Sabtu itu, Fany tidak ada kuliah. Seperti biasa mama papanya
kerja dan adiknya sekolah. Daripada bengong, selepas makan
siang Fany mencoba untuk mengerjakan tugas akhirnya.
Karena laptopnya sedang bermasalah, Fany menuju kamar
adiknya untuk meminjam laptop. Daripada ribet bawa-bawa
laptop dipakai kamar Fafa untuk mengerjakan tugas. Sudah
hampir 1,5 jam Fany mengerjakan tugas, dia mencoba istirahat
dan mencari-cari file musik atau video untuk menemani
istirahat. Lagi asyik mencari, Fany tertegun menemukan folder
yang isinya foto-foto adiknya yang syur. Juga ada foto-foto
mesra dengan pacarnya. Fany melihat satu per satu dan...
astaga!! ternyata mereka juga merekam beberapa video. Fany
membuka video demi video, entah kanapa dia jadi penasaran
dan membuat birahinya jadi naik.
Video-video tersebut semuanya masih sebatas foreplay,
ciuman dan raba-rabaan. Tapi hal itu mampu membuat Fany
melayang, membayangkan, dan tanpa disadari tangan-
tanganya telah mengusap dada dan selangkangan.
Tidak puas, fany mencari file yang lain, pasti Fafa menyimpan
video-video dewasa. Dan benar juga, dia dapati beberapa
video porno. Dia putar video pertama, terpampang sepasang
bule yang sedang saling mencumbu. Pertama mereka saling
berciuman, kemudian satu persatu pakaian yang melekat
mereka lepas. Si cowok mulai menciumi leher ceweknya,
kemudian turun ke payudara. Si cewek tampak menggeliat
menahan nafsu yang membara. Sesaat kemudian si cowok
mejilati vaginanya terutama di bagian klitorisnya. Si cewek
merintih-rintih keenakan. Selanjutnya gantian si cewek yang
mengulum penis si cowok yang sudah ereksi. Setelah beberapa
saat sepertinya mereka tak tahan lagi, lalu si cowok
memasukkan penisnya ke vagina cewek bule tadi dan langsung
disodok-sodokin dengan gencar. Sejurus kemudian mereka
berdua orgasme. Si cowok langsung mencabut rudalnya dari
vagina kemudian mengocoknya di depan wajah ceweknya
sampai keluar spermanya yang banyak banget, si cewek
tampak menyambutnya dengan penuh gairah.
“Eh kok tau-tau nanya gitu sih?” Mas Bagas agak kaget
mendengar pertanyaanku, soalnya saat itu matanya asyik
mencuri pandang ke arah selakanganku. Fany semakin
memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar
sehingga vaginFany semakin terlihat jelas.
“Alaa nggak usah gitu! Fany kan pernah ngintip Mas sama
Mbak Dena lagi gituan.. nggak papa kok, rahasia terjaga!”
Baca Juga > Cerita Sex Sedarah Main Dengan Tante Sendiri
Makin lama makin cepat cepat Cepat, lalu lalu “Croot.. croot..”
Penisnya menyemburkan sperma banyak sekali sehingga
membasahi rambut wajah, tetek dan hampir seluruh tubuhku.
Fany usap dan Fany jilati semua maninya sampai licin tak
tersisa, lalu Fany isap penisnya dengan kuat supaya sisa
maninya dapat kurasakan dan kutelan. Akhirnya kami berdua
tergeletak lemas diatas karpet dengan tubuh bugil bersimbah
keringat. Malam itu kami mengulanginya hingga 4 kali dan
kemudian tidur berpelukan dengan tubuh telanjang. Sungguh
pengalaman yang sangat mengesankan.