Cinta Monyet
1
aku berulang tahun yang ke 12.”Hah? jam 06.30?
gawat…habislah aku”.Kemudian aku bergegas
mandi,dan langsung mengenakan seragam putih-
biru,tanpa sapuan make-up sedikitpun.Yah..boleh
dibilang aku seorang gadis remaja yang sedikit
tomboy,tidak terlalu memperhatikan penampilan.
2
Di depan gang,aku berdiri gelisah dengan
pandangan yang tertuju pada arloji yang ada di
tangan kiriku.Angkot ysng menuju ke sekolahku
tak kunjung tibs,padahal jam pertama pada hari
ini adalah pelajaran Matematika.Ya.. pelajaran
yang paling tidak aku sukai. Tetapi, yang lebih
aku takutkan bukanlah pelajarannya, melainkan
guru yang mengajarkannya. Pak Andi, bagiiku
beliaulah yang paling killer diantara guru yang
ada di sekolahku. Sekilas pandanganku terhentak
pada sesosok pria yang berdiri tepat disampingku.
”Nay..kok jam segini baru berangkat ke
sekolah?” Ehm..iya ndre, tadi aku bantu ibu
dulu ,biasalah…terus kenapa kamu juga baru
berangkat siang bolong kaya gini?”Ah..kaya gak
tahu cowok aja,biasalah bantal sama guling gak
mau ditinggal,he..he..”.
3
sebayaku,yang rumahnya tidak jauh dari
rumahku.Dulu,ketika SD aku dan Andre tidak
terlalu akrab,Karena kami tidak bersekolah di
sekolah yang sama.Teapi,SD kami terletak pada
satu wilayah yang sama dan hanya di batasi oleh
tiang bendera.Entak kenapa,ketika kami kelas 3
SMP kami menjadi akrab.Karena setiap
pagi,kami menunggu angkot di tempat dan jam
yang sama.Oleh karena itu,tadi aku sempat
sedikit berbohong,karena aku ingin terlihat
sempurna dan baik di hadapannya.
4
panjang,akhirnya pak Darlis mau membukakan
pintu untukku. Tetapi,aku tahu konsekuensinya,
ehm..aku harus membersihkan halaman depan
sekolah.sepertinya selain siswa,aku adalah
petugas kebersihan di sekolahku,karena hampir
setiap pagi,itu menjadi rutinitasku sebelum masuk
kelas.
Bel pulang sekolah berbunyi,ketika aku
sedang membereskan buku yang berceceran di
atas mejaku,kemudian Mela dan Tika
menghampiri aku.Mereka adalah sahabat
terbaikku,yang dapat mengerti aku dan menerima
aku apa adanya.”Nay..weekend besok,kita jalan
yuk..” Mau kemana Mel? Tanyaku sambil
kupegang perutku,yang sepertinya cacing-cacing
di perutku sudah tak sabar lagi untuk menyantap
masakan ibuku.Kemudian tika mendekati aku dan
menepuk pundakaku. ”Ya ampun Nay..
ketinggalan berita banget sih kamu,weekend
besok ka nada pagelaran band
5
sekabupaten”.”Masak sih?” yaialah,makanya
besok kita harus nonton.”Oke..!”
6
favoritku,sayur asem.”Huh dasar anak kecil” kak
Maya lalu pergi meninggalkan aku,dan menstater
motor matiknya yang sepertinya akan pergi ke
kampus,kak Maya mengambil jurusan keguruan.
7
bukti-bukti,melakukan penyelidikan dan yang
lebih menarik lagi,harus bisa berdebat. Ehm.. aku
tahu, kini aku baru berumur 14 tahun dan baru
duduk di bangku kelas 3 SMP. Untuk
menyandang gelar SH di belakang namaku,
tentunya perjalananku masih sangat panjang.
“Kring..Kring..Kring”bunyi handphone ku
yang aku letakkan di meja belajarku. Entah siapa
yang menelpon pagi-pagi buta seperti ini. Setelah
aku lihat,ternyata nomor cantik yang muncul di
hndphone ku adalah nomor Tika.
”Hallo,kenapa tik?ganggu orang tidur
aja”aku menjawab dengan nada yang masih
sayup-sayup.”Hei..cepet bangun,katanya kamu
mau ikut liat konser” Ia,tapi emang ada band
yang konser subuh-subuh gini? “ya gak gitu juga
kali, aku tuh cuman mau bangunin kamu biar gak
telat. Inget ya,jam 09.00 udah harus siap”.
Ia..ia..bawel amat.
8
Seperti biasa, sebelum pergi tentunya aku
harus berpamitan dengan ayah dan ibu.Sekalian
mencari dana tambahan.Ketika itu,ibu sedang di
dapur,ibu sedang asyik memotong wortel dengan
bentuk bulat dan pipih.”Bu..Nay pergi dulu ya..”
“Pagi-pagi begini,mau pergi kemana sih nak?”
“Biasa bu,anak muda,mau liat konser nih”,
“Konser apa?di mana?terus dengan siapa?”
