Anda di halaman 1dari 32

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

CerS

BAGIAN
KESATU

Menjelaskan Unsur-unsur Intrinsik Penggalan Novel

Kegiatan Awal
A. Menyimak Pembacaan Penggalan Novel dan Memahami Isinya
Kalian pasti pernah membaca novel atau penggalan novel. Novel
merupakan hasil karya sastra Indonesia yang menceritakan suatu kejadian yang
luar biasa dalam kehidupan seseorang yang menyebabkan peralihan hidup orang
tersebut. Setelah membaca novel, kalian akan mengetahui suatu yang luar biasa
dari para tokohnya.
Simaklah dengan baik penggalan novel remaja berikut ini yang dibacakan
oleh guru pembimbing kalian!

PELAJARAN DARI MASA DEPAN


Jeg…! Jeg…! Suara kereta api memasuki Stasiun Semut membuat
beberapa penumpang yang sedang duduk, berdiri, termasuk aku. Kuangkat
ransel yang lumayan berat. Juga dua kardus yang berisi oleh-oleh. Hmmm,
perasaan yang libur cuma mahasiswa, tapi kereta ekonomi itu tetap saja
penuh.
Untunglah aku masih kebagian tempat duduk. Sungguh tidak
terbayang menempuh perjalanan Surabaya-Yogyakarta dengan berdiri.
Yang lebih menyenangkan, tempat dudukku dekat jendela. Bisa tidur dan
menikmati pemandangan dengan lebih leluasa. Tahu sendiri kan kondisi
kereta ekonomi. Sering ada hiburan mendadak atau “pasar” berjalan yang
tidak ada hentinya. Setelah berbasa-basi sebentar dengan penumpang
sekitarku, aku mulai tenggelam dalam anganku. Mengenang masa-masa
terakhir liburan di rumah.
Malam itu aku baru saja selesai berkemas ketika Ibu memanggilku
secara khusus. Udara malam jam sembilan menyentuh kulitku. Kami bicara
di teras depan. Adik-adikku yang tiga orang asyik menonton televisi.

1
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

“Ada apa, Bu?” aku bertanya penuh rasa ingin tahu. Ibu menatap
sesaat,
“Ri, kamu melihat perubahan selama kamu di rumah?” tanya Ibu
membuatku heran.
Aku mencoba menebak. “Eng… Hari belum bisa menangkap maksud
Ibu,” Aku berkilah.
Ibu menghela nafas. “Ri, kamu tahu kan sepeninggal ayahmu keluarga
kita tidak bisa hidup seperti sediakala. Mungkin setelah kamu sampai di
Yogya harus mulai belajar berhemat,” ujar Ibu lirih. “Kamu harus terbiasa
hidup seadanya sekarang…,” Ibu menimpali
Aku hanya bisa diam, mengangguk sesekali tanpa aku sendiri tahu,
mengerti atau pasrah.
Ketika melepaskan kepergianku tadi, aku menangkap kembali pesan
Ibu pada tatapannya yang tajam dan bersaput mendung. Aku tersenyum
meyakinkan. Aku berusaha menunjukkan bahwa aku tidak apa-apa.
“Permisi, Mas,” sebuah suara bariton yang masih mentah menyapa
anganku. Aku tergagap. Seorang bocah tersenyum sambil menunjuk lantai
gerbong. “Lantainya mau saya sapu,” katanya. Segera saja tangan kecilnya
bergerak.
Seorang Bapak di sampingku mengangsurkan lembaran merah. Bocah
itu tersenyum.
“Lho…, bayar, tho?” Ibu di sebelah heran.
Lagi-lagi ia tersenyum.
“Terserah, Bu. Tidak juga ndak apa-apa,” ucapnya seraya mengusap
peluh. Pasti pekerjaan yang melelahkan. Menyapu sepuluh gerbong dan
berharap ada yang mau menghargai meski hanya seratus rupiah!
“Dik, setelah selesai menyapu… kemari lagi, ya!” tiba-tiba saja aku
tertarik dengannya. Mata bening bocah itu berbinar. Ups! Jangan-jangan
ia berharap aku membayar lebih.
“Ok, Mas. Saya ke sana dulu, ya,” pamitnya riang.
Aku mengangguk.
Ternyata anak itu bernama Setyo. Tanpa beban sedikit pun ia
bercerita suka-dukanya menjadi penyapu gerbong.
“Aku kudu nrimo kalau ada yang mencibir atau bahkan memarahi.
Kata Simbok, yang sabar. Orang sabar disayang Tuhan…,” katanya.
“Kamu masih sekolah?” aku menyelidik.
Ia mengangguk. “Aku kerja setelah selesai sekolah. Naik kereta yang
ke timur, pulangnya ikut yang ke barat. Rumahku di dekat kali Code itu.”
Ia menyebutkan salah satu daerah “pinggiran”.
“Uangnya untuk biaya sekolahku dan sisanya ditabung. Kata Simbok,
orang yang mau sabar dan kerja keras dari kecil… bisa jadi orang besar!”
ujarnya yakin. Aku tertampar!

