Anda di halaman 1dari 9

Fany adalah anak kedua dari dari tiga bersaudara yang

semuanya perempuan. Dia Kuliah semester 6 . Fany


mempunyai kakak bernama Feliza, baru berkeluarga dan
tinggal di surabaya. Adik perempuannya bernama Fafa, SMA
kelas 2. Sebagai anak gadis, Fany dan fafa sama-sama
mempunyai paras yang cantik. Fany memiliki perawakan
tinggi 160cm, berat badan 60kg membuat tubuhnya terlihat
chubby. Sedangkan Fafa meskipun memiliki tinggi 155 cm
tapi tubuhnya langsing dan terlihat sintal. Meski tubuhnya
lebih seksi, fafa sering iri pada kakaknya karena Fany
memiliki payudara yang besar dan montog.

Mereka sering ditinggal oleh papah dan mamahnya, yang kerja


fulltime. Bagi Fany lebih tidak menyenangkan karena sering
juga ditinggal adiknya keluar dengan pacarnya yang bernama
mas Riyan, teman SMA Fafa. Sedangkan Fany sampai
sekarang belum memiliki pacar.

Entah karena kurang PD atau apa, Fany cuek pada cowok.


Sehingga cowok-cowokpun kadang enggan mendekati.
Termasuk saat Riyan, pacar adiknya apel ke rumah, dia tidak
pernah menyapa.

Sabtu itu, Fany tidak ada kuliah. Seperti biasa mama papanya
kerja dan adiknya sekolah. Daripada bengong, selepas makan
siang Fany mencoba untuk mengerjakan tugas akhirnya.
Karena laptopnya sedang bermasalah, Fany menuju kamar
adiknya untuk meminjam laptop. Daripada ribet bawa-bawa
laptop dipakai kamar Fafa untuk mengerjakan tugas. Sudah
hampir 1,5 jam Fany mengerjakan tugas, dia mencoba istirahat
dan mencari-cari file musik atau video untuk menemani
istirahat. Lagi asyik mencari, Fany tertegun menemukan folder
yang isinya foto-foto adiknya yang syur. Juga ada foto-foto
mesra dengan pacarnya. Fany melihat satu per satu dan...
astaga!! ternyata mereka juga merekam beberapa video. Fany
membuka video demi video, entah kanapa dia jadi penasaran
dan membuat birahinya jadi naik.
Video-video tersebut semuanya masih sebatas foreplay,
ciuman dan raba-rabaan. Tapi hal itu mampu membuat Fany
melayang, membayangkan, dan tanpa disadari tangan-
tanganya telah mengusap dada dan selangkangan.

Tidak puas, fany mencari file yang lain, pasti Fafa menyimpan
video-video dewasa. Dan benar juga, dia dapati beberapa
video porno. Dia putar video pertama, terpampang sepasang
bule yang sedang saling mencumbu. Pertama mereka saling
berciuman, kemudian satu persatu pakaian yang melekat
mereka lepas. Si cowok mulai menciumi leher ceweknya,
kemudian turun ke payudara. Si cewek tampak menggeliat
menahan nafsu yang membara. Sesaat kemudian si cowok
mejilati vaginanya terutama di bagian klitorisnya. Si cewek
merintih-rintih keenakan. Selanjutnya gantian si cewek yang
mengulum penis si cowok yang sudah ereksi. Setelah beberapa
saat sepertinya mereka tak tahan lagi, lalu si cowok
memasukkan penisnya ke vagina cewek bule tadi dan langsung
disodok-sodokin dengan gencar. Sejurus kemudian mereka
berdua orgasme. Si cowok langsung mencabut rudalnya dari
vagina kemudian mengocoknya di depan wajah ceweknya
sampai keluar spermanya yang banyak banget, si cewek
tampak menyambutnya dengan penuh gairah.

Fany sendiri selama menonton tanpa sadar pakaiannya sudah


nggak karuan. Kaos Fany terangkat sampai diatas tetek,
kemudian branya yang kebetulan pengaitnya di depan dilepas.
Dielus-elus sendiri teteknya sambil sesekali meremas, uhh..
enak banget. Apalagi kalo kena putingnya woww!! Dipilin-
pilin kedua putingnya dengan jari-jari sambil menggigit
bibirnya. Sadar tidak ada orang di rumah, Fany mendesah-
desah dengan keras.

