Anda di halaman 1dari 3

Tekadku

Oleh:Kadek Dandi Agastya

Pagi yang selalu cerah dan terik menghiasi pondok cantiknya.Dimana setiap pagi bu
Latri ,seorang ibu tua berusia kepala lima yang harus bangun melakukan kewajibannya
layaknya seorang ibu.Bu Latri hidup bersama anak laki-lakinya bernama Doni.Ayah Doni
sudah meninggal sejak Doni masih kecil.Kini Ia harus bekerja keras untuk menghidupi
anaknya.Semangatnya pun luar biasa.Semua dilakukannya demi Doni,anak satu satunya.

Mengingat ayah Doni yang sudah meninggal karena sewaktu muda beliau mengalami depresi
berat sebab tidak lulus menempuh impiannya menjadi polisi.Semenjak kejadian itulah kini bu
Latri menjalani hari harinya sebagai single parent,Bu Latri mengais rejeki sebagai buruh
padi.Ia bekerja pagi sampai sore tak kenal lelah dan Ia pun tidak memperdulikan keadaan
fisiknya.Namun apa yang di lakukan Doni,Dia tidak mau membantu ibunya.Kerjanya setelah
tamat sekolah SMA hanya penggangguran yang hanya keluar bersama teman-temannya
hingga lupa waktu untuk pulang.Ya begitulah keadaannya.Semenjak ayahnya meninggal
sikap Doni ke ibunya bukan makin peduli tapi sebaliknya.Tak jarang perbedaan pendapat
yang membuat permasalahan terjadi antara ibu dan anak.

“Nak maukah kamu mengantarkan bekal ibu ke ladang nanti,bekal sudah ibu siapkan “ucap
bu Latri.”maaf ya bu,aku ga bisa,aku nanti ada acara sama temen.Lagian kalau aku ke
ladang,orang-orang itu pasti tidak suka denganku,kan percuma bu”jawab Doni sinis.Bu Latri
sudah sering mendengar alasan itu.Tapi Ia hanya bersabar dan pasrah dengan sikap
angkuhnya.

Kemudian bu Latri melanjutkan perjalanannya ke ladang.Sesampainya di ladang,bu Latri


mulai bekerja.Tentunya Ia tidak sendiri,Ia di temani teman buruhnya.Disinilah juga banyak
permasalah yang sering timbul.Banyak cerita di antara kawan kawannya dimulai dari berhasil
dalam mendidik anak ,karna anak-anak mereka sudah menjadi orang sukses dan berhasil
mencapai impiannya.Mereka yang berhasil mendidik anak mereka menjadi
suputra/suputri.Sedangkan bu Latri hanyalah single parent dengan anak pengangguran.Dari
cerita ini,ibu Latri selalu di jengkelkan dan di rendahkan oleh teman buruhnya.Tapi Ia tidak
menghiraukan perkataan yang membuat dirinya sakit hati dan tetap fokus karena baginya
tujuannya disini hanya untuk menyelesaikan pekerjaan agar mendapat uang untuk makan.

Kembalinya pulang bu Latri melihat Doni yang tergesa gesa ingin pergi dari rumah.”nak,nak
kamu mau kemana ?” tanya bu Latri.”Maaf bu aku harus pergi keluar kota ,aku muak ada di
lingkungan ini bu!Lagian aku lebih senang di lingkungan pertemananku daripada di
lingkungan yang setiap harinya merendahkanku!”jawab Doni dengan tegas.”nakkkk nakkk
tolong jangan tinggalin ibu disini sendiri.Ibu takut hidup sendiri nak ,tolongg ibuu”jelas sang
ibu menangis sambil menarik tangan Doni .”ARGHHH DIAM “Doni pun langsung
meninggalkan rumah.Bu Latri hanya bisa menangis pasrah dengan perbuatan anaknya.Ia
tidak menyangka mengapa Doni tega kepadanya.

