Anda di halaman 1dari 33

Tiap pagi, gue lewat depan rumah itu.

Makanya, gue tahu penghuninya keluarga muda


dengan anak balita satu. Nyonya rumah namanya Yani. Doi lulusan IKIP Seni Tari. dah
lama !uga sih gue perhatiin doi. Tapi gue baru kenal ama perempuan Klaten itu lewat lakinya
yang pelukis.
Doi orangnya nggak "akep#"akep banget. Tapi tampangnya yang khas $awa, lembut dan
pasrah itu bikin gue betah ngelihatin mukanya kalo pas bertamu ke rumahnya. %palagi dia
enak !uga dia!ak ngomong, suaranya itu senada dengan wa!ah pasrahnya. &ue !adi suka
bayangin dia merintih#rintih di bawah siksaan gue.
Nah, suatu hari lakinya !adi kaya mendadak karena ada order lukisan dalam !umlah besar.
Terus, dia ngontrak rumah sebelah buat Yani sama anaknya. 'umah yang sekarang di!adiin
galeri lukis.
Doi yang sebelumnya sering "erita kalo lakinya sibuk banget, sekarang "erita repotnya
ngurus rumah dan anaknya yang umur ( tahun sendirian. Itu sebabnya dia nga!ak adiknya
Poppy dan ponakannya mi untuk tinggal serumah. Tampang dua "ewek itu mirip banget
sama Yani, "uma dua#duanya lebih seger dan imut#imut. %khirnya gue tahu !uga kalo di
rumah itu, sering "uma ada tiga "ewek tadi sama satu anak balita.
Na)su !uga gue waktu temen gue ngasih usul yang menarik. *angsung sa!a gue telepon
Yani malem itu. &ue rubah suara gue biar nggak dikenal.
+,hoirun ada-+
+Nggak ada, lagi man"ing. Ini siapa ya-+
.uh bego, pikirku. Dia kagak tahu kalo lakinya lagi maen sama *inda, tante ,hinese yang
gatal /
+Mbak Yani sendiri ya-+
+Nggak, sama Poppy dan mi,+
+Ya sudah, besok sa!a,+
Tiga temen gue langsung bersorak begitu pasti malam itu lakinya Yani nggak di rumah.
Kami berempat pun segera ber!alan ke rumah dekat gerbang perumahan itu. Tiga temen
gue sudah siap dengan 0peralatan0nya, lalu mengetuk pintu.
Seorang perempuan mengintip dari balik korden.
+Siapa ya-+
+Kami dari Polres bu, ada yang ingin kami sampaikan,+ sahut teman gue yang badannya
memang mirip polisi.
Tak lama kemudian pintu terbuka, tiga temen gue masuk. Dari !auh gue lihat Poppy dan mi
ikut menemui mereka.
+Maa) bu, suami ibu kami tangkap satu !am lalu,+
+*ho, kenapa-+ Yani terlon!ak.
+Ia kedapatan menghisap gan!a...+
+Nggak mungkin/+ perempuan itu memekik.
+Tapi begitulah kenyataannya. Kami !uga dapat perintah menggeledah rumah ini. Ini
suratnya,+
Yani tak dapat menolak, dibiarkannya ketiga 0polisi0 itu menggeledah rumahnya. Dasar
nakal, seorang temen gue sudah menyiapkan seplastik gan!a dan kemudian ia teriak, +%da
di bawah kasur sini, komandan/+
Temenku yang paling besar memandang Yani dengan ta!am. +Sekarang kalian bertiga ikut
ke kantor polisi/+ tegasnya.
+Tapi...tapi...saya nggak tahu bagaimana barang itu ada di situ...+ kata Yani terbata#bata.
+Sekarang ibu bantu kami, ikut sa!a ke kantor polisi, !uga dua adik ini,+
%khirnya ketiga "ewek itu mau !uga ikut, setelah sebelumnya Yani menitipkan anaknya ke
1u Tukiran. Temen gue pinter !uga, dia pin!am mobil 2ero3a Yani dengan alasan mereka
"uma bawa motor. *ewat handphone, salah satu temen gue ngasih tahu.
+1eres Dan, siap "abut,+ katanya. &ue segera pakai topeng ski, ambil kun"i mobil dan
duduk di belakang stir.
Sebelum masuk, kaget !uga tiga "ewek itu karena tangan mereka diborgol di belakang
punggung. +Kami nggak ingin repot nantinya,+ alasan temen gue.
.anya beberapa saat sa!a, mobil pun ber!alan. Yani duduk di tengah dengan satu temen
gue men!aga pintu. Sedang Poppy dan mi di belakang di!aga dua lagi temen gue.
1aru !alan 455 meteran di !alan menurun ke arah Kasongan, tiga temen gue itu ketawa
ngakak. +&ampang banget...+ kata mereka. Tentu sa!a tiga "ewek itu bingung. %palagi Yani
kini terpaksa duduk merapat !endela karena dipepet lelaki besar di sebelahnya.
+Kalian tidak akan kami bawa ke kantor polisi, seneng kan nggak perlu lihat pistol- Tapi
!angan khawatir, nanti kita tun!ukin pistol yang lain,+ desisnya.
+6h...eh...apa#apaan ini-+ Yani ketakutan. +6iiiiii....awwwhhhh...kuranga !!...awwwhhhh...+
Yani men!erit dan meronta, sebab tiba#tiba kedua payudaranya ditangkap dua telapak
tangan yang besar, lalu diremas#remas keras seenaknya. Dua gadis di belakang !uga
men!erit#!erit ketika payudara mereka pun diperlakukan sama.
*elaki itu lalu menyingkapkan !ilbab Yani dan dengan na)su kembali men"engkeram
payudara montok itu. Yani makin keras men!erit. *alu tiba#tiba...breetttt....bagian muka !ubah
tipisnya koyak sehingga memperlihatkan ton!olan buah dadanya yang berbungkus 1. "oklat
muda.
+7ah, susu yang segar,+ kata temen gue.
+$angannn...tolong...!angaann. ..+ Yani menangis.
+$angan "erewet, kalian bertiga tidak usah bawel, nurut sa!a atau tempik kalian ku"ulek
pake belati ini/+ kali ini temen gue mulai mengan"am dengan menyentuhkan u!ung belati ke
permukaan payudara Yani yang menyembul dari 1.#nya.
Di belakang, Poppy dan mi terisak#isak. 1lus keduanya sudah lepas, tinggal rok yang
menutupi bagian bawah tubuh muda dan mulus itu. Keduanya pun memekik berbarengan
ketika penutup dada mereka direnggut hingga putus.
+7ah...wah...ini susu yang indah...+ kata kedua temen gue di belakang. +,oba lihat punya
Nyonya ini...+ lan!ut mereka.
Temen gue di depan pun bertindak "epat, memutus tali antara dua "up 1. Yani. Yani
terisak, buah dadanya kini telan!ang dan.....+%wwwwww....+ ia men!erit agak keras ketika
kedua putingnya di!epit dan ditarik serta digun"ang#gun"angkan. Kedua temen gue di
belakang ketawa dan ikut#ikutan melakukan hal yang sama pada puting mi dan Poppy.
Yani meronta#ronta tapi sia#sia sa!a ketika tubuhnya dibaringkan di !ok mobil, lalu temen gue
duduk di atas perutnya, memunggungi dan menyingkapkan bagian bawah !ubahnya. Kedua
kaki telan!angnya menendang#nendang, tapi ia kesakitan !uga waktu kedua bagian dalam
paha mulusnya di"engkeram keras. Ia men!erit lagi waktu selangkangannya yang ditutupi
"elana dalam putih digebuk sampai bunyi berdebuk. Dengan kasar, !ari#!ari temen gue
menyingkapkan kain segitiga itu hingga memeknya yang ber!embut agak lebat terbuka.
Tanpa ba bi bu, ditusukkannya telun!uknya ke lubang memek Yani.
+%aaaakhhhh....+ Yani men!erit kesakitan. Memeknya yang kering membuat tusukan itu !adi
amat menyakitkan. Tapi temen gue itu nekad terus nyodok#nyodok memek yang legit itu.
Malah waktu telun!uknya sudah terasa agak li"in, dia tambah !ari tengah. *agi#lagi Yani
men!erit kesakitan. Tapi nggak kapok !uga temen gue itu. Sebentar sa!a sudah tiga !ari yang
nyodok#nyodok memek perempuan man!a itu.
Di belakang, Poppy dan mi !uga merintih#rintih, sebab dua lelaki yang bersama mereka kini
mengisap#isap pentil susu mereka sambil terus meremas#remas teteknya yang kenyal.
Poppy pertama kali memekik waktu tangan temen gue menelusup sampai ke balik
"eldamnya dan meremas#remas memeknya sambil sesekali men"abuti !embutnya.
mi akhirnya !uga mendapat penghinaan yang sama, bahkan ia merasa klentitnya le"et
karena terus diuyel#uyel dengan kasar.
888
Mobil akhirnya sampai ke rumah besar punya temen gue yang asyik ngobok#obok memek
Yani. &ue buka pintu belakang mobil. Di dalam, gue liat Poppy dan mi yang topless,
"uman pake rok doank/ Dan yang lebih bikin gue kaget lagi, ternyata kontol dua temen gue
lagi di!ilatin ama dua perawan itu.
Toket kedua anak itu kelihatan mulai memerah karena terus diremet#remet. Terang a!a gue
tersentak, tapi gue sendiri gak bisa berbuat apa#apa lagi/ Soalnya gue sendiri nggak tahan,
terus ikut men"et pentil kanan Poppy dan pentil kiri mi.
+Nggghhhhh....+ dua "ewek itu "uma bisa mengerang karena dua kontol ada di mulut
mereka. Terus gue buka pintu tengah. 1uset, di dalam, temen gue masih asyik men!ilati
memek Yani dan menyodok#nyodok lubangnya dengan tiga !ari. Yani sudah tidak men!erit#
!erit lagi. Yang terdengar sekarang "uma rintihannya, persis seperti bayangan gue.
Nggak tahan, gue naik, terus gue pegangin kepala perempuan ber!ilbab itu.
+6mut kontol gue, kalau nggak, gue potong tetek lu/+ kata gue sambil nyodorin kontol yang
udah nga"eng se!ak tadi. Tangan kiri gue men"engkeram tetek kanan Yani yang montok
sampai ke pangkalnya. Tangan kanan gue menahan kepala Yani biar tetep menghadap
kontol.
Yani nyerah, dia buka mulutnya. ,epet gue masukin kontol gue sampe ke pangkalnya.
+Diemut/+ bentak gue sambil menambah tenaga remasan di buah dadanya.
&ue ngerasain kenikmatan yang luar bisa banget waktu kontol gue diemut#emutnya sambil
merintih#rintih.
1iar gampang, sama temen gue tadi, gue gotong "ewek itu dan gue lempar ke lantai garasi.
Yani men!erit kesakitan dan makin keras !eritannya waktu !ubahnya gue lu"uti, begitu !uga
rok dalam dan "eldamnya. Terlihatlah memeknya yang terpelihara rapi, dengan bulu#bulu
halus yang diatur dengan indahnya. &ue mainkan itilnya yang ada di dalam bibir memeknya
sampai dia berkelo!otan ke kanan#ke kiri.
Sekarang temen gue yang !ongkok di depan muka "ewek itu dan memaksanya berkaraoke.
Dari belakangnya, tanpa banyak bi"ara, gue langsung ngentot "ewek itu.
+%unghhhhhh...+ Yani mengerang pan!ang waktu kontol gue nyodok memeknya sampai
mentok. Memeknya lumayan rapet dan legit biarpun dia sudah punya anak satu.
%da seperempat !am gue ko"ok memeknya pake kontol, terus gue suruh dia nungging. Dari
depan, temen gue masih ngentot mulutnya sambil memegangi kepala "ewek ber!ilbab itu.
Dari belakang, pemandangan itu bikin gue makin na)su. &ue remet keras#keras memeknya
pake tangan kiri, terus telun!uk kanan gue tusukin ke pantatnya. Yani mengerang lagi waktu
gue gerakin telun!uk gue berputar#putar supaya lobang ke"il itu !adi lebar. 1egitu mulai
lebar, gue masukin kontol ke dalamnya.
Tubuh Yani menge!ang hebat, erangannya !uga terdengar amat heboh. Tapi tetep gue
paksa kontol gue biar susahnya bukan main. Sampe akhirnya kontol gue masuk sampai ke
pangkal, gue tarik lagi sampai tinggal kepalanya yang ke!epit. Terus dengan tiba#tiba gue
dorong sekuat tenaga.
+%aaaaakhhhhh.....+ Yani melepas kontol temen gue dan men!erit keras. Tapi rupanya pas
temen gue sampai pun"ak kenikmatannya. %kibatnya air maninya nyemprot muka Yani
sampai belepotan.
,uek, gue gen!ot terus pantat perempuan montok itu biar dia menangis#nangis kesakitan.
Malah sekarang gue peluk dia sambil kedua teteknya gue remes#remes. Temen gue yang
barusan nyemprot sekarang malah masukin dua !arinya ke lubang memek Yani dan diputar#
putar. Ini bikin Yani makin kesakitan.
&ue ngerasa kontol gue udah peka banget. $adi makin "epet gue gen!ot dan langsung gue
banting "ewek itu. Yani nggak sempet mengelak, waktu kontol gue tempelkan ke mulutnya
dan gue paksa dia mengulumnya.
+,rooottt..."rottt..."rottt... + air mani gue nyemprot sampai tiga kali ke dalam mulutnya. Yani
sudah mau menumpahkannya, !adi gue pen"et pentilnya dan gue tarik ke atas.
+Telen/+ bentak gue. Sambil merem, Yani menelannya semua, lalu menekuk tubuhnya
sambil menangis. Dengan u!ung !ilbabnya gue dan temen gue mengelap kontol yang
berlendir. Dari "elah pantat bundar Yani gue lihat ada darah keluar.
*agi asyik ngelihatin tubuh bugil Yani, gue dengar ketawa ngakak dua temen gue. *alu
terlihat Poppy dan mi turun dari mobil dan !alan sempoyongan. &ue melotot. Dua "ewek itu
nyaris bugil. $ilbab mereka disampirkan ke belakang sehingga teteknya yang kemerahan
bekas diremas#remas bebas terlihat, dengan pentilnya yang ke"oklat#"oklatan. Dua#duanya
terisak#isak, di sekitar bibir dua "ewek hitam manis itu belepotan lendir putih.
Yang menarik, rok mereka sudah lepas, tinggal "eldam putih milik Poppy dan kuning muda
mi. Malah "eldam Poppy dibikin temen gue terangkat tinggi sampai nyelip di bibir
memeknya. %kibatnya, bibir memeknya kanan dan kiri kelihatan gemuk dan !embutnya
menyembul ke kanan dan kiri. Nggak tahan, gue pepet anak itu ke mobil, terus tangan gue
mulai merayapi selangkangannya. Tangan gue mulai bermain#main di bibir 9aginanya yang
n!epit "elananya.
+$angaann...ampun oommm...+ rintihnya. +%dduhhhh...+ pekik mahasiswi %D itu, karena
gue "abut beberapa helai !embutnya.
Dari bawah gue "engkeram tetek kanan Poppy yang nggak seberapa gede tapi kenyal itu,
terus gue dorong ke atas sampai putingnya nga"ung, lalu gue sedot kuat#kuat. Poppy
meronta kesakitan, apalagi kemudian gue tarik "eldamnya ke atas. Poppy memekik waktu
"eldamnya akhirnya putus.
&ue terus melorot dan gue paksa "ewek itu nyodorin memeknya buat gue hisap. &ue
mainin itilnya dengan lidah gue, bahkan sampai gue sedot pakai mulut gue/ Poppy makin
kelo!otan dan mendesah.
Sementara itu, gue lihat mi lagi dipaksa menyepong kontol temen gue. Sedang Yani sudah
mulai disodomi lagi. Malah, dia dipaksa telentang dengan kontol menusuk pantatnya, lalu
memeknya disodok dari depan. Kedengeran Yani men!erit#!erit kesakitan.
+%ihhh...+ Poppy memekik waktu telun!uk gue masuk satu ruas ke lubang pantatnya, terus
gue dorong ke depan sampai lubang memeknya merekah dan kelihatan lorong yang merah
dan basah, gue !ilatin sampai "ewek :4 tahun itu menggeliat#geliat.
+%duhh...!angaann...+ Poppy men!erit waktu gue tiba#tiba berdiri sambil mengangkat kaki
kirinya.
Tapi gue nggak peduli, kontol gue pas banget nun!uk memeknya. Terus gue ku"ek#ku"ek
memek anak itu, sampai mulai terasa basah. Terus gue pegang kontol gue dan gue paksa
masuk kepalanya ke "elah bibir memeknya. Kepala kontol gue terasa seperti direndam di air
hangat. Poppy men!erit makin nggak karuan waktu tangan kiri gue men"engkeram tetek
kanannya sampai ke pangkalnya sekuat tenaga. Malah, daging kenyal itu sampai terasa
seperti remuk.
+%aaakkhh....auhhhhh....ou"hhh ...aiiiii....sakkkiiittt....ad duhhhhh....+ Poppy men!erit histeris
waktu gue dorong pinggang ke depan dengan tiba#tiba dan sekuat tenaga.