Beginilah kebiasaan ibuku yang berubah separti
wartawan setiap aku ingin keluar
rumah.Kemudian aku beranjak meninggalkan ibu
setelah menjawab semua pertanyaan
beliau.Kulangkahkan kearah ruangan yang tak
terlalu besar di sebelah kamarku.Di sana terlihat
ayah sedang sibuk menghitung dengan
menggunakan kalkulator.Ayah bekerja sebagai
wiraswasta yang bergerak di bidang jasa
pengangkutan barang.Ayah mempunyai 2 buah
9
mobil Truck,dari situlah ayah menafkai
keluarganya.
10
izinin,tapi inget Nay..jangan pulang sore-sore
“OK,bos!,tapi yah,,uang jajannya
mana?”walaupun sambil menggeleng-gelengkan
kepala,ayah mengeluarkan dompet kulitnya dari
saku celananya.Aku hanya di beri
Rp.20.000,lumayan lah..cukup untuk membeli
tiket.
11
dengan menundukkan kepala.”Oh..gak apa-apa
mbak”.Sepertinys suara orang yang kutabrak ini
tidak asing lagi di telingaku.
12
berdua sambil menikmati minuman segar yang
kami beli tadi.
13
2.Fisika oh..Fisika
Tidak terasa waktu begitu cepat,aku telah
meninggalkan bangku SMP.Aku harus bisa
membuang sifat kekanak-kanakanku dan mulai
menjadi seorang remaja yang dewasa.Aku akan
segera memasuki bangku SMA,bagiku itu awal
dari sebuah proses menuju kedewasaan.Aku juga
harus mulai memikirkan cita-citaku,apa yang
kelak akan aku lakukan jika lulus SMA
nanti.Meskipun aku tahu,itu masih lama
sekali.Kini aku bersekoalh di SMA N 1
Pagelaran.
14
mulai mempelajari hidup semenjak aku bertemu
dengan seseorang yang menjadi teman sekelasku.
15
sulit kehidupannya dibandingkan aku.Setiap hari
aku bisa makan,minum,jajan,tanpa mengetahui
dari man semua itu didapatkan.Bagaimana
caranya orang tuaku bekerja keras untuk
memberikan kehidupan yang layak untukku.
16
sama sekali tentang materi yang diajarkan
kemarin.
17
aku seorang gadis pemalas,bodoh,dan banyak
bicara.Tapi perkiraanku itu salah,Agus
samasekali tidak merendahkan aku,ia malah mau
mengajariku dan menganggap bahwa dirinya juga
tidak pandai.
18
rumus itu yang menyangkut di
kepalaku.Sepertinya rumus itu hanya numpang
lewat saja di kepalaku.Aku merasa,aku lebih
paham dan mengerti penjelasan yang diberikan
oleh Agus di bandingkan penjelasan bu Hairani.
19
Sudah lama aku memimpikam untuk menjadi
seorang pengacara terkenal,yang banyak
memenangkan kasus dan membongkar semua
kasus mafia hukum yang sekarang sedang
melanda negeri ini.Namun jalanku tidak
mudah,karena ayah tidak setuju aku menjadi
seorang pengacara.Beliau ingin melihatku
menjadi seorang guru yang memperangi
kebodohan.Namun tak terlintas dipikiranku
sedikitpun untuk menjadi seorang guru.Meskipun
aku tahu,profesi guru adalah pekerjaan yang
mulia,tapi ah…aku tidak tertarik.Sekarang misiku
ialah setelah lulus SMA nanti,aku harus bisa
masuk di fakultas hukum.Rasanya itu masih lama
sekali,aku harus menunggu 3 tahun lagi.
20
3.Perlombaan Kelas
Senja telah mewarnai alam ini,langit yang begitu
cerah akan segera menuju kegelapan.Terlihat juga
burung-burung yang sedang beramai-ramai
menuju sarangnya setelah seharian penuh
berkeliaran mengelilingi jagat raya ini.Aku di sini
hanya duduk termangu dengan tatapan mata yang
kosong.Aku merasa ada sesuatu hal yang hilang
dalam hidupku.Sahabat,rasanya itu kata yang
tepat untuk menjawab mengapa aku duduk
melamun seperti ini.
21
pertemuan sebulan sekali,mengingat jarak rumah
kami yang cukup jauh.
22
sekolahku.Postur tubuhku yang tinggi di
bandingkan teman-temanku yang lain,membuatku
berdiri di barisan paling belakang yang diwarnai
dengan sengatan matahari pagi yang membakar
kulitku.Sudah setengah jam upacara
berlangsung,matahari semakin tinggi dan
membuat keringatku jatuh bercucuran.
23
diadakan lomba kebersihan kelas selama 1
minggu baik kelas X,XI,maupun XII.
24
untuk belajar,dan kami memutuskan untuk
mengambil tema alam.Belajar dengan suasana
yang sejuk,santai,yang membuat otak dapat
menyerap semua pelajaran yang diberikan guru.
25
4.Ibu,Maafkan Aku
Hingga jam 09.00 malam,aku belum tidur
juga.Aku terus memikirkan tentang perlombaan
itu,apa yang harus aku lakukan besok?hal apa
yang harus kami perbuat untuk mengangkat tema
alam?.Kemudian terpkir olehku untuk melakukan
penghijauan kelas.Ah..aku tahu apa yang besok
akan aku lakukan.