Satu tahun kemudian ,ibu Latri dengan umur yang semakin bertambah dan kondisi fisik yang
mudah sakit.Ia masih menjalani hidupnya di ladang,dulu yang hidup untuk anak berganti
dengan hidup untuk diri sendiri.Sudah tidak ada harapan yang di miliki bu Latri.Semangat
pun hanya untuk bertahan hidup.Terkadang Ia ingin sekali bertemu Doni,namun apalah
daya.Ia pun berdoa dalam hati,”Ya tuhan ,berikanlah kesehatan,rejeki,kesalamatan untuk
anak hamba walau hamba tidak tau keberadaannya,jika hamba boleh meminta,hamba ingin
sekali bertemu anak hamba”ucapnya dalam hati.

Hari terus berlalu ,dimana bu Latri yang hari harinya di sawah.Tiba tiba ada seorang lelaki
dengan kostum tentara menghampiri bu Latri. “IBU,ini anakmu,Doni kangen sekali dengan
ibu” ucap Doni bersujud di kaki ibunya.Bu Latri sangat terkejut bahkan Ia pun tidak
menyadari kalau itu anaknya.”Nakkk Nakkkk ini benar kamu?,kamu kemana aja nak ibu
kangen sekali denganmu.Kenapa kamu tidak pernah pulang untuk menjenguk ibu?” jawab bu
Latri menangis.”Maafin Doni bu,aku pergi dari rumah tentu dengan hati yang sangat
berat.Namun di balik kostum yang Doni gunakan sekarang,banyak sekali cerita di balik ini
semua bu.Doni memilih keluar kota karena ingin mengubah derajat hidup kita bu.Yang ibu
tau Doni adalah anak durhaka ,anak berandalan,tidak mau membantu ibunya mengantarkan
bekal ke ladang.Bu,Doni pernah ke ladang ,tapi pandangan orang-orang berbeda bu.Doni
selalu mendapatkan bully-an ,dibanding-bandingkan dengan anak mereka yang sudah berhasil
meraih impiannya.Doni tidak terima dengan bully-an mereka.Hingga akhirnya ini bukti
bu,bukti kalau Doni bisa meraih Impian Doni.Semenjak ayah meninggal ingin sekali
menggantikan impiannya supaya ayah bangga di surga,ini jawabannya bu”balas doni sambil
menangis.

“Kamu memang anak yang baik,ibu tidak menyangka dengan niat dermawan mu nak,ibu
selalu bangga sama kamu nak.Tapi ingat pesan ibu,walau dulu kita pernah direndahkan dan
kamu kini bisa membalas itu semua,Doni tetaplah Doni yang ibu kenal.Laksanakan tugasmu
sekarang dengan penuh tanggung jawab dan tetap berbuat baik kepada orang terutama orang
yang pernah merendahkanmu ”jawabnya.“Hmmmm iyaa bu pasti.Doni akan selalu ingat
pesan ibu karna pesan ayah dulu kalau rendahkanlah diri serendah rendahnya sampai orang
tidak bisa merendahkan kita.Tidak lupa Doni mau ngucapin banyak terimakasih ke ibu karna
sudah mendidik Doni dengan tulus tampa pamrih sehingga Doni bisa seperti
sekarang.Sekarang Doni minta ke ibu ,ibu mau ya ikut sama Doni ke luar kota,temenin Doni
hidup disana bu untuk melanjutkan tugas Doni,mau yaaa buuu”tegasnya.

Dengan pengakuan Doni,ibu Latri pun ikut dengan Doni keluar kota.Dengan harapan bisa
menaikkan derajat hidup ibunya dan melanjutkan tugasnya sebagai tentara.Doni dengan anak
yang di kenal brandal,durhaka kini sudah menjadi Tentara,bersama sosok ibu cantik yang
tidak pantang menyerah untuk menemaninya.

Anda mungkin juga menyukai