Anda di halaman 1dari 6

Pak Bendot biasa bapak ini disapa di tempat kerja nya.

Seorang bapak tua renta


dengan kondisi fisik yang lemah. Hidup di sebuah rumah yang sangat sederhana sekali.
Dengan keadaan rumah yang sepi karena ditinggal pergi istri nya.hanya kucing
peliharaan nyalah yang dapat menemani kesendirian nya. Dengan semua kondisi yang
dialami nya sekarang tidak membuat bapak itu putus asa dan tetap semangat dalam
menjalani kehidupan nya sehari-harinya. Untuk menghidupi diri nya dan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya bapak itu bekerja sebagai pegawai di sebuah
kantor pos di daerah tempat tinggal nya di Semarang. Pada suatu hari bapak itu
mendapatkan sepucuk surat. Terdapat tulisan untuk nya dari istri nya yang selama ini
telah lama meninggal kan diri nya. Pergi entah kemana istri nya dan karena alasan apa
bapak itu juga tidak tahu mengapa. Dirobeknya pinggiran surat itu lalu diambillah
selembar surat itu lalu dibacanya surat itu. Di dalam surat itu istri nya berkata bahwa ia
meninggalkan suaminya itu dengan alasan sudah tidak ada kecocokan lagi. Hubungan
rumah tangga tidak harmonis dan bahagia karena setelah mereka menikah cukup lama
tidak diberikan keturunan. Istri nya mengatakan dalam surat itu bahwa ketidaktahuannya
mengapa tidak diberi keturunan. Apakah karena faktor mandul? Mungkin karena bapak
sudah tua jadi susah untuk mendapatkan keturunan. Setelah membaca surat dari istri nya
yang ia sayangi itu raut muka dari si bapak berubah. Kesedihan yang begitu mendalam
yang ia rasakan terpancar dari wajah nya. Ia tidak bisa membohongi diri nya sendiri dan
tidak dapt berkata apa-apa. Hanya bisa duduk terdiam ditemani oleh kucing peliharaan
nya. Hanya bisa melamun memikirkan apa yang istri nya katakan di surat yang ia baca.
Di sisi yang lain terdapat kehidupan seorang anak perempuan yang tinggal di
daerah kumuh. Anak perempuan itu bernama Mimi. Hidup bersama kedua orang tua
nya. Bangku sekolah sudah ia tinggalkan karena keseharian nya ia bekerja sebagai
pengumpul barang - barang bekas. Ia bekerja untuk menghidupi kedua orang tua nya.
Dengan umur yang terbilang belum dewasa. Yang seharus nya ia masih duduk belajar di
sekolah namun karena faktor ekonomi nya dialami oleh keluarga nya ia rela melepas
masa belajar nya disekolah untuk menuntut ilmu.
Setelah seharian bekerja mengumpulkan barang-barang bekas yang masih bisa
dijual. Ia kembali ke rumah untuk memberikan hasil jerih payah nya kepada ayah nya.
Karena pada saat itu ibu nya sedang membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk biaya
operasi melahirkan nya, obat - obatan, dan juga biaya untuk membayar bidan. Pada saat
ia sedang bekerja, tidak sengaja ia melihat bapak tua di sebuah kantor pos. Bapak itu tak
lain adalah Pak Bendot. Pada saat sedang mencari barang bekas, tidak sengaja ia
mendengar curahan hati pembicaraan bapak tua itu kepada teman nya sesama pegawai
kantor pos tentang bagaimana keadaan nya sekarangWaktu sudah semakin sore dan
sudah saat nya si anak untuk kembali pulang kerumah. Pada saat ia kembali di dengar
nya suara tangisan bayi. Dalam hati nya ternyata adik nya ternyata sudah lahir. Namun
selain terndengar suara tangisan bayi dari dalam rumah nya ia jg terdengar suara
pertengkaran ayah dengan ibu nya.
Ia mendengarkan bahwa adik nya yang baru lahir itu akan dijual kepada
distributor penjual bayi. Namun ibu nya tidak menginginkannya karena sudah berapa
kali ini si ayah menjual bayi nya. Ibunya memberikan alasan bahwa anak perempuan
nya yang sekarang bekerja itu membutuhkan figur seorang adik sebagai teman nya
bermain. Namun si ayah tidak peduli dengan alasan si ibu, si ayah memberikan alasan
tentang faktor ekonomi keluarga nya. Terdiamlah si anak perempuan itu.Ia hanya bisa
berdoa Ya TUHAN bagaimana mengatasi masalah ini.Ia hanya bisa pasrah. Besok nya ia
pergi bekerja seperti biasa, tiba - tiba ia mempunyai suatu ide.
Pada hari itu ia mencari kardus berukuran besar dan juga mainan untuk bayi.
Setelah semua sudah terkumpul ia pergi menuju tempat tinggal Pak Bendot.