26
sepertinya ayahku terlihat bingung,tidak biasanya
aku bangun pagi seperti ini.
27
Sesampaiku di sekolah sudah banyak teman-
teman yang membersihkan kelas.Hari ini adalah
hari ekstra,yang mana hari ini kami tidak
mendapatkan pelajaran melainkan hari ini
diperuntukkan merias kelas masing-masing
sebelum besok diadakan penilaian.”Baiklah…
teman-teman,lakukan yang terbaik untuk kelas
X.1 Ok?Semangat!” itulah ucapan dari ketua
kelas kami.Kami bertekat untuk menjadikan kelas
kami yang terbaik dan layak untuk menang.Kami
langsung bekerja sesuai dengan rapat keja yang
sudah kami rapatkan bersama wali kelas.
28
aku menganggap bahwa warna hijau adalah
warna yang menyejukkan mata dan menyegarkan
hati.Kuletakkan bunga-bunga yang aku bawa dari
rumah di sudut kanan dan kiri kelas,sebagian juga
aku tanam di depan kelas,agar suasana kelas tidak
gersang.
29
memasak sayur asem kesukaanku,dengan lahap
aku memakannya.Hingga selesai makan,keadaan
rumah begitu sepi,tidak ada satupun orang di
rumah.Ada apa ini? kemana ayah,ibu,dan kak
Maya?apakah semua marah padaku dan
mengucilkan aku gara-gara aku mengambil
semua bunga ibuku.
30
sofa sambil menggenggam handphone yang
sengaja tidak aku lepaskan agar aku tahu jika
ayah,ibu ataupun kak Maya menghubungiku.Aku
terlarut dalam tidurku yang masih menggunakan
seragam sekolah dengan dasi yang sudah tidak
diikatkan lagi.
31
bercerita tentang kelahiran anak sepupuku itu aku
hanya terdiam dan menundukkan
kepala.Kebiasaan keluargaku ialah setelah sholat
maghrib kami berkumpul di ruang tengah untuk
bercengkerama bersama dan menceritakan
kejadian yang kami alami seharian ini.Begitu juga
dengan malam ini kami berkumpul di sana.Aku
langsung berpikir sepertinya ini waktu yang pas
untuk mmbuat pengakuan kepada ibuku.Dari
pada aku tidak tenang karena perasaan bersalah
ini.
32
saja,ibu memang sedikit kecewa
denganmu”.Hatiku langsung terhentak,ketika
ibuku mengatakan kecewa denganku.Aku telah
mengecewakan orang yang paling aku sayangi
seantero bumi ini.
33
optimis dengan apa yang kita kerjakan jangan
pula sombong dan membanggakan diri
sendiri.Semua nasehat ibuku tidak pernah akan
aku lupakan,dan itu semua sebagai bekalku untuk
munuju kesuksesan.
34
5.Harus Mengorbankan Impianku?
Pagi yang cerah,membuka cakrawala yang
siap menyongsong hari ini.Setiap orang di dunia
ini pasti sedang sibuk unutuk mempersiapkan
aktivitasnya masing-masing.Ayah sedang sibuk
menerima telpon dari pelanggan yang ingin
meminta bantuan jasa angkutan ayahku,seperti
biasa ibu menjalankan tugasnya sebagai ibu
rumah tangga,kak Maya sedang sibuk untuk
mempersiapkan sidang skripsinya yang akan
mengantarkannya sebagai Sarjana
Pendidikan.Aku sendiri sedang mempersiapkan
untuk pergi ke sekolah dengan perasaan yang
berdebar-debar,karena hari ini pengumuman
pemenang perlombaan kelas di sekoalku.
35
terbaik dalam hal kebersihan dan
kenyamanan.Pengumuman akan di umumkan
oleh kepala sekolah setelah upacara bendera
selesai.Aku yakin semua siswa tidak konsentrasi
mengikuti jalannya upacara,pasti yang ada di
kepala mereka hanya menang atau kalah.Upacara
selesai,inilah waktu yang ditunggu-tunggu selama
satu minggu ini.
36
juara I dan II.Terdengar suara tepuk tangan dan
jeritan histeris dari kakak kelas kami.
37
dengan tersenyum di tengah teriakan teman-
teman sekelasku.Aku bersykur,atas kerja sama
dan kerja keras kami semua akhirnya kami
memenangkan perlombaan ini.
38
merayakannya.Aku senang mendengarnya,ya
anggaplah dengan pergi jalan-jalan bisa merefres
otakku yang sudah cukup penat.Kini kak Maya
telah menjadi Sarjana,apa yang di cita-citakan
oleh kedua orang tuaku menjadi
kenyataan,sekarang tinggal giliranku untuk
mewujudkan mimpi-mimpi mereka.Tapi
permasalahannya di sini ada pertentangan prinsip
antara aku dan ayahku.Ayahku menginginkan aku
untuk menjadi seorang guru,karena beliau ingin
aku mengabdikan hidupku untuk dunia
pendidikan yang selama ini beliau tidak dapatkan.