Kontol gue masuk sampai ke pangkalnya. Malah kerasa kepalanya sampai mentok ke dasar
memeknya. 1egitu mentok gue berhenti sebentar. &adis itu sesenggukan, na)asnya
tersengal#sengal. Tapi yang paling asyik, gue merasa kontol gue di dalam memeknya
seperti dibasahi "airan hangat. 1elakangan gue tahu yang hangat itu darah
keperawanannya.
Dengan gerakan kasar dan tiba#tiba, gue ko"ok kontol gue di dalam memek Poppy. Terasa
sempit banget dan kering. &ue sih enak, tapi akibatnya Poppy men!erit#!erit kesakitan dan
minta ampun. Poppy masih merintih#rintih waktu kontol gue tarik keluar, terus gue !ongkok di
depan selangkangannya. *angsung gue masukin empat !ari ke dalam lubang memeknya
yang masih menganga.
+%u""hhhhh...sakkkiiittt...aaa hhhh...+ Poppy men!erit lagi waktu empat !ari gue puter#puter di
dalam memeknya. 7aktu gue tarik keluar empat !ari gue yang basah lendir dan darah,
"ewek itu !atuh melorot sambil terus menangis.
+.ey, bawa sini perawan satu itu, lu ambil memek yang ini. Pantatnya buat gue ya/+ teriak
gue ke teman yang lagi asyik ngu"ek#ngu"ek memek mi.
Temen gue "epat bangun lalu menyeret kedua kaki mi dan menggeletakkan "ewek imut#
imut itu di dekat kaki gue. Tanpa banyak bi"ara, dia terus mendorong Poppy yang menangis
sambil duduk bersimpuh sehingga !atuh terlentang.
&ue tarik mi sampai kepalanya berbantalkan paha gue, menghadap Poppy yang lagi
digarap ulang. &ue remas#remas pelan kedua payudaranya yang kenyal. ,ewek itu
menangis.
+Kamu paling muda, !adi memekmu pasti paling enak. Kamu mau kontolku masuk
memekmu-+ kata gue sambil memilin#milin putingnya yang hitam dan mungil tetapi tebal.
+.uuu...!angaaannn...huuu. ..+ %1& itu menangis lagi.
+*ihat 1u *ik Yani dan 1u *ik Poppy itu...memeknya sudah !ebol...kalau kamu nggak mau
seperti mereka, kamu harus nurutin apa kata gue, ngerti- Sekarang lihat ini,+
&ue lalu menghampiri Yani yang sedang dientot dan disodomi berbarengan. &ue pegang
kepala Yani yang lagi men!erit#!erit kesakitan. *alu gue paksa dia mengulum kontol gue lagi
sampai kontol gue basah. Terus gue suruh temen gue yang lagi nyodok memek Yani
bangun, gantian dia memasukkan kontolnya ke mulut Yani. Terus gue suruh pindah kontol
temen gue satunya dari pantat ke memek.
1adan Yani kelo!otan dan gemeteran waktu gue paksa kontol gue ikut masuk memeknya.
Temen gue yang dari tadi menyodomi dia rupanya nggak tahan lama lagi. Dia "epat#"epat
menggerakkan kontolnya ma!u mundur. Yani men!erit histeris, sebab dua kontol di dalam
memeknya bikin memeknya seperti mau sobek.
Temen gue rupanya nggak tahan. Nggak lama dia nge"rot di dalam memek Yani. Yang di
atas !uga gitu, dia nge"rot lumayan banyak di dalam mulut Yani. Yani ambruk, lemes di
lantai.
Sekarang gue balik ke Poppy yang lagi men!erit#!erit karena dipaksa duduk di atas kontol
temen gue. Kedua teteknya di"engkeram sehingga dia terpaksa bergerak#gerak naik turun.
Dari belakang, gue dorong punggung Poppy yang mulus sampai dia ambruk di atas dada
temen gue.
+Kamu nggak mau disodomi !uga kan. *ihat nih,+ kata gue lagi kepada mi yang makin
ken"eng nangisnya.
Poppy men!erit melengking waktu telun!uk gue paksa masuk ke lubang anusnya. 'apet
banget, !adi gue paksa satu telun!uk lagi masuk dan gue gerak#gerakin, bikin lubangnya
makin lebar. Sampai "ukupan buat masuknya kepala kontol, gue sodok a!a.
Kepala kontol gue sekarang ke!epit pantat Poppy. &ue dorong dua senti, Poppy men!erit
lagi. Mundur satu senti lalu ma!u tiga senti. Poppy makin keras men!erit. *alu mundur lagi
satu senti dan dengan tenaga penuh....
+%aaaaa"hhhhh...aauuhhhhh....s aakkkiiitt....nggghhhhh....+ Poppy men!erit histeris. Kontol
gue masuk sampai pangkalnya ke dalam lubang pantatnya. Sempit banget, sampai kerasa
kontol gue seperti remuk di dalam. Tapi terus gue gen!ot agak lama.
*ima menitan, gue lepas dan dua temen gue yang tadi nger!ain Yani udah siap di belakang
Poppy, mau gantiin. &ue balik ke mi, sementara Poppy mulai men!erit lagi waktu pantatnya
disodomi lagi. Tapi !eritannya hilang waktu mulutnya !uga diperkosa.
+&imana- Kamu mau nurut-+ kata gue sambil !ongkok di sebelah mi dan mengu"ek#u"ek
memeknya yang ber!embut tipis.
+I...iya...iya...+ katanya terbata#bata.
+1agus, sekarang bersihin kontolku,+ kata gue sambil berdiri, menyodorkan kontol gue yang
basah air mani temen gue dan darah dari pantat Poppy. mi menelan ludahnya,
tampangnya tampak !i!ik. Tapi karena takut, dia !ilat !uga kontol gue.
&ila, gue kayak di awang#awang, apalagi dia terus mulai menyedot#nyedot kontol gue.
Setelah lama dia nyepong gue, gue liat tiga temen gue udah selesai. Poppy kayaknya
pingsan. Memek, pantat dan mulutnya belepotan air mani.
+&ue !uga bersihin dong,+ kata temen#temen gue berbarengan.
mi nggak punya pilihan lain. %khirnya gadis imut#imut itu ber!ongkok di depan empat lelaki,
men!ilati dan menyepong kontol#kontol berlendir. Tidak "uma itu, dia !uga gue suruh !ilat
seluruh air mani di badan Yani dan Poppy. Malah, dari memek Yani gue sendokin air mani
dan gue suapin ke mulut mi yang berbibir mungil itu.
+.uuu...huuu...sudahh...sa ya mau pulang...+ mi terisak sambil duduk bersimpuh.
+1oleh, tapi kamu harus !oget dulu,+ kata gue sambil melepas ikatan di tangannya.
mi seperti kebingungan. Tapi tiba#tiba ia men!erit karena temen gue tahu#tahu
menyabetkan ikat pinggangnya, kena payudara kirinya. +%yo "epet !oget/+ bentaknya.
Takut#takut mi berdiri, tapi kali ini temen gue yang lain menampar pantatnya dari belakang.
+$oget yang hot/+ bentaknya.
%khirnya mi mulai meliuk#liukkan tubuhnya. Merangsang banget, gadis ber!ilbab tapi bugil,
!oget di depan gue. &ue tun!uk selangkangannya. +%yo, gerakin pinggulmu ma!u mundur
sampai memekmu kena telun!ukku ini,+ kata gue.
mi nurut. Pinggulnya ma!u mundur sampai memeknya yang ber!embut tipis nyenggol
telun!uk gue. Pas mau nyenggol kelima kalinya, senga!a gue sodok agak ken"eng sampai
seperti menusuk klentitnya. mi men!erit kesakitan.
Sekarang dia malah ketakutan waktu tiga temen gue ikut !oget di sekelilingnya sambil
memegang#megang buah dada, pantat dan memeknya.
+$ogetmu bikin aku nga"eng nih/+ kata gue sambil menga"ungkan kontol gue yang emang
udah tegang banget.
Temen#temen gue ketawa ngakak lalu memegangi kedua tangan mi dan
menelentangkannya di lantai.
+%aahhh....!anngaaaannnn....ka lian !ahaaaattt...aaahhhh...+ mi men!erit dan meronta#
ronta. Satu kakinya dipegangi temen gue, satu lagi gue pegangin, ngangkang lebar banget.
mi nangis lagi, waktu ngerasa memeknya mulai kesenggol kepala kontol gue. ,ewek
mungil ini men!erit keras waktu !ari gue dan temen gue menarik bibir memeknya ke kanan
dan kiri. Terus, kontol gue mulai masuk ; senti dan tarikan langsung dilepas. Sekarang
kontol gue ke!epit memek perawan yang sempit.
&ue ambil posisi, pegangan dua buah dadanya yang mulus sambil !empol dan telun!uk gue
men!epit pentilnya.
+%ku harus adil dong, masak saudaramu dapat kontol, kamu nggak-+ kata gue sambil
dengan tiba#tiba mendorong kontol gue ma!u dengan kekuatan penuh. %kibatnya luar biasa.
mi men!erit sangat keras. &ue sendiri merasa kontol gue merobek sesuatu yang sangat
liat. 1egitu kontol gue mentok ke dasar memeknya, gue berhenti sebentar. Kerasa
memeknya berdenyut#denyut meremas#remas kontol gue. Pelan#pelan gue merasa ada
"airan hangat membasahi kontol gue. Itu pasti darah perawannya.
%khirnya, %1& imut#imut itu men!erit#!erit tak berhenti waktu kontol gue ko"ok dengan gerak
"epat di dalam memeknya. %palagi temen#temen gue asyik meremas#remas teteknya.
Malah, kerasa ada yang mulai nusuk pantatnya pakai !ari. %da lagi yang memaksanya
ngemut kontolnya.
Nggak lama, gue pindah kontol ke pantatnya setelah mi dibikin nungging. *agi#lagi mi
men!erit histeris, sebab pantatnya yang lebih sempit dari memeknya itu tetap bisa gue !ebol
pakai kontol gue. Seperti dua "ewek lainnya, sekarang mi telentang di atas dada gue,
terus memeknya yang berdarah disodok kontol temen gue dari depan. Mulutnya sekarang
malah dipaksa ngemut dua kontol sekaligus.
Sekarang mi gue paksa nungging di atas dada temen gue sambil kontolnya tetap di dalam
memek "ewek yang baru lulus SM itu. Dua kontol masih berebut masuk mulutnya. Dari
belakang, sekarang gue "oba masukin kontol gue, bareng kontol temen gue yang sudah
masuk duluan.
mi merintih kesakitan, waktu kontol gue bisa masuk. Pas kontol temen gue masuk sampai
pangkalnya, gue sodok keras#keras sampai kontol gue !uga masuk sampai pangkal. mi
memekik keras, sebab terasa ada yang 0krekk0 di dalam memeknya. Selaput daranya
mungkin sobek lebih lebar lagi.
&ue ambil kontol karet punya temen gue, terus gue tusukin !auh#!auh ke dalam anusnya.
Memeknya !adi terasa tambah sempit a!a. mi mengerang pan!ang waktu gue nggak tahan
lagi, ngo"okkan kontol beneran dan kontol karet makin "epat.
+Minggir...minggir...+ kata gue ke dua temen gue yang lagi memperkosa mulut mi. ,epet
gue masukin kontol gue ke dalam mulut berbibir mungil itu dan, sedetik kemudian, air mani
gue tumpah banyak banget di dalam mulutnya.
mi sudah lemas waktu dia ditelentangin dan tiga temen gue antri ngo"ok "epat#"epat lalu
nembak di dalam mulutnya.
,ewek itu betul#betul tak berdaya. Saat temen gue yang terakhir nyemprot ke dalam
mulutnya, dia malah sudah pingsan. Mulutnya yang terbuka betul#betul putih, penuh air
mani. Malah, wa!ah imut#imutnya !uga ikut basah.
888
Tiga "ewek itu sekarang sudah di mobil lagi. Mulut#mulut mereka yang penuh air mani
sudah dilakban, sedang tangan diikat di belakang punggung. Tiga "ewek bugil itu
digeletakkan begitu sa!a di lantai tengah mobil. Yani yang pertama siuman, merintih dan
menggeliat. Dua temen gue yang !aga di !ok tengah lalu mengangkatnya hingga duduk di
tengah#tengah. *agi#lagi payudara montoknya diremas#remas dan putingnya disedot#sedot.
Yani "uma bisa merintih.
Tapi ia mengerang kesakitan waktu dua u!ung gagang kuas lukis yang run"ing didorong di
atas dua putingnya sampai tak bisa ma!u lagi.
+Ini bagus dan menarik,+ kata temen gue lalu mengikat empat kuas dengan karet gelang di
dua u!ung gagang kuas, masing#masing dua kuas. Ia lalu merenggangkan kedua kuas dan
menyelipkan payudara Yani di antaranya. Selan!utnya, tarikan dilepas sehingga kuas
kembali merapat dan men!epit erat gumpalan daging montok itu di pangkalnya. Dua buah
dada Yani diperlakukan seperti itu, sehingga menggelembung dan makin lama makin terlihat
merah kehitaman. Yani merintih dan menggeliat#geliat kesakitan.
*alu Poppy yang menyusul siuman !uga diperlakukan sama. Terakhir, begitu sampai
Kasongan, mi siuman. Perlakuan yang diterimanya nyaris sama. 1edanya, "uma dua kuas
yang men!epit di payudaranya. Tapi, pasti sakit sekali karena yang di!epit adalah dua
putingnya sekaligus.
'umah Yani dini hari itu sepi sekali. Maka mobil langsung masuk garasi yang memiliki pintu
tembus ke kamar Yani. Tiga pigura besar langsung disiapkan temen#temen gue. *alu
"ewek#"ewek yang masih menggeliat kesakitan itu, kita 0pigura0 dengan tangan terikat di
)rame atas, kaki di )rame bawah.
+Ini pasti lu"u,+ kata temen gue sambil bawa masuk dongkrak mobil. Diputarnya dongkrak
sehingga bagian pengangkat turun merapat dan ulirnya yang berdiameter tiga senti
menon!ol tiga senti. *alu dibuatnya mi duduk di atas dongkrak. <tomatis besi berulir
menusuk memeknya. *alu diputarnya lagi dongkrak sehingga turun dan besi berulir naik.
mi mengerang kesakitan, sebab begitu besi pengangkat rapat, besi berulir itu men"uat ke
dalam memeknya sedalam 45 senti lebih.
Darah perawannya ber"ampur air manipun menetes ke dongkrak dan lantai keramik putih.
Sedang Yani dan Poppy dipigura pada posisi berdiri. Dua puting Yani dan Poppy lalu
disentuh dengan raket nyamuk. Seke!ap tapi dua "ewek itu langsung melon!ak dan
mengerang kesakitan. *alu gagang raket ditusukkan ke dalam memek Poppy. *ubang
pantatnya dimasuki lima kuas dengan bulu di dalam. Di memek Yani gue masukin dua
baterai besar dan satu di pantatnya.
Tiga buah pan"ing lalu gue ikat di pigura Yani. *alu, tiga kail gue tan"apkan di pentil dan
klitorisnya. Yani mengerang hebat waktu tali pan"ing gue gulung sampai menarik tiga titik
peka itu. Sampai akhirnya, Yani pingsan lagi.
+Kamu berdua harus pingsan lagi ya-+ kata gue kepada Poppy dan mi yang ketakutan
waktu ngelihat enam tusuk gigi lan"ip di tangan gue.
Pertama#tama Poppy yang mengerang hebat waktu dua tusuk gigi gue tan"epin di dua
pentilnya sampai lima senti. Darah lalu mengalir dan menetes lewat u!ung tusuk gigi. 7aktu
klentitnya yang gue tusuk dari bawah sampai tembus ke atas, Poppy mengerang lagi dan
tubuhnya ke!ang sampai akhirnya lemas, pingsan.
Sekarang mi yang ketakutan. &ue tarik satu persatu putingnya, gue tusuk tembus
melintang sehingga nyangkut di gagang kuas. Darah !uga menitik lewat u!ung tusuk gigi.
Seperti Poppy, dia !uga pingsan waktu klentitnya !uga gue tusuk tembus melintang.
888
Keadaan sepi, gue dan temen#temen membuka lebar korden ruang tamu, lalu menyalakan
lampu. ,epat kami "abut dari situ sambil melihat pemandangan indah di ruang tamu...
888
Seminggu kemudian, gue mampir ke rumahnya. 1erlagak nggak tahu, toh Yani, Poppy dan
mi !uga nggak tahu kalo gue yang merkosa mereka. Tapi gue kaget !uga waktu yang
membuka pintu bukan mereka, tapi seorang gadis ber!ilbab putih pan!ang dan !ubah ungu.
+Saya Kantuningsih. Saya kos di sini,+ kata gadis berwa!ah khas $awa itu.
+1u Yani kemana-+
+1u Yani sekarang tinggal di Klaten...+ sahutnya.
