Kegiatan Awal
A. Membaca Cerpen dan Memahami Isinya
Cerita pendek atau yang biasa disebut Cerpen memang sudah sangat
populer di kalangan masyarakat. Kebanyakan orang suka membaca cerpen karena
tidak terlalu berat memahaminya dan tidak memakan waktu ama. Hal ini
disebabkan cerpen pada umumnya beralur tunggal dan jumlah kata yang
digunakan jauh lebih sedikit daripada novel atau roman. Selain itu, cerita yang
diangkat merupakan kejadian menarik sehari-hari yang juga sering dialami oleh
pembaca itu sendiri. Nah, Kalian pasti pernah membaca cerpen bukan? Entah di
majalah, koran, atau buku kumpulan cerpen.
Bacalah dengan cermat cerita pendek berikut ini!
WISUDA
Sudah menjadi tradisi, salah satu hari yang paling
bersejarah di dalam hidup kita adalah hari wisuda.
Sebenarnya aku ingin merasakan kebenaran dari
pernyataan itu. Tetapi entah mengapa, sejak
undangan
itu kukirim kekampung menyusul berita dari kampung bahwa Bapak dan
Emak tidak bisa menghadiri hari bersejarah itu, aku merasa jadi aneh.
Malam-malam badanku berkeringat tanpa sebab. Mimpiku jadi aneh-aneh.
Ada skripsi yang melayang, terobek, dan jatuh ke penjual gelap. Lantas
cangkul Bapak di kampung yang mendadak berdarah-darah!
Pulanglah, kata Bapak dalam surat yang ditulisi tangan orang lain.
1
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3
2
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3
3
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3
melihat hem licin yang kukenakan beserta dasi pinjaman itu. Senyum
mereka bertebaran dimana-mana. Aku mulai berandai sekian masa depan.
Tetapi hingga malam tiba, laporan studi mengenai daerah untuk
pembangungan pemukiman itu masih tergeletak di meja belajarku.
Mataku terasa berkunang-kunang saat mambacanya. Padahal baru
sebagian! Rasanya dunia telah berubah menjadi tang besar yang menjepit
idealisme seketika.
Teman sekamarku memandang iri. “Kau akan jadi manusia hebat,”
desisnya rendah. “Pakaianmu hebat. Kau benar-benar beruntung. Ilmu
yang kaupelajari bertahun-tahun di kuliah terpakai dalam bidang
pekerjaanmu. Kau bukan pengangguran terselubung,” dia terkekah.
“Kalau kau ikuti surat bapakmu, jadi apa nanti kamu disana? Petani?”
tawanya makin panjang.
Aku tertegun. Tiba-tiba teman sekamarku berteriak keras melihat
kegiatanku selanjutnya, memindahkan pakaian ke ransel lusuh.
“Hei, kau mau ke mana?”
***
Bapak menatapku kosong. Padahal baru dua bulan wisuda lewat.
“kanapa pulang?” tanyanya kering.
Dadaku sesak. Apa yang harus kujawab? Aku pulang didesak
keingintahuanku pada kondisi kampung kami sekarang. Apakah itu harus
kuceritakan pada Bapak?”
Bapak berjalan tertatih-tatih, keluar. Sawah dan ladang kebanggaan
kami dulu sudah berganti tanah merah. Rata. Kampung terliaht semakin
sepi.
“Banyak yang pindah pekerjaan. Tidak ada petani lagi di sini. Dan
sebentar lagi, banyak pabrik dan perumahan di bangun disini” kata-kata
Bapak meluncur getas. Aku memandang Bapak yang menjadi tua sekian
tahun di mataku dari usia sebenarnya.
“Padahal utangku pada rentenir itu belum juga tertebus, untuk biaya
terakhir kuliahmu. Aku ingin jadi kuli seperti yang lainnya, tapi aku sudah
tua. Hanya itu yang bisa kulakukan. Tapi tanah mana lagi yang harus
kugarap?”
4
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3
5
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3
Kegiatan Inti
B. Menjelaskan Unsur-unsur Intrinsik dalam Cerpen
Seperti karya prosa yang lainnya, cerpen dibangun atas dua unsur pokok,
yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi tema, alur,
watak dan perwatakan tokoh, latar, gaya bahasa pengarang, dan sudut pandang
pengarang.
Tema
Tema (Theme) merupakan fikiran pengarang yang merupakan gagasan,
wawasan serta tanggapan pengarang tentang sesuatu. Suatu tema dapat juga
dikesani setelah selesai membaca keseluruhan teks. Sebuah tema juga mungkin
diwakili dengan judul cerpen itu sendiri. Pemilihan tema dapat pula berdasarkan
sentiviti seseorang pengarang, sensitiviti terhadap alam sekitar, isu terkini,
pembacaan teks, sebuah saringan cerita dan wawasan (agama, kemanusiaan,
politik, budaya, dan sejarah). Perlu diketahui, sebuah tema tidak dapat dinyatakan
secara langsung. Penentuannya kerap dibantu unsur pembentukan cerpen lain
(plot, latar, gaya bahasa, sudut pandangan dan watak/perwatakan) dan juga
beberapa persoalan.
Sebuah tema dapat diperoleh berdasarkan pengalaman pribadi,
pengalaman orang lain, peristiwa/berita, dan lingkungan alam sekitar.
Alur
Alur atau plot merupakan rentetan peristiwa dan tindakan dalam cerita
yang terjalin atas hubungan sebab akibat (kausalitas). Alur cerita dapat dibedakan
menjadi bermacam-macam, tergantung sudut tinjauannya. Ditinjau dari segi arah
gerak ceritanya dibedakan menjadi dua macam, alur maju dan alur mundur.
Alur maju (alur progresif) adalah alur cerita yang bergerak secara kronologis
menurut urutan waktu kejadian. Cerita diawali dengan tahap pengenalan tokoh
kemudian dilanjutkan dengan tahap pemunculan konfliks, perumitan masalah,
klimaks, antiklimaks, dan diakhiri dengan penyelesaian masalah.
Alur mundur (alur regresif) adalah aur cerita yang dimulai dari bagian klimaks
atau tengah cerita kemudian bergerak mundur ke awal kejadian untuk
6
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3
7
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3
8
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3
9
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3
Kegiatan Lanjutan
E. Merefleksi Hal-hal yang Menarik dan Berkesan dalam Cerpen
10