KELOMPOK 3
1. BENEDICKTUS ERGO F 2130261
2. CITA ADITYA 2130272
3. HERA DIPTA NUR P 2130341
4. NUNO RIENDRA F 2130391
5. SULIS TRI WIBOWO 2130451
6. YUSA AULADI 2130481
1.1 Pendahuluan
Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, dan
sumber daya manusia, serta norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraan
transportasi kereta api. Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik
berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan
ataupun sedang bergerak di jalan rei yang terkait dengan perjalanan kereta api. Angkutan
kereta api adalah kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan kereta api.
Barang khusus adalah bahan atau benda yang sifatnya atau bentuknya harus
diperlakukan secara khusus. Barang aneka adalah barang yang terdiri dari berrnacarnrnacarn
jenis yang karena sifatnya tidak rnernerlukan pengepakan dan pengarnanan khusus dalarn
pernuatan, pengangkutan, pernbongkaran, dan penyusunan barang. Grafik Perjalanan Kereta
Api yang selanjutnya disebut Gapeka adalah pedornan pengaturan pelaksanaan perjalanan
kereta api yang digarnbarkan dalarn bentuk garis yang rnenunjukkan stasiun, waktu, jarak,
kecepatan, dan posisi perjalanan kereta api rnulai dari berangkat, bersilang, bersusulan, dan
berhenti yang digarnbarkan secara grafis untuk pengendalian perjalanan kereta api.
1.2 Definisi B3
Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi,
dan/atau kornponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jurnlahnya, baik secara
langsung rnaupun tidak langsung, dapat rnencernarkan dan/atau rnerusak lingkungan hidup,
dan/atau rnernbahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup rnanusia
dan rnakhluk hidup lain. Lirnbah bahan berbahaya dan beracun, yang selanjutnya disebut
Lirnbah 83, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang rnengandung B3.
Berbahaya dan Beracun (B3) serta limbah B3 dengan moda transportasi kereta api
(KA) harus dilengkapi dengan izin dari Menteri Perhubungan (Menhub) setelah mendapat
rekomendasi dari instansi yang berwenang. Klasisfikasi B3 tercantum dalam pasal 5 PM 48
Tahun 2014 adalah, mudah meledak, gas mampat, gas cair, gas terlarut pada tekanan atau
pendinginan tertentu, cairan mudah terbakar, oksidator, peroksida organic, racun dan bahan
yang mudah menular, radio aktif, korosif serta berbahaya dan beracun lainnya. Sedangkan
klasifikasi limbah B3 tertuang dalam pasal 6 PM. 48 Tahun 2014 adalah mudah terbakar,
mudah meledak, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi dan bersifat korosif.
Klasifikasi angkutan barang umum disebutkan dalam pasal 3 meliputi barang aneka,
kiriman pos dan jenazah. Sedangkan angkutan barang khusus termaktub dalam pasal 4
dengan klasifikasi yaitu, barang curah, barang cair, muatan yang diletakkan di atas palet, kaca
lembaran, barang yang memerlukan fasilitas pendingin, tumbuhan dan hewan hidup,
kendaraan, alat berat, barang dengan berat tertentu dan peti kemas.
1.4 Keunggulan
Pengangkutan limbah B3 menggunakan kereta api memiliki keunggulan yang tidak
dimiliki oleh kendaraan lain yaitu:
1. Merupakan bentuk kepatuhan terhadap regulasi.
2. Kemampuan kereta api membawa limbah B3 lebih banyak dibanding moda
transportasi darat lainnya.