39
beliau.”Nay,pokoknya besok kamu harus bisa
menjadi seorang guru yang dapat menjadi teladan
merid-muridmu ya nak” Sudah beribu-ribu kali
ayahku mengucapakannya kepadaku.Aku hanya
ingin membuat kedua orangtuaku bangga,dan aku
ingin menjadi anak yang berbakti,dengan
menuruti apapun yang diinginkan oleh
orangtuaku.Namun,apakah aku harus
mengorbankan impianku?ah..aku tidak mau
memikirkan semua ini sekarang.
6.Andre Dan Sinta
Andre,sudah lama aku tidak mendengar
namanya.Setelah kami lulus SMP aku sudah tidak
lagi mendengar kabarnya,walaupun jarak rumah
kami tidak terlalu jauh.Terakhir aku dengar ia
bersekolah di sebuah SMK swasta.Entah
mengapa aku tidak punya perasaan lagi
dengannya,aku juga tidak merindukannya dan
tidak gencar mencari beritanya seperti anak-anak
remaja lain yang layaknya sedang di mabuk cinta.
40
Saat aku sedang menikmati senja di serambi
rumah,tiba-tiba sebuah motor berwarna silver
melintas di pandanganku.Aku sangat terkejut
melihat pengendara motor itu,ternyata itu adalah
Andre yang sedang membonceng seorang
perempuan yang aku tahu
identitasnya.Perempuan itu adalah Sinta,dia
adalah tetanggaku sendiri.Semula aku tidak ingin
tahu mengapa mereka jalan bersama,toh Andre
bukan pacarku.Dulu kami hanya dekat dan tidak
menbentuk sebuah komitmen apapun.Tetapi rasa
penasaran terus menghinggapi perasaanku,hingga
akhirnya aku mencari informasi tentang
hubungan mereka.
41
rumahku,tapi aku tidak terlalu akrab
dengannya.Jika bertemu,kami hanya bertegur
sapa,setelah itu kami tidak pernah saling
berkomunikasi.Yang aku heran denga diriku
sendiri,kenapa aku ingin tahu urusan mereka?
Apakah aku masih menyukai Andre? Tapi aku
rasa tidak,karena rasa cintaku terhadap Andre
hanya sesaat,ya..bisa di bilang cinta monyet
lah.Aku juga tidak tahu,apa itu cinta? Dengan
berjalannya waktu aku akan mencari jawaban apa
arti cinta yang sesungguhnya.
42
cinta itu? Setiap orang pasti mempunyai pendapat
yang berbeda mengenai arti cinta.
43
untuk menjawab pertanyaanku.Ketika itu aku dan
Sinta merasa berada dalam situasi yang sangat
sulit,ingin segera cepat-cepat pergi dari situasi
itu.Tapi keadaan berkata lain,karena banyaknya
pembeli di warung bakso itu,sehingga kami harus
menunggu lama.Para pelayan di sana,terlihat
mondar-mandir melayani para pelanggan
termasuk aku dan Sinta.
44
Hal yang tak terduga terjadi sore ini,ketika aku
berjalan ke warung untuk membeli rokok
ayah,tiba-tiba ada suara yang
memanggilku.”Nay,bisa bicara sebentar?”aku
terkejut mendengar suara itu,dan seketika itu
menghentikan langkahku.Suara yang tidak asing
lagi di telingaku,suara yang dulu sempat
menggetarkan hatiku.”Andre,ada apa?”
Sepertinya Andre sudah lama menunggu aku
keluar dari rumah.Perkataan Andre
kepadaku,sudah bisa menjawab semua
pertanyaanku mengenai perubahan sikap Sinta
terhadapku.Semula aku juga tidak
menduga,Andre mengungkapkan cinta
kepadaku,dia mengatakan bahwa dia sudah tidak
mempunyai hubungan apa-apa lagi dengan
Sinta.Semudah itukah seorang laki-laki
mengungkapkan cinta kepada
45
seseorang,sementara ada hati yang tersakiti dan
mungkin luka itu masih dalam.
46
tenang.Lalu,jika sudah seperti siapa yang patut
dipersalahkan? Aku,Andre,Sinta ataupun
keadaan? Kisah ini sungguh dramatis,kisah cinta
segitiga yang mirip dengan sinetron yang sering
ibuku tonton tiap malam.
47
Terkadang aku masih tidak percaya bahwa aku
telah tumbuh menjadi gadis remaja yang akan
tumbuh menjadi dewasa.Aku masih ingat betul
ketika aku berada di gendongan ibu,makan dan
minum masih selalu di layani,saat aku sekolah
selalu di antar oleh ibu yang kebetulan sekolah
Taman Kanak-Kanak tidak jauh dari
rumahku.Kejadian yang aku alami masih melekat
betul di ingatanku bahkan seditail-ditailnya
akupun masih ingat.Kini aku harus menerima
kenyataan bahwa aku telah tumbuh menjadi
remaja yang sedikit demi sedikit aku harus
meninggalkan sifat kekanak-kanakanku.Aku
harus tumbuh menjadi gadis remaja yang
mempunyai prinsip,dan yang paling terpenting
bisa membanggakan kedua orangtuaku dan tidak
membangkang,itulah target yang ingin kucapai.