Sesampainya di depan rumah Pak Bendot ia pergi ke depan pintu lalu mengetuk rumah
Pak Bendot. Namun tidak ada tanggapan. Karena hari sudah semakin sore. Ia pergi
kembali pulang ke rumah. Besok pagi nya ia pergi ke kantor pos tempat Pak Bendot
bekerja. Ia menaruh kardus besar itu di belakang pintu kantor pos. Setelah itu ia pergi
cepat - cepat karena takut ketahuan. Tak lama kemudian Pak Bendot datang lalu masuk
ke dalam kantor pos tempat nya bekerja.
Tak sadar ia mendengar ada suara mainan anak-anak. Didekatinya lah sumber
bunyi itu. Ternyata sumber bunyi itu berasal dari kardus besar yang berada di belakang
pintu kantor pos. Dibukanyalah kardus besar itu, dan ia terkejut melihat ada sesosok
bayi mungil dan lucu di dalam kardus itu. Dia berpikir siapa yang tega membuang bayi
malang yang tak berdosa ini disini.
Dalam peristiwa ini yang menarik adalah sikap dari si anak perempuan ini yang
bernama Mimi. Ia mau memberikan adik nya kepada Pak Bendot orang yang belum ia
kenal. Mungkin maksud dan tujuan anak ini baik.daripada adik nya dijual kepada orang
lain entah berada dimana dan anak itu juga tidak tahu apakah kemungkinan adik nya
masih bisa hidup sampai nanti ia tua lebih baik adik nya dirawat oleh orang yang sangat
membutuhkan keturunan seperti Pak Bendot. Dan mungkin Mimi tidak mau melihat Pak
Bendot merasa kesepian lagi dirumah nya.
Karakter dari Pak Bendot yang menarik nya adalah bahwa dengan semua kondisi
yang dialami nya seperti itu tetapi tidak membuat bapak itu putus asa dan tetap semangat
dalam menjalani kehidupan nya sehari-harinya. Hal menarik lain nya adalah dalam film
ini merupakan suatu kisah kongkret dari kejadian – kejadian yang terjadi pada waktu itu
di daerah Semarang yaitu bisnis penjualan bayi.
Nasionalisme yang ditampilkan dalam film ini adalah seperti misal nya pada saat
Benyamin dari Lamalera bersekolah di tingkat sekolah dasar. Mereka menggunakan
seragam putih merah untuk sekolah dasar. Saat Entong dari Betawi dengan budaya
Ondel – ondel nya. Dan lain – lain. Semua kejadian dalam film ini sama – sama
mendengarkan radio local. Dengan sikap itulah rasa nasionalisme dengan cinta terhadap
sesuatu hal dari dalam negeri sendiri.
Menurut saya bagaimana cara membuat keindahan indonesia itu? Siapapun tahu
negara kita tercinta ini sangatlah kaya. Keindahan alamnya yang di darat maupun di
dalam laut bisa mengundang decak kagum. Sudah tak terhitung berapa banyak orang
asing yang kepincut dan tinggal di Indonesia. Ribuan pulau yang membentang dari
Sabang sampai Merauke menawarkan kekayaan budayanya sering membuat saya sendiri
sebagai bangsa Indonesia berdecak kagum. Tetapi kekaguman dan kebanggaan akan
tanah air tercinta ini berubah menjadi ngenes melihat kenyataan tentang berita Indonesia
di luar negeri. Setiap kali pemberitaan tentang Indonesia yang muncul adalah bencana
gunung meletus, tsunami, banjir bandang. Belum lagi bencana yg dibuat oleh ulah
manusia seperti kasus bom, lumpur Lapindo. Oo masih ada lagi, yaitu negara dengan
tingkat korupsi tinggi.
Mengharapkan perubahaan dari petinggi bangsa bagaikan pungguk merindukan
bulan. Kalau berbicara tentang negara ini dan akan tentang masalah nya pasti akan tidak
ada habis nya. Kita sekarang harus bisa merubah indonesia mulai dari lingkup yang kecil
terlebih dahulu. Merubah disini dalam arti memunculkan keindahan indonesia yang
selama ini telah pudar. Memang banyak yang sudah terlupakan sehingga keindahan
Indonesia menjadi pudar, padahal apasih yang kita tidak punya.
Kecantikan alam, sumber daya alam, keramah tamahan orang Indonesia, kekayaan
tradisi, suhu udara yang berteman, dan masih banyak lainnya, adalah khas Indonesia
yang harus kita bina dan pertahankan. Tanpa disadari semua yang saya sebutkan tadi
jelas berkurang. Sedih saya untuk bilang bahwa kenapa negara lain bisa lebih bagus
padahal kita punya banyak yang mereka punya.Yang jelas, semua orang bisa bantu
membuat Indonesia indah kembali yang mana bisa dirasakan oleh banyak orang. Dan itu
tidaklah susah dan kompleks.
Mulai saja dari yang paling mudah dan masuk logika, contohnya:

