Anda di halaman 1dari 6

LEGENDA SILUMAN BUAYA PUTIH, PEMULUTAN,

KAB. OGAN ILIR.

Pemulutan adalah sebuah daerah yang sering dikait-kaitkan dengan buaya. Hal
ini bisa dilihat dari gerbang pintu masuk pemululan yang di atasnya terdapat dua
patung buaya yang berhadapan. Konon katanya dulu sebelum nama daerah tersebut
dinamakan pemulutan sebelumnya daerah ini merupakan daerah yang dulunya pernah
berdiri kerajaan.
Alkisah pada zaman dahulu berdirilah dua buah kerajaan yang mana
penduduknya sangat makmur dan sejahtera. Sebut saja Kerajaan Hulu dan Hilir karena
sampai saat ini tak ada yang tau apa nama kerajaan yang berdiri pada masa itu. Dua
kerajaan tersebut dipimpin oleh raja-raja yang sangat adil dan bijaksana. Mereka
memiliki hubungan yang sangat erat dikarenakan mereka sudah bersahabat sejak kecil.
Dua kerajaan itu hidup damai dengan hubungan kekeluargaan yang amatlah indah.
Raja dari kerajaan Hilir mulutan memiliki seorang yang amat cantik.
Kecantikannya terkenal sampai ke kerajaan-kerajaan lain. Banyak pangeran dari
kerajaan lain yang datang ke kerajaan hulu hanya untuk bertemu putri hulu dan
mempersuntingnya. Namun semua ditolak mentah-mentah oleh Putri Hilir. Wajahnya
yang cantik dan statusnya sebagai seorang putri kerajaan membuat putri hilir sangatlah
sombong. Ia seringkali semena-mena terhadap orang lain. Dan ia tak segan-segan
memarahi dayang-dayangnya karena keinginannya tak terpenuhi. Di kerajaan putri hilir
tidak memiliki teman. Semua orang menjauhinya karena sikap nya yang sombong dan
tidak bisa menghargai orang lain.
Disisi lain, raja di kerajan hulu mulutan memiliki seorang putra yang amat
gagah. Ia adalah seorang pangeran yang sangat bijaksana dan selalu membantu
rakyatnya yang kesusahan. Ia selalu berusaha membantu ayahnya untuk melindungi
kerajaan. Namun pangeran hulu memiliki wajah yang buruk rupa. Hal itu disebabkan
karena adanya kutukan dari sesepuh kampung yang terjadi memang karena ulah
pangeran itu sendiri. Dulu sebelum dikutuk menjadi buruk rupa, pangeran hulu
merupakan lelaki gagah perkasa yang memiliki paras yang tampan walaupun memiliki
sifat yang sombong dan suka menindas orang lemah ia tetap dikagumi oleh gadis-gadis
di kerajaan.
Hingga pada suatu hari ketika pangeran pergi berburu di hutan berjumpalah ia
dengan seorang lelaki tua yang terlihat sangat haus dan kelaparan. Lelaki tua itu
menghampiri pangeran hulu untuk meminta sedikit air dan makanan karena ia sangat
haus dan lapar. Namun pangeran malah memaki dan menghina lelaki tua itu. Lelaki tua
itupun merasa sakit hati dan berkata ”Sifatmu tak seindah parasmu, kau akan menyesal
wahai anak muda,’ “Hahaha…. Aku adalah seorang pangeran, disini aku yang berkuasa
lelaki tua!’ maki pangeran hulu. Lelaki tua itu sangat marah melihat tingkah pangeran
yang sombong. Ia pun mengucapkan kata-kata yang merupakan kutukan bagi pangeran.
Seketika wajah pangeran pun berubah menjadi buruk rupa. Seluruh pengawal ketakutan
dan meninggalkan pangeran hulu. Pangeran hulu yang marah dan kebingungan pun
beusaha meminta lelaki tua itu mencabut kutukannya. Namun lelaki tua itu berkata
bahwa kutukan itu akan hilang jika ia menikah dengan wanita yang cantik. Pangeran
yang mendengar itupun langsung kembali ke istana dan menceritakan semuanya.