48
7.Frau Titik
49
konsulatasi dengan bu Munjiati,beliau guru
Bimbingan Konseling,setelah aku menjelaskan
panjang lebar mengenai alasanku untuk pindah
jurusan,kemudian bu Munjiati memutuskan untuk
mengabulkan permintaanku.Aku sangat gembira
karena aku masuk jurusan Bahasa,hanya satu hal
yang membuatku sedih,yaitu harus berpisah
dengan Syifa,karena dia masuk jurusan IPA.
50
Program Bahasa di sekolahku,mempelajari
bahasa Jerman,Jepang dan Inggris sebagai mata
pelajaran Bahasa Asing.Bahasa Jerman juga
termasuk salah satu mata pelajaran dalam Ujian
Nasional,khusus untuk jurusan Bahasa.Selain itu
di jurusan Bahasa kita dapat mempelajari saatra
lebih mendalam.Kebetulan aku mendapatkan
teman-teman yang ramah dan friendly sekali di
kelasku yang baru,mereka datang dari berbagai
kelas,dari X.1,X.2,X.3,X.4 dan X.5.
51
bisa disamakan dengan kata-kata “Mrs”dalam
bahasa Inggris.
52
teman sekelas masihlah sangat awam tentang
bahasa Jepang,kami baru mempelajarinya 2
minggu belakangan ini.Hanya satu kata yang
kami tangkap selama kami menerima pelajaran
Bahasa Jepang,”AISHITERU”.Untuk
mempelajari sebuah bahasa tidaklah
mudah,membutuhkan waktu yang relatif
lama.Jadi aku yakin,jika kita belajar dengan
sungguh-sunguh maka kita akan bisa mempelajari
bahasa Asing.
53
melanjutkan PR besok di sekolah.Ternyata
dugaanku benar,teman-teman juga banyak yang
belum mengerjakan.Kami mencoba
mengerjakannya bersama-sama,dan akhirnya
selesai juga,walaupun kami tidak tahu pekerjaan
itu benar atau salah.Aku ingat apa yang dikatakan
oleh Frau Titik,kerjakanlah pekerjaan yang sudah
menjadi tanggungjawabmu dan percayalah bahwa
apa yang kamu kerjakan benar.Masalah benar
atau salah itu tidak di jadikan patokan,yang
terpenting adalah tanggungjawab.
54
8.Pensi XI Bahasa
56
mempersiapkan untuk penampilan besok dari segi
apapun.Kami mendekor tempat yang akan
dipakai,kemudian mempersiapkan alat-alat untuk
pementasan drama komedi.Aku dan Rena harus
mempersiapkan diri untuk menjadi MC di acara
pensi itu.Aku tidak ingin banyak bicara demi
pelaksanaan acara besok,karena jika aku banyak
bicara maka suaraku akan kering dan habis.Untuk
menjadi seorang MC yang baik aku harus percaya
diri,dan mempunyai suara yang baik.Aku lebih
suka menjadi MC dari pada untuk bermain drama
atapun menari.Karena itulah aku mendaftarkan
diri terlebih dahulu dari pada aku dipilih untuk
bermain drama.
Di acara pensi,kami akan menampilkan 3
bagian.Bagian pertama akan kami buka dengan
penampilan band dari kelas kami yang dibentuk
sejak kelas X.Band yang beranggotakan Vika
pada vocal,Yunus pada bass,Yosep pada
melodi,dan Febri pada dram,mereka memberi
57
nama band tersebut “ELNINO” entah apa
artinya,jika kami Tanya artinya,mereka selalu
memberikan jawaban yang tidak pasti.Banyak
siswa-siswa yang menyukai bend Elnino,kata
mereka Elnino mempunyai musikalitas yang
bagus uang berbeda dengan band-band dari kelas
lainnya yang suara vocal dan musik sering tidak
menyatu.
58
termasuk anak yang melakukan hal tidak pernah
serius.Tetapi justru inilah kelebihannya untuk
bermain drama komedi,jika Wira memenuhi
kriteria sebagai ksatria ini bukan drama komedi.
59
yang lainnya,sebuah penampilan kejutan dari
kelas kami.Terbukti,yang menyaksikan
penampilan kelas kami sungguh ramai dari
biasanya.Siswa-siwa sampai melampaui pagar
pembatas panggung,hanya untuk menyaksikan
penampilan kami.Di bagian penutup kami
menampilakan cheleeders yang beranggotakan
laki-laki.Kami poles mereka layaknya seorang
wanita,mereka menggunakan kostum pink,warna
perempuan.Sebagian laki-laki tidak berani
menggunakan baju berwarna pink,karena mereka
mengira akan disebut banci.Sungguh pertunjukan
spektakuler,aku juga tidak habis fikir kenapa laki-
laki itu menurut saja di jadikan seperti itu,tapi itu
adalah bukti kekompakan dan kesolitan
kami.Mereka mau melakukan apapun demi
keberhasilan pensi XI.Bahasa,termasuk didandani
seperti itu.aku sungguh kagum pada mereka.