3. KAI logistik lebih efisien dan dapat diminimalisir risiko dalam perjalanan limbah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan
Pengangkutan limbah B3 diatur oleh berbagai peraturan dan persyaratan baik di
tingkat nasional maupun internasional. Peraturan ini bertujuan untuk melindungi kesehatan
manusia dan lingkungan, memastikan pengelolaan limbah B3 yang aman dan bertanggung
jawab, serta mengatur tanggung jawab transporter limbah B3. Berikut adalah beberapa
peraturan dan persyaratan yang umumnya diterapkan:
4. Pengemasan, pemberian simbol dan label sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
2. Pemuatan
Kegiatan pemuatan dan penyusunan 83 dan/atau Limbah 83 hanya dapat dilakukan setelah
pengguna jasa memiliki Izin Pengangkutan 83 dan/atau Limbah 83 dari Menteri setelah
mendapat rekomendasi dari Instansi yang berwenang sesuai dengan jenis dan karakteristik 83
dan/atau Limbah 83.
Pasal23
(1) Kegiatan pemuatan 83 dan Limbah 83 wajib memperhatikan:
a. karakteristik dan jenis 83 dan Limbah 83;
b. dikemas sesuai dengan klasifikasinya dan diberikan simbol dan label;
c. dilengkapi dengan Lembar Data Keselamatan 8ahan (Material Safety Data Sheet);
d. dibawah pengawasan dan pengawalan petugas yang memiliki keahlian sebagaimana diatur
di dalam peraturan perundang-undangan;
e. dimuat dalam gerbong yang dipersyaratkan secara khusus sesuai dengan karakateristik 83
dan Limbah 83 dan diberi tanda khusus;
f. diberi gerbong penyekat di antara gerbong yang berisi 83 dan Limbah 83; dan
g. pemuatan ke gerbong dilakukan pada tempat dan/atau stasiun tertentu yang mempunyai
fasilitas bongkar muat sesuai dengan kekhususan bahan yang diangkut.
4. Pembongkaran
Pembongkaran dilakukan di dalam stasiun dan luar stasiun dengan persetujuan dari direktur
jendral. Kegiatan pembongkaran 83 dan/atau Limbah 83 hanya dapat dilakukan setelah
pengguna jasa memiliki Izin Pengangkutan 83 dan/atau Limbah 83 dari Menteri setelah
mendapat rekomendasi dari Instansi yang berwenang sesuai dengan jenis dan karakteristik
83 dan/atau Limbah 83.
Persyaratan :
a. dilakukan oleh pengguna jasa yang merupakan instansi yang berwenang atau badan usaha
yang telah memiliki Izin Pengangkutan dari Menteri setelah mendapat rekomendasi dari
instansi yang berwenang;
b. dilengkapi dengan Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet),
dokumen B3, dan/atau dokumen Limbah B3 yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang;
c. dilakukan pengawalan dan/atau menyertakan petugas yang memiliki keterampilan dan
kualifikasi tertentu sesuai sifat B3 dan/atau Limbah B3 yang diangkut;
d. petugas pengawal harus mengambil tindakan apabila terjadi hal-hal yang membahayakan
keamanan dan keselamatan barang yang dibawa;
e. bongkar muat dilakukan pada tempat dan/atau stasiun tertentu yang mempunyai fasilitas
bongkar muat sesuai dengan karakteristik B3 dan/atau Limbah B3 yang diangkut; dan
f. petugas yang melakukan pembongkaran B3 dan/atau Limbah 83 harus mengetahui sifat dan
karakteristik barang.
Keterangan:
Rendah
Sedang
Tinggi
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pengangkutan limbah B3 menggunakan kereta api memiliki keunggulan dan
kelemahannya masing-masing, keunggulannya adalah kemampuan kereta api
membawa limbah B3 lebih banyak dibanding moda transportasi darat lainnya, kereta
api lebih meminimalisir resiko karena memiliki aturan yang ketat dalam
pelaksanaannya serta menjamin pengantaran limbah B3 dapat sampai tujuan tepat
pada waktunya.
Selain memiliki keunggulan pengankutan limbah B3, penggunaan kereta api juga
dianggap kurang efektif dalam pemindahan limbahnya karena harus ada SOP ketat
pada saat pemindahan limbah dari/menuju kereta api. Klasifikasi dan perbedaan sifat
limbah juga mempengaruhi kemudahan pengolahannya serta juga memperhatikan
packaging. Labelling juga membantu operator dalam identifikasi limbah yang
diangkut.