2
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

“Masnya… ah, pasti anak orang kaya. Enak ya, jadi orang kaya?” tanya
Setyo polos.
“Eh, aku terus yang ngomong. Tuh, Stasiun Lempuyangan-nya sudah
kelihatan.” Setyo bergegas keluar. Aku pun bersiap turun.
Beberapa waktu kemudian setelah pertemuanku dengan Setyo nyaris
terlupakan, aku melihat anak sebayanya memunguti sampah kardus dan
plastik dekat kosku. Entah karena kebetulan atau karena aku menjadi
begitu tertarik, aku begitu sering menemui anak-anak yang bekerja cukup
berat. Aku mulai jengah. Aku mulai resah. Lebih-lebih ketika uang bulanan
semakin seret dan semakin mengecil jumlahnya. Uh, padahal biaya hidup
semakin tinggi dan kosku bulan depan belum terbyar. Berarti kalau aku
tidak bisa membayar di awal bulan, aku harus segera angkat kaki.
Agendaku bertambah. Berburu kos-kosan yang lebih miring.
Gagal lagi. Rasanya aku mulai putus asa. Sudah beberapa jalan
kutelusuri, gang kujelajahi, dan rumah-rumah pondokan kudatangi. Nihil.
Memang bukan waktu yang tepat. Wisuda masih lama, yang berarti belum
banyak mahasiswa yang keluar.
Kuseruput es buah yang kupesan. Lapar. Mataku menatap sekeliling
warung. Siapa tahu ada tempelan “Kamar Kosong”. Tidak ada. Lebih baik
makan.
Aku sedang asyik makan ketika sebuah sapaan membuatku menoleh.
“Hari! Kamu tinggal di sekitar sini?” tanya seseorang sangsi. Aku
menoleh.
“Oh, kamu Gus. Nggak. Aku sedang nyari kos, nih. Habis.”
Kulihat wajah Agus, teman satu fakultas di teknik itu, mengernyit
heran.
“Kenapa nggak diperpanjang?”
“Bokek. Aku nyari yang murah…, “ jawabku apa adanya.
“Kamu pengen kosan yang kayak apa, Ri?” tanya Agus serius.
“Yah, standar aja, Gus. Ukuran tiga-tigalah. Minimal ada telepon.
Trus…”
“Aku dan beberapa teman beda fakultas mau ngontrak rumah di
daerah Pogung, lima kamar. Dekat kan dengan kosamu yang dulu. Kami akan
pindah bulan depan. Kalo kamu mau, bisa gabung. Kebetulan masih ada satu
kamar yang kurang satu orang. Sekamar berdua. Ada telepon, listriknya
900, kamar mandi dua, kamarnya tiga-tiga setengah. Rumah baru,
lantainyan keramik, mau?”
“Berapa satu kamar?” tanyaku iseng.
Agus mengacungkan satu jarinya. Aku menghela nafas. Untuk ukuran
keluargaku sekarang, mahal. Aaah…, kami sama-sama diam. Aku tidak
tertarik meneruskan pembicaraan tentang rumah itu. Agus pun sepertinya
sekadar basa-basi.

3
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

“Eh, sudah jam satu! Aduuuuh…,aku harus pulang nih. ” Agus pamit.
Kejam! Aku diusir dari kos-kosan. Padahal baru telat satu bulan lebih
satu minggu. Besok aku harus keluar! Pusing. Belum lagi kabar dari rumah
mengatakan, bulan ini kirimanku setengah kiriman kemarin.
Kutatap sekeliling kamar nanar. Yah, sudahlah. Lebih baik siap-siap.
Jam sudah menunjukkan pukul sebelas saat aku selesai berbenah. Kamarku
terlihat lapang sekarang. Yah, barangku tidak banyak. Tempat tidur,
almari, meja belajar, juga rak buku semuanya fasilitas kos. Aku hanya
membawa buku-buku, pakaian, beberapa aksesoris kamar dan peralatan
pribadi yang semuanya kini terbungkus rapi di dalam tiga kardus. Kuhela
nafas yang terasa sesak. Tiba-tiba aku sadar, aku tidak punya tujuan! Ke
mana aku akan pindah?
“Eng… maaf… saya mau bicara dengan Agus,” kataku setelah menekan
nomor telepon yang nyaris tidak termemori itu.
“Gimana, Ri? Kamu diusir? Aduuuuh… kasihan. Eng, gini aja, deh. Kamu
sementara tinggal dengan kami. Nanti kalau kamu betah boleh diteruskan,
kalau bete kamu boleh keluar.”
Aku pun tiba di tempat Agus. “Gimana? Kamu suka kamar ini? kalau
kamu senang di sini, kamu sekamar denganku,” kata Agus menjelang tidur.
Aku menatap sekeliling. “Lumayan bagus, kok, tapi… aku masih akan
mencari yang lain,” kilahku.
Agus mengangguk-angguk mengerti.
Ternyata sampai satu minggu aku belum juga berhasil mendapatkan
kos yang baru. Padahal, terus terang aku tidak terlalu betah tinggal
dengan Agus cs. Bukan hanya karena aku selalu dibangunkan untuk diajak
beribadah. Tapi juga mengajak-ajak untuk menjalankan perintah agama
lainnya. Uah, mana tahan. Untung saja mereka tidak terlalu nyinyir
menasehati. Paling-paling cuma nyengir. Aku yang kadang jengah sendiri.
Tapi satu hal yang membuatku terkesima. Rata-rata mereka punya
usaha kecil-kecilan! Ada yang menjadi distributor buku, ada yang joinan
buka rental atau warnet (Yogya memang surga usaha), jadi makelar
barang-barang bekas. Padahal mereka juga sibuk di organisasi. Padahal lagi,
sepertinya mereka bukan orang melarat. Aku bisa melihat dari fasilitas
yang mereka punya. Juga beberapa kali percakapan yang aku dengar atau
terlibat di dalamnya. Setahuku masing-masing punya buku tabungan, juga
kartu ATM. Pernah aku tanyakan hal itu pada Agus. Katanya memang
seharusnya anak laki-laki begitu dewasa sudah harus mandiri. Karena nanti
ia akan mengemban tanggung jawab yang lebih besar, menafkahi keluarga.
Terus terang, aku sampai melongo mendengarnya. Tiba-tiba saja aku ingat
Setyo dan jejaka-jejaka kecil lain yang juga sudah terbiasa mencari uang
sendiri.
Deg! Tiba-tiba aku juga ingat kondisi keungan keluargaku. Apakah