Fany semakin terangsang, celana olahraganya yang panjang


dipelorotin sampe dengkul, lalu tangannya masuk ke balik
celana dalam dan langsung menggosok-gosok memeknya.
Digosok-gosok pula klitorisnya hingga menimbulkan sensasi
yang luar biasa. Makin lama Fany semakin gencar melakukan
masturbasi, rintihannya semakin keras. Tangannya semakin
cepat menggosok klitoris sementara yang satunya sibuk
meremas-remas toketnya sendiri. Dilepasnya celana dan CD
juga bra. Fany telanjang bulat, jari-jarinya semakin cepat
memutar dan mencolok memek... Dan, “Oowwhh..
oowwwhh..” Fany berteriak keras. Fany mencapai orgasme
yang luar biasa. Fany tergeletak lemas di karpet, bersandar
pada tembok kamar. Fany memejamkan mata, diregangkan
semua tubuhnya, menikmati sisa-sisa kenikmatan yang
diraihnya.

Tiba-tiba, bel pintu depan berbunyi. Fany gelagapan


mengenakan pakaiannya. Sempat melirik jam di meja belajar,
pukul setengah tiga... Bel berbunyi lagi, dengan tergesa Fany
memakai baju dan celananya. Tak sempat dia mencari bra dan
celana dalam yang tadi dilemparnya. Fany bergegas ke luar,
membuka pintu...

Abis itu Fany matiin vcd player tanpa ngeluarin kasetnya.


“Gawat!” pikirku. “Siapa ya? Jangan-jangan pa-ma! Ngapain
mereka balik lagi?”. Buru-buru Fany buka pintu, ternyata di
depan pintu berdiri seorang cowok keren. Rupanya Mas Bagas
pacar Mbak Dena dari Bandung.

“Halo Messa sayang, Mbak Denanya ada?” “Wah baru tadi


pagi ke Jakarta. Emang nggak telpon Mas Bagas dulu?”
“Waduh nggak tuh. Gimana nih mo ngasi surprise malah kaget
sendiri.”
“Telpon aja HP-nya Mas, kali aja mau balik” usulku
sekenanya.

Padahal Fany berharap sebaliknya, soalnya terus terang Fany


diem-diem Fany juga naksir Mas Bagas. Mas Bagas
menyetujui usulku. Ternyata Mbak Dena cuman ngomong
supaya nginep dulu, besok baru balik ke Bandung, sekalian
ketemu disana. Hura! Hatiku bersorak, berarti ada kesempatan
nih. Fany mempersilakan Mas Bagas mBagas.

Setelah mandi kami makan malam bareng. Fany perhatiin


tampang dan bodi Mas Bagas yang keren, kubayangkan Mas
Bagas sedang telanjang sambil memperlihatkan Penisnya.
Nggak sulit untuk ngebayangin karena Fany kan pernah
ngintip Mas Bagas ama Mbak Dena lagi ngentot. Rasanya
Fany pengen banget ngerasain penis masuk ke vaginFany, abis
keliatannya enak banget tuh.

“Ada apa Messa, Kok ngelamun, mikirin pacar ya?” tanyanya


tiba-tiba.
“Ah, enggak Mas, Messa bobo dulu ya ngantuk nih!” ujarku
salting.
“Mas Bagas nonton TV aja nggak papa kan?”
“Nggak papa kok, kalo ngantuk tidur aja duluan!” Fany
beranjak masuk kamar.

Setelah menutup kintu kamar Fany bercermin. Bajuku juga


kulepas semua. Wajahku cantik manis, kulitku sawo matang
tapi bersih dan mulus. Tinggi 165 cm. Badanku sintal dan
kencang karena Fany rajin senam dan berenang, apalagi
ditunjang toketku yang 36B membuatku tampak sexy.
Jembutku tumbuh lebat menghiasi vaginFany yang indah.
Fany tersenyum sendiri kemudian memakai kaos yang longgar
dan tipis sehingga meninjolkan kedua puting susuku, bahkan
jembutku tampak menerawang.

