program – program
UKM di danai dari kegiatan APBD, APBN,
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
1) - Pengendalian penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat
dilaksanakan sesuai perencanaan (POA) masing-masing
program.
43
mampu mengidentifikasi dan mampu telusur atas seluruh kegiatan
masing – masing upaya, baik telusur sistem maupun telusur dokumen.
d. Hak dan kewajiban sasaran
1. HakSasaran Program
a) Berperan aktif dalam perencanaan program kegiatan
b) Memperolehkejelasaninformasitentangkegiatan program yang
akandilaksanakan UPTDPuskesmasTunjungan;
c) Memperolehinformasimengenaiaturan, tatacaradanperaturan
yang berlakutentangkegiatan program;
d) Memperolehpelayanan promotif dan preventif
e) Mendapatkan pelayanan kesehatan pada keluarga, kelompok
dan masyarakat;
f) Mengajukanusul, saran, perbaikanataskegiatan program
upayakesehatanmasyarakat;
2. KewajibanSasaran Program
a) Berperan serta dalam upaya promotif dan preventif
b) Berkontribusidalammenyelesaikanmasalahkesehatan di
wilayahkerja UPTDPuskesmasTunjungan;
c) Memberikanataumembantumenyampaikaninformasiterkaitden
ganmasyarakatsekitar;
d) Mendukung program kegiatanupayakesehatanmasyarakat di
wilayahkerja UPTDPuskesmasTunjungan
e) Mematuhisegalaaturandankesepakatan yang
telahdisepakatibersama
f) Berkerjasama dalam pelayanan kesehatan dikeluarga,
kelompok dan masyarakat
44
b) Hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan identifikasi
resiko adalah ketersediaan data yang akurat, keterbukaan,
kejujuran dan proporsional.
4. Implementasi
45
sebelum
pelaksanaan
Imunisasi KIPI Panas, Pemberitahuan ke
anak kulit sekolah dan ke wali
sekolah merah, murid
bengkak
IS Rumah Ditolak Petugas 1. Membawa surat
Makan pemilik datang tugas
rumah mendadak 2. Membuat
makan tanpa pemberitahuan
bawa surat kepada RT,RW
tugas dan pemilik
rumah makan
46
Pengendalian
PenilaianKinerja
(P3)
c P3 Bukti pelaksanaan 10
Pengawasan, Pengendalian
PenilaianKinerja
1) Perencanaan dan 10
pengadaan alat kesehatan
2) Pemeliharaan alat 10
kesehatan dan non
kesehatan
3) Inventarisasi alat 10
kesehatan dan non
kesehatan
4) Penerapan ASPAK di 10
47
Puskesmas
6) Inventarisasi dan 10
pelaksanaan alat
kesehatan yang perlu
penarikan / Recall
1) Sumber daya 10
manusia pengelola farmasi
2) Kelengkapan Sarpras 10
pengelolaan farmasi
3) Perencanaan kebutuhan obat 10
dan BHP
4) Penyimpanan obat dan BHP 10
1) Struktur organisasi 10
Puskesmas
2) Peraturan internal 10
Puskesmas
4) Kelengkapan file 10
kepegawaiaan
48
5) Pelaksanaan orientasi 10
karyawan baru dan alaih
tugas baru
6) Pelaksanaan penilaian 10
kinerja karyawan
7) Perencanaan pemenuhan 10
kebutuhan tenaga
8) Perencanaan dan 10
pelaksanaan
pengembangan
kompetensi karyawan
1) Ketepatan 10
penyusunan laporan
keuangan BLUD
3) Kelengkapan pelapoan 10
akuntabilitas dan
kinerja
4 Manajemen Pemberdayaan
Manajemen pemberdayaan
Masyarakat masyarakat sesuai dengan
Permenkes no 8 tahun 2019
49
1) Kelengkapan data dan informasi 10
dalam manajemen
data dan informasi Puskesmas