4
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

aku juga harus melakukan hal yang sama? Tapi, saat ini, bahkan untuk
mendapatkan kos yang baru pun aku belum sanggup. Pusing!
“Belum dapat kos juga, Ri?” udahlah, kamu itu, emang jodohnya di sini.
Soal pembayaran…, bisa dibicarakan. “Pikirkan sungguh-sungguh tawaranku
ini, Ri” Agus menepuk pundakku sambil berdiri, membiarkanku merenung
dan berpikir.
Satu bulan sudah aku nunut di tempat Agus. Jangan ditanya seperti
apa malunya, tapi Agus baik. Dia tidak pernah menyinggung soal
pembayaran. Cuma aku tidak bisa lama-lama jadi benalu. Malu.
“Gus, aku mau pindah dari sini,” ujarku sore itu. Agus mengernyitkan
dahi.
“Kamu… sudah dapat kos baru?” tanya Agus sangsi. Aku menggeleng.
“Ri, kamu jangan mempersulit diri sendiri. Aku tulus ingin
membantumu.”
“Aku malu, Gus. Aku cuma jadi benalu. Aku rasanya nggak punya
harga diri!”
Agus terdiam. Aku juga.
“Ri, gimana kalo kamu bantuin aku dirental?
Kebetulan papaku setuju kalo aku buka usaha rental di sini.
Yah, sebenarnya rencana itu sudah lama aku ajukan, tapi papa baru
percaya setelah cek sendiri kondisi Yogya sekaligus ngelihat rental si Ade.
Gimana, Ri?” Agus tersenyum.
“Ri…, kamu mau kan? Dari hasil itu kamu bisa membayar kos di sini
dan… yah, menambah uang saku bulananmu.” Agus memutus perenunganku.
“Aku… aku pikir-pikir dulu,” ujarku galau.
Agus mengangguk mengerti.
“Baik, Ri, tapi jangan lama-lama yah, mikirnya. Rental itu juga harus
segera dijalankan supaya kita bisa dapat uang. Selain berdoa kan kita juga
harus berusaha.” Agus menepuk pundakku dan keluar kamar.
Barangkali Agus benar, Agus telah banyak membantuku menemukan
diriku. Termasuk menemukan bahwa aku adalah seorang laki-laki dewasa
yang sudah seharusnya bertanggung jawab akan kehidupanku sendiri,
termasuk dalam hal uang.
Bayangan Setyo melintas. Juga bayangan anak-anak kecil lain yang
sudah bekerja. Mereka ternyata sudah lebih dahulu mengamalkan hal ini
meskimereka tidak pernah menyadari. Aku tersenyum, haru.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!


5
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

1. Peristiwa apa yang diangkat dalam penggalan novel diatas?


2. Apa saja konflik yang dihadapi tokoh utama dalam penggalan novel
diatas?
3. Bagaimana tokoh utama menyikapi konflik yang dihadapinya dalam
penggalan novel diatas?
4. Apa gagasan yang secara umum disampaikan oleh pengarang dalam
penggalan novel diatas?

Kegiatan Inti
B. Menjelaskan Unsur Intrinsik Penggalan Novel
Sebuah novel dibangun atas unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur
intrinsik merupakan unsur yang terdapat di dalam karya sastra itu sendiri,
misalnya: tema, alur, tokoh dan watak tokoh, latar, bahasa, dan amanat. Berbeda
dengan novel asli, unsur intrinsik yang terdapat dalam penggalan novel hanya
tokoh dan penokohan, gaya bahasa pengarang serta setting. Mengingat, unsur-
unsur lainnya hanya bisa diidentifikasi dengan membaca ceritanya secara
keseluruhan.
Novel merupakan karya sastra yang mengungkapkan suatu konflik.
Konflik dalam novel merupakan hasil rekaman peristiwa nyata yang diolah
dengan khayalan dan rekaan. Konflik tersebut diwujudkan melalui penokohan
tokoh peristiwa. Melalui tokoh-tokoh tersebut, konflik akan terbangun dan alur
pun akan bergerak.

Penokohan
Pengarang dapat menggambarkan karakter tokoh secara langsung dan
tidak langsung. Karakter tokoh yang disampaikan secara tersurat dalam gambaran
pengarang, misalnya: keras kepala, kejam, lembut, atau pendiam. Cara seperti ini
disebut penokohan secara langsung. Karakter tokoh juga dapat disampaikan
secara tidak langsung. Penokohan secara tidak langsung ini disampaikan

6
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

pengarang melalui ciri fisik dan lingkungan, cara tokoh menhadapi masalah, cara
tokoh dalam menghadapi tokoh lain, dan ciri kejiwaan lainnya.
Latar/Setting
Latar atau Setting adalah gambaran tempat, waktu, dan situasi yang
terdapat dalam sebuah cerita. Latar merupakan unsur yang membangun alur,
membangun karakter yang terjalin dengan unsur-unsur cerita lain. Latar yang baik
adalah latar yang tidak hanya membawa pembaca ke suatu tempat, waktu, dan
situasi, tetapi juga memperlihatkan bagaimana pengaruh tempat, waktu, dan
situasi itu pada perilaku manusia dan romantika hidup tokoh-tokohnya.
Gaya Bahasa Pengarang
Gaya bahasa dapat diartikan bagaimana pengarang menggunakan
bahasanya dengan baik dan kreatif  dalam upaya menyampaikan fikiran dan
perasaan. Setiap pengarang harus dapat menguasai gaya bahasa yang kreatif, segar
dan gaya tersendiri. Namun perlu waktu, upaya, dan keseriusan. Mungkin pada
peringkat awal ada pengarang yang khusus mengamati aspek stilistiknya.
Penggunaan bahasa oleh seorang pengarang merupakan gambaran wawasan
pengarang itu sendiri.
Unsur-unsur dalam gaya bahasa sebagai berikut.
 Dialog (Dialogue)
Contoh: “Saya sudah katakan,” dia menoleh, “Nur akan kembali.”
“Berapa kali perlu saya jelaskan!” Jerit Nel.
“Apa yang perlu saya lakukan?” Ucap Zel.
 Monolog (Monologue)
Contoh: - Saya bertanya-tanya dalam hati, mungkinkah dia akan muncul nanti?
- O, seperti ini rupanya wajah penulis pujaan saya! Saya memberi
senyum kepada berkacamata minus itu.
- Mengapa seharian ini kerja saya tidak bagus? Segalanya persis
seperti menghentak kepala saya. Saya merasa tidak bermakna lagi.

7
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

Tulislah hasil pemahaman kalian masing-masing tentang unsur-unsur


intrinsik penggalan novel diatas!

 PENOKOHAN

Tokoh Watak Tokoh


___________________________ ______________________________

___________________________ ______________________________

___________________________ ______________________________

___________________________ ______________________________

Ciri Fisik Tokoh Cara Tokoh Menghadapi Persoalan


___________________________ ______________________________

___________________________ ______________________________

___________________________ ______________________________

___________________________ ______________________________
__

Hubungan Tokoh dengan Tokoh Lain Ciri Psikis Tokoh


________________________________ ______________________________
___________________________ ______________________________
___________________________ ______________________________
___________________________ ______________________________
__

 SETTING
8
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

Setting Tempat Data Tekstual


______________________ __________________________________

______________________ __________________________________

______________________ __________________________________

______________________ ___________________________________
_

Setting Waktu Data Tekstual


______________________ __________________________________

______________________ __________________________________

______________________ __________________________________

______________________ ___________________________________
_

Setting Waktu Data Tekstual


______________________ __________________________________

______________________ __________________________________

______________________ __________________________________

______________________ ___________________________________
_

 GAYA BAHASA PENGARANG

9
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

Monolog Data Tekstual


______________________ __________________________________

______________________ __________________________________

______________________ __________________________________

______________________ ___________________________________
_

Dialog Data Tekstual


______________________ __________________________________

______________________ __________________________________

______________________ __________________________________

______________________ ___________________________________
_

C. Menyajikan Hasil Diskusi Kelompok tentang Unsur-unsur


Intrinsik Penggalan Novel dalam Diskusi Kelas

Lakukan kegiatan berikut!