60
Kulalui hari-hari ku bersama teman-teman
sekelasku yang sudah kuanggap sebagai keluarga
kedua.Begitupun dengan wali kelas kami yang
sangat menyatu dengan kami terkadang beliau
menempatkan diri sebagai teman,beliau adalah
pak Sugiyono.Selain wali kelas,beliau mengajar
mata pelajaran Sastra Indonesia di kelas
kami,pelajaran yang hanya didapatkan di jurusan
Bahasa.
61
Untuk berangkat ke sekolah,aku menggunakan
transportasi angkutan umum.Jika berangkat kami
diantar hingga ke sekolah oleh mobil angkutan
umum tersebut,jadi kami bisa berhemat energi
untuk berjalan 1 kilometer dari jalan raya.Mobil
yang mau menghantarkan kami hingga ke
gerbang sekolah biasanya kami sebut dengan
mobil “Lokasi”.Namun yang paling
menyebalakan adalah perjalanan pulang
sekolah,karena tidak ada mobil yang mengetem
tepat di lokasi sekolahku.Sehingga kami harus
berjalan 1 kilometer menuju jalan raya di bawah
teriknya sinar matahari.
62
setiap kami pulang,kami menyempatkan untuk
membeli sekantung es campur di kantin untuk
mengobati tenggorokan kami yang kering saat
berjalan.Pasti aku yang memesan,satu diberi tape
dan satunya tidak.Syifa tidak menyukai tape jadi
setiap kali kami membeli es campur,tape yang
ada di esnya selalu dipindahkan ke gelasku.
9.Brownis Atau Blacknis?
Sebentar lagi aku kelas XII,kelas yang sangat
menjadi penentu lulus atau tidaknya.Setiap upaca
hari senin,dari tahun ketahun pasti akan
mengalami peningkatan standar minimal
kelulusan Ujian Nasional.Perkataan Kepala
Sekolah itu membuatku ridak tenang,aku
bertanya-tanya? Pada saat angkatanku,berapa
standar minimal kelulusan Ujian Nasional? Untuk
itu,mulai dari sekarang aku harus meningkatkan
belajarku,biasanya aku hanya belajar jika akan
ulangan saja.
63
Semakin lama semakin dekat dengan hal itu.Hal
yang sudah aku bayangkan sebelumnya.Hal
dimana akan terjadi pertentangan antara aku dan
ayahku.Aku belum mempunyai rencana untuk hal
ini,membayngkannya pun belum.Aku juga tidak
tahu,mengapa aku tidak tertarik untuk menjadi
seorang guru.Padahal guru adalah pekerjaan yang
sangat mulia,aku juga kagum dengan guru-
guruku.
64
ibu mengatakannya dengan wajah yang penuh
dengan harapan.Ibu sengaja mengajakku untuk
membuat kue agar kelak jika aku menikah,bisa
membuat kue untuk suamiku.
65
masakan ayahku walaupun terkadang ayah tidak
menyukai menunya.
Akhir-akhir ini aku jadi suka membuat kue,jika
hari minggu aku sengaja pergi ke pasar untuk
membeli bahan-bahan kue.Setelah itu,aku buka
buku resep kue milik ibuku dan memilih salah
satu jenis kue yang ingin aku buat.Ini baru
pertama kalinya aku membuat kue tanpa
sepengawasan dan instruksi dari ibuku.Beliau
sengaja membiarkan aku bekerja sendiri,dan
ingin melihat karyaku sendiri tanpa bantuan dari
orang lain.Menurutku ini juga salah satu untuk
melatih kemandirian.
66
resep dan adonan silih berganti.Adonan kue
brownis selesai,tercatat dalam buku resep ibuku
bahwa langkah terakhir yaitu menaruh ke dalam
cetakan dan memanggangnya dengan api yang
tidak terlalu besar.
67
permukaannya masih terlihat enak dan sepertinya
masih bisa dimakan.
68
ingin memberi bendera pusaka kepada
Presiden.Entah apa komentar mereka tentang kue
brownis buatanku.Ada dua kemungkinan,yaitu di
puji atau dihujat.Aku berdiri tepat di hadapan
mereka,kusembunyikan loyang yang ku bawa di
belakang badanku.Ekspresi wajahku sangat
aneh,malu bercampur dengan
ketidakyakinan.”Mana kuenya Nay,ayah sudah
tidak sabar mencicipinya” ayahku memaksaku
untuk menunjukkan hasil karyaku.Dengan mata
terpejam kemudian kusodorkan kue kepada
ayahku,aku sudah menduga apa yang akan
dikatakan oleh kak Maya.”Kue apa ini Nay?
Brownis?tapi warnanya hitam,lalu kue apa ini
Nay?’ kakakku tertawa sangat lepas seperti telah
mendapat undian saja.”Nay,ini bukan Brownis
namanya,tapi Blacknis sepertinya itu nama yang
cocok untuk kue buantan adikku tersayang ini”.