Persiapan pelaksanaan 10
PIS PK 1. Sosialisasi PIS PK
50
II KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Cakupan pengawasan rumah sehat 75%
2 Cakupan pengawasan akses air bersih 80%
3 Cakupan pengawasan akses jamban 75%
Cakupan pengawasan SPAL (sarana
4
pembuangan air limbah) 80%
Cakupan pengawasan tempat-tempat umum
5
(TTU) 75%
Cakupan Pengawasan tempat pengolahan
6
makanan (TPM) 75%
7
III KIA DAN KB
1 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 100%
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
2
kesehatan 100%
Cakupan penanganan komplikasi obstetri
3
(PKO) 100%
4 Cakupan pelayanan nifas (KF lengkap) 100%
5 Cakupan kunjungan neonatal 1 (KN 1) 100%
Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN
6
lengkap) 100%
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang
7
ditangani 100%
8 Cakupan kunjungan bayi 100%
9 Cakupan pelayanan anak balita 100%
Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan
10
dasar 100%
11 Cakupan peserta KB Aktif 82%
IV GIZI MASYARAKAT
Cakupan balita yang dipantau tumbuh
1
kembangnya 90%
Cakupan balita gizi buruk yang mendapat
2
perawatan 100%
3 Cakupan ASI Ekslusif 0-5 bulan 85%
4 Cakupan ASI Ekslusif 6 bulan 50%
5 Cakupan Vitamin A pada bayi 100%
6 Cakupan Vitamin A pada balita 100%
7 Cakupan garam beryodium 80%
8 Prosentase balita gizi buruk 0,09%
9 Prosentase balita pendek/stunting 20%
10 Cakupan ibu hamil dapat 90 tablet besi 100%
11 Prosentase ibu hamil yang menderita KEK 3,50%
PENCEGAHAN PENGENDALIAN PENYAKIT
V MENULAR
1 Pelayanan Imunisasi Dasar
Cakupan BCG 98%
Cakupan DPTHB 1 98%
Cakupan DPTHB 3 90%
51
Cakupan Polio 4 90%
Cakupan Campak 90%
2 Pelayanan Imunisasi Lanjutan
Cakupan BIAS DT 95%
Cakupan BIAS TT 95%
Cakupan BIAS Campak
Cakupan pelayanan imunisasi ibu hamil TT2
3
+ 90%
Cakupan desa Universal Child Immunization
4
(UCI) 90%
5 Cakupan sistem kewaspadaan dini 90%
6 Cakupan surveilans terpadu penyakit 100%
Cakupan pengendalian kejadian luar biasa
7
(KLB) 100%
Cakupan penemuan penderita pneumonia
8
balita 86%
Cakupan penemuan pasien baru TB / Case
9
detection rate (CDR) 100%
Cakupan keberhasilan pengobatan TB/ SR
10
(Succes Rate) 90%
11 Cakupan penderita DBD yang ditangani 100%
12 Angka kesakitan DBD atau Inciden rate (IC)
Angka kematian DBD atau case fatality rate
13
(CFR)
14 Cakupan penemuan penderita diare 75%
Cakupan penemuan prevalensi HIV/AIDS
15 daro total populasi usia 15-49 tahun per
100.000 penduduk
Populasi penduduk usia 15-24 th yang
16 memiliki pengetahuan Komprehensif
HIV/AIDS
Proporsi penduduk yg terinfeksi HIV lanjut
17 yang memiliki akses pada obat anti retroviral
(ARV)
18 Proporsi bumil yg diperiksa HIV
Proporsi penderita Tb paru terkonfirmasi
19
bakteriologis yang diperiksa HIV
20 Prevalensi kusta per 10.000 penduduk
21 Proporsi cacat tingkat 2 pada kusta
22 Cakupan Penyakit filariasis yg ditangani
23 Penyakit leptospirosis yg ditangani
24 Angka kejadian malaria per 1000 penduduk
25 Pelayanan kesehatan pada usia produktif 100%
26 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 100%