1. Buatlah undian berupa nama kelompok!
2. Ambil beberapa undian secara acak!
3. Undian yang terpilih, menjelaskan unsur-unsur
intrinsik di depan kelas sesuai dengan lembar kerja
yang telah dikerjakan!
4. Siswa yang lain menanggapi penjelasan siswa
yang tampil!

10
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

Kegiatan Lanjutan
D. Membuat Karangan Singkat
Buatlah karangan singkat yang mengandung aspek-aspek dibawah ini!
a. Gambarkan tokoh dan watak tokoh secara langsung!
b. Buatlah peristiwa/konflik yang menarik untuk diketahui orang lain!
c. Deskripsikan dengan latar di sebuah desa!
d. Ceritakan dalam gaya bahasa monolog dan dialog!
e. Kumpulkan hasil pekerjaan kalian pada guru!

11
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

BAGIAN
KEDUA

Menyampaikan Intisari Buku Nonfiksi dengan


Menggunakan Bahasa yang Efektif dalam Diskusi

Kegiatan Awal
A. Menggunakan Bahasa yang Efektif dalam Diskusi
Diskusi merupakan kegiatan berkomunikasi langsung dalam suatu
kelompok untuk memecahkan masalah. Dalam sebuah diskusi, baik peserta,
moderator, maupun penyaji harus menggunakan bahasa yang efektif dalam
diskusi. Hal ini dimaksudkan agar semua anggota diskusi dapat memahami apa
yang sedang dikemukakan.
Apabila kalian terlibat dalam suatu kegiatan diskusi, sebaiknya kalian
menjadi pendengar yang baik dan pembicara yang baik pula. Setiap hal yang
dikemukakan dalam diskusi harus objektif, logis, disampaikan tidak dengan
emosional, dan menggunakan bahasa yang efektif.
Kegiatan di dalam diskusi antara lain berupa pernyataan, pertanyaan, dan
sanggahan yang dilakukan oleh semua anggota diskusi. Ketiga kegiatan tersebut
harus dikemukakan dengan menggunakan kalimat yang efektif.
Contoh:
Kalimat efektif
Menurut saya, pernyataan Saudara perlu ditambahkan sedikit ulasan yang
lebih terperinci.
Kalimat tidak efektif
Saya pikir pernyataan Saudara benar-benar bukan suatu bentuk pemecahan
terhadap masalah ini.

12
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

Untuk lebih memperdalam penggunaan kalimat efektif dalam diskusi, lakukanlah


kegiatan berikut ini!
Latihan
Berilah tanda E bila pernyataan diskusi dibawah ini disampaikan dalam
bahasa yang efektif dan berilah tanda TE bila tidak disampaikan dalam bahasa
yang efektif!
1. Saya kira tanggapan Saudara ada benarnya. Mungkin memerlukan
sedikit potret yang agak luas
2. Makalah yang Saudara sajikan tadi tampaknya terlalu klise dan
kurang spesifik dan saya tidak setuju dengan beberapa argumen
yang Saudara penyaji kemukakan.

3. Tadi Saudara menyatakan bahwa kemacetan dapat diatasi dengan


beberapa alternatif yang instan dan tidak merugikan pihak lain.
Apa saja alternatif yang instan dan tidak merugikan pihak lain
dalam mengatasi kemacetan?

4. Bagaimana persepsi Anda tentang hal ini? Saya kira tanggapan


Saudara ada benarnya. Mungkin memerlukan sedikit potret yang
agak luas

5. Menurut saya, efek budaya barat memang kurang cocok


berkembang di negara kita yang mayoritas muslim ini. Masalah
westernisasi ini sebaiknya dijadikan sebuah fenomena yang perlu
disikapi positif oleh masing-masing individu itu sendiri.

6. Berdasarkan pengetahuan yang pernah saya ketahui, kasus korupsi


itu layaknya gali lubang tutup lubang, tidak akan pernah bisa
berakhir.

7. Sebaiknya Anda pikirkan lagi gagasan yang telah Anda kemukakan


tadi agar tidak menimbulkan kesimpulan yang kabur.

8. Saudara Moderator, Saya ingin sedikit meluruskan jawaban yang


dikemukakan oleh Saudara penyaji agar tidak terjadi kesalah
pahaman.

13
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

B. Membaca Buku Nonfiksi

Buku nonfiksi adalah buku selain karya sastra, bisa


berupa buku ilmu pengetahuan, biografi tokoh, buku
ilmiah dsb. Apabila kalian akan menulis intisari sebuah
buku, kalian harus dapat mengidentifikasi isi dalam
buku tersebut. Dalam menulis intisari sebuah buku,
kalian harus memperhatikan kelengkapan isinya, urutan
uraian, dan ketepatan isi. Selain itu, lakukanlah beberapa modifikasi atau
pengembangan dan variasi dalam menceritakan intisari buku tersebut agar
penyajiannya tidak terlalu singkat dan lebih menarik.

Bacalah dan identifikasi ciri penulisan intisari buku nonfiksi pada contoh
di bawah ini!

Ujian memang sudah selesai. Tapi, coba


kalian tengok kembali bagaimana rasanya
belajar untuk mempersiapkan ujian.
Mulai dari catatan tahun ini, tahun lalu,
semuanya harus dipelajari. Padahal
jadwal UAN dibuat berurutan setiap
harinya selama tiga hari. Nggak ada jeda.
Huh! Bikin kesal, bikin susah, bikin
frustasi!