<w... ow... gue ke"ewa. Tapi entar dulu, kapan#kapan si Kantun ini perlu disodok !uga
memeknya. Temen#temen gue harus dikasih tau /
%ku beker!a sebagai pembantu disebuah rumah tangga. Keluarga itu terdiri dari sepasang
suami istri yang sudah berumur. Karena anak:nya sudah menikah dan tidak tinggal
bersama mereka, pasangan manula itu menerima kos:an. Yang kos disitu hanya seorang,
lelaki, umurnya ;5 tahunan lah, Doni namanya. %ku memanggilnya dengan sebutan om
Doni, dan dia gak berkeberatan.
<m Doni suka bawa "ewek abg ke kamarnya. Memang kamarnya terpisah dari bangunan
utama dimana pasangan manula itu tinggal. Dia keluar masuk tidak lewat pintu utama tapi
lewat pintu samping disebelah garasi. &arasinya "ukup besar sehingga muat : mobil
ber!a!ar, mobil si bapak dan om Doni. ,ewek yang dibawa sering ganti:, tapi semuanya
seksi. Toket dan pantatnya besar.
Kalo sudah dikamar, aku suka nguping. Terdengar "ekikikan, tapi gak lama kemudian
terdengar erangan si "ewek, pasti sedang dien tot. Napsuku berkobar: kalo sedang nguping
dia ngen tot. Tanpa terasa aku sering meremas: toketku sendiri yang gak kalah gedenya
dengan toket abg nya. Saking napsunya, tanganku kemudian merogoh kedalam ,D ku
mengilik it ilku sendiri sehingga tanpa sadar aku terengah: sendiri didepan kamarnya.
Ketika membersihkan kamarnya, aku membuat posisi kordennya sedemikian rupa sehingga
aku bisa ngintip kedalam kamar. Dia tidak mengetahui bahwa aku bisa ngintip kedalam
kamarnya, dan dari tempat aku ngintip, akti9itas yang dilakukan di ran!ang bisa aku lihat
dengan !elas. Suatu malem, aku lihat dia bawa abg lagi ke kamarnya. Setelah mereka
masuk kamar, segera aku ngintip mereka berdua. Dia sedang menelan!angi "eweknya, lalu
ditelentangkan di ran!angnya. Toketnya besar, pentilnya !uga besar, berdiri tegak.
$embutnya lebat. &ak lama kemudian dia bergabung dengan "eweknya diran!ang,
bertelan!ang bulat. %ku terke!ut melihat kon tolnya yang besar dan pan!ang, sudah nga"eng
dengan kerasnya. Dibandingkan dengan kon tol suamiku di kampung, suamiku punya gak
ada apa:nya.
%ku memang sudah menikah, seperti kebiasaan orang kampung, anak "ewek masih
belasan tahun sudah dinikahkan. Suamiku tetep tinggal didesa menger!akan sawah milik
bapakku. Dengan alasan men"ari tambahan, aku beker!a sebagai pembantu di kota. %ku
pulang kampung gak menentu, tergantung uang yang aku kumpulkan sudah "ukup banyak
atau belum. Karena tinggal misah makanya aku belum hamil, aku !uga belum mau hamil
karena aku merasa masih abg !uga.
Melan!utkan intipanku, dia sudah menan"apkan kon tol gedenya di no nok "eweknya, si
"ewek sudah mulai mengerang keenakan karena en!otan kon tol om Doni di no noknya. %ku
tidak dapat menahan napsuku, segera aku kembali kekamar. Seluruh pakaian aku buka dan
aku mulai meremas toketku dan mengilik it ilku sendiri, makin lama napsuku makin
memun"ak sampai akhirnya dengan erangan pan!ang aku nyampe !uga. Pengen rasanya
aku ngerasain kon tolnya keluar masuk di no nokku. Selan!utnya setiap dia membawa abg
ke kamar, aku selalu ngintip akti9itasnya dan berakhir dengan terkaparnya aku diran!angku
setelah nyampe akibat ngilik it il sendiri.
%ku mulai pasang aksi untuk memikat dia. Suatu malem minggu, dia tidak kemana:. %ku
mengenakan ba!u terusan dari bahan kaus yang ngepas di badan. %gak mini sehingga
pahaku terlihat dengan !elas. 1agian dadanya agak terbuka, aku tidak mengenakan bra
sehingga toketku yang montok bergerak: kalo aku ber!alan. Kalo aku membungkuk, toketku
seakan mau lon"at keluar dari belahan ba!uku di dada. %ku make ,D yang mini, karena
memang semua ,Dku yang tidak banyak itu mini modelnya, malah ada yang minim sekali.
+<m, kok nga!ak "eweknya+, tanyaku sambil menyiapkan makan malem. ntuk yang punya
rumah, me!a makannya terpisah di ruang utama. Mereka sedang dan pergi menginap
dirumah salah satu anaknya. +6nggak+, !awabnya sambil menyuap makanan yang
kuhidangkan.
Senga!a aku membungkukkan badanku ketika meletakkan lauknya di me!a makan. Dia
melirik ke arah toketku yang montok. +6mangnya om gak pengen+, pan"ingku lagi. +Pengen
apa+, tanyanya. +Kan biasanya sama "eweknya, asik:an+, godaku lagi. +Kamu suka nguping
ya+, katanya sambil tersenyum. +&ak usah nguping !uga kedengaran kok om, "eweknya
keenakan+, !awabku lagi. Dia diam sa!a dan meneruskan makannya. %ku menambah air
minumnya, ketika menambah air posisiku agak membungkuk. Kulihat matanya segera
menerobos belahan dadaku dan 0men!ilat0 toketku. +Kamu montok ya Nes+, katanya,
kelihatannya usahaku untuk meman"ing perhatiannya mulai ada )ollow upnya. +1esar gitu,
sering diremes ya Nes+, katanya lagi. +Siapa yang ngeremes om, paling Ines remes sendiri+,
!awabku terus terang. +Kok diremes sendiri+, tanyanya. +%bis gak ada yang ngeremesin sih+,
kataku sambil tersenyum menggoda. +%ku remesin mau enggak+, katanya lagi to the point.
+Ntar "eweknya marah+, kataku. +%ku gak punya "ewek kok+, !awabnya. +Yang suka om
bawa itu siapa+, tanyaku. +,uma temen, dia pengen aku !uga pengen, !adilah+, !awabnya.
+Temennya banyak ya om, "eweknya ganti: terus+, kataku lagi. +1osen dong kalo sama
yang itu: terus, kan perlu 9ariasi+, !awabnya lagi. +Mau gak aku remes+.
+Kok om mau ngeremes Ines sih, kan Ines "uma pembantu+, kataku. +1iar kamu pembantu
tapi kamu gak kalah "antik dan se=i sama abg, lagian kamu masih abg !uga kan+, !awabnya.
%ku tau dia sudah terangsang dengan omongan barusan. %ku diam sa!a, membereskan
peralatan makan dan kubawa ke dapur. Demikian !uga dengan makanan yang tidak habis
dimakan, aku bawa dan simpan di lemari dapur. %ku men"u"i peralatan makan.
Dia berdiri dibelakangku, memelukku dan tangannya langsung meremes toketku. +Nes, toket
kamu ken"eng ya, besar lagi+, katanya sambil terus meremes toketku.
Napsuku sudah berkobar, aku berhenti memn"u"i peralatan makan dan bersandar
didadanya menikmati remasan tangannya di toketku. Tangan satunya segera mengelus
pahaku, sedikit demi sedikit tangannya naik dan terasa ba!uku tertarik sampai atas.
Kemudian tangannya ke selangkangan dan !arinya menggesek#gesek bagian sensiti) ku dari
atas ,D. +Nes, sudah basah sekali>, katanya. +Kamu sudah napsu ya+. Mendengar itu aku
tambah terangsang dan aku semakin merenggangkan kaki. Kemudian aku merasakan
!arinya menyelinap ke balik "d dan terus masuk ke no nok ku. +$embut kamu lebat ya Nes,
pantes napsu kamu besar+, katanya.
&erakan !arinya enak sekali, dia pintar memainkan !arinya, apalagi setelah dia menambah
!arinya untuk masuk ke no nok ku. aku sendiri sudah tidak ingat lagi apakah waktu itu aku
sempat mengeluarkan suara atau tidak. tangan yang satu tetep meremas#remas toketku.
1eberapa saat aku biarkan dia begitu karena aku !uga merasa enak sekali.
Kemudian aku membalikkan diri dan berhadap#hadapan dengan dia. Tangannya seperti
tergesa#gesa merauk ba!u di kedua pundak ku dan ditarik ke bawah hingga terbuka dada
ku. Kemudian dia men!ilat dan mengisap#isap pentil ku. aku benar benar terangsang dan
sudah tidak bisa mengatur diri lagi. aku !uga mulai gemes dan menggenggam kon tolnya
dari atas "elananya, terasa sudah menegang dan terasa ukurannya besar sekali.
1egitu penasaran hingga aku menarik kepalanya yang sedang berada di dada ku dan aku
"ium bertubi#tubi. Dia aku dorong sedikit#sedikit ke belakang sampai menubruk kursi di
belakang nya. Kemudian aku paksa duduk dia. 'esleting "elananya aku buka dan segera
bersama dengan "dnya aku turunkan. Dia hanya diam melihat apa yang aku lakukan. kon
tolnya besar dan pan!ang dan tidak sabar lagi aku untuk men"iumnya, men!ilat sekitar
u!ungnya. 1aru sebentar sa!a sudah terasa "airannya keluar sedikit dari u!ungnya.
Selan!utnya mulai kuemut. Terasa kon tolnya penuh di mulut. Tapi baru sebentar dia sudah
minta segera dilepas karena gak mau keluar di mulutku.
Setelah aku lepas kon tolnya dari mulut, aku segera naik keatasnya yang sedang duduk di
kursi itu. aku !uga sudah tidak sabar lagi, kapan "d dilepas !uga aku tidak ingat lagi. kon
tolnya aku genggam dan sedikit#sedikit aku masukkan ke no nokku, terasa kon tol yang
besar masuk. Dia sedikit menarik na)as ketika kon tolnya masuk. ?<m, enak banget deh kon
tolnya@>, kataku. +Kamu dah napsu banget ya Nes+, !awabnya. Ketika aku mulai gerak, dia
berkali#kali mendesah dan memanggil#manggil namaku. aku !uga tidak bisa menahan
perasaan yang enak itu dan berkali kali menyebut#nyebut namanya. %khirnya dia tidak tahan
!uga berdiam diri, segera dia memeluk aku dan membenamkan mukanya ke dadaku. aku
hanya dapat mengelus#elus rambutnya yang ikal itu. 1erkali#kali kon tolnya aku !epit dan
setiap di !epit, aku !uga merasakan enak di dalam no nokku. Tapi dia tidak bisa lama#lama,
dia bilang sudah tidak tahan lagi, tapi aku tidak ingin selesai sekarang, aku sedang benar#
benar menikmati kon tol besarnya.
Dia takut pe!unya keluar di dalam aku, tapi aku sudah bilang biar keluar di dalam. 1elum
sempat aku puas dia akhirnya nge"ret !uga terasa berkali#kali pe!unya keluar dari kon tolnya.
aku diam sampai dia tenang. +Nes, nikmat banget deh no nokmu. *ebih nikmat dari semua
abg yang pernah aku en tot. no nokmu kerasa banget empotannya. Kamu udah pengalaman
ngempot ya Nes+, katanya terengah. +6nggak kok om, "uma dia!ari suami di kampung a!a+,
!awabku. +< kamu dah kawin toh, panter napsunya besar banget, dah lama gak ngerasain
kon tol masuk no nok kamu ya+. katanya sambil tersenyum. %ku bangkit dari pangkuannya.
Terasa pe!unya mengalir keluar dari no nokku. Dia segera menarik aku kekamarnya.
+Terusin di kamarku ya Nes+, katanya. Terasa dia mulai men"iumi rambut ku dari belakang
dan terasa bibirnya menyentuh kuduk dan berkali kali menge"upnya, aku men!adi
terangsang ketika itu dan terus dia men"iumi punggung ku. Terus dia memegang kedua
lengan ku dan membalikkan badan ku sehingga berhadapan. Dia memandang muka ku dari
dekat dan salah satu tangannya memegang dan meremas remas toket aku. Kemudian dia
men"ium aku dengan na)sunya dan aku pun menerimanya dengan saling menghisap lidah.
aku begitu terangsang hingga terasa no nokku semakin basah. kemudian aku duduk di
tempat tidurnya dan terus merebahkan diri.
kedua kaki aku dia pegang dan perlahan#lahan dia buka hingga selangkangan aku terlihat
lebar#lebar, kemudian kaki kutekuk. Sambil men"iumi paha ku, sedikit demi sedikit
kepalanya terus naik ke atas. ,iumannya begitu membuat aku terangsang dan aku sudah
sedikit mendesah, apalagi ketika bibirnya sudah dekat benar dengan selangkangan.
Kemudian dia berkata ?Nes, sudah basah sekali@keluar banyak sekali. Kamu dah napsu
lagi ya>. Mendengar itu aku !adi bertambah terangsang, ?<m@!ilat@dong@>, desahku.
Mukanya segera dibenamkannya di selangkangan ku, dan tidak tahan lagi, kepalanya aku
pegang dengan agak kuat dan aku tekan ke mulut no nokku. Terasa dia mulai men!ilat dan
men"iumi sekitar it ilku, dan terasa sekali lidahnya bergerak kesana kemari, benar#benar
nikmat, beberapa kali it ilku dikulumnya. Tapi dia tidak sampai memasukkan lidahnya ke
dalam no nokku. Ini nikmat sekali, tidak seperti kon tol, lidahnya terasa seperti benda hidup
yg bergerak berak di dalam no nokku, dia begitu pintar memainkan lidahnya.
Dia naik ke tempat tidur. kemudian aku minta merubah posisi agar aku dapat mendekat ke
kon tolnya. segera aku pegang kon tolnya sambil mengelus#elus pangkal kon tolnya. Kepala
kon tol beberapa kali aku ke"up dan di !ilat, terutama u!ungnya yang ada belahan tempat
"airannya keluar itu. Dengan u!ung lidah sedikit ditekan, belahan u!ung kon tolnya aku !ilat,
terasa asin. sedikit#sedikit terlihat "airan yg agak lengket itu keluar dari u!ung kon tolnya.
Terdengar suaranya menahan karena napsu.
Kemudian kepala kon tolnya aku kulum dan aku mainkan dengan lidah berkali kali didalam
mulut, u!ungnya aku hisap seperti menyedot minuman, kon tolnya berdenyut dan keluar
sedikit "airan dari u!ungnya. Sementara itu dia terus men!ilati no nokku dengan posisi AB.
aku tetap terlentang dan dia berada di atas. Tapi terus dia memberi kesempatan ke aku
dengan merubah posisi men!adi terbalik, aku berada di atas dia. aku !adi lebih bebas
mengemut kon tolnya yg berukuran besar itu, terus aku masukkan kemulut sampai se
maksimal mungkin. air liur senga!a aku keluarkan banyak agar terasa li"in dan mudah
mengeluarkan dan memasukkan kon tolnya kemulut.
Karena sudah nge"ret, dia bisa bertahan lebih lama selama kuemut. $ilatannya di seputar it
il !uga enak sekali terasa, beberapa kali terasa !arinya !uga masuk ke no nok, entah berapa
!ari, tapi yg !elas bukan satu !ari. Karena begitu asyiknya, tidak terasa udara kamar semakin
panas karena !endela tidak dibuka. aku merasa keringat dari sekitar leher mengalir ke
bawah melewati belahan toketku.
Setelah agak lama dalam posisi AB kemudian dia mulai bergerak merubah posisi. Dia
mundur ke bawah dan badannya keluar melewati selangkangan kaki. Terus dia berlutut di
tempat tidur dan tetap minta aku untuk nungging, dia mulai mendekati mulut no nok dari
arah belakang. pelan#pelan kon tol yg besar itu masuk ke dalam no nokku, terasa agak
susah masuknya, padahal aku sudah sangat basah dan li"in. Ketika dia mulai bergerak
memainkan kon tolnya keluar masuk kedalam no nok, dia berkata ?Nes@.enak sekali
@.ke"ang banget rasanya no nok kamu ngeremes kon tolku@.>, berkali kali aku !epit kon
tolnya dan setiap di!epit, tangannya menggenggam pinggul ku lebih ken"ang lagi, sampai
akhirnya dia menyudahi sendiri posisi ini.
Terus dia merubah posisi, duduk berhadap#hadapan dan aku seperti di pangkunya. Terasa
kon tolnya lebih masuk kedalam aku dan terasa u!ungnya menyentuh bagian yg paling
dalam. Dia dan aku dengan irama teratur menggerak#gerakkan pinggul masing masing
sehingga terasa benar benar nikmat sekali. aku mendesah: keenakan dengan keras. 1adan
ku dan om Doni sudah basah dengan keringat.