-Janganlah buang sampah sembarangan. Masih sering terlihat kalau orang suka buang
sampah dengan mudahnya dengan membuka jendela mobil dan membuang sampah ke
jalan. Waduh, ketinggalan sekali kita kalau itu saja kita tidak bisa hentikan. Memalukan
sekali bukan? Malulah kita yang melakukannya. Masa jalanan dijadikan tempat sampah.
Tidaklah heran kalau kita selalu kena musibah banjir.

-Hargai hak orang lain dimana saja, di jalan, di rumah atau di kantor. Jangan biasakan
nyupir di jalan tanpa aturan sekalipun aturan jarang diajarkan. Tidak semua orang mau
mendengar deringan kenalpot yang keras bunyinya. Janganlah ngebut sehingga sudah
pasti dapat mencelakakan orang banyak. Masa mendahului di jalan tol mengunakan lajur
kiri? Dan masa mobil pelan jalannya di kanan? Masa banyak sekali terlihat anak kecil
mengendarai motor di jalanan yang sudah pasti Surat Izin Mengemudi saja tidak punya.
Jangan lupa bilang selamat pagi atau terima kasih. Jangan lupa mandi, karena bau badan
bisa mengganggu orang lain. Jangan melototi orang lain tanpa dengan sadar atau tidak.
Kalau batuk janganlah dimuka orang lain. Berikanlah jalan keluar kepada orang yang
ada dalam lift karena percuma kita tutupi mereka sehingga membuat susah dan
membuang waktu orang banyak. Belajarlah untuk antri jangan biasakan nyerobot,
memalukan deh. Gaya boleh pakai jam rolex tapi ngantri saja tidak bisa. Aneh kan?

-Bersihkanlah udara yang kita hisap dari polusi. Masa bus masih menghembuskan
kotoran CO2 dan dibiarkan saja sehingga sudah pasti merugikan orang sangat banyak.
Jangan bakar sampah dong pak, bu! Asapnya kan merugikan saudara sekitar anda,
termasuk anda sendiri.
-Sesama bangsa Indonesia kok tidak bisa akur dalam politik, bisnis ataupun bekerja
sama. Pemerintah dan wakil rakyat di DPR bukannya mereka harus menjadi contoh
rakyat. Kalau duduk saja tidak lurus dan tegap gimana ya caranya mereka menjagai
nasib kita. Susah saatnya Indonesia dikepalai oleh orang-orang yang terpelajar dan
memikirkan orang banyak bukan sepihak. Kasihanilah orang yang kelaparan dan
nasibnya jadi terpuruk akibat salah penguasa. Berkuasalah dengan fikiran sehat, pintar
dan positif daripada otot atau kekerasan.

-Janganlah hutang melampaui batas yang kita bisa kembalikan. Takutnya nanti kalau
kita tidak bisa bayar, anak-anak kita yang harus membayarnya secara tidak langsung
dengan kenaikan harga atau kelemahan mata uang kita.

-Cantikanlah pemandangan, rumah dan gaya kita. Karena kalau gaya kita norak itu
merusak pemandangan orang lain bukan? Dan kalau memang gaya kita bagus mau anak
kecil sampai orang tua, bisa merasakan keindahan. Seperti pantai yang cantik, mau anak
kecil atau orang tua, laki atau perempuan, orang dengan kulit hitam atau putih tanpa
dipaksa akan senang disana.

Anda mungkin juga menyukai