Seandainya kalian memiliki kemampuan membaca cepat, tentu saja


semua catatan yang segambreng itu dapat kalian lahap dalam waktu singkat.
Berapa lama sih waktu yang singkat itu? Apakah satu buku dalam dua jam sama
dengan singkat? Atau lima puluh halaman waktu satu jam? Kecepatan membaca
biasanya dihitung dalam satuan kata per menit (word
(word per minutes/wpm).
minutes/wpm). Rata-
rata orang dewasa mampu membaca 400-500 kata per menit. Sedangkan orang-
orang yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, bisanya mampu membaca

14
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

sekitar 700 sampai 1000 kata per menit. Itu sekitar 1,5 halaman A4. Setiap
orang membutuhkan keahlian membaca cepat. Bayangkan, diktat-diktat kuliah,

hasil riset untuk bahan tulisan, cara belajar yang menggunakan sistem SKS
(Sistem Kejar Semalam)—belajar mendadak semalam sebelum ujian, dan 10.000
judul buku yang diterbitkan Indonesia per tahunnya! Kalian benar-benar
membutuhkan kemampuan ini! Cara yang paling baik untuk memulai membaca
cepat adalah melalui Koran dan Majalah!

Memilih
Cara pertama yang paling mudah untuk memilih bacaan adalah dengan
membaca headline.
headline. Tidak semua artikel dalam surat kabar atau media cetak
harus dibaca. Yang paling penting adalah, tahu informasi 
informasi apa yang dibutuhkan.
dibutuhkan.
Memilah bacaan dan mengetahui rubrik-rubrik mana saja yang penting bagi
kalian, hal ini akan menghemat waktu membaca.

Menyaring
Artikel dalam surat kabar dan majalah memiliki tiga tipe:
1. 
1. Berita:
Berita: informasi terpenting dalam sebuah berita berada pada awal artikel.
Sebuah tulisan berita memang didesign untuk memberitahukan point-point
pentingnya di awal dan detil-detil tambahan yang menunjang berita di
bawahnya.
2. 
2. Opini:
Opini: biasanya artikel ini memberikan sebuah wawasan baru bagi
pembacanya. Informasi yang paling penting berada pada awal dan akhir tulisan.

3. 
3. Feature:
Feature: artikel jenis ini memiliki unsur hiburan atau berlandaskan pada satu
subyek saja. Biasanya, informasi paling penting dari sebuah feature berada
pada bagian tengah dari tulisan. Dengan mengetahui letak informasi terpenting
dari sebuah artikel,
artikel, akan dengan mudah menemukan intisari dari tulisan
tersebut.

15
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

Latihan Membaca
Cobalah membaca seluruh kalimat dalam satu baris sekaligus daripada
membaca kata per kata dalam sebuah artikel. Sebuah majalah atau surat kabar
biasanya hanya memiliki 4-5 kata per baris. Latihlah diri untuk membaca
beberapa kata atau beberapa kalimat sekaligus. Sedikit hint untuk buku
pelajaran, beri perhatian khusus pada kata-kata yang ditebalkan, dimiringkan
atau diletakkan dalam boks.
boks. Buku pelajaran berguna untuk memudahkan kalian
mempelajari sesuatu. Layoutnya didesign sedemikian rupa agar bagian-bagian
terpenting dari pelajaran tidak luput dari pengelihatan. Yang penting dari
kemampuan membaca cepat adalah: presentase pemahaman terhadap bacaan
dan kecepatan itu sendiri.Tidak
sendiri.Tidak semua bacaan dapat kalian baca dengan cepat.
Seperti buku-buku fiksi khususnya sastra. Santailah sejenak dan baca dengan
imajinasi. Membaca cepat juga tidak akan efektif jika membaca tulisan dalam
bahasa lain yang tidak dikuasai dengan baik! Situasi yang ramai dan kondisi
kesehatan yang kurang bagus juga dapat mengurangi kecepatan dan
kemampuan memahami bacaan. Terakhir, practice makes perfect!
perfect! Semakin
sering melatih diri untuk membaca cepat, maka, seperti latihan mengetik
dengan sepuluh jari, maka makin lama kalian akan makin terbiasa. Sekarang,
membaca tidak terlihat terlalu sulit, bukan?
Dikutip dengan pengubahan dari http://www.google.com

16
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

Jawablah pertanyaan di bawah ini untuk mempertajam keterpahaman


kalian tentang isi bacaan dengan waktu 5 menit!
1. Berapakah jumlah hari UAN yang disebutkan dalam bacaan diatas?
2. Apakah satuan kecepatan membaca?
3. Berapa kecepatan rata-rata orang dewasa membaca?
4. Dalam 1,5 halaman A4, kira-kira terdapat berapa kata?
5. Dalam setahun, Indonesia menerbitkan berapa judul buku?
6. Di manakah letak informasi terpenting dari sebuah feature?
7. Berapa biasanya jumlah kata perbaris dalam sebuah artikel di koran/majalah?
8. Dalam membaca, sebaiknya memberi perhatian khusus pada huruf-huruf apa?
9. Apakah Speed reading tidak dapat digunakan pada buku-buku nonfiksi?
10. Apa saja yang dialami pada saat tidak dapat membaca dengan cepat atau
memahami bacaan dengan baik?

C. Memilih, Membaca, Mengidentifikasi Isi Sebuah Buku


Nonfiksi
Pilihlah tema sebuah buku nonfiksi yang paling menarik! Bacalah dan
Identifikasi isi buku tersebut!
1. Agama
2. Iptek
3. Budaya Judul Buku Terpilih :

4. sejarah ___________________

5. ekonomi Penulis :

6. lingkungan ___________________

7. olahraga Jumlah Halaman :

8. Seni dan Hiburan ___________________


Alasan Memilih :
___________________
_____________________________________

17
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

Kegiatan Inti
D. Menyusun dan Mendiskusikan Intisari Buku Nonfiksi
Kegiatan selanjutnya adalah menyusun intisari buku nonfiksi berdasarkan hasil
membaca buku nonfiksi yang paling menarik. Diskusikan hasil menulis intisari
buku di depan kelas dengan melakukan kegiatan pernyataan, tanggapan, dan
sanggahan dalam kalimat yang efektif. Mulailah melakukan kegiatan
berkelompok sebagai berikut!
Lakukanlah kegiatan berikut ini!

1. Bentuklah kelompok kerja dengan anggota berjumlah 5-7 orang!


2. Masing-masing individu menyusun intisari buku berdasarkan
identifikasi isi buku nonfiksi yang telah dipilih dan dibaca!
3. Menyunting hasil menulis intisari buku nonfiksi dalam kelompok
berdasarkan rubrik penilaian yang telah tersedia!
4. Memilih intisari buku nonfiksi yang paling menarik dalam
kelompok untuk didiskusikan di depan kelas!
5. Menyampaikan intisari buku nonfiksi dalam diskusi kelas!
6. Kelompok lain menanggapi hasil menulis intisari buku nonfiksi
yang didiskusikan!