Kemudian dia mendorong aku sehingga aku terlentang di tempat tidur yang sudah mulai
a"ak#a"akan itu. Posisi sudah berubah men!adi posisi normal dan dia terus semakin "epat
gerakkannya, dan aku bilang ke dia untuk nyampe sama#sama. 1eberapa saat kemudian
dia nge"ret, terasa "airan panas seperti menyembur ke dalam no nokku berkali kali, dan aku
pun menyusul nyampe, berkali#kali. aku !epit kon tol nya sampai terasa badan begitu lemas
dan tidak bergerak, hanya na)as yang terputus putus seperti habis lari pagi sa!a. Kemudian
dia men"iumi bibir aku, dan sambil berbisik ?terima kasih Nes, nikmat banget. kapan: kita
ngen tot lagi ya+. Dia rebahan di samping ku dan memandang ke langit langit, kemudian aku
merubah posisi miring kesamping menghadap dia, ?Kalo om sama Ines, terus "ewek: om
mo dikemanain+. +dah ada kamu, ngapain "ari lagi yang lain+, !awabnya.
Seminggu ini dia menepati !an!inya, gak bawa abg ke kamarnya. Malam minggu berikutnya,
om Doni mengulangi lagi memberi aku kenikmatan. Tentunya aku tidak menolak a!akannya.
Di kamarnya, dia mendekatkan wa!ahnya perlahan, napas hangatnya menerpa wa!ahku.
%ku meme!amkan matanya dan perlahan bibirnya mendarat lembut di bibirku. %ku tak
menolak ke"upan tersebut, kembali bibirnya mendarat di permukaan bibirku. Dike"upnya
lagi perlahan, dan mulai melumati bibirku.
%ku terpe!am membalas lumatannya. Ke"upan dan lumatan nya bergerak men!auhi bibirku
men!alar sepan!ang rahangku, bergeser turun men!ela!ahi leherku. Menge"up dan men!ilati
dengan lidahnya yang kasap terus keatas menu!u wilayah belakang telinga dan mengulum
"uping telingaku dengan lembut. %ku memegang erat pergelangan tangannya, ><m@.>
desah ku. Kedua tanganku meraih keatas dan merangkul bahu dan lehernya. ,iuman dan
lumatan bibirnya makin bergelora. >.mhhhh>, desahku perlahan.
Dia meraih tubuhku dan merebahkannya di tempat tidurnya. Kembali lidahnya men!alar dari
bibir ranum bergerak menyusuri rahang terus menge"up leher dengan bergairah. Terus
keatas ke balik "uping telinga, men!ilati dan melumati nya. ><m@.> ,rintihku perlahan.
Tangan nya tak tinggal diam mulai men!alar meraba #elus permukaan toketku yang masih di
balut pakaian itu. Terus turun ke bawah menemukan tepian kaos dan menyelusup kedalam.
Meraba# mengelus permukaan kulit ku dengan !emarinya. >Mmmhhhh@@oohhhh>, kembali
aku mengerang. pakaianku mulai tersingkap dan dengan "ekatan pula !arinya melepas kait
braku dan melepas pakaianku lewat kepala.
Dia menge"up pangkal leherku, terus kebawah, men!ilati permukaan kedua toket montokku
bergantian. .ingga@>%hhhh@..om@.>,erangku seraya menggeliatkan tubuhku saat kedua
bibirnya men"u"upi pentilku. 1ergantian pentil yang kiri dan kanan sehingga membuatnya
mengkilap karena basah. Kulumannya pada pentilku yang telah mengeras itu terasa sangat
nikmat.
Kedua tanganku mengerumasi rambutnya dan terkadang menyelusup ke balik kaosnya.
Sembari men"u"upi kedua pentilku tangannya bergerak turun mengelus kedua pahaku yang
ditumbuhi bulu halus. Dia bangkit dan melepas kaosnya dan "elananya. Kita kini dalam
keadaan hampir telan!ang hanya ditutupi ,D. ><m@..ahhhh@@..>, erangku tatkala
mulutnya men"u"upi no nokku yang masih terbalut ,D tipis itu. Kedua tangannya tak tinggal
diam mengelus dan merabai kedua toketku.
$arinya !uga turun dan mengelus permukaan paha, menyelinap ke balik karet "dku dan
mengurut perlahan. ><ghhhh.> ,aku tersentak saat !emarinya menyelusup ke dalam no
nokku yang telah lembab itu. Mataku membeliak dan menggelin!ang dengan napasnya
seperti tersedak. Seluruh permukaan bagian dalam no nokku telah basah dan berdenyut#
denyut. &erakan !arinya mengelitik seluruh pemukaan peka didalamnya. Dia kembali
menarik !arinya yang telah basah dan men"u"upi !arinya sendiri membersihkan "airan yang
menempel pada !arinya.
Tangannya kembali bergerak meraih karet ,Dku, menariknya hingga terlepas. 1egitu !uga
,Dnya !uga telah terlepas. Dia meraih kedua kaki ku, menge"upi betisku dengan lembut,
men!ilati dengan lidahnya yang kasap, turun terus ke bawah men!ilati paha bagian dalam
kedua kaki ku bergantian. ><m@@..>, kembali aku mendesahi saat bibirnya mendarat pada
bukit no nokku yang diliputi !embut yang lebat. >Nikmati a!a>, u!arnya.
*idahnya men!ilati permukaan no nokku dan mendesak masuk lebih dalam. >%ahhhhh
...ohhhhhhh> ,erangku lagi. Menemukan it ilku disana langsung di!ilat dengan hisapan
bertubi#tubi. Pinggulku bergerak#gerak gelisah mengimbangi serbuan lidahnya. Kedua
tanganku menggerumasi rambut nya dan menekankan kepalanya.
+<m@@@..uhhhhhhhh>, aku melenguh kembali. Seluruh permukaan bagian dalam no
nokku itu telah basah dengan aroma khas yang makin membangkitkan napsunya. $ilatan
dan hisapan yang dilakukannya membuat aku menggerin!al hebat, menggeliat#geliat di
bawah tekanan kedua tangannya pada pinggulku. &elombang demi gelombang nikmat
makin bergelora menyeret diriku hingga tak tertahankan lagi. ><m .ooohhhhhh>, !eritku saat
aku nyampe. Tubuhku melenting, kedua tanganku men"engkeram bahunya dengan kuat.
1eberapa menit situasi itu berlangsung. Dia membiarkan aku menikmatinya.
Dia merangkak naik perlahan, merebahkan tubuhnya diatas tubuhku. 1ergoyang ke kanan
dan kekiri menyibakkan kedua paha ku yang se"ara naluriah membuka memberikan ruang
pada pinggulnya untuk merapat. %ku membuka mataku, napasku masih memburu dengan
keringat pada kening dan toketku. ><m, nikmat banget deh, padahal belum dien tot+, kataku
lirih. >Nikmati sa!a Nes@> u!arnya. Sambil tersenyum aku menarik kepalanya kearahku,
kulumat dengan ganas bibirnya. Dia kembali bergerak menggosok kon tolnya menelusuri
permukaan no nokku. Ma!u # mundur.
+<hhh@@om@@@@ya disana@> ,Kembali aku melenguh karena gerakannya. Kedua
tanganku yang tadi memeluk lehernya turun ke bawah dan men"engkeram pinggulnya.
Kutekan inggulnya kebawah lebih kuat dan kedua kakiku mengun"i di belakang
pinggangnya. Dia terus bergerak ma!u mundur menggesekkan kon tolnya ke no nokku.
Naluriah aku bergerak seirama gerakannya. Sesekali kepala kon tolnya menusuk@
><hh@..> desis ku karenanya.
Dia mengangkat tubuhnya hingga duduk berselon!or. Menarik pinggulku menumpu paha
kedua kakinya. Kedua kakiku menekuk di sisi tubuhnya dalam posisi masih berbaring. no
nokku semakin terkuak. Seraya menggenggam pinggulku, dengan tangan kirinya dia
mengarahkan kon tolnya tepat pada no nokku. Dengan memegang batang kon tolnya dia
mendorong kedepan@.. ><m..+, desahku lirih. Dia mendorong kembali, tak terlalu dalam,
hanya kepalanya yang menyeruak no nokku. %ku memegang lengannya menahankan
dorongan yang terlalu !auh. Dia bergerak Dengan !arinya yang menggenggam kon tolnya
untuk membatasi, hanya u!ungnya sa!a yang masuk, dia menggerakkan kon tolnya keluar
masuk no nokku. ><oooohhhh@@..,ohhhh@.//> , desahku keras. Pinggulku ikut
menggerin!al mengimbangi gerakan kepala kon tolnya.
Dia mengelus lututku dengan perlahan. ><ooohhh@@om@>, aku merintih berulang kali.
%ku menggerakkan pinggulku, bergoyang dan berputar# putar. &erakan itu menyebabkan no
nokku yang telah basah itu serasa di aduk C aduk oleh kepala kon tolnya. ><m...>, panggilku
lirih. >.mm...>, dia "uma menggumam, +Kenapa-+. +'asanya makin nikmat om+, erangku
lagi. +om..>, !eritku ke"il seraya memutar pinggulku perlahan. Tubuhku bergetar, pahaku
menge!ang.
Perlahan kon tolnya tenggelam mili demi mili di telan no nokku. aku men"oba duduk,
memeluk ketat lehernya, menggigit ke"il pundaknya dan mendesakkan tubuhku turun,
hingga seluruh kon tolnya terbenam utuh. >%ah+, !eritku. *angsung aku merebah ambruk
menyeret tubuhnya. kedua kakiku langsung kusilangkan di belakang mengun"i pantatnya.
Dengan napas tersengal Csengal kami berbaring melekat erat. Dia mengangkat wa!ahnya
menatap wa!ahku yang berpeluh. %ku menge"up keningnya, +om, tuntaskan dong+, pintaku
lirih. no nokku terasa men"engkeram erat kon tolnya. Dia bergerak naik hingga kon tolnya
terlepas kembali dari "ekalan no nokku.
>Mmmhhh@uh)>, dia mendesis. Kedua tangannya bergerak turun menemukan kedua
pahaku, ditariknya kedua kakiku keatas melewati lengannya, mengun"i kedua lututku
dengan lengan dan sikunya. Sehingga pinggulku mengangkat menguakkan no nokku. <m,
.lagi@lagi@@@terusskan sekarang@/>, pintaku parau. >1ener ini@- >, tanyanya kurang
yakin. >Sekaraaanng@@..om, ssekaraaang, Ines ga@tahann..ayoo../> ,rengekku lagi seraya
menekan pantatnya kearah tubuhku lebih erat. >%yo@.om+, rintihku tatkala dia
menempelkan kepala kon tolnya ke permukaan no nokku dan bersiap mendorong. !ung
kon tolnya yang tegak dari tadi mendesak masuk.
%ku men"oba membantu mempermudah dengan menggerakkan pinggulku. Dia dengan
sabar menunggu, menekan pelan, sangat pelan. ><hh@@@.om@@.>, aku kembali
mengerang. Dia menghentikan tekanan.
Diiringi !eritanku dan tan"apan kukuku ke punggungnya, kepala kon tolnya kembali
membelah no nokku. Kedua bola mataku membeliak. tubuhku menggigil dan "engkeraman
kedua tanganku semakin kuat pada pantatnya. >%hhhhhh@@@@@@///> ,rintihku. Tubuhku
menge!ang, kepalaku mendongak tatkala dia bergerak mendorong perlahan. Mataku
membeliak menikmati mili demi mili masuknya kon tolnya ke no nokku. Dia kembali
mendorong pinggulnya dengan perlahan membenamkan seluruh kon tol besarnya ke dalam
no nokku. Dia mulai bergerak perlahan naik turun, merasakan !epitan dan denyutan no
nokku mengurut dan memi!at kon tolnya.
><m...+, erangku semakin keras tak beraturan lagi. Tubuhku yang telah berkeringat di sana
sini mengelin!ang#gelin!ang dengan hebat ditingkahi gerakan naik turun tubuhnya diatasku.
Kaki kananku terlepas dari siku Doni dan mengun"i ke belakang pinggangnya.
Terkadang dia berhenti se!enak, tetapi dengan mengedan mendenyut#denyutkan kon tolnya
di dalam no nokku menimbulkan 9ariasi tekanan yang berbeda # beda pada permukaan no
nokku. Peluh telah ber"u"uran membasahi tubuh kami. ><hhh,@@.ahhhhhh,@@@@.>, !erit
ku setiap denyut#denyut kon tolnya dalam tubuhku menyentuh pusat birahiku.
>*agiii@..teruss@@..ahh@..>. Dia terus bergerak naik turun diatas tubuhku, aku merasakan
nikmat yang luar biasa setiap kali kon tolnya menghun!am.
Tubuhku mulai menggigil dan dia tahu aku hampir nyampe. Diapun mema"u gerakan
memompanya, kon tolnya menghun!am keluar no nokku semakin "epat. >Ya om@@@@
ohhh..Ines Dga tahan@lagiii@>, !eritku parau
+%hhhhhhhh@@@@@@@@@.<m@@@..Ines nyampe om@ohh>, !eritku. %ku
melengkungkan punggungku, kedua pahaku menge!ang serta men!epit dengan ken"ang,
seluruhan badanku berkelo!otan dan na)asku tersengal#sengal. %ku merasa lemas seakan#
akan seluruh tulangku "opot. %ku kelo!otan di bawah dengan kedua tanganku memeluk
ketat dan kakiku terkangkang lebar dengan kon tolnya masih ter!epit didalam no nokku. no
nokku berdenyut C denyut dengan "epat, berkontraksi mengurut kon tolnya. Mataku
membeliak, tubuhku melenting dan ku"engkeram pantatnya, menekannya dengan kuat
kearah tubuhku. Dia bergerak makin "epat walaupun makin sulit, karena kun"ian tanganku.
Makin "epat menghun!am dan akhirnya tak tertahankan lagi dengan suatu sentakan
menekan keras kon tolnya menyentuh dasar no nokku, +<ughhh@@@..> ,seraya
menggeram dia nge"ret, beberapa kali menyemburkan pe!u kentalnya dalam no nokku.
1erkali#kali semburan itu terulang hingga daya semburnya melemah dan mereda, lalu
tubuhnya ambruk diatas tubuhku. Setelah mereda dia menggeliat men!atuhkan tubuhnya ke
sisiku. 1erdua kami terdiam sesaat. %ku bergerak menge"up ringan pipinya. >Makasih
om@@@@, gile beneerrr@..> pu!iku. >%panya yang terimakasih> u!arnya sambil merapihkan
rambut yang !atuh di wa!ahku. >Terus terang om, nikmatnya lebih dari ketika kita ngen tot
minggu yang lalu. 7uihhh@.bukan main rasanya>, imbuhku lagi. >Kapan#kapan lagi ya
om-.>pintaku memohon. Dia tak men!awab dan hanya men!atuhkan ke"upan pada kedua
mataku.
7aktu masi skola, aku skola di satu skolah yang berada di komple= perumahan. %ku !uga
heran kok yayasan skolahku bisa dapet i!in membangun skolah dikomple= perumahan bgitu,
padahal setau aku ketika akan dibangun warga setempat protes keras atas pembangunan
itu. Mungkin pihak yayasan duitnya kuat dan mental pe!abat pemberi !in membangun bgitu
bobroknya sehingga semua bisa dibeli dengan uang, skolah itu tetep dibangun dan sudah
ber!alan sekian taun. Seperti biasa warga slalu dikalahkan oleh negara, dalam arti bgitu i!in
diberikan ya warga tidak punya kekuatan apa: untuk protes. Memang si keberadaan skola
itu sangat mengganggu akti9itas warga setempat, Pada saat !am masuk dan !am pulang,
!alan sempit didepan skolah slalu penuh dengan mobil antar !emEut sehingga warga pada
saat itu sulit keluar atau menu!u kerumahnya sendiri. Tapi ya biarlah, itu bukan urusanku,
yang penting aku diskolahkan disitu dan bela!ar disitu. skolahku itu berada diastu !alan
buntu, sepan!ang !alan itu ada F rumah yang berhadapan dengan skolahku. %da rumah
yang besar banget, kayanya tanahnya merupakan : kapling yang di!adikan satu dan rumah
yang standard. Yang besar bertingkat sedang yang biasa ada yang bertingkat ada yang
tidak. 7arga sudah menyesuaikan diri dengan kesibukan sekolah sehingga pada saat aku
datang dan pulang sekolah tidak terlihat warga setempat yang berkeliaran ke"uali para prt
dan satpam. Persis didepan lapangan olahraga skolah ada satu rumah bertingkat, aku
perhatiin setiap ada !am olahraga dibalkon atas ada seorang bapak: yang duduk dan
mengamati kami yang sedang berolah raga. %ku dan kawan:ku suka ngerumpiin kalo si
bapak lagi memperhatiin bodi mulus abg, yaitu kami: yang sedang terbungkus pakean
olahraga yang berupa "elana pendek dan ba!u kaus. Ya biar a!a, paling tu bapak nepsong
ndiri karena memperhatiin kami olahraga. <rangnya si keren !uga, tapi dati !auh liatnya lo.
%ku heran kok si bapak pada !am ker!a berada dirumah, apa gak ker!a dianya, ta!ir amir gak
perlu ker!a kaya gitu. %ku suka iseng kasi dadah ma si bapak, dia membalas dadahanku
sambil tersenyum. temen:ku bilang aku genit, biar a!a, aku iseng !a mo gangguin si bapak.