Fany merebahkan diriku di atas kasur dan mencoba


memejamkan mata, tapi entah kenapa Fany susah sekali tidur.
Sampai kemudian Fany mendengar suara rintihan dari ruang
tengah. Aneh! Suara siapa malam-malam begini? Astaga!
Fany baru inget, itu pasti suara dari vcd porno yang lupa Fany
keluarin tadi, apa Mas Bagas menyetelnya? Penasaran,
Fanypun bangkit kemudian perlahan-lahan keluar. BandarQ
Online

Sesampainya di ruang tengah, deg!! Fany melihat


pemandangan yang mendebarkan, Mas Bagas di depan TV
sedang menonton bokep sambil ngeluarin penisnya dan
mengelusnya sendiri. Wah.. batangnya tampak kekar banget.
Fany berpura-pura batuk kemudian dengan tampang seolah-
olah mengantuk Fany mendekati Mas Bagas. Mas Bagas
tampak kaget mendengar batukku lalu cepat-cepat
memasukkan penisnya ke dalam kolornya lagi, tapi kolornya
nggak bisa menyembunyikan tonjolan tongkatnya itu.

“Eh, Messa anu, eh belum tidur ya?” Mas Bagas tampak


salting, kemudian dia hendak mematikan vcd player.”
“Iya nih Mas, gerah eh nggak usah dimatiin, nonton berdua aja
yuk!” ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan pepaya
bangkokku.
“Oh iya deh.” Kamipun lalu duduk di karpet sambil menonton.

Fany mengambil posisi bersila sehingga memekku mengintip


keluar dengan indahnya.

“Mas, gimana sih rasanya bersetubuh?” tanyFany tiba-tiba.

“Eh kok tau-tau nanya gitu sih?” Mas Bagas agak kaget
mendengar pertanyaanku, soalnya saat itu matanya asyik
mencuri pandang ke arah selakanganku. Fany semakin
memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar
sehingga vaginFany semakin terlihat jelas.

“Alaa nggak usah gitu! Fany kan pernah ngintip Mas sama
Mbak Dena lagi gituan.. nggak papa kok, rahasia terjaga!”

“Oya? He he he yaa.. enak sih.” Mas Bagas tersipu mendengar


ledekanku.
Fanypun melanjutkan, “Mas, vaginFany sama punya Mbak
Dena lebih indah mana?” tanyFany sambil mengangkat
kaosku dan mengangkangkan kakiku lebar-lebar so
memekkupun terpampang jelas,

“Ehh bagusan punyamu.”


“Terus kalo toketnya montokan mana?” kali ini Fany
mencopot kaosku sehingga payudara dan tubuhku yang
montok itu telanjang tanpa sehelai benang yang menutupi.

“Aaanu.. lebih montok dan kencengan tetekmu!” Mas Bagas


tampak melotot menyaksikan bodiku yang sexy. Hal itu malah
membuat Fany semakin terangsang.

“Sekarang giliran Fany liat punya Mas Bagas!” Karena sudah


sangat bernafsu Fany menerkam Mas Bagas.

Kucopoti seluruh pakaiannya sehingga dia bugil. Fany


terpesona melihat tubuh bugil Mas Bagas dari dekat. Badannya
agak langsing tapi sexy. penisnya sudah mengacung tegar
membuat jantungku berdebar cepat. Entah kenapa, kalo dulu
ngebayangin bentuk burung cowok aja rasanya jijik tapi
ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir.

“Wah gede banget! Fany isep ya Mas!” Tanpa menunggu


persetujuannya Fany langsung mengocok, menjilat dan
mengulum batang kemaluannya yang gede dan panjang itu
seperti yang Fany tonton di BF.

“Slurp Slurp Slurpmmh! Slurp Slurp Slurp mmh.” Ternyata


nikmat sekali mengisap penis. Fany jepit penisnya dengan
kedua susuku kemudian Fany gosok-gosokin, hmm nikmat
banget! Mas Bagas akhirnya tak kuat menahan nafsu.
Didorongnya tubuh sintalku hingga terlentang lalu
diterkamnya Fany dengan ciuman-ciuman ganasnya.
Tangannya tidak tinggal diam ikut bekerja meremas-remas
kelapa gadingku.
“Ahh mmh.. yesh uuh.. enak mas” Fany benar-benar
merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian mulutnya
menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan kuat.

“Auwh geli nikmat aah ouw!” Fany menggelinjang kegelian


tapi tanganku justru menekan-nekan kepalanya agar lebih kuat
lagi mengisap pentilku.

Sejurus kemudian lidahnya turun ke vaginFany. Tangannya


menyibakkan jembutku yang rimbun itu lalu membuka
vaginFany lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar
kemudian dijilatinya dengan rFanys sambil sesekali menggigit
kecil atau dihisap dengan kuat.

“Yesh.. uuhh.. enak mas.. terus!” jeritku.


“Slurp Slurp, vaginamu gurih banget Messa mmh”.

