Anda di halaman 1dari 6

Vonny dan Nadya

Awek Pantat Panas CantikSebelumnya aku minta maaf bila ada kata-kata dari aku
yang kurang tepat, jadi aku mohon maaf yah. Aku adalah seorang mahasiswa dari
universitas swasta di Bandung. Pada saat aku SMU, aku dikenal sebagai lelaki yang
"abuy" (anak buaya), memang sih kata cewek-cewek atau mantan-mantan
cewekku, saya tipe cowok yang romantis, dengan body yang sangat mendukung.

Pada waktu aku kelas 3 SMU menjelang Ebtanas, aku belajar bersama teman
wanita yang bernama Vonny dan Nadya, ketika itu aku berlajar bersama, dan
tidak sedikit pun aku berpikir untuk bermacam-macam dengan mereka berdua.
Memang sih banyak cowok-cowok yang "sirik" padaku, karena aku bisa dekat
dengan mereka berdua, yang termasuk seleb di sekolah **** (edited) di kotaku,
yang penting itu sekolah swasta terkenal di Bandung. Pada waktu itu acara belajar
itu dilakukan oleh kami bertiga di rumah Vonny. Pada waktu itu jam menunjukkan
sekitar pukul 18:00, ketika aku sedang dalam perjalanan menuju rumah Vonny.
Hujan turun deras sekali, dan mengakibatkan aku terpaksa berhenti untuk
menunggu hujan tersebut (maklum ketika itu aku memakai motor). Tapi apa
boleh buat, karena aku sudah mempunyai janji dengan mereka berdua untuk
belajar bersama, yah.. aku berani berkorban meski hujan itu belum reda.

Dan akhirnya aku pun sampai di rumah Vonny dengan basah kuyup. Tiba-tiba
Vonny keluar dari rumahnya karena mendengar suara motorku, maklum ketika itu
aku memakai motor NSR yang cukup berisik untuk didengar. Tiba-tiba pun Vonny
menghampiriku untuk membukakan pagar, agaraku bisa masuk, dan secara
otomatis Vonny pun menjadi basah kuyup, dan terlihatlah olehku pemandangan
yang menggiurkan. BH-nya yang terlihat jelas olehku, dan kuperkirakan ukurannya
cukup besar (36B) dan dia waktu itu memakai BH berwarna hitam, jadi terlihat
jelas olehku. Setelah itu aku pun masuk ke rumahnya, dan permisi ke Vonny untuk
ke toilet untuk membersihkan badanku akibat hujan tadi. Ketika aku mandi
terdengar Vonny mengetuk pintu dan memanggilku untuk memberikan handuk,
aku pun membuka pintu dan mengambil handuk tersebut.

Setelah selesai mandi aku keluar dengan hanya memakai handuk saja. Aku
mencari Vonny untuk meminjam pakaian kakaknya yang kebetulan sedang di luar
kota. Aku melihat-lihat rumahnya, dan kurasakan tidak ada satu orang pun di
rumahnya. Cuek saja, aku pikir. Dan aku pun dikagetkan oleh suara seseorang
yang memanggilku, ketika kulihat, dia adalah Nadya, yang entah kapan
datangnya. Kemudian dia memberikan baju kepadaku, aku sempat kaget
dibuatnya, karena aku tidak tahu dia kapan datangnya. Aku pun kembali ke kamar
mandi untuk memakai baju ini. Dan ketika aku sedang ganti baju, tiba-tiba Vonny
masuk, dan terkejut sekali karena menduga aku sudah tidak ada di dalam
(maklum pintu kamar mandi lupa saya kunci). Vonny berkata dengan wajah panik,
"Sorry yah Yon," dan dia langsung beranjak keluar dan aku pun melanjutkan
memakai pakaian itu.

Setelah selesai, aku pun beranjak dari situ. Aku keluar ke arah ruang tamu dan
melihat mereka sedang bersiap-siap untuk memulai belajar bersama. Aku sempat
melihat wajah Vonny yang sedikit canggung. Setelah itu aku duduk dan
mengeluarkan buku yang telah kubawa. Setelah beberapalama belajar, entah apa
yang merasuki otakku ini sehingga membuat si "Joni" berdiri. Pada saat itu Vonny
minta maaf padaku atas kejadian tadi, dan dengan berbisik dia agar tidak
memberitahu pada siapapun juga, aku pun mengiyakannya. Ketika itu Nadya
mengajak untuk menonton VCD yang baru dipinjamnya untuk melepas suntuk
dalam belajar, dan kami pun menuju kamar Vonny. Kami bertiga pun mulai
menonton film tersebut. Setelah beberapa lama kami menonton, terlihatlah suatu
adegan yang "hot", kami betiga hanya diam saja, sambil berpandang-pandangan.
Aku melihat Nadya yang sudah mulai kegelisahan, mungkin karena melihat
adegan tersebut, dan terlihat Vonny yang dari tadi diam saja, tetapi dia seperti
mulai terangsang oleh adegan tersebut.