69
Ibu dan ayahku hanya tersenyum,mereka tetap
memuji kue buatanku.Meskipun kenyataan itu
berbanding terbalik.Tetapi mereka sangat
menghargai usahaku,kata ayahku kesalahan itu
wajar,jika kita takut salah kapan kita akan
mencobanya.kata-kata itu membangkitkan
semangatku untuk mencoba lagi,dan tidak akan
pernah menyerah hingga aku berhasil.banyak
kata-kata ayah dan ibuku yang membuat aku
termotivasi.keluargaku termasuk keluarga yang
demokratis,kami diizinkan bergaul dengan siapa
saja,yang terpenting pergaulan itu baik bagi
kami.Kami juga bebas mengeluarkan pendapat
untuk keluarga kami.
70
memilukan yang aku lihat ditelevisi,aku tidak
pernah membayangkan jika aku berada diposisi
mereka,banyak orang tua yang bercerai,ataupun
terjadi kekerasan dalam rumah tangga ,yang
populer dengan sebutan “KDRT”.Kejadian itu
semua,tentunya yang menjadi korban adalah
anak.
71
10.”3.2,1”
72
memambah 3 Mata Pelajaran untuk diujikan? 3
Mata Pelajaran saja sudah membuat seluruh siswa
menjadi frustasi.Mau tidak mau seluruh siswa
harus mengikuti peraturan baru Pemerintah yang
dimulai dari tahun angkatanku.Aku harus
mempersiapakan sejak dini sebelum waktu itu
tiba,baik mental maupun fisik.
73
Sudah seminggu ini kami menjalani Bimbingan
Belajar,kami berada di sekolah dari pagi hingga
sore,karena itu Kepala Sekolah menganjurkan
untuk membawa bekal.kami pun mengikuti saran
beliau,di kelas,kami sering bertukar makanan dan
saling berbagi kepada teman kami yang tidak
membawa bekal.Kemudian kami makan bekal itu
bersama-sama,sungguh suasana yang
menyenangkan dan terasa sekali kekompakan
kami,kami mengumpulkan bekal kami dan makan
secara bersama sehingga tidak ada sifat
deskriminisasi.
74
menurun,akupun tidak konsentrasi dalam
belajar.Frau Titi menjelaskan panjang lebar
meengenai kemungkinan soal yang akan keluar
pada Ujian Nasional,tapi aku sudah tidak bisa
menyerap materi itu,yang aku ingat hanyalah “Ich
Liebe Dich”.Aku harus bisa menjaga kesehatan
hingga Ujian Nasional tiba.
75
Lama sudah aku hanya berdiam diri dirumah
menunggu pengumuman kelulusan,hingga
dimulailah pertarungan batinku dengan
ayah.Beliau sudah berencana untuk
memasukkanku ke Perguruan Tinggi
Pendidikan.Rupanya perkataan ayahku tidak
main-main,tetapi hingga saat ini aku belum berani
mengatakannya.Aku bingung,kapan aku siap
untuk mengatakan kepada ayahku bahwa aku
tidak berminat untuk menjadi guru.Aku ingin
melanjutkan pendidikanku di Fakultas hukum,aku
ingin menjadi seorang pengacara yang
menyandang gelar “SH” di belakang namaku
“KANAYA PUTRI,SH” itulah impianku selama
ini.
76
menunggu,akhirnya wali kelas kami membawa
setumpuk surat yang sudah berisi nama kami
masing-masing.Kemudian dibagikanlah surat itu
hingga berada ditangan kami.Wali kelas kami
berpesan agar kami membuka amplop itu secara
serentak,dengan tangan yang gemetaran,ketua
kelas menghitung mundur,”3,2,1” tepat
disebutkannya angka satu,aku membuka amplop
yang berisi pertaruhanku.Aku tak kuasa untuk
meluapkan hasratku untuk berteriak seakan ingin
melepaskan beban yang amat berat dari
punggungku.Aku lulus dengan nilai yang cukup
baik.
11.Pengacara Atau Guru?
“Nay,ini brosur pendaftaran mahasisiwa baru
STKIP Muhammadiyah Pringsewu” ayah
menyodorkannya sambil tersenyum.hatiku teriris
sekali melihat senyum bahagia yang nampak pada
wajah ayah,aku tak ingin menghancurkan senyum
indah itu.Kuterima saja brosur itu,kemudian aku
77
bergegas menuju kamarku.Tetesan air mata
membasahi pipiku,aku sangat tersiksa
memikirkan semua ini.Akhirnya kuputuskan
untuk memberanikan diri datang kepada ayah dan
menceritakan semua keinginanku.
78
menjelaskan panjang lebar tentang alasanku,aku
mohon pengertian dari ayahku,tetapi rasanya hal
itu sia-sia saja,karena ayahku tetap bersikukuh
terhadap pendiriannya.