Mas Bagas terus menjilati vaginFany sampai akhirnya Fany


nggak tahan lagi.

“Mas.. ayo.. masukin penismu.. Fany nggak tahan..”

Mas Bagas lalu mengambil posisi 1/2 duduk, diacungkannya


penisnya dengan gagah ke arah lubang vaginFany. Fany
mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan
rudalnya. Pelan-pelan dimasukkannya batang rudal itu ke
dalam vaginFany

“Aauw sakit Mas pelan-pelan akh..” Walaupun sudah basah,


tapi vaginFany masih sangat sempit karena Fany masih
perawan.

“Au.. sakit” Mas Bagas tampak merem menahan nikmat, tentu


saja dibandingkan Mbak Dena vaginFany jauh lebih
menggigit. Lalu dengan satu sentakan kuat sang rudal berhasil
menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh
dasarnya.
“Au.. sakit..” Fany melonjakkan pantatku karena kesakitan.
Kurasakan darah hangat mengalir di pahFany, persetan! Sudah
kepalang tanggung, Fany ingin ngerasain nikmatnya bercinta.
Sesaat kemudian Mas Bagas memompa pantatnya maju
mundur.

Baca Juga > Cerita Sex Sedarah Main Dengan Tante Sendiri

“Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!” “Aakh! Aakh! Auw!” Fany


menjerit-jerit kesakitan, tapi lama-lama rasa perih itu berubah
menjadi nikmat yang luar biasa. vaginFany serasa dibongkar
oleh tongkat kasti yang kekar itu,

“Ooh.. lebih keras, lebih cepat” Jerit kesakitanku berubah


menjadi jerit kenikmatan. Keringat kami bercucuran
menambah semangat gelora birahi kami. Tapi Mas Bagas
malah mencabut penisnya dan tersenyum padFany. Fany jadi
nggak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang.
Kakiku kukangkangkan tepat di atas penisnya, dengan birahi
yang memuncak kutancapkan batang bazooka itu ke dalam
memekku.

“Jrebb.. Ooh..” Fany menjerit keenakan, lalu dengan semangat


45 Fany menaik turunkan pantatku sambil sesekali Fany
goyangkan pinggulku.
“Ouwh.. enak banget vaginamu nggigit banget sayang..
penisku serasa diperas”
“Uggh.. yes.. uuh.. auwww.. penismu juga hebaat, memekku
serasa dibor” Fany menghujamkan pantatku berkali-kali
dengan irama sangat cepat.

Fany merasa semakin melayang. Bagaikan kesetanan Fany


menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah
jam kami bergumul, Fany merasa seluruh sel tubuhku
berkumpul menjadi satu dan dan “Aah mau orgasme Mas..”
Fany memeluk erat-erat tubuh atletisnya sampai Mas Bagas
merasa sesak karena desakan susuku yang montok itu.
“Kamu sudah sayang? OK sekarang giliran Fany!” Fany
mencabut vaginFany lalu Mas Bagas duduk di sofa sambil
mememerkan ‘tiang listriknya’. Fany bersimpuh
dihadapannya dengan lututku sebagai tumpuan. Kuraih penis
besar itu, kukocok dengan lembut. Kujilati dengan sangat
telaten. Makin lama makin cepat sambil sesekali Fany isap
dengan kuat,

“Crupp.. slurp.. mmh..” “Oh yes.. kocok yang kuat sayang!”


Mas Bagas mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-
remas rambutku dan kedua bola basket yang menggantung di
dadFany. Fany semakin bernafsu mengulum. Menjilati dan
mengocok penisnya. Prediksi Bola

“Crupp crupp slurp!” “Ooh yes.. terus sayang yes.. Fany


hampir keluar sayang!” Fany semakin bersemangat ngerjain
penis big size itu.

Makin lama makin cepat cepat Cepat, lalu lalu “Croot.. croot..”
Penisnya menyemburkan sperma banyak sekali sehingga
membasahi rambut wajah, tetek dan hampir seluruh tubuhku.
Fany usap dan Fany jilati semua maninya sampai licin tak
tersisa, lalu Fany isap penisnya dengan kuat supaya sisa
maninya dapat kurasakan dan kutelan. Akhirnya kami berdua
tergeletak lemas diatas karpet dengan tubuh bugil bersimbah
keringat. Malam itu kami mengulanginya hingga 4 kali dan
kemudian tidur berpelukan dengan tubuh telanjang. Sungguh
pengalaman yang sangat mengesankan.

Anda mungkin juga menyukai