18
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

Gunakalah rubrik penilaian berikut ini untuk menyunting hasil menulis intisari
buku nonfiksi!

Rubrik Penilaian Menulis Intisari Buku


Aspek Penilaian

Nama Siswa Ketepatan Isi Urutan Isi Gaya Penulisan Kelengkapan


Isi
BS B KB BS B KB BS B KB BS B KB

Tanggapi hasil kelompok yang


didiskusikan berdasarkan:
 Informasi isi buku
 Kelebihan Buku
 Hal-hal yang kurang jelas

PENTING!

19
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

Kegiatan Lanjutan
Menulis Tanggapan terhadap Isi Buku yang Paling Berkesan
Selama Diskusi

Kerjakan lembar kerja di bawah ini!

Tanggapan Isi Buku yang Paling Berkesan Selama Diskusi


Judul Buku : _____________________________
Penulis Buku : _____________________________
Aspek Berkesan : _____________________________
Isi Buku : _____________________________
______________________________________________
______________________________________________
Tanggapan : __________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________

20
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

BAGIAN
KETIGA

Membacakan Puisi Karya Sendiri dengan Lafal,


Intonasi, Penghayatan, dan Ekspresi yang Tepat

Kegiatan Awal
A. Memilih Pengalaman Menarik dan Menulis Buku Harian
Puisi merupakan sebuah hasil ungkapan pikiran dan perasaan yang
dituangkan dalam bahasa yang indah yang dapat memberikan efek-efek tersendiri
buat penyair dan pembaca (efek religi, efek emosional, efek imajinasi, dan efek
berfikir). Puisi merupakan karya sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima,
larik, dan bait.
Pilihlah pengalaman menarik yang pernah kalian alami!
1. berpetualang dengan alam
2. pertama memasuki sekolah
3. berteman dengan seseorang
4. kekaguman atau kerinduan pada Tuhan
5. menghadapi suatu permasalahan.

Nama : _______________________________________

Pengalaman menarik apa yang kamu pilih?

Mengapa pengalaman itu yang kamu pilih?

Kapan dan Bagaimana peristiwa itu terjadi?

Apa yang dapat kamu peroleh dari pengalaman tersebut?

21
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

B. Mengubah Catatan Harian ke dalam Puisi


Buku harian merupakan media yang cukup ringan bagi setiap orang untuk
mengungkapkan segala perasaan, kejadian yang dialami, dan pengalaman-
pengalaman berharga lainnya yang dianggap penting.
Perhatikan contoh berikut ini!

Lumajang, 13 Juni 2006, 23.00


Malam ini mungkin malam terburuk sepanjang hidupku. Aku tidak tahu harus berbuat
apa lagi. Hari ini teman-temanku satu-persatu mulai menjauhiku. Entah mungkin sudah tak
ada lagi sisi baikku di hadapan mereka. Yang ada dibenak mereka hanyalah kejengkelannya
padaku karena mendapat nilai tertinggi dari 7 kelas pada ulangan matematika kemarin.
Bukannya mereka tak mengakui daya kerja di otakku, tapi mereka marah karena tak satu
soalpun aku bagikan jawabanku untuk mereka. Padahal mereka tahu, aku tidak pernah
seperti itu, tapi memang ada yang tidak mereka ketahui. Sebenarnya, aku telah diperingatkan
oleh guruku untuk tidak berbuat curang, sekalipun itu membagikan jawaban ke teman-teman.
Kalau sampai aku mengulanginya lagi, aku akan di skors 1 minggu.
Santi, Rina, Anggi, maafin aku, aku tidak bermaksud untuk membuat kalian remidi
pada ulangan kemarin. Semoga kalian mengerti, aku berbuat seperti ini bukan karena
keinginanku. Haruskah aku mengorbankan diriku untuk kalian hanya untuk seuntai “maaf”.

KAWANKU…
Aku mengenalmu bukan sehari dua hari
Aku mendampingimu dalam peluh bahagia dan airmata
Kini aku hampa, kawanku tiada
Hanya kepingan luka yang kau simpan didada
Kemana semua lembaran kebersamaan dulu
Dimana kau buang kesetiakawanan kita, Juni..
Kawanku… beri satu senyum saja
Walau itu tak kau peruntukkan untukku..

Tugas!
Setelah membaca buku harian dan puisi diatas, reungkanlah pengalaman
menarik kamu selama ini! tulislah dalam buku harian dengan model bebas lalu
ubahlah ke dalam bentuk puisi!
22
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

Kegiatan Inti
C. Membacakan Puisi Karya Sendiri

Lakukanlah kegiatan dibawah ini!

Buatlah kelompok dengan anggota 4-6 orang!


Bacalah puisi hasil karya kalian secara bergantian dalam kelompok!
Lakukan penilaian masing-masing pembaca puisi berdasarkan format
penialain di bawah ini!
Pilihlah satu pembaca tervaforit di dalam kelompok!
Masing-masing pembaca terfavorit, membacakan hasil karyanya di
depan kelas!

FORMAT PENIALAIAN MEMBACA PUISI

Aspek Penilaian dan Rentang Nilai Nilai


NAMA JUDUL PUISI Isi Puisi Intonasi Ekspresi Volume
SISWA
0-25 0-25 0-25 0-25

Kegiatan Lanjutan
D. Menyusun antologi puisi kelas

Buatlah antologi puisi dari hasil karya pribadi kalian


dalam kelas, serahkan pada guru!

BAGIAN 23

KEEMPAT
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

Meresensi Buku Pengetahuan Berdasarkan


Format Buku

Kegiatan Awal
A. Mengenal Aspek Resensi Buku
Apabila kalian meresensi buku, buku yang diresensi sebaiknya buku yang
baru, cukup baik dan layak dibaca. Kalian juga perlu mengenal tentang beberapa
aspek yang perlu dinilai dalam meresensi buku, khususnya meresensi buku
pengetahuan, sebagai berikut.
1. Identitas buku
 judul buku
 nama pengarang
 penerbit
 kota terbit
 tahun terbit
 tebal buku
 ukuran buku

2. Isi Buku
 Apakah pokok pikiran yang diajukan penulis dalam buku itu cukup
orisinal?
 Adakah pengetahuan baru yang bisa diperoleh dengan membaca buku
tersebut?
 Apakah sistematika pembahasaan dalam buku ini bersifat logis, teratur, dan
memudahkan pembaca untuk memahaminya?
 Adakah kesalahan fakta, data, atau analisis di dalam buku ini?
24
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

 Apakah tujuan pengarang menulis buku ini?