79
memperbolehkan aku untuk memilih jalanku
sendiri.Tetapi ayahku tidak akan memberikan
bantuan finansial untuk keperluan kuliahku.Itu
adalah hal yang berat,bayangkan saja aku harus
membiayai kuliahku sendiri? Itu adalah yang
mustahil kulakukan.Aku tidak bisa apa-apa tanpa
bantuan ayahku,secara tidak langsung ayahku
tidak memberikan sebuah pilihan,tetapi
paksaan.Setiap malam aku selalu memikirkan
ini.Ayahku ingin aku menjadi seorang guru,tapi
aku tidak berminat,aku selalu bertanya-tanya
pada diriku sendiri,kenapa aku tidak ingin
menjadi guru? Padahal guru adalah profesi yang
sangat mulia.Jika aku tidak menuruti keinginan
ayahku,sama saja aku harus berhenti sampai
disini.Menjadi seoarang Pengacara adalah
impianku sejak kecil,tapi aku harus
menyingkirkan impianku itu Karena keadaan
yang memaksa.
80
Ditengah kegalauanku yang semakin menjadi,aku
mencoba sejenak untuk tidak
memikirkannya.Aku meyeduh secangkir the
untuk menemaniku berada didepan
televise.Semula bayanganku kosong,tetapi
bayangan mataku kembali terisi ketika aku
menyaksikan sebuah reality show yang
mengangkat kisah “Profesi Guru diatas Profesi
segala-galanya” ketika itu diceritakan betapa
mulianya menjadi seorang guru,dalam keadaan
dan suasana apapun seorang guru harus
menjalankan profesinya untuk membimbing
mencerdaskan bangsa,segala Profesi apapun jika
tidak adanya seorang guru,maka mereka tidak
akan menjadi siapa-siapa.
81
diwarnai dengan begitu banyak karakter yang
dimiliki setiap siswa.Setelah sekian lama,aku
bersitegang dengan ayahku,akhirnya kurelakan
semua impianku yang sejak lama aku nantikan
untuk menyambut impianku yang baru,yaitu
menjadi guru yang professional,sesuai dengan
keinginan ayahku.
82
selama ini diinginkan oleh ayahku,kurasa itu
masih lama sekali,kini aku baru akan masuk ke
Perguruan Tinggi.Sekarang aku menjadi
mahasiswi STKIP Muhammadiyah Pringsewu
jurusan Bahsa dan Sastra Indonesia.
Ini kehidupan baruku,dimana aku harus
membuang jauh-jauh ingatanku tentang Fakultas
Hukum.Aku banyak menemukan hal baru,aku
juga banyak mendapatkan teman baru yang
berasal dari banyak daerah.Aku harus bisa
menyesuaikan cara belajar di tingakat kuliah yang
sangat berbeda dengan SMA.Disana aku
mempunyai 3 teman yang kuanggap sebagai
teman baikku.Mereka Wulan,Asih dan
Nana,kemanapun kami selalu bersama.Mereka
mempunyai karakter yang berbeda-beda,sejauh
ini aku mulai memahami karakter teman-
temanku.
83
Seiring dengan berjalannya waktu,aku mulai
menyukai profesi guru,banyak dosen maupun
teman-teman yang memberikan motivasi agar
selalu optimis dan bangga menjadi seorang
guru.Entah mengapa waktu ini tersa begitu
cepat,belum lama aku masik ke Perguruan
Tinggi,kini impian ayahku yang sekarang
menjadi impianku juga tinggal menempuh
setengah perjalanan lagi.Ditengah-tengah
perjalananku menempuh karier,aku kembali
diperkenalkan oleh cinta setelah sekian lama aku
mengubur dalam-dalam cinta dan berusaha untuk
tidak mengenalnya sebelum aku menyelesaikan
studiku.
84
itu aku akan mempunyai perasaan
terhadapnya.Kami teman satu kelas,sudah
beberapa semester ini hubungan kami selayaknya
teman biasa.Sedikit banyak aku sudah memahami
karakternya.Menurutku dia mempunyai karakter
yang unik.Disaat perkuliahan dia termasuk ornag
yang tegas,serius,dan berani memgeluarkan
pendapat bahlan dia sering berdebat dengan
teman maupun dosen mengenai materi yang dia
anggap kami belum memahami semuanya.
85
sebuah kenyataan dan aku tidak bisa
membohongi perasaanku sendiri.
86
12.Kesungguhan Cinta…
88
pada waktu itu aku juga belum percaya,tapi entah
mengapa hatiku terus bergetar,apakah aku juga
mempunyai perasaan yang sama dengan dia?
Kemudian dia berusaha meyakinkan aku bahwa
dia tidak mempermainkanku,lalu entah dengan
kata-kata apa aku menerima cintanya.
89
menyelesaikan studi kami.Hingga saat
ini,hubungan kami terjalin dengan baik dan
akhirnya kami lulus bersama.
90
Sebatas Impian
Oleh:
Panca Riski .K.
08040012
91
Kata Pengantar
Tentang Aku
92
Pagelaran,dan sekarang aku kuliah di STKIP
Muhammadiyah Pringsewu jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia.Kini aku semester 4,masih jauh
perjalananku untuk mencapai gelar Strata
Satu.”Sebatas Impian” adalah novel
perdanaku,semoga dikemudian hari terbit karya-
karyaku yang lain.
Sinopsis
93
tidak diinginkannya.Kini ia harus memilih antara
impian atau ayahnya.Selain itu percintaan juga
mengantarkan pilihannya.
94