Raja hulu sangat marah kepada pangeran. Tapi disisi lain ia merasa kasihan
melihat anaknya dijauhi dan dikucilkan orang-orang dikerajaan karena wajahnya yang
jelek dan bau. Raja teringat bahwa ia memiliki sahabat yang mana sahabatnya itu
memiliki seorang putri yang cantik. Raja hulu pun bergegas pergi ke kerajaan hilir
mulutan untuk membicarakan rencananya yang ingin menjodohkan pangeran hulu
denga putri dari kerajaan hilir.
Setibanya di kerajaan hilir, raja hulu disambut dengan suka cita oleh raja hilir
mulutan. Raja hilir pun bertanya kepada sahabatnya itu tentang apa maksud dan
tujuannya kemari. Raja hulu pun menceritakan semuanya. Raja hilir sangat setuju, ia
bahkan senang jika kedua anak mereka menikah karena akan semakin mempererat
persaudaraan antar dua kerajaan. Putri hilir juga menerima pinangan Raja Hulu karena
ia pernah mendengar tentang ketampanan pangeran hulu yang dikagumi banyak orang.
Beberapa hari sebelum hari pernikahan tiba, pangeran hulu meminta izin kepada
ayahnya untuk menemui calon istrinya, raja pun mengizinkan. Setibanya di sana raja
hilir tetap menyambut dengan tangan terbuka. Ia tidak memandang wajah pangeran, ia
tetap menerimanya. Putri hilir yang melihat wajah calon suami nya yang buruk rupa pun
marah dan menghina pangeran. Pangeran yang merasa terhina pun pergi meninggalkan
kerajaan hilir mulutan.
Tiba saat pernikahan putri hilir memikirkan cara untuk menggagalkan
pernikahannya. Namun segala hal yang ia lakukan sia-sia. Ia pun sangat putus asa dan
kecewa, ia tidak mau menikah dengan lelaki yang buruk rupa. Ia pun pergi
meninggalkan kerajaan. Mengetahui hal itu raja hilir mengutus pengawal untuk
mengejar putri hilir. Namun hal buruk terjadi. Putri hilir yang merasa terkepung karena
ia menemui jalan buntu, hanya ada sebuah sungai yang luas dan dalam dihadapannya ia
pun berpikir satu-satunya jalan untuk ia tidak menikah dengan pangeran adalah mati.
Putri hilir pun nekat masuk ke dalam sungai dan akhirnya tenggelam. Mendengar kabar
itu pangeran segera menyusul putri hilir ke sungai. Ia sempat di tahan oleh raja hulu
namun pangeran yang terlanjur mencintai putri hilir pun nekat menyusul putri ke dasar
sungai.
Konon katanya, putri hilir dan pangeran yang tenggelam di sungai itu tidak
pernah ditemukan jasadnya dan mereka percaya bahwa ia menjadi hantu penunggu
sungai, sedangkan pangeran hulu berubah menjadi siluman buaya putih. Masyarakat
sekitar sungai percaya bahwa mereka tenggelam dengan membawa amarah dan
kekecewaan. Mereka juga percaya bahwa siluman buaya putih dapat menjelma menjadi
apa saja untuk memperoleh korbannya. Masyarakat sekitar mengatakan bahwa setiap
tahun sungai sekitar pemulutan selalu menelan korban dan mereka percaya itu
disebabkan oleh siluman buaya yang mengajak mereka pergi ke dasar sungai untuk
dijadikan temannya dan jika wanita dijadikan sebagai istrinya. Korban yang terkena
siung (orang yang disentuh oleh siluman buaya) akan meninggal setelah 40 hari
terhitung saat pertama ia terkena siung. Siung ini ditandai dengan ada nya biru-biru
yang tak ada sebab di sekujur tubuh. Hingga saat ini masyarakat sekitar sungai percaya
bahwa jika mereka berlama-lama mandi di sungai, akan menyebabkan mereka terkena
siungan buaya putih.
BAHASA PALEMBANG