Sampe satu hari sabtu, aku tetep skola di hari sabtu padahal beberapa skola dah mulai
meliburkan muridnya dihari sabtu. %ku melakukan kesalahan yang dianggap "ukup berat
sehingga masalhku dibawa guruku ke kepsek. <leh kepsek aku dihukum membersihkan
kelasku ndiri setelah akti9itas bela!ar selesai. $adilah aku di sabtu siang harus tetep berada
di kelas sementara temen:ku langsung pulang dan mulai a"ara weekend mereka. Sial
banget aku, ya udah kuker!akan hukumanku se"epat mungkin, aku sapu kelas, lap semua
bangu, bersihkan papan tulis dah terakhir aku pel ruang kelasku, baiknya pen!aga sekolah
menyediakan semua peralatan untuk membersihkan kelas. Se!am kali aku membersihkan
kelas itu sampe selesai. Selesai hukuman aku melapor ke guruku dan dia meninspeksi kelas
sambil memberi aku nasihat agar tidak mengulangi kesalahanku itu. aku hanya mengiyakan.
%ku keluar sekolah dah sepi. 1iasanya aku nebeng temenku pulang karena !alan yang dia
lalui lewat rumah omku dimana aku tinggal. %pa boleh buat, dengan lagkah gontai sku !alan
meninggalkan sekolah. Didepan rumah si bapak aku mendongak memandang kearah
balkon dimana biasanya si bapak menikmati tubuh kami yang masi abege banget. Surprise,
ternyata si bapak ada disitu sambil melambaikan tangannya, aku bales lambaiannya.
+Tunggu+, teriaknya dari balkon rumahnya. aku nggangguk, dan dia menghilang dari balkon.
&ak lama kemudian si bapak membuka pintu pagernya, memang tenyata keren orangnya,
suka banget aku melihatnya. Dia hanya mengenakan "elana pendek gombrang dan kaus
tanpa lengan, terlihat lengannya yang keker berotot. 1odinya tegap atletis, umurnya sekitar
;5an kukira. dia senyum memandangku. matanya berbinar: memandangku yang masi
memakai sragam skolahku. %ku kringeten karena abis membersihkan kelas. +Tumben gini
ari baru pulang, mampir yuk+. %ku ragu memenuhi a!akannya atau enggak. +Ine3 dihukum
om+. +< namanya Ine3 toh, dipanggilnya Iin boleh gak+. +Ya bole a!a om+. +Ya udah, mampir
dulu lah, tu kringeten gitu, makan minum dulu ditempat om, lagian pulangnya !alan ya. Ntar
om anterin deh+. +<m baek amir si+. +Kok amir, nama om bukan amir+. +Iya om amir
ngegantiin amat yang lagi tugas !aga+, !awabku sambil tertawa. +1isa a!a kamu, ayulah
mampir+.
Dia memegang tanganku dan menarik aku masuk kerumahnya. Maksa banget deh, tapi aku
suka tu diperlakukan kaya gitu, aku mrasa dia perhatian banget. Maklum abege kan seneng
banget kalo diperhatiin ma lelaki dewasa ma"em si om. +&ak enak ma tante om+. +<m
tinggal ndirian kok dirumah ini+. +Kok-+ +Ya gak pake kok, kok nya lagi dipake badminton+,
gantian dia menggoda aku. %ku tertawa a!a. Dia menga!ak aku masuk rumahnya. rumahnya
termasuk yang besar walaupun hanya 4 kapling. 'uang tamunya besar, menyatu dengan
ruang makan dan ruang keluarga. %da t9 plasma ;:in"h disertai seperangkat audio system.
%ku melongok ke ruang disebelah ruang makan, rupanya itu dapurnya, minimalis tapi
lengkap dengan lemari es, mi"rowa9e o9en dan o9en gas : pit dan peralatan elektronik
laennya seperti ri"e "ooker, dispenser aGua, blender dan ma"em: yang laen. +Duduk deh,
aku siapin makanan buat kamu+, katanya menyruh aku duduk dime!a makan. +Ine3 kringeten
gini om+. +Mo mandi dulu apa+. +Ine3 gak bawa ganti tu+. +<m pin!emin kaos om mau, tapi
kegedean kali ya+. Daripada badan lengket gak karuan, aku iyain !a tawarannya mandi dulu,
nekat a!a. Dia mengambilkan kaosnya yang gede banget buat aku, dan anduk. Dia
menun!ukkan kamar mandi yang menyatu dengan w" yang ada disitu. %ku segera masuk,
melepaskan semua yang menempel dibadanku, dan segera menyalakan shower. Seger
banget kringeten gitu diban!ur air dingin. aku sena!a kremas sekali karena lengket banget
seluruh badanku dari u!ung rambut sampe u!ung kaki. 1ayangin !a siang gitu disuru
membersihkan kelas, mana panas lagi, a"nya dah dimatiin karena !am pela!aran dah usai.
Karena mandinya lengkap !adi "ukup lama aku berada di kamar mandi, selesai mandi aku
melap seluruh badan dan rambutku dengan anduk yang diberikan. 7ah dalemanku !uga
basah karena kringet, aku nekat a!a gak pake daleman lagi. daripada lengekt lagi pake
daleman yang basah karena kringet gitu. Paling si om nepsong liat aku gak pake daleman,
aku tertawa !a dalem hati. 'ambutku basah, hanya aku rapikan dengan tangan. %ku keluar
dari kamar mandi dengan menenteng pakean kotorku. +7ah seger tu, kramas !uga toh,
pantes lama air, om kira skalian bobo dikamar mandi+. Dia tersenyum memandangku,
matanya makin berbinar melihat penampilanku sehabis mandi. 1a!u kaosnya yang
kegedean men!adi rok yang mini banget buat aku sehingga pahaku yang puti mulus bebas
ditelusuri dengan matanya . +Ni ba!u kotornya masukin di kantong plastik. +wah dalemannya
gak dipake lagi toh+, katanya ketika dia liat aku memasukan !uga dalemanku ke kantong
plastik. +Mo pin!em dalemanku apa+, dia tertawa, +&ak pake daleman kan !adi lebi adem
kan+. +Kok om tau di lebi adem, gak suka pake daleman !uga toh kalo dirumah+. Dia
ngangguk. +Makan tuh, dah om sediain+. Di me!a makan dah tersedia nasi dengan : lauk
dan air dingin. Seegra aku menikmati makanan yang disediain. +<m kok tinggal ndiri si,
mangnya tantenya kemana+. +&ak da tantenya kok+. +<h...+, aku gak nanya lebi lan!ut,
terlalu pri9ate kali ya kalo aku nanya lebi !auh. +Trus gak da pembantu !uga+. +ada,
seminggu dateng :#( kali untuk bebersih ruma dan nyetrika pakean. <m kan ndirian !adi ya
dikit "u"iannya+. +Nyu"i ndiri ya om+. +Iya pake mesin "u"i kan gampang+. +Trus makannya+.
+beli a!a, kalo pagi ya makan roti, sereal, mi instan ato apa a!a yang ada+. +Memangnya om
gak ker!a ya, kok suka ngeliatin Ine3 olahraga+. +abis seksi banget si kamu+. +Trus om gak
ker!a ya+.
+<m ker!a gak tiap ari, om partneran ma temen, dia yang !alanin bisnisnya, om hanya miting
seminggu sekali atau kalo ada maslah dikantor, !adi sempet liatin Iin se=y lagi olah raga+.
+Kok Ine3 om panggil Iin si, om Sunda ya+. +Pinter kamu, tepat skalee+. +Kan orang Sunda
suka ngulang suku kata awal+. +&ak apa kan om panggil Iin+. +Ya gak apalah om, Ine3 gak
masalah mo dipanggil pake nama apa !uga+. Makanan dah habis aku lahap, sementara dia
hanya nemenin aku dime!a makan. +Kok om gak ikut makan si+. +udah tadi+. +abis ni
makanannya om+. +Ya beli makanan kan untuk dimakan, lagian itu sisa semalem+. +wah Ine3
dikasi sisa ya+. +Sori, abis kan mendadak taunya Iin blon makan, ntar sore deh ditraktir di
resto, mau kan+. +be"anda kok om+. +Tapi mau kan ntar nemenin om makan malem. <m
ngantuk ni, mo tidur siang+. Ine3 mo tidur !uga, tu di kamar tamu, ato mo bareng om+, dia
senyum: nakal. aku "uma senyum !a dan masuk kekamar tamu. %ku heran kok nekat
banget aku ya, kalo aku diperkosa kan repot, tapi biarlah, aku lagi sebel ma "owokklu yang
ngeduain aku, padahal aku sering berbagi kenikmatan ama dia, kurang apa lagi kan. *agian
aku dah lama gak ngrasain knikmatan se!ak bubaran ma "owokku, kalo diperkosa ya oke
a!a lah. %ku "all kerumah kasi alesan aku tidur dirumah teme, !adi gak usah ditunggu. &ak
boong kan, memang lagi dirumah temen, yang ktemu barusan tapinya hihi.
&ak lama aku tiduran, kamar diketok. aku keluar, si om berdiri didepan kamar. +In, nanti
sore kalo pergi kamu pake pakean apa ya, masak mo pake kaos om gini+. +Ya gak da
pakean lagi tu om, Ine3 dah "all kerumah gak pulang, aneh kan kalo dadakan pulang+.
+Mangnya Iin tinggal ma siapa+. +Ma om Ine3, di... Haku nyebut !alan rumahkuI. +deket tu,
"uma kalo pulang dulu masak mo pake ba!u kotor gitu. &ini deh, om beliin !a pakean buat
kamu dulu ya, deket sini ada mall, pakean kamu ukuran brapa, trus daleman kamu
ukurannya brapa. Kalo bra (; ya+. +Tau a!a om+. +Ya taulah, kamu montok gitu+. *ihai !uga si
om, blon megang dah tau ukuran braku. +Iin mo ikut belinya, "uma ya pake ba!u kaos om
gitu gak enaklah ya+. +Terserah om !a deh+. +Ya udah kamu bobo !a lagi, om ke mal dulu ya+.
Dia pergi meninggalkan aku ndirian dirumah. Karna gak ngantuk ya aku nonton t9 !a. Iseng
aku liat deretan d9d yang ada disitu, wah ada d9d boke thailand neh, aku puter !a. waduh,
horny banget liatnya, "ewek abg thai lagi dientot ma "owok bule, mana kont5l tu bule gede
banget lagi, pan!ang dan keras, kluar masuk di memek tu abege yang peret !adinya
kemasukan kontol gede gitu. waktu di "lose up kliatan banet bibir mem(k tu abege ampe
ikutan kedorong kluar masuk ngikutin kluarmasuknya kont5l si bule, ah uh mah !angan
ditanya deh, itu kan serenade wa!ib bokep. aku horny banget ngeliatnya, aku milin: pntilku
ndiri dan ngegosok itilku. memekku dah basah banget !adinya. aku mulai ah uh karena
ulahku ndiri, sampe aku gak sadar kalo si om dah balik lagi.
+Kok "epet om+, sapaku malu sambil menurunkan kaosku yang kusingkap ketika ngilik itilku.
+*agi horny ya In, mangnya "owok kamu gak suka ngasi kamu nikmat+. +Dah bubaran om+.
+wah !ablay dong ya kamu. Ni ba!unya+. Dia memberikan kantong plastik yang ada merk
department storenya. %ku segera mengeluarkan isinya sambil melirik si om, kayanya gak
ngaruh tu dia ngeliat aku ngilik ndirian, !angan: 9ip lagi, pantes tinggal ndirian, tantenya
mabur kali karena gak pernah di "olek:. Dia beliin aku "elana (J; dan keme!a, gak da
daleman. +Kok daleman gak dibeliin skalian om+. +Kan biar adem gak pake daleman+,
!awabnya sambil tertawa. +Di"obain dulu, kalo keke"ilan bisa dituker lagi kok+. %ku masuk ke
kamar dan men"oba pakean yang dibelikan si om, rada kegedean dikit tapi gak apa lah. aku
keluar menu!ukkan pakean yang udah aku kenakan. +Kamu "antik banget deh In+. +<m
gombal ni+. +bener, "antik, se=y lagi. ntung banget om ktemu kamu siang ini, pas kan+.
+Kegedean dikit, tapi gaka apa deh om, risi !uga gak pake daleman+. +Ya udah, ntar skalian
makan kamu beli daleman se=y !a ya+. %ku duduk disebelahnya diso)a, harap: "emas, dia
mo ngapain aku ya. +Skarang mo nerusin nontonnya, ntar om bantu kilikin deh+. %ku
senyum mendengarnya, kayanya si dia gak 9ip. +Ih, tadi om liat Ine3 ya+. +ya liat lah, ampe
ah uh gak keruanan gitu, !ablay banget kamu In. Kamu kumisan, trus tangan kamu !uga
buluan+. +Mang napa om+. +prempuan yang kumisan biasanya bulu bawahnya lebat+. +mang
tadi om liat-+ +&ak kliatan !elas, ketutup !adi kamu+. 7ah mulai 9ulgar dia. +Mangnya napa
kalo bulu bawahnya lebat+. Dia mengelus tanganku. aku kaget, mrinding bulu romaku dielus
tanganku. +Tu kan, baru dielus !a dah menggelin!ang, prempuan buluan kan napsunya gede,
ya kan In+. +Trus om napsu ngeliat Ine3 tadi+. +normal lah kalo om napsu+. +Ine3 kira om 9ip+.
+9ip-+ +iya, 9ery impotent person, makanya om tinggal ndirian+. Kami tertawa bersama. +Mo
ngu!i om 9ip pa enggak ya, yuk, om bersedia kok kamu u!i. Palagi kamu kan dah lama gak
digarukin kan, om mau kok garukin kamu+. +om 9ulgar ih+. +Kamu pengen kan, ah uh nya !a
ampe seru gitu, ampe gak tau om dah balik+. +om ah+, aku bingung, antara mau dan malu.
dia langsung meraih kepalaku dan melumat bibirku dengan penuh na)su. %ku meladeni
"iumannya dengan na)su yang tak kalah hebatnya. %ku dah gak mikir malu lagi, aku !uga
pengen dikelonin dia, dah lama banget gak kelonan ma "owokku soale. .ampir semenit
kami yang penuh birahi ini saling melumat bibir, memainkan lidah di mulut pasangan dan
diselingi gigitan ke"il di bibir bawah. Na)asku semakin memburu dan !antungku berdebar
makin ken"ang, ketika tangan kanannya dengan bebasnya membuka kan"ing keme!aku dan
meremas toketku sebelah kiri dengan ganas. ?uuugggnnnnnnn@> desahku re)leks begitu
merasakan tokedku diremas#remas. Tubuhku !adi menggelin!ang ke"il ketika pentilku di!epit
kuat oleh !arinya dan dipilin#pilin. napsuku kembali berkobar, maklum tadi ngilik ndiri belum
tumtas soale. Dia membuka kan"ing keme!aku : lagi dan menyibakkannya ke samping.
Kedua buah melon segar berwarna putih mun"ul ke permukaan, menantang. Pentilku sudah
menga"ung tegak sebagai indikator empunya sedang dilanda libido tinggi. Matanya melotot
melihat sepasang toked yang indah tersebut. ?1esar !uga toked kamu In. ,owok kamu pasti
ra!in nggarap toked kamu ya> u!arnya tersengal#sengal penuh na)su. %ku bersemu merah
dan tidak sempat menyelesaikan !awaban karena kedua tangannya langsung mremas
kedua tokedku kuat#kuat. !ari#!arinya memutar#mutar bongkahan tokedku dan memilin#milin
putingnya. +<m dah gak sabar ya+. +Pemanasan dulu kan bole In+. Dia membuka kan"ing
"elana (J; yang kukenakan, ritsluitingnya diturunkan, memekku yang ber!embut di
pun"aknya terlihat. ?1uka paha kamu In> katanya sambil membuka paha putih mulusku.
$emarinya langsung menyusup masuk kedalem "lanaku dan mremas gundukan montok
tersebut.
?%iieehhh@..%hhhhh@> pekikku kaget. Dari selangkanganku seolah ada ke!utan listrik yang
langsung bergerak menyebar ke seluruh tubuh. %palagi dia tidak berhenti sampai mremas#
remas sa!a, !ari tengahnya langsung mengilik belahan bibir memekku dan langsung diko"ok.
?%hhh.. ahhhh@ sssshhhhhh@. ? %ku menggeliat#geliat keenakan, karena memekku yang
sudah gatal karena garukan#garukan "epat !arinya. ?dah ban!ir mem(k kamu In>. $ari
tengahnya makin "epat mengo"ok memekku. aku mremas kuat bahunya dan kepalaku
menggeleng#geleng resah ?%uhh.. ahhh.. om@ aahhhh@> rengekku "ampur horny. Dia
menghentikan ko"okannya dan mengeluarkan !ari tengahnya dari memekku. Sambil
men!ilati !ari tengahnya yang basah oleh "airan memekku, dia berkata, ?ya udah, kita lan!utin
dikamar !a ya. 1ener kan, pantes napsu kamu besar banget, dikilik gitu !a dah klo!otan,
!embut kamu lebat gitu+. +abis om pinter banget ngiliknya, ya Ine3 gak tahan lah digituin+.
+Palagi dikilik pake !ari di selangkangan ya In+. aku senyum sambil memukul bahunya pelan,
+ih om+.