 Siapa khalayak pembaca buku tersebut?
 Apakah buku ini layak dibaca atau tidak?

Tulislah B jika pernyataan berikut merupakan kalimat dalam sebuah


resensi buku dan tulislah S jika tidak cocok sebagai kalimat resensi buku!

1. Buku Kecerdasan Buatan yang ditulis Andri Kristanto, dosen Ilmu


Komputer Universitas Widya Dharma Klaten, cocok dan layak
untuk dibaca para mahasiswa jurusan teknik informatika,
manajemen informatika, ilmu komputer, atau jurusan lain yang
sesuai.

2. Dalam buku ini, Karmi menceritakan jalan hidup yang dilaluinya


sebagai seorang Palestina yang menumpang di negeri orang.

3. Buku Memoar Sobron Aidit ini tidak habis-habisnya mengingatkan


bahwa demokrasi harus ditegakkan.

4. Cerpen pilihan Kompas lebih banyak berwarna ungu pula. Padahal,


sosial-politik amat dahsyat juga. Fenomena apakah ini? Adakah
justru karena gejolak sosial-politik yang terlampau dahsyat
sehingga tak mungkin lagi dicanggihkan oleh imajinasi?

5. Ilmuwan yang sering disebut sebagai datuk manusia jawa itu


memfokuskan diri pada interpretasi simbol-simbol yang diyakini
memberikan arti kehidupan dalam masyarakat.

6. Dalam lintasan sejarah dunia ternyata tidak hanya negara kita yang
mengalami penderitaan. Salah satu contoh menarik sekaligus
menegangkan adalah kisah dan lika-liku bangsa Yahudi yang tidak
bisa lepas dari perjuangan rakyatnya ketika melawan pimpinan
Hitler.

7. Sebagai seorang antropolog, Greertz memang sudah menunjam


jauh seperti akar tunjang sebuah pohon di dalam tanah. Ia sangat
mencintai masalah etnografi.

8. Karya-karya Richard Dawkins juga dapat dijadikan contoh dalam


mempelajari pemahaman tentang gagasan evolusi Darwin.

25
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

9 Buku ini menjadi Best Seller awal tahun ini, bagaimana tidak?
Ceritanya yang dikemas dalam ragam yang ringan dan mengena
tentang dunia kehidupan metropolitan tergambar signifikan.

.10. Pengamatan dan pengalaman yang selama ini diperolehnya


ternyata membawa inspirasi untuk mempublikasikan kepada
khalayak khususnya remaja agar tidak terjerumus ke dalam gegap
dunia malam.

B. Membaca Contoh Resensi Buku

Sebuah resensi, apapun obyeknya (resensi film, buku, drama, teater,


pembacaan puisi, musik, dan sebagainya), pada akhirnya memberikan suatu
penilaian, dan kemudian tentunya suatu pertimbangan, saran, rekomendasi kepada
pembaca untuk menentukan sendiri sikapnya terhadap obyek yang diresensi
tersebut. Adanya unsur penilaian inilah yang membedakan resensi buku dari
sekadar ringkasan atau rangkuman isi buku belaka. Banyak penulis resensi yang
lupa akan esensi suatu resensi, sehingga yang ia tulis sebenarnya hanya ringkasan
isi buku. Sampai akhir tulisannya, pembaca tetap tidak tahu apakah buku itu
memang layak dibaca atau tidak, apakah isinya bermutu tinggi, rendah, atau
sedang-sedang saja.

26
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

Bacalah resensi buku pengetahuan di bawah ini dengan cermat!


Buktikan Kekuatan Dahsyat Air
Oleh : Kristin Susana
Judul : The True Power of
Water
Penulis : Masaru Emoto
Penerbit : MQ Publishing,
Bandung
Cetakan : Agustus 2006
Tebal : xx + 191 halaman