LEGENDA SILUMAN BUAYO POTE, PEMULUTAN,


KAB. OGAN ILIR.

Pemulutan iyola sebuah daerah yang sering dikait-kaitke dengan buayo. Hal ini
pacak dijingok dari gerbang pintu masok pemululan yang di pocoknyo ado duo patung
buayo yang beradepan. Konon ujinyo dulu sebelum namo daerah itu dinamoke
pemulutan sebelumnyo daerah ini merupakan daerah yang dulunyo pernah berdiri
kerajaan.
Alkisah pado zaman dulu berdirilah duo buah kerajaan yang mano penduduknyo
makmur dan sejahtera. Sebut bae kerajaan hulu dan hilir karno sampai saat ini dak katek
yang tau apo namo kerajaan yang berdiri pado maso itu. Duo kerajaan itu dipimpin oleh
rajo-rajo yang sangat adil dan bijaksana. Mereka ado hubungan yang sangat erat
dikarnoke mereka sudah bersahabat sejak kecil. Dua kerajaan itu hidup damai dengan
hubungan kekeluargaan yang amatlah indah.
Rajo dari kerajaan hilir mulutan memiliki seorang putri yang amat cantik.
Kecantikannyo terkenal sampe ke kerajaan-kerajaan lain. Banyak pangeran dari
kerajaan lain yang datang ke kerajaan hilir hanya untuk bertemu putri hilir dan
mempersuntingnyo. Namun galonyo ditolak mentah-mentah oleh putri hilir. Wajahnyo
yang cantik dan statusnyo sebagai seorang putri kerajaan membuat putri hilir sangatlah
sombong. Ia galak neman sekendak-kendak dengan wong lain. Dan ia dak segan-segan
memarahi dayang-dayangnyo karno kendaknyo dak terpenuhi. Di kerajaan, Putri Hilir
dak katek kawan. Segalo wong jauhi dio karno sikap nyo yang sombong dan idak pacak
menghargai wong lain.
Disisi lain, raja di kerajan hulu mulutan ado seorang putra yang amat gagah. Dio
iyolah seorang pangeran yang sangat bijaksana dan selalu membantu rakyatnya yang
kesusahan. Dio selalu berusaha membantu ayahnyo untuk melindungi kerajaan. Tapi
pangeran hulu memiliki wajah yang buruk rupa. Hal itu disebabke ole adanyo kutukan
dari sesepuh kampung yabg iri jingok ketampanan pangeran. Kutukan itu bakal ilang
kalu dio nikah dengan cewek cantek pulo. Rajo teringat kalu dio ado sahabat yang mano
sahabatnyo itu ado seorang putri yang cantik. Raja hulu pun bergegas pegi ke kerajaan
hilir mulutan untuk ngomongke rencanonyo yang nak menjodohkan pangeran hulu
denga putri dari kerajaan hilir.
Setibanyo di kerajaan hilir, raja hulu disambut dengan suka cita oleh raja hilir
mulutan. Raja hilir pun betanyo dengan sahabatnyo tu tentang apo maksud dan
tujuannyo kemari. Raja hulu pun nyeritoke galonyo. Rajo hilir sangat setuju, ia bahkan
senang kalu keduo anak mereka menikah karno akan semakin mempererat persaudaraan
antar duo kerajaan. Putri hilir jugo nerimo pinangan Raja Hulu karno dio pernah dengar
tentang ketampanan pangeran hulu yang dikagumi banyak orang.
Beberapo hari sebelum hari pernikahan tiba, pangeran hulu meminta izin kepada
ayahnyo untuk nemui calon istrinyo, rajo pun ngizinke. Di sano raja hilir tetap nyambut
dengan tangan terbuka. Dio dak memandang wajah pangeran, ia tetap menerimanyo.
Putri hilir yang melihat wajah calon suami nya yang buruk rupa pun marah dan ngehino
pangeran. Pangeran yang merasa terhina pun pegi ninggalkan kerajaan hilir mulutan.
Tiba saat pernikahan putri hilir mekerke caro untuk menggagalkan
pernikahannyo. Namun segalo hal yang dio lakukan sia-sia. Dio pun sangat putus asa
dan kecewa, dio dak galak menikah dengan lanang yang buruk rupa. Dio pun pergi
ninggalkan kerajaan. Ngetahui hal itu raja hilir mengutus pengawal untuk ngejar putri
hilir. Namun hal buruk terjadi. Putri hilir yang merasa terkepung karno ia menemui
jalan buntu, cuma ado ada sungi yang luas dan dalam dihadapannya ia pun berpeker
satu-satunyo jalan untuk ia dak menikah dengan pangeran adalah mati. Putri hilir pun
nekat masuk ke dalam sungi dan akhirnyo tenggelam. Mendengar kabar itu pangeran
begancang nyusul putri hilir ke sungi. Dio sempat di tahan oleh raja hulu namun
pangeran yang terlanjur mencintai putri hilir pun nekat nyusul putri ke dasar sungai.
Konon katonyo, putri hilir dan pangeran yang tenggelam di sungai itu dak
pernah ditemukan jasadnyo dan mereka percayo bahwa ia jadi hantu penunggu sungai,
sedangkan pangeran hulu berubah jadi siluman buaya putih. Masyarakat sekitar sungi
percayo bahwa mereka tenggelam dengan membawa raso kekecewaan. Mereka juga
percaya bahwa siluman buaya putih dapat menjelma menjadi apo bae untuk
memperoleh korbannyo. Masyarakat sekitar ngmong kalu setiap tahun sungi sekitar
pemulutan selalu nelan korban dan mereka percaya itu disebabkan oleh siluman buaya
yang mengajak mereka pergi ke dasar sungai untuk dijadikan temannyo dan jika wanita
dijadikan sebagai istrinya. Korban yang terkena siung (orang yang disentuh oleh
siluman buaya) akan meninggal setelah 40 hari terhitung saat pertama ia terkena siung.
Siung ini ditandai dengan ada nya biru-biru yang tak ada sebab di sekujur tubuh. Hingga
saat ini masyarakat sekitar sungai percaya bahwa jika mereka berlama-lama mandi di
sungai, akan menyebabkan mereka terkena siungan buaya putih.

Anda mungkin juga menyukai