Pelayanan kesehatan penderita Diabetes
27
Melitus 100%
52
Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan
28
iwa (ODGJ) berat 100%
B UKM PENGEMBANGAN
I KESEHATAN LANJUT USIA
1 Cakupan kesehatan lanjut usia 70%
Cakupan pembinaan kesehatan usia lanjut
2
pada kelompok usia lanjut 100%
II KESEHATAN SEKOLAH
Cakupan sekolah (SD/MI/sederajat) yang
1
melaksanakan penjaringan kesehatan 100%
53
b. Tidak adanya kesalahan pemberian hasil 100 %
pemeriksaan laboratorium
54
sesuai
dengan peraturan
d. Pengelolaan limbah cair berbahaya sesuai 100 %
peraturan
e. Baku mutu limbah cair 100 %
(a. BOD <30mg/ltr,
b.COD < 80 mg/ ltr,
c. TSS < 30 mg / ltr ,
d. PH6-9)
4. INDIKATOR MUTU
N JENIS INDIKATOR STANDAR KET
O PELAYANAN
A. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
1. Waktu penyedian dokumen
100%
RM rawat jalan <10 menit
55
2. Ruang Periksa Kelengkapan Pengisian Rekam
100%
Umum Medis
Kelengkapan Pemberian
Informasi Obat
Kepuasan Pelanggan
56
6. Ruang Tindakan Waktu tanggap pelayanan 100%
57
Ketepatan idengtifikasi pasien 100 %
58
Tindakan Medis dan
Keperawatan
6. MUTU PPI
59
7. INDIKATOR SPM
KETERA
NO INDIKATOR TARGET
NGAN
60
Sasaran survey kepuasan pelanggan UKM Puskesmas
Tunjungan adalah pengguna layanan upaya kesehatan
masyarakat puskesmas Tunjungan meliputi :
1. Program P2
2. Program KIA
3. Program gizi
4. Program kesling
5. Program promkes
6. Program perkesmas
9. Program UKS
e. roadmap
61
h. Penanggung jawab program/poli/unit yang diperiksa
bertanggung jawab untuk menindak-lanjuti temuan audit
pada bagiannya.
62
Jika didapat hasil yang tidak sesuai dengan indikator SPM,
PKP, dan IKU akan dilakukan pembahasan oleh penanggung jawab
UKM, penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan pada setiap
bulan melalui minilokakarya bulanan, setiap tiga bulanan melalui
minilokakarya lintas sektor dan setiap akhir tahun melalui
minilokakarya tahunan.Tujuan kegiatan ini untuk dicari akar
permasalahannya.
d. Analisis data
Penanggung jawab UKM dan penanggung jawab program
melakukan analisis data, setelah ditemukan permasalahan /
kendala/hambatan yang ada di program UKM kemudian didiskusikan
secara berkala bagaimana pemecahannya.
e. Peningkatan berkelanjutan
Penanggung jawab UKM dan penanggung jawab program
akan melakukan peningkatan secara berkala setelah diperoleh
bagaimana cara pemecahan masalah sesuai dengan matrik rencana
tindak lanjut.
f. Tindakan korektif
Hasil audit internal, hasil monitoring indikator kinerja, dan
indikator mutu dapat dilakukan tindakan korektif untuk perbaikan
pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
g. Tindakan preventif
63
Dari hasil analisis masalah tersebut diidentifikasi penyebab
kegagalan tahun sebelumnya, sehingga saat perencanaan perlu
ditentukan kegiatan antisipatif agar kegagalan tidak terulang
kembali.
64
melakukan pembelian sesuai dengan rekaman yang di tunjuk oleh
bagian farmasi.
65
4. Auditor melakukan audit lagi secara berkala untuk mengecek
apakah sudah dilaksanakan perbaikan.