%ku diseretnya masuk kamarnya, langsung a!a dia memelukku dan mremas kembali
tokedku dengan penuh napsu. +%akkkhhh@ ahhh@hmmpp)))))))hhhhh..> desahku karena
mendadak gelombang listrik dan kenikmatan melon!ak dari kedua pentilku. ?kenyal sekali
tokedmu In> u!arnya. Serangan tangannya semakin gen"ar. Kedua tanganya sudah
menyelusup ke balik keme!aku, dan dengan leluasa mremas#remas melon putih dan kenyal
tersebut. ?.ahhhh@haahhh@ aammmhhhhh))))))@> desahku keenakan, apalagi lidahnya
men!ilati leher !en!angku dengan liarnya. Dia segera melepas keme!aku. +7uih, segernya+,
katanya sambil terus mremas tokedku. Dia kini pindah berlutut didepanku, dia sudah tidak
tahan untuk men"aplok tokedku yang menggiurkan tersebut. Dia membuka mulutnya lebar#
lebar, dan mengemut K tokedku dari u!ung pentilnya. Kemudian dia menghisap kuat#kuat
pentilku yang sudah menegang keras sampai keluar suara yang keras. Sluuuurrppp..
Slurrrppppp@ %ku semakin belingsatan tokedku diperlakukan seperti itu, karena tokedku
sensiti) banget. ?%aaahhhhaaaahhhh@. .aahhhhhh@Shhhhhhhhh.. 6nak banget om@>
erangku tak tertahankan lagi. Menyadari aku makin terangsang, perlakuannya pada tokedku
semakin men!adi#!adi. ,upangan memerah menyebar di seku!ur bulatan tokedku yang putih.
&elin!ang tubuhku pun men!adi#!adi, dia melepaskan "elana (J;ku dan terhenyak
memandangi pahaku yang putih. &undukan memekku men"embung dengan bulu hitam
dibagian atasnya. +napsuin banget liat mem(k kamu In+. aku bertelan!ang bulat didepannya.
?7ah wah.. kau memang sudah siap untuk dientot ternyata> katanya sambil memasukkan
!ari tengahnya ke sela#sela memekku yang sudah basah kuyup. 1egitu !ari tengahnya
melesak sepenuhnya ke dalam lubang memekku, tubuhku langsung melengkung dan
lenguh kenikmatankua terdengar +<uuhhhh@.hhhuuuuhhh@ iyhaa.. disitu om.. benar disitu
om.. ko"ok yang ken"eng om@> pintaku penuh na)su. Dengan senang hati dia memenuhi
permintaanku. $ari tengahnya keluar masuk memekku dan diselingi gerakan mengobel#
ngobel yang agak ka"au, sehingga bunyi ke"ipakan be"ek terdengar. Tak sampai semenit
aku mulai merasakan bahwa rasa gatal yang menggerayangi seku!ur memekku terasa
semakin menghebat. Semakin ken"ang diko"ok, rasa gatal tersebut semakin memun"ak.
Dan tanpa dapat ditahan lagi, orgasme pertamaku di hari itu meledak !uga.
+<%%%%%%.....@..%&&.....@...%%%.........> lenguhku pan!ang sampai
punggungku ikut melengkung akibat terpaan gelombang orgasme yang sudah kunanti dari
tadi. Dia sempat terpana demi menyaksikan betapa hebatnya reaksi orgasmeku. Sedetik
kemudian ia tersadar, dan "epat#"epat bangun untuk melepas pakeannya. Ketika aku
mendapatkan kembali kesadarannya (5 detik kemudian, dia sudah hendak melepaskan
"dnya. +kont5l om besar banget, pan!ang lagi+. +Mangnya kont5l "owok kamu ke"il ya In+.
+1esar si rasanya waktu pertama ngeliatnya, tapi dibanding kont5l om gak da apa:nya+.
+Yang gede lebi berasa In+. +Muat gak ya om di mem(k Ine3+. +Ya muatlah, malah kamu
bakal keenakan karena gesekan kont5l om ke mem(k kamu lebi brasa banget+. Dia lalu
menerkam dan menindih tubuhku di ran!ang, lalu dengan buas melumat bibirku. Sambil
men!ilati leherku, tangannya dengan "epat mremas gundukan memekku. ?<m @
%aahhhhhh@..%uhhhhhh@> u"apanku berganti lenguhan terke!ut bernuansa nikmat. ,ukup
dengan beberapa ko"okan sa!a, memekku sudah ban!ir kembali. ?.aahhh.. haahhhhh@.
<ohhhhhh.. hmmmpp))))@.> desahkui blingsatan karena memekku kini diko"ok dengan dua
!ari, yang kadang menggesek itilku. Kontolnya yang hitam pekat langsung menga"ung
tegak.
Dia karena konaknya sudah di ubun#ubun, langsung mengangkangkan lebar#lebar pahaku.
Sambil mengo"ok#ngo"ok pelan kontolnya, dia mulai mengarahkan palkonnya ke bibir
memekku. %ku tidak hanya pasrah, tapi !uga sudah berharap agar kontolnya segera
menghu!am memekku. Dia langsung membenamkan dalam#dalam kontolnya ke dalam
lobang kenikmatanku. Membuat aku agak tersedak dan melenguh pendek
?.eeggghhh..umhh..>. Dia langsung menyeringai puas ?%ggghh.. rapat sekali mem(k kamu
In..hahhhh>. Dia langsung menggen!otku dengan ke"epatan tinggi. *enguhan
kenikmatannya mengalahkan desahan erotisku yang mulai menikmati pompaan kontolnya di
liang memekku. ?.mmm@ahahhh.. ahhh.. iya om... betul gitu om.. lebih "epat om.. ahhhh..>
"era"au aku keenakan. Mendengar "era"auku yang mesum itu, dia semakin bringas.
Tangannya men"engkram tokedku kuat#kuat, dan gen!otan pinggulnya semakin tidak
beraturan. ?.ebat sekali kamu In. 1elum pernah om ngrasakan mem(k senikmat kamu
punya>. na)suku makin menggelora. ?%ahhhhhhhh@. .ahhhhhh@ <uggggghhhhhhh@@>
lenguhku dalam kungkungan birahi. %ku merasa orgasmeku semakin mendekat. bibirku
sudah dilumat olehnya.
+In, ganti posisi yuk+, katanya tiba: dan dia langsung men"abut kontolnya dari memekku.
aku ke"ewa karena aku baru sa!a mulai mendaki gunung orgasmeku. +Kok di"abut om+. +Iya
ganti posisi biar lebi dalem lagi masuknya, kamu bakalan lebi nikmat lagi+. Dia langsung
menyuruhku mengambil posisi doggy ?Nungging deh yang, aku pengen nyodok kamu dari
belakang>. %ku melakukannya dengan patuh. Kedua tanganku menahan body depan, kakiku
tertekuk, pahaku terbuka selebar mungkin, dan pantat kutunggingkan. ?7ow.. kamu emang
napsuin In> u!arnya sambil menampar pantatku yang sekal dan bundar itu. ?%hhh.. ? aku
"uma mengerang pelan karena tamparannya. Tanpa berlama#lama, dia langsung
memasukkan palkonnya ke sela#sela bibir memekku yang sudah basah kuyup. Sambil
memegang erat pinggulku, dia mulai menekan pinggulnya dalam#dalam. ?.eeppp@ masih
sempit a!a ni mem(k> u!arnya sambil menekan agak keras sehingga setengah batang
kontolnya amblas, S*6PP@ ?%kkhhhhhh@. ? erangku agak keras. Sambil berusaha
menoleh ke belakang, aku memohon ?%yo om, langsung diko"ok..Mem(k Ine3 udah gatel
banget nihh..> rengekku man!a plus horny. Dia semakin bersemangat untuk menggen!otku
dari belakang. Pantatnya dengan akti) mulai ma!u mundur, mengha!ar memekku dengan
hu!aman#hu!aman kontolnya yang besar pan!ang. ?%aaahhhh.. haaahhhh@ ouugggghhhh.. ?
lenguhku. ?.mmpp)).. enak banget@ &ede banget kont5l om,masuknya dalem banget
om...&illaaaa@. aahhhhh..> aku semakin terbuai na)su birahi. %kibat pompaannya, tubuhku
tergun"ang#gun"ang ma!u mundur dengan kuatnya. Tokedku bergoyang#goyang heboh tak
tentu arah. Dia yang tidak puas "uma mremas#remas pantatku, menggapaikan tangannya
untuk meraih tokedku yang bergoyang bebas.
Sambil mremas#remas sepasang daging kenyal bundar, dia men"era"au keenakan ?&illaa..
toked kamu besar In. Kamu demen kan kalo om remes#remes gini..>. Dia tak perlu !awaban
langsung, karena lenguhanku yang semakin keras sudah menun!ukkan betapa aku !uga
menikmati setiap remasan di tokedku. Tidak sampai L menit digempur dengan doggy style,
tubuhku sudah menegang. *enguhanku semakin keras ?%hhh.. ouuuggghhhh.. "epetin om..
"epetin ngo"oknya..%hh..ahhh..> Memenuhi reGuestku, dia meningkatkan 'PMnya.
Dan@@.><&&&&......@@.IN6M K6*%'.. %%%...@> !eritku sambil
menge!an#nge!an. Dia merasakan ada semburan pelan di kontolnya. Diturunkan ke"epatan
ko"okannya, untuk membiarkan aku "ooling down dan ambil na)as dulu.
?.ah.. hah@hah@ gila.. enak banget om..> u!arku dengan na)asnya masih tersengal#sengal.
Dia pelan#pelan men"abut kontolnya. 7alaupun sudah pelan#pelan, tetap sa!a aku terpekik
ke"il ketika kontolnya di"abut. ?%uh..kok di"abut om-> tanyaku kaget. Dia tidak berkata apa#
apa, tapi langsung membalikkan tubuhku sehingga terlentang. Tokedku yang menggunung
indah men!adi sasaran lumatan bibirnya. Sambil mremas#remas dengan kuat, putingku
di!ilat#!ilat dan dipermainkan dengan lidah olehnya. *ibidoku langsung naik lagi. 1ahkan rasa
gatal di memekku kembali dengan lebih hebat. ?SShhhhhh@ hhmmpp)))))@ ? desisku
keenakan karena tokedku sekarang sedang dikenyot dan dihisap kuat#kuat putingnya oleh
dia. ?.aahh.. hahh@ om, Ine3 mau diatas ya> pintaku. ?.ehe om emang pengen ngerasain
goyangan kamu In>. Dia terlentang dan aku mengangkang di atasnya, mulai mengarahkan
kontolnya ke lubang memekku. Tanpa kesulitan batang kont5l tersebut amblas langsung
(J;nya. ?.eekkhhhhhh@ uuuuhhhh@ gede banget sihhh@> erangku, mataku sampai
terpe!am karena kenikmatan yang dirasa ketika batang besar tersebut menerobos dan
menggesek dinding#dinding memekku yang li"in. %ku langsung mulai menggoyang
pinggulku dengan gerakan naik turun, sambil tanganku bertelekan di perut si=pa"knya.
Slepp.. slepp.. sleppp@ bunyi gesekan kontolnya dengan dinding be"ek memekku.
?...hhhmmm@ hhaahhhhh@. Sshhhhhh@> desahku menikmati setiap sentuhan. Karena
aku diatas, dengan mudah aku mengarahkan sentuhan#sentuhan kontolnya ke titik#titik yang
aku suka. Sekarang kontolnya amblas seluruhnya, dan aku mulai melakukan gerakan ma!u
mundur, dan diselingi oleh gerakan pinggulnya yang memutar#mutar. Sensasinya- *uarr
biasaaa@dia merasakan kontolnya dipilin#pilin, dan diremas#remas dengan enaknya oleh
"engkraman dinding#dinding li"in yang panas memekku. ?%hhh.. hhaaahhh@gillaa mem(k
kamu enak bener In@.> erangnya merem melek saking enaknya. *ebih "epat dari ronde
pertama, aku sudah hampir men"apai orgasme lagi. Kontolnya menggesek#gesek tepat di
titik g#spotku. 'asa gatal yang sangat hebat terasa mengumpul diseku!ur selangkanganku,
membuat aku semakin blingsatan, goyanganku berusaha menggaruk setiap titik gatal
tersebut. Dia yang tau aku akan men"apai orgasmeku lagi, memper"epatnya dengan
mremas tokedku yang tergantung bebas sambil memilin#milin putingnya. 1etul sa!a, detik
berikutnya aku merasakan ledakan kenikmatan mun"rat di lubang memekku,
?<<<%%......@@. %%%%%....@. <..@<uuhhhh@.hmmmmpp))))))@> !eritku
penuh kepuasan. Tubuhku bergetar dengan hebatnya, dialiri sengatan listrik orgasme yang
bersumber dari memekku dan menyebar ke seluruh tubuh. 4L detik setelah gelombang
klimaksku berlalu, aku men!atuhkan diri di atas tubuhnya. Na)asku masih tersengal#sengal.
Dia yang sudah merasa tanggung, tidak lagi menunggu aku siap. Tangannya menggapai
pantatku dan mengangkatnya sedikit, agar ada sedikit "elah antara selangkangannya
dengan selangkanganku. Dia mulai menggerakkan pinggulnya naik turun, karena kontolnya
masih menan"ap dalam di memekku. Dia mengo"ok dengan "epat. Plak..plak.. plak..
slep..slepp. sleppp.. bunyi benturan kontolnya dengan memekku, ditingkahi oleh ke"ipak
be"ek "airan memekku. ?%hh.. ahh om.. tunggu@ !angan diko"ok lagi.. ngiluu..> rengekku
lemas. Tapi dia malah memper"epat ko"okannya. Tapi, ternyata akibat ko"okan ini, rasa
ngilu di memekku "uma tarasa sebentar. Sekarang malah rasa gatal itu kembali dengan
lebih hebat lagi. Tanpa diduga, gelombang orgasme yang lebih dahsyat dari sebelumnya
meledak di selangkanganku. ?.I%%......@..%%%%.....@ <222......@.
IN6M K6*%' *%&I <M> pekikku ketika men"apai orgasme lagi dengan mata terpe!am kuat
dan tangan mremas pundak nya ken"ang#ken"ang. ?.ahh.. hah@. &ila.. gila@ Ine3 keluar
lagii@> desahku lemas.
Dia bergerak menggulingkan tubuhnya, sehingga sekarang aku yang ditindih. ?<m.. time out
dulu..Ine3 nyaris pingsan om..> aku memohon dengan suara lemas. ?In, om udah nanggung
banget nih. Tahanin bentar lagi ya. <m udah mo keluar !uga kok> katanya dengan na)as
memburu karena birahinya sudah diubun#ubun kepala. Tanpa menuggu persetu!uanku, dia
langsung tan"ap torsi tinggi dalam posisi misionaris. Kontolnya menghu!am memekku tanpa
belas kasihan. Keluar masuk dengan "epat, berputar#putar, mengobel#ngobel dinding
memek yang sempit dan semakin ban!ir itu. Tanpa bisa ditahan, akumengalami orgasme
yang entah untuk keberapa kali. ?<M@ IN6M Y%N& K*%'' N66....@
66........MMMMM..> teriakku penuh kenikmatan, sambil kelon!otan di bawah
tubuhnya.
Dia men"abut kontolnya, diiringi lelehan ban!ir "airan memekku. Dia langsung mengambil
posisi di atas perutku dan men!epitkan kontolnya di sela#sela tokedku. Kedua telapak
tangannya merangkum kedua bongkah susu ranum tersebut, dan men!epitkannya kuat#kuat
ke kontolnya yang sudah hampir meledakkan pe!u. Kontolnya diko"ok dengan "epat di sela#
sela tokedku. +<uuh..+, lenguhnya kenikmatan. Tak sampai setengah menit, dia merasakan
ada gerakan aliran dari pangkal batang kontolnya menu!u ke palkonnya. 'asa gatal di
palkonnya pun semakin menghebat. Dan ledakan orgasmenyapun ter!adi !uga
?<<<<<....@ > lenguhnya keras. ke"retanan pe!u langsung menembak. *elehannya
memenuhi toked dan wa!ahku. Dan diapun langsung terbaring lemas di sampingku.
.ampir ( menit tidak ada yang berbi"ara. .anya na)as memburu yang terdengar semakin
perlahan, seiring lewatnya badai kenikmatan seksual. Dia memiringkan badannya dan
langsung menatapku. ?&imana In, nikmat kan-+ +1anget om, tapi om kok nge"ret diluar-+.
