Anda di halaman 1dari 5

LOGO - [ Company Name ]

ocument title]
ype the document subtitle]
Di awal bulan agustus yang penuh ceria dan tawa, terdengar sebuah kabar yang tidak
mengenakkan hati. Yaitu kabar berpulangnya seorang pahlawan dalam hidupku yang tanpa
disangka-sangka dan diharapkan. Hal ini membuat kami sekeluarga menjadi patah semangat
karena kehilangan seseorang yang sangat berpengaruh dalam hidup kami masing- masing.
Inilah cerita seorang anak yang menginginkan sebuah kesempatan untuk mengulang kembali
waktu yang telah berlalu begitu saja denga sia-sia.
Di sebuah perumahan terdapatsepasang suami istri bernama Danang dan Sinta. Mereka
dikaruniai 2 orang anak yakni Dono dan Dani. Dono merupakan seorang pelajar di sekolah
menengah atas dan adiknya Dani masih berada di sekolah dasar. Mereka hidup sederhana dan
masih bisa me,menuhi kebutuhan pokok mereka.
Di hari yang begitu damai Dono serta Dani adiknya pergi ke sekolah seperti biasanya juga
ibunya beberes rumah. Dono juga mempunyai seorang pacar yang bernama Santi. Sesampainya
di sekolah ia beraktivitas dengan penuh semangat menunggu jam istirahat untuk bertemu
denga pujaan hatinya yakni Santi. Setelah istirahat tida Dono langsung keluar kelas dan
menemui Santi pacarnya dan saling berbagi cerita.
Dan tidak terasa waktu berjalan dengan cepat hingga tibalah saatnya untuk pulang ke rumah.
Setibanya di rumah di membantu ibunya untuk membersihkan rumah dan beberes. Dono
bertanya pada ibunya
“ibu... ayah ada dimana? Daritada tidak kelihatan.”
“ibu juga tidak tahu dimana ayahmu berada. Ayahmu keluar dari sore hari dan tidak bilang mau
kemana. Pasti ayahmu lagi mabuk-mabukan.”
“baiklah ibu.’
Ayahnya dono merupakan seorang pemabuk jadi sekeluarganya menjadi terbiasa denga
kelakuan ayah mereka. Meskipun selalu mabuk-mabukan ayah mereka tetap mencari nafkah
untuk menghidupi keluarganya.
Hingga tibalah saat ayah mereka pulang. Seperti yang mereka duga ayah mereka pulang dalam
keadaan mabuk di tengah malam. Sesampai ayahnya dirumah dia menabrak meja ataupun kursi
karena kondisinya yang mabuk berat.
Dan terdengar suara ‘brakkk’. mereka sekeluarga pun terkejut dan pergi menuju ke ruang
tamu. Mereka terkejut dengan melihat bahwa Danang terkapar di lantai. Mereka kebingungan
karena sudah tengah malam dan tidak ada orang yang dapat mengantar mereka. Dengan panik,
mereka mencari bantuan dari tetangga untuk membawa Danang ke rumah sakit. Perjalanannya
agak lama dikarenakan jarak antara rumah mereka dengan rumah sakit sangatlah jauh.
Sesampainya mereka dirumah sakit Danang segera di bawa ke UGD. Akan tetapi, nyawanya
tidak dapat selamat karena ia telah meninggal saat di perjalanan.
Mereka bingung, sedih, tidak tahu harus berbuat apa karena kejadian ini begitu mendadak.
Sinta pun menangis kerena di tinggalkan oleh suaminya. Dono juga bersedih dan adiknya yang
tidak tahu apa-apa hanya menatap heran.
Dono pun selaku anak tertua ia bertekad untuk membuat dirinya kuat dengan tidak menangis
untuk membantu keluarganya yang saat itu harus menanggung beban yang sangat berat
selepas kepergian kepala keluarga mereka.
Mereka sekeluarga tiba dirumah bersama jenazah ayah mereka. Perasaan Dono dan ibunya
bercampur aduk tidak tahu apa yang harus dilakukan terlebih dahulu. Mereka pun di bantu
para tetangga untuk mempersiapkan pemakaman dan sanak saudara mereka pun datang dari
jauh dikarenakan kabar duka.
Hingga satu hari sebelum pemakaman Dono yang tidak tidur hampir 2 hari mulai berpikir
mungkin ayah akan hidup jika dibawa kerumah sakit lebih cepat atau jika ayah disambut oleh
mereka saat pulang mungkin ayah masih bisa ada sampai saat ini. Dono pun terpikir segala
kemungkinan yang dapat membuat ayahnya hidup. Tapi hal itu sudah terlambat.
Dono pun tertidur dan sadar bahwa sudah tiba hari untuk pemakaman ayahnya. Ia bangun dan
membantu ibunya untuk mempersiapkan pemakaman. Pemakaman pun berlangsung dengan
lancar dan tibalah mereka di rumah. Rumah mereka terasa begitu kosong dengan kehilangan
seseorang yang di cintai mereka. Mereka semua masuk ke dalam kamar masimg-masing. Dono
pun teringat bahwa saat ayahnya masih hidup, ia membencinya karena pemabuk sehingga ia
tidak menyediakan waktu untuk berbaur dengan ayahnya sendiri. Ia mejadi menyesal dengan