1. Hak Pasien
a) Mendapatkanpelayanankesehatan optimal
sesuaistandartprofesimedis/paramedis
b) Memperolehinformasimengenaitatatertibdanperaturan
yang berlaku di Puskesmas
c) Mendapatkaninformasi yang
jelasdanbenatentangpenyakitdantindakanmedisyang
akandilakukan
d) MemilihDokteratauparamedis yang akanmerawat
e) Hakatasrahasiapenyakit,status,dandiagnosa
kecualiapabiladitentukanberbedamenurutperaturan yang
berlaku
f) Memberipersetujuan/menolakatastindakan yang
akandilakukan
g) Menghentikanpengobatan
h) Mencari pendapatkeduadari instansikesehatan lain
i) Mendapatkanpendampingankeluargasaatdilakukantindak
an
j) Menerimapenjelasantentangbiayayangdikenakan
k) Mendapatkanganti rugi kalua
terjadikesalahandantindakan yang
tidakmengikutistandartoperasionalprosedur
l) Mengajukanusul saran
perbaikanataspelayananpuskesmasterhadapdirinya
m) Beribadatmenurut
agamadankepercayaannyaselamatidakmenggangguketerti
bandanketenanganumum
2. Kewajiban Pasien
a) Memberiketerangan yang
lengkapdanjujurtentangpenyakitdanperjalananpenyakitke
padapetugaskesehatan
b) Mematuhi nasehatdanpetunjukpetugaskesehatan
c) Ikutmenjagakesehatandirinya
66
d) Memenuhiimbalanjasapelayanan yang diterima
e) Memenuhihal-hal yang telahdisepakati/perjanjian yang
telahdibuatnya
67
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
1) Kajian/assesmen resiko
68
5) Melakukan pencatatan, pelaporan dan analisa masalah
terkait Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian
Nyaris Cedera (KNC) dan Kejadian Potensial Cedera
(KPC)
69
a) Ely Masvijayanti
Tim PPI
a) dr. Ritma Inggrid Saputri
b) Shoni Marlina
Kegiatan manajemen resiko dan keselamatan pasien di UPTD
Puskesmas Tunjungan antara lain sebagai berikut :
3. Penggunaan APAR
70
4) Pemantauan jumlah tenaga Medis (Rasio jumlah dokter
berbanding dengan waktu pelayanan dan jumlah pasien)
71
Jumlah pasien yg dilayani – kejadian kesalahan pemberian obat
X
100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat
72
Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas
dilakukan dengan cara menghitung jumlah petugas yang
melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) 6 langkah pada 5
keadaan tersebut di atas yang disurvei dibagi dengan jumlah
petugas pelayanan klinis yang disurvei.
6) Komunikasi Efektif
73
a) Setiap rujukan internal baik yang menggunakan tulisan
atau telepon atau melaporkan hasil-hasil pemeriksaan yang
nilainya kritis, maka yang memberikan rujukan harus
memverifikasi kelengkapan rujukan tersebut dengan
meminta pada penerima rujukan untuk mebacakan kembali
atau read back kelengkapan rujukan tersebut.
b) Membuat kebijakan tentang pembakuan daftar singkatan,
akronim, simbol, dan penandaan dosis yang tidak boleh
digunakan di Puskesmas.
c) Menetapkan kebijakan untuk mengukur, menilai dan bila
diperlukan mengambil tindakan untuk menigkatkan
ketepatan waktu pelaporan dan penerimaan hasil/ nilai-
nilai pemeriksaan yang kritis oleh orang yang kompeten
dan bertanggungjawab.
d) Mengimplementasikan pendekatan yang standart/ baku
untuk metode komunikasi serah terima informasi
kesehatan pasien antara dokter/ dokter gigi kepada
perawat/perawat gigi,bidan.
e) Pengalihan tanggungjawab dari dokter/ dokter gigi kepada
perawat/ perawat gigi, bidan.
f) Pengalihan tanggung jawab sementara antar perawat
kepada perawat atau bidan kepada bidan.
74
KTD (Kejadian Tidak Diinginkan) di laporkan oleh masing –
masing unit pelayanan klinis kepada tim keselamatan pasien. Insiden
keselamatan pasien dicatat dalam buku bantu pelaporan.
a. Umum
75
e. Tim survey membagikan kuesioner kepada pengguna
layanan
76
f. Dalam setiap pelaksanaan audit, auditor harus
memperhatikan hasil audit yang terdahulu untuk
mengevaluasi efektivitasnya
77
a) Seluruh karyawan dan pimpinan Puskesmas wajib melakukan
perbaikan secara terus menerus terhadap efektifitas sistem mutu
sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenang
Tndakan preventif adalah suatu cara untuk mencegah hasil yang tidak
sesuai dengan target sasaran dan indikator. Tujuan tindakan preventif
untuk mengantisipasi terhadap hasil kegiatan yang tidak sesuia dengan
indikator perbauikan mutu dan kinerja yang telah ditetapkan.
BAB VII
PENUTUP
Demikian pedoman ini disusun sebagai pedoman bagi semua unit terkait
dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas.
78
79