Aku pun melirik ke arah Vonny, dan tanpa dia sadari dia mengusap-ngusap ke
arah kemaluannya, dan sedikit-sedikit berdesah kecil, "Sshh.. ahh.." hal ini
membuat si "Joni" beranjak dari tempatnya. Timbul hatiku untuk mengerjai
mereka berdua. Aku menggeserkan posisi dudukku ini untuk mendekatkan ke
mereka berdua. Aku pun memberanikan diri untuk mengelus-elus pahanya yang
montok dan putih mulus itu. Dia pun hanya diam saja, seakan akan menikmati
elusan itu. Nadya melihat dan ikut terangsang juga, ketika itu Nadya nekad untuk
mendekat padaku, dan tiba-tiba dia mengecup bibirku dengan hangat, dan aku
pun membalas dengan manis ciumannya. Ciumannya yang sangat lembut itu
membuatku semakin membabi buta. Aku pun meremas dada Nadya yang masih
terbungkus oleh BH, dan Nadya pun sangat menikmatinya. Tiba-tiba aku
mendengar desahan dari Vonny, "Ssshh.. ahh.. puaskan aku malam ini, Yon..
pleassee, aku udah nggak tahannich."

Aku menyuruh mereka membuka pakaiannya satu persatu. Mereka pun dengan
cepat membuka pakaiannya. Lalu Nadya melucuti pakaianku, dan ketika
membuka celanaku mereka terbelalak, karena melihat punyaku itu yang cukup
besar (18 cm). Dengan cepat Vonny melahap penisku yang sudah tegang dari tadi.
Saat Vonny melahap penisku itu, aku terus menjilati puting susu Nadya yang
sudah mulai mengeras, dan Nadya menggelinjang keenakan. Saat itu aku
menyuruh Nadya untuk terlentang di ranjang, kini aku mulai menjilati
kemaluannya yang sudah mengeluarkan bau yang harum dari kemaluannya. Aku
terus menjilatinya dengan buas, dengan sedikit-sedikit aku mengocok-ngocok
dengan jariku, dan dia pun menikmatinya. Dia menyuruhku untuk
memasukkannya ke vaginanya, "Ayo Yonn, masukin dong itunya, aku udah nggak
sabaran nunggunya," aku berkata, "Iya sayang, sabar yah.." tiba-tiba Vonny
melepaskan kemaluanku itu dari dalam mulutnya dan membimbing batanganku
itu masuk ke dalam liang milik Nadya yang sudah basah sejak tadi.

"Bless.. bless.. bless" batanganku pun masuk setengahnya, dan aku


menggoyangkan maju-mundur secara perlahan-lahan dengan bantuan Vonny
yang terus memelukku dan menciumku itu. Tiba-tiba Nadya menjerit kesakitan
karena batang kemaluanku itu terlalu besar untuk masuk ke dalam liang
senggama miliknya. Aku terus berusaha, dan akhirnya batangku itu pun berhasil
amblas semuanya di dalam, dan terasa olehku cairan hangat yang keluar dari
kemaluan Nadya.

"Ahh.. ahh.. ah.. Nadya.."

Setalah 20 menit aku melakukannya bersama Nadya, sekarang giliran Vonny yang
sudah tak tahandengan horny-nya itu. Aku pun mulai memasukkan ke liang Vonny
yang sangat menggodaitu, "Bless.. bless.." amblaslah sudah batanganku itu di
dalamnya. "Ah ah ah.." desahnya. Aku merasakan dia sudah akan orgasme, tapi
memang benar dia mendesah, "Yonn.. aa.. kuu maa.. uu.. keeluarr.." Lalu aku
berkata, "Tahan yah say.. bentar lagi, aku pun maukeluar nich.." Dan setelah
beberapa lama dia pun orgasme, dan mengeluarkan cairan hangat yang terasa
olehku. Segera setalah itu aku pun mempercepat goyanganku itu dan.. "Creett..
croott.. creett.." aku memuntahkan seluruh maniku itu di mulut Vonny dan
Nadya. Mereka berdua sangat menikmatinya. Kami bertiga pun terkulai lemas di
tempat tidur.

Vonny dan Nadya bekata kepadaku, "Thanks yah sayang, aku belum pernah
merasakan seperti ini Yon.. emang kamu sangat hebat untuk melakukan hal ini,"
aku pun bekata, "Iya sayang," sambil aku mengecup bibir mereka berdua. Karena
hari sudah larut malam aku pun bergegas untuk pulang dan pamit kepada
mereka. Setelah kejadian itu kami sering melakukannya, baik di rumah maupun di
hotel. Sekian cerita dariku ini. Bila anda berkesan, anda dapat berkenalan
denganku melalui e-mail. Terima kasih atas nilai yang anda berikan lewat cerita
ini.
TAMAT

Anda mungkin juga menyukai