+&ak apa, kan masi ada ronde kedua, masi mau kan+. +1anget om, tapi Ine3 istirahat dulu
ya, om kuat banget ngentotnya, lama lagi, Ine3 lemes banget om+. +Tapi nikmatnya !uga
banget kan+. %ku "uma menggangguk tersenyum. +Kamu masi muda gini dah pinter banget
muasin om+. +<m puas ya ngentotin Ine3+. +1anget, mem(k kamu peret banget,
empotannya krasa banget lagi+. +%bis kont5l om gede banget si, kan mem(k Ine3 baru skali
kemasukan kont5l segede kont5l om, ampe sesek banget deh rasanya kalo dah ambles
smuanya+. +Kamu nginep kan In, !adi kita bisa all nite long ni+. %ku "uma senyum sambil
memeluknya mesra.
aku Sintia, aku tinggal disatu komple= perumahan. aku ker!a sebagai karyawati disatu
perusahaan asuransi !iwa terbesar disini. %ku resminya si dah nikah, tapi dah ampir : tahun
kosong terus. Suamiku punya bisnis yang "ukup sukses, dia sangat menekuni ker!aannya,
sehingga !elaslah kalo sukses dalam segi materi. ,uma dia tu sangat workaholik sehingga
ker!aan men!adi istri pertamanya sedang aku istri yang gak tau deh ke brapa. waktunya abis
untuk ngurusi ker!aannya, tiap ari larut malem baru pulang, weekend !uga lebi sering ngurus
ker!aannya daripada ngegelutin aku, gak heran deh kalo aku kosong trus dan : tahun
dikawinin !uga. Temen: kantor suka ngeledekin aku !ablay, ya memang bgitulah adanya,
aku "uman senyum !a kalo diledekin gitu, padahal aku menggebu: nunggu siapa yang mo
blay aku, tapi aku malu untuk mulai duluan. temen: lelaki di kantor si banyak yang oke
punya, tapi ya itu, aku mulai untuk inisiati) duluan dan temen:ku !uga sopan: banget untuk
menga!akku kearah yang nikmat itu. $adilah !ablayku berkepan!angan.
Kalo weekend, aku suka !alan pagi ma temen deketku di komple= rumah, dia suka ngasuh
an!ingnya, gak tau deh ras apa, bagus si an!ingnya, besar, bulunya pan!ang: tapi bukan
herder atawa doberman. %ku taunya "uma : ras an!ing itu a!a, yang laennya walahualam
bisawab. Sebenarnya aku takut ma an!ing besar gitu, tapi kayanya si gak galak. "uman kalo
ketemu dia suka men"iumi kakiku dan kadang men!ilat betisku, aku suka menggelin!ang
di!ilat gitu, sayang an!ing yang nge!ilatin hihi. Sering !uga si kalo lagi !alan pagi ma temenku
aku ktemu ma tetanggaku selang satu rumah dari rumahku. Tu bapak ra!in !alan pagi,
umurnya ;5an kayanya si, seumuran misua gitulah, "uman liat badannya tegap atletis,
ganteng pula, seneng !a aku ngelihatnya. ,oba !a dia mau blay aku, hihi ngarep mode on ni
ye. Kalo ktemu "uma berhai hai basa basi gitu. %ku manggil dia pak dan dia manggil aku bu,
)ormal banget ya.
Sampe satu pagi weekend, dah terang si, aku telat keluar rumah sehingga gak ktemu
temeku lagi. Memang si temenku biasanya !alan masi gelap. etika !alan didepan rumah si
bapak, dia keluar rumah. +Mo !alan pagi ya bu, kok siang-+ sapanya. +Iya ni pak, kesiangan,
bapak !uga tumben siang+. +Iya liat ibu !alan ndirian ya makanya aku kluar !uga, !alan bareng
yuk+. +<ke pak. Manggil aku Sintia a!a deh pak, !angan bu sgala, kan Sintia masi muda blon
ibu:+. +Iya, masi muda, "antik, se=y+. +Masak si pak, badan ke"il gini, apa se=ynya+. +Ya
se=ylah Sin, biar kamu imut tapi kan body kamu proporsional banget, itu namanya se=y
!uga+. %ku seneng !a dipu!i gitu, soale yang dirumah gak perna mu!i aku. +Tersan!ung ni
Sintia pak+. +&ak nyan!ung kok, memang kenyataannya gitu. Kamu kok gak perna kliatan
misuanya Sin+. +Dia sibuk banget pak, !arang dirumah deh+. +7ah !ablay dong ya+. +Iya ni,
temen: kantor !uga bilang gitu. 1apak ndiri kok lebi sering kliatan dirumah, ker!anya dari
rumah ya pak+. +%ku partner ma temenku, dia yang operasional, !adi aku skali: !a kekantor
kalo mo miting atao ada keperluan bisnis laennya+. +7ah enak dong pak, masi muda dah
bisa snatai, tiap bulan tinggal nrima ber!ut !ut ya pak, bole tu dibagi ke Sintia+. +Dia tertawa
sa!a, +$ut !ut panya+. +Iya ya masak "uman !ut:, ratusan !ut harusnya+. +wah itu mah gak
sebulan lah Sin. Trus kamu ngapain !a kalo malem+. +Ya bengong ndirian !a pak, pulang,
makan, beberes, liat t9 trus bo:, mo ngapain lagi+. +1osen dong ya+. +1anget, bapak ndiri pa
gak bosen dirumah terus+. +%ku si ada !a yang diker!ain, kan ker!aan kantor suka dikirim kurir
ke rumah+. +Kayanya bapak !uga ndirian dirumah ya+. +Iya si, keluarga gak mo diboyong
kemari, !adi ya pisah rumah deh, paling sebulan sekali aku kesana+. +Dimana si pak
kluarganya+. Dia menyebutkan satu kota. +<h gak !auh dong+. +Iya si, tapi kalo ngla!u tiap ari
mah "ape lah, palagi ma"etnya itu lo+. +wah setornya sebulan sekali dong pak+. +Setor
paan+. +Ya setor duit dan setor yang satu itu+, senga!a aku man"ing: dia. +Yang satu paan
si+. +Pura: gak tau !a ni sibapak+. +beneran gak tau tu+. +Masak si, Sintia !adi malu ni
ngomongnya+. +Kok malu, kan masi pake ba!u, kalo bugil baru malu, apa enggak ya+. Kami
tertawa a!a. +masak bugil gak malu si pak, kalo dikamar ya enggak, tapi kalo depan bapak
ya malu lah+. +Kok malu, "oba deh bugil, ntar saya blay+, dia tertawa, wah dia mulai anget
!uga neh ngomongnya. +Mangnya bapak mo liat Sintia bugil didepan bapak, trus nanti
diperkosa lagi+. +Kan kamu maunya kan+. +Ya gak lah pak, masak diperkosa, yang
romantis: gitu dong+. +1eneran mau yang romantis- aku !uga mau kok+. 7ah dah
nyambung ni ngomongannya, tapi aku masi !ual mahal.
+Ntar bapak ke"ewa lagi kalo dah liat Sintia bugil+. +Kayanya si enggak, liat dari luar !a dah
se=y gini, palagi kalo dibugilin+, dia menggandeng tanganku dan menga!akku pulang. wah
dah gak nahan dia rupanya. +Pak, ntar diliat tetangga, masak kita gandengan+. Dia
melepaskan gandengannya. +Kita keluar a!a yuk, !angan dirumahlah kalo mo berbugil ria+.
%ku diem a!a, wah ke!adian ni, asik. +Mangnya bapak mo nga!ak Sintia kemana+. +Ke9ila a!a
yuk, punya temenku, !arang banget ditinggalin, gak !auh kok+. %ku "uman ngangguk.
Sampai dirumah kita !an!ian ktemu digerbang komple= a!a supaya gak menyolok pergi
bareng. %ku masuk rumah beberes !a, aku bawa bikiniku dan seperangkat ba!u ganti dan
dalemannya, kosmetik ringan !uga aku masukin ke tas ke"ilku. %ku memang dandannya
yang simel: sa!a sehingga gak banyak perlu kosmetik, hemat kan !adi prempuan kaya aku.
Deket rumahku ada o!ek mangkal, segera sa!a aku minta tukang o!ek nganter aku keluar
komple=. Diluar gerbang komple=, kulihat mobil si bapak dah nunggu. aku turun dari o!ek
dan bayar ongkosnya. Setelah yakin gak da yang memperhatikan aku segera aku
menyelinap masuk mobilnya. +1awa apaan tu Sin+. +1a!u ganti pak+. +Mangnya perlu pake
ba!u ya+. +Ih si bapak+, kataku man!a sambil men"ubit lengannya. +Kita "ari sarapan dulu ya
Sin+. +terserah bapak a!a deh+. +Manggilnya !angan bapak lah, )ormal amir+. +Kok gak hasan
pak+. Dia tertawa, ngerti maksudku apa dengan hasan. +%bis musti manggil apa, om deh ya,
kan om lebi tua dari Sintia+. Dia senyum: !a mendengarnya. Dia nga!ak aku mampir di
warung bubur ayam. +pernah makan bubur dimari Sin+. +1lon perna om, om tau a!a tempt
makan enak+. +ya kudu tau lah+. Memang enak banget bubur ayamnya, setelah makan dia
nga!ak aku ke mini market deket warung bubur ayam itu, beli "amilan, mi nstan, minuman
dan keperluan di9ila. Katanya si 9ilanya gak da papanya. +Makanan beli disana a!a ya, deket
situ ada warung sunda kok, enak makanannya+. +atur a!a deh om+. Mobilpun mlun"ur
menu!u ke tekape. Di !alan aku be"anda: !a ma si om, dia humoris sehingga aku suka
terpingkal: mendengar guyonannya yang 9ulgar: itu. Tangannya sering ngelus: pahaku
yang masi dilapisi !ins ketat. +Dah gak sabar ya om+. Dia "uma senyum sambil men"ubit
pelan pahaku, sehingga aku menggelin!ang.
Sesampainya aku disana, hari sudah lewat tengah hari. +Kita "ari makan dulu yuk say+. +Kok
say si om+. +Iya aku kan sayang ma kamu+. +wah senengnya disayang ma lelaki ganteng+.
+Mangnya aku ganteng ya say+. +1anget, dibanding ma yang dirumah. 1odi om asik lagi,
gak krempeng+. +1wahnya !uga asik kok say+. aku senyum a!a sambil ngebayangin kaya
apa kontolnya kalo dah nga"eng, !adi horny deh. 7arung yang dibilang sibapak
menyediakan makanan prasmanan, serba sunda, makan tinggal nyomot: lauknya a!a.
Kenyang banget deh kalo maen "omot makanan, abis smuanya kliatannya enak si. Si bapak
membayar bil makanannya dan segera melun"ur ke 9ila temennya. &erbangnya tertutup, si
bapak membunyikan klakson ; kali, dari balik gerbang mun"ul bapak: tua, dia manggut ke
bapak dan membukakan gerbangnya. 1apak tua tu yang membersihkan dan nungguin 9ila.
+Dah beres semuanya gan, makanan ada di me!a, saya pamit dulu ya gan+. Si bapak kulihat
menyelipkan uang warna merah : lembar ke tangan si bapak. +makasih banyak pak+. Tu
bapak tua segera menutup gerbang 9ila dan tinggallah kami berdua disitu.
Nilanya gak besar, halaman depannya ke"il, tapi "ukup untuk menampung : mobil, pager
tinggi melingkari bangunan. Tapi di bagian belakangnya luas sekali, dipenuhi pepohonan
rimbun, bahkan ada pool yang "ukup besar. ada beberapa payung dipinggir pool dan ada
saung yang dipenuhi dengan taneman merambat, romantis sekali suasananya. Dipo!okan
halaman ditempat yang agak tertutup kulihat ada mesin "u"i pakean dan rak buat nge!emur
pakean. 'uang dalem sebra minimalis, ada ruang besar yang ber)ungsi sebagai ruang
keluarga dan ruang makan lengkap denga peralatan audio9isual dan lemari es serta
dispenser, dapur dengan peralatan memasaknya, dan : kamar tidur besar dengan kamar
mandi didalem. Kamar mandinya serba alami, ada gentong dengan "iduk batok kelapa,
wasta)el dan ka"a rias. %da !uga shower dibagian kamar mandi yang terbuka. Kamar
mandinya ternyata nyambung dengan pool dibelakang. 6)isien banget ngatur pembagian
lahannya, abis brenang bisa bebersih di kamar mandi, langsung masuk kamar, gitu kali
maksudnya ya. Kulihat di me!a makan sudah tersa!i hidangan ala sunda !uga, karena sudah
makan ya buat ntar malem a!a. %da mi"rowa9e o9en sehingga gak ribet kalo mo ngangetin.
Segera aku menu!u ke kolam renang. +Say, kamu bawa bikini gak, tuker dulu gih sana+. aku
mengambil bikiniku dan segera menu!u kekamar mandi. Ketika keluar berbikini ria, kembali
dia menyambut dengan 9ulgarnya, +7ah say, bener: napsuin kamu+. *angsung a!a aku
tenggelam dalam pelukan si bapak. Dia meletakkan tangannya di pahaku, tangan itu
merabai pahaku se"ara perlahan sambil tangan satunya merangkulku dan mulai mremas
tokedku. +Kan toked Sintia gak besar, kok om !adi napsu ngeremesnya si+. +kamu kan imut,
pasti punya kamu !uga rapet banget, !arang dipake kan+. aku meringis dan mendesah lebih
pan!ang. Sementara lidahnya men!ilati leherku, ke atas terus menggeliitik kupingku dan
menyapu wa!ahku. Dia memegang tanganku dan meletakkannya diatas gundukan besar
diselangkangannya yang masih tertutup "elpen. Kuremas gundukan itu, +wah om besar
banget si+. +Mangnya punya misua ke"il ya say+. +besar !uga si, tapi punya om super besar
dan pan!ang lagi, apa muat segini dimasukin di mem(k Sintia+. 1ibirku dipagutnya, kami
ber"iuman dengan hot, lidah kami keluar saling !ilat dan belit. Sambil ber"iuman, dia
mengurai ikatan bra bikiniku sehingga tokedku terekspos sudah. Dia langsung men"aplok
toked kiriku dengan liar dan ganas, pipinya sampai kempot menyedot benda itu. Tangan
satunya mengorek#ngorek memekku dari samping "d bikiniku yang minim sambil mengelusi
punggungku. Dia masih terus men"iumiku, lidahnya terus menyapu rongga mulutku, begitu
pula aku dengan liar beradu lidah dengannya. $empolnya menggesek#gesek pentilku
diselingi pen"etan dan pelintiran. %ku sendiri makin intens mremas kontolnya. Kini dia suruh
aku merunduk Hsehingga posisiku setengah berbaring ke sampingI dan mengemut
kontolnya. Dengan berna)su, aku melayani kontolnya dengan mulut dan lidah, mula#mula
ku!ilati buah pelir dan batangannya dengan pola naik#turun, sampai di kepalanya senga!a
aku gelitik dengan lidah dan kukulum se!enak. Pemiliknya sampai mengerang#ngerang
keenakan sambil mremasi tokedku. Ikatan "d bikiniku diurai !uga sehingga dengan mudah
dia bisa mengobok#obok memekku dengan !ari#!arinya, liang itu pun semakin be"ek akibat
perbuatannya, "airanku nampak meleleh keluar dan membasahi !arinya. +6nngghh.. uuhh..
hh/+ desahku disela#sela akti9itas menyepong.
Kemudian dia rebahan di matras dan dia suruh aku naik ke wa!ahnya, rupanya dia mau
men!ilati memekku, posisi AB gitu. Kontolnya terus kuko"ok#ko"ok sambil mengemut
pelirnya. %ku menyentil#nyetilkan lidah pada lubang ken"ingnya sehingga dia mengerang
nikmat. +%yo dong say, aku masukin ya, !angan "uma dibikin geli gitu+ katanya sambil
menekan kontolnya masuk ke mulutku, aku membelakak karena sesak. %ku mema!u#
mundurkan kepalaku mengemut kontolnya. Mulutku penuh terisi oleh batang besar itu
sehingga hanya terdengar desahanku tertahan. dia men!ulurkan lidahnya menyapu bibir
memekku. Tangan kanannya mengelus#elus pantat dan pahaku, tangan kirinya di!ulurkan ke
atas memi!ati tokedku. pinggulku yang meliuk#liuk keenakan. *idahnya men!ilat lebih dalam
lagi, dipakainya dua !ari untuk membuka bibir memekku dan disapunya daerah itu dengan
lidahnya. Memekku !adi tambah basah baik oleh ludah maupun "airanku sendiri. +6mmh..
6mmhh.. %ngghh/+ aku mendesah tertahan dengan mata merem#melek. ,airan bening
meleleh membasahi memekku dan mulutnya makin mendekat ke selangkanganku dan
menyedot memekku selama kurang lebih lima menit, selama itu tubuhku menggelin!ang
hebat dan sepongan terhadap kontolnya makin bersemangat.
Puas menikmati memekku, dia mengambil posisi duduk dan menaikkan aku ke
pangkuannya. Tangannya yang satu membuka lebar bibir memekku sedangkan yang lain
membimbing kontolnya memasuki liangku. %ku menurunkan tubuhku menduduki kontolnya
hingga melesak ke dalam diiringi eranganku pan!ang. Terasa sekali benda bulat pan!ang
nesar itu membelah memekku yang blon perna kemasukan kont5l sebesar itu. Diapun !uga
melenguh nikmat akibat !epitan memekku yang ken"ang itu. %ku mulai naik#turun di
pangkuannya, tokedku diremasi dengan gemas. %ku terus menaik#turunkan tubuhku dengan
bersemangat, semakin lama makin "epat dan mulutku men"era"au tak karuan. Makin
kerasa desakan kontolnya yang selain besar !uga pan!ang sehingga seakan: meembus
masuk ke perutku. +<ohh.. %auuhh.. %ahh/+ lolongku dengan kepala mendongak ke langit
bersamaan dengan tubuhku yang menge!ang, kudekapnya kepalanya erat#erat sehingga
wa!ahnya terbenam di belahan tokedku. %ku ambruk di pelukannya dengan kont5l masih
tertan"ap. Dia mendekapku dan men"umbuku mesra, lidah kami berpaut dan saling
menghisap. Dia mengambil minum dari dalem rumah, diberikannya ke aku dan langsung
kutenggak sehingga abis. +7ah e=hausted ya say+. +iya om, kan abis ker!a keras. om belon
nge"ret tu+.