kelakuan tersebut hingga setelah beberapa hari menahan tangis, air matanya tercurah tapi ia
menangis dengan tidak mengeluarkan suaranya. Ia ingin sura tangisnya tidak didengar oleh
siapapun.
Di pagi hari pun ia terbangun untuk pergi kesekolah. Ia bersiap dan membangunkan adiknya
karena ia ingin ibunya untuk beristirahat. Hingga saat ia akan pergi kesekolah ia naik ojek dan
pergi terlebih dahulu karena jam sekolahnya lebih cepat dari adiknya. Sesampainya di sekolah
banyak guru serta teman-temannya memberikan belasungkawa. Ia pun berbagi cerita dengan
pacaranya. Pacarnya hanya bisa menghiburnya dikala kesedihannya ini.
Sesampainya di rumah ia melihat ibunya sedang memasak tapi dengan keadaan melamun.
Masakannya hampir hangus jika Dono datang terlambat. Ibunya tersadar dan mengeluarkan air
mata. Dono yang melihat hal itu menyuruh ibunya untuk istirahat saja nanti ia yang akan
meneruskan masakan tersebut.
Hari terus berlalu ibunya terlihat lebih kurus karena tidak mau makan. Dono dan Dani yang
khawatir membawa ibu mereka ke rumah nenek. Sesampainya disana, nenek mereka langsung
membawa Santi anaknya kedalam kamar dan menidurkannya. Ia pun keluar dan bermain
bersama Dani. Setelah Dani pun merasa lelah dan tidur ia pergi pada Dono.
“kenapa ibumu menjadi sangat depresi seperti itu??”
“Nek, aku juga tidak tahu apa yang harus dilakukan. Bisakah nenek membantu kami???
mungkin dengan adanya nenek disamping ibu, ibu akan pulih kembali.”
“baiklah Dono. Kamu harus lebih kuat”
“baik nenek.”
Mereka menghabiskan banyak waktu di sana. Dono yang berpikir bahwa ibunya akan merasa
lebih baik ternyata, ibunya tidak kunjung membaik malah lebih memburuk. Dono pun meminta
neneknya untuk membawa ibunya pergi ke psikiater karena ia tahu bahwa ibunya sangat
terpukul dengan kehilangan tersebut.
Ibunya pun dibawa ke psikiater, kemudian diperiksa. Ibunya ditinggal dilobby karena Dono dan
neneknya pergi ke dokter untuk hasil pemeriksaannya.
“Siang dok”
“Siang juga, Nek. Tapi siapa pemuda ini?” tanya psikiater tersebut.
“dia, anak dari ibu tadi yang melakukan pemeriksaan. Bolehkan dengan anaknya masuk untuk
mendengar hasil pemeriksaannya?”
“boleh.”
“terima kasih dok. Bagaimana hasil pemeriksaan tadi?”
“ummm, ibu tersebut harus di perhatikan secara terus-menerus karena pada tahap ini
sepertinya ia akan berpikir untuk bunuh diri.” kata psikiater itu.
“apa????? sudah separah itu? Tapi sekarang ibu sedang sendirian menunggu.” kata dono.
“coba kamu cek apakah ibumu masih berada diluar.”
Saat Dono melihat keluar ibunya hilang dari kursi yang tadi di dudukinya. Dono menjadi panik
dan langsung mencari ibunya dengan berdoa bahw ibunya tidak akan berbuat macam-macam.
Ia terus mencari dengan bantuan sekuriti dan ia melihat dari CCTV ibunya berada di sebelah
Jalan Raya. Ia berlari sekuat tenaga untuk menghampiri ibunya. Ia melihat ibunya seperti
bersiap untuk melompat di depan sebuah truk. Ibunya melompat kejalan dan Dono langsung
menarik tangan ibunya. Tapi saat ia menarik ibunya Dono terorong ke depan truk dan Brukkk.
Dono pun terbuka mata dan tersadar. Ia melihat sekitarnya dan tersadar bahwa semua kejadian
itu adalah mimpinya. Ia bangun dan langsung mencari ayah dan ibunya di luar. Ia tersadar dan
melihat ayah serta ibunya masih hidup dengan wajah yang berseri-seri. Matanya berkaca-kaca
dan langsung memeluk ayah dan ibunya satu persatu. ayah dan ibunya yang heran pun
bertanya padanya kenapa ia bersikap seperti itu. Dono pun menceritakan semua yang ada
dalam mimpinya itu dan kedua orang tuanya tertawa. Dono pun berjanji mulai dari saat itu ia
akan lebih dekat dengan ayahnya agar tidak menyesal di kemudian hari.
Sebagai manusia hendaklah kita hidup dengan tidak menyia-nyiakan orang yang kita sayangi
karena kita tidak akan tahu kapan ia akan pergi tanpa kembali di kehidupan yang sedang
berjalan ini. Ungkapkanlah jangan di simpan meskipun hal itu menghilangkan gengsi kita, tapi di
kemudian hari tidak akan ada penyesalan yang dapat membuat diri kita menjadi jatuh. Dan
apabila hanya tersisa penyesalan, gunakan penyesalan itu untuk mendorong diri kita menjadi
lebih kuat dan lebih menghargai waktu yang diberikan kepada masing-masing orang.

Anda mungkin juga menyukai