Setiap benda mempunyai gelombang intrinsik tersendiri. Benda yang


dimaksud disini adalah semua materi atom yang membentuk molekul dan partikel sub-
atom yang membentuk atom. Dengan kata lain, setiap partikel sub-atom mempunyai
gelombang intrinsik tersendiri. Pikiran dan tubuh kita dipengaruhi oleh gelombang
intrinsik benda lain nikmat
Air adalah yang kitadangunakan
karunia untuk
Tuhanmembentuk
yang luar biasaresonansi.
bagi umatDalam hubungan
manusia. Air
antar-manusia, kerapkali kita mengatakan bahwa kita tidak
menjadi sumber kehidupan paling penting. Hakikatnya lembut, namun kekuatan yang cocok dengan seseorang.
Sebenarnya
dikandungnyahalluar ini biasa.
ada kaitannya
Air yangdengan
diam di gelombang
sebuah telaga danbisa
resonansi yang
menghanyutkan apa
mempengaruhi
saja. Air menyatukan tubuh berbagai
kita. bahan bangunan dari unsur keras sehingga
membentuk Keberhasilan
dinding yang Masaru ini tidak
kokoh. lepas
Air laut bisadari perasaan
berubah sahabatnya,
menjadi Kazuya yang
tsunami dahsyat
Ishibashi, seorang ahli observasi
mampu meluluhlantakkan sebuahpenggunaan
wilayah. Air mikroskop.
juga menjadiAtas ketelatenan
faktor dan
kunci kehidupan
kesabaran
mahluk lainyang,sepertisungguh
hewanluar danbiasa dari Isibashi inilah akhirnya gambar-gambar
tumbuhan.
kristal airMelalui
itu dapat bukudiambil untukPower
The True pertama kalinyaDr.pada
of Water Masaru1994.Emoto
gambar kristal air itu
berhasil
adalah gambar pertama yang dapat dihasilkan oleh manusia
mengungkapkan misteri air lebih mendalam. Dalam buku ini Masaru membuktikan sepanjang sejarah
keberadaan
bahwa air adalahmanusia di bumi.
bagian dari mahluk hidup. Menurut dia, air itu hidup. Air layaknya
Setelah berhasil mengambil
manusia, juga bisa mendengar,melihat, gambar kristal air,
merasakan, dantahun 1999 Masaru
merespons Emoto
setiap informasi
memutuskan
yang kita berikanuntuk mempublikasikan
kepadanya. Masaru foto-foto
Emoto telahkristal air tersebut bahwa
membuktikan ke dalam air sebuah
yang telah
buku
diberiyang berjudul
respons positif,Massages
termasukfrom doa,Water. Seperti yang diperkirakan
akan menghasilkan bentuk kristalsebelumnya
heksagonal
buku
yang itu menarik
indah. perhatianyang
Jika respons publik baik dalam
diberikan danmaka
negatif, luar negeri.
air tidakakan dapat
membentuk Alhasil, beberapa waktu kemudian, Masaru Emoto diwawancarai public
kristal.
relation PT Siemens.
Selain Hasilnya,
itu, Masaru juga PT Siemens menyatakan
menemukan efek gelombang sangat tertarik
energi yangdengan
disebutair
hado.(air
Dariyang
hadodiberikan energi positif).
inilah kemudian MasaruHal ini ditindaksebuah
menemukan lanjuti PT Siemens
cara pengobatandengan
menyediakan air hado di kantin perusahaan.
alternatif yang sungguh mencengangkan dunia medis. Dengan hado dia bisa
Setelah itu
menyembuhkan hampirmacam
berbagai semua penyakit
negara diyang
duniaoleh
ini mengundang
ilmu kedokteran Masaru
sudahuntukdivonis
memberikan
mati. seminar tentang pertemuannya itu. Setiap kali kunjungannya ke negara
yang mengundangnya
Air yang sensitifMasaruterhadapselalu
suatumenyempatkan
bentuk energiuntuk yang mengambil sampel air.
sulit dilihat disebut hado.
Ternyata sampel
Bentuk energi yang air sulit
yangdilihat
diambil dariyang
inilah krandapat
tiap-tiap negara memiliki
mempengaruhi bentuk
kualitas air kristal
dan kristal
yang berbeda-beda.
air yang berbentuk. Pada Bahkan banyak
bukunya yang
yang tidak dapat
pertama, The membentuk
Hidden in Water kristal. Halhado
, kata inilah
yang makin
diartikan memperkuat
sebagai “fluktuasiMasaru bahwa sedangkan
gelombang”, air memangdalam membentuk
bukunya kristal sesuai
kali ini kata hado
informasi
berarti semuayangenergi
ia terima.
yangMasaru menegaskan
sulit dilihat yang adabahwadi alamairsemesta.
yang berasal Menurutkuil dia,
atausemua
tempat
benda yangibadahadacenderung
didunia inimemiliki
mempunyai bentuk kristal yang
gelombang atau indah
hadosetelah
. Energiacara
ini bisa
pembacaan doa.
berbentuk positif atau negatif, dan mudah dipindahkan dari satu benda ke benda lain
Menurut
(hlm. 25).Kiril Sokoloff, buku ini sangat indah dan memiliki nilai yang sangat tinggi,
serta cocok dibaca dari berbagai kalangan masyarakat. Buku ini, kata Sokoloff, bisa
lahir dari sebuah perenungan yang dalam dan hanya orang yang memiliki jiwa bersih
yang dapat melakukannya. Masaru menuliskan sebuah kebenaran besar yang
universal. Daya energi memang paling baik dipindahkan melalui air karena 70 persen
tubuh manusia terbuat dari air. Melalui interaksi dengan air, kita dapat mengirim
butiran-butiran cinta dan rasa terima kasih sebagai bentuk emosi yang paling kuat ke 27
setiap orang di planet ini.

Dikutip dari JawaPos, 5 November 2006


Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

28
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

Jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Bagaimana identitas buku “The True Power of Water”?
2. Apakah tujuan pengarang menulis buku tersebut?
3. Apakah garis besar isi buku “The True Power of Water”?
4. Bagaimana kualitas isi buku “The True Power of Water”?
5. Siapa khalayak yang pembaca buku tersebut?

Kegiatan Inti
C. Memilih Buku yang Menarik Untuk Diresensi
Menjadi seorang peresensi, sebaiknya memiliki bekal pengetahuan yang
memadai untuk memahami isi buku bersangkutan. Peresensi yang sama sekali
tidak mengetahui sastra, dan tidak pernah membaca buku-buku sastra, tentu
mengalami kesulitan meresensi novel baru karya Pramudya Ananta Toer. Contoh
lain, orang yang tidak pernah belajar fisika tentu akan mengalami kesulitan jika
meresensi buku karya pemenang Nobel Fisika tahun 2005. Ya, kalau dipaksakan
tentu saja bisa, tetapi kualitasnya di duga akan sulit dipertanggung jawabkan.

29
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

Andaikan kalian menjadi seorang peresensi, buku-buku apakah yang


menarik untuk diresensi dari topik-topik berikut ini? Pilihlah!
1. Agama
2. Iptek
Tema Terpilih
3. Budaya
________________________
4. Sejarah
_
5. Ekonomi
6. Lingkungan Alasan Memilih Tema
7. Olahraga
8. Seni dan Hiburan

D. Menulis Resensi Buku Pengetahuan


Berdasarkan pilihan buku diatas, tulislah resensi sesuai dengan format
berikut ini!

Judul Buku :
____________________________________
Pengarang :
____________________________________
Kota Terbit :
____________________________________
Tahun Terbit :
____________________________________
Tebal Buku :
____________________________________
Ukuran Buku :
____________________________________ 30
Isi Buku :
____________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Bahasa_dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

Kegiatan Lanjutan
E. Menilai Hasil Resensi dan Mereview
Lakukan kegiatan berikut ini!
1. Bentuklah kelompok berpasangan!
2. Baca hasil resensi yang ditulis temanmu!
3. Berilah saran tentang hasil resensi temanmu berdasarkan aspek ejaan,
kelengkapan isi dan identitas buku, ketepatan dalam menyampaikan ulasan!
4. Revisi ulang hasil resensi kalian berdasarkan saran-saran dari temanmu!
5. Serahkan hasi resensi pada guru!

Nama Siswa :_____________________

No. Aspek yang Dikaji Saran


1. Kelengkapan isi dan identitas buku
dalam menyusun resensi
2. Kelengkapan isi buku dalam
menyusun resensi
3. Ketepatan ejaan
4. Ketepatan dalam menyampaikan
ulasan isi dalam meresensi buku.

31
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3

32

Anda mungkin juga menyukai