%ku direbahkannya kematras. Kedua pergelangan kakiku dipegangnya lalu dia bentangkan
pahaku lebar#lebar. Setelah menaikkan kedua betisku ke bahu, dia menyentuhkan kepala
kontolnya ke bibir memekku. Kembali memekku diregangkan maksimal untuk menampung
kont5l besar yang menerobos masuk. Dia kembali mengerang nikmat akibat !epitan dinding
memekku. +uuhh.. hh.. Sempit banget sih+ erangnya ketika melakukan penetrasi. Dia
mulai menggerakkan kontolnya pelan, aku merespon dengan rintihan. Dia menaikkan tempo
permainannya, disodok aku sesekali, digoyangnya ke kiri dan kanan untuk 9ariasi, tak
ketinggalan tangannya mremasi pantatku. %ku semakin menggeliat keenakan, desahanku
pun semakin mengekspresikan rasa nikmat Dia merundukkan badannya agar bisa menyusu
dari tokedku, diemut#emut dan ditariknya pentilku dengan mulutnya.
Sekitar limabelas menit kemudian aku mulai menge!ang dan mengerang pan!ang menandai
klimaksku. Tapi dia tanpa peduli terus menggen!otku hingga beberapa menit kemudian.
Diapun mulai menge!ang, +,rot dimana say+. +Didalem !a om biar tambah nikmat+. +hehhhh+,
desahnya ketika dia menan"apkan kontolnya dalam: di memekku dan kemudian terasa
sekali semburan pe!unya yang banyak banget. Dia rebah menindihku. +Nikmat banget say+.
aku seneng !a dipu!i kaya gitu. +Sintia !uga nikmat banget om, masi ada ronde kedua kan
om+. Dia hanya menggangguk dan men"ium bibirku. Karena lelah berbaur nikmat, aku !adi
terlelap di saung itu, waktu aku bangun hari dah gelap, lampu saung blon dinyalakan. %ku
segera bangun dan menu!u ke rumah. aku mandi dulu menyegarkan badan. selesai mandi
aku keluar hanya mengenakan t shirt kedodoran yang men!adi sema"am rok mini buat aku,
didalemnya tentu !a polos.
Si om lagi ngangetin makanan di mi"rowa9e o9en. +Dah laper lagi ya say, kan ker!a keras
barusan+. %ku "uma ngangguk. Selesai ngangetin makanan, dia pergi mandi sedang aku
melahap makanan. Selesai makan, si om belon kluar dari kamar. %ku duduk di so)a sambil
ngeliat t9, pake parabola tentunya. %ku men"ari )ilm dari "hannel yang hanya memutar )ilm,
pastinya di "hannel )ilmnya puti semuanya, gak da yang blau. Tak lama lagi, si om kluar
hanya dengan lilitan anduk dipinggang. dia mendekati dan memelukku, berpelukan mulut
kami mulai saling memagut, lidah bertemu lidah, saling !ilat dan saling belit, kugenggam
kontolnyanya dan kupi!ati. 6lusannya mulai turun dari punggungku ke bongkahan pantatku
yang lalu dia remasi. Segera sa!a tshirt yang kukenakan sudah terlepas. dia masi !a
terbengong#bengong menyaksikan keindahan tubuhku, tangannya merabai paha dan
pantatku. +Say "ukur !embut yah, !adi rapih deh hehehe..+ komentarnya terhadap !embutku
yang se"ara berkala kurapihkan pinggir#pinggirnya hingga bentuknya meman!ang.
Menanggapinya aku hanya tersenyum seraya mendekatkan memekku se!engkal dan se!a!ar
dari wa!ahnya, seperti yang sudah kuduga, dia langsung melahapnya dengan rakus.
+6emmhh.. Yess/+ desahku begitu lidahnya menyentuh memekku. Kurenggangkan kedua
pahaku agar lidahnya bisa men!ela!ah lebih luas. Sapuan lidahnya begitu mantap menyusuri
"elah#"elah kenikmatan pada memekku. %ku mendesah lebih pan!ang saat lidahnya
bertemu itilku yang sensiti). Mulutnya kadang mengisap dan kadang meniupkan angin
sehingga menimbulkan sensasi luar biasa.
Sementara tangannya terus mremas pantatku dan sesekali men"u"uk#"u"uk pantatku. %ku
mengerang sambil mremas rambutnya sebagai respon permainan lidahnya yang liar. Puas
men!ilati memekku, dia menyuruhku duduk menyamping di pangkuannya. Dengan liarnya
dia langsung men"aplok tokedku, pentilku dikulum dan di!ilat, tangannya menyusup diantara
pahaku mengarah ke memekku. Selangkanganku terasa semakin ban!ir sa!a karena !arinya
mengorek#ngorek lubang memekku.
Selain tokedku, ketiakku yang bersih pun tak luput dari !ilatannya sehingga menimbulkan
sensasi geli, terkadang dihirupnya ketiakku yang beraroma par)um ber"ampur keringatku.
Tanganku merambat ke bawah men"ari kontolnya, benda itu kini telah mengeras seperti
batu. Kuelusi sambil menikmati rangsangan#rangsangan yang diberikan padaku. $ari#!arinya
berlumuran "airan bening dari memekku begitu dia keluarkan. Disodorkannya !arinya ke
mulutku yang langsung ku!ilati dan kukulum, terasa sekali aroma dan rasa "airan yang
sudah akrab denganku. Tubuhku ditelentangkan di me!a ruang tamu dari batu granit hitam
itu setelah sebelumnya dia singkirkan benda#benda diatasnya. Na)asku makin memburu
ketika kontolnya menyetuh bibir 9aginaku. +,epet om, masukin dong, nggak tahan lagi nih/+
pintaku sambil membuka pahaku lebih lebar seolah menantangnya. Karena me!anya
pendek, si om harus menekuk lututnya setengah ber!in!it untuk menusukkan kontolnya. %ku
men!erit ke"il ketika kepala kontolnya yang besar mulai membelah lubang memekku.
Selan!utnya kami larut dalam birahi, aku mengerang se!adi#!adinya sambil menggelengkan
kepala atau menggigit !ariku. Kini dia berdiri tegak memegangi kedua pergelangan kakiku,
sehingga pantatku terangkat dari me!a. Tokedku tergun"ang#gun"ang mengikuti irama
goyangannya yang kasar. Dalam waktu duapuluh menit sa!a aku sudah dibuatnya orgasme
pan!ang sementara dia sendiri belum menun!ukkan tanda#tanda akan keluar.
Sekarang dia merubah posisi dengan menurunkan setengah tubuhku dari me!a, dibuatnya
aku nungging dengan kedua lututku bertumpu di lantai, tetapi badan atasku masih di atas
me!a sehingga kedua tokedku tertekan di sana. Dia kembali menusukku, tapi kali ini dari
belakang, posisi seperti ini membuat sodokannya terasa makin deras sa!a. %ku ikut
menggoyangkan pantatku sehingga terdengar suara badan kami beradu yaitu bunyi plok..
plok.. tak beraturan yang ber"ampur baur dengan erangan kami. Tak lama kemudian aku
kembali orgasme, tubuhku lemas sekali setelah sebelumnya menge!ang hebat, keringatku
sudah menetes#netes di me!a. Namun sepertinya dia masih belum selesai, nampak dari
kontolnya yang masih tegang.
%ku "uma diangkat dan dibaringkan di so)a, lumayan aku bisa beristirahat sebentar karena
dia sendiri katanya ke"apekan tapi masih belum keluar. Kami menghimpun kembali tenaga
yang ter"erai#berai. Dia kemudian menggendong tubuhku dan membawaku ke kolam. +Say,
kita nyebur !uga yuk, biar seger+ a!aknya. %ku menganggukkan kepala menyetu!uinya
walaupun diluar sudah gelap, hanya diterangi lampu yang ada di saung sehingga "ahaya
hanya remang sa!a. diapun melangkah turun ke air, di sana tubuhku dia turunkan hingga
terendam air. .mm.. 'asanya dingin dan menyegarkan, sepertinya keletihanku agak
terobati oleh air. %ir kolam merendamku hingga dada ke atas, aku sandaran pada dinding
kolam mengendurkan otot#ototku. Dia kembali menghampiri dan menghimpit tubuhku.
Di"iumnya aku dibibir se!enak lalu "iumannya merambat ke telinga dan leher sehingga aku
menggeliat geli. Kontolnya kugenggam lalu kuko"ok di dalam air. Dia angkat satu kakiku dan
mendekatkan kontolnya ke memekku. Dengan dibantu tanganku dan dorongan badannya,
masuklah kont5l itu kembali ke memekku.
%ir semakin beriak ketika dia memulai gen!otannya yang berangsur#angsur tambah
ken"ang. Kakiku yang satunya dia angkat sehingga tubuhku melayang di air dengan
bersandar pada tepi kolam. %ku menengadahkan wa!ah menatap langit yang sudah gelap
dan mengeluarkan desahan nikmat dari mulutku. Mulutnya melumat tokedku dan
mengisapnya dengan gemas membuatku semakin tak karuan. Dia memang sungguh
perkasa, padahal kan sebelumnya dia sudah membuat aku klo!otan. %ku sudah mulai
ke"apekan karena sodokan#sodokan brutalnya. &esekan#gesekan kontolnya dengan
dinding memekku seperti menimbulkan getaran#getaran listrik yang membuatku gila. Mataku
mebeliak#beliak keenakan hingga akhirnya aku klimaks lagi bersamaan dengan dia. Pe!unya
yang hangat mengalir mengisi memekku. +Say keluar nih aku. ngentotin kamu nikmat
banget deh. Mem(k kamu peret abis sehingga kerasa banget empotannya.+ +abis kontol om
besar si. Sintia kan baru sekali ini ngerasain kont5l segede punya om, terang !a peret banget
!adinya.+ Setelah napas ngos:anku mereda, kami keluar kolam, aku dia!ak ke kamar.
Karena "ape, aku sbentar sa!a sudah terlelap diran!angnya yang besar, masi telbul
tentunya.
Ketika aku terbangun, hari dah terang kayanya, sinar matahari kelihatan menembus gorden
kamar. Si om masuk membawa nampan berisi toast, kopi dan "reamernya serta gula.
+Sarapannya ini a!a ya say. Kamu tidur nyenyak sekali+. +Iya om, kan kemaren ker!a keras
ma om, baru sekali ini ada kont5l O* yang ngaduk: mem(k Sintia sampe terkapar gini,
bentar lagi maen lagi ya om+. +wah kamu hyper !uga neh, makan dulu lah+. +1ukannya hyper
om tapi meman)aatkan kesem5patan sebaik:nya+. Dia tertawa. Dia melapisi toast dengan
mentega kemudian mengoleskan sele nanas buat aku. Kemudian dia menuangkan "reamer
kedalam kopi dan menambahkan sesendok teh gula, diaduknya dan diberikannya !uga ke
aku, +Kalo kurang manis tambah gulanya ndiri ya+. +Sintia kan dah manis om, gak perlu gula
lagi+. +Kamu bukan "uma manis, tapi nikmat banget In+. Kami berdua pun melahap semua
yang dihidangkannya. +Dah kenyang om, skarang....+ +7aktunya ha9e )un+. Dia duduk
selon!oran di ran!ang dan mendekap aku yang duduk membelakanginya bersandar pada
tubuhnya. Toked kiriku segera dipen"et#pen"et dan dimainkan pentilnya. Pahaku terbuka
lebar dan dipangkalnya tangannya bermain#main diantara kerimbunan !embutku, mengelusi
dan mengo"ok dengan !arinya. Tak ketinggalan bahu kiriku yang di"upangi olehnya. %ku
hanya mendesah dengan ekspresi wa!ahku menun!ukkan kepasrahan dan rasa nikmat. aku
kemudian menelungkup diselangkangannya.
%kupun menggenggam kontolnya dan mulai memainkan lidahku, kuawali dengan men!ilati
hingga basah kepala kontolnya, lalu men"iumi bagian batangnya hingga pelirnya. Kantong
bola itu kuemut disertai mengo"ok batangnya dengan tanganku. Perlahan tapi pasti benda
itu ereksi penuh karena teknik oralku. Dia menikmati sekali permainan lidahku, dia terus
merem#melek dan mendesah tak henti#hentinya saat kontolnya kukulum dan kuhisap#hisap.
*ama !uga aku mengkaraokenya, sampai mulutku pegal.
Kemudian dia memagut bibirku yang kubalas dengan tak kalah hot, aku memainkan lidahku
sambil tanganku memi!at kontolnya. %ku berbaring telungkup diran!ang, dia menaikiku lalu
men"iumku sembari mengelusi punggungku, aku mendesah merasakan rangsangan erotis
itu. ,iumannya makin turun sampai ke pantatku, disapukannya lidahnya pada bongkahan
yang putih sekal itu, di"iumi, bahkan digigit sehingga aku men!erit ke"il. Mulutnya turun ke
bawah lagi, men"iumi setiap !engkal kulit pahaku. 1etis kananku dia tekuk, lalu dia emuti
!ari#!ari kakiku. 1eberapa saat kemudian dia
menekuk paha kananku ke samping sehingga pahaku lebih terbuka. %ku mulai merasakan
!ari#!arinya menyentuh memekku, dua !ari masuk ke liangnya, satu !ari menggosok itilku.
'ambutku dia sibakkan dan aku merasakan hembusan na)asnya terasa dekat wa!ahku.
*eher dan tengukku digelikitik pakai lidahnya, !uga telingaku, aku tertawa#tawa ke"il sambil
mendesah dibuatnya. %ku suka rangsangan dengan sensasi geli seperti ini.
Dia mengangkat pantatku ke atas, kutahan dengan lututku dan kupakai telapak tangan
untuk menyangga tubuh bagian atasku. Sesaat kemudian aku merasakan benda tumpul
menyeruak ke memekku. %ku terpe!am menghayati moment#moment penetrasi itu. %ku tak
kuasa menahan desahanku menerima hu!aman#hu!aman kontolnya ke dalam tubuhku.
Sensasi yang tak terlukiskan terutama waktu dia memutar#mutar kontolnya dimemekku,
rasanya seperti sedang dibor sa!a, aku tak rela kalau sensasi ini "epat#"epat berlalu,
makannya aku selalu mendesahP +Terus.. Terus.. $angan pernah stop/+ Ko"okannya padaku
bertambah "epat dan kasar, otomatis eranganku pun tambah tak karuan, sesekali bahkan
aku men!erit kalau sodokannya keras. Karena sudah tak bisa bertahan lagi, aku mengalami
orgasme dahsyat, sementara dia tak mempedulikan kelelahanku, !ustru semakin gen"ar
menyodokku.
Tanpa melepas kontolnya dia baringkan tubuhku menyamping dan menaikkan kaki kiriku ke
pundaknya, dengan begini kontolnya menan"ap lebih dalam ke memekku.
Selangakanganku yang sudah basah kuyup menimbulkan bunyi ke"ipak setiap menerima
tusukan. Sambil terus menggen!ot, dia menyorongkan kepalanya ke tokedku, pentilku
ditangkap dengan mulut kemudian digigit dan ditarik#tarik, aku merintih dan meringis karena
nyeri, namun !uga merasa nikmat. %ku merasakan sebentar lagi giliran aku klimaks, dinding
memekku makin berdenyut. +%yoo.. om, terus.. Sintia sudah mau../+ desahku dengan na)as
tersenggal#senggal. Tak lama kemudian aku merasakan tubuhku makin terbakar, aku
menggeliat:. Desahan pan!ang menandakan orgasmeku bersamaan dengan mengu"urnya
"airan "intaku membasahi selangkanganku. Dia melepas kontolnya dan menurunkan kakiku,
pe!unya dikeluarkan di dadaku, setelah itu dia ratakan "airan kental itu ke seluruh tokedku
hingga basah mengkilap. 1elum habis rasa lelahku, dia sudah tempelkan kepala kontolnya
di bibirku, menyuruh membersihkannya. Dengan sisa#sisa tenaga aku genggam benda itu
dan menyapukan lidahku dengan lemas, ku!ilat bersih dan sisa#sisa pe!unya kutelan sa!a.
%khirnya kami pun terbaring bersebelahan, keringatku ber"u"uran dengan deras, dadaku
naik#turun dengan "epat karena ngos#ngosan. +Napa gak dinge"retin didalem om, kan lebi
nikmat+. +1uat 9ariasi !a say+. Selesai itu, kami bebenah. Terbayar deh rasanya blayku
sekian lama, mulai hari ini aku gak akan !ablay lagi karna ada tetangga perkasa yang bisa
memuaskan aku yang selama ini ditelantarkan misua.

Anda mungkin juga menyukai